PRAKTIS
Nur Untoro
KATA PENGANTAR
ii
Nur Untoro Kincir Angin Praktis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar isi
BAB I . ENERGI ANGIN
A. Pengantar 1
B. Energi angin 1
C. Keunggulan kelemahan energi angin 4
BAB II. KINCIR ANGIN
A. Prinsip kerja kincir angin 6
B. Daya kincir angin 7
C. Tipe kincir angin 9
D. Karakteristik kincir angin 11
BAB III. PENGGUNAAN KINCIR ANGIN
A. Kincir angin untuk mekanisasi 14
B. Kincir angin sebagai pembangkit listrik 17
BAB IV. POMPA DAN MOTOR LISTRIK
A. Subsistem motor pompa 21
B. Pompa air 22
C. Motor listrik
BAB V. MEKANIK TRANSMISI DAYA
A. Tuas/pengungkit 29
B. Transmisi daya 30
BAB VI. KINCIR ANGIN SEBAGAI PENGGERAK POMPA
A. Pompa air penggerak tak langsung 33
B. Pompa air penggerak langsung 39
BAB VII. KINCIR ANGIN SEBAGAI PEMBANGKIT LISTRIK
A. Kincir direct drive 45
B. Kincir nondirect drive 48
C. Baterai dan inverter 51
iii
Nur Untoro Kincir Angin Praktis
Penulis
Nur Untoro dilahirkan di Bantul 26 Nopember 1966. Sekolah dasar di SDN Pundung II
Imogiri lulus tahun 1978, SMPN I Imogiri lulus tahun 1981, SMAN I Bantul lulus tahun 1986.
Melanjutkan kuliah di IKIP Yogyakarta jurusan Pendidikan Fisika, lulus tahun 1991. Selesai
kuliah melakukan eksperimen sepeda listrik, berhasil menempuh perjalan Imogiri-Yogyakarta
pergi pulang sekitar 40km. Tahun 1993 melanjutkan kuliah S2 di ITB jurusan Fisika, lulus
tahun 1995. Tahun 1996 Diangkat menjadi staf pengajar di Jurusan Pendidkan MIPA FKIP
Universitas Haluoleo Kendari. Tahun 1999 Unhalu membuka FMIPA, penulis
dipindahtugaskan ke Jurusan Fisika FMIPA Universitas Haluoleo Kendari. Pada tahun 2013
pindah tugas ke Program Studi Pendidikan Fisika UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta hingga
sekarang.
Sejak kecil penulis sangat tertarik untuk melakukan penelitian/eksperimen. Ketika
masih duduk di kelas 4 SD telah mencoba mempraktekkan membuat minyak kayu putih yang
pernah dibaca dibuku. Membuat sel baterai dari garam dapur, dan melakukan elektrolisa saat
kelas 6 SD. Sangat tertarik dengan mesin motor, sejak di SD telah membayangkan mesin
motor itu bekerja seperti mercon bambu. Sangat penasaran mengapa mobil bisa membelok
tanpa as belakang patah, sehingga tempat bermain yang paling disukai adalah di bengkel.
Ketika di SMA menemukan prinsip kerja stroboskop.
Penulis mengajar pada program studi Fisika, mata kuliah yang diajarkan adalah
Elektromagnetika, Material dan Energi, dan Eksperimen fisika. Bidang penelitian yang
ditekuni saat ini adalah bidang energi terbarukan, terutama masalah energi angin.
iv
Nur Untoro Kincir Angin Praktis
I. ENERGI ANGIN
A. Pengantar
Angin adalah udara yang bergerak. Udara bergerak karena terjadi perbedaan tekanan
udara. Perbedaan tekanan sebagai akibat pemanasan atmosfir yang tidak merata. Udara yang
panas memuai, masa jenis mengecil, tekanan rendah sehingga terdesak oleh udara dingin yang
bertekanan lebih besar. Jadi angin bertiup dari daerah yang temperatur udaranya rendah,
menuju daerah yang temperatur udaranya tinggi.
Pemanasan atmosfir oleh matahari selalu tidak merata, daerah katulistiwa mendapat
radiasi matahari lebih besar daripada daerah-daerah lain yang memiliki lintang lebih besar.
Sebagai akibatnya terjadi angin yang secara global bertiup dari daerah lintang besar menuju
katulistiwa.
al
ob
gl
g in
An
Bumi
katulistiwa
An
g
in
gl
ob
al
B. Energi angin
Energi kinetik yang dikandung dalam satu unit volume udara adalah ½ v2. Jumlah
energi yang melintasi sebuah unit luasan tegak lurus terhadap angin berkecepatan v dalam satu
sekon adalah dikandung dalam sebuah volume dengan panjang v sepanjang arah kecepatan
angin. Total energi yang melintas suatu unit luas per sekon sama dengan daya yang melintasi
unit luas dan sama dengan
Pengukuran kecepatan angin di air port hanya beberapa kali sehari, namun pengukuran
angin untuk survei energi angin dilakukan setiap 10 menit. Hal tersebut dilakukan untuk
mengetahui kontinuitas hembusan angin, lebih tepatnya adalah parameter Intensitas turbulensi
(turbulence intensity): turbulensi angin adalah cepat gangguan atau ketidakteraturan kecepatan
angin, arah, dan komponen vertikal. Intensitas turbulensi merupakan karakteristik yang
penting suatu lokasi, sebab tingkat turbulensi yang besar akan memperkecil daya luaran.
intensitas turbulensi didefinisikan :
TI = (1.6)
v
dengan TI adalah intensitas turbulensi, σ simpangan deviasi standar kecepatan angin, dan v
kecepatan angin rata-rata. TI merupakan indikator turbulensi dengan tingkat rendah lebih kecil
atau sama dengan 0,1, tingkat sedang 0,25, dan tingkat tinggi lebih dari 0,25.
Angin berubah dengan musim, karenanya survei angin untuk penentuan potensi angin
minimal dilakukan satu periode musim, yaitu satu tahun. Di Indonesia dikenal musim angin
barat dan musim angin timur. Pada waktu pergantian musim angin berhembus tidak menentu,
atau bahkan tidak ada angin.
Bagaimana memperkirakan kecepatan angin bila kita tidak memiliki anemometer?
Untuk memperkirakan kecepatan angin dapat digunakan lambaian pohon yang ditiup angin.
Semakin kencang angin, pohon meliuk/melambai semakin jauh.
Kelas 4 atau lebih tinggi umumnya dianggap cocok untuk penerapan sebagian besar
kincir angin. Kelas 4 ini dikategorikan sebagai klas dengan kecepatan angin rendah. Kelas 3
cocok untuk pengembangan kincir angin dengan tower tinggi (misal, 50m). Klas 2 merupakan
batas, dan kelas 1 tidak cocok untuk pengembangan energi angin. Pada kelas 1 tidak cocok
untuk dikembangkan kincir angin untuk pembangkit listrik, namun masih memungkinkan
penggunaan kincir angin untuk penggerak pompa.
hu
k p e ra
Gera
angin
o
11
Leading
edge
bidang
rotasi
Kecepatan angin yang melalui sisi atas (atas) dan sisi bawah (bawah) daun kincir ditentukan
oleh bentuk daun kincir, yang selanjutnya dikarakterisasi sebagai koefisien angkat (coefficient
of lift). Sehingga gaya angkat blade ditentukan oleh kecepatan angin, luas blade, dan koefisien
angkat.
Gaya angkat = ½ v2 × koefisien angkat × luas (2.2)
Begitu juga besar gaya hambat dapat dinyatakan dalam koefisien hambat (coefficient of drag)
yaitu :
Gaya hambat = ½ v2 × koefisien hambat × luas (2.3)
dengan adalah rapat massa udara, v laju angin, dan luas merupakan luas sapuan daun kincir.
Resultan gaya angkat dan gaya hambat diuraikan dalam dua arah, yaitu tegak lurus
arah angin dan searah angin. Resultan gaya tegak lurus arah angin menghasilkan gaya putar,
dan resultan gaya searah angin terserap oleh tower. Besar gaya dorong maksimum terjadi
ketika kincir menstansfer daya angin maksimum, yaitu jika v2 = 1/3 v1. Substitusi nilai ini pada
gaya dorong diperoleh:
Fmax = 4 / 9 A v12 (2.4)
Daun kincir angin (blade) berbentuk airfoil yang dirancang dengan perhitungan yang rumit,
atau menggunakan software perancang airfoil, hasilnya dibuat protipe blade untuk diuji di
terowongan angin (wind tunnel aerodynamic) untuk menentukan karakteristik koefisien lift
dan drag. Blade yang bagus lift 10 hingga 20 kali lebih besar dari drag, dengan demikian
kincir angin menghasilkan gaya putar besar tetapi tiang (tower) tidak mengalami gaya dorong
yang besar.
Low stream
Upstream
V1 Vax
V2
A1 A A2
Pada aliran udara tersebut berlaku kekekalam massa (kontinuitas massa), yaitu:
A v = konstan
ρ A1v1 = ρ A vax = ρ A2v2 (2.5)
dengan adalah rapat massa udara.
Perubahan momentum udara menghasilkan gaya dorong (F) pada kincir:
Karena luas kincir nol, rapat massa udara 0, maka dalam kurung harus nol, hasilnya:
v2 = 1/3 v1 (2.12)
Substitusi (2.12) ke (2.10) diperoleh:
Pkin = 16 / 27 1 / 2 Av 3 (2.13)
Secara teoritis fraksi maksimum dari daya angin yang dapat ditransver oleh kincir angin
adalah 16/27 = 59,3%, fraksi ini disebut koefisien Betz. Karena kincir angin tidak aerodinamik
sempurna dan kerugian mekanik, daya yang dapat ditransfer oleh kincir lebih kecil dari nilai
tersebut.
Daya mekanik (shaft power) kincir angin :
P = Cp ½ A v3 (2.14)
Dengan P adalah daya (W), Cp adalah koefisien performance (rasio daya kincir terhadap daya
angin ) atau efisiensi, v adalah kecepatan angin (m/s). Jadi daya maksimum kincir angin yang
dapat ditransfer adalah 59,3% dari daya angin yang melewati luasan sapuan kincir angin.
Persamaan (2.14) menunjukkan bahwa:
Daya kincir angin berbanding lurus dengan rapat massa udara
Daya kincir angin berbanding lurus dengan luas sapuan kincir (A), dan
Daya kincir angin berbanding kecepatan angin pangkat tiga, , yang berarti daya
meningkat delapan kali lipat jika kecepatan angin menjadi dua kali lipat.
Gambar 2.4 Kincir angin sumbu horisontal (a) kincir cretan, (b) kincir daun banyak,
(d) kincir modern berdaun tiga aerodinamis.
Gambar 2.5. Kincir angin sumbu vertikal (a) kincir savonius, (b) kincir Darrieus,
(c) giromill, (d) cycloturbine
Kincir cretan merupakan kincir angin klasik, daun kincir berupa layar, sedangkan
rangkanya dapat dibuat dari, kayu, bambu, atau bahan logam. Konstruksi kincir sangat
sederhana dan dapat dibuat dengan mudah. Kincir cretan dapat bekerja pada kecepatan angin
Tip speed ratio ini menjadi salah satu parameter kualitas kincir angin, semakin
aerodinamis kincir semakin besar TSR dan semakin tinggi efisiensi kincir tersebut. Kincir
tachometer
As kincir
Gear box
pegas
beban w
Penggunaan kincir angin dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu untuk
mekanisasi dan pembangkit listrik.
Tentu untuk menggerakkan pompa dengan debit dan head seperti contoh tersebut
dibutuhkan daya kincir angin lebih besar dari 294 watt. Hal tersebut karena berbagai gesekan
mekanis menimbulkan kerugian tenaga. Kerugian tenaga tersebut secara umum dinyatakan
dengan ungkapan efisiensi, yaitu efisiensi pompa dan efisiensi transmisi daya. Jadi daya kincir
angin yang dibutuhkan:
Ph = p t Pk (3.2)
Dengan p efisiensi pompa, t efisiensi transmisi daya, dan Pk daya kincir angin.
Gambar 3.1a Kincir Cretan sebagai penggerak b. Kincir angin penggerak pompa pvc
pompaDi Sulawesi Tenggara Di Sangiran Gantiwarno Klaten
Perkembangan lain dalam hal trasmisi daya adalah mekanisme penggerak langsung
(direct drive mechanism), dari sebelumnya menggunakan mekanisme reduksi putaran dengan
roda gigi (gear box). Kincir angin dikembangkan untuk menghasilkan torsi besar pada
kecepatan angin rendah dan mengontrol putaran kincir pada kondisi optimal saat kecepatan
angin tinggi. Teknik penggerak langsung ini memerlukan pompa dengan torsi awal gerak
rendah, dan hal ini telah didukung dengan teknik pengimbang berat atau pegas. Laporan studi
Universitas Calgary, Kanada tentang pompa-kincir dengan penggerak langsung bahwa pompa
dapat mulai bekerja dengan torsi awal pemompaan 50% lebih rendah, atau cut-in wind speed
turun 30%, bila dibanding tidak menggunakan pemberat pengimbang.
Kincir angin pembangkit listrik (kincir-listrik) tidak seperti kincir angin tradisional,
kincir-listrik membutuhkan kecepatan angin tinggi untuk mengawali kerja atau cut-in wind
speed yang tinggi dan berunjukkerja lebih baik pada kecepatan angin tinggi dari pada
kecepatan angin rendah. Kincir-listrik dua kali lebih efisien dari pada kincir angin tradisional;
harganya bersaing dengan diesel, sistem sel surya, dan kincir angin tradisional; memiliki
komponen yang bergerak (moving part) lebih sedikit dari pada kincir tradisional, sehingga
biaya pemeliharaannya murah.
Secara teoritis efisiensi maksimum kincir angin dalam mengkonversi energi angin
adalah adalah 59,3% (Albert Betz limit). Namun dalam praktek kincir angin mengkonversi
energi lebih rendah dari 59,3%. Kincir angin modern memiliki efisiensi sedikit di atas 40%.
Efisiensi transmisi sekitar 90%, efisiensi generator sekitar 90%, efisiensi pengkondisian
tenaga, yawing, dan gusts sekitar 90%. Secara keseluruhan kincir angin listrik mengkonversi
12 – 30% tenaga angin menjadi tenaga listrik. Kincir angin-listrik kecil pada kecepatan rata-
rata angin kurang dari 5,5m/s mengkonversi 25 – 30% energi angin menjadi energi listrik, dan
kurang dari 20% pada kecepatan angin yang lebih tinggi.
Contoh, kincir angin-listrik kecil dengan rating daya output 1,5kW memiliki cut-in
wind speed 4 - 5m/s untuk mulai kerja pompa, sedang pada kincir tradisional, cut-in wind
speed 2,5 -3m/s untuk mulai kerja pompa. Kincir angin yang besar membutuhkan kecepatan
angin yang lebih tinggi untuk memulai putaran kincir. Kincir angin-listrik untuk pompanisasi
menjadi kompetitif pada kecepatan angin rata-rata di atas 5-6m/s. Jadi kondisi angin lokasi
menentukan apakah pompa mekanik atau pompa-listrik kincir angin yang lebih baik. Di lain
pihak kincir-listrik lebih menguntungkan dari kincir pompa mekanik, karena kebihan daya
listrik dapat disimpan dalam baterai/aki untuk kebutuhan penerangan dan lainnya. Keuntungan
lain pompa-listrik kincir angin, kincir angin tidak selalu ditempatkan diatas sumber air yang
dipompa. Kincir dapat ditempatkan di lokasi dengan angin terbaik dan listrik disalurkan
melalui kabel ke lokasi pompa air.
Kincir angin 400 watt untuk skala rumah tangga, beberapa kW untuk industri, dan kincir angin
skala besar dapat disambung ke jaringan (on grid). Kincir angin listrik skala mikro, mini, dan
besar memiliki prinsip kerja yang sama, yaitu putaran kincir digunakan untuk memutar
generator sehingga menghasilkan listrik.
Walaupun kincir angin aerodinamis berdaun tiga memiliki tip speed ratio besar,
namun frekuensi putarnya masih lebih rendah dari frekuensi putar generator yang dibutuhkan,
yang pada umumnya lebih dari 1000 rpm. Oleh karena itu diperlukan perlipatan putaran
dengan roda gigi/gear. Kincir angin sekala besar memiliki frekuensi sampai sekitar 40 rpm dan
diperlukan perlipatan putaran 40 kali. Untuk kincir angin yang lebih kecil frekuensi putarnya
lebih tinggi, sehingga perlipatan putaran yang diperlukan lebih kecil.
Transmisi daya dengan gear menyebabkan kerugian daya, hal ini mengilhami kincir
angin yang dikopel langsung dengan generator (direct drive). Perbedaan mendasar tipe ini
adalah terletak pada generator. Generator tipe direct drive ini memiliki kutub magnet yang
jauh lebih banyak dari generator pada umumnya. Hal ini sesuai prinsip kerja generator, bahwa
Gambar 3.3 merupakan salah satu generator direct drive komersial yang memiliki
frekuensi putar sangat rendah mulai 80-400 rpm, dengan hingga 99kW.
Suatu kelemahan energi angin adalah bahwa kecepatan angin selalu berubah setiap
saat, akibatnya frekuensi putaran kincir cenderung berubah-ubah, untuk mengatasi hal ini
kincir angin modern dilengkapi dengan pengontrol kemiringan blade (pitch control), sehingga
diperoleh daya output optimal. Pengaturan secara mekanis tidak dapat menjamin frekuensi
generator konstan, sehingga melahirkan ide: Generator DC, listrik yang dihasilkan diubah
menjadi ac dengan inverter, atau generator ac, disearahkan, selanjutnya diubah menjadi ac
oleh inverter. Penggunaan inverter akan menjamin frekuensi listrik ac konstan.
Kincir angin skala kecil cenderung menggunakan generator DC, aki untuk menyimpan
daya, dan inverter untuk mengubah listrik DC menjadi ac.
Bagian-bagian kincir angin pembangkit listrik skala besar
A. Subsistem motor-pompa
Subsistem motor pompa termasuk motor, pompa, dan kopling. Tipe dan karakteristik
pompa dan motor yang akan digunakan bergantung pada kebutuhan jenis aplikasi dan
permintaan air.
Variasi tipe pompa dan motor cocok untuk aplikasi pompa air, bergantung pada jumlah
kebutuhan air harian, head, kedalam air (suction head), dan sumber mata air. Tipe kopling
kebanyakan menggunakan tali pambel dan puli (belt and pulley), feed screw, kopling langsung
(rack and pinion or bolt and flange), dan transmisi gear. Efisiensi mekanisme transmisi
bergantung pada rasio kopling, yaitu rasio torsi motor ke torsi beban. Kehilangan daya
transmisi dengan kopling langsung kira-kira 2%. Tetapi daya hilang pada kasus reduksi
kecepatan secara substansi adalah sebesar 40. Kehilangan daya transmisi pada kasus transmisi
menggunakan gear, bergantung rancangan gear box, rasio gear, dan ukuran mesin dalam
hubungannya reduksi kecepatan, nilainya bisa sangat besar.
Konfigurasi subsistem motor-pompa yang paling banyak dipasaran adalah:
Unit motor-pompa selam (Submerged motor–pump unit), sering disebut pompa selam
sentrifugal (submersible centrifugal motor-pump). Karena tipe ini sederhana dalam
pemasangan dan hemat/murah, tipe ini paling banyak digunakan dan cocok sistem
pompa air mensuplai air di desa.
Pompa selam sentrifugal dengan motor dipermukaan tanah (Submerged
centrifugal pump with surface mounted motor). Meskipun tipe ini mudah dalam
perawatan motor, tetapi kehilangan daya pada bearing poros tinggi, maka kurang
menarik/menguntungkan
Pompa apung (floating motor-pump). Tipe pompa ini direkomendasikan untuk
pemompaan air permukaan untuk irigasi dan drainase. Tipe ini bersifat portabel.
Pompa volumetrik (Positive displacement pump =volumetric pump). Pompa ini
digerakkan dari permukaan oleh motor, dan cocok untuk head tinggi dan laju
pemompaan rendah /debit rendah.
Unit motor-pompa permukaan (Surface mounted motor–pump unit). Tipe ini
memiliki mekanisi bekerja awal dengan sendirinya (self-primming mechanism) dan
direkomendasikan untuk kedalam hisap rendah yaitu hingga 6m. Pompa mungkin jenis
sentrifugal atau volumetrik.
Motor DC tanpa sikat (Brushless DC motors) paling cocok untuk aplikasi pemompaan skala
kecil dan motor ac (yang dikemas dengan inverter) lebih cocok instalasi skala besar. Efisiensi
subsistem motor-pompa 40-60%, bergantung pada motor, pompa, dan transmisi daya.
Efisiensi optimum motor sekitar 85%; untuk pompa sekitar 70%, dan untuk pipa hisap dan
dorong sekitar 80%. Kerugian gesekan dalam bergantung pada diameter, tekanan pipa, dan
bentuk lurus dan lengkung pipa. Sebagai contoh, kerugian/losses gesekan pada knee (90o
elbows) lebih tinggi dari pada sambungan bentuk Y.
Pompa airlift : udara yang dikompresi disemburkan dalam air yang berada dalam pipa,
udara bercampur air menyebabkan masa jenis rendah sehingga terdesak air yang tidak
bercampur udara, sehingga air yang bercampur udara terangkat. Kemampuan angkat
sangat dipengaruhi kedalaman rendaman nosel, semakin dalam nosel penyembur semakin
tinggi air dapat terangkat.
Tipe yang paling baik dari peralatan untuk aplikasi pemompaan khusus/tertentu bergantung
pada jumlah yang dibutuhkan perhari, head pemompaan, head hisap (untuk pompa
permukaan), dan sumber air. Umumnya pompa volumetrik cocok untuk debit rendah (kurang
dari 15m3/hari) dan head pemompaan tinggi (30 – 150m). Pompa selam sentrifugal bagus
untuk debit tinggi (25 – 100m3/ hari) dengan head sedang (10 – 30m). Gambar 4.1
memperlihatkan tipe pompa yang cocok untuk berbagai head dan debit untuk aplikasi
pemompaan.
Gambar 4.1 Tipe pompa untuk rentang head dan debit yang berbeda
Gambar 4.2 Pompa volumetrik (a) angkat langsung, (b) hisap, (c) pergeseran
PVC 1 inci
PVC 1 ¼ inci
Pembatas gerak
kelereng
Kelereng
besar
Pembatas gerak
kelereng
Gambar 4.5 Kompresor yang diputar kincir angin untuk pompa airlift
Pompa airlift maupun pompa geyser cocok digunakan pada sumur dengan air dalam,
dan tidak dapat digunakan bila air dangkal. Kincir angin untuk pompa air tipe airlift ini, kincir
langsung dipasang pada kompresor, sehingga praktis.
A. Tuas/pengungkit
Penggunaan kincir sebagai penggerak mekanisasi tidak terlepas dari penggunaan tuas.
Lb Lk
Ft
B. Transmisi daya
Secara prinsip transmisi daya menggunakan roda gigi-roda gigi atau gear-gear, gear
dan rantai, puli dan tali pambel (pulley and belt) adalah sama, yaitu bahwa daya input sama
dengan daya output. Berdasarkan prinsip tersebut dapat ditentukan hubungan frekuensi putar
dan torsi masing-masing gear. Bahwa daya mekanik rotasi P:
P = 1 1 = 2 2 = kons tan (5.7)
dengan adalah torsi, dan kecepatan anguler atau kecepatan sudut.
Kecepatan sudut memiliki hubungan dengan frekuensi putar f atau rpm:
= 2 f (5.8)
rpm = 60 f (5.9)
dengan rpm adalah putaran permenit (revolution perminute).
Secara praktis hubungan antara gear satu dengan yang lain ada dua jenis, yaitu dua gear satu
poros putar yang berarti 1 = 2, dan dua gear atau roda yang memiliki kecepatan linier
bagian tepi gear/roda sama yang berarti v1 = v2.
2
1 2 1 1 2
Gambar 5.2 kaitan antara dua roda, (a) satu poros, (b) hubungan puli
atau penggunaan rantai, dan (c) gear-gear
Pada Gambar 5.2 (a) dua roda satu poros putar, berarti frekuensi putar antara dua roda adalah
sama, baik besar maupun arahnya;
1 = 2. (5.10)
Pada Gambar 5.2 (b) merupakan dua puli yang dihubungkan oleh tali pambel, atau dua gear
yang dihubungkan dengan rantai. Jika puli 1 berjari-jari r1 dan jari-jari puli 2 adalah r2, maka
berlaku hubungan kecepatan sudut dan jari-jari puli:
v1 = v2 atau 1 r1 = 2 r2 (5.11)
Persamaan (5.11) disubstitusikan ke (5.7) akan diperoleh hubungan torsi antara dua puli:
r
2 = 2 1 (5.10)
r1
Dalam hal gear dan rantai, umumnya lebih praktis dihitung berdasarkan jumlah gigi:
1 t1 = 2 t2 (5.12)
t
Dan 2 = 2 1 (5.13)
t1
Contoh
Suatu pompa piston dengan diameter piston 4 inci. Pompa tersebut digunakan untuk
memompa air dengan head total 15m. Jika gaya gesek piston dengan silinder saat piston
digerakkan dan berat piston dan tangkainya serta gaya viskus adalah 150N, dan dikehendaki
gaya yang diperlukan untuk memompa adalah 50N, tentukanlah perbandingan lengan kuasa
terhadap lengan beban tuas!
Jawab
Gaya hidrostatik F = g h A = 1000 kg/m3 x 9,8 m/s2 x 15m x (5,08.10-2m)2 = 1191,7N
Gaya total = W + gaya gesek = 1191,7N + 150N = 1341,7N.
Berdasarkan (5.5) perbandingan panjang lengan kuasa terhadap lengan beban tuas:
Lk 1341,7 N
= = 26,83
Lb 50 N
Jika lengan beban 5cm, maka panjang lengan kuasa = 5cm x 26,83 = 134,15cm
Jika pompa tersebut akan digerakkan oleh kincir angin dengan spesifikasi:
Diameter kincir 4m, efisiensi 25%, tip speed ratio 2, dan diinginkan pada kecepatan angin
3m/s sudah bekerja, bagaimana transmisi daya kincir ke pompa? Berapa debit air? Berapa
efisiensi total sistem?
Jawab:
Pada kecepatan angin 3m/s, daya kincir angin adalah:
P = ½ Cp A v3 = 0,5 x 0,25 x 1,2 kg/m3 x (2m)2 x (3m/s)3 = 50,87 watt
Frekuensi putaran kincir:
R v
= → = = 2 x 3m/s : 2m = 3 rad/s
v R
Torsi kincir adalah:
P
P = → = = 50,87 W: 3 rad/s =16,96Nm.
Gaya kritis yang diperlukan 1341,7N.
Berapa panjang tuas atau engkol pada poros kincir agar menghasil kan gaya 1341,7N?
= L F → L = F = 16,96Nm : 1341,7N = 12,6 x10-3m = 12,6 mm
Panjang engkol 12,6 mm adalah tak mungkin! Jadi harus dilakukan perlipatan torsi agar
panjang engkol menjadi realistis.
n = 6,33
pompa
Frekuensi kincir angin pada kecepatan angin 3m/s adalah 3 rad/s = 0,478 putaran/detik =
28,66rpm.
Maka pada pompa terjadi 28,66rpm /6,33 siklus kerja = 4,53 siklus kerja/menit.
Berapakah debit air yang dihasilakan?
Volume air setiap langkah adalah
V = A L = (5,08.10-2m)2 x 0,16m = 1,297.10-3m3 = 1,297 liter
Jumlah volume air yang dipompa setiap menit adalah:
Q = V x siklus/menit = 1,297 x 4,53 = 5,87 liter/menit = 0,098 liter/detik
Berapakah efisiensi transmisi daya kincir ke pompa?
Daya hidrolik:
P = Q. .g. h = 0,098 x 1 x 9,8 x 15 = 14,39 watt
Efisiensi = daya hidrolik/daya kincir = 14,39 watt/50,87 watt = 28,3%.
Efisiensi total = daya hidrolik/daya angin = 28,3 % x 25% = 7,1%
Catatan:
1. Bahwa pada contoh ini debit air yang dihasilkan kecil karena kecepatan angin rendah,
sedangkan beban kerja pompa berat karena head total 15m.
2. Pompa dengan daya tertentu, debit yang dihasilkan bergantung pada head. Olehkarenanya
kemampuan pompa dinyatakan perkalian debit dan head, dengan satuan m4/satuan waktu.
Tabel 6.1. Daftar bahan untuk pembuatan kincir angin penggerak pompa air
No Bahan Ukuran Jumlah Kegunaan
1 Plat besi 200cm x100cm x 1mm 1 Blade
2 Besi hollow 30mm x 15 mm, 1,7mm 2 batang Rangka kincir
4 Pipa pvc 1,25 inci 2 Pipa hisap
5 Besi hollow 3mm x 3mm 1 Tangkai piston
6 Pompa tangan/dragon D = 3,7 inci 1 memompa
7 Gear depan sepeda mtr t = 14 1 Transmisi daya
8 Gear belakang spd mtr t = 42 1 Transmisi daya
9 Besi siku 3cm x 3cm x4m 10 Tiang kincir
10 Besi D = 1inci, p = 60cm 1 As kincir
13 Pillow Block/laher D = 1inci 4 Laher as
14 Laher (ball bearing) Laher roda motor 2 As penggerak
Berapa panjang tuas atau engkol pada poros kincir agar menghasilakan gaya 739N?
= l F → l = F = 19,37Nm : 739N = 0,026m = 2,6cm
Panjang engkol tersebut tidak realistis, maka perlu dilakukan perlipatan torsi.
Misal ditentukan panjang engkol 8cm.
Gaya yang dihasilkan oleh engkol kincir angin pada saat posisi engkol horisontal (kerja
terberat oleh kincir) adalah:
= l F sin , saat engkol posisi horisontal, = 90o
= l F → F = l = 19,37Nm : 0,08m = 242,125N
Sedang gaya yang diperlukan 739N, jadi diperlukan perlipatan sebesar
F
n = diperlukan = 739N : 242,125N= 3,05 didekati 3
Ftersedia
Bagaimana membuat mekanik transmisi yang merupakan reduksi putaran 1/3 kali, yaitu 3 kali
putaran kincir = 1 kali siklus pompa?
Salah satu teknik transmisi daya yang murah dan tersedia luas dimasyarakat adalah roda gigi
dan rantai sepeda atau sepeda motor.
Pada penentuan engkol telah dipilih engkol sepeda mini dengan panjang engkol 8cm, jumlah
gigi pada roda giginya diantaranya adalah 42. Sebagai pasangan roda gigi dengan jumlah gigi
sedikit adalah gear depan sepeda motor dengan jumlah gigi 14. Gear ini cocok digunakan
karena mudah disambung pada as/poros. Sepasang roda gigi ini akan diperoleh reduksi sebesar
42/14 = 3.
Rancangan mekanik transmisi daya ditunjukkan pada Gambar 6.1 sebagai berikut:
Roda pintu
gerbang
Pipa ½ inci
37cm
Gear motor
Honda GL
laker
Pipa 12cm
1¼ inci
Pada gambar 6.1 rantai tidak digambar untuk memperjelas roda gigi. Rantai yang
digunakan adalah rantai sepeda motor, karena bisa digunakan pada gear sepeda maupun gear
sepeda motor. Batang penggerak/tangkai piston harus dilengkapi persambungan yang
memungkinkan untuk berputar, hal ini karena arah kincir dirancang dapat berputar sesuai arah
angin.
Perhitungan debit air:
Pada kecepatan angin 3,0m/s frekuensi putar kincir adalah:
R 2 fR v 1,0 3,0
= = →f = = = 0,28Hz = 17rpm
v v 2R 2 3,14 1,66
Siklus pompa : frekuensi kincir/reduksi = 17 rpm/3 = 5,67 siklus
Volume air untuk setiap kali siklus:
V = A. Panjang langkah = (. 0,0472)m2 x 0,16m = 1,11 x 10-3m3 =1,11 liter
Jumlah air keluaran pompa setiap menit adalah:
Q = 1,11 liter x 5,67 = 6,29 liter/menit.
Dalam rancangan awal debit air yang diinginkan adalah 6 liter/menit, setelah dikalkulasi
ulangan hasil rancangan debit air 6,29 liter/menit. Perbedaan kecil dalam rancangan ini tidak
perlu dipersoalkan, karena dalam perancangan digunakan asumsi-asumsi.
Berapakah efisiensi pompa, dan berapa efisiensi total sistem?
Daya hidrolik pompa:
Phidrolik = Q g H = (6,08.10-3m3/60s).1000kg/m3.9,8m/s2.10m = 9,93watt
Daya kincir Pkincir= 35 watt.
Efisiensi = 9,93/35 = 28,37 % (sesuai asumsi)
Efisiensi kincir diasumsikan 25%, jadi efisiensi total sistem =28,37% x 25% = 7,09%.
Asumsikan angin bertiup dari pukul 10.00 hingga pukul 16.00 dengan rata-rata 3,0m/s, maka
jumlah air yang diperloleh:
V = 6,29 liter/menit x 60 menit x 6 = 2264 liter/hari.
Volume air tersebut lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan satu keluarga
Kincir angin dengan tip speed ratio 1,0 diperoleh dari kincir angin berdaun banyak. Jumlah
daun kincir 8, terbuat dari plat besi galvanis 2,4m x 1,2m, tebal 1mm. pangkal, tampak seperti
Gambar 6.2:
25
15
EKOR
0.60
60
0.80 80 80
Gambar 6.2 Teknik pemotongan daun kincir dari plat besi galvanis
Setelah plat dipotong dengan gunting, selanjutnya meratakan lekukan plat akibat proses
pemotongan. Setelah plat betul-betul rata, selanjutnya dilengkungkan dalam arah memanjang
dengan alat penggulung plat atau dengan cara menekan plat pada pipa berdiameter 6 inci,
seperti Gambar 6.3.
Penampang lintang
(a) (b)
70
130
70
0.33
120
90 90 90 100 100
2. Rancangan dengan kincir angin cretan dengan rangka kayu dan bambu.
Berpakah jari-jari kincir angin diperlukan? Bagaimana merancang transmisi daya?
Jawab:
Asumsi
Kecepatan angin rata-rata v = 3,5m/s
Efisiensi kincir angin cretan Cp = 15%
Tip speed ratio =1
Untuk menentukan besar jari-jari kincir terlebih dahulu ditentukan kebutuhan daya hidrolis
untuk mengangkat air dengan debit 0,1 liter/detik setinggi 10m, yaitu:
Phidrolik = Q g H = 0,1 liter/s 1 kg/liter. 9,8 m/s2 . 10m = 9,8 watt
Tabel 6.2. Daftar bahan untuk pembuatan kincir angin cretan penggerak pompa air
No Bahan Ukuran Jumlah Kegunaan
1 Kayu 45cm x15cm x 3mm 3 batang Hub
2 Kayu 4m x 10cm x 5cm 6 batang Tiang
3 Bambu 2,5m, = 4cm, 6 batang Rangka kincir
4 Besi 80cm, =1 inci 1 batang as
5 Kain parasut 8m x 120cm 1 layar
6 Baut rangka kayu 10cm 13 Hub dan as
7 Pompa tangan D = 4 inci 1 memompa
8 Kawat 1 kg, = 2 mm 2 Pengikat rangka
9 Engkol sepeda 1 Transmisi daya
10 Pillowblock/laher = 1 inci 2 Laher as
11 Pipa besi = 1,25 inci 1 Pipa hisap
12 Pipa besi = ½ inci 1 Tangkai piston
Berapa panjang tuas atau engkol pada poros kincir agar menghasilakan gaya 894,11N?
Maka =
PR 0,5 C p u A v R 0,5 C p u R v R
=
3
=
2 2
( )
v v
2 2 53,65 1
R=3 =3 = 2,49m
C p u v 2
0,15 1,2 3,14 3,52
Jadi kincir cretan dengan jari-jari 2,5m bisa digunakan untuk menggerakkan pompa secara
langsung tanpa reduksi putaran.
15cm
15cm
TAMPAK
(2) DIBULATKAN
ATAS DIBULATKAN
TA ATSAS
TA
AM
TAMPAK
T P AK
A
MP
ATAS
AK
15.00
3cm
POTONG
(5)
TAMPAK
(3) ATAS
Nomor (1) kayu sebelum dipotong, (2) kayu dipotong 15cm dari ujung, disisakan 3cm
ditengahnya dan dibulatkan yang akan dismbung dengan bambu. Ukuran bulatan/silinder
tersebut disesuaikan dengan ukuran bambu, misalnya dipilih bambu apus yang kecil (3)
gambar tampak atas setelah selesai dipotong dan dibulatkan, (4) tampak samping. Ketiga
batang ditumpuk dengan membentuk sudut 30o sehingga tampak atas seperti (5). Bagian
tengah dibor sesuai ukuran as, dan dibaut 6 buah.
Potong bambu apus dengan diameter lubang sekitar 3cm dengan panjang 2,5m
sebanyak 6 batang. Pilih bagian pangkal bambu berlubang untuk disambung ke hub, ujung lain
dilubang untuk tali pengikat layar. Pastikan ukuran silinder hub tepat masuk lubang bambu.
Masukkan bambu ke hub, dan ikat dengan tali ijuk atau kawat kuat-kuat agar pangkal bambu
tersebut tidak pecah.
50c
m
Layar 1
Poto
ng d
15cm
Tidak i si sn
dipakai
i
120cm
Tidak
dipakai
Layar 2 50 c
m
15cm
Gambar 6.9 Cara memotong kain untuk layar
Setelah dipotong dan dijahit bagian tepi, dan diberi penarik layar, hasilnya adalah :
Pena
r ik lay
ar
50cm
30cm 30cm
kawat
as
Rangka bambu
Misa, gaya gesek = 200N, maka head total yang dapat dicapai:
95,5
− 200
F − Fgesek − Fgesek
l 0,1
H= −= = = 9,5m
gA gA 1000 9,8 0,05082
Debit air :
Q = volume tiap langkah x frekuensi
Q = A x 2l x f
Q = 0,05082 x 2 x 0,1 x 10/60. = 0,27 liter/s
Jika panjang engkol = 5 cm, diameter piston 4 inci, maka dengan cara langsung (direct drive)
kincir mampu mengangkat air dengan head:
95,5
F 0,05 = 24m (asumsi tidak ada gaya gesek)
H = =
g A 1000 9,8 0,05082
Contoh: Rancangan kincir daun banyak dengan bahan kayu, untuk menaikkan air 1m dengan
debit 2 liter/sekon pada kecepatan angin 5m/s.
Pompa dari pipa PVC ukuran 6 inci panjang 1,5 m.
Rangka piston terbuat dari besi beton dan besi strip, sedang klep penahan maupun klep piston
terbuat dari ban luar mobil yang ditipiskan.
Kincir angin
Rangka kincir angin diperlihatkan oleh Gambar 6.10:
Tampak samping
Tampak muka
Arah gerak
Agar efisiensi kincir maksimum, maka daun kincir dibentuk seperti sayap pesawat terbang.
Bagian arah muka datar, bagian belakang melengkung, dan dibuat sehalus mungkin.
Poros atau as dibuat dari besi dengan diameter 20mm atau sesuai ukuran laker, lebih
praktis bila membeli linggis. Laker roda motor dimasukkan kepipa 1,5 inci dengan panjang 40
cm. Karena angin di pantai arahnya relatif tetap (angin laut), kincir dapat dirancang dengan
arah tetap. Pada pipa dipasang besi siku sebangai penyambung ke tiang kincir.
Laker sendi
Generator merupakan komponen yang menghasilkan gaya gerak listrik pada berbagai
pembangkit listrik. Energi mekanik rotasi diubah generator menjadi energi listrik. Ada dua
cara kincir angin dalam menstransfer energi mekanik ke generator, yaitu secara langsung
(direct drive) dan secara tidak langsung melalui perlipatan putaran oleh gear box. Perbedaan
dua metode tersebut terletak pada karakteristik generator yang digunakan.
(a) (b)
Output generator tersebut berupa ac, dengan memasang dioda penyearah diperoleh tegangan
DC. Putaran generator ini hingga 150rpm belum dapat mencharge aki 12 volt, tetapi pada
400rpm mampu menghasilkan arus pengisian 15A. Generator tersebut dapat menghasilkan
daya maksimal sekitar 300 watt.
Kincir angin angin untuk memutar generator tersebut secara langsung membutuhkan
tipe kincir angin putaran tinggi atau memiliki tip speed ratio tinggi. Blade kincir angin harus
berbentuk airfoil sehingga aerodinamis. Blade demikian Blade dibuat dari kayu yang baik,
yaitu kayu yang tidak mudah terdeformasi oleh pengaruh cuaca. Blade air foil harus dibuat
secara cermat, karena perubahan bentuk yang tampaknya hanya sedikit pengaruhnnya bisa
sangat besar terhadap karakteristiknya.
Contoh kincir angin untuk menggerakkan generator tersebut adalah dari kayu. Rumus
umum bentuk blade aerodinamis yang sederhana, bagian paling tebal dari blade adalah 1/8
dari lebar, dan berada 1/3 dari sisi depan arah gerak (leading edge) (pada Gambar 7.1bagian
kiri). Leading edge mesti dibentuk bulat, sedang sisi belakang (trailing edge) mesti dibuat
setipis mungkin/tajam. Blade aerodinamik sederhana dari kayu dengan ukuran panjang
100cm, lebar 14cm, tebal papan 2,5cm (ukuran lain dapat diskala).
m
14c
2,5cm
100cm
R = 50 cm
R = 100 cm
Lebar = 10 cm
Lebar = 5 cm
Tebal = 1,3 cm
Tebal = 0,7 cm
Pitch = 6 derajat
Pitch = 3 derajat 50 cm
Leading edge
10 cm
5 cm
buang buang
Trailing edge 15 cm
Mula-mula papan dipotong seperti Gambar 7.2. Selanjutnya papan dibalik dan pada bagian
pangkal dipangkas seperti Gambar 7.3. Pemangkasan selanjutnya menggunakan pedoman dua
stasion, yaitu ½ panjang blade dan ujung blade seperti Gambar 7.4. Daerah yang lain
dipangkas dengan mengambil interpolasi dua stasion tersebut.
R = 50 cm 3,3 cm
½ panjang blade
6 derajat
1,3cm
2,5cm
1cm
10cm
1,6 cm
3 derajat
R = 100 cm 2,5cm
0,3 cm
Ujung blade
0,7cm
5 cm
Gambar 7.3 Penampang lintang blade pada tengah-tengah dan ujung blade
Kincir aerodinamis demikian dapat mencapai tip speed ratio 3,5. Pada kecepatan angin 5m/s,
putaran kincir kira-kira:
R 2 fR v 3,5 5
= = →f = = = 2,78Hz = 166,8rpm
v v 2R 2 3,14 1
Putaran kincir demikian, generator mampu menghasilkan tegangan yang cukup untuk mengisi
aki 12 volt.
Ada ada jenis tegangan output alternator, yaitu 12 volt untuk mobil yang menggunakan
1 aki seperti mikrolet, dan 24 volt untuk kendaraan besar seperti bus, truck, buldoser, dan
lainnya. Rating arus alternator bervariasi dari beberapa puluh amper hingga 130 ampere.
Konektor pada alternator meliputi konektor suplai arus pembangkit medan yang biasanya
diberi lambang F (Field ), dan konektor output + biasa diberi lambang B (battery), dan
grounding dengan lambang E (Earth) pada bodi.
Konektor pembangkit medan bila disambungkan ke + aki, dan – aki disambung ke
bodi, maka terjadi medan magnet yang kuat dan poros/shaft alternotor menjadi berat bila
diputar. Bila poros diputar maka pada konektor B akan terjadi beda potensial terhadap
bodi/ground/ E. Tegangan yang dihasilkan adalah DC, sebab dalam alternator tersebut telah
dipasang dioda penyearah. Besar tegangan output bergantung pada kecepatan putar poros,
putaran yang sangat lambat tidak akan menghasilkan output, pada putaran yang lebih tinggi
tegangan output sebanding dengan rpm poros. Salah satu karakteristik tegangan output
alternator tampak seperti Gambar 7.4.
Karakteristik dinamo 12 volt
30
25
V = 0,0192 rpm
Output (volt)l
20
15
10
5
0
0 500 1000 1500
rpm
Berdasarkan Gambar 7.4, tampak bahwa pada putaran hingga 500 rpm, alternator
tersebut masih merugi, artinya alternator membutuhkan arus pembangkit medan, tetapi
Voltase
Keadan Stroom Berat jenis
12V 6V
Tabel 7.1 Kadaan stroom aki dan berat jenis air aki
Inverter
Inverter merupakan sebutan alat elektronik yang mengubah DC menjadi ac. Berdasar
jenis gelombang, digolongkan menjadi 3 jenis, yaitu inverter kotak, semi sinus, dan inverter
sinus murni. Keluaran ke tiga jenis inverter tersebut adalah seperti Gambar 7.5.
Gambar 7.5 Sinyal output inverter (a) kotak, (b) semisinus, (c) sinus murni
Ali Murtando. 2004. Pengaruh Kemiringan Blade terhadap Efisiensi Kincir Angin, Skripsi,
Unhalu.
Argaw. N, Foster.R and Ellis. 2001. Renewable Energy for pumping Application in Rural
Villages. Colorado : National Renewable Energy Laboratory.
Boeker. E., and R. van Grondelle, 1996. Environmental Physics. New York: John Wiley &
Sons.
Bruce H. Bailey, Scott L. Mc Donald, 1997. Wind Resource Assessment Handbook. AWS
Scientific, Inc.
Calvert, N. 1971. Windpower in Eastern Crete, London E1 6DY, England
Elliot.D et al. 1987. Wind Energy Resource Atlas of the United States. Pacific Northwest
Laboratory: available from the American wind Energy Association.
Hofman dan Harun. 1987, Energi Angin, Bina Cipta, Jakarta
Nur Untoro. 2004. Pengujian beberapa Bentuk Blade Kincir Angin. Paradigma Vol II
Nur Untoro dan M. Anas, 2004. Penerapan Kincir Angin Mikro Sebagai Pembangkit Listrik
Untuk Daerah Pesisir Dan Pulau-Pulau Di Sulawesi Tenggara, Laporan RPK 2004.
Nur Untoro, Anas M, dan Firdaus. 2006. Pengembangan Kincir Cretan Sebagai Pembangkit
Listrik di Daerah dengan Kecepatan Angin Rendah. Laporan Penelitian Hibah
Bersaing XIV.
Nur Untoro, Frida Agung R. Joko Purwanto. 2015. Pendampingan Komunitas Muslim
Kelompok Tani Makmur Sangiran Katekan Gantiwarno Klaten melalui program
pompanisasi tenaga kincir angin. Laporan Pengabdian Masyarakat tahun 2015
Sutrisno, 1986, Seri Fisika Dasar : Listrik Magnet, ITB, Bandung
Teferi Taye, 1999, Wind Energi Harnessing-Theori And Ethiopian Experience, Journal Of
ESME, Vol II No.2.
www.itdg.org.
www.nrel.gov/wind
www.otherpower.com/otherpower_wind
www.monmouth.com/~jsd/how/htm/ 4forces.html#eq-drag-force
www.batterystuffcom/tutorial_battery.html
www.awea.org/faq
www.mywebpage.netscape.com/dickfradella/compare
1 inci = 2,54 cm
1 kaki = 12 inci
1 mil/jam (mph) = 0,447 m/s
1 knot = 0,5144 m/s
1 daya kuda (hp) = 745,7watt