Anda di halaman 1dari 5

Asuhan Keperawatan Jiwa pada Ny.

S Dengan Risiko Perilaku Isolasi Sosial

Di Rumah Sakit Jiwa

A. Identitas Klien
1. Nama : Ny
2. Umur : 32 Tahun
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Pendidikan :-
5. Pekerjaan :-
6. Alamat :-
7. Tanggal Pengkajian : 17 Maret 2022
B. Alasan Masuk Rumah Sakit
Alasan klien masuk rumah sakit jiwa adalah klien mengatakan bila dekat
dengan teman saya tidak tau bagaimana saya harus ngobrol suster, apa yang
dibicarakan dan dari mana mulainya sata takut ditertawakan suster.
C. Faktor Predisposisi
Faktor-faktor predisposisi yang terjadi pada pasien isolasi sosial adalah :
a. Faktor perkembangan
Pada setiap tahapan tumbuh kembang individu ada tugas perkembangan yang
harus dilalui individu dengan sukses agar tidak terjadi gangguan dalam hubungan
sosial.
b. Fakto Biologis
Genetik merupakan salah satu faktor pendukung gangguan jiwa.
c. Faktor Sosial Budaya
Isolasi sosial merupakan faktor dalam gangguan berhubungan. Ini akibat dari
norma yang tidak mendukung pendekatan terhadap orang lain, atau tidak
menghargai anggota masyarakat yang tidak produktif, seperti lansia, orang cacat
dan penyakit kronik.
d. Faktor komunikasi dalam keluarga
Gangguan komunikasi dalam keluarag merupakan faktor pendukung untuk
terjadinya gangguan dalam hubungan sosial.
D. Aspek Fisik
1. Tanda-tanda vital pada pasien isolasi sosial pada umumnya TD : cnderung
meningkat, Nadi: cenderung meningkat, Suhu : meningkat.
2. Ukur TB dan BB pada pasien isolasi sosial cenderung menurun
3. Keluhan fisik
Keluhan fisik pada pasien isolasi sosial biasanya mengalami gangguan pola
makan dan tidur sehingga bisa terjadi penurunan berat badan. Klien biasanya tidak
menghiraukan kebersihan dirinya.
E. Psikososial
1) Genogram
Menggambarkan tiga generasi yang dapat menggambarkan hubungan klien dan
keluarga
2) Konsep Diri
a. Gambaran Diri
Gambaran diri pada pasien isolasi biasanya menolak melihat dan menyentuh
bagian tubuh yang berubah atau tidak menerima perubahan tubuh yang telah
terjadi atau yang akan terjadi.
b. Identitas Diri
Identitas pada pasien isolasi sosial biasanya meliputi ketidakpastian
memandang diri, sukar menetakan keinginan dan tidak mampu mengambil
keputusan.
c. Peran Diri
Peran diri pada pasien isolasi sosial biasanya meliputi berubah atau
berhentinya fungsi peran yang disebabkan penyakit, proses menua, putus
sekolah, PHK dan lainnya.
d. Ideal Diri
Ideal diri pada pasien isolasi sosial biasanya mengungkapkan keputusan
karena penyakitnya, mengungkapkan keinginan yang terlalu tinggi.
e. Harga Diri
Harga diri pada pasien isolasi sosial biasanya meliputi perasaan malu terhadap
diri sendiri, rasa bersalah terhadap diri sendiri, gangguan hubungan sosial,
merendahkan martabat, mencederai diri, dan kurang percaya diri.
F. Analisa Data

Data Masalah
Ds : Isolasi Sosial
- Pasien mengatakan bila dekat
dengan teman saya tidak tau
bagaimana saya harus ngobrol
suster, apa yang dibicarakan dan dari
mana mulainya saya takut
ditertawakan suster.
Do:
- klien tampak sering menyendiri dan
tidak mau mengikuti kegiatan
diruangan.
- Pada saat pengkajian klien berbicara
dengan suara lirih hampir tidak
terdengar, kontak mata minimal
klien lebih banyak menunduk sambil
memainkan jari-jarinya dan
terkadang mengigit kukunya.

G. Diagnosa Keperawatan
1. Isolasi Sosial

H. Rencana Asuhan Keperawatan

Diagnosa Rencana Asuhan Keperawatan


Keperawata Tujuan Kriteria Intervensi
n
Isolasi Sosial - Klien dapat Setelah dilakukan SP 1
berinteraksi 2x24 jam klien dapat 1. Identifikasi
dengan orang berinterksi dengan penyebab isolasi
lain. orang lain dengan sosial pasien.
- Klien dapat kriteria hasil : a. Tanyakan
menyebutkan - Dapat siapa yang
penyebab menyebutkan paling dekat
isolasi sosial. penyebab b. Siapa yang
- Klien mampu isolasi sosial tidak dekat
menyebutkan - Dapat c. Apa
kerugian dan menyebutkan sebabnya.
keuntungan kerugian dan 2. Diskusi dengan
berinteraksi keuntungan pasien tentang
dengan teman berinteraksi keuntungan dan
dan bercakap- dan kerugian punya
cakap. bercakap- teman dan
- Klien dapat cakap. bercakap-cakap.
melaksanakn - Dapat 3. Ajarkan pasien
hubungan memulai cara berkenalan
sosial secara pembicaaraan 4. Anjurkan
bertahap. dengan orang kegiatan latihan
- Klien dapat sekitar. berkenalan
mempraktekan berbicara saat
cara memulai melakukan
pembicaraan hubungan sosial.
dengan orang SP 2
sekitar. - Evaluasi SP 1
- Latih
berhubungan
sosial secara
tertutup
- Masukkan dalam
jadwal kegiatan
pasien
SP 3
- Evaluasi SP 1 dan
SP 2
- Latih cara
berkenalan
dengan 2 orang
atau lebih
- Masukkan dalam
jadwal kegiatan
pasien.

Implementasi dan Evaluasi Keperawatan

Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi


Isolasi Sosial Pasien mengatakan bila S : Pasien mengatakan bila
dekat dengan teman saya dekat dengan teman saya
tidak tau bagaimana saya tidak tau bagaimana saya
harus ngobrol suster, apa harus ngobrol suster, apa
yang dibicarakan dan dari yang dibicarakan dan dari
mana mulainya saya takut mana mulainya saya takut
ditertawakan suster. ditertawakan suster.
O:
- klien tampak
sering menyendiri
dan tidak mau
mengikuti kegiatan
diruangan.
- Pada saat
pengkajian klien
berbicara dengan
suara lirih hampir
tidak terdengar,
kontak mata
minimal klien lebih
banyak menunduk
sambil memainkan
jari-jarinya dan
terkadang mengigit
kukunya.
A : Isolasi Sosial
P : Latihan berbicara
dengan teman kamar 2x
sehari

Anda mungkin juga menyukai