Anda di halaman 1dari 2

Pertanyaan

1. Kelemahan dari tagmemik?


2. Tagmemik merupakan teori yang universal, oleh sebab itu berikan contoh tagmemik
pada bidang lain.
3. Jelaskan kembali diagram pohon
4. Teori ini baru, apakah teori masih terus berkembang dan dan popular di dunia ilmu?
5. Ada batas-batas tidak dalam penggunaan teori tagmemik ini, ketika menyangkut
dalam kehidupan?
6. Bagaimana pembedahan kalimat “adik diantar Ayah ke sekolah menggunakan sepeda
motor”, sesuai diagram pohon tadi?
7. Bisa berikan contoh lain mengenai pohon klausa?

Jawaban
1. Kelemahan teori tagmemik
a. Aliran tagmemik bersifat eklektik sehingga kurang menampilkan
kekhasannya.
b. Usia aliran ini terbilang masih muda, sehingga sosialisasinya belum begitu
meluas di masyrakat, apalgi di Indonesia dan Eropa. Bahkan beberapa ahli
bahasa di Belanda tidak mau mengakui adanya teori tagmemik ini.
c. Dengan tidak adanya batasan antara morfologi dan sintaksis, dikhawatirkan
terjadinya ketidakaturan pada tata bahasa hierarki, khususnya pada bahasa
yang bertipologi aglutinatif.
d. Pernyataan bahwa predikat harus kata kerja dan tidak ada istilah kata nominal
betul-betul tidak dapat diterima oleh mereka yang menyala (padahal
kebanyakan orang Indonesia animasi).
e. Mengaburkan batas antara “keterangan tempat dengan adjung” dalam klausa
transitif dan intrasitif.
f. Analisis menggunakan rumusan singkatan yang sangat memusingkan.
2. Selain sifat eklektik seperti yang dikemukakan di atas teori Tagmemik juga
memiliki sifat lain yang cukup menguntungkan, yakni sifat universal.
Keuniversalan atau kesemestaan dalam teori Tagmemik bukan saja kesemestaan
seperti yang dikeinukakan oleh Comrie (1981) dalam arti berlaku untuk semua
bahasa, akan tetapi juga kesemestaan dalam arti berlaku untuk semua bidang
kehidupan manusia (Pike & Pike, 1977: I). Travis (1980) telah berhasil
menganalis;s struktur makanan orang Sunda dengan teori Tagmemik ini. Hasilnya
cukup meyakinkan sehingga dapat diterima oleh berbagai pengamat, baik
pengamat bahasa maupun yang nonbahasa.
3.
4. Teori ini masih bertahan, namun tidak banyak yang menggunakan. Terakhir
penggunakan teori ini dilakukan oleh Eduard Travis (1980) yang telah berhasil
menganalisis struktur makanan orang Sunda dengan teori Tagmemik ini. Hasilnya
cukup meyakinkan sehingga dapat diterima oleh berbagai pengamat, baik
pengamat bahasa maupun yang nonbahasa.
Ketika teori ini diterapkan di sekolah, pada tingakt SMA maka siswa akan sulit
menggunakannya, dan harus didampingi oleh guru.
5. Dapat dikatakan terbatas, karena menyangkut empat penanda umum yang sidah
dijelaskan tadi yakni slot, kelas, peran, dan kohesi.

6. FK FKet
KB KK KKet
MD Af MD Prep MD Af
Adik di antar Ayah me-kan
7.

Anda mungkin juga menyukai