Anda di halaman 1dari 2

Penyakit Ginjal Kronik

Penyakit ginjal kronik didefinisikan sebagai adanya kerusakan ginjal atau


perkiraan laju filtrasi glomerulus (eGFR) kurang dari 60 ml/menit/1,73 mt2,
berlangsung selama 3 bulan atau lebih, terlepas dari penyebabnya. Kerusakan ginjal
yang dimaksud adalah keadaan hilangnya fungsi ginjal secara progresif yang pada
akhirnya memerlukan terapi penggantian ginjal (dialisis atau transplantasi).
Kerusakan ginjal mengacu pada kelainan patologis baik yang ditunjukkan oleh studi
pencitraan atau biopsi ginjal, kelainan pada sedimen urin, atau peningkatan tingkat
ekskresi albumin urin.5

Penyebab penyakit ginjal kronis (PGK) bervariasi secara global, dan penyakit
primer paling umum yang menyebabkan PGK dan penyakit ginjal tahap akhir/end-
stage kidney disease (ESRD) adalah sebagai berikut: diabetes melitus tipe 2 (30%
hingga 50%), diabetes melitus tipe 1 (3,9%), hipertensi (27,2%), glomerulonefritis
primer (8,2%), nefritis tubulointerstitial kronis (3,6%), penyakit keturunan atau kistik
(3,1%), glomerulonefritis atau vaskulitis sekunder (2,1%), diskrasia atau neoplasma
sel plasma (2.1) dan Sickle Cell Nephropathy (SCN).5
Patofisiologi penyakit ginjal kronik pada awalnya tergantung pada penyakit
yang mendasarinya, tapi dalam perkembangan selanjutnya proses yang terjadi kurang
lebih sama. Pengurangan massa ginjal mengakibatkan hipertrofi struktural dan
fungsional nefron yang masih tersisa (surviving nephrons) sebagai upauya
kompensasi, yang diperantarai oleh molekul vasoaktif seperti sitokin dan growth
factors, sehingga terjadi hiperfiltrasi, yang diikuti oleh peningkatan tekanan kapiler
dan aliran darah glomerulus. Proses ini akhirnya diikuti dengan penurunan fungsi
nefron yang progresif, walaupun penyakit dasarnya sudah tidak aktif lagi.6
Klasifikasi KDIGO PGK 2012 merekomendasikan perincian tentang penyebab
PGK dan mengklasifikasikannya menjadi 6 kategori berdasarkan laju filtrasi
glomerulus (G1 hingga G5 dengan G3 dibagi menjadi 3a dan 3b). Enam kategori
tersebut meliputi:7

1. G1: GFR ≥ 90 ml/menit/1,73 m2


2. G2: GFR 60 hingga 89 ml/menit/1,73 m2
3. G3a: GFR 45 hingga 59 ml/menit/1,73 m2
4. G3b: GFR 30 hingga 44 ml/menit/1,73 m2
5. G4: GFR 15 hingga 29 ml/menit/1,73 m2
6. G5: GFR kurang dari 15 ml/menit/1,73 m2 atau terapi dengan dialysis

Anda mungkin juga menyukai