Disusun Oleh :
Nama : Nabila Ulinnuha Zakya Nisa
NIM : 205100300111112
Kelompok : 03
Asisten : Ajeng Putri A
Rasa Aroma
Perhitungan pada uji deskriptif ini meliputi jumlah dan rata-rata tiap
paramater pada setiap sampel. Pada sampel A, parameter warna didapatkan
jumlah sebesar 35 dengan rata-rata sebesar 2,188, paramater aroma didapatkan
jumlah sebesar 53 dengan rata-rata sebesar 3,313 dan pada paramater rasa
didapatkan jumlah sebesar 60 dengan rata-rata sebesar 3,750. Pada sampel B,
paramater warna didapatkan jumlah sebesar 52 dengan rata-rata sebesar 3,250,
paramater aroma didapatkan jumlah sebesar 54 dengan rata-rata sebesar 3,375
dan pada paramater rasa didapatkan jumlah sebesar 55 dengan rata-rata
sebesar 3,438. Setelah diperoleh jumlah dan rata-rata disetiap parameter pada
sampel maka selanjutnya adalah pembuatan grafik spider plot.
Berdasarkan hasil perhitungan dan dari grafik spider plot menunjukkan
bahwa pada parameter warna sampel B lebih cerah dibandingkan sampel A
dengan rentang yang sangat jauh. Pada parameter aroma sampel B lebih berbau
dibandingkan sampel A dengan rentang yang sangat tipis. Pada parameter rasa
sampel A lebih manis dibandingkan sampel B dengan rentang yang tipis.
Pada hasil uji ranking ini dapat disimpulkan bahwa hasil perhitungan pada
sampel A didapatkan jumlah sebesar 36 dengan rata-rata sebesar 2,250. Pada
sampel B didapatkan jumlah sebesar 33 dengan rata-rata sebesar 2,063. Pada
sampel C didapatkan jumlah sebesar 28 dengan rata-rata sebesar 1,750. Ketiga
sampel A, B, C dirurutkan dari jumlah terbesar ke terkecil maka didapatkan
ranking 1 pada sampel A, ranking 2 pada sampel B, dan ranking 3 pada sampel
C.
4.5 Faktor yang Mempengaruhi Uji Organoleptik
Salah satu factor yang dapat mempengaruhi uji organoleptic adalah
kepekaan panelis. Panelis memegang peran penting dari pengujian organoleptic
ini. Setiap orang memiliki perbedaan terhadap kepekaan warna, aroma dan bau.
Kepekaan panelis dipengaruhi oleh beberapa factor seperti jenis kelamin, usia,
kondisi fisiologis, factor genetis dan kondisi psikologis. Umunya, wanita memiliki
tingkat kepekaan yang lebih daripada laki-laki, namun untuk penilaian aroma dan
rasa, wanita cenderung tidak konsisten dibandingkan laki-laki. Semakin
bertambah usia, kemampuan akan merasa, mencium dan melihat akan seiring
berkurang. Akan tetapi hal tersebut juga tergantung dari pengalaman dan latihan
yang diikuti. Kondisi fisiologis, factor genetis dan psikologis juga mempengaruhi
kepekaan panelis, seperti contoh pada saat sakit, lapar, kenyang, dan kondisi
mood seseorang (Tingginehe dan Simanjuntak, 2022).
Selain itu, sampel yang diuji juga mempengaruhi uji organoleptic. Hal ini
berkaitan dengan aroma, warna dan rasa dari sampel yang diuji. Apabila sampel
memiliki aroma, warna dan rasa yang sesuai atau bahkan tidak sesuai dengan
keinginan konsumen, maka akan mempengaruhi tingkat penerimaan konsumen
terhadap sampel produk tersebut (Trihaditria, 2018).
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dalam praktikum uji organoleptik ini dilakukan beberapa pengujian yaitu
uji deskriptif, uji pembeda, uji hedonik yang terdiri dari uji warna, aroma dan rasa
serta uji ranking. Dalam uji organoleptic ini menggunakan sampel berupa kopi
cappuccino. Panelis yang digunakan dalam uji orgalopetik ini adalah sebanyak
16 panelis. Pada uji deskriptif, dilakukan pengujian terhadap sampel A dan B.
Disimpulkan bahwa sampel B lebih cerah dibandingkan sampel A dengan
rentang yang sangat jauh, sampel B memiliki aroma yang lebih berbau
dibandingkan sampel A dengan rentang yang sangat tipis dan sampel sampel A
memiliki rasa yang lebih manis dibandingkan sampel B dengan rentang yang
tipis. Pada uji pembeda, sampel yang memiliki karakteristik seperti sampel baku
merupakan sampel A. Pada uji hedonik, disimpulkan bahwa pada uji warna,
aroma dan rasa, antara panelis 1 dengan panelis lainnya tidak memiliki
perbedaan, sedangkan antara sampel 1 dengan lainnya memiliki perbedaan.
Pada uji ranking, disimpulkan bahwa didapatkan ranking 1 pada sampel A,
ranking 2 pada sampel B, dan ranking 3 pada sampel C.
Faktor-faktor yang mempengaruhi uji organoleptic adalah kepekaan
panelis dan sampel. Panelis memegang peran penting dari pengujian
organoleptic ini. Setiap orang memiliki perbedaan terhadap kepekaan warna,
aroma dan bau. Kepekaan panelis dipengaruhi oleh beberapa factor seperti jenis
kelamin, usia, kondisi fisiologis, factor genetis dan kondisi psikologis. Selain itu,
apabila sampel memiliki aroma, warna dan rasa yang sesuai atau bahkan tidak
sesuai dengan keinginan konsumen, maka akan mempengaruhi tingkat
penerimaan konsumen terhadap sampel produk tersebut.
5.2 Saran
Adapun saran untuk praktikum ini adalah diharapkan praktikan
lebih memperhatikan penjelasan materi. Selain itu, pada saat melakukan
praktikum di laboratorium, diperlukan ketelitian dan hati-hati pada saat
melakukan pengujian. Hal ini dilakukan untuk menghindari hal-hal yang
tidak diinginkan dan menghindari adanya kesalahan.
DAFTAR PUSTAKA TAMBAHAN
Warna
4,000
3,000
2,000
1,000
A
0,000
B
Rasa Aroma