Anda di halaman 1dari 2

Formula Komunikasi

‘C’ adalah Communication atau komunikasi. Ada 3 hal yang diperlukan untuk memenuhinya.
Yaitu ‘Q’ atau question(pertanyaan), ‘P’ atau praise (pujian) dan ‘R’ atau reaction (reaksi).
Dengan demikian komunikasi akan berjalan dengan lancer dan baik, harus mengandung
pertanyaan, pujian, dan reaksi.

 Pertanyaan, adalah bentuk ketertarikan terhadap lawan bicara. Oleh karena itu,
pertanyaan dapat disebut juga sebagai dasar komunikasi. Komunikasi tidak akan
terwujud jika tidak ada ketertarikan sama sekali terhadap lawan bicara. Seperti yang
dikatakan oleh Alfred Adler seorang psikolog, dokter, terapis, sekaligus pendiri awal
aliran psikologi individual dari Austria. “Mereka yang tidak tertarik terhadap orang
lain mengalami kesulitan terbesar dalam hidup dan merasakan luka besar dari orang
lain. Seluruh kegagalan yang dialami manusia muncul dari orang – orang seperti ini.
 Pujian, merupakan hal penting untuk membentuk hubungan yang kokoh. Pujian
mempunyai efek yang instan dan kuat terhadap manusia.
 Reaksi muncul jika kita mendengarkan ucapan lawan bicara. Reaksi yang paling
umum adalah umpan balik verbal seperti “oh,ya?” siapapun pasti ingin terus
berbincang lebih lama dengan lawan bicara yang menunjukkan reaksi seperti in ikan?
Legenda dunia bincang – bincang, Larry King, mengatakan bahwa aturan pertama
dalam berdialog adalah mendengarkan. “Tunjukkanlah dengan sungguh – sungguh
bahwa anda tertarik dengan apa yang sedang dikatakan oleh lawan bicara, sehingga
dia pun akan berbuat demikian terhadap anda. Untuk menjadi pembicara yang hebat,
anda harus terlebih dulu menjadi pendengar yang baik.”

Yang dibutuhkan dalam komunikasi

 People, Kenali calon pendengar. Kita harus mengetahui tentang jumlah,


kecenderungan, tingkat pendidikan dan ekonomi, serta keinginan audiens. Public
Speaking umumnya cenderung ke arah audiens sehingga tidak berlebihan jika
dikatakan bahwa keberhasilan atau kegagalan presentasi bergantung pada analisis
tentang audiens.
 Place, Amati tempat. Pastikan dengan baik lokasi, layar, penempatan kursi,
pencahayaan, dan penghangat atau pendingin ruangan. Hal ini diperlukan untuk
keefektifan berjalannya public speaking kita. Perhatikan dengan baik seluruh
fasilitas dan keadaan disekitar kita agar dapat meminalisir kesalahan teknis yang
mungkin terjadi.
 Purpose, Jangan lupakan Tujuan. Seorang Public Speaker adalah nahkoda yang
mengajak audiens berkeliling dengan kapalnya. Oleh karena itu, kita harus selalu
ingat arah menuju destinasi perjalanan tersebut.
 Presenter, Pembucara harus selalu siap. Seorang penyaji harus menguasai materi
yang telah di pilih dan mempersiapkan dengan baik semuanya. Jadi, perlu
dilakukan beberapa kali latihan.

Sebuah ucapan terdengar berbeda dari Iramanya

Volume – Suara yang terlalu kecil tidak akan berdampak apa – apa. Meskipun demikian,
suara keras juga bukan solusinya. Besarnya suara harus dijaga agar pesan sampai dengan baik
kepada audiens. Menyesuaikan volume suara dengan suasana dan konten omongan adalah
kunci pertama untuk menciptakan irama.

Kecepatan – umumnya kesepatan bicara yang pas ketika berhadapan dengan audiens adalah
200 – 300 kata permenit. Namun, seorang pemula akan lebih mudah gugup sehingga
menuntahkan segalanya dalam satu waktu. Kalau sudah begini, jumlah dan tingkat
pemahaman audiens pun akan menurun. Untuk memperlambat kecepatan bicara, bibir harus
digerakkan keatas dan kebawah.

Intonasi – mengubah intonasi suara setiap saat dapat meningkatkan konsentrasi audiens.
Ucapan yang tidak berintonasi hanya akan terdengar seperti lagu pengantar tidur karena
begitu monoton. Saat menekankan sesuatu, intonasi suara harus tinggi.

Jeda – kita dapat lebih menekankan makna ucapan lewat jeda di depan kata atau kalimat.
Begitu pula dengan ‘keheningan 51 detik’ yang dilakukan Obama. Jeda membuat makna
ucapannya tersampaikan lebih kuat.

Anda mungkin juga menyukai