Anda di halaman 1dari 2

Kelompok Kepentingan Dalam Mempengaruhi Suprastruktur Politik

Hafidz Zaula Miftah

Kelompok kepentingan adalah suatu kelompok yang bertujuan untuk meyakinkan dan

memengaruhi keputusan politik para pejabat publik agar bertindak sesuai dengan kepentingan

tertentu. Kepentingan ini berupa kepenitngan masyarakat luas atau umum bahkan kepentingan

untuk kelompok tertentu. Contoh organisasi yang merupakan kelompok kepentingan, yaitu

organisasi masyarakat (KOSGORO, NU, Muhammadiyah), kelompok cendikiawan atau pakar

di berbagai bidang ilmu pengetahuan, paguyuban daerah, alumni, kelompok daerah asal,

organisasi mahasiswa, organisasi pemuda (KNPI, Pemuda Pancasila), organisasi profesi (AIPI,

IDI, ISKI, ISEI), paguyuban hobi tertentu, dan sebagainya. Kelompok kepentingan tidak

berusaha untuk menempatkan wakil-wakilnya dalam dewan perwakilan rakyat, melainkan

cukup mempengaruhi suprastruktur politik seperti DPR atau instansi yang berwenang maupun

menteri yang berwenang. Namun, dalam kenyataannya terkadang kelompok kepentingan bisa

juga dijadikan batu loncatan atau jembatan bagi politikus infrastruktur yang bisa jadi tokoh-

tokoh Parpol, Ormas dan komunitas yang berpengaruh di masyarakat untuk masuk ke

suprastruktur politik, ada yang ikut dalam pemilihan atau diangkat untuk memegang jabatan di

lembaga eksekutif, bisa sebagai menteri, kepala Dirjen, diplomat, komisaris di BUMN, dan

sebagainya. Dengan masuknya ke dalam suprastruktur politik maka kelompok kepentingan

dapat lebih maksimal mengimplementasikan kepentingan, ide dan gagasannya. Ada kegiatan-

kegiatan para komunikator politik yang melibatkan kelompok kepentingan untuk meminta

masukan, rekomendasi, pertimbangan dan juga kritik terhadap program dan kebijakan penguasa

(komunikator politik). Dalam kondisi tertentu kelompok kepentingan juga bisa

bertransformasi menjadi kelompok penekan bila memang ada suatu ketidakadilan, kesewenang-

wenangan dari penguasa yang tidak berhasil diselesaikan melalui jalan musyawarah dan

mufakat.
Kelompok kepentingan dianggap sebagai infrastruktur politik karena mereka memberikan
masukan yang digunakan pemerintah untuk memutuskan kebijakan yang akan diambil terhadap
rakyatnya. Adapun peran dan fungsi kelompok kepentingan adalah :

a) Media penampung kepentingan masyarakat


Kebijakan yang diputuskan oleh pemerintah dapat menguntungkan maupun
merugikan masyarakat.
b) Mengartikulasikan kepentingan-kepentingan
Kelompok kepentingan memusatkan perhatian pada upaya mengartikulasikan
kepentingan tertentu yang ditujukan kepada pemerintah.
c) Sebagai salah satu saluran input bagi pemerintah
Kelompok kepentingan memberikan input yang digunakan pemerintah untuk
memutuskan kebijakan yang akan diambil terhadap rakyatnya.

Referensi

Risnawan, W. (2017) ‘Peran Dan Fungsi Infrastruktur Politik Dalam Pembentukan Kebijakan
Publik’, Dinamika Administrasi Publik, 4(3), pp. 511–518. Available at:
https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/dinamika/article/view/1952/1588.

Shahreza, M. (2016) ‘Proses dan Elemen-Elemen Komunikasi Politik’, Etika Komunikasi


Politik, (893), pp. 1–69.

Anda mungkin juga menyukai