Anda di halaman 1dari 64

KINCIR ANGIN

PRAKTIS

Nur Untoro
KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah, puji bagi Allah yang telah menganugerahkan hidayahNya


sehingga penulisan buku ini dapat diselesaikan.
Kebutuhan energi masyarakat modern makin meningkat, di lain pihak minyak bumi
dan gas yang selama ini menjadi sumber energi utama persediaannya semakin menipis.
Dengan sendirinya harga BBM dan gas selalu meningkat. Indonesia selain kaya akan
kekayaan alam, juga kaya potensi energi alternatif, energi terbarukan yang ramah lingkungan,
baik energi air, biomassa, biodiesel, energi angin dan lain-lain. Potensi energi terbarukan
tersebut masih sangat sedikit dimanfaatkan oleh masyarakat, sehingga perlu mendapat
perhatian serius.
Musim kemarau panjang seperti tahun 2015 ini, merupakan cobaan atau ujian.
Berpuluh ribu hektar lahan pertanian kekeringan. Pompanisasi tenaga diesel tidak lagi sanggup
dibiayai petani. Mereka hanya bisa memandangi sawahnya yang kering kerontang hingga
terbelah-belah. Padahal Allah telah banyak menyediakan energi di musim kemarau, angin
bertiup sepanjang hari. Angin berlalu begitu saja tanpa kesan apalagi manfaat, yang
semestinya dapat digunakan untuk pompanisasi lahan pertanian.
Tidak semua orang Indonesia tertidur oleh semilir angin. Bapak Hasim Hanafi salah
satu contoh seseorang yang pikirannya terbang tinggi bersama angin, dia ciptakan kincir angin
untuk penggerak pompa dengan “trade mark’” EGRA alias Energi Gratis, yang diantaranya
telah dipasang di taman buah “Mekar Sari”. Energi angin sesungguhnya memiliki banyak
manfaat yang masih terus untuk digali, baik untuk mekanisasi, maupun pembangkit energi
listrik. Di Belanda, Amerika Serikat, Afrika, bahkan di Etiopia, kincir angin telah lama dan
banyak digunakan. Namun di Indonesia kincir angin belum banyak digunakan, apalagi buku
yang menyuguhkan teori singkat tentang energi angin dan pemanfaatannya. Oleh karena itu
saya sebagai salah satu peneliti energi angin, ingin berbagi pengalaman kepada masyarakat
melalui tulisan ini. Buku ini menitikberatkan pada pemanfaatan kincir angin praktis namun
dalam memanfatkan selalu didasarkan pengetahuan teoritis dan penelitian yang telah
dilakukan.
Saya menyadari bahwa pengetahuan dan pengalaman bidang energi angin dan
keteknikan ini masih sangat dangkal dan sedikit, namun karena merupakan hobi dan
panggilan nurani, saya memberanikan diri untuk menulis buku ini. Oleh karena itu kritik-saran
masukan dari kalangan ahli yang peduli terhadap krisis energi dan masyarakat sangat saya
nantikan demi kemajuan kita bersama.
Akhirnya, semoga Allah meridloi pembuatan buku ini, dan dapat bermanfaat bagi
petani, pelajar, mahasiswa, dan semua pihak yang ingin bercanda, bernyanyi bersama angin.
Amiin!

Yogyakarta, Desember 2015


Penulis

ii
Nur Untoro Kincir Angin Praktis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar
Daftar isi
BAB I . ENERGI ANGIN
A. Pengantar 1
B. Energi angin 1
C. Keunggulan kelemahan energi angin 4
BAB II. KINCIR ANGIN
A. Prinsip kerja kincir angin 6
B. Daya kincir angin 7
C. Tipe kincir angin 9
D. Karakteristik kincir angin 11
BAB III. PENGGUNAAN KINCIR ANGIN
A. Kincir angin untuk mekanisasi 14
B. Kincir angin sebagai pembangkit listrik 17
BAB IV. POMPA DAN MOTOR LISTRIK
A. Subsistem motor pompa 21
B. Pompa air 22
C. Motor listrik
BAB V. MEKANIK TRANSMISI DAYA
A. Tuas/pengungkit 29
B. Transmisi daya 30
BAB VI. KINCIR ANGIN SEBAGAI PENGGERAK POMPA
A. Pompa air penggerak tak langsung 33
B. Pompa air penggerak langsung 39
BAB VII. KINCIR ANGIN SEBAGAI PEMBANGKIT LISTRIK
A. Kincir direct drive 45
B. Kincir nondirect drive 48
C. Baterai dan inverter 51

iii
Nur Untoro Kincir Angin Praktis
Penulis

Nur Untoro dilahirkan di Bantul 26 Nopember 1966. Sekolah dasar di SDN Pundung II
Imogiri lulus tahun 1978, SMPN I Imogiri lulus tahun 1981, SMAN I Bantul lulus tahun 1986.
Melanjutkan kuliah di IKIP Yogyakarta jurusan Pendidikan Fisika, lulus tahun 1991. Selesai
kuliah melakukan eksperimen sepeda listrik, berhasil menempuh perjalan Imogiri-Yogyakarta
pergi pulang sekitar 40km. Tahun 1993 melanjutkan kuliah S2 di ITB jurusan Fisika, lulus
tahun 1995. Tahun 1996 Diangkat menjadi staf pengajar di Jurusan Pendidkan MIPA FKIP
Universitas Haluoleo Kendari. Tahun 1999 Unhalu membuka FMIPA, penulis
dipindahtugaskan ke Jurusan Fisika FMIPA Universitas Haluoleo Kendari. Pada tahun 2013
pindah tugas ke Program Studi Pendidikan Fisika UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta hingga
sekarang.
Sejak kecil penulis sangat tertarik untuk melakukan penelitian/eksperimen. Ketika
masih duduk di kelas 4 SD telah mencoba mempraktekkan membuat minyak kayu putih yang
pernah dibaca dibuku. Membuat sel baterai dari garam dapur, dan melakukan elektrolisa saat
kelas 6 SD. Sangat tertarik dengan mesin motor, sejak di SD telah membayangkan mesin
motor itu bekerja seperti mercon bambu. Sangat penasaran mengapa mobil bisa membelok
tanpa as belakang patah, sehingga tempat bermain yang paling disukai adalah di bengkel.
Ketika di SMA menemukan prinsip kerja stroboskop.
Penulis mengajar pada program studi Fisika, mata kuliah yang diajarkan adalah
Elektromagnetika, Material dan Energi, dan Eksperimen fisika. Bidang penelitian yang
ditekuni saat ini adalah bidang energi terbarukan, terutama masalah energi angin.

iv
Nur Untoro Kincir Angin Praktis
I. ENERGI ANGIN

A. Pengantar
Angin adalah udara yang bergerak. Udara bergerak karena terjadi perbedaan tekanan
udara. Perbedaan tekanan sebagai akibat pemanasan atmosfir yang tidak merata. Udara yang
panas memuai, masa jenis mengecil, tekanan rendah sehingga terdesak oleh udara dingin yang
bertekanan lebih besar. Jadi angin bertiup dari daerah yang temperatur udaranya rendah,
menuju daerah yang temperatur udaranya tinggi.
Pemanasan atmosfir oleh matahari selalu tidak merata, daerah katulistiwa mendapat
radiasi matahari lebih besar daripada daerah-daerah lain yang memiliki lintang lebih besar.
Sebagai akibatnya terjadi angin yang secara global bertiup dari daerah lintang besar menuju
katulistiwa.

al
ob
gl
g in
An
Bumi

katulistiwa
An
g
in
gl
ob
al

Gambar 1.1 Angin global

Perbedaan temperatur atmosfir secara global, menyebabkan terjadinya angin global.


Jadi secara umum daerah dengan lintang besar bertiup angin kencang, sedang daerah sekitar
katulistiwa, angin bertiup kurang kencang.
Selain itu perbedaan temperatur atmosfir terjadi secara lokal, seperti perbedaan
temperatur udara antara di atas laut dan di atas daratan. Pada siang hari udara di atas daratan
lebih panas daripada udara di atas lautan, sehingga bertiup angin dari laut menuju darat dan
disebut angin laut. Panas yang diterima lautan pada siang hari masih banyak tersimpan hingga
malam hari, sedang panas yang diterima oleh daratan cepat “hilang”. Keadaan tersebut
menyebabkan pada malam hari udara di atas lautan lebih panas dari pada udara di atas daratan,
sehingga angin bertiup dari darat menuju laut, dan disebut angin darat.
Pada lingkup lokal, perbedaan temperatur udara terjadi pula oleh karena perbedaan
topografi, seperti antara gunung dan lembah. Keadaan ini dapat menyembabkan terjadinya
angin gunung dan angin lembah.

B. Energi angin
Energi kinetik yang dikandung dalam satu unit volume udara adalah ½ v2. Jumlah
energi yang melintasi sebuah unit luasan tegak lurus terhadap angin berkecepatan v dalam satu
sekon adalah dikandung dalam sebuah volume dengan panjang v sepanjang arah kecepatan
angin. Total energi yang melintas suatu unit luas per sekon sama dengan daya yang melintasi
unit luas dan sama dengan

Nur Untoro Kincir Angin Praktis 1


1
P=  v3 (1.1)
2
Jika kecepatan angin membentuk sudut  dengan normal n pada unit luasan, maka daya
menjadi
1
P =  v 3 cos  (1.2)
2
Rapat udara  kira-kira 1,2 kgm-3, tetapi lebih tepatnya
p
= (1.3)
287 T
dengn p dalam pascal dan T dalam kelvin. Tekanan dan temperatur udara biasanya diukur
lebih baik, daripada mengukur langsung densitasnya.
Dalam kenyataan kecepatan angin tidak konstan, pengukuran kecepatan dilakukan
berulang kali. Pengukuran berulangkali tersebut digunakan untuk menentukan rapat daya
angin (wind power density) ditentukan dengan persamaan:
WPD =
1 n
  vi3 W / m2
2n i =1
( ) (1.4)

dengan n = jumlah data, dan  rapat massa udara.


Berdasarkan persamaan (1.4) bahwa daya angin yang melintas suatu permukaan
sebanding dengan kecepatan angin pangkat tiga, oleh karenanya kecepatan angin menjadi
perhatian sentral. Kecepatan angin diukur dengan alat yang disebut anemometer. Anemometer
ada beberapa jenis, namun anemometer yang digunakan dalam survei energi angin adalah tipe
anemometer mangkuk (cup anemometer).

Gambar 1.2. Anemometer mangkuk


Pengukuran kecepatan angin secara umum seperti yang dilakukan di air port dan
BMG, dilakukan pada ketinggian 10m dari tanah. Selain kecepatan angin berubah dengan
waktu, kecepatan angin juga tidak sama pada ketinggian yang berbeda. Makin tinggi suatu
tempat makin tinggi kecepatan angin. Jika pada ketinggian z1 kecepatan angin v1, maka
kecepatan angin pada ketinggian z2 adalah:

z 
v2 = v1   2  (1.5)
 z1 
dengan α adalah the wind shear exponent nilainya sekitar 1/7 = 0,143.

Nur Untoro Kincir Angin Praktis 2


Pengukuran kecepatan angin untuk kepentingan survei energi angin, anemometer dipasang
pada berbagai ketinggian, yaitu 10m, 25m, dan 40m. Hal ini dilakukan untuk kepentingan
perencanaan pembangunan kincir angin yang tingginya dapat mencapai 100m. Ketinggian
anemometer tersebut merupakan titik terendah daun kincir angin.

Gambar 1.3 Pengaruh ketinggian terhadap kecepatan angin

Pengukuran kecepatan angin di air port hanya beberapa kali sehari, namun pengukuran
angin untuk survei energi angin dilakukan setiap 10 menit. Hal tersebut dilakukan untuk
mengetahui kontinuitas hembusan angin, lebih tepatnya adalah parameter Intensitas turbulensi
(turbulence intensity): turbulensi angin adalah cepat gangguan atau ketidakteraturan kecepatan
angin, arah, dan komponen vertikal. Intensitas turbulensi merupakan karakteristik yang
penting suatu lokasi, sebab tingkat turbulensi yang besar akan memperkecil daya luaran.
intensitas turbulensi didefinisikan :

TI = (1.6)
v
dengan TI adalah intensitas turbulensi, σ simpangan deviasi standar kecepatan angin, dan v
kecepatan angin rata-rata. TI merupakan indikator turbulensi dengan tingkat rendah lebih kecil
atau sama dengan 0,1, tingkat sedang 0,25, dan tingkat tinggi lebih dari 0,25.
Angin berubah dengan musim, karenanya survei angin untuk penentuan potensi angin
minimal dilakukan satu periode musim, yaitu satu tahun. Di Indonesia dikenal musim angin
barat dan musim angin timur. Pada waktu pergantian musim angin berhembus tidak menentu,
atau bahkan tidak ada angin.
Bagaimana memperkirakan kecepatan angin bila kita tidak memiliki anemometer?
Untuk memperkirakan kecepatan angin dapat digunakan lambaian pohon yang ditiup angin.
Semakin kencang angin, pohon meliuk/melambai semakin jauh.

Nur Untoro Kincir Angin Praktis 3


Gambar 1.4 Perkiraan kecepatan angin

Departemen Energi Amerika mengklasifikasi angin di suatu lokasi berdasarkan tingkat


rapat daya menjadi 7 kelas sebagai berikut:

Table 1.1 Classes of Wind Power Density


10m 30m 50m
Wind Wind Wind Wind
Power Power Speedb, Power Speedb, Power Speedb,
Class Density, m/s (mph) Density, m/s (mph) Density, m/s (mph)
W/m2 W/m2 W/m2
1 ≤ 100 ≤ 4.4 (9.8) ≤ 160 ≤ 5.1 (11.4) ≤ 200 ≤ 5.6 (12.5)
2 ≤ 150 ≤ 5.1 (11.5) ≤ 240 ≤ 5.9 (13.2) ≤ 300 ≤ 6.4 (14.3)
3 ≤ 200 ≤ 5.6 (12.5) ≤ 320 ≤ 6.5 (14.6) ≤ 400 ≤ 7.0 (15.7)
4 ≤ 250 ≤ 6.0 (13.4) ≤ 400 ≤ 7.0 (15.7) ≤ 500 ≤ 7.5 (16.8)
5 ≤ 300 ≤ 6.4 (14.3) ≤ 480 ≤ 7.4 (16.6) ≤ 600 ≤ 8.0 (17.9)
6 ≤ 400 ≤ 7.0 (15.7) ≤ 640 ≤ 8.2 (18.3) ≤ 800 ≤ 8.8 (19.7)
7 ≤ 1000 ≤ 9.4 (21.1) ≤ 1600 ≤ 11.0 (24.7) ≤ 2000 ≤ 11.9 (26.6)

Kelas 4 atau lebih tinggi umumnya dianggap cocok untuk penerapan sebagian besar
kincir angin. Kelas 4 ini dikategorikan sebagai klas dengan kecepatan angin rendah. Kelas 3
cocok untuk pengembangan kincir angin dengan tower tinggi (misal, 50m). Klas 2 merupakan
batas, dan kelas 1 tidak cocok untuk pengembangan energi angin. Pada kelas 1 tidak cocok
untuk dikembangkan kincir angin untuk pembangkit listrik, namun masih memungkinkan
penggunaan kincir angin untuk penggerak pompa.

Nur Untoro Kincir Angin Praktis 4


C. Keunggulan dan kelemahan energi angin
Energi angin memiliki keunggulan dan kelemahan dibanding penggunaan energi
lainnya. Keunggulan energi angin diantaranya:
1. Energi angin berasal dari angin, sehingga merupakan sumber energi yang bersih, tidak
memberikan polusi seperti pembakaran bahan bakar fosil batubara, minyak dan gas.
2. Energi angin bersifat terus menerus ada selama matahari masih bersinar.
3. Energi angin merupakan energi termurah dalam kelompok energi terbarukan saat ini,
dengan harga 4 – 6 cent dolar per kwh, bergantung kecepatan angin
4. Kincir angin dapat dibangun diladang atau peternakan, yang banyak angin, dan dapat
berdampak ekonomi di daerah pedesaan. Petani tetap masih bekerja, pemilik kincir
angin membayar sewa kepada petani pemilik lahan.
Kelemahan energi angin:
1. Energi angin harus bersaing dengan energi konvensional pada basis pembiayaan. Hal
ini bergantung seberapa besar potensi energi angin di lokasi. Modal pembangunan
pembangkit listrik tenaga angin jauh lebih besar dibanding pembangkit energi
konvensional. Namun setelah 10 tahun pembiayaan pembangkit listrik tenaga angin
turun drastis.
2. Tantangan utama penggunaan energi angin sebagai pembangkit listrik adalah ketidak
teraturan angin bertiup, kadang-kadang angin tidak bertiup ketika listrik dibutuhkan.
Energi angin tidak bisa disimpan, kadang angin berhembus kencang tidak bertepatan
dengan permintaan energi listrik.
3. Lokasi yang berangin bagus biasanya jauh di luar kota, sedangkan kebutuhan listrik
terbesar berada di kota.
4. Kincir secara umum mempunyai dampak relatif kecil terhadap lingkungan, diantara
dampak tersebut suara bising, dan kadang-kadang burung mati tersambar kincir.

Nur Untoro Kincir Angin Praktis 5


II. KINCIR ANGIN

A. Prinsip kerja kincir angin.


Energi yang dimiliki angin dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan seperti
menjalankan perahu layar dan memutar kincir angin. Bagaiamana kincir angin bekerja?
Sesungguhnya prinsip kerja kincir angin mirip prinsip kerja layar pada perahu layar. Mungkin
kita merasa terlalu sederhana untuk memahami prinsip kerja perahu layar, namun anda pasti
akan tercengang jika melihat perahu layar yang dapat berlayar dalam arah 11o dari arah
datangnya angin.

hu
k p e ra
Gera
angin
o
11

Gambar 2.1 Gerak perahu layar yang aneh


Dengan teknik pengarahan perahu secara zig-zag perahu layar dapat bergerak menuju arah
datangnya angin, aneh bukan?
Perahu layar dan kincir angin bekerja dengan prinsip yang sama. Gerak perahu atau
putaran kincir disebabkan oleh gaya hambat (drag force) dan gaya angkat (lift force).
Perhatikan daun kincir yang aerodinamik Gambar 2.2. Gambar 2.2 merupakan penampang
lintang kincir modern yang aerodinamik.

angin tak beta Lift


gerak
terganggu
kincir angin relatif
gama
angin chord
relatif line Drag

Leading
edge
bidang
rotasi

Gambar 2.2 Model daun kincir aerodinamis


Gaya hambat searah dengan arah angin relatif, sedangkan gaya angkat tegak lurus arah
angin relatif. Pada gambar 2.2 diasumsikan kincir sumbu horisontal dan bergerak ke atas,
maka kecepatan angin relatif ke arah bawah. Angin membentuk sudut , yang disebut sudut
serang (angle of attack). Ketika angin menumbuk daun kincir akan terbelah yaitu melalui sisi
atas dan sisi bawah. Kecepatan angin yang melalui sisi atas lebih besar daripada kecepatan
angin melalui sisi bawah. Berdasarkan hukum Bernaulli, perbedaan tekanan antara kedua sisi
(pbawah -patas) tersebut menghasilkan gaya angkat.

Nur Untoro Kincir Angin Praktis 6


pbawah − patas =
1
2
(
 vatas
2
− vbawah
2
) (2.1)

Kecepatan angin yang melalui sisi atas (atas) dan sisi bawah (bawah) daun kincir ditentukan
oleh bentuk daun kincir, yang selanjutnya dikarakterisasi sebagai koefisien angkat (coefficient
of lift). Sehingga gaya angkat blade ditentukan oleh kecepatan angin, luas blade, dan koefisien
angkat.
Gaya angkat = ½ v2 × koefisien angkat × luas (2.2)
Begitu juga besar gaya hambat dapat dinyatakan dalam koefisien hambat (coefficient of drag)
yaitu :
Gaya hambat = ½ v2 × koefisien hambat × luas (2.3)
dengan  adalah rapat massa udara, v laju angin, dan luas merupakan luas sapuan daun kincir.
Resultan gaya angkat dan gaya hambat diuraikan dalam dua arah, yaitu tegak lurus
arah angin dan searah angin. Resultan gaya tegak lurus arah angin menghasilkan gaya putar,
dan resultan gaya searah angin terserap oleh tower. Besar gaya dorong maksimum terjadi
ketika kincir menstansfer daya angin maksimum, yaitu jika v2 = 1/3 v1. Substitusi nilai ini pada
gaya dorong diperoleh:
Fmax = 4 / 9  A v12 (2.4)
Daun kincir angin (blade) berbentuk airfoil yang dirancang dengan perhitungan yang rumit,
atau menggunakan software perancang airfoil, hasilnya dibuat protipe blade untuk diuji di
terowongan angin (wind tunnel aerodynamic) untuk menentukan karakteristik koefisien lift
dan drag. Blade yang bagus lift 10 hingga 20 kali lebih besar dari drag, dengan demikian
kincir angin menghasilkan gaya putar besar tetapi tiang (tower) tidak mengalami gaya dorong
yang besar.

B. Daya kincir angin


Prinsip kerja kincir angin ditunjukkan Gambar 2.3. Angin datang dari arah kiri dengan
kecepatan v1 melalui suatu luasan A1, selanjutnya menumbuk kincir dengan luas sapuan A,
dan keluar dengan kecepatan v2 melalui luasan A2.

Low stream
Upstream
V1 Vax
V2
A1 A A2

Gambar 2.3. Skema kincir angin

Pada aliran udara tersebut berlaku kekekalam massa (kontinuitas massa), yaitu:
 A v = konstan
ρ A1v1 = ρ A vax = ρ A2v2 (2.5)
dengan  adalah rapat massa udara.
Perubahan momentum udara menghasilkan gaya dorong (F) pada kincir:

Nur Untoro Kincir Angin Praktis 7


F = ( ρ A1 v1 ) − ( ρ A2 v2 ) (2.6)
Berdasarkan persamaan (2.4), gaya dorong dapat direduksi menjadi:
F =  A vax (v1 − v2 ) (2.7)
Perbedaan daya agin sebelum masuk kincir dan setelah meninggalkannya adalah sama dengan
perkalian gaya dorong (F) dan kecepatan (vax):
Pkin = 1
2 ( A1 v1 )(v1 )2 − 12 ( A2 v2 )(v2 )2 =  A vax (v1 − v2 ) vax (2.8)
dengan Pkin adalah daya yang dihasilkan kincir.
Solusi untuk vax:
vax = ½ (v1 + v2) (2.9)
Kecepatan angin saat menumbuk kincir merupakan rata-rata kecepatan angin sebelum
memasuki kincir (upstream) dan kecepatan angin saat meninggalkannya (lowstream).
Substitusi (2.9) ke persamaan (2.8) menjadi:
Pkin = 1 2  A vax (v12 − v22 ) = 1 4  A (v13 − v23 − v1v22 + v12v2 ) (2.10)
Daya maksimum kincir angin diperoleh dengan mendiferensialkan (2.10) terhadap v2 dan
menyamakannya dengan nol:

 A(− 3v22 − 2v1v2 + v12 ) = 0


dPkin
= 1
4 (2.11)
dv2

Karena luas kincir  nol, rapat massa udara  0, maka dalam kurung harus nol, hasilnya:
v2 = 1/3 v1 (2.12)
Substitusi (2.12) ke (2.10) diperoleh:
Pkin = 16 / 27 1 / 2  Av 3 (2.13)

Secara teoritis fraksi maksimum dari daya angin yang dapat ditransver oleh kincir angin
adalah 16/27 = 59,3%, fraksi ini disebut koefisien Betz. Karena kincir angin tidak aerodinamik
sempurna dan kerugian mekanik, daya yang dapat ditransfer oleh kincir lebih kecil dari nilai
tersebut.
Daya mekanik (shaft power) kincir angin :
P = Cp ½  A v3 (2.14)
Dengan P adalah daya (W), Cp adalah koefisien performance (rasio daya kincir terhadap daya
angin ) atau efisiensi, v adalah kecepatan angin (m/s). Jadi daya maksimum kincir angin yang
dapat ditransfer adalah 59,3% dari daya angin yang melewati luasan sapuan kincir angin.
Persamaan (2.14) menunjukkan bahwa:
 Daya kincir angin berbanding lurus dengan rapat massa udara
 Daya kincir angin berbanding lurus dengan luas sapuan kincir (A), dan
 Daya kincir angin berbanding kecepatan angin pangkat tiga, , yang berarti daya
meningkat delapan kali lipat jika kecepatan angin menjadi dua kali lipat.

Nur Untoro Kincir Angin Praktis 8


 Daya kincir angin bergantung pada efisiensi (Cp), yang sangat ditentukan rancangan
bentuk daun kincir, pengaturan kemiringannya (pitch control).
Luas suatu kincir adalah luas sapuan oleh daun kincir (blade), dan bukan luas blade itu
sendiri. Jika panjang blade atau jari-jari adalah R, maka luas kincir angin adalah:
A =   R2 (2.15)

C. Jenis-jenis kincir angin


Kincir angin dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu kincir angin sumbu horisontal
(horizontal axis wind turbines : HAWT), dan kincir angin sumbu vertikal (vertical axis wind
turbines :VAWT). Kincir angin sumbu horisontal seperti yang biasa kita jumpai. Daun kincir
dibentuk aerodinamis seperti sayap pesawat terbang.

(a) (b) (c)

Gambar 2.4 Kincir angin sumbu horisontal (a) kincir cretan, (b) kincir daun banyak,
(d) kincir modern berdaun tiga aerodinamis.

(a) (b) (c) (d)

Gambar 2.5. Kincir angin sumbu vertikal (a) kincir savonius, (b) kincir Darrieus,
(c) giromill, (d) cycloturbine

Kincir cretan merupakan kincir angin klasik, daun kincir berupa layar, sedangkan
rangkanya dapat dibuat dari, kayu, bambu, atau bahan logam. Konstruksi kincir sangat
sederhana dan dapat dibuat dengan mudah. Kincir cretan dapat bekerja pada kecepatan angin

Nur Untoro Kincir Angin Praktis 9


sangat rendah, yaitu mulai 2,2m/s. Kincir ini cocok digunakan untuk penggerak mekanik,
seperti penggerak pompa air.
Kincir daun banyak (multi blade), memiliki jumlah blade yang banyak, jumlah blade
ini bermacam-macam mulai 4 buah hingga 40 buah. Kincir berdaun banyak ini dapat bekerja
pada kecepatan angin rendah, mulai sekitar 3m/s, dan cocok digunakan sebagai penggerak
mekanik, seperti pompa air.
Kincir angin modern berdaun tiga dirancang dengan ketelitian tinggi. Blade dirancang
berbentuk aerodinamik, diuji dalam terowongan angin sedemikian hingga diperoleh suatu
blade yang menghasilkan lift yang besar dan drag kecil. Blade dibuat dari bahan komposit
yang ringan tetapi sangat kuat. Kemiringan blade (pitch) dikontrol sesuai kecepatan angin
sehingga menghasilkan daya maksimum. Kincir angin berdaun tiga bekerja pada kecepatan
angin yang tinggi yaitu lebih dari 4m/s dan memiliki kecepatan putar yang tinggi,. Kincir
angin modern berdaun tiga ini biasa dibangun dengan ukuran sangat besar, diameter kincir
dapat mencapai 90m, tinggi tower dapat mencapai 100m dan menghasilkan listrik 4 MW.
Gambar 2.5 merupakan kincir angin dengan sumbu vertikal. Kincir angin savonius
atau kincir “S” terbuat dari silinder yang dibelah, seperti drum. Drum dibelah menjadi dua dan
digabungkan sisi-sisinya sehingga tampak membentuk huruf “S” bila dilihat dari atas. Kincir
savonius bekerja berdasarkan gaya drag, putarannya lambat, namun memiliki torsi yang besar.
Karakeristik kincir demikian cocok digunakan untuk penggerak mekanik seperti pompa air,
seperti pada Gambar 2.5 (a). Kincir savonius tidak cocok bila digunakan sebagai pembangkit
listrik, sebab generator umumnya membutuhkan lebih besar dari 1000 rpm, sedang putaran
kincir savonius kurang dari 100 rpm, dan sangat sulit dibuat dalam skala besar.
Gambar 2.5 (b) adalah kincir Darrieus, nama ini sesuai pemunya yang telah
mempatenkan kincir tipe ini pada tahun 1927 di Perancis. Kincir Darrieus berbentuk seperti
pengocok telur. Kincir ini bekerja berdasarkan gaya lift, memiliki putaran tinggi, namun tidak
bisa mulai berputar dengan sendirinya walaupun angin kencang. Kincir Darrieus harus diberi
putaran awal dengan motor listrik untuk memulai berputar. Putaran kincir Darrieus yang tinggi
cocok sebagai pembangkit tenaga listrik, namun sangat sulit dikembangkan dalam skala besar.
Tiang yang tinggi dan berputar merupakan masalah, terutama bantalan roda (bearing) dan
penegakkan kincir. Keunggulan kincir sumbu tegak adalah dapat bekerja dengan semua arah
angin horisontal.
Gambar 2.5 (c) adalah gambar kincir giromil yang ditemukan juga oleh Darrieus pada
tahun 1927. Kincir ini memiliki tiga blade yang aerodinamik, bekerja berdasarkan gaya lift,
sehingga putarannya kencang. Kincir giromil ini disempurnakan dengan mengatur pitch blade
sesuai arah angin terhadap blade sehingga diperoleh efisiensi tinggi. Pengaturan pitch blade
dilakukan oleh wind vane yang terletak pada bagian atas. Kincir giromil yang dimodifikasi ini
disebut cycloturbine, dan memiliki efisiensi sangat tinggi yang mencapai 60% (melampaui
batas teoritik Betz).
Kincir Darrieus, giromil, dan cycloturbine memerlukan perancangan yang cermat dan
proses pembuatan yang rumit, serta banyak kendala-kendala teknis sehingga pengembangan
kincir tersebut secara komersial tidak maju. Pada tahun 1997 perusahaan kincir angin Darrieus
(Darrieus VAWT company ) di Amerika bangkrut.
Selain kincir angin pada Gambar 2.4 dan Gambar 2.5, masih ada jenis kincir yang
tidak umum dan kurang berkembang seperti kincir helik yang dikembangkan oleh Prof. Yakob
dari UGM, kincir kerucut, kincir layar tegak, dan lain-lain.

Nur Untoro Kincir Angin Praktis 10


D. Karakteristik kincir angin.
Ada beberapa parameter kincir angin yang merupakan karakteristik kincir angin, yaitu
densitas (density) , tip speed ratio (TSR), efisiensi (Coefficient Performance, Cp), dan cut-in
wind speed.
Densitas
Densitas menyatakan perbandingan material kincir yang mengisi luasan sapuan kincir
terhadap luas sapuan kincir. Kincir angin klasik secara umum memiliki densitas tinggi, yang
berarti kincir angin memerlukan material yang banyak. Kincir cretan densitas dapat mencapai
30 - 50%, kincir daun banyak hampir 50 - 80%, dan savonius hampir 100%. Kincir modern
memiliki densitas rendah, sehingga lebih ringan dan hemat material. Kincir modern berdaun
tiga memiliki densitas kurang dari 5%, dan kincir Darrieus sekitar 10 – 20%. Kincir dengan
densitas tinggi memiliki torsi yang besar tetapi kecepatan putar (tip speed ratio) yang rendah.
Sebaliknya kincir angin dengan densitas rendah memiliki tip speed ratio tinggi.
Tip speed ratio
Tip speed ratio adalah perbandingan kecepatan linier ujung blade terhadap kecepatan
angin datang yang tidak terganggu (oleh kincir tersebut).
R
TSR =  = (2.16)
v
dengan  adalah kecepatan anguler, R jari-jari kincir, dan v kecepatan angin.

Faktor apakah yang menentukan TSR?


Di atas telah disebutkan salah satu penentu TSR adalah densitas. Faktor lain adalah
sifat aerodinamis blade. Kincir yang aerodinamis, menghasilkan gaya lift yang besar sehingga
kecepatan putar menjadi tinggi. Selain itu, sifat aliran angin pada blade sangat menentukan
TSR. Aliran turbulen akan menghambat gerak blade, sehingga jika terjadi turbulensi TSR
menjadi rendah, oleh karenanya kemiringan (pitch) blade harus disesuaikan dengan kecepatan
angin. Kecepatan angin yang tinggi cenderung terjadi turbulensi, karenanya pada kecepatan
angin tinggi kemiringan blade dibuat rendah. Kecepatan relatif angin terhadap blade pada
berbagai jarak dari pusat/as/hub adalah berbeda. Kecepatan angin relatif terhadap blade
semakin jauh dari as semakin besar, oleh karenanya blade dibuat semacam dipuntir.
Kemiringan blade pada pusat 90o, semakin ke ujung semakin kecil. Bila kemiringan dibuat
konstan, maka untuk mendapatkan TSR yang tinggi kemiringan blade sekitar 4 – 7o.

2.6. Blade modern dengan pitch control

Tip speed ratio ini menjadi salah satu parameter kualitas kincir angin, semakin
aerodinamis kincir semakin besar TSR dan semakin tinggi efisiensi kincir tersebut. Kincir

Nur Untoro Kincir Angin Praktis 11


angin dengan rancangan sederhana menghasilkan TSR 1,5 – 2, sedangkan kincir angin
modern berdaun tiga aerodinamis dengan pitch control, memiliki TSR hingga 12.
Kecepatan anguler berkaitan dengan frekuensi putar f:
 = 2 f (2.17)
Berdasarkan (2.16) dan (2.17) frekuensi putar kincir angin jenis tertentu berbading terbalik
dengan panjang blade atau jari-jari kincir.
 v
f = (Hz) (2.18)
2  R
Atau putaran kincir permenit rpm
30  v
rpm = 60 f =
 R
Contoh:
Suatu kincir daun banyak berjari-jari 1m memiliki tip speed ratio 1,5. Pada kecepatan
angin 4m/s, frekuensi putar kincir angin adalah 0,955 putaran per detik atau 57,3 rpm. Jika
kincir tersebut dibuat dengan jari-jari 2m, pada kecepatan angin 4m/s frekuensi putarnya
adalah 28,65 rpm.
Berdasarkan persamaan (2.18) frekuensi putar kincir berbanding lurus dengan
kecepatan angin. Frekuensi kincir angin berjari-jari 1m pada contoh di atas pada kecepatan
angin 8m/s adalah sekitar 1,91 putaran per detik atau 114,6 rpm.
Kincir yang bekerja berdasarkan gaya drag, seperti kincir savonius memiliki Tips
speed ratio rendah maksimum bernilai 1.
Tip speed ratio, juga sangat penting dalam perancangan transmisi daya. Kincir angin
dengan TSR tinggi cocok digunakan sebagai pembangkit tenaga listrik, sebab generator
umumnya membutuhkan frekuensi putar tinggi. TSR tinggi berarti frekuensi tinggi, dengan
demikian mekanik transmisi tidak memerlukan banyak perlipatan putaran.
Efisiensi
Efisiensi atau (coeficient performance Cp) kincir angin merupakan perbandingan,
antara daya mekanik kincir terhadap daya angin yang memasuki kincir .
daya mekanik
Cp = (2.19)
daya angin
Daya mekanik, diukur dengan teknik pembebanan, sebagai berikut:

tachometer

As kincir
Gear box

pegas
beban w

Gambar 2.7 Pengukuran daya mekanik kincir


Daya mekanik dihitung dengan rumus:
P =   = r  F  (2.20)

Nur Untoro Kincir Angin Praktis 12


dengan P adalah daya (watt), r adalah jari-jari silinder yang dibeban, ω kecepatan anguler
silinder, dan F gaya gesek. Besar gaya gesek sama dengan berat beban dikurangi gaya tarik
pegas.
Kincir klasik yang sederhana memiliki efisiensi yang rendah, kincir modern memiliki
efisiensi tinggi. Kincir savonius dan kincir cretan memiliki efisiensi sekitar 15%, kincir angin
berdaun tiga modern memiliki efisiensi sekitar 45%. Efisiensi teoritik maksimum adalah
59,3% seperti telah disebutkan sebelumnya.
Cut-in wind speed
Cut-in wind speed adalah kecepatan angin terendah yang sudah mampu memutar kincir
angin. Secara praktis untuk berbagai keperluan, kecepatan angin kurang dari 3m/s memiliki
energi sangat rendah dan belum mampu memutar kincir. Namun kincir cretan sudah mampu
berputar pada kecepatan angin 2,2m/s dan cukup bertenaga pada kecepatan angin 3,5m/s.
Kincir angin berdaun tiga skala besar, umumnya memiliki cut-in wind speed sekitar 4m/s.

Rated wind speed


Adalah kecepatan angin yang memutar kincir menghasilkan rating outputnya. Tidak
semua kincir angin dirancang sama dalam hal rated wind speed. Tidak ada standar industri
untuk rated wind speed. Masing-masing perusahaan merancang dengan rated wind speed
antara 8 – 14 m/s. Jadi besar rating daya output kincir angin yang dinyatakan oleh pabrik
kadang tidak memberi makna yang jelas tanpa disebutkan rated wind speed. Kita sadari bahwa
kecepatan angin 14m/s memiliki rapat daya 511% dibanding rapat daya angin 8m/s.

Rating daya (rated output)


Adalah besar daya output kincir pada kecepatan angin sesuai rancangan (rated wind
speed). Beberapa kincir angin memiliki puncak output lebih besar dari rating daya (listrik).
Kincir angin yang berputar sangat kencang dapat menghasilkan daya berlebihan yang dapat
merusak/membakar sistem. Oleh karena itu generator kincir angin harus dirancang untuk
menghasilkan daya dalam tingkat aman.

Nur Untoro Kincir Angin Praktis 13


III. PENGGUNAAN KINCIR ANGIN

Penggunaan kincir angin dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu untuk
mekanisasi dan pembangkit listrik.

A. Kincir angin untuk mekanisasi.


Kincir angin dapat digunakan untuk menggiling, menggergaji, menggerakkan pompa
air, dan mekanisasi lainnya. Agar tenaga dari kincir dapat digunakan untuk menggerakkan
mekanik tertentu harus dirancang ukuran kincir agar sesuai daya yang dibutuhkan dan sistem
transmisi daya dari kincir ke mekanik tersebut. Kincir angin yang cocok untuk penggerak
mekanik adalah yang memiliki tip speed rendah dan torsi besar, sperti kincir cretan, savonius,
atau kincir berdaun banyak.
Penggunaan kincir untuk mekanisasi yang paling umum adalah untuk penggerak
pompa air. Bagaimana merancang sistem pompanisasi yang digerakkan oleh kincir angin?
Langkah pertama adalah penentuan potensi energi angin di lokasi, yaitu dengan pengukuran
kecepatan angin tiap 10 menit selama 1 tahun. Dari data tersebut ditentukan rapat daya angin
dilokasi tersebut. Langkah ke dua, survei tentang air tanah, terutama mengenai debit air sumur
dan kedalamannya. Dari perhitungan rapat daya angin dan data air tanah dapat dirancang
sistem pompanisasi kincir angin.
1. Perhitungan daya hidrolik
Untuk mengangkat air dari kedalaman d, dan ketinggian h, atau ketinggian total (head)
H = d + h, dengan bebit air Q, dibutuhkan daya sebesar:
Ph =   g  H  Q (3.1)
Dengan Ph daya hidrolik,  rapat massa air sekitar 1kg/liter, g percepatan gravitasi bumi
sekitar 9,8 m/s2.
Contoh
Berapa daya hidrolik yang dibutuhkan untuk menaikkan air 5 liter/s dengan head total 15m?
Ph = 1kg/liter x 9,8m/s2 x 15m x 2 liter/s = 294 watt.

Tentu untuk menggerakkan pompa dengan debit dan head seperti contoh tersebut
dibutuhkan daya kincir angin lebih besar dari 294 watt. Hal tersebut karena berbagai gesekan
mekanis menimbulkan kerugian tenaga. Kerugian tenaga tersebut secara umum dinyatakan
dengan ungkapan efisiensi, yaitu efisiensi pompa dan efisiensi transmisi daya. Jadi daya kincir
angin yang dibutuhkan:
Ph =  p  t  Pk (3.2)
Dengan p efisiensi pompa, t efisiensi transmisi daya, dan Pk daya kincir angin.

2. Kincir angin penggerak pompa


Kincir angin untuk menggerakkan pompa dapat dikelompokkan menjadi dua:
Pompa mekanik (mechanical wind pump), dan pompa listrik (electrical wind pump).
1) pompa mekanik
Pompa mekanik dalam arti bahwa tenaga kincir angin ditransmisikan ke pompa air
mekanik. Penggunaan kincir angin untuk menggerakkan pompa air mengalami banyak
perkembangan, baik dari faktor kincir, maupun dari faktor tansmisi dan pompa airnya.

Nur Untoro Kincir Angin Praktis 14


Perkembangan dari aspek kincir bahwa kincir tradisional menggunakan banyak (15-18) daun
kincir dari plat logam yang di lengkung dengan diameter 2 – 5m. Daun kincir angin
dikembangkan menjadi aerodinamis dengan jumlah 6 – 8 blade dan diameter dapat mencapai
8m. Perkembangan dari faktor kincir angin ini meningkatkan daya dan efisiensi.
Faktor transmisi dan pompa air juga mengalami perkembangan. Kincir angin
tradisional penggerak pompa air cenderung berputar cepat ketika piston bergerak ke bawah,
dan putaran menjadi lambat ketika piston ke atas (upstroke). Variasi kecepatan putar ini
mengubah tip speed ratio dan efisiensi (turun). Problem mendasar kedua adalah hubungan
antara kecepatan angin dan langkah/stroke piston. Daya kincir sebanding dengan kecepatan
angin pangkat tiga, sedang laju pemompaan (pumping rate) meningkat secara linier. Bila
stroke diatur untuk mendapatkan debit optimum pada kecepatan angin tinggi untuk kedalam
sumur tertentu dan ukuran pompa tertentu, unjuk kerja (performance) pompa menjadi
jelek/rendah pada kecepatan angin rendah, begitu juga sebaliknya. Masalah tersebut diatasi
dengan menambahkan pemberat pengimbang (counterbalance wieght) atau pegas pada
tangkai piston dan menggunakan teknik variasi langkah piston (variabel stroke), sehingga
unjuk kerja pompa optimal pada berbagai kecepatan angin.

Gambar 3.1a Kincir Cretan sebagai penggerak b. Kincir angin penggerak pompa pvc
pompaDi Sulawesi Tenggara Di Sangiran Gantiwarno Klaten

Perkembangan lain dalam hal trasmisi daya adalah mekanisme penggerak langsung
(direct drive mechanism), dari sebelumnya menggunakan mekanisme reduksi putaran dengan
roda gigi (gear box). Kincir angin dikembangkan untuk menghasilkan torsi besar pada
kecepatan angin rendah dan mengontrol putaran kincir pada kondisi optimal saat kecepatan
angin tinggi. Teknik penggerak langsung ini memerlukan pompa dengan torsi awal gerak
rendah, dan hal ini telah didukung dengan teknik pengimbang berat atau pegas. Laporan studi
Universitas Calgary, Kanada tentang pompa-kincir dengan penggerak langsung bahwa pompa
dapat mulai bekerja dengan torsi awal pemompaan 50% lebih rendah, atau cut-in wind speed
turun 30%, bila dibanding tidak menggunakan pemberat pengimbang.

Nur Untoro Kincir Angin Praktis 15


Kincir angin sebagai penggerak pompa piston, atau pompa pergeseran (positive
displacement pump) memerlukan torsi besar pada awal gerak. Untuk melakukan
langkah/stroke diperlukan gaya yang cukup untuk mengangkat berat tangkai (rod), piston dan
air dalam piston, dan gesekan. Jumlah air yang dipindahkan oleh pompa pada ketinggian
angkat (head) tertentu bergantung pada diameter silinder pompa dan pada kecepatan angin.
Diameter pompa yang lebih besar, lebih banyak jumlah air yang dindahkan. Ukuran diameter
pompa bergantung pada cut-in wind speed pompa-kincir itu dan tinggi angkat (head) pompa,
sebab pompa yang lebih besar membutuhkan torsi awal yang lebih besar. Sebuah pompa yang
digerakkan kincir angin umumnya dirancang untuk bekerja pada kira-kira ¾ kali kecepatan
angin rata-rata dilokasi tersebut. Hal ini agar pompa-kincir angin bekerja cukup sering dan
agar menghasilkan lebih banyak air pada kecepatan angin tebih tinggi.
Satu kelemahan dari poma-kincir angin mekanik adalah bahwa pompa-kincir harus
terletak langsung di atas sumur agar tangkai piston dapat disambung langsung dari kincir ke
pompa. Lokasi sumber air yang bagus biasanya di tempat yang rendah, yang umumnya tidak
banyak angin, sehingga pompa-kincir angin mekanik ini bekerja terbatas di daerah yang datar.
Kesenjangan tersebut telah diusahan untuk diatasi, yaitu letak kincir angin dan pompa dapat
terpisah/berjauhan. dengan cara kincir pembangkit listrik, pneumatik, hidrolik, dan transmisi
mekanik. Sebuah generator induksi menghasilkan listrik, dikopel dengan motor induksi dan
pompa adalah merupakan teknologi alternatif yang baik untuk pompanisasi yang akan
dibicarakan lebih lanjut.
Kincir-pompa air dengan transmisi pneumatik bekerja berdasarakan prinsip kompresi
udara dengan kompresor udara untuk menjalankan pompa airlift atau pompa pneumatik.
Keunggulan metode ini adalah tidak diperlukan transmisi mekanik dari kincir ke pompa, yang
menghindari efek sentakan (water hammer) dan masalah dinamik lainnya. Metode ini juga
memiliki keuntungan yaitu sederhana dan memerlukan sedikit perawatan. Walaupun
demikian teknologi ini masih dalam perkembangan dan membutuhkan pengujian yang intensif
sebelum dikomersialkan.
Transmisi daya dengan hidrolik adalah pilihan lain untuk pompa air. Tipe ini memiliki
satu atau dua pipa, dan fluida air atau minyak sebagai zat yang mentransmisikan tenaga.
Walaupun metoda ini pernah didemontrasikan di lapangan, namun metoda ini masih jauh
untuk dikomersialkan. Sama halnya, transmisi daya mekanik dari kincir angin yang letaknya
jauh/terpencil telah dicoba, tetapi mahal, dan belum prospek dalam waktu dekat.
Umumnya, pompa-kincir angin komersial bekerja dengan baik pada angin kecepatan
rendah sebab kincir memiliki densitas besar, yang memiliki batas kecepatan gerak piston
hingga 40 – 50 langkah per menit. Efisiensi seluruh konversi (efisiensi kincir, tramsmisi,dan
pompa) untuk pompa mekanik yang bekerja pada kecepatan angin rata adalah 7 – 27%

2) Pompa listrik–kincir angin (electrical wind pump)


Pompa listrik-kincir angin sekarang merupakan teknologi yang lebih dipromosikan.
Generator kincir angin modern dapat menghasilkan listrik ac atau DC dan pompa air dapat
disambung langsung ke motor listrik ac atau DC. Kincir angin pembangkit listrik dirancang
dengan densitas rendah, tip speed ratio tinggi, maka cocok digunakan pompa sentrifugal.
Teknologi ini:
 Mengeliminer kebutuhan baterai/aki dan inverter dengan cara kopling langsung kincir
angin pembangkit listrik dengan motor listrik ac, yang selanjutnya menggerakkan
pompa sentrifugal pada kecepatan yang bervariasi (sesuai kecepatan angin).

Nur Untoro Kincir Angin Praktis 16


 Sederhana dalam memadukan (matching) kincir angin dengan pompa air oleh variasi
beban kelistrikan daripada matching secara mekanik.
 Meringankan masalah penempatan kincir angin, sebab kincir angin dapat ditempatkan
di puncak gunung, sedang sumur atau sumber air yang dipompa terpisah di bawah.
Kincir angin dapat ditempatkan di suatu tempat yang anginnya bertiup kencang.

Gambar 3.2 Pompa listrik–kincir angin di Santa Maria, Mexico

Kincir angin pembangkit listrik (kincir-listrik) tidak seperti kincir angin tradisional,
kincir-listrik membutuhkan kecepatan angin tinggi untuk mengawali kerja atau cut-in wind
speed yang tinggi dan berunjukkerja lebih baik pada kecepatan angin tinggi dari pada
kecepatan angin rendah. Kincir-listrik dua kali lebih efisien dari pada kincir angin tradisional;
harganya bersaing dengan diesel, sistem sel surya, dan kincir angin tradisional; memiliki
komponen yang bergerak (moving part) lebih sedikit dari pada kincir tradisional, sehingga
biaya pemeliharaannya murah.
Secara teoritis efisiensi maksimum kincir angin dalam mengkonversi energi angin
adalah adalah 59,3% (Albert Betz limit). Namun dalam praktek kincir angin mengkonversi
energi lebih rendah dari 59,3%. Kincir angin modern memiliki efisiensi sedikit di atas 40%.
Efisiensi transmisi sekitar 90%, efisiensi generator sekitar 90%, efisiensi pengkondisian
tenaga, yawing, dan gusts sekitar 90%. Secara keseluruhan kincir angin listrik mengkonversi
12 – 30% tenaga angin menjadi tenaga listrik. Kincir angin-listrik kecil pada kecepatan rata-
rata angin kurang dari 5,5m/s mengkonversi 25 – 30% energi angin menjadi energi listrik, dan
kurang dari 20% pada kecepatan angin yang lebih tinggi.
Contoh, kincir angin-listrik kecil dengan rating daya output 1,5kW memiliki cut-in
wind speed 4 - 5m/s untuk mulai kerja pompa, sedang pada kincir tradisional, cut-in wind
speed 2,5 -3m/s untuk mulai kerja pompa. Kincir angin yang besar membutuhkan kecepatan
angin yang lebih tinggi untuk memulai putaran kincir. Kincir angin-listrik untuk pompanisasi
menjadi kompetitif pada kecepatan angin rata-rata di atas 5-6m/s. Jadi kondisi angin lokasi
menentukan apakah pompa mekanik atau pompa-listrik kincir angin yang lebih baik. Di lain
pihak kincir-listrik lebih menguntungkan dari kincir pompa mekanik, karena kebihan daya
listrik dapat disimpan dalam baterai/aki untuk kebutuhan penerangan dan lainnya. Keuntungan
lain pompa-listrik kincir angin, kincir angin tidak selalu ditempatkan diatas sumber air yang
dipompa. Kincir dapat ditempatkan di lokasi dengan angin terbaik dan listrik disalurkan
melalui kabel ke lokasi pompa air.

Nur Untoro Kincir Angin Praktis 17


B. Kincir angin pembangkit listrik
Kincir pada awalnya digunakan untuk melakukan kerja mekanik, seperti menggiling
dan pengerak pompa air. Kincir angin selanjutnya dikembangkan sebagai pembangkit tenaga
listrik, karena tenaga listrik praktis dikonversi untuk berbagai keperluan. Kincir angin
pembangkit listrik dalam sekali mikro, mini, dan skala besar.

(a) (b) (c)

Gambar 3.2 (a) kincir-listrik 400W, (b) 10 kW, (c) 1,5MW

Kincir angin 400 watt untuk skala rumah tangga, beberapa kW untuk industri, dan kincir angin
skala besar dapat disambung ke jaringan (on grid). Kincir angin listrik skala mikro, mini, dan
besar memiliki prinsip kerja yang sama, yaitu putaran kincir digunakan untuk memutar
generator sehingga menghasilkan listrik.

Tipe Diameter kincir (m) Daya listrik


Mikro 0,5 – 1,25 20-300 watt
Mini 1,25 -2,75 300 – 850 watt
Household 2,75 - 7 850 – 10 kW
Industrial 7 - 30 10kW – 100kW
Utility 30 - 90 100kW – 4MW

Tabel 3.1 Kategori Ukuran Kincir Angin

Walaupun kincir angin aerodinamis berdaun tiga memiliki tip speed ratio besar,
namun frekuensi putarnya masih lebih rendah dari frekuensi putar generator yang dibutuhkan,
yang pada umumnya lebih dari 1000 rpm. Oleh karena itu diperlukan perlipatan putaran
dengan roda gigi/gear. Kincir angin sekala besar memiliki frekuensi sampai sekitar 40 rpm dan
diperlukan perlipatan putaran 40 kali. Untuk kincir angin yang lebih kecil frekuensi putarnya
lebih tinggi, sehingga perlipatan putaran yang diperlukan lebih kecil.
Transmisi daya dengan gear menyebabkan kerugian daya, hal ini mengilhami kincir
angin yang dikopel langsung dengan generator (direct drive). Perbedaan mendasar tipe ini
adalah terletak pada generator. Generator tipe direct drive ini memiliki kutub magnet yang
jauh lebih banyak dari generator pada umumnya. Hal ini sesuai prinsip kerja generator, bahwa

Nur Untoro Kincir Angin Praktis 18


gaya gerak listrik yang dihasilkan generator berbanding lurus dengan perubahan fluks magnet.
Cepat perubahan fluks magnet, diperoleh dengan cara memperbanyak kutub magnet.

Gambar 3.3 Generator putaran rendah /direct drive

Gambar 3.3 merupakan salah satu generator direct drive komersial yang memiliki
frekuensi putar sangat rendah mulai 80-400 rpm, dengan hingga 99kW.
Suatu kelemahan energi angin adalah bahwa kecepatan angin selalu berubah setiap
saat, akibatnya frekuensi putaran kincir cenderung berubah-ubah, untuk mengatasi hal ini
kincir angin modern dilengkapi dengan pengontrol kemiringan blade (pitch control), sehingga
diperoleh daya output optimal. Pengaturan secara mekanis tidak dapat menjamin frekuensi
generator konstan, sehingga melahirkan ide: Generator DC, listrik yang dihasilkan diubah
menjadi ac dengan inverter, atau generator ac, disearahkan, selanjutnya diubah menjadi ac
oleh inverter. Penggunaan inverter akan menjamin frekuensi listrik ac konstan.
Kincir angin skala kecil cenderung menggunakan generator DC, aki untuk menyimpan
daya, dan inverter untuk mengubah listrik DC menjadi ac.
Bagian-bagian kincir angin pembangkit listrik skala besar

Nur Untoro Kincir Angin Praktis 19


Gambar 3.4 Komponen kincir angin skala besar
Anemometer: mengukur laju angin dan mengirim data tersebut ke pengontrol (controller)..
Daun kincir (blades): Angin menghembus blade menyebabkan timbul gaya lift dan memutar
kincir
Rem (Brake): Rem cakram yang bekerja secara mekanik, atau listrik, atau hidrolik untuk
menghentikan kincir dalam keadaan darurat.
Pengontrol (Controller): Pengontrol menstar mesin pada kecepatan angin sekitar 8 -16 mile/
jam dan mematikan (shuts off) mesin pada sekitar kecepatan angin 65 mile/jam.
Kincir tidak dapat beroperasi pada kecepatan angin lebih dari 65mph karena
generator bisa kelewat panas.
Gear box: Roda gigi (gears) menghubungkan poros putaran lambat (yang langsung
bersambung kincir) dengan poros cepat (poros generator) dan meningkatkan
kecepatan rotasi dari 30 – 60 rpm ke 1200-1500rpm yaitu kecepatan rotasi yang
dibutuhkan kebanyakan generator untuk menghasilkan listrik. Gear box merupakan
komponen yang mahal dan berat, para insinyur mengembangkan generator putaran
rendah (direct drive generators) sehingga tidak diperlukan gear box.
Generator: Biasanya merupakan generator induksi yang menghasilkan listrik ac frekuensi
60Hz
Poros putaran tinggi (High-speed shaft): menggerakkan generator
Poros putaran rendah (Low-speed shaft): Kincir (rotor) berputar lambat, 30 - 60 rpm.
Nacelle: rotor ditempelkan ke nacele, yang terletak dipuncak tiang (tower) dan termasuk di
dalamnya gear box, poros putaran lambat, poros putaran tinggi, generator,
pengontrol.
Pitch: blade berbelok atau (pitched) dari angin untuk menjaga rotor untuk produksi listrik
tidak terlalu rendah atau terlalu tinggi.
Rotor: blade dan komponen tempat pertemuan blade (hub) secara bersama-sama disebut rotor
Tiang (Tower): tiang dibuat dari semacam pipa baja (lihat gambar) atau konstruksi besi siku
(stell lattice). Sebab kecepatan angin bertambah dengan dengan ketinggian, semakin

Nur Untoro Kincir Angin Praktis 20


tinggi tiang, kincir semakin banyak menerima banyak energi dan membangkitkan daya
listrik lebih besar pula.
Arah angin (Wind direction): kincir pada Gambar 3.4 adalah jenis “upwind”, disebut
demikian karena ia bekerja menghadap arah angin. Kincir jenis lain dirancang
“downwind”, yaitu bekerja membelakangi arah angin.
Wind vane: Mengukur arah angin, dan berkomunikasi dengan yaw untuk menggerakkan arah
kincir sesuai arah angin.
Yaw drive: upwind turbin menghadap arah angin, yaw digunakan untuk tetap menjaga kincir
selalu mengarah datangnya angin sebagaimana perubahan arah angin. Jadi fungsi yaw
drive sama dengan ekor kemudi. Downwind turbin tidak memerlukan yaw, angin
menghembus kincir sehingga selalu membelakangi angin.
Yaw motor: Menggerakkan yaw untuk bekerja.

Nur Untoro Kincir Angin Praktis 21


IV. POMPA DAN MOTOR LISTRIK

A. Subsistem motor-pompa
Subsistem motor pompa termasuk motor, pompa, dan kopling. Tipe dan karakteristik
pompa dan motor yang akan digunakan bergantung pada kebutuhan jenis aplikasi dan
permintaan air.
Variasi tipe pompa dan motor cocok untuk aplikasi pompa air, bergantung pada jumlah
kebutuhan air harian, head, kedalam air (suction head), dan sumber mata air. Tipe kopling
kebanyakan menggunakan tali pambel dan puli (belt and pulley), feed screw, kopling langsung
(rack and pinion or bolt and flange), dan transmisi gear. Efisiensi mekanisme transmisi
bergantung pada rasio kopling, yaitu rasio torsi motor ke torsi beban. Kehilangan daya
transmisi dengan kopling langsung kira-kira 2%. Tetapi daya hilang pada kasus reduksi
kecepatan secara substansi adalah sebesar 40. Kehilangan daya transmisi pada kasus transmisi
menggunakan gear, bergantung rancangan gear box, rasio gear, dan ukuran mesin dalam
hubungannya reduksi kecepatan, nilainya bisa sangat besar.
Konfigurasi subsistem motor-pompa yang paling banyak dipasaran adalah:
 Unit motor-pompa selam (Submerged motor–pump unit), sering disebut pompa selam
sentrifugal (submersible centrifugal motor-pump). Karena tipe ini sederhana dalam
pemasangan dan hemat/murah, tipe ini paling banyak digunakan dan cocok sistem
pompa air mensuplai air di desa.
 Pompa selam sentrifugal dengan motor dipermukaan tanah (Submerged
centrifugal pump with surface mounted motor). Meskipun tipe ini mudah dalam
perawatan motor, tetapi kehilangan daya pada bearing poros tinggi, maka kurang
menarik/menguntungkan
 Pompa apung (floating motor-pump). Tipe pompa ini direkomendasikan untuk
pemompaan air permukaan untuk irigasi dan drainase. Tipe ini bersifat portabel.
 Pompa volumetrik (Positive displacement pump =volumetric pump). Pompa ini
digerakkan dari permukaan oleh motor, dan cocok untuk head tinggi dan laju
pemompaan rendah /debit rendah.
 Unit motor-pompa permukaan (Surface mounted motor–pump unit). Tipe ini
memiliki mekanisi bekerja awal dengan sendirinya (self-primming mechanism) dan
direkomendasikan untuk kedalam hisap rendah yaitu hingga 6m. Pompa mungkin jenis
sentrifugal atau volumetrik.
Motor DC tanpa sikat (Brushless DC motors) paling cocok untuk aplikasi pemompaan skala
kecil dan motor ac (yang dikemas dengan inverter) lebih cocok instalasi skala besar. Efisiensi
subsistem motor-pompa 40-60%, bergantung pada motor, pompa, dan transmisi daya.
Efisiensi optimum motor sekitar 85%; untuk pompa sekitar 70%, dan untuk pipa hisap dan
dorong sekitar 80%. Kerugian gesekan dalam bergantung pada diameter, tekanan pipa, dan
bentuk lurus dan lengkung pipa. Sebagai contoh, kerugian/losses gesekan pada knee (90o
elbows) lebih tinggi dari pada sambungan bentuk Y.

Nur Untoro Kincir Angin Praktis 22


B. Pompa air
Ada tiga tipe dasar pompa:
 Volumetrik (positive displacement). Pompa ini bekerja secara mekanik, air diperangkap
dengan beberapa mekanisme seperti piston, silinder, dan diafragma elastik. Debit pompa
volumetrik berbanding lurus dengan kecepatan (rpm) motor dan output daya. Pada daya
input yang rendah pompa volumetrik akan memompa jumlah air yang sama dalam gaya
angkat sebagaimana daya input besar, kecuali pada laju/kecepatan rendah. Sebab pompa
volumetrik memiliki torsi awal yang besar, ia selalu harus melakukan kerja melawan
tekanan seluruh sistem pada laju rendah.
.
 Pompa sentrifugal (Centrifugal /rotodynamic pumps). Pompa ini dirancang untuk head
yang tetap, yang berarti efisiensi menurun bila head pemompaan berubah dari rancangan
semula. Tidak seperti pompa volumetrik, penurunan pasokan daya secara signifikan dapat
menyebabkan gagal mengangkat air dari sumur sebab kapasitas gaya angkat vertikal
berbanding lurus dengan daya input. Contoh kecepatan pompa mestinya 1200rpm, tetapi
putaran pompa hanya 800rpm, air tidak dapat terangkat.

 Pompa airlift : udara yang dikompresi disemburkan dalam air yang berada dalam pipa,
udara bercampur air menyebabkan masa jenis rendah sehingga terdesak air yang tidak
bercampur udara, sehingga air yang bercampur udara terangkat. Kemampuan angkat
sangat dipengaruhi kedalaman rendaman nosel, semakin dalam nosel penyembur semakin
tinggi air dapat terangkat.

Tipe yang paling baik dari peralatan untuk aplikasi pemompaan khusus/tertentu bergantung
pada jumlah yang dibutuhkan perhari, head pemompaan, head hisap (untuk pompa
permukaan), dan sumber air. Umumnya pompa volumetrik cocok untuk debit rendah (kurang
dari 15m3/hari) dan head pemompaan tinggi (30 – 150m). Pompa selam sentrifugal bagus
untuk debit tinggi (25 – 100m3/ hari) dengan head sedang (10 – 30m). Gambar 4.1
memperlihatkan tipe pompa yang cocok untuk berbagai head dan debit untuk aplikasi
pemompaan.

Pompa Volumetrik (positive displacement pumps)


Gambar 4.2 mengilustrasikan prinsip kerja dari pompa volumetrik. Pompa volumetrik
komersial dikelompokkan menjadi dua tipe: selam (diafagma) dan bukan selam (jack, piston,
dan rotary vane). Paling umum pompa dongkrak (jack pump), Semua pompa volumetrik
memiliki seal atau lapisan permukaan (mating surfaces), yang dapat dipasangkan, juga mesti
memerlukan perawatan reguler untuk mengganti atau memperbaiki komponen yang aus.
Pengunaan pompa ini untuk air yang kotor pada pertama kali dipompa, diperlukan filter.
Air keluaran dari pompa volumetrik hampir tidak bergantung pada head tetapi
berbanding lurus dengan laju, berarti bahwa efisiensi pompa piston diameter tententu
bertambah dengan head. Pompa dengan diameter yang berbeda dibutuhkan untuk digunakan
pada head yang berbeda agar efisiensi optimum. Pada head yang tinggi gaya gesek menjadi
relatif lebih kecil dibanding gaya hidrostatik. Pada laju/kecepatan tinggi pompa volumetrik
dapat lebih efisien daripada pompa sentrifugal. Pada head rendah (kurang dari 15m) total gaya

Nur Untoro Kincir Angin Praktis 23


hidrostatik rendah dibanding dengan gaya gesek. Karenanya pompa ini kurang efisien dan
kurang diminati untuk digunakan.

Gambar 4.1 Tipe pompa untuk rentang head dan debit yang berbeda

Gambar 4.2 Pompa volumetrik (a) angkat langsung, (b) hisap, (c) pergeseran

Pompa pvc (EMAS PUMP)


Pompa pvc merupakan pompa yang sangat sederhana dibuat dengan bahan pipa pvc,
karet dan kelereng. Pompa ini merupakan jenis angkat langsung. Pompa terdiri atas dua pipa
pvc, satu pipa dimasukkan pipa yang lain. Pipa sebelah dalam berfungsi sebagai batang

Nur Untoro Kincir Angin Praktis 24


penggerak sekaligus sebagai penyalur air. Karena bersifat pompa dorong langsung, maka
kemampuan pompa jenis ini mampu mengangkat air sampai kedalaman sekitar 40m, dengan
debit maksimal 30 liter/menit.

PVC 1 inci

PVC 1 ¼ inci

Pembatas gerak
kelereng

Kelereng
besar

Ujung pipa dibentuk


corong

Pembatas gerak
kelereng

Over sok 1 ¼ - 1 inci

Skema popa pvc (EMAS PUMP) Semburan pompa pvc

Gambar 4.3 Pompa pvc


Pompa diafragma (Diaphragm pumps)
Pompa diafragma kadang-kadang disebut pompa selam pergeseran positif dan sering
digunakan pada aplikasi yang kecil, seperti pemompaan dari sumur yang dalam, karena
pompa permukaan memiliki keterbatasan kedalaman hisap. Pompa demikian juga dapat
digunakan untuk memberi tekanan pada tangki tandon yang berada di atas permukaan tanah
untuk mengeluarkan/mengosongkan air. Pompa diafragma biasanya menggunakan motor DC.
Pompa ini memerlukan perawatan periodik bergantung pada kedalaman/ketinggian/head
pemompaan, dan jam penggunaannya. Sikat Motor DC harus diganti setiap 2000-4000 jam
dan diafragma elastik harus diganti setiap 12-24 bulan bergantung jumlah jam penggunaan.

Pompa dongkrak (Jack pumps).


Pompa dongkrak berfungsi seperti kincir angin kecuali ia diberikan daya oleh motor listrik.
Seperti kincir, dongkrak bolak-balik dihubungkan oleh batang pengisap panjang pada
silinder. Pompa dongkrak memerlukan perawatan berkala, secara khusus sebab kulit (leather)
pengisap pada ujung batang dapat mudah aus, dan mesti diganti tiap 6 – 24 bulan bergantung
jumlah jam penggunaan. Leather berfungsi untuk penyekat terhadap silinder. Pompa dongkrak
umumnya digunakan pada aplikasi sedang pada kedalaman sedang.

Pompa piston (Piston pumps)


Pompa piston umumnya dihubungkan dengan motor dipermukaan dan digunakan untuk
memumpo sumur yang dangkal, sumber air permukaan, dan memberi tekanan tangki tandon.
Kelaman hisap terbatas 6m. Pompa ini tidak dapat digunakan pada air yang mengandung
lumpur, pasir, atau partikel pengikis, sebab penyekat/seal mudah rusak. Dalam hal ini
diperlukan penyaring untuk menghindarkan kotoran masuk pompa.

Nur Untoro Kincir Angin Praktis 25


Pompa rotari (Rotary vane pumps /helical rotor pumps)
Pompo rotari bekerja sesuai prinsip pergeseran untuk mengangkat atau memindahkan air oleh
suatu bentuk rotasi dalam ruangan. Pompa terdiri atas rotor putar dangan kipas (vane) yang
disekat terhadap dinding casing. Kemampuan hisap pompa ini hanya 6m. Air keluaran dari
pompa ini mengalir kontinyu atau kadang kadang sedikit terputus-putus.Tipe pompa rotari
kipas termasuk di dalamnya rotor bergigi yang fleksibel, rongga , skrup Archimedean skrup
pembuka pompa, koil dan spiral pompa. Keuntungan pompa rotor helik adalah kemampuan
memompa air adalah sama pada kecepatan rendah atau tinggi, dalam arti debit air sebanding
dengan kecepatan putar, yang menyebabkan volume air pompa per hari lebih tinggi bahkan
pada putaran motor rendah. Tidak seperti pompa dengan piranti yang bekerja bolak-balik,
pompa rotari mampu mengeliminasi masalah efek sentakan air (water hammer) dan kavitasi.
Pompa rotari tidak toleran terhadap lumpur, pasir, dan partikel penggores, maka diperlukan
filter untuk menghindarkan kotoran. Kelebihan yang unik pompa rotari dibanding dengan
pompa sentrifugal ialah kemampuan beroperasi dengan efisien pada rentang luas baik
kecepatan, maupun head , sedang efisiensi pompa sentrifugal sangat bergantung pada
kecepatan putarnya.

Pompa sentrifugal (Rotodynamic Pumps)


Pompa sentrifugal menggunakan impeler putar atau rotor untuk mendorong air. Umumnya,
dua mekanisme pompa berkelanjutan; baik menggunakan impeler tunggal atau kombinasi,
putaran kincir (blades) menyimpangkan dan memutar sehingga menghasilkan gaya sentrifugal
ketika air terpusar ke dalam lintasan sirkular saat poros diputar atau putaran kincir tinggi.
Debit air yang dihasilkan berbanding lurus dengan laju putaran impeler sebab gerakan air
dalam impeler bergantung pada gaya yang dihasilkan impeler, yang kembali bergantung pada
suplai daya dari motor. Kecepatan putar motor boleh jadi tidak sama dengan kecepatan putar
impeler, dan di sini ada kehilangan daya transmisi pada kopling, bergantung pada jenis
kopling yang digunakan pompa dengan motor. Kehilangan daya transmisi antara pompa dan
motor pada kopling langsung adalah minimal; kehilangan daya (losses ) dari transmisi yang
menggunakan gear, belt dan puli lebih besar.
Impeler tunggal pada pompa sentrifugal hanya dapat mengangkat air pada head
rendah, maka diciptakan beberapa impeler bertingkat untuk menciptakan tekanan yang cukup
untuk mengankat air lebih tinggi. Sebagai akibatnya, pompa sentrifugal bagus digunakan
untuk pemompaan air skala besar pada head sedang. Pompa sentrifugal memerlukan relatif
sedikit perawatan dan lebih toleran terhadap air kotor, sebab pompa tidak memiliki seal atau
permukaan pelapis penyekat. Namun demikian impeler dapat macet jika air mengandung
banyak pasir atau berkerak.
Pompa sentrifugal komersial dikategorikan: aliran aksial, aliran radial, dan aliran campuran
bergantung pada rancangan impeler. Tidak seperti pompa volumetrik, pompa sentrifugal
memiliki kondisi operasi terbatas, efisiensinya menjadi buruk bila kecepatan putar berubah.
Meskipun demikian, rentang head dan debit lebih lebar dapat diperoleh dengan menggunakan
tipe impeler yang lain.
Pompa aliran aksial yang kadang-kadang disebut pompa propeler sebab
mekanismenya sama propeler dalam pipa. Impeler dirancang untuk aliran besar dan aplikasi
head rendah, karenanya pompa ini cocok untuk kebutuhan irigasi. Pompa aliran aksial
umumnya dirancang untuk aliran besar dan head rendah. Pompa aksial umumnya dirancang
untuk menghasilkan keluaran 2,5 – 25m3/menit dan head 1,5 – 3m, tetapi dengan penambahan

Nur Untoro Kincir Angin Praktis 26


impeler head dapat mencapai 10m. Bila dibutuhkan pemompaan head tinggi dan debit rendah,
pompa impeler radial lebih cocok. Pada impeler aliran radial, perbandingan diameter keluaran
(discharge) terhadap masukan (inlet) sangat tinggi, yang berguna untuk menghasilkan
komponen aliran radial yang besar.
Pada impeler aliran aksial , sebab air mengalir oleh gaya angkat yang dihasilkan oleh sebuah
gerakan kincir arus streamline. Pompa aliran radial juga disebut pompa sentrifugal, sebab
gaya sentrifugal diterapkan saat aliran air dipusar ke dalam lintasan sirkular ketika kincir
berputar kencang. Pompa sentrifugal dapat digunakan dengan motor ac atau DC, dapat
dipasang dipermukaan, diapungkan, atau ditenggelamkan/diselamkan bergantung pada
kebutuhan. Pompa ini dapat mengangkat volume air dalam skala sedang hingga besar, sekitar
200m3/hari, dari sumur dangkal hingga dalam (150-200m). Impeler seri digunakan pada
pompa sentrifugal permukaan atau selam untuk menghasilkan perbedaan tekanan tinggi untuk
mencapai head yang dikehendaki. Pada pompa selam, dapat lebih dari 20 impeler ditumpuk
(stacked). Walaupun pompa sentrifugal apung hanya menggunakan impeler tunggal, dimana
pompa dijaga tepat dibawah permukaan air dengan cara diapungkan. Kemampuan angkat
pompa sentrifugal apung terbatas sekitar 6m.
Pompa sentrifugal permukaan dan motor di atas permukaan air dengan kemampuan hisap
tidak lebih 6m pada ketinggian permukaan laut. Pompa dan motor dari selam sentrifugal
ditenggelamkan dalam sumur.
Pompa aliran campuran (Mixed flow pumps) kadang-kadang disebut pompa turbin vertikal
(vertical turbine pumps). Pompa ini memiliki blade internal dalam impeler yang secara
parsial mendorong air, mirip impeler, tetapi pelepasan (discharge) dari impeler adalah pada
diameter yang lebih besar daripada diameter masukan, sehingga aliran radial parsial ada di
dalamnya untuk membangkitkan kecepatan pada air dari gaya sentrifugal yang dihasilkan.
Pompa turbin vertikel umumnya terdiri atas impeler ditumpuk yang diselamkan dan diberikan
daya oleh poros penggerak panjang dari motor yang sebuah motor di permukaan. Pompa
demikian tidak cocok digunakan pada sumber air permukaan, tetapi cocok digunakan pada
sumur dangkal hingga kedalaman sedang. Keuntungan pompa aliran campuran yang
digerakkan oleh motor dipermukaan, yaitu motor mudah dirawat dan diperbaiki. Efisiensi
pompa berkurang oleh karana belitan, getaran dan gesekan pada poros penggerak. Pompa ini
juga memiliki masalah bearing. Pemasangannya menjadi sulit dan membutuhkan banyak
waktu. Saat ini, untuk sumur dalam tidak digunakan motor dipermukaan untuk menggerakkan
poros, pompa sntrifugal selam lebih cocok untuk rentang variasi head dan debit yang luas.

Pompa airlift dan pompa geyser


Pompa airlift terdiri atas sebuah tabung dengan 60% dari panjangnya tenggelam, dan
pipa suplai udara masuk dalam tabung vertikal. Diameter tabung/pipa tersebut 4 kali diameter
pipa suplai udara. Jika aliran udara cukup, gaya Archimedes dari gelembung akan lebih besar
dari pada gaya berat kolom cairan di atasnya, yang mendorong keluar ke ujung tabung.
Keunggulan paling besar dari pompa airlift adalah sedikit komponen yang bergerak (hanya
dalam kompresor saja) dan kemampuannya memindahkan benda padat besar atau berat.
Kelemahan paling besar pompa airlift memiliki rentang aliran yang terbatas. Jika aliran udara
ke pompa airlift tertentu diperkecil dengan jumlah relatif sedikit, pompa akan berhenti bekerja.
Pompa geiser secara nyata meningkatkan keunggulan pompa airlift, yakni
memungkinkan pompa bekerja dengan rentang laju aliran yang jauh lebih besar. Pada pompa
geyser ini gelembung dihasilkan dalam ruang, seperti Gambar 4.3. Udara dimasukkan ke

Nur Untoro Kincir Angin Praktis 27


dalam kubah udara yang memiliki pompa penaik (pump riser) meluas terus hinga pusat. Udara
yang masuk ke dalam kamar tersebut, tertahan hingga pada tekanan tertentu. Bila tekanan
udara naik hingga lebih besar dari pada tekanan kolom air dalam pump riser , sebuah
gelembung terlepas dari ruang kubah (air dome) ke pump riser, gelembung naik dan
mendorong kolom fluida hingga keluar.

Gambar 4.4 Skema pompa airlift dan pompa geyser

Gambar 4.5 Kompresor yang diputar kincir angin untuk pompa airlift

Pompa airlift maupun pompa geyser cocok digunakan pada sumur dengan air dalam,
dan tidak dapat digunakan bila air dangkal. Kincir angin untuk pompa air tipe airlift ini, kincir
langsung dipasang pada kompresor, sehingga praktis.

Nur Untoro Kincir Angin Praktis 28


C. Motor listrik
Motor listrik umumnya dikelompokkan menjadi dua, yaitu tipe DC dan ac. Modor DC
dibagi dalam maganet permanen (dengan sikat dan tanpa sikat) dan motor DC dengan medan
medan belitan. Pada motor listrik magnet permanen, magnet permanen digunakan untuk
menghasilkan medan magnet maka tidak memerlukan daya untuk pembangkit medan magnet.
In a permanent, sehingga efisiensi lebih tinggi. Motor listrik ini cocok pada penggunaan daya
skala kecil. Motor listrik DC dengan kumparan medan, medan listrik dihasilkan secara
elektromagnetik. Motor listrik DC dengan kumparan medan lebih cocok digunakan pada
industrik.
Tipe motor listrik ac yang paling sederhana dan paling murah adalah motor induksi sangkar
bajing (squirrel-cage induction motor). Motor listrik ini murah dan cocok digunakan
penggerak pompa skala kecil. Motor induksi diklasifikasi sebagai motor sangkar bajing dan
motor rotor gulungan. Motor induksi dengan rotor gulungan biasanya digunakan pada industri.
Keunggulan motor DC magnet permanen adalah sederhana dan efisiensi tinggi pada
penggunaan skala kecil. Perawatan motor DC tanpa sikat sangat sedikit, sedang pada motor
DC dengan sikat, sikat perlu diganti secara periodik. Perbedaan kontras, motor ac lebih murah
dari pada motor DC, motor ac lebih luas skala daya penerapannya. Namun demikian, motor ac
kurang efisien jika digunakan pada penggerak pompa dengan sumber DC, sebab masih
memerlukan inverter.
Motor listrik DC
Sebuah power suply DC memiliki dua kebel keluaran yaitu postif dan lainnya negatif.
Jika kabel tersebut disambungkan ke motor listrik DC, arus yang mengalir dalam medan
magnet menghasilkan torsi yang memutar poros armatur. Motor listrik DC ada dua jenis, yaitu
jenis magnet permanen dan jenis kumparan medan. Motor listrik DC magnet permanen
memilki rating daya terbatas beberapa dayakuda dan memimilki keterbatasan kecepatan putar.
Sistem DC juga memilki kehilangan daya (losses) tinggi dalam kabel daya yang sebanding
dengan panjangnya. Berdasarkan keterbatasan tersebut, motor listrik DC diterapkan pada
pompa air sekala kecil.

Gambar 4.5. Perbandingan motor ac dan motor DC


Motor listrik ac
Sebuah motor listrik induksi adalah sebuah transformer listrik sederhana, dengan
rangkaian magnetik dipisahkan oleh celah udara ke dalam dua bagian yang dapat saling
bergerak relatif (rotor dan stator). Satu bagian membawa gulungan/belitan primer dan lainnya

Nur Untoro Kincir Angin Praktis 29


membawa gulungan sekunder. Arus ac di suplai ke gulungan primer dari sebuah sumber ac
menginduksikan arus dalam gulungan sekunder yang belawanan arah dengan arus primer
(hukum lenz). Arus primer dan arus sekunder yang arahnya salaing berlawanan tersebut
membangkitkan gayai yang besarnya berberkaitan transfer daya lintas celah udara secara
induksi tersebut. Perbedaan mendasar motor induksi dari motor lainnya, bahwa arus sekunder
dibangkitkan secara induksi, seperti transformator, arus sekunder tidak disuplai oleh eksiter
DC, seperti motor DC dan motor sinkron. Gulungan sekunder pada rotor motor sangkar bajing
(squirrel-cage motors) dibuat dari batang konduktor yang di hubung-pendekkan (short-
circuited) oleh cincin pada bagian ujung-ujungnya. Tidak ada koneksi listrik ke rotor sangkar
bajing, jadi tidak perlu sikat dan slip ring. Hal ini menjadikan motor induksi sangkar bajing
ini motor listrik sederhana dan murah.
Gulungan sekunder dari rotor motor induksi gulungan digulung dengan konduktor
diskrit dengan jumlah kutub gulungan primer sama jumlahnya dengan kutub pada stator, dan
gulungan rotor berujung pada slip ring pada poros.
Motor ac umumnya digunakan pada aplikasi daya sedang hingga tinggi. Motor induksi
rotor sangkar bajing dapat berupa satu fase atau tiga fase. Motor induksi memiliki putaran
hampir konstan, atau kecepatan putarnya dapat diatur dari frekuensi ac inverter.

Nur Untoro Kincir Angin Praktis 30


V. MEKANIK TRANSMISI

Pemanfaatan kincir sebagai penggerak mekanik perlukan pengetahuan tentang


mekanik transmisi daya. Pada bab ini akan diulas prinsip kerja tuas, gear step-up/step-down
putaran.

A. Tuas/pengungkit
Penggunaan kincir sebagai penggerak mekanisasi tidak terlepas dari penggunaan tuas.
Lb Lk

Ft

Gambar 5.1 Penggunaan tuas pada pompa

Pada tuas berlaku kesetimbangan: 1) keseteimbangan gaya, dan 2) kesetimbangan torsi.


 Kesetimbangan gaya, bahwa jumlah total gaya yang bekerja sama dengan nol
F = 0 (5.1)
Dalam hal ini dapat diuraikan menjadi 2 komponen, yaitu dalam arah x dan arah y:
 Fx = 0 dan  Fy = 0 (5.2)
Kesetimbangan gaya dalam arah x:
 Fx = 0 , dalam kasus ini tidak ada gaya dalam arah x.
Kesetimbangan gaya dalam arah y:
 Fy = 0
Ft – (W+F) =0 atau (5.3)
 Kesetimbangan torsi
 = 0 (5.4)
Jumlah torsi yang bekerja terhadap sebarang sumbu sama dengan nol
Misal, mengacu sumbu pada titik tumpu:
Lk . F – Lb.W = 0 (5.5)
Pada pompa W adalah gaya hidrostatik,
W = gH A (5.6)
Dengan  massa jenis fluida/air, g percepatan gravitasi, H head, dan A luas penampang
piston.

Nur Untoro Kincir Angin Praktis 31


Berdasarkan (5.5) dapat dirancang ukuran (Lk dan Lb) tuas agar gaya F dpat dilakukan oleh
orang atau kincir angin.

B. Transmisi daya
Secara prinsip transmisi daya menggunakan roda gigi-roda gigi atau gear-gear, gear
dan rantai, puli dan tali pambel (pulley and belt) adalah sama, yaitu bahwa daya input sama
dengan daya output. Berdasarkan prinsip tersebut dapat ditentukan hubungan frekuensi putar
dan torsi masing-masing gear. Bahwa daya mekanik rotasi P:
P =  1 1 =  2 2 = kons tan (5.7)
dengan  adalah torsi, dan  kecepatan anguler atau kecepatan sudut.
Kecepatan sudut memiliki hubungan dengan frekuensi putar f atau rpm:
 = 2 f (5.8)
rpm = 60 f (5.9)
dengan rpm adalah putaran permenit (revolution perminute).
Secara praktis hubungan antara gear satu dengan yang lain ada dua jenis, yaitu dua gear satu
poros putar yang berarti 1 = 2, dan dua gear atau roda yang memiliki kecepatan linier
bagian tepi gear/roda sama yang berarti v1 = v2.

2
1 2 1 1 2

(a) (b) (c)

Gambar 5.2 kaitan antara dua roda, (a) satu poros, (b) hubungan puli
atau penggunaan rantai, dan (c) gear-gear

Pada Gambar 5.2 (a) dua roda satu poros putar, berarti frekuensi putar antara dua roda adalah
sama, baik besar maupun arahnya;
1 = 2. (5.10)
Pada Gambar 5.2 (b) merupakan dua puli yang dihubungkan oleh tali pambel, atau dua gear
yang dihubungkan dengan rantai. Jika puli 1 berjari-jari r1 dan jari-jari puli 2 adalah r2, maka
berlaku hubungan kecepatan sudut dan jari-jari puli:
v1 = v2 atau 1 r1 = 2 r2 (5.11)
Persamaan (5.11) disubstitusikan ke (5.7) akan diperoleh hubungan torsi antara dua puli:
r
 2 = 2 1 (5.10)
r1
Dalam hal gear dan rantai, umumnya lebih praktis dihitung berdasarkan jumlah gigi:
1 t1 = 2 t2 (5.12)
t
Dan  2 = 2 1 (5.13)
t1

Nur Untoro Kincir Angin Praktis 32


dengan t adalah jumlah gigi gear.
Gambar 5.2 (c) merupakan transmisi daya antara dua gear, dalam hal ini berlaku:
1 t1 = −2 t2 (5.14)
t
Dan  2 = − 2 1 (5.15)
t1
Tanda minus berarti arah putar dua gear tersebut berlawanan.
Dalam praktek, setiap transmisi daya mekanik selalu disertai hadirnya gaya gesek yang
menimbulkan susut daya atau losses. Dari aspek ini, setiap tipe transmisi daya memiliki loses
yang berbeda-beda. Bahkan satu jenis transmisi, dua transmisi daya dengan dengan rasio
putaran yang berbeda menimbulkan susut daya yang berbeda.

Contoh
Suatu pompa piston dengan diameter piston 4 inci. Pompa tersebut digunakan untuk
memompa air dengan head total 15m. Jika gaya gesek piston dengan silinder saat piston
digerakkan dan berat piston dan tangkainya serta gaya viskus adalah 150N, dan dikehendaki
gaya yang diperlukan untuk memompa adalah 50N, tentukanlah perbandingan lengan kuasa
terhadap lengan beban tuas!
Jawab
Gaya hidrostatik F =  g h A = 1000 kg/m3 x 9,8 m/s2 x 15m x  (5,08.10-2m)2 = 1191,7N
Gaya total = W + gaya gesek = 1191,7N + 150N = 1341,7N.
Berdasarkan (5.5) perbandingan panjang lengan kuasa terhadap lengan beban tuas:
Lk 1341,7 N
= = 26,83
Lb 50 N
Jika lengan beban 5cm, maka panjang lengan kuasa = 5cm x 26,83 = 134,15cm

Jika pompa tersebut akan digerakkan oleh kincir angin dengan spesifikasi:
Diameter kincir 4m, efisiensi 25%, tip speed ratio 2, dan diinginkan pada kecepatan angin
3m/s sudah bekerja, bagaimana transmisi daya kincir ke pompa? Berapa debit air? Berapa
efisiensi total sistem?
Jawab:
Pada kecepatan angin 3m/s, daya kincir angin adalah:
P = ½ Cp  A v3 = 0,5 x 0,25 x 1,2 kg/m3 x  (2m)2 x (3m/s)3 = 50,87 watt
Frekuensi putaran kincir:
R v
= → = = 2 x 3m/s : 2m = 3 rad/s
v R
Torsi kincir adalah:
P
P =   →  = = 50,87 W: 3 rad/s =16,96Nm.

Gaya kritis yang diperlukan 1341,7N.
Berapa panjang tuas atau engkol pada poros kincir agar menghasil kan gaya 1341,7N?
 = L F → L =  F = 16,96Nm : 1341,7N = 12,6 x10-3m = 12,6 mm
Panjang engkol 12,6 mm adalah tak mungkin! Jadi harus dilakukan perlipatan torsi agar
panjang engkol menjadi realistis.

Nur Untoro Kincir Angin Praktis 33


Misal ditentukan panjang engkol adalah 8cm agar piston naik turun sepanjang 16cm. Berapa
perlipatan torsi yang diperlukan?
Gaya yang dihasilkan oleh engkol kincir angin pada saat posisi engkol horisontal (kerja
terberat oleh kincir) adalah:
 = l F → F =  l = 16,96Nm : 0,08m = 212N
Sedang gaya yang diperlukan 1341,7N, jadi diperlukan perlipatan sebesar
F
n = diperlukan = 1341,7N : 212N = 6,33 kali
Ftersedia
Artinya perlipatan gaya atau torsi yang diperlukan sebesar 6,33 kali. Di sini putaran kincir
direduksi 6,33 kali dengan cara mekanik transmisi, yang juga berarti 6,33 kali putaran kincir
pompa bekerja 1kali.

n = 6,33

pompa

Gambar 5.3 Reduksi putaran untuk memperbesar gaya angkat kincir

Frekuensi kincir angin pada kecepatan angin 3m/s adalah 3 rad/s = 0,478 putaran/detik =
28,66rpm.
Maka pada pompa terjadi 28,66rpm /6,33 siklus kerja = 4,53 siklus kerja/menit.
Berapakah debit air yang dihasilakan?
Volume air setiap langkah adalah
V = A L =  (5,08.10-2m)2 x 0,16m = 1,297.10-3m3 = 1,297 liter
Jumlah volume air yang dipompa setiap menit adalah:
Q = V x siklus/menit = 1,297 x 4,53 = 5,87 liter/menit = 0,098 liter/detik
Berapakah efisiensi transmisi daya kincir ke pompa?
Daya hidrolik:
P = Q. .g. h = 0,098 x 1 x 9,8 x 15 = 14,39 watt
Efisiensi = daya hidrolik/daya kincir = 14,39 watt/50,87 watt = 28,3%.
Efisiensi total = daya hidrolik/daya angin = 28,3 % x 25% = 7,1%
Catatan:
1. Bahwa pada contoh ini debit air yang dihasilkan kecil karena kecepatan angin rendah,
sedangkan beban kerja pompa berat karena head total 15m.
2. Pompa dengan daya tertentu, debit yang dihasilkan bergantung pada head. Olehkarenanya
kemampuan pompa dinyatakan perkalian debit dan head, dengan satuan m4/satuan waktu.

Nur Untoro Kincir Angin Praktis 34


VI. KINCIR ANGIN SEBAGAI PENGGERAK POMPA

A. Penggerak pompa tidak langsung


Bagaimana merancang kincir angin sebagai penggerak pompa air? Mengingat
keterbatasan fasilitas perbengkelan pada umumnya, maka disini akan dibahas cara merancang
sistem kincir angin sebagi penggerak pompa air, dengan kincir angin tradisional dan pompa
tangan atau pompa dragon.
Misal dibutuhkan sistem pompa air-kincir angin yang mampu menghasilkan debit air 0,1
liter/detik = 6 liter/menit, dengan head total 10m.

1. Rancangan dengan kincir angin daun banyak dari plat alumunium.


Berpakah jari-jari kincir angin diperlukan? Bagaimana merancang transmisi daya?
Jawab:
Asumsi
Kecepatan angin rata-rata v = 3,0m/s
Efisiensi kincir angin daun banyak plat alumunium Cp = 25%
Tip speed ratio  = 1,0
Untuk menentukan besar jari-jari kincir terlebih dahulu ditentukan kebutuhan daya hidrolis
untuk mengangkat air dengan debit 0,1 liter/detik setinggi 10m, yaitu:
Phidrolik = Q  g H = 0,1 liter/s 1 kg/liter. 9,8 m/s2 . 10m = 9,8 watt
Efisiensi pompa mekanik sekitar 28%, maka daya kincir angin yang diperlukan 9,8W/28% =
35 watt.
Daya kincir angin
P = Cp ½  A v3 (2.14)
2P 2  35
Jari-jari kincir = R = = = 1,66m
 C p u v 3
3,14  0,25  1,2  3,03

Gaya hidrostatik yang dibebankan pada piston:


Fhidro=air g H Apiston= 1000kg/m3 9,8m/s2 . 10 m. (. 0,0472)m2 = 679,46N
Berat tangkai piston (rod) kira-kira 30N
Besar gaya gesek total diperkirakan 30N
Gaya yang dibutuhkan untuk menggerkkan pompa = 679,46N +30N + 30N = 739N
Torsi kincir angin:
P
P =  → =

 ditentukan oleh kecepatan angin dan tip speed ratio:
R v 1,0  3,0
= → = = = 1,807rad/s
v R 1,66

Nur Untoro Kincir Angin Praktis 35


P 35watt
= = = 19,37Nm
 1,807rad / s
Sistem Kincir-pompa dirancang untuk dibuat dengan bahan bahan yang mudah didapat
dipasaran, sebagai berikut:

Tabel 6.1. Daftar bahan untuk pembuatan kincir angin penggerak pompa air
No Bahan Ukuran Jumlah Kegunaan
1 Plat besi 200cm x100cm x 1mm 1 Blade
2 Besi hollow 30mm x 15 mm, 1,7mm 2 batang Rangka kincir
4 Pipa pvc 1,25 inci 2 Pipa hisap
5 Besi hollow 3mm x 3mm 1 Tangkai piston
6 Pompa tangan/dragon D = 3,7 inci 1 memompa
7 Gear depan sepeda mtr t = 14 1 Transmisi daya
8 Gear belakang spd mtr t = 42 1 Transmisi daya
9 Besi siku 3cm x 3cm x4m 10 Tiang kincir
10 Besi D = 1inci, p = 60cm 1 As kincir
13 Pillow Block/laher D = 1inci 4 Laher as
14 Laher (ball bearing) Laher roda motor 2 As penggerak

Berapa panjang tuas atau engkol pada poros kincir agar menghasilakan gaya 739N?
 = l F → l =  F = 19,37Nm : 739N = 0,026m = 2,6cm
Panjang engkol tersebut tidak realistis, maka perlu dilakukan perlipatan torsi.
Misal ditentukan panjang engkol 8cm.
Gaya yang dihasilkan oleh engkol kincir angin pada saat posisi engkol horisontal (kerja
terberat oleh kincir) adalah:
 = l F sin  , saat engkol posisi horisontal,  = 90o
 = l F → F =  l = 19,37Nm : 0,08m = 242,125N
Sedang gaya yang diperlukan 739N, jadi diperlukan perlipatan sebesar
F
n = diperlukan = 739N : 242,125N= 3,05 didekati 3
Ftersedia
Bagaimana membuat mekanik transmisi yang merupakan reduksi putaran 1/3 kali, yaitu 3 kali
putaran kincir = 1 kali siklus pompa?
Salah satu teknik transmisi daya yang murah dan tersedia luas dimasyarakat adalah roda gigi
dan rantai sepeda atau sepeda motor.
Pada penentuan engkol telah dipilih engkol sepeda mini dengan panjang engkol 8cm, jumlah
gigi pada roda giginya diantaranya adalah 42. Sebagai pasangan roda gigi dengan jumlah gigi
sedikit adalah gear depan sepeda motor dengan jumlah gigi 14. Gear ini cocok digunakan
karena mudah disambung pada as/poros. Sepasang roda gigi ini akan diperoleh reduksi sebesar
42/14 = 3.
Rancangan mekanik transmisi daya ditunjukkan pada Gambar 6.1 sebagai berikut:

Nur Untoro Kincir Angin Praktis 36


Besi cor
12mm

Roda pintu
gerbang
Pipa ½ inci

37cm
Gear motor
Honda GL

laker

Pipa 12cm
1¼ inci

Gambar 6.1 Mekanik transmisi daya dengan reduksi 3 kali

Pada gambar 6.1 rantai tidak digambar untuk memperjelas roda gigi. Rantai yang
digunakan adalah rantai sepeda motor, karena bisa digunakan pada gear sepeda maupun gear
sepeda motor. Batang penggerak/tangkai piston harus dilengkapi persambungan yang
memungkinkan untuk berputar, hal ini karena arah kincir dirancang dapat berputar sesuai arah
angin.
Perhitungan debit air:
Pada kecepatan angin 3,0m/s frekuensi putar kincir adalah:
R 2 fR v 1,0  3,0
= = →f = = = 0,28Hz = 17rpm
v v 2R 2  3,14  1,66
Siklus pompa : frekuensi kincir/reduksi = 17 rpm/3 = 5,67 siklus
Volume air untuk setiap kali siklus:
V = A. Panjang langkah = (. 0,0472)m2 x 0,16m = 1,11 x 10-3m3 =1,11 liter
Jumlah air keluaran pompa setiap menit adalah:
Q = 1,11 liter x 5,67 = 6,29 liter/menit.
Dalam rancangan awal debit air yang diinginkan adalah 6 liter/menit, setelah dikalkulasi
ulangan hasil rancangan debit air 6,29 liter/menit. Perbedaan kecil dalam rancangan ini tidak
perlu dipersoalkan, karena dalam perancangan digunakan asumsi-asumsi.
Berapakah efisiensi pompa, dan berapa efisiensi total sistem?
Daya hidrolik pompa:
Phidrolik = Q    g  H = (6,08.10-3m3/60s).1000kg/m3.9,8m/s2.10m = 9,93watt
Daya kincir Pkincir= 35 watt.
Efisiensi = 9,93/35 = 28,37 % (sesuai asumsi)
Efisiensi kincir diasumsikan 25%, jadi efisiensi total sistem =28,37% x 25% = 7,09%.
Asumsikan angin bertiup dari pukul 10.00 hingga pukul 16.00 dengan rata-rata 3,0m/s, maka
jumlah air yang diperloleh:
V = 6,29 liter/menit x 60 menit x 6 = 2264 liter/hari.
Volume air tersebut lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan satu keluarga
Kincir angin dengan tip speed ratio 1,0 diperoleh dari kincir angin berdaun banyak. Jumlah
daun kincir 8, terbuat dari plat besi galvanis 2,4m x 1,2m, tebal 1mm. pangkal, tampak seperti
Gambar 6.2:

Nur Untoro Kincir Angin Praktis 37


15

25

15

EKOR

0.60
60

0.80 80 80

Gambar 6.2 Teknik pemotongan daun kincir dari plat besi galvanis

Setelah plat dipotong dengan gunting, selanjutnya meratakan lekukan plat akibat proses
pemotongan. Setelah plat betul-betul rata, selanjutnya dilengkungkan dalam arah memanjang
dengan alat penggulung plat atau dengan cara menekan plat pada pipa berdiameter 6 inci,
seperti Gambar 6.3.

Penampang lintang

(a) (b)

Gambar 6.3 Cara melengkungkan daun kincir


Tangan kanan dan kiri memegang dan menekan sisi kanan dan kiri plat seperti arah panah.
Hasil penekanan adalah pelat melengkung seperti Gambar 6.3(b).

Pembuatan rangka kincir

70

130

Gambar 6.4 Rangka kincir angin

Nur Untoro Kincir Angin Praktis 38


Gambar 6.5. Kincir angin dengan daun plat alumunium
Tiang dibuat dari besi siku, dengan tinggi 6m (satu batang besi siku) atau sesuai kebutuhan.
Ukuran tiang bagian bawah 150cm x 150cm, bagian atas bertemu. Tiang bagian atas
dilengkapi pijakan untuk pemasangan kincir. Tiang kincir tampak seperti Gambar 6.6.
60

70

0.33
120

90 90 90 100 100

Gambar 6.6 Tiang kincir

2. Rancangan dengan kincir angin cretan dengan rangka kayu dan bambu.
Berpakah jari-jari kincir angin diperlukan? Bagaimana merancang transmisi daya?
Jawab:
Asumsi
Kecepatan angin rata-rata v = 3,5m/s
Efisiensi kincir angin cretan Cp = 15%
Tip speed ratio  =1
Untuk menentukan besar jari-jari kincir terlebih dahulu ditentukan kebutuhan daya hidrolis
untuk mengangkat air dengan debit 0,1 liter/detik setinggi 10m, yaitu:
Phidrolik = Q  g H = 0,1 liter/s 1 kg/liter. 9,8 m/s2 . 10m = 9,8 watt

Nur Untoro Kincir Angin Praktis 39


Efisiensi pompa mekanik sekitar 28%, maka daya kincir angin yang diperlukan 9,8W/28% =
35 watt.
Daya kincir angin
P = Cp ½  A v3 (2.14)
2P 2  35
Jari-jari kincir = R = = = 1,699m dibulatkan 1,7m
 C p u v 3
3,14  0,15  1,2  3,53

Gaya hidrostatik yang dibebankan pada piston:


Fhidro=air g H Apiston= 1000kg/m3 9,8m/s2 . 10 m. (. 0,05082)m2 = 794,11N
Berat tangkai piston (rod) kira-kira 50N
Besar gaya gesek total diperkirakan 50N
Gaya yang dibutuhkan untuk menggerkkan pompa = 794,11N +50N + 50N = 894,11N
Torsi kincir angin:
P
P =  → =

 ditentukan oleh kecepatan angin dan tip speed ratio:
R v 1 3,5
= → = = = 2,06rad/s
v R 1,7
P 35
= = = 16,99Nm
 2,06
Sistem Kincir-pompa dirancang untuk dibuat dengan bahan bahan yang mudah didapat
dipasaran, sebagai berikut:

Tabel 6.2. Daftar bahan untuk pembuatan kincir angin cretan penggerak pompa air
No Bahan Ukuran Jumlah Kegunaan
1 Kayu 45cm x15cm x 3mm 3 batang Hub
2 Kayu 4m x 10cm x 5cm 6 batang Tiang
3 Bambu 2,5m,  =  4cm, 6 batang Rangka kincir
4 Besi 80cm,  =1 inci 1 batang as
5 Kain parasut 8m x 120cm 1 layar
6 Baut rangka kayu 10cm 13 Hub dan as
7 Pompa tangan D = 4 inci 1 memompa
8 Kawat 1 kg,  = 2 mm 2 Pengikat rangka
9 Engkol sepeda 1 Transmisi daya
10 Pillowblock/laher  = 1 inci 2 Laher as
11 Pipa besi  = 1,25 inci 1 Pipa hisap
12 Pipa besi  = ½ inci 1 Tangkai piston

Berapa panjang tuas atau engkol pada poros kincir agar menghasilakan gaya 894,11N?

Nur Untoro Kincir Angin Praktis 40


 = l F → l =  F = 16,99Nm : 894,11N = 19 x10-3m = 19 mm
Panjang engkol tersebut tidak realistis, maka perlu dilakukan perlipatan torsi.
Misal ditentukan panjang engkol 7,5cm.
Gaya yang dihasilkan oleh engkol kincir angin pada saat posisi engkol horisontal (kerja
terberat oleh kincir) adalah:
 = l F sin  , saat engkol posisi horisontal,  = 90o
 = l F → F =  l = 16,99Nm : 0,075m = 226,53N
Sedang gaya yang diperlukan 894,11N, jadi diperlukan perlipatan sebesar
F
n = diperlukan = 894,11N : 226,53N= 3,95 kali
Ftersedia
Reduksi sepasang gear sepeda terbesar adalah 48 gigi/14 gigi = 3,4 kali. Kebutuhan reduksi
adalah 3,94 kali. Kondisi ini adalah canggung yaitu kurang sedikit dari kebutuhan. Hal ini
tidak dapat dipaksakan, tetapi sebaliknya jika transmisi reduksi yang tersedia lebih besar dari
kebutuhan tidak mengapa.
Kasus persediaan reduksi kurang sedikit dari kebutuhan ini lebih baik jika dipilih untuk
memperpendek engkol. Misalnya panjang engkol dikurangi menjadi 6cm, maka perhitungan
reduksi menjadi:
F =  = 16,99Nm : 0,06m = 283,16N,
l
Reduksi : 894,11N : 283,16N = 3,15 kali
Kebutuhan reduksi sebesar 3,15 kali dapat dipenuhi dengan sepasang gear sepeda yaitu gear
depan sepeda dengan gigi 46 dan gear depan sepeda motor dengan gigi 14. Pasangan gear
tersebut dapat mereduksi putaran 46/14 = 3,28 kali.
Alternatif lain adalah metode langsung (direct drive), metode ini lebih sederhana dan lebih
ekonomis untuk kincir cretan, karena materialnya murah.
Untuk merancang metode langsung dasarnya adalah gaya yang dihasilkan engkol = gaya yang
diperlukan pompa.
Untuk kasus di atas, diperlukan gaya untuk menggerakkan pompa 894,11N. Jika
digunakan engkol 6cm langsung ke as kincir, maka torsi yang butuhkan kincir adalah:
 = l  F = 0,06 m  894 ,11N = 53,65Nm.
Torsi sebesar ini akan dapat dihasilkan kincir cretan dengan asumsi di atas:
P
P =  → = ,

R v
= → =
v rR

Maka  =
PR 0,5 C p u A v R 0,5 C p u R v R
=
3

=
2 2
( )
v v 
2 2  53,65  1
R=3 =3 = 2,49m
C p u v 2
0,15  1,2  3,14  3,52
Jadi kincir cretan dengan jari-jari 2,5m bisa digunakan untuk menggerakkan pompa secara
langsung tanpa reduksi putaran.

Nur Untoro Kincir Angin Praktis 41


Rancangan kincir cretan dengan rangka bambu dan kayu adalah sebagai berikut:
1. Rancangan hub dari kayu
Dibutuhkan kayu dengan ukuran 15cm x 3cm x 45cm, sebanyak 3 batang.

PAPAN: 15CM X 35CM X 3CM


TAMPAK
(1) (4) SAMPING

15cm

15cm

TAMPAK
(2) DIBULATKAN
ATAS DIBULATKAN

TA ATSAS

TA
AM
TAMPAK

T P AK
A

MP
ATAS

AK
15.00

3cm
POTONG

(5)

TAMPAK
(3) ATAS

Gambar 6.7 Hub kincir cretan dari kayu

Nomor (1) kayu sebelum dipotong, (2) kayu dipotong 15cm dari ujung, disisakan 3cm
ditengahnya dan dibulatkan yang akan dismbung dengan bambu. Ukuran bulatan/silinder
tersebut disesuaikan dengan ukuran bambu, misalnya dipilih bambu apus yang kecil (3)
gambar tampak atas setelah selesai dipotong dan dibulatkan, (4) tampak samping. Ketiga
batang ditumpuk dengan membentuk sudut 30o sehingga tampak atas seperti (5). Bagian
tengah dibor sesuai ukuran as, dan dibaut 6 buah.
Potong bambu apus dengan diameter lubang sekitar 3cm dengan panjang 2,5m
sebanyak 6 batang. Pilih bagian pangkal bambu berlubang untuk disambung ke hub, ujung lain
dilubang untuk tali pengikat layar. Pastikan ukuran silinder hub tepat masuk lubang bambu.
Masukkan bambu ke hub, dan ikat dengan tali ijuk atau kawat kuat-kuat agar pangkal bambu
tersebut tidak pecah.

Gambar 6.8 Rangka kincir cretan berdaun enam

Nur Untoro Kincir Angin Praktis 42


Daun kincir cretan berupa layar. Bentuk layar secara umum adalah segitiga, satu sisi
menempel pada rangka, dan sisi lainnya ditarik oleh tali. Untuk menempelkan layar pada
rangka, sisi layar dijahit membentuk lubang untuk memasukan rangka (bambu).
250cm

50c
m

Layar 1
Poto
ng d
15cm

Tidak i si sn
dipakai
i

120cm
Tidak
dipakai

Layar 2 50 c
m

15cm
Gambar 6.9 Cara memotong kain untuk layar

Setelah dipotong dan dijahit bagian tepi, dan diberi penarik layar, hasilnya adalah :
Pena
r ik lay
ar

Lubang memasukkan rangka bambu

Gambar 6.10 Layar kincir cretan

Gambar 6.12 Kincir angin cretan

Nur Untoro Kincir Angin Praktis 43


As kincir dibuat dari besi 1 inci panjang 1m. Di tengah-tengah as dipasang cakaram besi untuk
penahan dan pengikat hub. Jarak antara hub dan laher dibuat agak jauh karena layar akan
melengkung ke belakang bila ditiup angin.

50cm
30cm 30cm

Laker/piloblok Lubang tali


pengikat rangka
as
Lubang baut
15cm

Gambar 6.13 As kincir cretan

kawat
as
Rangka bambu

Gambar 6.14 Cara mengikat rangka

B. Pompa air langsung ( direct drive)


Pompa air direct drive yaitu pompa air yang digerakkan oleh kincir angin secara
langsung tanpa gear box. Hal ini dapat dilakukan apabila torsi atau gaya kincir angin dapat
langsung memenuhi gaya yang dibutuhkan pompa. Gaya untuk menggerakkan piston
diperlukan untuk melawan gaya hidrostatik dan gaya gesek.
Fhidro=air g H Apiston (6.1)
Untuk head tertentu, gaya hidrostatik ditentukan oleh luasan piston Apiston.
Agar kincir dapat menggerakkan pompa secara langsung, ada beberapa aspek yang harus
diiperhatikan, yaitu:
1. Aspek pompa.
2. Karakteristik kincir angin.
3. Aspek mekanik.
Pertama adalah aspek pompa, yaitu merancang pompa yang memerlukan gaya kecil.
Gaya untuk menggerakkan piston diperlukan untuk melawan gaya hidrostatik dan gaya gesek.
Fhidro=air g H Apiston (6.1)
Untuk head tertentu, gaya hidrostatik ditentukan oleh luasan piston Apiston. Jadi untuk
memperkecil gaya pompa dengan cara memperkecil gaya hidrostatik, yaitu memperkecil
diameter piston pompa. Tetapi dengan memperkecil diameter piston dapat memperkecil debit
yang dihasilkan. jadi perlu dirancang diameter piston yang optimal, yaitu kompromi antara
kebutuhan gaya rendah, dan debit tinggi. Aspek pompa yang lain adalah beban pengimbang

Nur Untoro Kincir Angin Praktis 44


tangkai piston, atau penggunaan pegas pengimbang. Penggunaan beban pengimbang atau
pegas pengimbang telah terbukti menurunkan cut-in wind speed.
Ke dua aspek karakteristik kincir angin, yaitu memilih kincir angin yang menghasilkan
torsi besar. Satu tipe kincir karakteristiknya dapat diubah, misalnya dengan mengatur pitch,
sudut pitch yang besar akan memperbesar torsi, dan memperkecil tip speed ratio. Pada kincir
cretan, pemilihan layar juga dapat mengubah karakteristik. Begitu juga cara penarikan layar
cretan akan menentukan karakteristik. Kincir cretan dengan bahan layar yang lentur/lembut
seperti kain parasut, cenderung menghasilkan torsi besar, tip speed ratio rendah. Tarikan tali
layar cretan yang kendor, cenderung menghasilkan torsi besar, tip speed ratio rendah.
Ketiga aspek mekanik yaitu panjang engkol. Panjang engkol menentukan besar gaya
angkat kincir, hal ini ditunjukan oleh:
 = l  F = lF sin  (6.2)
Pada posisi arah gaya dan engkol siku-siku, torsi maksimum dan berlaku:

 = lF → F =
l
Jelaslah bahwa dengan memperkecil panjang engkol akan memperbesar gaya angkat kincir.
Sama halnya dengan memperkecil diameter piston, memperkecil panjang engkol akan
memperkecil debit, jadi harus dicari kompromi antara kebutuhan gaya angkat kincir dan debit
pompa.
Contoh:
Kincir cretan dengan kain parasut berdiameter 6m, pada kecepatan angin 3m/s berputar
10 rpm dengan daya 100 watt. Torsi kincir :
P 100
= = = 95,5 Nm
 2    16
Jika panjang engkol = 10 cm, diameter piston 4 inci, maka dengan cara langsung (direct drive)
kincir mampu mengangkat air dengan head:
 95,5
F 0,1 =12m (asumsi tidak ada gaya gesek).
H = = l =
 g A gA 1000  9,8    0,05082

Misa, gaya gesek = 200N, maka head total yang dapat dicapai:
 95,5
− 200
F − Fgesek − Fgesek
l 0,1
H= −= = = 9,5m
gA gA 1000  9,8    0,05082
Debit air :
Q = volume tiap langkah x frekuensi
Q = A x 2l x f
Q =  0,05082 x 2 x 0,1 x 10/60. = 0,27 liter/s

Jika panjang engkol = 5 cm, diameter piston 4 inci, maka dengan cara langsung (direct drive)
kincir mampu mengangkat air dengan head:
95,5
F 0,05 = 24m (asumsi tidak ada gaya gesek)
H = =
 g A 1000  9,8    0,05082

Nur Untoro Kincir Angin Praktis 45


Misal gaya gesek 200N, maka head total yang dapat dicapai:
F − Fg  l − Fg 95, 5
0 , 05 − 200
H= = = = 21,5m
gA gA 1000  9,8    0,05082
Debit air:
Q = A x 2l x f
Q =  0,05082 x 2 x 0,05 x 10/60. = 0,135 liter/s
Dari contoh tersebut tampak bahwa, jika panjang engkol diperpendek menjadi ½ panjang
semula, maka secara kalkulasi head total kira-kira menjadi 2 kali head total semula, tetapi
debitnya menjadi ½ kali debit semula.
Perlu dicatat, bahwa head hisap pompa piston terbatas, nilainya ditentukan oleh tekanan
atmosfir dan temperatur. Head hisap sama dengan tekanan atmosfir dinyatakan dalam fluida
yang bersangkutan dan tekanan uapnya. Tekanan atmosfir dipermukaan laut sekitar 76cmHg.
Head hisap pompa air di permukaan laut:
Tekanan atmosfir = air g. h + tekanan uap air di bawah piston
Dengan mengabaikan tekanan uap air, head hisap pompa:
 13,6kg / liter
hair = Hg hHg = .76cm = 1033,6cm = 10,336m
 air 1kg / liter
Karena pada suhu kamar ada tekanan uap air, maka head hisap kurang dari 10,336m. Secara
praktis head hisap maksimal sekitar 9m. Makin tinggi suatu tempat makin rendah tekanan
atmosfir, sehingga semakin tinggi suatu tempat semakin rendah head hisap pompa.
Pompa direct drive sederhana
Tambak ikan atau tambak garam membutuhkan air, yang biasanya letaknya tidak
terlalu dalam. Kebutuhan air tambak cukup besar, bila kecepatan angin cukup kencang, maka
dapat dibangun kincir angin untuk memompa air sungai atau air laut ke tambak.
Pompa air sangat dangkal (kurang dari 2m) dapat dibuat secara sederhana, yaitu
dengan bahan pipa PVC, besi beton dan karet ban mobil.
1. Pipa PVC ukuran 6 inci, panjang 1 – 2 m.
2. Besi beton untuk rangka klep  = 10 mm
3. Besi beton untuk penggerak klep  = 14 mm
4. Besi strip 3 cm x 15 cm
5. Ban luar mobil
6. Engkol sepeda
Kincir angin bisa dipilih, tipe daun banyak atau tipe cretan.
Tipe daun banyak dapat dipilih:
1. Dengan daun kayu atau daun plat alumunium

Contoh: Rancangan kincir daun banyak dengan bahan kayu, untuk menaikkan air 1m dengan
debit 2 liter/sekon pada kecepatan angin 5m/s.
Pompa dari pipa PVC ukuran 6 inci panjang 1,5 m.

Gambar 6.8 Pipa PVC 6 inci sebagai silinder pompa

Nur Untoro Kincir Angin Praktis 46


Lubang ujung pipa ditutup dengan kayu, dan dekat ujung tersebut dilubang-lubang untuk air
masuk dari samping. Di atas lubang dipasang klep penahan air kembali turun, dengan bentuk:
Tampak atas Tampak samping Pipa dan klep
Klep piston
Besi beton
Besi strip
Lubang baut
6 inci
6inci

Gambar 6.9 Klep dan piston

Rangka piston terbuat dari besi beton dan besi strip, sedang klep penahan maupun klep piston
terbuat dari ban luar mobil yang ditipiskan.

Kincir angin
Rangka kincir angin diperlihatkan oleh Gambar 6.10:

Engkol sepeda mini

Tampak samping
Tampak muka

Gambar 6.10 Rangka kincir angin


Rangka daun dibuat 6 buah dari besi siku 3 x 4 cm, panjang 25cm, rangka dimiringkan 15o.
Kenampakan daun kincir dilihat dari samping adalah seperti gambar:
Arah muka Arah muka

Arah gerak

Papan sebaiknya dibentuk seperti


Miring 15 derajat sayap pesawat terbang

Gambar 6.11 Pitch daun kincir

Agar efisiensi kincir maksimum, maka daun kincir dibentuk seperti sayap pesawat terbang.
Bagian arah muka datar, bagian belakang melengkung, dan dibuat sehalus mungkin.
Poros atau as dibuat dari besi dengan diameter 20mm atau sesuai ukuran laker, lebih
praktis bila membeli linggis. Laker roda motor dimasukkan kepipa 1,5 inci dengan panjang 40
cm. Karena angin di pantai arahnya relatif tetap (angin laut), kincir dapat dirancang dengan
arah tetap. Pada pipa dipasang besi siku sebangai penyambung ke tiang kincir.

Nur Untoro Kincir Angin Praktis 47


Laher Pipa 3 inci Laher

Gambar 6.12 Pemasangan laker (ball bearing)


Tangkai piston
Tangkai piston dibuat dari besi beton 14mm, panjangnya sesuai kebutuhan. Ujung satu di las
dengan piston, ujung yang lain dipasang laker untuk dihubungkan ke engkol penggerak kincir.
Panjang engkol kincir 6 cm

Laker sendi

Gambar 6.13 Piston dan tangkai piston

Gambar 6.14 Kincir angin dan pompa untuk tambak

Nur Untoro Kincir Angin Praktis 48


VII. KINCIR ANGIN PEMBANGKIT LISTRIK

Generator merupakan komponen yang menghasilkan gaya gerak listrik pada berbagai
pembangkit listrik. Energi mekanik rotasi diubah generator menjadi energi listrik. Ada dua
cara kincir angin dalam menstransfer energi mekanik ke generator, yaitu secara langsung
(direct drive) dan secara tidak langsung melalui perlipatan putaran oleh gear box. Perbedaan
dua metode tersebut terletak pada karakteristik generator yang digunakan.

A. Kincir Direct drive


Kincir angin sebagai pembangkit listrik dirancang untuk menghasilkan putaran tinggi
atau tip speed ratio tinggi. Untuk menghasilkan tip speed ratio tinggi dibutuhkan blade
berbentuk airfoil yang aerodinamis. Walaupun demikian putaran yang dihasilkan kincir angin
masih sangat rendah dibanding putaran yang dibutuhkan generator pada umumnya. Oleh
karena itu kincir angin tipe ini membutuhkan generator khusus yaitu tipe putaran lambat (low
rpm generator). Kincir angin direct drive lebih praktis karena tidak memerlukan gear box dan
memiliki efisiensi tinggi karena tidak ada kerugian daya oleh gear box.
Di Indonesia, generator dengan putaran lambat mungkin belum ada dipasaran. Namun
demikian kita dapat membuat sendiri generator putaran lambat dengan bahan motor listrik.
Sebagai contoh motor listrik 2HP dapat dimodifikasi menjadi generator putaran lambat.
Caranya rotor atau armatur dibuat alur dengan dibubut digunakan untuk menanam magnet.
Magnet dapat diperoleh dari bekas motor weeper atau bekas disc drive komputer kuno.
Magnet ditanam dan dilem dengan lem epoksi. Penanaman magnet pada armatur atau rotor
tersebut harus benar-benar rapi, rata dengan permukaan rotor semula, sehingga tidak
bergesekan dengan statornya.
Tegangan yang dihasilakan generator sangat bergantung pada jumlah lilitan, jumlah
kutub dan kekuatan magnet.
 = NBA  cos t (7.1)
dengan  gaya gerak listrik/tegangan, B intensitas medan magnet, N jumlah lilitan, A luas loop
lilitan,  frekuensi kutub magnet. Dari (7.1) untuk memperbesar tegangan, dapat melalui
beberapa cara yaitu memperbesar lilitan N, memperbesar B, dan memperbesar . Karena
ukuran stator sudah tertentu maka tidak mungkin memperbesar luas loop A. Perlu dicatat
bahwa  pada (7.1) adalah  kutub magnet, bukan  rotor . Dalam kasus terdiri atas dua
kutub magnet, maka  kutub magnet =  rotor. Jika kutub magnet/pole ada 4, maka  kutub
magnet = 2 x  rotor. Jadi walaupun secara fisik putaran rotor lambat, jika jumlah kutub/pole
lilitan stator banyak hakekatnya = putaran tinggi.
Jumlah kutub pada motor bergantung pada rpm motor, sebuah motor 3600 rpm/60Hz
atau 3000rpm/50Hz memiliki 2 kutub lilitan. Motor 1800rpm/60Hz atau 1500rpm/50Hz
memiliki 4 kutub lilitan. Motor 1200rpm/60Hz atau 1000rpm/50Hz memiliki 6 kutub lilitan.
Tegangan yang dihasilkan bergantung pada kecepatan perubahan medan magnet, sehingga
motor yang semakin banyak kutub, merupakan calon generator putaran rendah yang baik.
Aplikasi pada motor 2HP single phase, rating 15A, 1800rpm/60Hz, pada armatur dapat
dipasang 8 magnet bekas motor hard drive komputer kuno. Armatur digrove dengan bubut,
kumudian dipasang magnet dengan dilem epoksi. Kutub magnet, magnet yang berdekatan
adalah berlawanan.

Nur Untoro Kincir Angin Praktis 49


magnet

(a) (b)

Gambar 7.1 Mengubah motor induksi menjadi generator

Output generator tersebut berupa ac, dengan memasang dioda penyearah diperoleh tegangan
DC. Putaran generator ini hingga 150rpm belum dapat mencharge aki 12 volt, tetapi pada
400rpm mampu menghasilkan arus pengisian 15A. Generator tersebut dapat menghasilkan
daya maksimal sekitar 300 watt.
Kincir angin angin untuk memutar generator tersebut secara langsung membutuhkan
tipe kincir angin putaran tinggi atau memiliki tip speed ratio tinggi. Blade kincir angin harus
berbentuk airfoil sehingga aerodinamis. Blade demikian Blade dibuat dari kayu yang baik,
yaitu kayu yang tidak mudah terdeformasi oleh pengaruh cuaca. Blade air foil harus dibuat
secara cermat, karena perubahan bentuk yang tampaknya hanya sedikit pengaruhnnya bisa
sangat besar terhadap karakteristiknya.
Contoh kincir angin untuk menggerakkan generator tersebut adalah dari kayu. Rumus
umum bentuk blade aerodinamis yang sederhana, bagian paling tebal dari blade adalah 1/8
dari lebar, dan berada 1/3 dari sisi depan arah gerak (leading edge) (pada Gambar 7.1bagian
kiri). Leading edge mesti dibentuk bulat, sedang sisi belakang (trailing edge) mesti dibuat
setipis mungkin/tajam. Blade aerodinamik sederhana dari kayu dengan ukuran panjang
100cm, lebar 14cm, tebal papan 2,5cm (ukuran lain dapat diskala).
m
14c
2,5cm

100cm

R = 50 cm
R = 100 cm
Lebar = 10 cm
Lebar = 5 cm
Tebal = 1,3 cm
Tebal = 0,7 cm
Pitch = 6 derajat
Pitch = 3 derajat 50 cm
Leading edge
10 cm
5 cm

buang buang

Trailing edge 15 cm

Gambar 7.2 Skema pemotongan blade

Nur Untoro Kincir Angin Praktis 50


Gambar 7.2. Pemangkasan awal

Mula-mula papan dipotong seperti Gambar 7.2. Selanjutnya papan dibalik dan pada bagian
pangkal dipangkas seperti Gambar 7.3. Pemangkasan selanjutnya menggunakan pedoman dua
stasion, yaitu ½ panjang blade dan ujung blade seperti Gambar 7.4. Daerah yang lain
dipangkas dengan mengambil interpolasi dua stasion tersebut.
R = 50 cm 3,3 cm
½ panjang blade

6 derajat

1,3cm

2,5cm
1cm

10cm

1,6 cm

3 derajat

R = 100 cm 2,5cm
0,3 cm

Ujung blade
0,7cm

5 cm

Gambar 7.3 Penampang lintang blade pada tengah-tengah dan ujung blade

Gambar 7.4 Proses pemangkasan dengan pasah/planer

Nur Untoro Kincir Angin Praktis 51


Pemangkasan dilakukan sedikit demi sedikit dengan pasah/ketam/planer. Jika bentuk yang
diinginkan telah selesai, tiga blade di pasang pada hub (bentuk cakram dari besi), masing-
masing membentuk sudut 120o tepat. Hub dan kincir dipasang pada poros/as/shaft untuk diuji
kesetimbangannya atau dibalanching. Kincir harus balance sempurna, sebab kincir jenis ini
tipe putaran tinggi. Kincir yang kurang balance menyebabkan putaran goyang, dan efisiensi
menjadi sangat rendah. Jika belum imbang dilakukan pemangkasan halus hingga diperoleh
kincir yang setimbang. Kincir selanjutnya dihaluskan dengan kertas gosok hingga licin.
Terakhir dilakukan pengecatan, hasilnya seperti gambar 7.5.

Gambar 7.5 Kincir angin dari kayu

Kincir aerodinamis demikian dapat mencapai tip speed ratio 3,5. Pada kecepatan angin 5m/s,
putaran kincir kira-kira:
R 2 fR v 3,5  5
= = →f = = = 2,78Hz = 166,8rpm
v v 2R 2  3,14  1
Putaran kincir demikian, generator mampu menghasilkan tegangan yang cukup untuk mengisi
aki 12 volt.

B. Kincir nondirect drive


Putaran kincir angin sangat lambat dibanding kebutuhan putaran generator. Oleh
karenanya kincir angin yang digunakan untuk menggerakkan generator pada umumnya
memerlukan pelipat butaran yaitu “step up” gear box. Berapa besar perlipatan putaran yang
diperlukan pada gear box bergantung pada karakteristik kincir angin dan karakteristik
generator. Jadi sebelum merancang gear box harus diketahui terlebih dahulu karakteristik
kincir dan generator yang akan digunakan.

Nur Untoro Kincir Angin Praktis 52


Kincir angin pembangkit listrik sekala kecil/rumah tangga yang dapat dibuat sendiri
adalah menggunakan generator pada mobil atau dikenal sebagai alternator. Alternator tidak
memiliki magnet permanen. Medan magnet dihasilkan oleh kumparan elektromagnetik yang
diberi arus listrik, dengan demikian efisiensi alternator ini lebih rendah dibanding dengan
generator yang menggunakan magnet permanen.

Gambar 7.3 Beberapa jenis alternator

Ada ada jenis tegangan output alternator, yaitu 12 volt untuk mobil yang menggunakan
1 aki seperti mikrolet, dan 24 volt untuk kendaraan besar seperti bus, truck, buldoser, dan
lainnya. Rating arus alternator bervariasi dari beberapa puluh amper hingga 130 ampere.
Konektor pada alternator meliputi konektor suplai arus pembangkit medan yang biasanya
diberi lambang F (Field ), dan konektor output + biasa diberi lambang B (battery), dan
grounding dengan lambang E (Earth) pada bodi.
Konektor pembangkit medan bila disambungkan ke + aki, dan – aki disambung ke
bodi, maka terjadi medan magnet yang kuat dan poros/shaft alternotor menjadi berat bila
diputar. Bila poros diputar maka pada konektor B akan terjadi beda potensial terhadap
bodi/ground/ E. Tegangan yang dihasilkan adalah DC, sebab dalam alternator tersebut telah
dipasang dioda penyearah. Besar tegangan output bergantung pada kecepatan putar poros,
putaran yang sangat lambat tidak akan menghasilkan output, pada putaran yang lebih tinggi
tegangan output sebanding dengan rpm poros. Salah satu karakteristik tegangan output
alternator tampak seperti Gambar 7.4.
Karakteristik dinamo 12 volt

30
25
V = 0,0192 rpm
Output (volt)l

20
15
10
5
0
0 500 1000 1500
rpm

Gambar 7.4 Karakteristik tegangan output dinamo 12 volt tanpa beban

Berdasarkan Gambar 7.4, tampak bahwa pada putaran hingga 500 rpm, alternator
tersebut masih merugi, artinya alternator membutuhkan arus pembangkit medan, tetapi

Nur Untoro Kincir Angin Praktis 53


tegangan output kurang dari 12 volt, dan belum bisa mencharge aki tersebut. Pada putaran
sekitar 650 rpm, barulah alternator mulai dapat mencharge aki.
Bila arus medan diputus, maka medan magnet dalam alternator hilang. Putaran poros
menjadi mudah diputar dan tidak lagi menghasilkan output. Inilah prinsip regulator tegangan
pada alternator, regulator tegangan akan memutus arus medan jika tegangan aki telah penuh,
sekitar 13 volt. Dengan menggunakan regulator (AVR), aki yang telah penuh tidak lagi di
charge oleh alternator. Dengan demikian beban mesin menjadi ringan dan aki tidak panas.
Karakteristik kincir angin yang penting dalam perancangan mekanik transmisi adalah
tip speed ratio (TSR). TSR kincir angin bergantung tipe dan teknik perancangan dan
pembuatannya. Kincir angin yang bekerja berdasarkan gaya drag seperti savonius memiliki
TSR maksimal satu. Kincir angin horisontal dengan blade aerodinamis memiliki TSR tinggi.
Secara umum semakin kecil sudut pitch TSR makin tinggi, namun torsi makin rendah.
TSR memberi gambaran rpm kincir pada berbagai kecepatan angin. Bila rpm kincir
pada suatu kecepatan angin diketaui, dan rpm minimal alternator yang dapat mencharge aki
diketahui, maka dapat ditentukan perlipatan putaran yang diperlukan.
Contoh:
1. Kincir savonius dibuat dari drum 250 liter, dua tingkat akan digunakan sebagai
pembangkit listrik dengan alternator mobil. Jari-jari kincir sekitar 70 cm, diperkirakan
TSR = 0,8. Dirancang pada kecepatan angin 4,5m/s mulai dapat mencharge aki.
Berdasarkan kebutuhan tersebut dan karakteristik alternator Gambar 7.4 dapat
dirancang mekanik transmisi sebagai berikut:
Pada kecepatan angin 4,5m/s frekuensi putar kincir adalah:
TSR  vangin 0,8  4,5
f = = = 0,82Hz = 49,2rpm
2R 2  3.14  0,7
Putaran minimal alternator yang dibutuhkan untuk mencharge aki adalah 650rpm,
sehingga diperlukan gear box step up dengan rasio 650rpm/49,2rpm = 13,2 kali.
2. Kincir angin berdaun banyak dari plat alumunium dengan jari-jari 150cm akan
digunakan sebagai pembangkit listrik dengan alternator mobil. Diperkirakan TSR 2
(bergantung pada kelengkungan daun, makin landai makin tinggi TSR). Dikehendaki
pada kecepatan 4,5m/s mulai dapat mencharge aki.
Berdasarkan kebutuhan tersebut dan karakteristik alternator Gamabar 7.4 dapat
dirancang mekanik transmisi sebagai berikut:
Pada kecepatan angin 4,5m/s frekuensi putar kincir adalah:
TSR  vangin 2  4,5
f = = = 0,955Hz = 57,3rpm
2R 2  3.14  1,5
Putaran minimal alternator yang dibutuhkan untuk mencharge aki adalah 650rpm,
sehingga diperlukan gear box step up dengan rasio 650rpm/57,3rpm = 11,3 kali.
Perlu diperhatikan bahwa alternator membutuhkan arus pembangkit medan, bila konektor F
selalu disambung dengan kutub + aki, maka aki akan terus-menerus kehilangan energi. Maka
selain AVR perlu dipasang saklar otomatis pemutus arus ketika kecepatan angin rendah, yaitu
kecepatan putar tidak sanggup mencharge aki. Saklar otomatis ini juga berfungsi agar kincir
angin mudah dalam memulai putaran. Ketika kecepatan angin rendah, saklar memutus arus
medan, sehingga alternator mudah diputar. Saklar dikaitkan dengan bentuk kipas yang
menghadap datangnya angin, jika angin cukup kencang kipas tersebut meng”on”kan saklar.
Saklar otomatis ini dipasang bersama kincir agar selalu mengarah ke angin datang.

Nur Untoro Kincir Angin Praktis 54


C. Baterai dan Inverter
Energi angin merupakan sumber energi alternatif yang ramah lingkungan, namun
demikian memiliki kelemahan diantaranya bahwa hembusan angin tidak kontinyu. Kadang-
kadang lambat, kencang, tatapi kadang-kadang sama sekali tidak ada angin. Dengan demikian
kincir angin sebagai pembangkit listrik selalu membutuhkan baterai untuk penyimpan energi.
Baterai menghasilkan listrik DC, sedangkan peralatan listrik umumnya memerlukan listrik ac,
untuk itu sistem kincir angin pembangkit listrik perlu dilengkapi inverter, yaitu alat elektronik
yang mengubah listrik DC menjadi ac.
Baterai ada dua jenis yaitu baterai kimia dikenal sebagai aki dan baterai mekanik
dikanal sebagi Flywheel battery. Aki sudah sangat dikenal masyarakat, sedang Flywheel
battery mungkin belum dikenal. Aki mudah didapat dipasaran, namun kemampuan
menyimpan energi tiap satuan massa relatif kecil dibanding Flywheel battery. Aki yang
mampu menyimpan energi 3kwh atau 12V 250Ah massanya sekitar 113 kg, sedangkan
flywheel battery untuk menyimpan energi 3 kwh massanya sekitar 10kg saja. Flywheel battery
bekerja menyimpan energi dalam bentuk energi mekanik, yaitu suatu massa yang diputar
hingga 100.000rpm oleh motor listrik yang sekaligus berfungsi sebagai generator dalam ruang
yang dihampakan. Karena efek giroskopik yang sangat besar, maka flywheel battery hanya
cocok sebagai penyimpan energi dalam keadaan tidak bergerak. Flywheel battery yang yang
bagus tidak perlu perawatan, dengakan aki umumnya memerlukan perawatan. Usia pakai aki 3
– 4 tahun (hanya 30%) bergantung jumlah pengisian/pengosongan, sedang flywheel battery
berpuluh-puluh tahun. Kapasitas satu unit flywheel battery bisa cukup besar, misal 50kwh atau
lebih, sedang satu unit aki terbesar sekitar 1,4kwh. Namun sayang harga flywheel battery
masih relatif mahal dan mungkin belum digunakan di Indonesia.
Aki timbal dibuat dari plat-plat timbal (Pb) dan timbal oksida (PbO2), dan larutan 35%
asam sulfat dengan 65% air. Larutan asam sulfat ini dipasaran disebut sebagai air aki zuur.
Larutan ini menyebabkan reaksi kimia yang menghasilkan elektron. Hidrometer adalah alat
pengukur jumlah asam sulfat dalam air aki. Hidrometer yang dicelup kedalam aki dan
menunjukkan nilai asam rendah, berarti energi yang tersimpan dalam aki hampir habis. Energi
yang tersimpan dalam baterai dapat juga diketahui dengan voltmeter. Bila aki stroomnya
habis, dan dicharge/disetroom, maka kadar asam sulfat naik kembali.

Voltase
Keadan Stroom Berat jenis
12V 6V

100% 1.265 12.7 6.3

*75% 1.225 12.4 6.2

50% 1.190 12.2 6.1

25% 1.155 12.0 6.0

soak 1.120 11.9 6.0

Tabel 7.1 Kadaan stroom aki dan berat jenis air aki

Nur Untoro Kincir Angin Praktis 55


Aki ada dua tipe, yaitu baterai starting /cranking, dan deep cycle . Aki starting dirancang
untuk memberikan energi dalam jumlah besar dalam waktu singkat, yaitu pada saat menstarter
mobil. Aki tipe ini memiliki plat yang tipis dan jumlah banyak. Aki deep cycle dirancang
untuk memberikan energi instan lebih sedikit, tetapi dapat mensuplai dalam waktu lama. Plat
pada aki deep cycle lebih tebal dan dapat bertahan dalam siklus pengisian-pengosongan.
Selain itu aki tipe ketiga yaitu dual purpose battery yang merupakan kompromi dari kedua
tipe di atas.
Aki timbal ada beberapa versi, yaitu aki basah (Wet Cell) seperti yang banyak kita
jumpai, aki jel (Gel Cell), dan aki AGM (Absorbed Glass Mat). Aki jel dan aki AGM
merupakan aki spesial yang harganya dua kali lipat dari aki basah. Aki ini baik dalam
menyimpan dan cenderung tidak terjadi sulfatisasi semudah pada aki basah. Aki ini
menghasilkan sedikit gas hidrogen (mudah meledak) dan tidak mengalami korosi, sehinggi aki
jenis ini lebih aman digunakan. Aki jel dan beberapa aki AGM membutuhkan laju pengisian
khusus.
Kemampuan aki dalam menyimpan energi dinyatakan dalam ampere jam (Ah). Aki
dengan rating 100Ah akan dapat mensuplai arus 5 ampere selama 20 jam, atau10 ampere
selama 10 jam, dan seterusnya. Dalam memilih aki sebelum membeli, disarankan untuk
memilih dengan kapasitas sebesar mungkin. Hal ini karena aki tidak boleh digunakan sampai
habis. Aki yang digunakan sampai habis akan mengalami sulfatisasi yang menyebabkan aki
menjadi susah distroom dan akhirnya rusak. Selain itu harus dipikirkan apakah tipe basah, jel
atau AGM, tentu dengan mempertimbangkan aspek perawatan, keselamatan, dan keuangan.
Catatn khusus tentang aki:
1. Kerjakan:
 Fikirkan utamakan keselamatan.
 Baca baik-baik petunjuk penggunaan aki yang disertakan pada pembelian aki.
 Amati secara teratur terutama pada cuaca panas.
 Hentikan segera pemakian aki saat tegangan mulai berkurang drastis.
 Stroom/charge kembali segera setelah aki habis stroom.
2. Jangan kerjakan:
 Jangan menambah asam sulfat atau air aki zuur, tetapi tambahkan air aki/air suling.
 Jangan menambahkan air biasa/air sumur karena mengandung mineral yang dapat
merusak.
 Jangan menstroom aki dengan penyetroom aki yang tidak teregulasi.
 Jangan biarkan aki mendidih airnya saat distroom, segera hentikan.
 Jangan menggabungkan aki yang ukuran dan tipenya berbeda.
 Jangan mengetes aki dengan menghubungsingkat kutub aki dengan kabel.

Inverter
Inverter merupakan sebutan alat elektronik yang mengubah DC menjadi ac. Berdasar
jenis gelombang, digolongkan menjadi 3 jenis, yaitu inverter kotak, semi sinus, dan inverter
sinus murni. Keluaran ke tiga jenis inverter tersebut adalah seperti Gambar 7.5.

Nur Untoro Kincir Angin Praktis 56


(a) (b) (c)

Gambar 7.5 Sinyal output inverter (a) kotak, (b) semisinus, (c) sinus murni

Inverter kotak merupakan inverter paling sederhana, memiliki pemakain terbatas,


seperti lampu, radio, TV, komputer, blender dan mixer. Inverter kotak tidak dapat digunakan
untuk motor listrik induksi seperti pada kulkas dan pompa air. Penggunaan inverter untuk
kipas angin dapat memutar tetapi mendengung. Inverter kotak biasanya menggunakan
transformator teras besi sehingga inverter daya kecil, tetapi cukup berat. Selain keterbatasan
tersebut, umumnya inverter tidak dilengkapi auto shutdown, jadi walaupun aki sudah drop
inverter tetap on. Penggunaan aki hingga kosong menyebabkan aki rusak. Harga inverter jenis
ini relatif murah.
Inverter semi sinus memiliki penggunaan yang lebih luas, termasuk bisa digunakan
untuk motor listrik induksi, namun masih menimbulkan suara dengung. Inverter semisinus
biasanya menggunakan transformator inti ferit, sehingga untuk inverter berdaya besar tidak
begitu berat. Inverter semi sinus biasanya telah dilengkapi pengaman otomatis, seperti mati
sendiri jika terlalu panas/ kelebihan bebaban, kelebihan tegangan, atau tegangan lebih rendah
dari batas minimal tertentu. Dengan demikian inverter ini lebih aman, dan pemakaian aki lebih
awet. Harga inverter ini lebih mahal kira-kira dua kali lipat inverter kotak.
Inverter sinus murni dapat digunakan semua peralatan listrik ac, kualitasnya sama
dengan listrik PLN. Harga inverter sinus murni ini jauh lebih mahal, biasanya dipakai untuk
peralatan khusus yang membutuhkan kualitas power supply yang baik, yang tidak boleh
mengalami gangguan. Inverter umumnya tersedia untuk berbagai tegangan input , 12 VDC,
24 VDC, atau 48 VDC. Daya inverter juga bervariasi mulai dari beberapa puluh watt hingga
sekitar 3500 watt. Semakin besar daya inverter harganya pun semakin mahal. Inverter semi
sinus 1000 watt harganya sekitar 2,5 juta rupiah, inverter sinus murni 3500 watt harganya
sekitar 6 juta rupiah.

Nur Untoro Kincir Angin Praktis 57


DAFTAR PUSTAKA

Ali Murtando. 2004. Pengaruh Kemiringan Blade terhadap Efisiensi Kincir Angin, Skripsi,
Unhalu.
Argaw. N, Foster.R and Ellis. 2001. Renewable Energy for pumping Application in Rural
Villages. Colorado : National Renewable Energy Laboratory.
Boeker. E., and R. van Grondelle, 1996. Environmental Physics. New York: John Wiley &
Sons.
Bruce H. Bailey, Scott L. Mc Donald, 1997. Wind Resource Assessment Handbook. AWS
Scientific, Inc.
Calvert, N. 1971. Windpower in Eastern Crete, London E1 6DY, England
Elliot.D et al. 1987. Wind Energy Resource Atlas of the United States. Pacific Northwest
Laboratory: available from the American wind Energy Association.
Hofman dan Harun. 1987, Energi Angin, Bina Cipta, Jakarta
Nur Untoro. 2004. Pengujian beberapa Bentuk Blade Kincir Angin. Paradigma Vol II
Nur Untoro dan M. Anas, 2004. Penerapan Kincir Angin Mikro Sebagai Pembangkit Listrik
Untuk Daerah Pesisir Dan Pulau-Pulau Di Sulawesi Tenggara, Laporan RPK 2004.
Nur Untoro, Anas M, dan Firdaus. 2006. Pengembangan Kincir Cretan Sebagai Pembangkit
Listrik di Daerah dengan Kecepatan Angin Rendah. Laporan Penelitian Hibah
Bersaing XIV.
Nur Untoro, Frida Agung R. Joko Purwanto. 2015. Pendampingan Komunitas Muslim
Kelompok Tani Makmur Sangiran Katekan Gantiwarno Klaten melalui program
pompanisasi tenaga kincir angin. Laporan Pengabdian Masyarakat tahun 2015
Sutrisno, 1986, Seri Fisika Dasar : Listrik Magnet, ITB, Bandung
Teferi Taye, 1999, Wind Energi Harnessing-Theori And Ethiopian Experience, Journal Of
ESME, Vol II No.2.
www.itdg.org.
www.nrel.gov/wind
www.otherpower.com/otherpower_wind
www.monmouth.com/~jsd/how/htm/ 4forces.html#eq-drag-force
www.batterystuffcom/tutorial_battery.html
www.awea.org/faq
www.mywebpage.netscape.com/dickfradella/compare

Nur Untoro Kincir Angin Praktis 58


Lampiran

Beberapa konversi satuan

1 inci = 2,54 cm
1 kaki = 12 inci
1 mil/jam (mph) = 0,447 m/s
1 knot = 0,5144 m/s
1 daya kuda (hp) = 745,7watt

pendampingan komunitas muslim kelompok tani makmur


sangiran katekan gantiwarno klaten melalui program pompanisasi tenaga kincir angin

Nur Untoro Kincir Angin Praktis 59


Nur Untoro Kincir Angin Praktis 60

Anda mungkin juga menyukai