Anda di halaman 1dari 3

Diskusi 3

Selamat Malam

Yth. Ibu Tutor terima kasih atas materi Inisiasinya ini sangat membantu saya sebagai referensi
tambahan dalam mempelajari materi. Pada sesi diskusi 3, saya akan memberikan contoh dan cara
antisipasi dari risiko eksternalitas yang dihadapi oleh perusahaan, seperti risiko reputasi, risiko
lingkungan, risiko sosial, dan risiko hukum.
Jawaban.
Risiko eksternalitas adalah potensi penyimpangan hasil pada eksposur perusahaan strategis, dan
bisa berdampak pada potensi penutupan usaha, karena pengaruh dari faktor eksternal.
Perusahaan sesungguhnya telah secara aktif memusatkan perhatiannya pada upaya pencegahan
agar terlindung dari akibat yang parah yang ditimbulkan oleh external risk events ini.
Ada beberapa risiko ekternalitas yang dihadapi oleh perusahaan, antara lain :
1. Risiko Reputasi.
Adalah potensi hilangnya atau hancurnya image perusahaan karena penerimaan
lingkungan eksternal yang rendah, atau bahkan bisa terjadi penolakan. Penyebab
penolakan tersebut ada dua: ketidakmampuan perusahaan mengambil tindakan terhadap
isu eksternal yang terkait dengan perusahaan dan ketidakmampuan perusahaan mengelola
komunikasi dengan pihak berkepentingan eksternal yang dapat menimbulkan persepsi
positif terhadap perusahaan.
Sebuah Koperasi Simpan Pinjam (KSU) kemungkinan akan mengalami kehilangan
banyak nasabahnya karena salah penyimpan dana yang besar menarik dananya untuk
berinvestasi diproperti. Pada saat tersebut dilihat nasabah lainnya dan beranggapan
bahwa koperasi tersebut akan bangkrut sehingga informasi terus berantai.
Antisipasi yang seharusnya dilakukan KSU tersebut adalah :
1) Memberikan penjelasan kepada nasabah tesebut sementara menarik dananya
untuk berinvestasi di bidang properti dan selanjutkan akan kembali menaruh dana
nya di ksu.
2) Memberitahukan bahwa semua jenis program yang dilaksanakan oleh KSU sudah
dinaungi oleh OJK sehingga semua program koperasi aman.
2. Risiko Lingkungan.
Merupakan potensi penyimpangan hasil, bahkan potensi penutupan perusahaan karena
ketidakmampuan perusahaan dalam mengelola polusi dan dampaknya yang ditimbulkan
oleh perusahaan. Analisis resiko lingkungan adalah proses memperkirakan resiko pada
organisme, sistem, atau populasi dengan segala ketidakpastian yang menyertainya. Jadi
intinya analisis risiko lingkungan adalah proses prediksi kemungkinan dampak negatif
yang terjadi terhadap lingkungan sebagai akibat dari kegiatan tertentu.
Sebuah pabrik yang bergerak dibidang garment karena mengejar omset pabrik tersebut
terus melemburkan karyawannya agar pesanan dari pelanggan bisa terpenuhi. Hal
tersebut mengakibatkan pusat pengelohan limbah pabrik menjadi overload yang
mencemari sungai yang ada disebelah pabrik. Akibat kejadian tersebut pabrik di demo
warga setempat dan diancam akan ditutup operasinal pabrik.
Antisipasi yang seharusnya dilakukan Pabrik tersebut adalah :
1) Langkah awal yang harus dilaksanakan pihak manajemen menerima keluhan
warga dan berjanji akan melakukan perbaikan, untuk meredam emosi warga.
2) Berkoordinasi dengan pihak terkait seperti Dinas Lingkungan Hidup untuk
melakukan pengecekan terhadap dampak yang ditimbulkan dan mencari jalan
keluar untuk memperbaiki pencemaran yang sudah ditimbulkan.
3) Menambah kapasitas pengolahan limbah agar kedepannya tidak terulang kejadian
tersebut.
4) Menyampaikan kepada warga hasil kordinasi dengan dinas terkait mengenai luas
pencemaran yang ditimbulkan dan upaya yang akan dilakukan untuk mengatasi
pencemaran tersebut serta rencana penambahan pengolahan limbah.
3. Risiko Sosial.
Adalah potensi penyimpangan hasil karena tidak akrabnya perusahaan dengan
lingkungan tempat perusahaan berada. Termasuk di dalamnya adalah kalau perusahaan
tidak peka terhadap rekruitmen karyawan tanpa memberi kesempatan masyarakat
setempat dan peran sosial perusahaan dalam masyarakat. Risiko sosial timbul karena
perbedaan persepsi dan budaya yang mengakibatkan terjadinya rasa ketidakpuasan serta
ketidakadilan dari para pemangku kepentingan eksternal.
Seorang pengusaha membuka usaha meubel disuatu desa, dimana pengusaha tersebut
tidak mencari pembanding disekitar lingkungan tersebut, untuk masalah perijinan
pengusaha tersebut hanya mengurus di Kantor Desa. Warga menjadi resah tahu-tahunya
usaha meubel itu sudah beroperasi. Akhirnya warga mensomasi pengusaha tersebut
karena tenaga kerja tidak melibatkan lingkungan sekitar, menibulkan kebisingan dan efek
jangka panjang yang ditakutkan warga jalan desa akan cepat rusak.
Antisipasi yang seharusnya dilakukan Pengusaha tersebut adalah :
1) Langkah awal yang harus dilaksanakan pihak mencari aparat desa agar bisa
dimediasi dengan warga.
2) Dalam mediasi membuat kesepakatan dengan warga terkait dengan keluhan yang
disampaikan, Seperti kedepannya akan mempekerjakan warga dilingkungan
tersebut, mencegah atau mengurangi kebisingan yang ditimbulkan dengan cara
membuat tembok atau memasang peredam serta akan ikut menjaga jalan desa
apabila dikemudian hari rusak ikut berpatisipasi dalam hal perbaikannya.
4. Risisko Hukum.
Adalah kemungkinan penyimpangan hasil karena perusahaan tidak mematuhi peraturan
dan norma yang berlaku. Risiko hukum (Legal risk) berakar dari terdapatnya
ketidakpastian terkait dengan efektivitasnya langkah hukum (legal actions) atau
ketidakpastian dalam penerapan atau penafsiran (interpretation) isi suatu contracts, laws
atau regulations. Risiko hukum di lingkungan perbankan, dikenal dengan risiko
kepatuhan (compliance risk).
Perusahaan rental mobil mengadakan kotrak kerja dengan sebuah bank, yang mana dalam
kontrak tersebut tidak dicantumkan mengenai asuransi mobil, pemeliharaan dan lainnya,
dalam kontrak tersebut hanya dicantumkan lamanya kontrak dan besaran kontrak.
Antisipasi yang seharusnya dilakukan perusahaan rental mobil tersebut adalah
kedepannya dalam pembuatan kontak mengenai asuransi mobil akan dicantumkan untuk
memberikan rasa aman kepada penyewa, dan mencantumkan mengenai tanggung jawab
si penyewa dalam hal pemeliharaan mobil.
Sumber : Dr. Suryanto, S.E., M.Si. 2022. Manajemen Resiko dan Asuransi : Modul 4, Kegiatan
Belajar 1, Halaman 4.5 sampai dengan 4.16. Edisi 3.  Penerbit Universitas Terbuka.
Demikian jawaban saya, mohon koreksi dan sarannya sebagai perbaikan saya kedepannya.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai