Anda di halaman 1dari 1

Paper ASTM D5731-16 secara umum membahas terkait uji kuat tekan sampel batuan dengan

metode point load.


Prinsipnya, uji indeks ini dilakukan terhadap subjek uji berupa batuan hingga dengan
intensitas yang diberikan secara gradual bertambah, hingga pada akhirnya runtuh (terjadi
failure). Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui kekuatan geser dari sampel batu yg diuji.
Dalam menentukan kuat tekan sampel, dapatb juga dilakukan dengan metode uniaxial, namun
metode tersebut relatif membutuhkan waktu yang lebih lama, dan membutuhkan biaya lebih.
Maka dari itu, metode point load dapat dijadikan sebagai alternatif lain.
Terdapat 4 macam uji yang dapat dilakukan dalam metide point load yakni:

Diametrical Test Block Test


Axial Test

Irreguler Test
Antara uji dengan 4 macam di atas, memang terdapat sedikit perbedaan, namun secara umum
prosedurnya sama. Pertama, diukur nilai D dan L pada sampel. Kemudian letakkan sampel
batuan ditengah-tengah dari alat point load, catat ukuran mistar pengukuran saat awal, lalu
berikan tekanan pada dongkrak hidrolik secara gradual hingga sampel batuan yang digunakan
pecah. Pastikan dibaca dan dicatat nilai pembebanan maksimal saat sampel batuan pecah.
Kemudian, dari uji ini dapat diketahui nilai tekanan (P).
Setelah didapatkan nilai-nilai tertentu dari hasil uji metode point load, dapat dilakukan
perhitungan untuk mengetahui nilai Uniaxial Compressive Stregth (UCS). Pertama, hitunglah
A dengan rumus W x D. Lalu, hitunglah nilai De2 dengan rumus (4A/п). Setelah itu, dapat
𝐷𝑒
diukur nilai Is dengan rumus P/De2. Dihitung nilai F dengan rumus √ 50 . Untuk sampel yang
mendekati 50mm, Is50 = F x Is. Terakhir, untuk sampel yang mendekati 50mm, berpatokan
dari grafik berikut:

UCS = Is50 x 24

DAFTAR PUSTAKA
American Society for Testing and Materials (ASTM D-2434-68). 2000. Standard Test
Method for Determination of the Point Load Strength Index of Rock and
Application to Rock Strength Classifications.

Anda mungkin juga menyukai