Anda di halaman 1dari 10

TUGAS - 3

KODE MATA KULIAH:


NAMA MK : KEWIRAUSAHAAN

NAMA : ARAFAH
NIM : 041019908
UPBJJ-UT : MATARAM

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


BIDANG MINAT PENYULUHAN DAN KOMUNIKASI PERTANIAN
UNIVERSITAS TERBUKA

2023
Jawaban:

1. 3 macam sikap individu terhadap risiko dan jelaskan!


1) Penghindar resiko
Merupakan ciri yang dimiliki seseorang individu produsen yang lebih menyukai
untuk menghindar atau meminimumkan resiko. Ini umumunya dimiliki oleh
sebagian besar petani kecil.
2) Netral terhadap resiko
Mencirikan para pengambil keputusan yang berfokus pada pengembalian yang
diperkirakan (keuntungan harapan) dan mengabaikan penyebaran pengembalian
(resiko). Ini biasanya dianut oleh para wiraswasta kecil dan menengah.
3) Pencari/pemburu resiko
Merupakan para pengambil keputusan yang lebih menyukai resiko, umumnya
dianut oleh wiraswasta besar yang berpengalaman lama dalam berusaha, para
pemburu (inovator), penemu, speculator, dan pembeli tiket undian.
2. Strategi bisnis yang dapat digunakan untuk mengurangi risiko bisnis diantaranya
diversifikasi dan integrasi.
 Diversisikasi merupakan upaya menganekaragamkan produk yang dihasilkan.
Upaya ini dilakukan dengan tujuan agar dapat disebarkannya resiko yang
mungkin terjadi. Apabila suatu peusahaan agribisnis hanya melaksnakan satu
jenis usaha dan menghasilkan satu jenis produk maka apabila sutau saat terjadi
masalah dengan jenis usaha tersebut, seperti penurunan harga, peningkatan
biaya produksi maka resiko terjadinya kerugian akan semakin besar.
 Integrasi
Integrasi vertikal dapat juga mengurangi resiko. Integrasi vertical terjadi apabila
satu perushaan masuk ke dalam satu bisnis yang lebih dari satu jenis kegiatan
usaha melalui suatu perjanjian. Sebagai contoh, petani nenas selain
menghasilkan nanas segar juga melakukan kegiatan pengolahan hasilnya dan
pemasaran hasilnya. Sebuah pabrik pengalengan sayuran bermitra dengan
petani sayuran pada suatu daerah melalui sebuah kontrak.
Integrasi horizontal dilakukan untuk memperkuat posisi tawar misalnya pasar
swalayan yang menjual berbagai produk, dibentuknya asosiasi produsen tekstil,
karet dan kopi.
3. 5 (lima) tanggung jawab yang harus diperhatikan oleh perusahaan menurut
Zimmerer
1) Tanggung jawab terhadap lingkungan
Perusahaan harus ramah lingkungan, artinya perusahaan harus memperhatikan,
melestarikan dan menjaga lingkungan, misalnya tidak membuang limbah yang
mencemari lingkungan, berusaha mendaur ulang limbah yang merusak
lingkungan, menjalin komunikasi dengan kelompok masyarakat yang ada di
lingkungan sekitarnya.
2) Tanggung jawab terhadap karyawan
Semua aktivitas manajemen SDM seperti perekrutan, pengupahan, pelatihan,
promosi, dan kompensasi semuanya merupakan upaya dalam rangka tanggung
jawab perusahaan terhadap karyawannya.
3) Tanggung jawab terhadap pelanggan
Adapun hak-hak pelanggan yang harus dilindungi terdiri dari
 Hak keamanan
 Hak untuk mengetahui
 Hak untuk didengar
 Hak atas pendidikan
 Hak unutuk memilih
4) Tanggung jawab terhadap investor
Tanggung jawab perusahaan terhadap investor adalah menyediakan
pengembalian investasi yang menarik seperti memaksimumkan laba dan
melaporkan kinerja keuangan kepada investor seakurat dan setepat mungkin.
5) Tanggung jawab terhadap masyarakat
Perusahaan harus bertanggung jawab terhadap masyarakat sekitarnya, seperti
menyediakan lapangan pekerjaan, menciptakan kesehatan, dan menyediakan
berbagai kotribusi lainnya terhadap masyarakat yang berada disekitar lokasi
perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA

Universitas Terbuka. BMP LUHT4354- Kewirausahaan Modul 1-6 (Edisi 3)


INVESTOR.ID NETWORK BTV- Dosen Manajemen Risiko FEB-UI 1973-

2016, Ketua Dewan Pengawas – Dewan Asuransi Indonesia 2021-

2024.

1. Dalam teori pengambilan keputusan ada tiga macam sikap individu đalam

menghadapi risiko, yaitu:

1. penghindar risiko;

2. netral terhadap risiko;

3. pencari/pemburu risiko.
Penghindar risiko adalah ciri yang dimiliki seorang individu produsen

yang lebih menyukai untuk menghindari atau meminimumkan risiko. Ini

umumnya dimiliki oleh sebagian besar petani kecil kita.

Produsen yang netral terhadap risiko mencirikan para pengambil

keputusan yang berfokus pada pengembalian yang diperkirakan (keuntungan

harapan) dan mengabaikan penyebaran pengembalian (risiko). Ini biasanya

dianut oleh para wiraswastawan kecil dan menengah.

Sedangkan seorang pencari risiko ialah para pengambil keputusan yang

lebih menyukai risiko, umumnya dianut oleh para wiraswastawan besar yang

berpengalaman lama dalam berusaha, para pemburu (inovator), penemu,

spekulator, dan pembeli tiket undian.

Jawaban nomor 2:

a. Diversifikasi

Diversifikasi merupakan upaya menganekaragamkan produk yang dibasilkan. Upaya


ini dilakukan dengan tujuan agar dapat disebarkannya risiko yang mungkın dapat
terjadi. Apabila suatu perusahaan agribisnis hanya

melaksanakan satu jenis usaha dan menghasilkan satu jenis produk maka apabila
suatu saat terjadi masalah dengan jenis usaha tersebut, seperti penurunan harga,
peningkatan biaya produksi maka risiko terjadinya

kerugian akan semakin besar.

Tetapi bila kegiatan usaha tidak difokuskan pada satu jenis usaha maka apabila ada
persoalan pada satu jenis usaha dan produk, misalnya nenurunnya permintaan
terhadap produk A, dapat ditutupi dengan produk lain yang tidak mengalami
penurunan permintaan. Demikian pula apabila

terjadi kenaikan biaya produksi sementara harga jual tidak dapat dinaikkan maka
berkurangnya keuntungan pada satu produk akan dapat ditutupi oleh produk yang
harga jualnya tetap, tetapi biaya produksinya tidak mengalami

kenaikan. Namun demikian, strategi diversifikasi ini memiliki konsekuensi, seperti


membutuhkan modal yang lebih besar, sumber daya yang lebih banyak, fasilitas
produksi yang lebih banyak, dan manajemen yang relatif

lebih rumit.

Beberapa contoh diversifikasi dalam pemasaran, misalnya seorang pedagang buah


durian, di samping menjual durian juga menjual buah lain, seperti jeruk, melon,
semangka.

Dengan diversifikasi dalam bermacam-macam produk dan bermacam-macam usaha,


suatu perusanaan akan dapat mengurangi risiko apabila satu produk mengalami per

penurunan atau suatu usaha mengalami kemunduran.

b. Integrasi

Integrasi vertikal dapat juga mengurangi risiko. Integrasi vertikal terjadi apabila satu
perusahaan masuk ke dalam satu bisnis yang lebih dari satu jenis kegiatan usaha
melalui suatu perjanjian (misalnya, kontrak). Sebagai contoh, petani nenas, selain
menghasilkan nenas segar juga melakukan kegiatanvpengolahan hasilnya (membuat
jam nenas), dan pemasaran hasilnya. Sebuah

pabrik pengalengan sayuran bermitra dengan petani sayuran pada suatu daerah
melalui sebuah kontrak.

Integrasi ini dapat dilakukan melalui integrasi ke depan (forward integration),


seperti petani nenas bermitra dengan perusahaan pengolah nenas (pabrik selai nenas)
dan lembaga pemasaran nenas. Integrasi ke belakang

(backward integration), seperti sebuah perusahaan pabrik minyak goreng bermitra


dengan petani produsen kopra, koperasi pemasaran hasil-hasil pertanian berintegrasi
dengan pengolahan hasil dan petani produsen.
Perusahaan-perusahaan agribisnis yang berintegrasi secara vertikal akan memperoleh
jaminan pasokan bahan baku, jaminan pemasaran, melindungi dari berbagai hal yang
mungkin menghambat dalam saluran pemasaran,

mengurangi biaya pembelian atau penjualan bahan baku atau produk, dan
meningkatkan kekuatan pasar.

Integrasi horizontal dilakukan untuk memperkuat posisi tawar, misalnya pasar


swalayan yang menjual berbagai produk, dibentuknya asosiasi

produsen tekstil, karet, dan kopi.

Jawaban nomor 3:

Menurut Zimmerer menyatakan adanya lima tanggung jawab yang harus


diperhatikan oleh perusahaan.

1. Tanggung Jawab terhadap Lingkungan

Perusahaan harus ramah lingkungan, artinya perusahaan harusbmemperhatikan,


melestarikan dan menjaga lingkungan, misalnya tidakbmembuang limbah yang
mencemari lingkungan, berusaha mendaur ulang

limbah yang merusak lingkungan, menjalin komunikasi dengan


kelompokbmasyarakat yang ada di lingkungan sekitarnya.

2. Tanggung Jawab terhadap Karyawan

Ebert (2000) dalam Suryana (2001), menyatakan bahwa semua aktivitas manajemen
sumber daya manusia seperti perekrutan, pengupahan, pelatihan, promosi, dan
kompensasi semuanya merupakan upaya dalam rangka

tanggung jawab perusahaan terhadap karyawannya. Zimmerer (2000) dalamSuryana


(2001) menyatakan bahwa tanggung jawab perusahaan terhadon

karyawan dapat dilakukan dengan beberapa cara. terhadap


a. Dengarkan para karyawan dan hormati pendapat mereka.

b. Minta input kepada karyawan.

C. Berikan umpan balik yang positif maupun yang negatif.

d. Ceritakan selalu kepada mereka tentang pentingnya rasa percaya diri.

e. Biarkan mereka mengetahui sebenar-benarnya apa yang mereka

harapkan.

f. Berilah hadiah kepada karyawan yang bekerja dengan baik

g. Berilah kepercayaan yang penuh kepada karyawan.

3. Tanggungjawab terhadap Pelanggan

Tanggungjawab sosial perusahaan terhadap pelanggan menurut Ebert (2000) dalam


Suryana (2001) ada 2 macam, yaitu:

a. menyediakan barang dan jasa yang berkualitas;

b. memberikan harga produk dan jasa yang adil dan wajar.

Adapun hak-hak pelanggan yang harus dilindungi menurut Zimmerer

(1996) dalam Suryana (2001) terdiri atas 5 macam.

a. Hak Keamanan

Barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan harus berkualitas dan memberikan
rasa aman termasuk juga faktor keamanan dari kemasannya.

b. Hak untuk Mengetahui

Konsumen berhak untuk mengetahui barang dan jasa yang mereka beli termasuk
perusahaan yang menghasilkan barang dan jasa tersebut.

c. Hak untuk Didengar


Komunikasi dua arah harus dibentuk dengan tujuan untuk menyalurkan keluhan
produk dan jasa dari konsumen dan menyampaikan berbagai informasi tentang
barang dan jasa dari perusahaan kepada konsumen.

d. Hak atas Pendidikan

Pelanggan berhak atas pendidikan, misalnya pendidikan tentang bagaimana


menggunakan dan memelihara produk. perusahaan harus menyediakan program
pendidikan agar mereka mengetahui tentang informasi secara terperinci dari barang
dan jasa yang akan dibelinya.

e. Hak untuk Memilih

Hal terpenting dalam persaingan adalah memberikan hak untuk memilih barang dan
jasa yang mereka butuhkan. Tanggungjawab sosial perusahaan adalah tidak
mengganggu persaingan dan mematuhi ketentuan-ketentuan dalam Undang-undang
Persaingan Usaha.

4. Tanggungjawab terhadap Investor

Tanggungjawab perusahaan terhadap investor adalah menyediakan pengembalian


(return) investasi yang menarik, seperti memaksimumkan laba. Selain itu, perusahaan
juga bertanggungjawab untuk melaporkan kinerja keuangannya kepada investor
seakurat dan setepat mungkin.

5. Tanggungjawab terhadap Masyarakat

Perusahaan harus bertanggungjawab terhadap masyarakat sekitarnya, seperti


menyediakan lapangan kerja, menciptakan kesehatan, dan menyediakan berbagai
kontribusi lainnya terhadap masyarakat yang berada di

sekitar lokasi perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai