Anda di halaman 1dari 15

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2022/23.1 (2022.2)

Nama Mahasiswa : Nur Muhamad

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 044011709

Tanggal Lahir : 28 Maret 1985

Kode/Nama Mata Kuliah : EKSI4416 – Sistem Pengendalian Manajemen

Kode/Nama Program Studi : 83 – Akuntansi

Kode/Nama UPBJJ : 18 – Palembang

Hari/Tanggal UAS THE : Kamis, 29 Desember 2022

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN


RISET, DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Jawaban Soal No. 1

Yang dimaksud pihak-pihak eksternal dalam sebuah perusahaan adalah pihak


yang berasal dari luar perusahaan yang mempunyai hubungan dengan
perusahaan dan memiliki kepentingan terhadap kebijakan perusahaan.
Manajemen perusahaan perlu memperhatikan faktor-faktor eksternal seperti
aturan pemerintah, keadaan ekonomi, keadaan masyarkat sekitar,
perkembangan teknologi, kebijakan pesaing atau mitra kerja, dan faktor lainnya.
Perubahan lingkungan eksternal dapat secara langsung mengubah proses
manajemen di lingkungan internal organisasi. Perubahan tersebut diperlukan
sebagai upaya adaptasi agar kegiatan manajemen dapat berjalan dengan baik.
Di sisi lain perubahan di lingkungan internal dapat pula berdampak pada
perubahan di lingkungan eksternal. Jadi dapat dikatakan kedua lingkungan dapat
saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya.
Lingkungan eksternal ini dipengaruhi oleh pihak-pihak tertentu sehingga menjadi
sebuah norma atau kebiasaan. Secara prinsip pada organisasi bisnis dan non
bisnis lebih banyak pihak eksternal yang terlibat.

Berikut pihak-pihak eksternal dalam sebuah perusahaan :


a. Pemerintah
Peran pemerintah sebagai regulator atau pembuat keputusan tentu akan
berpengaruh pada keputusan manajemen. Peran pemerintah mencakup aspek
ekonomi, politik, hukum, keamanan dan lain-lain. Sebagai contoh, aturan
pemerintah tentang sistem ketenagakerjaan tentu saja harus diikuti oleh
organisasi agar tidak memiliki dampak hukum pada suatu saat.
b. Konsumen
Konsumen merupakan pengguna dari barang ataupun jasa yang dihasilkan
oleh suatu organisasi bisnis. Kaitan konsumen terletak pada kebutuhan dan
keinginan terhadap produk yang dihasilkan. Organisasi yang baik tentu saja
harus mengharmonisasi strategi bisnisnya dengan kebutuhan dan keinginan
konsumen, agar target penjualan dapat terpenuhi.
c. Pemasok
dalam hal ini pemasok tidak hanya diartikan sebagai pemasok bahan baku
untuk menghasilkan produk sebuah orbanisasi. Pemasok diartikan dalam arti
yang lenih luas yang mencakup pemasok bahan baku, SDM, keuangan/investor,
dan sumber informasi eksternal.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

d. Pesaing
Strategi manajemen pesaing juga perlu diperhatikan, karena sedikit atau
banyak kebijakan yang dimiliki pesaing akan berdampak pada organisasi. Di
samping itu manajemen yang baik harus memiliki nilai kompetitif yang lebih
bagus dibandingkan organisasi pesaing.
e. Kelompok Organisasi
Pada era sekarang ini hampir seluruh lini organisasi memiliki wadah
perkumpulan atau kelompok masing-masing. Hal ini tentu saja memberikan
banyak pengaruh pada proses manajemen sebuah organisasi. Dengan adanya
kelompok ini sehingga dapat menjadi media untuk saling berbagi dan
memberikan masukan antara anggota kelompok yang satu dengan kelompok
lainnya.
f. Masyarakat Umum
Merupakan individu maupun kelompok masyarakat diluar kelompok-kelompok
yang diuraikan diatas, yang memiliki alur komunikasi dengan organisasi.

Jawaban Soal No. 2

Tipe Pengendalian (Merchant dan Stede, 2017)


a. Pengendalian Tindakan
Pengendalian Tindakan menintikberatkan pada pengendalian atas suatu
aktivitas yang dilakukan berkaitan dengan pencapaian tujuan organisasi.
Pengendalian ini biasanya efektif digunakan apabila manajer mengetahui
tindakan apa yang diperlukan dan manajer memiliki kemampuan untuk
memastikan bahwa tindakan yang diperlukan tersebut terwujud.
Beberapa tipe pengendalian tindakan sebagai berikut :
1. Pembatasan Tindakan
Pengendalian ini bersifat pencegahan kepada seseorang untuk tidak
melakukan hal-hal yang dapat merugikan organisasi. Pengendalian dapat
bersifat fisik maupun administratif.
Contoh upaya pengendalian bersifat fisik :
 Penguncian pada laci-laci yang menyimpan data penting;
 Menggunakan password pada komputer;
 Pembatasan akses pada area-area yang terdapat barang maupun
informasi yang penting dan sensitif.
Contoh upaya pengendalian bersifat administratif :
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

 Pembatasan otoritas penggunaan uang berdasarkan jabatan dan tanggung


jawab masing-masing;
 pembatasan hak dalam mengambil keputusan;
 pembagian tugas sesuai dengan tugas pokok fungsi masing-masing.
Dalam praktiknya pengendalian fisik dan administratif ini dapat
dikombinasikan, sehingga tercipta sebuah sistem pengendalian yang saling
melengkapi dan memperkecil terjadinya kesalahan yang dapat
menghambat pencapaian tujuan organisasi.
2. Pengecekan sebelum bekerja.
Pengecekan meliputi di dalamnya adalah pengecekan terhadap
keberlangsungan dari rencana kegiatan yang akan dilaksanakan. Manajemen
dapat memberi masukan untuk menyetujui kegiatan, memberikan modifikasi,
atau merekomendasikan hal lainnya sebelum persetujuan akhir dari kegiatan
diberikan. Artinya tipe ini mempelajari terlebih dahulu sebuah tindakan yang
akan dilakukan secara matang, termasuk di dalamnya mempertimbangkan
aspek-aspek yang akan terjadi atau timbul. Bentuk pengecekan bisa dibagi
dalam bentuk formal maupun informal.
3. Akuntabilitas tindakan.
Akuntabilitas berkaitan dengan kemampuan individu/organisasi untuk
menyampaikan dan melaporkan kegiatannya secara terbuka dan transparan
sesuai dengan standar yang telah dibuat. Implementasi akuntabilitas tindakan
membutuhkan beberapa tahapan, yaitu:
 mendefinisikan tindakan apa yang disetujui dan tidak disetujui;
 mengomunikasikannya dengan pelaksana kegiatan;
 mengamati pelaksanaan kegiatan;
 memberikan reward dan punishment dari hasil yang terjadi.
4. Redundansi.
Redundansi melibatkan penugasan komponen organisasi cadangan untuk
melakukan pekerjaan, tujuannya adalah untuk mengantisipasi apabila terjadi
hal-hal tertentu agar proses pencapaian tujuan dapat terus berjalan.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Dalam pengendalian tindakan ini, upaya pengendalian lebih dititikberatkan


pada aspek pencegahan dan pendeteksian masalah. Dalam format
pencegahan, upaya pengendalian dibuat sebelum permasalahan terjadi,
sementara reaksi pendeteksian masalah dilakukan setelah masalah ditemukan
baru kemudian dibuatkan pengendaliannya.

b. Pengendalian Hasil
Pengendalian ini sangat berorientasi pada hasil dan performa akhir yang
bertujuan memberikan motivasi dan gambaran kepada para pelaksana untuk
mengetahui apa dampak yang dapat mereka rasakan apabila sebuah tujuan
berhasil ataupun gagal dikerjakan. Dasar yang digunakan untuk pengendalian
berorientasi hasil ini, selain berdasar pada rencana awal yang sudah
direncanakan, juga berdasar pada perbandingan antara personil satu dengan
lainnya. Dengan adanya pengendalian berorientasi hasil ini, seluruh elemen
dapat mengetahui konsekuensi dari segala yang dilakukannya. Sehingga
seluruh elemen dituntut untuk lebih dapat menemukan dan meningkatkan
potensi dan ritmenya masing-masing. Seperti jenis pengendalian lainnya, jenis
pengendalian ini juga belum tentu dapat dilaksanakan di seluruh kondisi. Tipe
pengendalian ini biasanya akan efektif dilaksanakan pada lingkungan yang
seluruh komponennya bisa saling berkompetisi dan dapat bekerja secara
profesional. Tipe pengendalian ini juga kerap disebut dengan pengendalian
yang terdesentralisasi, karena manajemen bersikap menunggu umpan balik
(feed back) dari para pegawainya untuk menilai efektivitas sistem kerja, baru
kemudian membuatkan sistem pengendaliannya.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Tanpa supervisi dan intervensi dari manajer, seharusnya tujuan organisasi


sudah dapat dimengerti dan diwujudkan oleh para pelaksana, sehingga
pelaksana dapat menggunakan potensinya untuk mencapai tujuan tersebut.
Beberapa elemen dari pengendalian hasil adalah sebagai berikut.
1. Pendefinisian dimensi kinerja.
Pendefinisian ini diperlukan agar seluruh komponen organisasi dapat
memahami apa yang sebenarnya diinginkan. Apabila target yang diinginkan
sudah jelas, maka diharapkan dapat memberikan gambaran kepada mereka
tentang bagaimana strategi pencapaiannya.
2. Mengukur kinerja.
Pada dasarnya cara pengukuran kinerja dibagi dalam dua kategori, yaitu
dengan ukuran finansial dan non-finansial. Ukuran dari aspek finansial dapat
diukur dari laba neto (net income), laba per saham (EPS), imbal hasil aset (ROA),
imbal hasil investasi (ROI), dan lainnya. Sedangkan aspek non-finansial berupa
tingkat pertumbuhan pasar, kepuasan pelanggan, kepuasan kerja pegawai,
dan lain-lain.
3. Membuat target kinerja.
Target kinerja kemudian akan dikembangkan sebagai standar kerja di
kemudian harinya. Pembuatan target kinerja yang jelas diharapkan dapat
memengaruhi motivasi kerja, karena apabila target yang diinginkan dapat
dengan jelas tergambar akan memudahkan para personil untuk membuat
tahapan untuk mencapai tujuan tersebut dan selanjutnya memberikan
motivasi untuk mencapai tujuan.
4. Membuat skema hadiah dan hukuman (reward and punishment).
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Pemberian hadiah dan hukuman merupakan elemen terakhir dari sistem


pengendalian berorientasi hasil ini. Hadiah dapat bisa berbentuk macam-macam
seperti kenaikan gaji, bonus, promosi, kesempatan pelatihan untuk meningkatkan
kemampuan individu, dan masih banyak lagi. Sementara hukuman dapat berupa
penurunan pangkat, gaji, bahkan yang terberat bisa sampai pemecatan.
Pemberian skema hadiah dan hukuman ini diharapkan dapat memberikan
motivasi dan peringatan kepada para personil. Namun terkadang pemberian
skema hadiah dan hukuman dapat membuat suasana kerja menjadi tidak
nyaman dan menjadi hal yang cukup sensitif, hal ini terutama disebabkan oleh
kurang jelasnya aturan main dalam pemberian hadiah dan hukuman tersebut.
Sehingga dibutuhkan aturan yang jelas dan objektivitas dalam menilai seseorang
berkaitan dengan pemberian hadiah dan hukuman. Dalam pengendalian
berorientasi hasil ini diasumsikan seluruh komponen organisasi sudah
mengetahui dan memiliki gambaran tentang tujuan yang ingin dicapai, sehingga
dalam beberapa hal pimpinan cenderung sangat percaya kepada bawahannya.
Berikut tiga hal yang dapat membuat sebuah pengendalian berorientasi hasil
dapat berjalan efektif:
 pimpinan harus mengetahui target tujuan yang ingin dikendalikan;
 harus dimilikinya kemampuan untuk memengaruhi pihak lain di internal
organisasi dalam mencapai tujuan;
 harus dimilikinya kemampuan untuk mengukur tujuan secara efektif.

c. Pengendalian Personil & Lingkungan


Dalam pengendalian personil dan lingkungan ini, organisasi memberikan
landasan kerja, kemudian para pelaksana menggunakan landasan tersebut
untuk bertindak dan memotivasi dirinya sendiri. Pengendalian personil dan
lingkungan memiliki peranan cukup penting dalam sebuah sistem
pengendalian yang menyeluruh karena apabila organisasi berhasil
mendapatkan orang yang tepat, ditempatkan di tempat yang tepat, dan tentu
saja ditunjang dengan lingkungan serta budaya kerja yang baik hal tersebut
sudah memberikan nilai yang sangat besar bagi organisasi untuk mencapai
tujuan yang diharapkan.
1. Pengendalian Personil
Seperti judulnya tipe pengendalian personil ini berorientasi personil untuk dapat
mengontrol dirinya sendiri. Tipe pengendalian ini biasa juga dikenal dengan
istilah self monitoring (penilaian pribadi). Dengan adanya prinsip penilaian
pribadi ini memberikan kesan bahwa organisasi memberikan kepercayaan
penuh dan tanggung jawab kepada tiap-tiap personil untuk mencapai tujuan
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

yang telah ditetapkan. Pengendalian personil ini menuntut pimpinan organisasi


sudah mengetahui dengan baik pihak-pihak yang akan dilibatkan dalam
pencapaian tujuan organisasi. Oleh karena itu, para personil yang dilibatkan ini
haruslah sudah terjamin kapasitasnya. Untuk mendapatkan personil yang
memiliki kapasitas yang baik, pimpinan harus memperketat proses pemilihan
personil tersebut. Beberapa hal yang perlu dilakukan agar pengendalian
personil ini dapat berjalan dengan baik adalah:
 Seleksi dan penempatan kerja yang baik.
Menemukan orang yang tepat untuk ditempatkan pada posisi tertentu
adalah hal yang mutlak dilakukan, terutama ketika tipe pengendalian yang
dipilih adalah pengendalian personil, atau biasa dikenal dengan istilah the
right man in the right place (orang yang tepat di tempat yang tepat pula).
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penempatan kerja adalah
mengenai latar belakang pendidikan, pengalaman, kepribadian, dan
kemampuan-kemampuan tertentu. Memang sebenarnya urusan seleksi
dan penempatan kerja ini juga digunakan pada tipe pengendalian lainnya,
namun dalam pengendalian berorientasi personil ini, peran seleksi dan
penempatan kerja sangat penting sekali.
 Pelatihan kerja.
Pelatihan kerja merupakan cara yang sering dilakukan untuk membuat
pekerja memiliki keterampilan tertentu untuk memberikan nilai tambah
dalam pencapaian tujuan organisasi. Pelatihan kerja dapat bersifat formal
maupun informal.
 Pemenuhan kebutuhan personil.
Organisasi harus dapat memberikan keperluan-keperluan yang dapat
digunakan untuk membantu para personil dalam memenuhi harapan yang
diberikan. Beberapa keperluan tersebut di antaranya berkaitan dengan
gambaran dan rancangan kerja, sarana, prasarana, informasi terkait,
kemampuan pengambilan keputusan menyangkut wewenangnya.
2. Pengendalian Lingkungan
Pengendalian lingkungan digunakan untuk mendorong terciptanya lingkungan
dan budaya kerja yang baik, seperti kedisiplinan, kesopanan, perilaku, sistem
kerja, dan lain sebagainya. Pengendalian lingkungan akan lebih efektif apabila
setiap individu dalam organisasi memiliki keterkaitan dan komunikasi yang baik.
Budaya kerja dibangun dari beberapa komponen dasar yaitu tradisi, norma,
nilai-nilai, dan ideologi. Budaya kerja harus memperhatikan kebiasaan-
kebiasaan yang terjadi di organisasi agar para personil organisasi tidak merasa
asing dengan lingkungan kerjanya. Manajemen juga harus memperhatikan
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

apakah budaya kerja yang dirancang dapat dilaksanakan atau tidak, jangan
sampai budaya kerja yang dibangun sangat sulit untuk dilakukan karena
disebabkan standar yang dibuat terlalu tinggi atau bahkan terlalu rendah,
sehingga pada akhirnya rancangan budaya kerja yang akan dilaksanakan
hanya menjadi semboyan-semboyan saja.

Menurut pendapat saya organisasi itu memulai dari tipe pengendalian hasil
karena pengendalian hasil merupakan sistem kontrol preventif yang efektif karena
langsung mengarah pada masalah dimana pengendalian dibutuhkan dan dapat
digunakan untuk mengontrol perilaku karyawan dalam berbagai level organisasi.
Dalam sistem kontrol ini, perusahaan dapat menerapkan sistem reward dimana
telah menggabungkan antara reward ekstrinsik maupun intrinsik serta pemberian
hukuman bagi seluruh karyawannya. Pada dasarnya, pengendalian hasil
menitikberatkan pada hasil yang dicapai para karyawan dalam suatu
perusahaan dan manfaat bagi karyawan tersebut apabila berhasil mencapainya,
bukan pada bagaimana para karyawan bekerja dalam mencapai target hasil
tersebut. Pengendalian hasil ini umumnya diterapkan pada karyawan profesional
yang dianggap dapat bekerja secara efektif dan efisien dalam mencapai target
tanpa harus diatur dan diarahkan. Dalam pengendalian hasil, erat hubungannya
dengan reward systems dari organisasi.

Konsep dasar merancang sistem pengendalian (Merchant dan Stede, 2017)

1) Komponen operasi yang terpasang secara terus-menerus. Pengendalian


manajemen adalah suatu rangkaian tindakan dan aktivitas yang terjadi pada
seluruh kegiatan organisasi dan berjalan secara terus-menerus. Pengendalian
manajemen merupakan bagian dari sistem terintegrasi dari suatu organisasi.
2) Pengendalian manajemen dipengaruhi oleh manusia. Sistem pengendalian
manajemen dapat berjalan efektif jika dilaksanakan dengan sungguhsungguh
oleh manusia. Tanggung jawab berjalannya sistem pengendalian manajemen
sangat tergantung pada manajemen. Karakter dan motivasi manusia
memegang peranan penting dalam membangun suatu sistem pengendalian
manajemen yang efektif.
3) Memberikan keyakinan yang memadai, bukan keyakinan yang mutlak.
Perancangan dan pelaksanaan sistem pengendalian yang baik dalam suatu
organisasi tidak secara langsung menjamin sebuah organisasi dapat
mencapai tujuannya, karena sistem pengendalian merupakan salah satu
komponen dalam pencapaian tujuan. Sehingga sistem pengendalian tersebut
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

tidak dapat memberikan jaminan keyakinan yang mutlak agar tujuan


organisasi dapat tercapai, tetapi dapat memberikan jaminan keyakinan yang
memadai.

Pemahaman terhadap tujuan dan strategi organisasi memberikan petunjuk


dalam membuat rencana aksi, dari rencana aksi inilah baru kemudian didesain
sistem pengendaliannya. Untuk tujuan pengendalian, penjelasan lebih spesifik
tentang tujuan dan strategi sebuah organisasi akan membuat sistem
pengendalian yang dibuat semakin kuat dan apa saja yang perlu dikendalikan.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Jawaban Soal No. 3

Tahapan dalam melakukan rekrutmen 3 (tiga) kepala bagian

a. Perencanaan
Proses perencanaan kebutuhan tenaga kerja, kegiatan yang dilakukan
mencakup proses mendeskripsikan kebutuhan SDM beserta spesifikasi yang
dibutuhkan. Pada tahap ini juga akan dibuat rencana proses seleksi yang akan
dibuat, berkaitan dengan waktu seleksi, tempat, jenis seleksi, dan hal lainnya.

Mengumpulkan infromasi tentang sifat dan jenis pekerjaan, terutama untuk posisi
baru yang belum pernah ada sebelumnya di organisasi, apa yang akan dilakukan
karyawan ke depan dan bagaimana peran tersebut mendukung pencapaian tujuan
organisasi.

Kemudian, menguraikan gambaran pekerjaan dan kriteria yang diperlukan untuk


seleksi kandidat dan mengidentifikasi kompetensi yang dibutuhkan termasuk :

 Keterampilan, bakat, pengetahuan, dan pengalaman

 Kualifikasi yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan, kecuali kandidat


direkrut berdasarkan potensi masa depan seperti fresh graduate

 Kualitas pribadi yang relevan dengan pekerjaan, seperti kemampuan untuk


bekerja dalam tim, kepemimpinan, dan komunikasi

b. Rekrutmen dan Seleksi


Setelah perencanaan kebutuhan tenaga kerja disusun kemudian organisasi
dapat melakukan rekrutmen dan seleksi. Rekrutmen dan seleksi merupakan
proses pemilihan berdasarkan kebutuhan personil untuk menempati posisi
yang dibutuhkan sesuai dengan spesifikasi kebutuhannya.
Proses rekrutmen dan seleksi dapat dilakukan dengan dua metode, yaitu pencarian
internal dan eksternal. Metode internal meliputi referensi dari staf, perencanaan suksesi,
dan perekrutan sekunder.
Sebelum mencari dari luar, penting untuk tidak melupakan kumpulan bakat
internal organisasi. Memberikan kesempatan pertama kepada karyawan untuk
pengembangan dan kemajuan karier dapat meningkatkan motivasi sekaligus
menaikkan retensi karyawan.
Sedangkan, metode eksternal memberi banyak pilihan talent dari luar
organisasi. Dapat menarik mereka melalui rekrutmen online, iklan media, dan
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

jaringan. Iklan lowongan kerja masih menjadi cara paling populer untuk
menjaring kandidat lebih banyak.
Kegiatan rekrutmen personil bertujuan untuk mendapatkan personil yang
berkualitas sesuai yang sesuai dengan kebutuhan organisasi. Proses rekrutmen
dan seleksi kerja terdiri dari beberapa tahap, mulai dari seleksi administratif,
seleksi kemampuan teknis, wawancara, tes Kesehatan, tes psikologi.

c. Pelatihan dan Pengembangan Kerja


Setelah organisasi mendapatkan kandidat, organisasi dapat memberikan
pelatihan dan pengembangan kerja yang bertujuan memberikan tambahan
pengetahuan tentang sesuatu hal baru yang belum dimiliki oleh personil
bersangkutan. Salah satu target utama yang perlu diberikan pelatihan dan
pengembangan kapasitas yaitu personil yang baru diterima. Program orientasi
untuk personil baru juga dapat diberikan yang meliputi :
 Garis besar yang jelas tentang persyaratan pekerjaan/peran
 Orientasi terhadap lokasi dan fasilitas tempat kerja
 Orientasi terhadap tim kerja, nilai, dan budaya organisasi
Kegiatan pelatihan dan pengembangan kerja berkaitan dengan aspek teknis
dan non teknis seperti kemampuan manajerial, komunikasi dan kepemimpinan.
Bentuknya beragam mulai dari pelatihan, seminar, kursus, pendampingan,
konsultasi dan kegiatan lainnya.
Ukuran keberhasilan kegiatan pelatihan dan pengembangan kerja diukur dari
pemahaman personil dari materi yang didapatkan, serta implementasi pada
kegiatan kerjanya.

Jawaban Soal No. 4

Pengelompokan Faktor Produksi (Griffin dan Elbert, 2013)


1. Sumber daya fisik
Dapat diartikan sebagai keseluruhan kekayaan alami (seperti tanah, air, cuaca,
angin, sumber daya energi, sumber daya non energi dan lainnya) dan bahan
mentah lainnya yang digunakan untuk menghasilkan produk.
Penggunaan sumber daya ini tentunya digunakan dengan memikirkan akibat
apa yang akan timbul jika sumber daya fisik ini di ambil secara terus menerus.
Sehingga perusahaan harus memikirkan solusi untuk masalah ini. Seperti
perusahaan kertas yang menebang pohon sebagai bahan baku utama harus
melakukan program tebang pilih dan melakukan penanaman kembali agar
hutan tidak menjadi gundul.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

2. Tenaga Kerja
Tenaga kerja adalah sumber daya insani yang bekerja secara langsung
maupun tidak langsung untuk mengolah faktor-faktor produksi lain
berdasarkan kemampuannya untuk menghasilkan produk.
Berdasarkan kualitasnya, tenaga kerja dibagi menjadi tenaga kerja terdidik,
tenaga kerja terampil, dan tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih. Tenaga
kerja terdidik adalah tenaga kerja yang memperlukan pendidikan agar dia
mempunyai keahlian khusus untuk mendapatkan posisi tinggi seperti direktur
perusahaan. Tenaga kerja terampil adalah tenaga kerja yang membutuhkan
keterampilan khusus tertentu sehingga dia memiliki keahlian yang lebih di
bidangnya seperti tukang jahit dalam industri pakaian. Tenaga kerja tidak
terdidik dan tidak terlatih adalah tenaga kerja yang tidak membutuhkan
pendidikan dan ketrampilan khusus untuk menjalankan pekerjaannya seperti
tukang sapu.
Berdasarkan sifat kerjanya, tenaga kerja dibagi menjadi tenaga kerja rohani
dan tenaga kerja jasmani. Tenaga kerja rohani tenaga kerja yang bekerja
menggunakan pikiran dan perasaannya seperti konsultan dan pengacara.
Sedangkan tenaga kerja jasmani adalah tenaga kerja yang pekerjaannya
menggunakan kekuatan fisik seperti tukang pemecah batu.

3. Modal
Modal adalah barang atau peralatan yang digunakan untuk proses produksi.
Berdasarkan bentuknya modal dibagi menjadi dua bagian yaitu modal konkret
contoh mesin, gedung, peralatan, uang dan modal abstrak seperti nama baik,
hak paten dan hak merek.
Modal berdasarkan sumber dibagi menjadi dua yaitu modal sendiri dan modal
asing. Modal sendiri adalah modal yang bersumber atau berasal dari
perusahaan atau pemilik yang memiliki usaha itu sendiri. Sedangkan modal
asing adalah modal yang bersumber dari luar perusahaan seperti pinjaman
dari bank.
Modal berdasarkan kepemilikannya dibagi menjadi modal individu dan modal
masyarakat. Modal individu adalah modal yang berasal dari perseorangan dan
pendapatan yang diperoleh dari penanaman modal itu akan menjadi miliknya
sendiri. Sedangkan modal masyarakat adalah modal yang berasal dari
pemerintah dan pendapatan yang diperoleh dari penanaman modal itu akan
digunakan untuk kepentingan umum dalam kegiatan produksi seperti rumah
sakit umum milik pemerintah.
Modal berdasarkan sifatnya dibagi menjadi modal tetap dan modal lancar.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Modal tetap adalah modal yang dapat digunakan secara berulang-ulang saat
proses produksi seperti gedung. Sedangkan modal lancar adalah modal yang
satu kali pakai langsung habis digunakan saat proses produksi.

4. Kewirausahaan
Kewirausahaan merupakan keahlian dan keterampilan yang digunakan untuk
mengoordinasikan faktor-faktor produksi lainnya yang sering juga disebut
dengan istilah kemampuan manajerial. Ini berkaitan dengan tenaga kerja
terdidik dimana tenaga kerja ini harus menempuh pendidikan agar dia dapat
memberi keputusan jika terjadi masalah di perusahaan dan dapat menjadi
pemimpin bagi orang yang mempunya jabatan dibawahnya.

5. Sumber daya informasi


Yang dimaksud sumber daya informasi adalah segala macam informasi yang
dibutuhkan perusahaan dan berhubungan dengan proses produksi yang
dilaksanakan. Data ini bisa berupa informasi kondisi pasar, pengetahuan yang
dimiliki oleh karyawan, dan data ekonomi lainnya. Dengan adanya informasi ini
perusahaan akan lebih mudah untuk mengatur segala sesuatu yang berkaitan
dengan produksi mereka akan di jalankan seperti apa.

Penggunaan faktor produksi perlu dikendalikan dengan baik, karena kesalahan


dalam pengolahan faktor produksi dapat mengakibatkan efek turunan berupa
kegagalan terhadap proses produksi secara keseluruhan. Sehingga perlu
dilakukan analisis yang berkaitan dengan penggunaan faktor-faktor produksi
agar hasil yang didapatkan bisa diraih lebih maksimal.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Surat Pernyataan Mahasiswa


Kejujuran Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : Nur Muhamad


NIM : 044011709
Kode/Nama Mata Kuliah : EKSI4416 – Sistem Pengendalian Manajemen
Fakultas : Ekonomi
Program Studi : Akuntansi
UPBJJ-UT : Palembang

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada laman
https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal ujian
UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai pekerjaan
saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan aturan
akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media apapun, serta
tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat
pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik
yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.
Palembang, 29 Desember 2022

Yang Membuat Pernyataan

Nur Muhamad

Anda mungkin juga menyukai