Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PENDAHULUAN

ISOLASI SOSIAL

Disusun oleh

NAMA : BELA APRIYANI

NIM : 1825017

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PANCA BHAKTI


PRODI D III KEPERAWATAN
BANDAR LAMPUNG
2020
LAPORAN PENDAHULUAN

A. ISOLASI SOSIAL
1. pengertian

Isolasi social adalah kegagalan individu dalam melakukan interaksi dengan orang
lain yang disebabkan oleh fikiran negative atau mengancam. Sesorang dapat
dikatakan mengalami gangguan isolasi social apabila individu tersebut menarik
diri , tidak berkomunikatif, menyendiri dan asyik pada dirinya sendiri, tidak ada
kontak mata, sedih, afek tumpul, sikap bermusuhan menyatakan sepi atau di tolak,
kesulitan membina hubungan dengan lingkungan dan orang lain, dan
mengngkapkan perasaan tidak dimengerti oleh orang lain.

Isolasi social merupakan suatu gangguan interpersonal yang terjadi akibat adanya
kepribadian yang tidak fleksibel menimbulkan prilaku maladaptive dan
mengganggu fungsi seseorang dalam berhubungan social

Isolasi social adalah gangguan dalam berhubungan yang merupakan mekanisme


individu terhadap sesuatu yang mengancam dirinya dengan cara menghindari
interaksi dengan orang lain dan lingkungan.

2. Rentang respon

Respon adaptif Respon maladaptife

- Menyendiri -Menarik diri


- Merasa
- Otonomi - Ketergantungan
sendiri
- Bekerja sama - Manipulasi
- Depresi
- Independen - Curiga
- curiga
B. PROSES TERJADINYA MASALAH
1. Faktor predisposisi

Hal-hal yang dapat mempengaruhi terjadinya isolasi sosial, meliputi:

Faktor Biologis

- faktor herediter dimana ada riwayata anggota keluarga yang mengalami gangguan
jiwa. Adanya risiko bunuh diri, riwayat penyakit atau trauma kepala.
- riwayat penggunaan NAPZA. Selain itu ditemukan adanya kondisi patologis otak,
yang dapat diketahui dari hasil pemeriksaan struktur otak melalui pemeriksaan CT
Scan dan hasil pemeriksaan MRI untuk melihat gangguan struktur dan fungsi otak
(Thomb, 2000)

Faktor Psikologis

Pasiendengan masalah isolasi sosial, seringkali mengalami kegagalan yang


berulangdalam mencapai keinginan/harapan, hal ini mengakibatkan terganggunya
konsep diri, yang pada akhirnya akan berdampak dalam membina hubungan dengan
orang lain.Koping individual yang digunakan pada pasiendengan isolasi sosial dalam
mengatasi masalahnya, biasanya maladaptif. Koping yang biasa digunakan meliputi:
represi, supresi, sublimasi dan proyeksi. Perilaku isolasi sosial timbul akibat adanya
perasaan bersalah atau menyalahkan lingkungan, sehingga pasienmerasa tidak pantas
berada diantara orang lain dilingkungannya. Kurangnya kemampuan komunikasi,
merupakan data pengkajian keterampilan verbal pada pasien dengan masalah solasi
sosial, hal ini disebabkan karena pola asuh yang keluarga yang kurang memberikan
kesempatan pada pasien untuk menyampaikan perasaan maupun
pendapatnya.Kepribadian introvertmerupakan tipe kepribadian yang sering dimiliki
pasien dengan masalah isolasi sosial. Ciri-ciri pasiendengankepribadian ini adalah
menutup diri dari orang sekitarnya. Selain itu pembelajaran moral yang tidak adekuat
dari keluarga merupakan faktor lain yang dapat menyebabkan pasien tidak mampu
menyesuaikan perilakunya di masyarakat, akibatnya pasienmerasa tersisih ataupun
disisihkan dari lingkungannya. Faktor psikologis lain yang dapat menyebabkan
isolasi sosial adalah kegagalan dalam melaksanakan tugas perkembangan.

Faktor Sosial Budaya

- ketidakmampuan pasiendalam memenuhi kebutuhan.


- fokus pasienhanya pada pemenuhan kebutuhannya dan mengabaikan hubungan
sosialisasi dengan lingkungan sekitarnya Stuart & Laraia (2005) dan Townsend
(2005).
2. Faktor Presipitasi
- Ditemukan adanya riwayat penyakit infeksi, penyakit kronis atau kelainan
struktur otak. Faktor lainnya pengalaman abuse dalam keluarga.
- Penerapan aturan atau tuntut dikeluarga atau masyarakat yang sering tidak
sesuai dengan pasien dan konflik antar masyarakat.
- pengalaman negatif pasienyang tidak menyenangkan terhadap gambaran
dirinya.
- Ketidak jelasan atau berlebihnya peran yang dimiliki serta mengalami krisis
identitas.
- Pengalaman kegagalan yang berulang dalam mencapai harapan atau cita-citA
- kurangnya penghargaan baik dari diri sendiri maupun lingkungan.

3. Penialaian stressor

Penilaian individu terhadap stressor individu dalam hal ini rasa sedih karena suatu
kehilangan atau beberapa kehilangan dapat sangat besar sehingga individu tidak
mau menghadapi kehilangan dimasa depan bukan resiko mengalami lebih banyak
kesedihan. Respon ini mungkin terjadi jika individu mengalami kesulitan dalam
perkembangan yang berkaitan dengan hubungan.
4. Mekanisme koping
- Proyeksi keinginan yang tidak dapt di toleransi, mencurahkan emosi kepada
orang lain karena kesalahan sendiri
- Isolasi social merupakan prilaku yang menunjukan pengasingan diri dari
lingkungan dan orang lain
- Spilating atau memisah merupakan kegagalan individu dalam
mengekspetasikan dirinya dalam meniali baik dan buruk

5. Sumber koping
- Keterlibatan dalam hubungan yang luas dan teman.
- Hubungan dengan hewan peliharaan
- Penggunaan kreatifitas untuk mengekspresikan stress interpersonal ( misalnya
kesenian, music, atau tulisan)

C. POHON MASALAH
gangguan sensori pesepsi halusinasi ( efek )

isolasi social ( core problrm )

harga diri rendah kronis ( causa )

maslah utama ( core problem ) pada gambar diatas adalah isolasi social.
Penyebab pasien mengalami isolasi social dikarnakan pasien mengalami harga
diri rendah . apabila pasien isolasi social tidak diberikan asuhan keperawatan
akan menyebabkan kaus gangguan persepsi sensori halusinasi.

D. PENGKAJIAN
Pengkajian pasienisolasi sosial dapat dilakukan melalui wawancara dan observasi
kepada pasiendan keluarga. Tanda dan gejala isolasi sosial dapat ditemukan
dengan wawancara, melelui bentuK pertanyaan sebagai berikut:

- Bagaimana perasaan Anda saat berinteraksi dengan orang lain?


- Bagaimana perasaan Anda ketika berhubungan dengan orang lain? Apa yang
Anda rasakan? Apakah Anda merasa nyaman ?
- Bagaimana penilaian Anda terhadap orang-orang di sekeliling Anda (keluarga
atau tetangga)?
- Apakah Anda mempunyai anggota keluarga atau teman terdekat? Bila punya
siapA anggota keluarga dan teman dekatnya itu?
- Adakah anggota keluarga atau teman yang tidak dekat dengan Anda? Bila
punya siapa anggota keluarga dan teman yang tidak dekatnya itu?
- Apa yang membuat Anda tidak dekat dengan orang tersebut?

Tanda dan gejala isolasi sosial yang dapat ditemukan melalui observasi adalah
sebagai berikut

- Pasienbanyak diam dan tidak mau bicara


- Pasienmenyendiri dan tidak mau berinteraksi dengan orang yang terdekat
- Pasientampak sedih, ekspresi datar dan dangkal
- Kontak mata kurang

E. DIAGNOSIS KEPERAWATAN
- Isolasi social
- Harga diri rendah
- Gangguan sensori persepsi halusinasi

F. INTERVENSI
Tindakan Keperawatan Untuk PasienIsolasi Sosial

Tujuan : Pasienmampu

- Membina hubungan saling percaya

- Menyadari isolasi sosial yang dialaminya

- Berinteraksi secara bertahap dengan anggota keluarga dan lingkungan sekitarnya

- Berkomunikasi saat melakukan kegiatan rumah tangga dankegiatan social

Tindakan Keperawatan: Membina hubungan saling percayadengan cara:

- Mengucapkan salam setiap kali berinteraksi dengan klien


- Berkenalan dengan klien: perkenalkan nama dan nama panggilan yang
perawatsukai, serta tanyakan nama dan nama panggilan yang disukai pasien
- Menanyakan perasaan dan keluhan pasiensaat ini
- Buat kontrak asuhan: apa yang Perawat akan lakukan bersama klien, berapa
lama akan dikerjakan, dan tempatnya di mana
- Jelaskan bahwa perawat akan merahasiakan informasi yang diperoleh untuk
kepentingan terapi
- Setiap saat tunjukkan sikap empati terhadap klien
- Penuhi kebutuhan dasar pasienbila memungkinkan
- Membantu pasien menyadari perilaku isolasi social
- Tanyakan pendapat pasiententang kebiasaan berinteraksi dengan orang lain
- Tanyakan apa yang menyebabkan pasientidak ingin berinteraksi dengan orang
lain
- Diskusikan keuntungan bila pasienmemiliki banyak teman dan bergaul akrab
dengan mereka
- Diskusikan kerugian bila pasienhanya mengurung diri dan tidak bergaul
dengan orang lain
- Jelaskan pengaruh isolasi sosial terhadap kesehatan fisik klien
- Melatih pasien berinteraksi dengan orang lain secara bertahap
- Jelaskan kepada pasiencara berinteraksi dengan orang lain
- Berikan contoh cara berbicara dengan orang lain
- Beri kesempatan pasienmempraktekkan cara berinteraksi dengan orang lain
yang
- dilakukan di hadapan Perawat
- Bantu pasienberinteraksi dengan satu orang teman/anggota keluarga
- Bila pasien sudah menunjukkan kemajuan, tingkatkan jumlah interaksi dengan
dua tiga, empat orang dan seterusnya
- Beri pujian untuk setiap kemajuan interaksi yang telah dilakukan oleh klien
- Latih pasien bercakap-cakap dengan anggota keluarga saat melakukan
kegiatan harian dan kegiatanrumahtangg
- Latih pasien bercakap-cakap saat melakukan kegiatan social
misalnya :kekantor pos, kebank dan lain-lain
- Siap mendengarkan ekspresi perasaan pasiensetelah berinteraksi dengan orang
lain. Mungkin pasienakan mengungkapkan keberhasilan atau kegagalannya.
Berdorongan terus menerus agar pasientetap semangat meningkatkan ii
nteraksinya.

Anda mungkin juga menyukai