0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
10 tayangan6 halaman
Presentasi membahas batasan waktu terbang (flight time limitation) untuk kru kabin sesuai peraturan perusahaan penerbangan dan otoritas. Pembicara menjelaskan berbagai aspek seperti pengumuman jadwal, istirahat minimum antar tugas, perpanjangan waktu tugas dalam kondisi tertentu, dan penjadwalan kru untuk mencegah kelelahan.
Presentasi membahas batasan waktu terbang (flight time limitation) untuk kru kabin sesuai peraturan perusahaan penerbangan dan otoritas. Pembicara menjelaskan berbagai aspek seperti pengumuman jadwal, istirahat minimum antar tugas, perpanjangan waktu tugas dalam kondisi tertentu, dan penjadwalan kru untuk mencegah kelelahan.
Presentasi membahas batasan waktu terbang (flight time limitation) untuk kru kabin sesuai peraturan perusahaan penerbangan dan otoritas. Pembicara menjelaskan berbagai aspek seperti pengumuman jadwal, istirahat minimum antar tugas, perpanjangan waktu tugas dalam kondisi tertentu, dan penjadwalan kru untuk mencegah kelelahan.
Perkenankan saya berdiri di sini untuk menyampaikan presentasi saya untuk memenuhi persyaratan seleksi menjadi instruktur cabin crew. Sebelumnya saya yakin kita sudah saling mengenal, namun ada baiknya saya memperkenalkan diri lagi. Nama saya… Yulianti Wiharja.. biasa dipanggil “Bule”… Saya dari HUB Bali. Saya bekerja di Airasia alhamdulillah sudah 9 tahun, dan menjadi Senior Cabin Crew sudah berjalan 6 tahun. Selama saya bekerja di Airasia, banyak pengalaman berupa ilmu, keterampilan yang mudah-mudahan bisa menjadi bekal saya untuk menjadi seorang instruktur. Tema presentasi saya hari ini adalah tentang FLIGHT TIME LIMITATION yang terkait dengan Cabin Crew. Diakhir presentasi ini saya berharap audience yang terhormat dapat memahami apa yang saya sampaikan. Baiklah… Seperti kita ketahui bersama… kita bekerja di perusahaan yang cukup bonafide dan terpercaya, yang Alhamdulillah berkembang dengan baik. Perusahaan ini merupakan perusahaan yang BERKOMITMEN di dalam menjalankan aturan sesuai PERATURAN KESELAMATAN PENERBANGAN SIPIL yang biasa disebut CASR. Airasia di dalam menjalankan operasinya itu harus mengacu kepada CASR salah satunya CASR 121 tentang PERSYARATAN PENGOPERASIAN DAN PENSERTIFIKASIAN PENERBANGAN BERJADWAL. Peraturan perusahaan ini tertuang di dalam dokumen perusahaan yang disebut OPERATION MANUAL (OM). Ada 4 macam Operation Manual yang kita ketahui yaitu OM-Part A,B,C dan D. Yang berkaitan dengan presentasi saya hari ini yaitu ada di dalam dokumen OM-Part A chapter 7 yaitu FLIGHT TIME LIMITATION. Page 2… FLIGHT TIME LIMITATION…. Seperti yang saya sebutkan tadi bahwa OM-A harus mengacu kepada CASR 121……. dan Flight Time Limitation itu aturannya terdapat di dalam OM-A chapter 7. Page 3… INTRODUCTION…. Pertama…. Aturan yang dibuat yang mengacu kepada CASR 121 ini dimaksudkan untuk menghindari terjadi crew fatigue di dalam mereka menjalankan tugasnya. Kedua…. Sasarannya adalah memastikan agar crew mendapat istirahat yang cukup sebelum menjalankan tugasnya, juga agar dapat mengukur lama duty cycle, day off dan bila ada penambahan jam kerja (duty hours). Ketiga… Peraturan ini berlaku untuk Flight Crew dan Cabin Crew yang akan bertugas. Page 4… COMPANY….. Pertama…. Perusahaan akan mengumumkan jadwal terbang di awal agar crew yang akan bertugas dapat mempersiapkan diri dengan beristirahat sebelum bertugas. Kedua…. Jadwal terbang diumumkan setidaknya 5 hari sebelum awal bulan. Ketiga… Jadwal terbang harus satu bulan penuh. Keempat…. Tanggal kapan jadwal terbang akan diumumkan, juga harus diberitahukan kepada Crew. Page 5…. CREW RESPON…… Pertama…. Menggunakan kesempatan (opportunity) waktu istirahat sebaik- baiknya. Kedua… Memanfaatkan (utilize) waktu istirahat yang bertujuan untuk menghindari FATIGUE. Ketiga… Tidak bertugas jika mereka tau, atau merasa (suspect) fisik dan mental mereka tidak fit untuk bekerja. Keempat… tidak bekerja jika mereka tau atau sepertinya (likely) tau mereka akan melanggar aturan (in breach). Page 6…. SPLIT DUTY TIME… Jika ada REST PERIOD yang diberikan selama SINGLE FLIGHT DUTY, FLIGHT DUTY TIME boleh diextend lebih dari 14 jam, dengan syarat: Pertama… Crew sudah diberitahu sebelum sign on. Kedua.. Seperti waktu FDT dilakukan sebelum REST PERIOD. Ketiga… Minimum 4 jam REST dan diprovide suitable accommodation. Keempat… REST PERIOD dimulai (commence) pada saat crew sampai dan meninggalkan suitable accommodation. Kelima… tidak boleh diganggu oleh company. Keenam… Penambahan FDT adalah setengah dari REST PERIOD yang didapat dengan penambahan maximum sebanyak 3 jam. Rest Period lebih dari 6 jam tidak bisa menambahkan FDT lebih dari 3 jam, jadi misalnya FDT adalah 14 jam maximum, makan dengan menyelipkan rest sebanyak 4 jam ditengah-tengah FDT maka FDT dapat diperpanjang sampai 16 jam. (14+1/2 dari REST) Ketujuh… REST PERIOD yang diharuskan setelah SPLIT DUTY TIME and prior to the next flight duty, adalah sebanyak jumlah penambahan FLIGHT DUTY TIME. Jika FDT +3 jam maka Rest Period + 3 jam. Page 8….. EXTENSION OF FLIGHT…… Pertama… Company harus merencanakan SINGLE FLIGHT DUTY assignment (boleh lebih dari 1 sector), yang harus BERAKHIR satu jam sebelum maximum DUTY limitation yang diperbolehkan. Kedua… Sebelum berangkat tugas, dia harus memastikan bahwa dia sampai sector terakhir sebelum FDT nya habis. Ketiga… Seandainya (in case) ada kondisi diluar perkiraan seperti WEATHER CONDITION, TECHNICAL PROBLEM, OTHER CONDITION yang dapat mempengaruhi keselamatan dan diluar COMPANY CONTROL, FDT limitation boleh ditambahkan sampai 3 jam, dengan SYARAT: 1. PIC harus menganjurkan (advice) kepada crew membernya dan menyampaikan pertimbangan (consider) bahwa aman untuk melampaui (exceed) FDT limitation. 2. PIC pada kesempatan pertama (earliest opportunity) harus mengisi dan menSUBMIT PILOT TRIP REPORT yang isinya alasan specific tentang mengapa melampaui limitasi.
Keempat…. Minimum Rest Period required (yang dibutuhkan) setelah duty
itu, harus paling tidak lamanya sama dengan Flight Duty period yang sudah dijalanin (terdahulu) (dibulatkan to ke jumlah jam berikutnya) atau memakai “Minimum Rest Required” yang berlaku (applicable), yang mana yang paling banyak. (see on the table of related to cabin crew).
Page 9….. POSITIONING …
DEFINITION is kegiatan (practice) memindahkan crew dari satu tempat ke tempat lain sebagai penumpang dengan menggunakan kendaraan udara atau darat untuk mulai bertugas (company behest). POSITIONING TIME masuk ke dalam perhitungan FLIGHT DUTY TIME atau perhitungan REST PERIOD, sebagai berikut. Pertama…. Jika crew diposisionkan ke airport sebelum dia bertugas sebagai crew aktif, flight duty time dimulai (commence) dari sign on time pada saat diposisionkan sampai berakhirnya FDT. Kedua…. Jika crew member dibutuhkan (required) untuk diposisionkan setelah selesai melakukan duty, POSITIONING TIME tidak boleh dimasukkan ke dalam FDT untuk tujuan (purpose) perhitungan limitation of duty, tetapi dimasukan kedalam FDT untuk tujuan (purpose) menghitung REST PERIOD berikutnya (subsequent). Maximum total dari flight duty termasuk diposisionkan setelah bertugas adalah 18 jam. Page 10… FLIGHT DUTY TIME…. Perusahaan memerlukan minimum 4 orang cabin crew untuk pengoperasian A320 Company boleh menugaskan (assign) seorang cabin crew untuk bekerja lebih dari 14 jam, tetapi tidak lebih dari 16 jam, jika company sudah menetapkan (assign) penambahan setidaknya SATU cabin crew, dan harus memberikan rest period setidaknya 14 jam rest period minimum. Company boleh menugaskan (assign) seorang cabin crew untuk bekerja lebih dari 16 jam, tetapi tidak lebih dari 17 jam, jika company sudah menetapkan (assign) penambahan setidaknya DUA cabin crew, dan harus memberikan rest period setidaknya 14 jam rest period minimum. Semua cabin crew harus diberikan setidaknya 24 jam rest period setiap 7 hari berturut turut. Page 12…. MIXED GROUND…. Ketika cabin crew mendapatkan tugas training atau office duty, baik ia sebagai siswa atau instruktur dan pada saat bersaamaan Duty Periodnya, dia ditugaskan untuk terbang, maka semua jam yang dia jalankan dalam semua tugas itu termasuk didalam FDT. Page 13… CREW SCHEDULING Setiap crew member harus memastikan minimum rest period mereka sebelum memulai flight duty. Pada saat STANDBY DUTY, flight duty limitationnya sebagai berikut: Jika sign on timenya 4 jam sebelum stby dimulai, FDT dihitung dari saat dimulainya sign on time itu. Jika sign on time 4 jam setelah dimulainya stby duty, Perhitungan FDT dimulai dari dia awal stby. Crew Rostering dan OCC harus melimit schedule crew sebagai berikut Pertama… Terbang pagi mulai antara jam 4.00-6.00 LT, boleh paling banyak 3x dalam 7 hari berturut turut. Kedua… Terbang ngalong bolehnya max 2x dalam 7 hari berturut-turut. Ketiga…. 2 hari berturut-turut terbang ngalong itu gak boleh.