Versi Dokumen
ii
Lembar Pengesahan
(dr. Yoan Levia Magdi, Sp.T.H.T.B.K.L., (dr. Denny Satria Utama, Sp.T.H.T.B.K.L.,
Subsp.Rino.(K), FICS) Subsp.Onk.(K), M.Si.Med, FICS)
NIP.197603052010122001 Nip. 197811242010121001
oleh:
Tim Penyusun
Pengarah
Direktur Utama dr. Siti Khalimah, Sp.KJ, MARS
Plt. Direktur Pelayanan Medik, dr. Marta Hendry, Sp.U(K), MARS
Keperawatan & Penunjang
Tim Penyusun dan Telaah
Ketua Divisi dr. Denny Satria Utama, SpT.H.T.B.K.L., Subsp.Onk.
(K), Msi.Med, FICS
Daftar Isi
Lembar Pengesahan.......................................................................................................................iii
Tim Penyusun.................................................................................................................................iv
Daftar Isi..........................................................................................................................................v
Daftar Singkatan............................................................................................................................vi
Isi......................................................................................................................................................8
1. Definisi dan Pendahuluan.................................................................................................8
2. Anamnesis.........................................................................................................................12
3. Pemeriksaan fisik.............................................................................................................16
4. Pemeriksaan penunjang dan Staging LNH....................................................................16
5. Kriteria diasgnosis....................................................................................................18
6. Diagnosis Banding...................................................................................................20
7. Tatalaksana LNH......................................................................................................20
8. Edukasi.....................................................................................................................21
9. Lama rawat................................................................................................................21
10. Prognosis..................................................................................................................22
Kepustakaan.........................................................................................................................23
Daftar Singkatan
Limfoma Non-Hodgkin (LNH) adalah sekumpulan besar keganasan primer pada sistem
limfatik dan jaringan limfoid ekstranodal yang dapat berasal dari limfosit B, limfosit T,
dan sel NK. Penyebab pasti LNH tidak diketahui. Faktor risiko LNH antara lain onkogen,
radiasi sinar UV, infeksi virus dan patogen lainnya (Ebstein Barr Virus, Human T-
leukemia Virus-I (HTLV-I), Human Herpes Viruses (HHVS), Hepatitis C, dan
Helicobacter pylori), penyakit autoimun, dan defisiensi imun. LNH sendiri merupakan
penyebab utama kematian akibat kanker pada pria usia 20-39 tahun. Kasus LNH di
Amerika semakin meningkat dengan laju 5-10% pertahun. Insidensi LNH meningkat
seiring dengan bertambahnya usia dimana puncaknya terjadi pada usia 80-84 tahun.1
Limfoma nasofaring merupakan tipe keganasan primer kepala leher yang jarang
dan termasuk tipe keganasan pada nasofaring yang sedikit dilaporkan dibandingkan tipe
lainnya. Berdasarkan penelitian yang dilakukan di RS Tersier di China dari tahun 1995
hingga 2017, ditemukan sebanyak 35 pasien dengan limfoma nasofaring. Gejala yang
paling sering dikeluhkan adalah hidung tersumbat, epistaksis, dan benjolan pada leher.
Berdasarkan histopatologisnya, diffuse large B cell lymphoma (DLBCL) (n = 17) dan
NK/T cell lymphoma (n = 9) merupakan tipe limfoma nasofaring yang paling sering
ditemui (Gambar 1). Angka five-year overall survival adalah sebesar 50.4%.4
Gambar 2. CT Scan Aksial dengan Kontras menunjukkan LNH homogeny eksofitik berukuran
besar yang secara difus mengisi semua dinding nasofaring dan jalan nafas. 6
Meskipun limfoma ovarium merupakan kasus yang jarang, namun diagnosis ini
tetap harus dipikirkan ketika menemui massa ovarium homogen bilateral yang berukuran
besar. Kemoterapi seharusnya menjadi pilihan terapi utama dibandingkan operasi krio.
Regimen standar hingga saat ini adalah R-CHOP (Rituximab, cyclophosphamide,
doxorubicin, vincristine, dan prednisone). Operasi krio pada LNH tidak disarankan karena
hingga saat ini belum ada data yang menunjukkan manfaat operasi krio tersebut. Selain itu,
terapi dengan prinsip tetap menjaga kesuburan tetaplah mungkin dilakukan pada wanita
usia muda yang masih dalam usia reproduktif.7,8
2. Anamnesis
a. Umum
• Benjolan di area kepala dan leher : Waldeyer rings, nasofaring, sinus
paranasal, orofaring , KGB
• Malaise umum
• Berat badan menurun 10% dalam waktu 3 bulan
• Demam tinggi 38˚C selama 1 minggu tanpa sebab
• Keringat malam
• Kelainan Darah
LNH dapat menyerang baik kelenjar getah bening maupun organ ekstranodal.1
Limfoma Nodal
Limfoma Ekstranodal
Terdapat beberapa klasifikasi LNH yang diajukan, namun hingga saat ini
klasifikasi neoplasma limfoid dari WHO merupakan sistem klasifikasi yang paling banyak
dianut saat ini. Berdasarkan lokasinya, LNH terbagi atas:2
3. Pemeriksaan Fisik
- jumlah
- ukuran
Performance Status
Belum ada pemeriksaan penunjang pada LNH yang bisa diandalkan sebagai satu-
satunya modalitas dalam penegakan diagnosis LNH. Penegakan diagnosis dilakukan
Namun, sebagai klinisi, berikut pemeriksaan penunjang yang dianjurkan untuk dilakukan:
- Pada massa tumor di regio kepala leher didapatkan hasil LNH sesuai kriteria
REAL-WHO
- Open biopsy pada KGB leher bila tidak ditemukan tumor primer di kepala leher,
sebelumnya telah dilakukan FNAB leher dan menunjukkan hasil LNH
2. Laboratorium:
Hematologi:
• Darah Perifer Lengkap (DPL) : Hb, Ht, leukosit, trombosit, LED, hitung
jenis
3. Radiologi :
- CT scan kepala leher dengan kontras
- USG abdomen
- Rontgen Thoraks PA dan lateral
5. Kriteria Diagnosis
1. Benjolan di area kepala dan leher : Waldeyer rings, nasofaring, sinus paranasal,
orofaring , KGB
2. Malaise umum
3. Berat badan menurun 10% dalam waktu 3 bulan
4. Demam tinggi 38˚C selama 1 minggu tanpa sebab
5. Keringat malam
6. Keluhan anemia (lemas, pusing, jantung berdebar)
7. Penggunaan obat-obatan tertentu
Manifestasi Khusus
Pemeriksaan fisik
1. Nodul multipel yang tidak nyeri, namun tidak sekeras nodul metastase dan tidak
terfiksasi ke kulit atau jaringan profunda.
2. Keterlibatan KGB biasanya merupakan tanda pertama
3. LNH biasanya menyebar ke nodus yang tidak berdekatan.
4. Keterlibatan abdomen lebih sering ditemukan.2
5. Lokasi tersering pada LNH ekstranodal pada kepala leher adalah di cincin
Waldeyer (>50%) dimana tonsil merupakan predileksi tersering pada cincin
Waldeyer.
Pemeriksaan Penunjang
1. Biopsi dan pemeriksaan histopatologi :
- Pada massa tumor didapatkan hasil LNH sesuai kriteria REAL-WHO
2. Laboratorium:
Hematologi:
• Darah Perifer Lengkap, Gambaran Darah Tepi (GDT) : morfologi sel darah
Kimia klinik:
• SGOT, SGPT, Bilirubin (total/direk/indirek), LDH, protein total, albumin-globulin
• Alkali fosfatase, asam urat, ureum, kreatinin, Gula Darah Sewaktu
• Elektrolit: Na, K, Cl, Ca, P
• HIV, TBC, Hepatitis C (anti HCV, HBsAg)
Analisis urin :
Urin lengkap
3. Radiologi :
- CT scan kepala leher dengan kontras
- USG abdomen
- Rontgen Thoraks PA dan lateral
4. Pemeriksaan Echocardiografi menilai fungsi jantung.
Karsinoma
- Inverted papilloma sinus paranasal
- Sarkoma
- Melanoma
- Hemangioma
6. Tatalaksana LNH
Terapi definitif LNH hingga saat ini adalah kemoterapi sistemik karena tumornya
bersifat kemosensitif, meskipun prognosis biasanya tergantung dari keparahan dan subtipe
limfoma. Pendekatan pengobatan LNH terus mengalami kemajuan yang cukup besar
hingga saat ini. LNH secara umum responsif terhadap pengobatan, meskipun lamanya
respon pengobatan sangat bervariasi. Pengobatan dengan menggunakan kombinasi
kemoterapi dapat mempengaruhi prognosis dari penyakit.1,3 Pasien harus dijelaskan
mengenai:
7. Edukasi
a. Edukasi/informasi medis :
Edukasi tentang diagnosis
Edukasi tentang risiko/komplikasi
Edukasi tentang prognosis
Edukasi tentang terapi
Edukasi tentang faktor risiko
Edukasi tentang rehabilitasi
edukasi pemenuhan gizi
c. Edukasi & Konseling Gizi:
Pemberian edukasi terkait jadwal makan & alergi makanan
Konseling gizi saat akan pulang tentang diet kanker
d. Edukasi keperawatan
Edukasi terapi relaksasi dan distraksi
Pengaturan makanan untuk peningkatan BB
Edukasi proses penyakit dan pencegahan perdarahan
e. Edukasi Farmasi Pengisian Formulir informasi dan edukasi terintegrasi :
Indikasi dan cara penggunaan obat
Edukasi obat pulang
8. Lama Rawat
Lama rawat pasien dengan Kimfoma Non-Hodgkin adalah 5 hari