Anda di halaman 1dari 2

Pancasila

Nama: Rayhan Ardiansyah

NPM :2203011083

Kelas: Ekonomi Syariah/D

Tugas

Untuk lebih memahami dinamika dan tantangan Pancasila pada era globalisasi,
mahasiswa diminta untuk menganalisis penggalan-penggalan pidato kebangsaan
yang disampaikan oleh mantan Presiden dan Presiden Republik Indonesia

1. Presiden Soeharto 1 Juni 1968

"Kekuatan Pancasila sampai saat ini menunjukkan, bahwa Pancasila bukan milik
seorang ataupun golongan, bukan juga sekedar penemuan satu orang; melainkan
benar-benar mempunyai akar di dalam sejarah dan batinnya seluruh Rakyat
Indonesia. Oleh karena itu, kita dengan tegas mengatakan, bahwa Pancasila adalah
wujud kepribadian seluruh Bangsa Indonesia. Itulah sebabnya, pada ujian bangsa
yang paling berat, yaitu saat meletusnya pemberontakan G-30-S/PKI kita dapat
menumpas pemberontakan itu dalam waktu singkat."

maksut dari perkataan beliau adalah bahwa bangsa Indonesia dihadapkan oleh
banyak tantangan, namun dengan dasar Pancasila bangsa Indonesia mampu
melewatinya.

2. Presiden BJ Habibie 1 Juni 2011

"Pancasila seolah hilang dari memori kolektif bangsa. Pancasila semakin jarang
diucapkan, dikutip, dan dibahas baik dalam konteks kehidupan ketatanegaraan,
kebangsaan maupun kemasyarakatan."

hal itu disebabkan oleh situasi dan lingkungan kehidupan bangsa yang telah berubah
baik di tingkat domestik, regional maupun global.

3. Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri pidato Kebangsaan

"Pancasila pernah disalahtafsirkan semata-mata sebagai suatu konsep politik dalam


kerangka membangun persatuan nasional. Padahal, persatuan nasional yang
dimaksudkan adalah untuk menghadapi kapitalisme dan imperialisme sebagai
penyebab dari “kerusakan yang hebat pada kemanusiaan”.

"Bagi saya, peringatan kali ini mestinya merupakan jalan baru, jalan ideologis, untuk
mempertegas bahwa tidak ada bangsa besar jika tidak bertumpu pada ideologi yang
mengakar pada nurani rakyatnya. Kita bisa memberikan contoh negara, seperti
Jepang, Jerman, Amerika, Inggris, dan RRT, menemukan kekokohannya pada fondasi
ideologi yang mengakar kuat dalam budaya masyarakatnya."
maka dalam hal ini suatu bangsa akan menjadi bangsa yang besar bila mempunyai
sebuah ideologi yang mengakar pada nurani rakyatnya.

4. Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono 1 Juni 2011

"Saya juga menggarisbawahi apa yang disampaikan oleh Bapak Habibie tadi,
Presiden RI ke-3, bahwa Pancasila telah lulus ujian sejarah.Bahwa kini seolah
Pancasila tersandera dan dilupakan juga penglihatan tentang hak asasi manusia
yang diunggulkan tetapi kurang diimbangi dengan kewajiban yang mesti dilakukan."

Artinya adalah banyak masyarakat sekarang yang lupa dengan Pancasila sebagai
dasar negara dan hanya mementingkan hak asasi atau diri sendiri dan lupa dengan
kewajiban asasi.

5. Presiden Joko Widodo 1 Juni 2020

"Peringatan Hari Kelahiran Pancasila tahun ini kita laksanakan di tengah pandemi
COVID-19 yang menguji daya juang kita sebagai bangsa, menguji pengorbanan kita,
menguji kedisiplinan kita, menguji kepatuhan kita, menguji ketenangan dalam
mengambil langkah kebijakan yang cepat dan tepat.

Dalam menghadapi ujian tersebut, kita bersyukur bahwa Pancasila tetap menjadi
bintang penjuru untuk menggerakkan kita semuanya, menggerakkan persatuan kita
dalam mengatasi semua tantangan, menggerakkan rasa kepedulian kita untuk saling
berbagi, memperkokoh persaudaraan dan kegotongroyongan kita untuk meringankan
beban seluruh anak negeri, dan menumbuhkan daya juang kita dalam mengatasi
setiap kesulitan dan tantangan yang kita hadapi."

Artinya Pancasila sebagai bintang penjuru atau dasar ideologi negara berperan
penting dalam hal persatuan bangsa dan dalam hal mengambil keputusan.

Anda mungkin juga menyukai