Irreguler Test
Antara uji dengan 4 macam di atas, memang terdapat sedikit perbedaan, namun secara umum
prosedurnya sama. Pertama, diukur nilai D dan L pada sampel. Kemudian letakkan sampel
batuan ditengah-tengah dari alat point load, catat ukuran mistar pengukuran saat awal, lalu
berikan tekanan pada dongkrak hidrolik secara gradual hingga sampel batuan yang digunakan
pecah. Pastikan dibaca dan dicatat nilai pembebanan maksimal saat sampel batuan pecah.
Kemudian, dari uji ini dapat diketahui nilai tekanan (P).
Setelah didapatkan nilai-nilai tertentu dari hasil uji metode point load, dapat dilakukan
perhitungan untuk mengetahui nilai Uniaxial Compressive Stregth (UCS). Pertama, hitunglah
A dengan rumus W x D. Lalu, hitunglah nilai De2 dengan rumus (4A/п). Setelah itu, dapat
𝐷𝑒
diukur nilai Is dengan rumus P/De2. Dihitung nilai F dengan rumus √ 50 . Untuk sampel yang
mendekati 50mm, Is50 = F x Is. Terakhir, untuk sampel yang mendekati 50mm, berpatokan
dari grafik berikut:
UCS = Is50 x 24
DAFTAR PUSTAKA
American Society for Testing and Materials (ASTM D-2434-68). 2000. Standard Test
Method for Determination of the Point Load Strength Index of Rock and
Application to Rock Strength Classifications.