Table 1. Jumlah Minimum yang Digunakan untuk Uji pada Tiap Media
Jumlah Minimum Yang Digunakan
Isi Per Wadah
(Kecuali dinyatakan lain)
Larutan
Kurang dari 1 mL Seluruh isi tiap wadah
1 – 40 mL setengah isi tiap wadah, tetapi tidak
kurang dari 1 mL
Lebih dari 40 mL, tidak lebih dari 100 mL 20 mL
Lebih dari 100 mL 10% isi wadah, tetapi tidak kurang dari
20 mL
Larutan antibiotik 1 mL
Sediaan larut dalam air lainnya atau dalam Seluruh isi tiap wadah, sebanding
isopropil miristat dengan tidak kurang dari 200 mg
Sediaan yang tidak larut, krim, dan salep, Gunakan isi tiap wadah yang sebanding
yang tersuspensi atau teremulsi dengan tidak kurang dari 200 mg
Zat Padat
Benang bedah dan peralatan bedah lainnya 3 potongan untuk helai (panjang tiap
untuk penggunaan dokter hewan potong 30 cm)
Pembalut/ kapas/perban (dalam kemasan) 100 mg per kemasan
Benang bedah dan bahan sejenis yang Seluruh alat
dikemas untuk penggunaan sekali
pakai
Alat Kesehatan lainnya Seluruh alat, potong kecil-kecil atau
diuraikan
Table 2. Jumlah Minimum Bahan yang diuji sesuai dengan Jumlah Bahan dalam Bets
Jumlah Minimum wadah yang diuji tiap
Jumlah wadah dalam Bets*
media (Kecuali dinyatakan lain**)
Sediaan parenteral
Tidak lebih dari 100 wadah 10% atau 4 wadah, diambil yang lebih
besar
Lebih dari 100, tetapi tidak lebih dari 10 wadah
500 wadah
Lebih dari 500 wadah 2% atau 20 wadah, diambil yang lebih
kecil
Untuk sediaan volume besar 2% atau 10 wadah, diambil yang lebih
kecil
Zat Padat antibiotik
Produk ruahan dalam kemasan <5g 20 wadah
Produk ruahan dalam kemasan ≥5g 6 wadah
Produk ruahan dan campuran lihat Produk ruahan padat
2) Dilarutkan dalam pelarut yang sesuai, air steril untuk injeksi, natrium klorida
steril, atau larutan steril yang sesuai seperti Cairan A
3) Dilakukan uji seperti yang tertera pada Larutan dalam Air menggunakan
penyaring membran yang sesuai untuk pelarut yang telah dipilih
c) Minyak dan Larutan Minyak
1) Digunakan untuk tiap media tidak kurang dari sejumlah sediaan seperti
tertera pada Tabel 1 dan Tabel 2. Minyak dan larutan minyak viskositas
rendah dapat disaring melalui membran kering tanpa pengenceran. Minyak
kental dapat diencerkan dengan pengencer steril seperti isopropil miristat P
yang tidak. mempunyai daya antimikroba pada kondisi pengujian. Biarkan
minyak menembus membran dengan gaya gravitasi, kemudian saring dengan
menggunakan tekanan atau penghisapan secara bertahap.
2) Dicuci membran tidak kurang dari tiga kali dengan cara menyaring, tiap kali
dengan 100 mL larutan steril yang sesuai, seperti Cairan A yang
mengandung bahan pengemulsi yang sesuai dengan kadar yang sesuai seperti
pada Uji Kesesuaian Metode, misalnya polisorbat 80 P dengan kadar 10 g
per liter (Cairan K).
3) Dipindahkan membran atau beberapa membran ke dalam media seperti yang
tertera pada Larutan dalam Air, dan inkubasi pada suhu dan waktu yang
sama.
d) Salep dan Krim
Digunakan untuk tiap media tidak kurang dari sejumlah sediaan seperti yang
tertera pada Tabel 1 dan Tabel 2. Salep dengan basis lemak dan emulsi air
dalam minyak dapat diencerkan sampai 1% dalam isopropil miristat P seperti
metode diatas, jika perlu dengan pemanasan tidak lebih dari 40º. Pada kasus
tertentu, mungkin diperlukan pemanasan tidak lebih dari 44º. Saring sesegera
mungkin, dan lakukan seperti pada Minyak dan Larutan minyak.
e) Alat Suntik Terisi
Untuk alat suntik terisi tanpa jarum steril, isi dikeluarkan dari tiap alat
suntik ke dalam satu atau dua tabung penyaring membran yang terpisah atau ke
dalam tabung pengumpul yang terpisah untuk dipindahkan lagi. Jika jarum
steril menyatu dengan alat suntik, dikeluarkan langsung isi tiap alat suntik
seperti diatas dan lakukan uji seperti yang tertera pada “Larutan dalam Air”. Uji
sterilitas jarum menggunakan prosedur Inokulasi Langsung.
f) Zat Padat untuk Injeksi Selain Antibiotik
Dilakukan konstitusi bahan uji seperti tertera pada etiket dan lakukan
pengujian seperti yang tertera pada Larutan dalam Air atau Larutan Minyak.
(Catatan Jika perlu, dapat ditambahkan pengencer berlebih untuk membantu
konstitusi dan penyaringan).
g) Zat Padat Antibiotik untuk Injeksi
- Produk ruahan yang dikemas <5 g.
Dari 20 wadah, pindahkan secara aseptik masing-masing lebih kurang
300 mg zat padat ke dalam labu Erlenmeyer steril 500 mL, larutkan dalam
lebih kurang 200 mL Cairan A; atau masing-masing dikonstitusi dari 20
wadah, seperti tertera pada etiket dan dipindahkan sejumlah larutan atau
suspensi setara dengan 300 mg zat padat ke dalam labu Erlenmeyer steril 500
mL, dilarutkan dalam lebih kurang 200 mL Cairan A. Dilakukan uji seperti
tertera pada Larutan dalam Air atau Minyak dan Larutan Minyak.
Pada kasus alat suntik steril kosong, ambil pengencer steril melalui jarum,
jika jarum terpasang pada alat, atau melalui jarum steril yang khusus
dipasangkan untuk pengujian ini, dan tekan isi ke dalam labu pengumpul steril.
Lakukan uji seperti diatas
2. Metode Inokulasi Langsung ke dalam Media
Prosedur yang dapat dilakukan pada metode ini yaitu:
a. Dipindahkan sejumlah sediaan uji seperti tertera pada Tabel 2 dan Tabel 3
langsung ke dalam media hingga volume sediaan tidak lebih dari 10% volume
media, kecuali dinyatakan lain.
b. Jika sediaan uji mempunyai aktivitas antimikroba, lakukan uji setelah
dinetralisasi dengan bahan penetral yang sesuai atau dengan cara mengencerkan
dalam sejumlah media yang cukup.
c. Jika diperlukan penggunaan volume besar dari sediaan, maka lebih baik
digunakan media yang lebih pekat dan dilakukan pengenceran bertahap.
d. Jika sesuai, media pekat dapat ditambahkan langsung ke dalam sediaan dalam
wadah.
e. Jika menggunakan teknik Inokulasi Langsung ke dalam media, gunakan sejumlah
seperti yang tertera pada Tabel 2, kecuali dinyatakan lain. Uji untuk bakteri dan
kapang pada uji sterilitas dilakukan terhadap sediaan uji yang sama. Jika volume
atau jumlah isi dalam satu wadah tidak cukup untuk pengujian, gunakan isi dari
dua atau lebih wadah untuk diinokulasikan ke dalam media berbeda.
Jika pengujian dinyatakan tidak absah, lakukan uji ulang dengan jumlah
bahan yang sama dengan uji awal. Jika tidak terbukti terjadi pertumbuhan
mikroba pada uji ulang, maka contoh memenuhi syarat uji sterilitas. Jika
ditemukan pertumbuhan mikroba pada uji ulang, maka contoh tidak memenuhi
syarat uji sterilitas (Kemenkes RI, 2020 hal 1839)
4. Kriteria Penerimaan
Secara umum dapat diterima bahwa bahan steril yang dapat disuntikkan
atau alat tertentu yang harus steril, jika diproses dalam otoklaf, mencapai suatu
probabilitas 10-6 mikroba yang bertahan hidup, yaitu suatu jaminan yang
menyatakan bahwa terdapat kemungkinan kurang dari 1 dalam 1 juta mikroba
viabel dalam bahan atau sediaan yang telah disterilkan. Terhadap bahan tahan
panas, sering dilakukan sterilisasi melebihi waktu kritis yang diperlukan untuk
mencapai 10-6 mikroba yang bertahan hidup (lewat musnah) (Kemenkes, 2020
hal 2189).
DAFTAR PUSTAKA
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2020. Farmakope Indonesia Edisi VI. Jakarta:
Kementerian Kesehatan RI.