Anda di halaman 1dari 25

KANKER USUS

(Ca Colon)
Disusun Oleh:
Kelompok 1
Anggota Kelompok 1:

Fitriyah Nadaa N (012011002)


Reflina Dara (012011005)
Tia Amelia (012011013)
Yunita (012011015)
Nabilla Syaqiftri (012011018)
Anas Tasya F (012011023)
Putri Zahra Salsabila (012011026)
Krisna Fendi P. N (012011037)
Indah Yulianti (012011041)
Amanda Zeilika (012011044)
PENDAHULUAN
Perubahan gaya hidup dan pola makan mempengaruhi terjadinya Ca Colon
(Astuti, Rafli, & Zeffira, 2019). Ca atau kanker (Cancer) adalah penyakit
akibat pertumbuhan tidak normal dari sel-sel jaringan tubuh yang berubah
jadi sel kanker. Kolon atau Colon merupakan bagian dari usus besar pada
system pencernaan yang berbentuk tabung muscular yang memiliki panjang
sekitar 1,5 m dan berdiameter 5 cm. Ca Colon adalah kanker yang
menyerang bagian usus besar, yakni bagian akhir dari sistem pencernaan.
Sebagian besar kasus kanker kolon dimulai dari sebuah benjolan/polip kecil,
dan kemudian membesar menjadi tumor (Yayasan Kanker Indonesia, 2018).

Pada pelayanan paliatif, pasien memiliki


peran yang penting dalam membuat
KONSEP keputusan yang akan diambil. Secara
umum pelayanan paliatif bertujuan untuk
PALIATIVE menghilangkan nyeri dan gejala lain,
meningkatkan kualitas hidup, memberikan
CARE dukungan psikososial dan spiritual serta
memberikan dukungan kepada keluarga
selama pasien sakit dan selama masa
dukacita.
Pada pelayanan paliatif, pasien memiliki peran yang penting dalam
membuat keputusan yang akan diambil. Secara umum pelayanan
paliatif bertujuan untuk menghilangkan nyeri dan gejala lain,
meningkatkan kualitas hidup, memberikan dukungan psikososial dan
spiritual serta memberikan dukungan kepada keluarga selama
pasien sakit dan selama masa dukacita. Pendekatan paliatif
bersifat holistik meliputi 4 kelompok masalah, yaitu :

Sosial (kebutuhan keluarga, isu


Fisik (gejala atau keluhan fisik
Pena
makanan, pekerjaan, tempat tinggal
seperti nyeri, batuk, sesak nafas, Kertas
dan hubungan interpersonal)
letih, demam dan lain-lain)
Spiritual (pertanyaan tentang arti
Psikologis (khawatir, takut, sedih,
kehidupan dan kematian, kebu-
marah)
tuhan untuk damai)
Kanker kolon merupakan kanker
yang menyerang bagian ususbesar,
yakni bagian akhir dari sistem
pencernaan. Sebagian besarkasus
DEFINISI kanker kolorektal dimulai dari
sebuah benjolan/polip kecil,
dankemudian membesar menjadi
tumor (Yayasan Kanker
Indonesia,2018)
FAKTOR
RISIKO
1. Usia >50 Tahun
2. Memiliki riwayat penderita
pilop
3. Memiliki riwayat infeksi
usus
4. Pola hidup tidak sehat
5. Mengonsumsi daging
merah secara berlebihan
6. Merokok
7. Mengkonsumsi alkohol
PATOFISIOLOGI
Kanker yaitu sel yang tumbuh dan membelah diluar kontrol sehingga sel-sel
tersebut tidak diperlukan. Pertumbuhan yang berlebihan ini merupakan suatu
keadaan prekanker, contohnya adalah polip di daerah usus besar. Setelah
melalui periode panjang, polip ini dapat menjadi ganas. Pada keadaan ini,
kanker akan menembus dinding usus besar dan menyebar melalui saluran
pembuluh getah bening.
Karnosima kolon rektum berasal dari polip, terutama polip adenoma
carsinoma. Perkembangan ini dibagi menjadi 3 fase yaitu:

1.Fase pertama yaitu karsinogen yang bersifat rangsangan.


2.Fase kedua yaitu fase pertumbuhan tumor, pada fase ini tidak menimbulkan
keluhan atau fase tumor asimtomatis
3.Fase ketiga yaitu timbulnya keluhan dan gejala.
KLASIFIKASI
1. Perubahan pada pola buang air besar
termasuk diare, atau konstipasi atau
perubahan pada lamanya saat buang air
besar, dimana pola ini berlangsung selama

TANDA beberapa minggu hingga bulan.


2. Pendarahan pada buang air besar atau
ditemukannya darah di feses
DAN 3. Rasa tidak nyaman pada bagian abdomen
atau perut seperti keram, gas atau rasa sakit

GEJALA yang berulang.


4. Perasaan bahwa usus besar belum seluruhnya
kosong sesudah buang air besar.
5. Rasa cepat lelah, lesu lemah atau letih
6. Turunnya berat badan secara drastis dan
tidak dapat dijelaskan sebabnya
PEM ER IKS AA N
PEN UN JA NG
n la bo ra to riu m klin is,
1. Pemeriksaa
e me riks aa n d a r a h , Hb,
seperti p
n p e m e r iks a a n tinja
elektrolit, da .
n p e m e rik sa a n ru tin
yang merupaka
lab o ra to r ium p a to logi
2. Pemeriksaan
anatomi
3. Radiologi
4. Kolonoskopi
PENATALAKSAAN
MEDIS
1. Pembedahan (Operasi). Pembedahan adalah tindakan primer untuk
kebanyakan kanker kolon dan rektal, pembedahan dapat bersifat
kuratif atau paliatif. Kanker yang terbatas pada satu sisi dapat
diangkat dengan kolonoskop.
2. Penyinaran (Radioterapi). Terapi radiasi memakai sinar gelombang
partikel berenergi tinggi misalnya sinar X, atau sinar gamma,
difokuskan untuk merusak daerah yang ditumbuhi tumor, merusak
genetic sehingga membunuh kanker.
3. Kemoterapi. Chemotherapy memakai obat anti kanker yang kuat,
dapat masuk ke dalam sirkulasi darah, sehingga sangat bagus untuk
kanker yang telah menyebar.
4. Diversi fekal untuk kanker kolon dan rektum. Berkenaan dengan teknik
perbaikan melalui pembedahan, kolostomi dilakukan pada kurang dari
sepertiga pasien kanker kolorektal.
5. Penatalaksanaan Keperawatan
6. Penatalaksanaan Diet
1. Pertumbuhan tumor dapat menyebabkan
obstruksi usus parsial atau lengkap.
2. Metastase ke organ sekitar, melalui
hematogen, limfogen dan penyebaran
langsung.
3. Pertumbuhan dan ulserasi dapat juga

KOMPLIKASI menyerang pembuluh darah sekitar kolon


yang menyebabkan hemoragi.
4. Perforasi usus dapat terjadi dan
mengakibatkan pembentukan abses.
Peritonitis dan atau sepsis dapat
menimbulkan syok.
5. Pembentukan abses (Sayuti & Nouva, 2019)
LAPORAN KASUS KANKER KOLON ( KANKER USUS BESAR)

KASUS
Ny. T masuk RS Harapan Kita tanggal 21 Maret 2010 pukul 08.00 WIB dengan keluhan nyeri
pada perut bagian kuadran IV, tidak nafsu makan dan juga nyeri sedang BAB. Pasien masuk
rumah sakit dengan ca colon, pasien akan dilakukan operasi Colostomy pada tanggal 19 Juli
2010. Pasien mengalami pendarahan sebanyak 400 cc dan HB pre-operasi 12,3% , pasien
mengatakan nyeri kurang lebih 5 bulan yang lalu. Hasil pemeriksaan fisik kesadaran
Composmentis, TD 120/80 mmHg , Nadi 80x/menit ,Suhu 37˚ C via aksila , RR 24x/menit, nyeri
dirasakan pada skala 5, konjungtiva anemis, distensi abdomen, nyeri tekan di abdomen.

ANALISA DATA
ANALISA DATA
ANALISA DATA
DIAGNOSA
KEPERAW ATAN
Da n R e fle k S p a sm e
Tr a um a J a r in g a n
1. Nyeri Akut b.d
d e r A k ib a t O p e r a s i
Otot Sekun D a ri K e b u tu h a n
a n g a n N u tr is i K u r ang
2. Ketidakseimb n K alo r i D a n
n in g k a ta n K eb u tu h a
Tubuh b .d P e k u p i
K a lo ri Y a n g M e n c u
m M e n c e rn a
Kesulitan Dala
d er Ak ib a t K a n k e r
Sekun a O r g a n ism
b .d Te m p a t M a su k n y
3. Resiko In fe k s i
k ib a t P e m b e d a ha n
Sekunder A a n A ta u N ye ri P ost
ta n D ir i b .d K e le m a h
4. Defisit Peraw a
Operasi

IMPLEMENTASI EVALUASI

 
06.00 WIB S: Pasien mengatakan nyerinya sudah berkurang dan
1. MemonitorTTV merasa lebih nyaman, dengan pengkajian ulang nyeri
  P: pasien mengatakan nyeri terasa cekit-cekit
Q: pasien mengatakan nyeri karena post op
07.00 WIB
R: pasien mengatakan nyeri pada perut kuadran IV
2. Memberikan obat analgetik
S: Skala nyeri 3
(tramadol 3x30 g) sesuai advis dokter
T: pasien mengatakan nyeri kadang-kadang
O: Pasien tampak lebih nyaman dan terlihat tidak
07.10 WIB memegangi perut bagian perut yangnyeri
3.  Memposisikan klien senyaman mungkin 07.20 WIB TD: 120/80 mmhg
4.  Mengajarkan teknik relaksasi dengan cara N:20 x/menit
latihan nafas dalam A: Masalah nyeri akut teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi

IMPLEMENTASI EVALUASI

S: pasien mengatakan mau makan dan mampu


06.30 WIB menghabiskan 1 porsi makanan.
1.  Menganjurkan pasien makan dengan porsi sedikit O: TB: 150 cm, BB: 44,1 kg, IMT : 19,6
tapi sering Albumin:3,7gr/dl, Hb :14,6 %
  A: Masalah teratasi sebagian
06.45 WIB
P: pertahankan intervensi 1, 5, 6
2.   
Menganjurkan makan selagi makanan masih hangat
 
09.00 WIB
3. Memonitor BB/hari
 
11.00 WIB
4.   Memberikan penkes tentang pentingnya nutrisi
bagi tubuh

IMPLEMENTASI EVALUASI

S: pasien mengatakan nyerinya berkurang


08.00 WIB dan tidak gatal.
1.Memonitor tanda-tanda infeksi O: disekit ararea luka terlihat kemerahan
tetapi tidak timbul push
08.15 WIB A: masalah teratasi
2.Memproteksi dengan cara lingkungan sekitar harus
P: pertahankan intervensi 1, 2 ,3, 4, 5
bersih, luka tidak boleh kena air selama jahitan tidak
diangkat
08.20 WIB
3.Melakukan perawatan luka

08.30 WIB
Mencuci tangan sebelum melakukan tindakan

Kesehatan diartikan sebagai kondisi fisik, mental dan


sosial yang terbebas dari gangguan penyakit sehingga
aktivitas yang berjalan di dalamnya dapat terjadi
secara optimal.

Ca Colon adalah kanker yang menyerang bagian usus


KESIMPULAN besar, yakni bagian akhir dari sistem pencernaan. Ca
Colon adalah keganasan yang berasal dari jaringan
usus besar, terdiri dari kolon. Banyak faktor lain yang
dapat meningkatkan risiko individual untuk terkena Ca
Colon. Pelayanan keperawatan diharapkan dapat
memberikan pelayanan keperawatan tentang
manajemen kemoterapi yang optimal bagi pasien.
THANK
YOU!

Anda mungkin juga menyukai