Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Konstruksi ISSN : 2085 - 8744

UNSWAGATI CIREBON

JURNAL KONSTRUKSI
ANALISIS PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG SEKOLAH PELITA
BANGSA KOTA CIREBON MENGGUNAKAN STRUKTUR BETON SNI
2013

Riyan Hanapi*, Sumarman**

*) Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon
**) Staf Pengajar pada Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon

ABSTRAK
Analisis Struktur difokuskan mendesain dan menganalis untuk menjamin masa pelaksanaan
proyek secara tepat waktu dan mutu. Pemilihan metode pada proyek juga merupakan salah satu kebijakan
yang harus diperhatikan untuk mendapat hasil yang sesuai.
Secara khusus Skripsi ini membahas bagaimana Perencanaan Analisis Struktur Proyek
Pembangunan Gedung Sekolah Pelita Bangsa Kota Cirebon. Adapun penelitian dilakukan dengan cara
studi literature dan survey ke lapangan.
Analis skripsi ini meliputi Perencanaan, Menghitung Detail Dimensi Pelat Atap, Pelat Lantai
Balok, Kolom dan Pondasi, RAB, Rekapitulasi Biaya dan Analisa Harga Satuan Pekerjaan, dengan
menggunakan metode Barchart, SAP 2000 sebagai panduan untuk mengendalikan hasilkekuatan Struktur
perencanaan proyek.
Menghitung Gempa adalah upaya untuk mengetahui hasil seberapa jauh beban gempa yang
diterima pada Struktur proyek tersebut setelah bangunan dinyatakan selesai.

Kata Kunci : Analisis Perencanaan Struktur, Menghitung Detail Dimensi, SAP 2000, Menghitung
Gempa

ABSTRACT
Anaslis focused design and analyze structures to ensure a timely implementation of the project
and quality. The selection of methods on the project is also one of the policies that must be considered to
obtain the corresponding results.
This paper specifically discusses how Structural Analysis Planning Building Project
SchoolsPelita Nation Cirebon City. The research carried out by way of literature study and survey the
field.
Analysts this thesis includes Planning, Calculating Dimensional Detail Plates Roofs, Floor
Plates, Beams, Columns and Foundations, RAB, Summary of Cost and Works Unit Price Analysis, using
barchart, SAP in 2000 as a guide for controlling the outcome of the power structure of the project
planning.
Calculating Earthquake is an attempt to determine how far the results of earthquake loads
received at the structure of the project after construction was complete.

Keywords : Structural Design Analysis, Calculated Dimension Details, SAP 2000, Counting
earthquake.

Jurnal Konstruksi, Vol. VI, No. 5, April 2017 | 435


Analisis Perencanaan Struktur Gedung Sekolah Pelita Bangsa Kota Cirebon …

A. LATAR BELAKANG MASALAH D. MAKSUD DAN TUJUAN


Pengetahuan ilmu dan teknologi di Kota 1. Maksud
Cirebon harus disertai dengan pendidikan formal a. Untuk meredesain Gedung Sekolah
yang berkualitas dan dijangkau oleh prasarana Pelita Bangsa Kota Cirebon dengan
yang memadai. Maka dari itu didirikan sebuah menggunakan struktur beton.
gedung sekolahyang dapat memberikan b. Untuk menetahui detail dimensi, plat,
pengetahuan secara luas dan global. b alok, kolom dan pondasiyang akan
Atas dasar kriteria keselamatan dan layanan digunakan dalam perencanaan
prima maka proses perencanaan pembebanan pembangunan Gedung Sekolah Pelita
harus sesuai dengan SNI 1727 - 2013 serta Bangsa Kota Cirebon
perencanaan struktur gedung ini harus mengacu c. Memberi gambaran pada Gedung
dengan SNI - 2847-2013 beton bertulang, yang Sekolah Pelita Bangsa Kota Cirebon
merupakan peraturan terbaru yang disesuaikan yang baru setelah dilakukan analisis.
dengan perkembangan teknologi material 2. Tujuan
terkini dengan mengacu pada AISC, selain itu a. Menganalisis pembangunan Gedung
dalam perhitungan rekayasa gempa juga harus Sekolah Pelita Bangsa Kota Cirebon.
mengacu pada SNI 1726 - 2012. b. Memberi gambaran pada area
pembangunan.
B. FOKUS PERMASALAHAN
Pada penelitian ini difokuskan mendesain E. MANFAAT PENELITIAN
dan menganalisis pembangunan Gedung
Aspek Teoritis
Sekolah Pelita Bangsa Kota Cirebon, jalan
terusan laut arafuru kompleks taman cipto, blok Penelitian ini diharapkan dapat
a1 kavling 6-7 cirebon 45131 jawa barat. menambah pola pikir mahasiswa dalam
mempelajari, mengamati, dan memahami
C. BATASAN MASALAH permasalahan yang berkaitan dengan bidang
Dalam skripsi dengan judul “ANALISIS ketekniksipilan.
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG 1. Aspek Kerekayasaan
SEKOLAH PELITA BANGSA KOTA Kegiatan ini dapat menjadi masukan bagi
CIREBON DENGAN MENGGUNAKAN GedungSekolahPelitaBangsa Kota
STRUKTUR BETON SNI 2013” akan Cirebon yang memiliki permasalahan
menjelaskan permasalahan yang ada pada pada Infrastruktur gedung dengan harapan
daerah kajian, sehingga dicarikan solusi pada agar permasalahan pada tersebut dapat
permasalahan tersebut. Maka dari itu perlu teratasi dengan baik.
adanya batasan penulisan yang bertujuan untuk
penyusunan Skripsi, batasan masalah yang di
angkat sebagai berikut :
1. Merencanakan dan mendesign konstruksi
gedung Sekolah Pelita Bangsa Kota
Cirebon sesuai dengan SNI – 2847 – 2013
Beton bertulang dan SNI – 1727 – 2013
pembebanan.
2. Menghitung detail dimensi, plat, balok,
kolom dan pondasi.
3. Menganalisis pembangunan Gedung
Sekolah Pelita Bangsa Kota Cirebon.
4. Menghitung Rencana Anggaran Biaya
(RAB).
5. Menghitung gempa.

Jurnal Konstruksi, Vol. VI, No. 5, April 2017 | 436


Riyan Hanapi, Sumarman.

F. KERANGKA PEMIKIRAN Kedua Perencanaan yang


dilakukan oleh Azis Sholihin (2015)
melakukan perencanaan berupa
perencanaan Insprastruktur penunjang di
wilayah Padang Golp Ciperna. Judul
penelitian yaitu Analisis
Pengembangan Daerah Wisata di
Wilayah Padang Golp Ciperna
Kabupaten Cirebon. Permasalahan
yang dihadapi kurangnya Fasilitas untuk
penunjang serta tidak adanya
insfrastruktur penunjang berupa hotel di
wilayah wisata tersebut. Sehingga harus
secepatnya permasalahan itu ditangani
salah satunya adalah pembangunan
Hotel.
Berdasarkan hasil kajian penulis
dari kedua perencanaan di atas
mengenai perencanaan suatu struktur
gedung. Penulis menilai bahwa yang
paling mendekati dan mempunyai
persamaan dalam hal perencanaan
struktur dengan perencanaan yang
Penulis lakukan adalah perencanaan
yang pertama.
Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran

B. LANDASAN TEORI
A. KAJIAN PUSTAKA
1. Bangunan Gedung
1. Perencanaan Sejenis
Berdasarkan Undang-Undang
Penelitian yang pernah
Republik Indonesia No. 28 tahun 2002
dilakukan sebelumnya dengan studi
tentang bangunan gedung. Bangunan
kasus yang memiliki permasalahan
gedung adalah wujud fisik hasil
analisis dan pembahasan dengan
pekerjaan konstruksi yang menyatu
memiliki kemiripan yang nantinya bisa
dengan tempat kedudukannya, sebagian
menjadi bahan sebagai referensi dalam
atau seluruhnya berada di atas atau di
penyusunan yang akan dilakukan,
dalam tanah yang berfungsi sebagai
dibawah ini ada beberapa analisis kajian
tempat manusia melakukan kegiatan,
yang pernah dilakukan sebelumnya,
baik untuk hunian atau tempat tinggal,
antara lain adalah sebagai berikut :
kegiatan keagamaan, kegiatan usaha,
Pertama Perencanaan Yang kegiatan sosial budaya, maupun
dilakukan oleh Harviani Cahya Ruslina kegiatan khusus. Terdapat 3 pasal
(2011) melakukan Perencanaan pengaturan bangunan gedung dengan
Pembangunan Struktur Gedung. Judul tujuan untuk:
penelitian yaitu Pembangunan Asrama
a. Mewujudkan bangunan gedung
SMK BHAKTI HUSADA Kuningan.
yang fungsional dan sesuai dengan
Permasalahan yang dihadapi berupa
tata bangunan gedung yang serasi
kapasitas gedung yang sudah ada tidak
dan selaras dengan lingkungan.
mencukupi untuk menampung peserta
b. Mewujudkan tertib penyelenggaraan
didik.
bangunan gedung yang menjamin

Jurnal Konstruksi, Vol. VI, No. 5, April 2017 | 437


Analisis Perencanaan Struktur Gedung Sekolah Pelita Bangsa Kota Cirebon …

keandalan teknis bangunan gedung kondisi-kondisi alam seperti pengaruh


dari segi keselamatan, kesehatan, angin, salju, gempa, atau
kenyamanan, dan kemudahan. dipengaruhioleh perbedaan temperatur,
c. Mewujudkan kepastian hukum serta kondisi lingkungan yang merusak
dalam penyelenggaraan bangunan (misalnya pengaruh bahan kimia,
gedung. kelembaban, atau pengkaratan).
Tujuh fungsi bangunan gedung Dalam meninjau suatu beban,
berdasarkan pasal 5, tepat pada ayat 4 kita tidak boleh hanya menentukan
diantaranya adalah mengenai pasar dan besaran atau intensitas saja, tetapi juga
jajaranya. Menyatakan bahwa bangunan harus meninjau dalam kondisi
gedung dengan fungsi usaha bagaimana beban tersebut diterapkan
sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 pada struktur.
meliputi bangunan gedung untuk Sehubungan dengan sifat
perkantoran, perdagangan, elastisitas dari bahan-bahan struktur,
perindustrian, wisata dan rekreasi, setiap sistem atau elemen struktur akan
terminal, dan penyimpanan. berdeformasi jika dibebani, dan akan
kembali kebentuknya yang semula jika
2. Dasar Perencanaan beban yang bekerja dihilangkan.Oleh
a. Pembebanan karena itu struktur mempunyai
Tujuan utama dari rancang kecenderungan untuk bergoyang
bangun struktur adalah untuk kesamping (slideway), atau melentur
menyediakan ruang agar dapat kebawah (deflection) jika dibebani.
digunakan untuk berbagai macam
fungsi, aktifitas atau keperluan (SNI – b. Beban Mati
1727-2013). Contoh dari pemanfaatan
Beban mati adalah berat dari
struktur antara lain adalah:
semua bagian dari suatu gedung yang
1) Struktur bangunan gedung
bersifat tetap, termasuk segala unsur
(building) yang digunakan untuk
tambahan, penyelesaian-penyelesaian,
tempat hunian atau beraktifitas.
mesin-mesin serta peralatan tetap yang
2) Struktur jembatan (bridge) atau
merupakan bagian yang tak terpisahkan
terowongan (tunnel) yang
dari gedung itu.
digunakan untuk menghubungkan
Untuk keperluan analisis dan
suatu tempat dengan tempat
desain struktur bangunan, besarnya
lainnya.
beban mati harus ditaksir atau
3) Struktur bendungan, yang
ditentukan terlebih dahulu. Beban mati
digunakan untuk penampungan dan
adalah beban-beban yang bekerja
pengelolaan/pemanfaatan air, dan
kebawah pada struktur dan mempunyai
masih banyak lagi bentuk struktur.
karakteristik bangunan, seperti misalnya
Struktur terbuat dari bahan yang penutup lantai, alat mekanis, dan partisi.
bermassa, maka struktur akan Berat dari elemen-elemen ini pada
dipengaruhi oleh beratnya sendiri. Berat umumnya dapat ditentukan dengan
sendiri dari struktur dan elemen-elemen mudah dengan derajat ketelitian cukup
struktur disebut sebagai beban mati. tinggi. Untuk menghitung besarnya
Selain beban mati, struktur dipengaruhi beban mati suatu elemen dilakukan
juga oleh beban-beban yang terjadi dengan meninjau berat satuan material
akibat penggunaan ruangan. Beban ini tersebut berdasarkan volume elemen.
disebut sebagai beban hidup (live load).
Selain itu struktur dipengaruhi juga oleh
pengaruh-pengaruh dari luar akibat

Jurnal Konstruksi, Vol. VI, No. 5, April 2017 | 438


Riyan Hanapi, Sumarman.

A. Metode Penelitian Gedung Sekolah Pelita Bangsa


1. Desain Penelitian Kota Cirebon – Jawa Barat.
Survei yang dilakukan adalah
Desain penelitian dimulai
dengan peninjauan ke lokasi serta
dengan mengumpulkan dan
pengambilan dokumentasi berupa
mempelajari literatur yang berkaitan
foto – foto untuk lebih mengenal
dengan perencanaan. Mengumpulkan
lokasi perencanaan .
data yang akan digunakan sebagai data
dalam obyek. Desain yang digunakan a. Tahap Identifikasi Masalah
dalam penelitian ini sebagai berikut: Dari hasil pengamatan atau
survei secara visual pada lokasi
1. Mencari data-data berupa,data
penelitian didapat beberapa
eksisting berupa luas tanah luas
permasalahan yang dapat ditemui,
bangunan serta fungsi bangunan
yaitu sebagai berikut :
yang akan direncanakan
1) Bagaimana kapitas gedung
2. Studi literatur dengan Sekolah Pelita Bangsa Kota
mengumpulkan reverensi dan Cirebon?
metode yang dibutuhkan sebagai 2) Dampak apa yang didapatkan
tinjauan pustaka baik dari buku ketika penambahan siswa terjadi
maupun media lain (internet). ?
3. Pengolahan dan analisa data-data 3) Bagaimana solusi untuk
yang didapat. permasalahan tersebut?
4. Perencanaan Gedung
SekolahPelitaBangsa Kota Cirebon. b. Tahap Studi Pustaka
5. SNI pembebanan 2013. Studi pustaka yang dilakukan
6. Pengambilan kesimpulan dan saran yaitu pengumpulan berbagai teori
dari hasil kajian. yang berkaitan dengan kondisi serta
permasalahan yang ada. Literatur
2. Metode Penelitian yang Digunakan yang digunakan disesuaikan dengan
kebutuhan jalan pada masa
Metode Penelitian yang
sekarang. Studi pustaka ini diulas
digunakan yaitu metode kuantitatif dan
lebih lengkap dalam bab II dalam
kualitatif, pengertiannya seperti ini :
laporan tugas akhir ini.
a. Metode kuantitatif yaitu metode
yang dilakukan dengan
c. Tahap Pengumpulan Data
mengumpulkan dan mempelajari
Tahap pengumpulan data
literatur yang berkaitan dengan
sudah diulas pada bab III.
perencanaan.
b. Metode kualitatif adalah metode
d. Tahap Analisa dan Pengolahan
yang dilakukan dengan
Data
mengumpulkan data yang akan
Data yang diperoleh
digunakan sebagai data dalam
selanjutnya akan dianalisa
obyek. menggunakan teori yang sudah
c. Tahap Persiapan ditentukan dalam kajian pustaka.
Tahap persiapan merupakan Hasil dari analisis dan pengolahan
data ini nantinya akan menentukan
tahap awal sebelum memulai
seberapa besar pengaruh pembuatan
perlaksanaan dari sebuah ide. Gedung Sekolah Pelita Bangsa.
Persiapan yang dilakukan berupa Bila pengaruh yang ditimbulkan
survey pada lokasi Pembangunan menguntungkan maka data – data
ini selanjutnya diolah lebih lanjut
sebagai unsur penting dalam desain

Jurnal Konstruksi, Vol. VI, No. 5, April 2017 | 439


Analisis Perencanaan Struktur Gedung Sekolah Pelita Bangsa Kota Cirebon …

Gedung Sekolah Pelita Bangsa 4. Teknik Pengumpulan Data


Kota Cirebon. Metode pengumpulan data yang
dipergunakan untuk perencanaan
e. Tahap Perhitungan Desain Pembangunan Gedung Sekolah ini
Setelah didapat hasil dari adalah:
analisis data dan bila diperoleh a. Metode literatur
suatu kesimpulan bahwa pada
Metode literatur yaitu
pembangunan Gedung Sekolah
mengumpulkan, mengidentifikasi,
Pelita Bangsa Kota Cirebon
dan mengolah data – data tertulis
diperlukan perencanaan yang sesuai
yang berasal dari buku – buku,
fungsi dari bangunan tersebut..
surat kabar, majalah maupun tulisan
Perhitungan yang akan dilakukan
ilmiah lainnya yang berkaitan
menggunakan teori rumus – rumus
dengan perencanaan Pembangunan
yang sudah ditentukan dalam bab
gedung.
studi pustaka.
b. Metode observasi
Desain yang dibuat
Metode observasi yaitu data
menggunakan sistem portal dengan
yang diperoleh dari hasil survei
menggunakan struktur beton. Tahap
langsung ke lokasi. Dengan survei
perhitungan desain pembangunan
langsung ini dapat diketahui
gedung aula adalah sebagai berikut:
kondisi langsung di lapangan
1) Perhitungan pembebanan
sehingga diperoleh suatu gambaran
2) Perhitungan dimensi profil
yang dapat dijadikan pertimbangan
struktur Atas Gedung
dalam perencanaan desain Gedung
3) Pendesainan struktur Gedung
Sekolah.
Sekolah
c. Metode wawancara
4) Perhitungan penulangan
Metode wawancara yaitu
5) Perhitungan Pondasi
data yang diperoleh dengan
mewawancarai narasumber untuk
3. Jenis dan Sumber Data
mendapatkan beberapa informasi
Berdasarkan asalnya data
yang dapat menambah bahan dalam
dikelompokkan dalam:
penyusunan perencanaan Gedung
a. Data primer
Sekolah.
Data primer yaitu data yang
didapatkan dari pengukuran
5. Metode Analisis Data
maupun pengamatan secara
Mengenai metode dan cara
langsung di lapangan.
pengolahan data yang akan digunakan
akan dibahas lebih detail dalam bab
b. Data sekunder
tersendiri. Hal ini dilakukan karena
Data sekunder yaitu data
tahap ini sangat penting dan
yang didapatkan dari sumber lain
menentukan dalam perencanaan desain
misalnya instansi pemerintah,
suatu gedung. Pembahasan yang diulas
swasta, maupun perorangan yang
akan lebih mendetail dan spesifik
telah melakukan pengamatan secara
sehingga diperlukan bab tersendiri
langsung di lapangan.
dalam usaha penarikan kesimpulan.
Untuk pembuatan tugas akhir
Tahapan analisis data yang
perencanaan Gedung Sekolah ini
digunakan dalam penulisan ini adalah
akan dipakai data sekunder, hal ini
sebagai berikut :
berkaitan dengan efisiensi waktu
a. Perhitungan pembebanan
dan biaya pemuatan laporan tugas
1) Beban mati
akhir ini.

Jurnal Konstruksi, Vol. VI, No. 5, April 2017 | 440


Riyan Hanapi, Sumarman.

2) Beban hidup Profil struktur diatas sudah mampu


3) Beban Struktur melayani beban yang terjadi pada gedung
b. Perhitungan struktur gedung Sekolah tentunya sesuai fungsi.
1) Dimensi Pelat B. PEMBAHASAN
2) Dimensi Balok 1. Desain Struktur
3) Dimensi Kolom dan Bangunan yang direncanakan
4) Pondasi. terdiri dari tiga lantai berdasarkan data
perencanaan bangunan lantai dasar
B. LOKASI PENELITIAN diperuntunkan untuk Fasilitas Ruang Kelas,
kantor, kantin, kantor registrasi, toilet.
Pada penelitian ini berlokasi dijalan terusan
laut arafuru kompleks taman cipto, blok a1
kavling 6-7 Sekolah Pelita Bangsa Kota Cirebon
45131 jawabarat.

Gambar 3.1 Denah Perencanaan Struktur


2. Perencanaan Struktur
Gambar 2.1 Lokasi Penelitian a. Atap
Atapyang direncanakan dari
A. HASIL PENELITIAN beton bertulang yang didasarkan pada
Hasil analisis perencanaan, pembebanan SNI-1727- 2013,
pembangunan Gedung Sekolah Pelita menggunakan pelat beton bertulan
Bangsa Kota Cirebon yang menggunakan gsebagai atapnya. Dengan ketebalan 100
struktur Beton, serta menerapkan SNI 2013 mm.
dalam acuan pembebanan didapatkan
penggunaan profil struktur pada b. Pelat lantai
pembangunan GedungSekolah adalah: direncanakan dari beton yang
dicor, dengan pembebanan pada pelat
Tabel 4.1 Profil Struktur Gedung Sekolah didasarkan pada penggunaan atau
Lantai Dimensi kegunaan lantai tersebut dan disesuaikan
dengan SNI-1727- 2013.Perencanaan
Atap - 10 cm pelat ditinjau dari dua arah yaitu x dan
Pelat 2–3 12,5 cm y, dari Ix /Iy akan didapatkan koefisien
momen sehingga dapat dilakukan
Balok Portal 2–3 55 x 45 cm perhitungan untuk mendapat tulangan
Balok Anak 2–3 55 x 40 cm yang dibutuhkan. Untuk perhitungan
pelat terdapat pada lampiran.
Balok Induk 2–3 55 x 30 cm
Tabel 4.2 Dimensi rencana struktur Pelat
Kolom 1 63 x 55 cm Tebal
Kolom 2 50 X 50 cm Lantai 2 12,5 cm
Kolom 3 45 x 45 cm Lantai 3 12,5 cm

Lantai Atap 10 cm

Jurnal Konstruksi, Vol. VI, No. 5, April 2017 | 441


Analisis Perencanaan Struktur Gedung Sekolah Pelita Bangsa Kota Cirebon …

c. Balok dan Kolom


Pada perencanaan balok dan
kolom, pembebanan sama seperti pelat
yaitu berdasarkan pada penggunaan atau
kegunaannya dan disesuaikan dengan
SNI – 1727 - 2013. Proses perhitungan
balok dan kolom dapat dilihat dalam
lampiran dan untuk dimensi balok dan
kolom dapat dilihat pada tabel berikut:
Gambar 3.2 Menentukan Beban Struktur
Tabel 4.3 Dimensi untuk balok dan kolom 4. Analisa Perhitungan Gaya Gempa
Lantai Dimensi Waktu getar alami struktur ( T )
T = 0,06 H¾( Struktur Beton )
Atap - 10 cm
= 0,06 (3+4+4) ¾
Balok Portal 2-3 55 x 45 cm =0,362 det
Balok Anak 2-3 55 x 40 cm Koefisien gempa alami ( C )

BalokInduk 2-3 55 x 30 cm Dari tabel 6 : “ Spektrum respons


Gempa Renana” didapatkan :
Kolom 1 63 x 55 cm
Wilayah gempa = Cirebon -
Kolom 2 50 X 50 cm Jabar
Kolom 3 45 x 45 cm Periode struktur, T = 0,362 det
Waktu getar alami sudut ( Tc ) =
0,6(tanahSedang)
3. Merancang Struktur Dengan SAP Percepatan respons max (Ss) = 0,76
a. Menentukan Satuan Percepatan respons rencana (S1)
Pada saat pertama kali = 0,288
membuka window SAP 2000 Karena T ≥ Tc, maka gunakan rumus :
,tunjukan perhatian ke sebelah
pojok kanan bawah yang
Faktor Keutamaan ( l )
merupakan kolom satuan . Sebelum
I =1
kita memulai permodelan struktur
Faktor reduksi gempa representatif ( R
dalam aplikasi SAP 2000 kita harus
)
mentukan terlebih dahulu satuan
R = 8,5 ( Detail Penuh )
yang akan digunakan karena satuan
Berat Bangunan ( Wt ) dari output
itu yang akan menentukan nanti
SAP 2000
hasil dari output perhitungan SAP
Wt = 11705,892 Kn-m
2000.
Beban gempa dasar ( V )
b. Menentukan bentuk struktur
Cara menentukan grid pada SAP
yaitu klik File Pilih new model,
pilh satuan KN,m,C setelah itu  Gaya Geser Tingkat
pilih grid only. Seperti yang
tergambar di bawah ini atau ctrl+N
.
Tabel 4.10 Menentukan gaya geser tingkat
Story Wi Hi Wi * Hi Fi
3334. 10002.0
Lantai 3.000 63.364
020 60
atap

Jurnal Konstruksi, Vol. VI, No. 5, April 2017 | 442


Riyan Hanapi, Sumarman.

3334. 13336.0 bahwa lendutan izin maksimum yang


Lantai 4.000 84.486
020 80 diijinkan untuk jenis komponen
3
struktur konstruksi atap atau lantai
3023. 12095.7 yang menumpu atau disatukan dengan
Lantai 4.000 76.628
940 60 komponen nonstructural yang mungkin
2
tidak akan rusak oleh lendutan yang
besar. Batas lendutannya adalah tidak
35433.9 boleh lebih dari nilai l /480, dimana l

00 merupakan panjang bentang balok dan
480 dalam satuan mm.

A. KESIMPULAN
B. SARAN
Setelah dilakukan Analisis data,
1. Konsep perencanaan harus disesuaikan
pembahasan setiap bab sebelumnya, maka
dengan fungsi bangunan tersebut yang
dapat di tarik kesimpulan sebagai berikut:
mengacu Standar yang sudah
1. Penentuan Pembebanan disesuaikan
disesuaikan (SNI–1727-2013), Dengan
fungsi dari bangunan yang mengacu
demikian kekuatan dari bangunan
pada SNI 1727 – 2013 tentang
tersebut bisa menampung beban sesuai
pembebanan untuk perancangan
dengan kapasitasnya.
bangunan gedung dan struktur lain ,
2. Peninjauan lebih lanjut dalam penentuan
SNI 2847 – 2013 tentang Persyaratan
dimensi struktur baik pelat, balok,
beton untuk bangunan gedung, dan
kolom maupun pondasi yang
SNI 1726 – 2012 tentang gempa dan
direncanakan berdasarkan pembebanan
Perencanaan bangunan 3 (Tiga) lantai
yang diterima masing – masing profil.
dengan fungsi sebagai tempat
3. Pada analisis untuk menghindari
Sekolahan dengan luas bangunan
lendutan (defleksi) pada struktur
516,8 m2 dengan menggunakan
bangunan tersebut dengan memperkuat
dimensi kolom lantai 1 yaitu63 x 55
tulangan pada balok dan kolom.
cm, kolom lantai 2 yaitu 50 x 50 cm
dan kolom lantai 3 yaitu 45 x 45 cm.
DAFTAR PUSTAKA
Sedangkan balok portal yaitu55 x 45
cm, balok anak yaitu 40 x 30 cm dan Badan Standarisasi Nasional. 2013. “Persyaratan
balok induk yaitu 45 x 40 cm dengan beton Struktural untuk Bangunan gedung”
tebal pelat lantai 2-3 yaitu 12,5 cm dan (SNI 2847: 2013)”.
pelat atap 10 cm.
2. Dari hasil perhitungan pada pelat lantai Departemen Pekerjaan Umum. 1987.”Pedoman
Perencanaan Pembebanan Untuk Rumah
memakai tulangan D 10. Untuk balok
dan Gedung (SKBI - 1.3.53.1987)”.
menggunakan tulangan pokok D22,
D19, D 16 dan tulangan sengkang Sholihin, Azis. 2015. “Analisis Pengembangan
D10. Pada perhitungan kolom Daerah Wisata di Wilayah Padang Golp
memakai tulangan D19 danD16. Ciperna Kabupaten Cirebon”. Skripsi:
Sedangkan untuk pemilihan pondasi Unswagati Cirebon.
menggunakan pondasi FoatPlat
(CakarAyam), ini didasarkan pada Fadli, M, Hibatul. 2016. “Analisis Perencanaan
pengamatan yang sudah dilakukan. Struktur Hotel Ibis Kota Cirebon dengan
3. Setelah dilakukan analisis pada SAP menggunakan struktur beton SNI 2013”.
2000, sesuai data teknis yang Skripsi: Unswagati Cirebon.
didapatkan terdapat hasil analisis
difleksi nya melebihi lendutan ijin
maksimum sesuai SNI 2847-2013.

Jurnal Konstruksi, Vol. VI, No. 5, April 2017 | 443


Analisis Perencanaan Struktur Gedung Sekolah Pelita Bangsa Kota Cirebon …

Ruslina, Cahya Harviani. 2011. “Pembangunan


Asrama SMK BHAKTI HUSADA
Kuningan”. Skripsi: Unswagati Cirebon.

Saefudin dan Djamaluddin. 1999. “Konstruksi


Beton Bertulang”. Bandung : Angkasa.

Satyorno, Iman. 2009. “SAp 2000 untuk


Struktur 2D dan 3D”. Universitas Gadja
mada yogyakarta.

Sunggono, dkk.1984. “Teknik Sipil”. Bandung.


1999, “Beton Bertulang”. Malang.

https://www.google.com/search?q=menghitung+
volume+RAB&ie=utf-8&oe=utf-
8&client=firefox-
b#q=aspek+hukum+teknik+sipil (Diakses
20 Desember 2016).

https://www.google.com/search?q=CARA+ME
NCARI+LUAS+PEMBESIAN+DI+SAP+2
000&ie=utf-8&oe=utf-8&client=firefox-
b#q=CARA+MENCARI+LUAS+PEMBES
IAN+PADA+SAP+2000. (Diakses 20
Desember 2016).

https://www.google.com/search?q=menghitung+
volume+RAB&ie=utf-8&oe=utf-
8&client=firefox-
b#q=MENENTUKAN+HITUNGAN+PEM
BESIAN (Diakses 20 Desember 2016).

https://www.google.com/search?q=menghitung+
volume+RAB&ie=utf-8&oe=utf-
8&client=firefox-b (Diakses 20 Desember
2016).

http://www.tipspendidikan.site/2015/04/cara-
menulis-daftar-pustaka-yang-baik.html
(Diakses 20 Desember 2016).

Jurnal Konstruksi, Vol. VI, No. 5, April 2017 | 444

Anda mungkin juga menyukai