Anda di halaman 1dari 2

UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI
Jl. HS.Ronggo Waluyo, Puseurjaya, Kec. Telukjambe Tim., Kabupaten Karawang, Jawa Barat
41361

UJIAN TENGAH SEMESTER


TAHUN AKADEMIK 2022/2023

Mata Kuliah : Pendidikan Sosial dan Budaya


Dosen : Dr. Saepul Ma’mun, SPd., MPd
Asisten Dosen :-
Mahasiswa : Program S.1 / PJKR
Hari/Tanggal : ………………………………………….
Waktu : 09.00-10.10
Pelaksanaan : Hybrid

Petunjuk :
a. Tuliskan identitas anda secara jelas dalam lembar jawaban
b. Tulis/ketik jawaban atas soal-soal berikut secara mandiri dengan analisis dan uraian secara
ringkas dan jelas (kalau perlu disertakan bagan/skema/gambar) dan sebutkan sumber
rujukan/kutipan; nama penulis.
c. Berkas jawaban ujian diserahkan pada dosen/pengawas (Google Class Room)

Soal

1. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengakhiri kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan


Masyarakat (PPKM) akhir Desember 2022, rencana tersebut sangat tepat karena kondisi pandemi
di Indonesia sudah melandai hingga hal tersebut sudah tidak menjadi urgensi lagi. Hal ini akan
memberikan pengaruh pada bidang ekonomi, social, budaya, politik dan keamanan. Coba anda
prediksikan dengan pendekatan teori, praktik dan empiris apabila dihentikan PPKM tersebut.
a. Bagaimana hubunganya manusia sebagai mahluk individu dan mahluk sosial?
b. Bagaimana dampak ke berbagai sendi kehidupan manusia, seperti ekonomi, sosial, budaya,
keagamaan, dan bahkan politik?
c. Bagaimana keanegaragaman kebudayaan pengaruh tidak dari bidang ekonomi, sosial, budaya,
keagamaan, dan bahkan politik yang tidak stabil, kalau ada pengaruhnya seperti apa?
d. Perkembangan Politik dan partisipasi masyarakat? beri contoh. Coba gunakan pendekatan
teori, implementasinya dan empiris
e. Bagaimana Pendidikan dan Proses Pembudayaan dalam : 1. Penemuan atau invensi; 2. Difusi;
3. Akulturasi; 4. Asimilasi; 5. Inovasi; 6. Fokus; dan 7. Krisis?
f. Apakah Modernisasi dan globalisasi akn berdampak pada kualitas Pendidikan, tingginya social
maysarakat, punahnya budaya Indonesia? Coba telaah!
2. Proses belajar mengajar di wilayah-wilayah perkotaan. Ini tidak menjadi masalah utama sebab
fasilitas-fasilitas belajar sangat mendukung untuk tetap melanjutkan proses belajar dari rumah.
Di topang dengan kapabilitas infrastruktur komunikasi dan informasi, para peserta didik dan guru
sangat memungkinkan terjadinya pertukaran informasi secara secara cepat untuk tetap
melanjutkan pengajaran. Fenomena ini tidak terkecuali merembes ke lembaga pendidikan tinggi.
Proses perkuliahan di kampus-kampus polanya juga hampir sama. Berbanding terbalik dengan
mahasiswa yang tinggal di daerah perkotaan atau minimal bermukim di daerah yang terjangkau
signal, mahasiswa yang berasal dari daerah pedalaman yang harus kembali ke kampung halaman
karena terdampak oleh pembatasan sosial, mengalami kendala serupa. Meski tidak semua
mengalami karena di sebagian tempat juga masih bisa berusaha mencari sumber-sumber sinyal.
Tetapi, tidak sedikit di antara mereka yang tidak bisa sama sekali mengikuti perkuliahan. Hal ini
karena daerah mereka masih sangat tertinggal dalam hal akses terhadap internet.
a. Bagaimana peran pemerintah dalam menghadapi krisis globah dalam proses penyelenggaraan
pendidikan dasar, menengah dan tinggi?
b. Apakah interaksi sosial dalam krisis global berdampak pada proses belajar mengajar?.
c. Bagaimana caranya meningkatkan SDM pendidik di era globalisasi?
d. Seperti apa wajah pendidikan kita dengan proses pendidikan melalui Blended Learning?
e. Bagaimana proses pendidikan dengan rencana dicabutnya PPKM pada 2023, coba gunakan
pendekatan merdeka belajar (SD, SMA, SLTA) dan kampus merdeka (PTN/S) menggunakan
teori Ki Hajar Dewantara dan Auguste Comte?
3 Kasus Siswa yang mengalami masalah Sosial dalam proses pembelajaran. Perlu diketahui juga
bahwa perkembangan peserta didik tidak terlepas dari lingkungan sosial, psikis, maupun fisik.
Padahal sifat yang paling melekat terletak pada lingkungan yaitu perubahan. Sehingga perubahan
terjadi yang berasal dalam lingkungan dapat mempengaruhi sebuah gaya hidup seseorang. Maka
apabila perubahan yang terlah terjadi tersebut sulit untuk di prediksi, maupun diluar jangkauan
kemampuan sendiri, maka untuk itu dapat melahirkan kesenjangan dalam perkembangan dari
perilaku peserta didik, misalnya seperti terjadi adanya stagnasi dalam perkembangan, masalah
baik pribadi maupun sosial dan mungkin dalam teori penyimpangan perilaku. Sehingga perlu kita
ingat dalam prinsip yang sudah familiar yaitu mencegah lebih baik daripada mengobati. Yang
mana gaya bahasa prinsip tersebut santai akan tetapi serius. Bagaimana apabila anda seorang
guru memecahkan siswa yang mengalami masalah pendidikannya, sosial dan budaya di sekolah
yaitu;
a. Adanya siswa yang sering menyendiri dan menjauh dari sebuah kelompok teman sebayanya?
b. Beberapa siswa ada yang menjadi bahan ejekan teman sebayanya berpengaruh tidak
pendidikanya?
c. Bagaimana siswa yang mengalami krisis sosial berdampak pada pendidikannya ?
d. Bagaimana kemampuan berkomunikasi dengan temannya pada siswa yag mengalami krisis
sosial?
e. Mampu tidak siswa tersebut dapat beradaptasi serta berbaur dengan budaya yang ada
dilingkungannya?
f. Bagaimana perkembagan sosial, psikis siswa tersebut dalam meyelesaikan pendidikannya?

***SELAMAT MENGERJAKAN***

Anda mungkin juga menyukai