Proposal Rerefitaloka
Proposal Rerefitaloka
Rere Fitaloka
2223140038
2022
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirahim
Syukur Alhamdulillah saya panjatkan atas khadirat Allah SWT. Karena atas berkah dan rahmat-nya
sehingga saya dapat menyelesaikan proposal yang berjudul “Analisis Komperatif Tingkat
Pengetahuan Masyarakat Terhadap Produk Perbankan Syariah ”. Penyusunan proposal ini
dibuat sebagai tugas dari mata kuliah bahasa indonesia prodi perbankan syari’ah di universitas islam
negri fatmawati sukarno bengkulu.
Saya menyadari masih banyak kekurangan dari proposal ini. Oleh karna itu saya
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca guna menyempurnakan segala
kekurangan dalam penyusunan proposal penelitian ini supaya pada penulisan selanjut-nya dapat
menghasilkan karya yang lebih baik.
Saya harap semoga proposal penelitian ini berguna bagi para pembaca dan pihak – pihak lain
yang berkepentingan. Sekian penyusunan proposal ini jika ada salah kata atau ketidaknyamanan saya
mohon maaf yang sedalam – dalamnya.
Rere Fitaloka
BAB I
PENDAHULUAN
Perbedaan mendasar antara bank konversial dan bank syariah adalah ribah sebagai
batasan dalam perbankan syariah. Selain itu, investasi di persilakan hanya untuk usaha-usaha
yang dikategorikan halal dan mematuhi prinsip islam. Perbankan syariah membangun sistem
baginhasil sebagai prinsip dasar operasionalnya, yang tidak dapat ditampung oleh sistem
perbankan konversional.
B. Tujuan Dan Manfaat Penelitian
Manfaat Penelitian
Sebagai manfaat atau kegunaan dan menjadi rujukan bagi pihak-pihak yang
berkepentingan khususnya bagi penyusun, umumnya bagi masyarakat tentang tingkat
pengetahuan masyarakat tentang produk-produk perbankan syariah dan konversional.
C. Penelitian Relavan
Berdasarkan hasil penelitian yang akan dilakukan, terhadap beberapa penelitian sebelumnya
yakni:
KAJIAN TEORI
A. Kajian Teori
a.) Pengetahuan
1. Pengertian Pengetahuan
Pengetahuan ialah merupakan hasil setelah penginderaan terhadap sesuatu
obyek tertentu. Kebanyakan manusia memperoleh pengetahuan dari mata dan
telinga.
2. Tingkat Pengetahuan
Menurut banjamin bloom pengetahuan seseorang terhadap obyek mempunyai
intensitas atau tingkat yang berbeda-beda.
3. Pengukur pengetahuan
Menurut soekidjo pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan
wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin di
ukur subyak penelitian atau responden.