Anda di halaman 1dari 2

Nama : Ni Kadek Juniawati

NIM : 1913071003
Kelas : 7A

RESUME MIKROBIOLOGI TERESTERIAL


Konsep Dasar Mikrobiologi Teresterial
Tanah (bahasa Yunani: pedon; bahasa Latin: solum) adalah bagian kerak bumi yang
tersusun dari mineral dan bahan organik. Di dalam tenah terdapat mikroorganisme (Mikroba
tanah). Mikrobiologi tanah adalah bagian disiplin mikrobiologi yang mempelajari kehidupan,
aktivitas, dan peranan mikroorganisme di dalam tanah. Mikroba tanah juga menghasilkan
metabolit yang mempunyai efek sebagai zat pengatur tumbuh. Bakteri Azotobacter selain
dapat menambat N juga menghasilkan thiamin, riboflavin, nicotin indol acetic acid dan
giberelin yang dapat mempercepat perkecambahan bila diaplikasikan pada benih dan
merangsang regenerasi bulu-bulu akar sehingga penyerapan unsur hara melalui akar menjadi
optimal.
Golongan-golongan utama yang menyusun populasi mikroorganisme tanah terdiri atas
prokariotik (bakteri dan actinomycetes, fungi, algae), mikrofauna (protozoa dan archezoa),
mezofauna (nemathoda) makrofauna (semut, cacing tanah, dan lainnya), dan mikrobiota
(mycoplasma, virus, viroid dan prion). Tetapi mikrobiologi tanah memfokuskan pada bakteri,
jamur, dan virus yang terdapat pada tanah. Mikroba tanah juga menghasilkan metabolit yang
mempunyai efek sebagai zat pengatur tumbuh. Bakteri Azotobacter selain dapat menambat N
juga menghasilkan thiamin, riboflavin, nicotin indol acetic acid dan giberelin yang dapat
mempercepat perkecambahan bila diaplikasikan pada benih dan merangsang regenerasi bulu-
bulu akar sehingga penyerapan unsur hara melalui akar menjadi optimal. Metabolit mikroba
yang bersifat antagonis bagi mikroba lainnya seperti antibiotik dapat pula dimanfaatkan
untuk menekan mikroba patogen tular tanah disekitar perakaran tanaman.

Proses Biogeokimia
Siklus biogeokimia merupakan proses peredaran senyawa-senyawa kimia di alam yang
melibatkan komponen biotik dan abiotik yang berlangsung secara berulang-ulang tanpa batas
tertentu (Yusal dalam Darmayani, dkk., 2021). Siklus biogeokimia atau siklus organik-
anorganik adalah siklus unsur atau senyawa kimia yang mengalir dari komponen abiotik ke
biotik dan kembali lagi ke komponen abiotik. Siklus unsur-unsur tersebut tidak hanya melalui
organisme, tetapi jugs melibatkan reaksireaksi kimia dalam lingkungan abiotik sehingga
disebut siklus biogeokimia. Fungsi dari Siklus Biogeokimia ialah menjadi siklus atau siklus
materi yang membalikkan lagi seluruh unsur-unsur kimia yang telah digunakan oleh seluruh
yang ada di muka bumi dari komponen biotik ataupun komponen abiotik, yang pada akhirnya
berkesinambungan dan seimbang dalam kehidupan di bumi dapat terjaga. Jenis-jenis siklus
biogeokimia terdiri dari Siklus Air, Siklus Karbon, Siklus Nitrogen, Siklus Sulfur, dan Siklus
Fosfor.

Peran Mikroba Tanah


Mikroorganisme tanah memiliki berbagai peran selain berperan dalam biogeokimia
seperti berperan dalam proses bioremediasi dan beperan sebagai dekomposer.
Mikroorganisme tanah juga ada yang merugikan seperti patogen pada hewan dan manusia
maupun patogen pada tumbuhan.
Tabel 1. Mikroorganime yang berperan dalam bioremediasi
Jenis Mikroorganisme Peranan dalam Bioremediasi
Enterobac:ter Sp. Mentransformasl
Bacillus Sp. Klepsleila Sp. metilmerkuri di
Serraria Sp. perairan
Azotobacter. Proreus Mendegradasi logam berat (Hg,
Corrynebacterium Bacillus sp. Pb, Cu, Cd)
Leminorella, Aclnotobacter, Mendegradasi fenol (C6H5OH)
Enrerobacter, Chromabacterium pada limbah rumah sakit
Pseudornonas acruginosa dan Mendegradasi minyak yang
Arthrobacter simplex tumpah/mencemari tanah
Desulloyibro Mentransformasi sulfat di tambang
batu bara

Anda mungkin juga menyukai