Anda di halaman 1dari 14

PERENCANAAN STRATEGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN BLUE OCEAN

STRATEGY

(Studi Kasus pada Toko Sepatu Shoe's Looter)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa lingkungan internal dan eksternal dengan
menggunakan analisa SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat), serta mengetahui
bagaimana penerapan perencanaan strategi berdasarkan analisa kerangka kerja empat langkah
dan enam prinsip Blue Ocean Strategy pada Kozzy Closet. Penelitian deskriptif eksploratif ini
menggunakan pendekatan studi kasus. Data diperoleh melalui teknik wawancara kepada
manajemen Kozzy Closet (internal), serta dokumentasi beberapa surat kabar, jurnal, dan buku
(eksternal), dengan menggunakan teknik analisa kualitatif (naratif). Berdasarkan analisa SWOT
diketahui nilai kekuatan dan peluang lebih tinggi daripada kelemahan dan ancaman yang ada.
Oleh karena itu, penerapan inovasi nilai dengan kerangka kerja empat langkah merupakan
pendekatan yang tepat. Kozzy Closet menghapus lokasi strategis, pemesanan dengan rancangan
yang rumit, dan memakai sistem penjualan secara online.

Perusahaan juga mengurangi untuk melayani pemesanan sepatu by order yang dipesan oleh
individu. Upaya peningkatan dilakukan pada kualitas produk dan kemampuan manajerial dari
pemilik yang juga merangkap sebagai management team. Kerangka kerja yang lain adalah
menciptakan inovasi nilai dengan terus menggali pasar baru potensial untuk industri sepatu,
menciptakan gift pack untuk pasangan serta promosi-promosi menarik pada saat tertentu. Untuk
memasuki Blue Ocean, Kozzy Closet harus menerapkan enam prinsip Blue Ocean Strategy yaitu,
merekonstruksi batasan pasar dengan cara memperlebar ruang pasar perusahaan bukan hanya
berfokus pada satu segmen yang sempit. Berfokus pada gambaran besar perusahaan, dengan
merumuskan kanvas strategi yang baru. Menjangkau melampaui batasan pasar, yaitu
menghilangkan batasan konsumen dengan mengeksploitasi perbedaan di antara konsumen.
Menjalankan strategi secara tepat melalui rangkaian utilitas, harga, biaya, dan pengadopsian.
Mengatasi rintangan organisasi dengan menerapkan prinsip kepemimpinan tipping point. Serta
prinsip terakhir yaitu mengintegrasikan eksekusi dengan strategi melalui pemberdayaan setiap
elemen sumber daya manusia di perusahaan.

Kata Kunci : Perencanaan Strategi, Blue Ocean Strategy, Kozzy Closet

PENDAHULUAN

Dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir ini, di Kota Malang telah semakin banyak produsen
yang bersaing dalam industri sepatu, terutama produsen yang melayani permintaan sepatuby
order (melayani permintaan sesuai dengan pesanan konsumen dalam jumlah dan desain tertentu).
Salah satu produsen yang turut bersaing dalam industri sepatuby order adalah Kozzy Closet.
Melihat persaingan yang sangat ketat dalam industri produsen sepatu menuntut Kozzy Closet
untuk dapat menerapkan manajemen strategi yang tepat dalam pengelolaan bisnisnya.
Manajemen strategi menitikberatkan pada integrasi semua komponen organisasi untuk mencapai
keberhasilan. Keterlibatan seluruh komponen dimaksudkan agar setiap orang dalam organisasi
mempunyai rasa memiliki (sense of belonging) pada organisasi, sehingga diharapkan mampu
memberikan kontribusi positif bagi organisasi itu sendiri. Adapun proses manajemen strategi
sendiri merupakan suatu sistem yang dinamis, di mana memerlukan penilaian dan pemutakhiran
terus menerus yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi lingkungan saat itu.

Salah satu bagian dari manajemen strategi adalah perencanaan strategi yang tepat bagi
perusahaan, dalam hal ini adalah perencanaan strategi pada Kozzy Closet. Menyadari pentingnya
perencanaan strategibagi perusahaan, maka diperlukan sebuah pendekatan yang tepat dan sesuai
dengan karakteristik perusahaan, dalam hal ini adalah Kozzy Closet. Mengingat Kozzy Closet
merupakan perusahaan kecil dan menengah, selain itu dengan semakin ketatnya persaingan
dalam industri sepatuby order, maka diperlukan sebuah pendekatan strategi yang praktis dan
aplikatif dalam mencapai tujuan perusahaan. Pendekatan Blue Ocean Strategy merupakan
pendekatan yang tepat, konsep yang sederhana dan aplikatif menjadi latar belakang pemilihan
pendekatan ini. Blue Ocean Strategy yang ditulis oleh Kim dan Mauborgne (2006) adalah bagian
dari strategi bisnis. Dari segi definisi, Blue Ocean Strategy merupakan strategi bisnis yang
menerapkan penguasaan ruang pasar yang tidak diperebutkan (uncontested market space)
sehingga menjadikan persaingan tidak relevan. Pasar yang tidak diperebutkan tersebut
dianalogikan sebagai “Blue Ocean” atau zona biru, di mana perusahaan bersaing sendirian tanpa
pesaing. Sebaliknya kondisi di mana pasar selalu diperebutkan dianalogikan sebagai “Red
Ocean” atau zona merah.

Penelitian ini memiliki rumusan masalah antara lain bagaimana visi, misi, dan tujuan dari Kozzy
Closet, bagaimana kekuatan, kelemahan, ancaman dan peluang yang ada pada Kozzy Kloset, dan
bagaimana perencanaan strategi dengan pendekatan Blue Ocean Strategy pada Kozzy Kloset di
Kota Malang. Dengan adanya rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui visi, misi, dan tujuan dari Kozzy Closet, mengetahui kekuatan, kelemahan, ancaman
dan peluang yang ada pada Kozzy Kloset berdasarkan analisa SWOT, dan untuk menyusun
perencanaan strategi dengan pendekatan Blue Ocean Strategy pada Kozzy Kloset di Kota
Malang. Dengan demikian, penelitian ini diharapkan agar dapat memberikan manfaat bagi pihak
Kozzy Kloset agar menjadikan hasil penelitian ini sebagai bahan pertimbangan bagi perencanaan
dan perumusan keputusan strateginya, sebagai alat evaluasi strategi perusahaan, dan sebagai
bahan pembanding atas langkah-langkah yang sudah atau sedang diambil perusahaan dalam
mencapai tujuannya. Bagi pihak lain, penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dalam
pembuatan karya ilmiah dan dalam melakukan penelitian selanjutnya, menambah pengetahuan
dalam bidang perencanaan strategi yang bermanfaat dalam pengembangan bisnis, menjadi
referensi pengetahuan terutama dalam topik Blue Ocean Strategy, dan sebagai acuan,
pertimbangan, atau perbandingan dalam penelitianpenelitian selanjutnya yang berkaitan dengan
strategi perusahaan.

LANDASAN TEORI

Manajemen strategi merupakan bidang keilmuan yang tumbuh dan berkembang dengan cepat.
Manajemen strategi dalam memandang perusahaan adalah sebagai suatu rangkaian proses yang
saling berkaitan serta mencoba menjelaskan bagaimana perusahaan tersebut dapat berkembang
dan sukses dalam menghadapi lingkungannya. Menurut Wheelen dan Hunger (2006: 3)
“management strategic is that set of managerial decisions and actions that determines the long
run performance of a corporation” (manajemen strategi adalah serangkaian keputusan dan
tindakan manajerial yang menentukan kinerja perusahaan dalam jangka panjang). Selanjutnya
menurut Coulter (2008:5) manajemen strategi adalah “is a process of analyzing the current
situation; developing appropriate strategies; putting those strategic into action; and evaluating,
modifying; or changing those strategies as needed” (adalah proses analisis pada kondisi
sekarang; mengembangkan strategi yang ada, membuat strategi dalam tindakan, memodifikasi
atau merubah strategi yang jika diperlukan). Menurut David (2009:5) “strategic management can
be defined as the art and science of formulating, implementing, and evaluating cross-functional
decision that enable an organization to achieve its objective” (manajemen strategi adalah seni
dan pengetahuan mengenai perencanaan, implementasi, dan evaluasi dalam keputusan fungsional
yang digunakan untuk mencapai tujuan organisasi).

Dari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa manajemen strategi merupakan suatu
rangkaian proses pengambilan keputusan strategik yang meliputi perumusan (formulating),
implementasi (implementing), serta evaluasi (evaluating). Dengan menggunakan manajemen
strategi sebagai suatu kerangka kerja untuk menyelesaikan tiap-tiap masalah dalam organisasi,
maka manajer diajak untuk berpikir lebih kreatif, mendalam (deep thinking) dan strategis.
Pemecahan masalah dengan menghasilkan dan mempertimbangkan lebih banyak alternatif yang
dibangun dari suatu analisa yang lebih teliti akan lebih menjanjikan suatu hasil yang
menguntungkan bagi perusahaan. Hal ini karena pihak manajemen akan mempertimbangkan
alternatif-alternatif prioritas dalam proses penyelesaian masalah dengan lebih efektif dan efesien.
Risiko dalam manajemen strategi akan menjadikan manajemen lebih bijak dalam menggunakan
bidang ilmu ini dan pemahaman terhadap bidang ilmu ini akan lebih baik agar manfaat yang
dihasilkan pun maksimal. Selain itu, para pembuat keputusan menjadi peka terhadap
kemungkinan-kemungkinan konsekuensi negatif ini dan menyiapkan mereka dalam cara-cara
efektif untuk meminimalkan konsekuensi negatif akan memperkuat potensi manfaat perencanaan
strategi dalam perusahaan. Perencanaan strategi sangat erat hubungannya dengan keseluruhan
kegiatan manajemen. Perencanaan strategi digunakan untuk membantu para manajer dalam
menyelesaikan tugas manajemennya.

Dalam The Conference Board, berdasarkan penelitian kepada 50 orang para eksekutif secara
mendalam tentang makna dan manfaat dari perencanaan, pendapat umum menyatakan bahwa
perencanaan sebenarnya tidak bisa lepas dari proses kegiatan manajemen (organizing, directing,
motivating, and controlling). Perencanaan strategi adalah tulang punggung dari manajemen
strategi, walupun bukan merupakan aktivitas secara keseluruhan dari strategic management.
Dalam penyusunan proses perencanaan strategi terdapat 5 tahapan, diantaranya: penentuan
tujuan, analisa lingkungan, alternatif strategi, implementasi dan evaluasi. (Crittenden dan
Crittenden, 2000). Sedangkan Grant (2003), untuk menghadirkan konsep perencanaan strategi
yang luas perlu pemahaman berkenaan tujuan jangka panjang dan pemahaman antara “strategic
management” and “strategic thinking.

Blue Ocean Strategy merupakan strategi bisnis yang menerapkan penguasaan ruang pasar yang
tidak diperebutkan (uncontested market perencanaan strategiace) sehingga menjadikan
persaingan tidak relevan. Pasar yang tidak diperebutkan tersebut dianalogikan sebagai “Blue
Ocean” atau zona biru, di mana perusahaan bersaing sendirian tanpa pesaing. Sebaliknya kondisi
di mana pasar selalu diperebutkan dianalogikan sebagai “Red Ocean” atau zona merah. Berpijak
pada inovasi nilai, strategi ini menantang perusahaan untuk keluar dari persaingan dengan
melakukan diferensiasi dan biaya rendah secara bersama-sama melalui kerangka kerja empat
langkah (Hapuskan, Ciptakan, Tingkatkan, dan Kurangi). Kerangka kerja dan alat analisa yang
diterapkan pada Blue Ocean Strategy antara lain;kanvas strategi, untuk merangkum situasi
terkini dalam ruang pasar yang sudah dikenal; kerangka kerja empat langkah untuk membentuk
kurva nilai baru; dan Skema “HapuskanKurangi-Tingkatkan-Ciptakan” sebagai merupakan
pelengkap bagi kerangka kerja empat langkah.

METODE

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif (descriptive
research). Penelitian ini menekankan pada penyajian data, menganalisis dan menginterpretasikan
data. Pada dasarnya penelitian deskriptif merupakan penelitian yang berusaha untuk menuturkan
pemecahan masalah yang ada sekarang berdasarkan data-data. Jadi, ia juga menyajikan data,
menganalisis, dan menginterpretasikannya. Menurut Mudrajad Kuncoro (2003:8) penelitian
deskriptif meliputi pengumpulan data untuk diuji hipotesis atau menjawab pertanyaan mengenai
status terakhir dari subjek penelitian. Menurut Indriantoro dan Supomo (2002 : 88), penelitian
deskriptif adalah suatu penelitian terhadap fenomena atau populasi tertentu yang diperoleh
peneliti dari subyek berupa individu, organisasional, industri atau perpektif yang lain. Penelitian
ini dilaksanakan di Kozzy Kloset, yang berlokasi di Jalan Bukit Tanggul S1/49 Tidar, Malang,
pada bulan Juni tahun 2013.Adapun jenis data yang akan digunakan dalam penelitian ini (Umar,
2001 : 42), adalah data primer. Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama
baik dari individu atau perseorangan seperti hasil dari wawancara atau hasil pengisian kuisioner
yang biasa dilakukan oleh peneliti. Pada penelitian ini data primer adalah data yang diperoleh
dari hasil diskusi dan wawancara kepada pihak manajemen Kozzy Kloset.

Metode pengumpulan data yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah case study(studi
kasus), yaitu metode pengumpulan data dengan mengambil beberapa elemen dari Kozzy Kloset
yang kemudian masing-masing elemen diselidiki secara mendalam. Teknik yang digunakan
menggunakan perpaduan beberapa metode pengumpulan data, antara lain wawancara,
dokumentasi, dan studi pustaka. Penelitian ini menggunakan pendekatan analisis kualitatif.
Analisis ini digunakan untuk menjelaskan secara lebih mendalam mengenai bagaimana
perencanaan strategi (strategic planning) dengan pendekatan Blue Ocean Strategy, dengan
menerapkan kerangka kerja dan alat analisis dari Blue Ocean Strategy dan enam prinsip Blue
Ocean Strategy.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan rumusan cita-cita pemilik Kozzy Closet, yakni menginginkan perusahaan ini
menjadi sumber perekonomian keluarga sehingga harus terus tumbuh dan berkembang dengan
memberikan pelayanan prima pada konsumen, maka dapat disimpulkan bahwa visi Kozzy Closet
adalah “Menjadi pemimpin dalam industri sepatu dunia”. Sedangkan misi dari produsen sepatu
ini yakni ”Kozzy Closet sebagai usaha untuk memenuhi kebutuhan akan sepatu dengan
pelayanan terbaik”. Berdasarkan hasil wawancara dengan pemilik, tujuan Kozzy Closet adalah
untuk menjadi tolak ukur dalam industri sepatu di Indonesia pada khususnya dan dunia pada
umumnya, memberdayakan pengrajin sepatu yang tersebar di Kota Malang, dan memberikan
pelayanan dan kualitas produksi terbaik dalam pemesanan dan pembuatan produk-produk sepatu
bagi konsumen. Hasil analisa lingkungan eksternal dalam faktor ekonomi yang berpengaruh
terhadap Kozzy Closet adalahinflation rate, pendapatan perkapita penduduk Kota Malang, dan
kebijakan ekonomi pemerintah.Dalam faktor sosial budaya, diketahui bahwa hampir 50%
penduduk Kota Malang adalah perempuan dengan jumlah 446.358 jiwa. Apabila dilihat dari
bentuk piramida penduduk maka penduduk Kota Malang dikategorikan sebagai penduduk
intermediate (umur median sebesar 23,19, umur tersebut masuk kelompok 20-29 tahun yang
dikategorikan sebagai penduduk intermediate).

Asosiasi perajin kulit dan memiliki program pelatihan pengrajin sepatu yang dibentuk sebagai
kebijakan dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur pada tahun 2012 menjadi faktor politik yang
berpengaruh terhadap usaha sepatu Kozzy Closet.Dalam faktor teknologi, kemajuan teknologi
informasi saat ini berpengaruh langsung terhadap efektivitas dan efisiensi perusahaan apabila
dapat dimanfaatkan dengan tepat.Kozzy Closet merupakan perusahaan jasa yang telah mengikuti
perkembangan teknologi tersebut.Saat ini Kozzy Closet telah menjalankan usahanya berbasis
sistem online. Dalam analisa faktor pesaing, di kota Malang terdapat beberapa usaha yang
sejenis dengan Kozzy Closet, diantaranya Shoeka Shoes dan Coolet.Dengan adanya usaha
sejenis, Kozzy perlu mengetahui siapa saja yang dihadapinya dalam segmen pasar yang sama.
Sehingga dapat ditentukan strategi yang tepat untuk pengembangan usaha. Faktor internal yang
akan dianalisis terdiri dari pemasaran, operasional, keuangan, dan sumber daya manusia. Hasil
analisa faktor internal dalam bidang pemasaran adalah produk, harga, tempat, promosi,orang,
proses,dan layanan konsumen. Beberapa jenis produk yang diproduksi Kozzy Closet antara lain:
boots, high heels dan flat shoes untuk konsumen perempuan, sepatu boots dan sneakers untuk
konsumen laki-laki, dan sepatu bayi dan anak. Penentuan harga pada Kozzy Closet bersifat
fleksibel, dalam artian harga menyesuaikan dengan jenis produk yang dipesan dan spesifikasi
produk itu sendiri.Dengan tetap memperhitungkan kualitas, harga yang ditawarkan oleh Kozzy
Closet sesuai dengan pilihan segmen yang menjadi target pasar utama yaitu kalangan yang telah
memiliki penghasilan. Untuk harga sepatu rata-rata untuk segmen pasar perempuan berkisar
diantar 200-300 ribu rupiah, dan untuk sepatu laki-laki berkisar 300-500 ribu rupiah. Lokasi
Kozzy Closet terletak di Jl. Bukit Tanggul S-1/49 Tidar Malang. Berada di Kota Malang
menyulitkan Kozzy untuk mendapatkan bahan baku kulit yang beragam, untuk kulit sintetis
Kozzy memesan bahan baku dari kota Bandung dan untuk variasi warna yang beragam,
pemesanan dialihkan ke pulau Bali. Sebagai suatu perusahaan jasa yang belum lama berdiri,
Kozzy Closet telah gencar melakukan promosi baik melalui dunia maya maupun mengikuti
beberapa pameran. Selain itu Kozzy Closet juga aktif mencari asosiasi ataupun pengrajin kulit
lain untuk memperluas jaringan.
Langkah promosi tersebut hingga saat ini terbilang efektif karena jumlah pemesanan sepatu terus
meningkat dari waktu ke waktu. Kozzy Closet memiliki tenaga kerja yang memang telah
berpengalaman dalam pembuatan sepatu. Walaupun dengan jumlah SDM yang minim dan sering
berganti, akan tetapi Kozzy Closet dapat menjalankan usahanya dengan baik secara
keseluruhan.Untuk mengatasi tingginya frekuensi pergantian pengrajin sepatu, Kozzy Closet
mempekerjakan pengrajin secara berkala dan menggunakan pengrajin vendor.Hal ini bertujuan
untuk meminimalisasi pemecatan pengrajin karena mengalami penurunan kinerja. Kozzy Closet
menerima seluruh pesanan yang datang ketika tidak dalam full capacity. Hal inilah yang
menimbulkan hambatan untuk Kozzy dalam proses pengerjaan, dikarenakan pesanan desain
sepatu yang rumit akan sukar untuk dikerjakan, membutuhkan ketelitian dan perhatian
khusus.Untuk proses pengerjaan, Kozzy Closet membagi atas dua bagian. Pesanan yang
dikerjakan sendiri dan sebagian di berikan ke pengrajin vendor. Setelah selesai akan di inspeksi
oleh management team. Untuk setiap pemesannya ataupun calon pemesan, Kozzy Closet
bersedia menjawab pertanyaan seputar produk-produk yang ditawarkan. Selain itu layanan
konsumen tersebut juga dapat membantu calon pemesan untuk berkonsultasi tentang produk
yang akan dipesannya, baik mengenai desain produk hingga spesifikasi produk.Pada layanan
setelah transaksi, Kozzy Closet juga memberikan pelayanan berupa perbaikan kembali jika
ternyata terdapat kekurangan atas produk yang dipesan ataupun jika konsumen hanya ingin
memberikan sedikit modifikasi tambahan pada produk yang sudah dipesannya.

Dalam bidang sumberdaya manusia, Kozzy Closet secara total mempunyai 4 orang pengrajin
sepatu, 5 hingga 10 orang pengrajin vendor, dan 2 orang management team. 4 orang pengrajin
sepatu merupakan karyawan yang dipekerjakan secara berkala.Sistem kerja berkala juga
diterapkan pada pengrajin vendor. Pada proses pengerjaan pengrajin terbagi atas dua job
description pembuat bagian atas sepatu dan bagian bawah. 2 orang management team merupakan
pemilik usaha sendiri. Mereka menangani seluruh proses pengawasan, packing, penjualan,
pembukuan atau administrasi dan pemasaran. Minimnya jumlah pekerja tidak menyurutkan
harapan pemilik usaha untuk tetap maju dan berkembang hingga dapat memenuhi pesanan
jumlah besar dari luar negeri. Setelah menganalisis lingkungan eksternal dan lingkungan internal
Kozzy Closet, maka dilakukan analisa SWOT untuk mengetahui kondisi perusahaan yang terdiri
atas kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness) yang diperoleh dari analisis lingkungan
internal, serta peluang (opportunity) dan ancaman (threat) yang diperoleh berdasarkan analisis
lingkungan eksternal.Hasil analisa SWOT dapat dilihat dalam matriks SWOT yang juga
menggambarkan bagaimana manajemen dapat mencocokkan peluang-peluang dan ancaman-
ancaman eksternal yang dihadapi suatu perusahaan tertentu dengan kekuatan dan kelemahan
internalnya, untuk menghasilkan empat rangkaian alternatif strategi.

Dalam implementasi enam prinsip Blue Ocean Strategy, Kozzy Closet perlu mencermati keenam
hal.Pertama, merekonstruksi batasan pasar untuk mengantisipasi risiko pencarian yang dihadapi
banyak perusahaan. Setelah mengetahui sifat dan karakteristik pasar serta pesaing, Kozzy Closet
harus bisa menambah nilai manfaat bagi konsumen dengan mengidentifikasi manfaat apa saja
yang diinginkan. Kozzy Closet juga perlu untuk memperhatikan sekelompok perusahaan dalam
suatu industri yang mengejar strategi yang sama.Manajemen Kozzy dapat menganalisa kondisi
sasaran konsumennya dengan mencermati rantai pembeli sebagai peluang baru untuk
mengembangkan usahanya. Selanjutnya, dengan mencermati kelompok pembeli, Kozzy Closet
akan mendapatkan pengetahuan mengenai bagaimana cara mendesain ulang kurva nilai mereka
untuk berfokus pada kelompok pembeli yang sebelumnya diabaikan.Selain itu, jasa pelengkap
dari Kozzy Closet yang berpengaruh adalah jasa reparasi sepatu.Jasa reparasi sepatu memiliki
peran ketika produk telah diterima oleh konsumen. Kemudian, diperlukan juga peningkatan
atribut emosional pada jasa yang ditawarkan oleh Kozzy Closet untuk memberikan ketertarikan
dan mendapatkan kepercayaan dari konsumen yang pada akhirnya akan meningkatkan loyalitas
konsumen itu sendiri.Dalam analisa SWOT Kozzy Closet, terdapat poin peluang yang sangat
berpengaruh yaitu permintaan pasar luar negeri. Dengan terus berkembangnya industri sepatu di
Indonesia, maka persaingan akan semakin ketat dari waktu ke waktu. Kedua, merencanakan
strategi perusahaan untuk diarahkan pada gambaran perusahaan secara global, baik pada saat ini
hingga masa depan.Hal nyata yang dapat dilakukan dalam proses perencanaan strategi adalah
dengan pembuatan Kanvas Strategi.

Adapun penjelasan berdasarkan berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhinya antara lain;


Kozzy Closet tidak melakukan perubahan pada harga karena untuk industri sepatu harga
merupakan faktor pemilah segmen pasar. Oleh karena Kozzy Closet tetap berada di segmen
pasar yang sama, maka tidak perlu untuk merubah harga; Dengan kualitas yang lebih maka
Kozzy Closet diharapkan akan dapat memenuhi ekspektasi pelanggan atas jasanya atau bahkan
melebihi ekspektasi tersebut; Lama pengerjaan merupakan hal yang vital untuk meraih
kepercayaan konsumen. Waktu pengerjaan tidak harus cepat tetapi lebih pada tepat waktu, dalam
artian waktu yang dibutuhkan produk pesanan untuk sampai ke konsumen sesuai dengan waktu
yang telah disepakati di awal pemesanan. Faktor variasi produk merupakan salah satu hal yang
perlu ditingkatkan Kozzy Closet untuk menambahkan pilihan bagi konsumennya dalam
memesan sepatu yang diinginkan, Penambahan variasi ini juga bertujuan untuk menaikkan nilai
Kozzy terhadap konsumen yang memesan dalam jumlah banyak; Tidak ada yang perlu dirubah
dalam strategi promosi Kozzy Closet saat ini, dengan kegiatan promosi yang selama ini telah
dilakukan, secara umum dapat dinilai cukup efektif. Hal ini berdasarkan pengamatan pada
jumlah pemesanan yang tetap meningkat dari waktu ke waktu; Dengan melakukan peningkatan
kemampuan manajerial, maka diharapkan pemilik yang juga merangkap sebagai management
team Kozzy Closet dapat terus memajukan dan mengembangkan usahanya ke pasar yang lebih
luas dan terus memperbaiki posisinya di segmen pasar yang telah dimasuki; Kozzy Closet harus
bisa menciptakan nilai tambah dengan melakukan promo produk yang menjadi lompatan nilai
bagi konsumen; Strategi untuk menciptakan pasar baru dapat digunakan Kozzy Closet untuk
mengembangkan usahanya. Strategi ini tidak dilirik oleh usaha sepatu lain karena menganggap
tidak ada lagi peluang untuk menciptakan pasar baru karena menganggap kebutuhan masyarakat
akan sepatu telah terpenuhi oleh industri sepatu. Untuk menciptakan kurva nilai yang baik
dengan kanvas strategi, terdapat tiga kualitas yang harus dimiliki oleh strategi tersebut.Ketiga
kualitas yang harus dimiliki tersebut adalah fokus, divergensi (gerak menjauh), dan moto yang
memikat. Untuk menciptakan Blue Ocean Strategy yang optimal, Kozzy Closet harus dapat
memaksimalkan skala pasar yang dicapai.

Untuk memaksimalkan skala pasar tersebut Kozzy Closet harus menjangkau melampaui
permintaan yang ada yang merupakan komponen kunci dalam mencapai inovasi nilai.Untuk
mencapai hal ini perusahaan harus menentang dua praktik strategi konvensional, yaitu berfokus
pada konsumen yang ada dan mempertajam segmentasi demi mengakomodasi perbedaan
konsumen. Kozzy Closet harus berpikir bukan hanya berfokus untuk konsumen yang sudah ada
akan tetapi berusaha untuk memikirkan non- konsumen perusahaan. Cara agar Kozzy Closet
dapat memperhatikan konsumen dan nonkonsumennya adalah dengan mengembangkan hal-hal
yang dihargai konsumen secara umum (commonalities). Sehingga orientasi berpikir Kozzy
Closet adalah berpikir secara positif, dalam artian mencari kesamaan apa yang dinginkan oleh
konsumen atau non-konsumen Kozzy Closet. Untuk memaksimalkan potensi non-konsumen
tingkat pertama menjadi keuntungan Blue Ocean yang besar bagi Kozzy Closet, maka Kozzy
dapat memanfaatkan kebutuhan nonkonsumen dan meningkatkan nilai fungsi dari produknya
menjadi sepatu yang sesuai dengan pribadi karyawan tersebut tetapi juga tidak melanggar
peraturan perusahaan yang telah ditetapkan.

Untuk mendapatkan konsumen tingkat kedua Kozzy Closet dapat menggunakan strategi gift
pack untuk pasangan. Ketika calon konsumen tidak tertarik untuk memakai sendiri maka pilihan
lainnya agar calon konsumen tetap membeli adalah membeli untuk diberikan kepada orang lain.
Dengan strategi gift pack calon konsumen tidak hanya akan membeli sepasang sepatu, tetapi dua
pasang. Hal ini, tentu akan menguntungkan bagi Kozzy Closet. Paket penawaran baru ini dapat
digunakan untuk menarik minat non-konsumen tingkat kedua yang pada akhirnya dapat
meningkatkan skala Blue Ocean Kozzy Closet. Untuk menarik non-konsumen tingkat ketiga
menjadi konsumen, Kozzy Closet dapat mempromosikan promosikan produk sepatunya melalui
sample product kepada selebritas ataupun orang-orang yang berpengaruh sebagai trend setter.
Dengan strategi ini diharapkan pengenalan produk Kozzy Closet akan lebih menjangkau non-
konsumen tingkat ketiga. Untuk mengurangi risiko penciptaan Blue Ocean, maka Kozzy Closet
harus menjalankan rangkaian strategi yang benar dengan memahami tata cara menilai ide-ide
Blue Ocean berlandaskan kriteria-kriteria kunci dalam rangkaian tersebut, antara lain; Kozzy
Closet menilai utilitas yang diberikan atas jasanya bagi konsumen tidak hanya sekedar
pemesanan sepatu, tetapi juga nilai kemudahan, kenyamanan, dan kepercayaan dari konsumen
untuk menggunakan jasa perusahaan ini.

Untuk meningkatkan nilai utilitas tersebut Kozzy Closet berfokus pada inovasi. Yang perlu
diingat inovasi Kozzy Closet bukan hanya sekedar inovasi akan tetapi inovasi yang berfokus
untuk meningkatkan nilai utilitas bagi konsumen; Dengan tetap memperhitungkan kualitas, harga
yang ditawarkan oleh Kozzy Closet sesuai dengan pilihan segmen yang menjadi target pasar
utama yaitu kalangan yang telah memiliki penghasilan. Untuk harga sepatu rata-rata untuk
segmen pasar perempuan berkisar diantar 200-300 ribu rupiah, dan untuk sepatu laki-laki
berkisar 300-500 ribu rupiah.Harga tersebut kemungkinan bertambah mengikuti harga dari jenis
bahan yang digunakan dan kerumitan desain pesanan; Dengan mengurangi dan menghilangkan
nilai-nilai yang tidak diperlukan, Kozzy Closet dapat memenuhi efisiensi biaya dan memperoleh
laba pada harga strategis yang diharapkan.Hubungan yang baik dengan para pemasok dan
jaringan distribusinya juga memperkuat pembiayaan strategis Kozzy Closet. Jika Kozzy Closet
dapat menjalankan perubahan strategi dengan baik, maka perusahaan ini telah menciptakan
hambatan pengadopsian bagi pesaing-pesaingnya.Salah kunci eksklusifitas strategi Kozzy Closet
adalah jaringan kepada pemasok dan pelanggannya.Kozzy Closet memiliki jaringan yang kuat
terhadap pemasok dan para pelanggannya. Dengan memanfaatkan jaringan tersebut pesaing akan
memperoleh hambatan apabila ingin mengadopsi Blue Ocean Strategy Kozzy Closet. Untuk
mempermudah implementasi strategi, maka perusahaan harus mengidentifikasi rintangan utama
organisasi.Terdapat empat rintangan organisasi yang harus diantisipasi oleh Kozzy Closet.yaitu
rintangan kognitif, sumber daya, motivasional, dan politik.

PENUTUP

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, penulis memberikan kesimpulan antara lain;
melalui analisa SWOT dapat diketahui bahwa Kozzy Closet memiliki potensi pengembangan
usaha yang baik dalam bidang usaha sepatu di kota Malang; perencanaan strategi dengan
menggunakan pendekatan Blue Ocean Strategy yang bersifat praktis, aplikatif, dan dinamis
merupakan pilihan yang tepat bagi Kozzy Closet; pendekatan Blue Ocean Strategy dapat
membantu Kozzy Closet meningkatkan kinerja melalui inovasi dan menekan biaya secara
bersamaan dengan menggunakan kerangka kerja empat langkah serta berpedoman pada enam
prinsip Blue Ocean Strategy; untuk mencapai Blue Ocean Strategy yang optimal, Kozzy Closet
harus menjalankan skema kerja empat langkah sebagai satu kesatuan dan mewujudkannya dalam
kanvas strategi untuk dijadikan pedoman perumusan strategi perusahaan; untuk mencapai Blue
Ocean Kozzy Closet melakukan efisiensi biaya dengan menghapuskan faktor lokasi strategis,
menerapkan sistem online, dan menggunakan sistem gratis ongkos kirim bagi pelanggan yang
berada di pulau Jawa. Serta menempatkan diri pada segmen pasar yang belum dimasuki oleh
usaha sejenis di kota Malang; sebagai lompatan nilai bagi konsumen, Kozzy Closet
memperbaharui desain situs jaringan secara berkala, kualitas produk, dan meningkatkan
kemampuan manajerial.

Selain itu Kozzy Closet juga menghasilkan inovasi nilai dengan menciptakan desain sepatu baru,
mengeluarkan edisi khusus gift pack untuk pasangan, serta menghadirkan promosi-promosi
khusus pada momen tertentu. Saran bagi Kozzy Closet sebagai obyek penelitian antara lain;
berupaya untuk selalu melakukan inovasi nilai, sebagai batu pijak Blue Ocean Strategy, dengan
mendasari pada enam prinsip Blue Ocean Strategy dan menggunakan kerangka kerja empat
langkah; memfokuskan operasi perusahaan pada nilai-nilai yang diharapkan oleh konsumen;
menjaga kesinambungan Blue Ocean Strategy dengan selalu meningkatkan inovasi nilai secara
berkelanjutan; hendaknya berupaya untuk menutupi kekurangan yang ada pada analisa SWOT,
dengan terus melakukan perbaikan secara berkesinambungan; dalam menentukan dan
mengimplementasikan strategi, hendaknya melibatkan semua elemen yang ada sehingga
penerapan strategi dapat berjalan secara optimal. Sedangkan bagi peneliti yang akan melakukan
penelitian lebih lanjut mengenai perencanaan strategi menggunakan pendekatan Blue Ocean
Strategy disarankan untuk mengkaji lebih mendalam lini-lini fungsional pada perusahaan dengan
struktur yang lebih kompleks dan melakukan pendalaman materi serta pengkajian literatur terkait
baik yang berkaitan dengan manajemen strategi sebagai induk ilmu, perencanaan strategi,
ataupun Blue Ocean Strategy.Selain itu mengingat keterbatasan penelitian dengan objek
perusahaan nonprofit atau sektor pemerintahan, peneliti selanjutnya disarankan untuk
menggunakan objek penelitian pada perusahaan di sektor tersebut.

REFERENSI

Anda mungkin juga menyukai