Anda di halaman 1dari 2

Nama : Gilang Panji Kusuma

NPM : 061119007
Sinopsis Lokakarya Konservasi
Berdasarkan The IUCN Red List of Threatened Species, Gajah dan Harimau
Sumatera berstatus konservasi Critically Endangered atau spesies yang terancam kritis. Para
peneliti pun melakukan riset lebih dalam dan hasil riset menunjukan bahwa populasi gajah
dan harimau Sumatera terus menurun dari tahun ke tahun. Hal tersebut disebabkan oleh
beberapa factor salah satunya yaitu hampir 70% habitat gajah dan harimau berada diluar
kawasan konservasi seperti di area ladang perkebunan sawit dan kawasan industry. Industry
itu sendiri penting dilibatkan untuk memberi jaminan kepada satwa liar khususnya harimau
dan gajah untuk bisa bertahan hidup secara jangka Panjang dan terhindar dari kepunahan
local.
Menurunnya jumlah populasi satwa liar menjadi salah satu tantangan terbesar kita
untuk menjaga pelestarian satwa liar, terkait dengan kebijakan konservasi hutan yang
utama adalah melindungi hutan alam beserta isinya dan juga bagaimana mengelola
gambut yang berkelanjutan kemudian komitmen-komitmen sosial karena tidak ada
kawasan hutan di manapun di Indonesia yang tidak beririsan dengan kepentingan
masyarakat.
Dari sumber-sumber yang bertanggung jawab dengan satwa liar menjelaskan
bahwa gajah dan harimau sumatera itu tumpang tindih dengan konsesi pemasok kayu,
dengan tujuannya ingin mencapai 1 sinergitas dan konsistensi yang harmonis antara
industri dengan konservasi satwa liar. Dalam hal melindungi harimau dan gajah ada
beberapa strategi yang diterangkan, yang pertama adalah konsep berbagi ruang jadi
setelah kita sadari bahwa ada satwa liar di kawasan pemasok kayu baik harimau maupun
gajah, dalam hal ini sangat penting bahwa ruang yang kita gunakan untuk berusaha ini
juga merupakan habitat mereka. Kemudian yang kedua yaitu menyediakan konektivitas
bukan hanya ruang saja karena diperlukan beberapa blok-blok hutan yang lebih besar .
adanya konektivitas untuk menghubungkan meta meta populasi yang ada sehingga
kepunahan lokal bisa kita hindari juga yang selanjutnya akan menjadi satu populasi besar
sehingga memiliki jaminan untuk keberlangsungan hidup mereka.
Kemudian sangat inline konflik antara manusia dengan satwa liar harus
diminimalkan dengan menerapkan best management practices, kemudian tidak kalah
penting juga masyarakat sekitar hutan perlu dilibatkan dan mengingat gajah dan harimau
mempunyai populasi yang luas sekali, jadi pendekatannya tidak bisa sektoral atau tidak
bisa kita sendiri artinya harus pada skala yang lebih luas tentang alam menyebabkan
semua harus mempunyai visi dan misi yang sama dalam pelestarian satwa liar yang
kemudian kaitannya dengan revolusi industri 4.0 Di mana kita memang dipacu Untuk
memanfaatkan teknologi digital untuk berbagai bidang dengan memaksimalkan daya
manusia untuk melakukan percepatan percepatan untuk mencari inovasi-inovasi baru
kemudian memanfaatkan teknologi yang ada baik itu dalam monitoring mitigasi konflik
maupun survei satwa liar
Best Management Practices dan teknologi sebenarnya kita telah perlahan-lahan
mengarah ke sana sebelum kita menentukan dimana sebetulnya mereka menyebar atau
mencari makan di dalam konsesi melalui asesmen haccp atau nilai konservasi tinggi dan
juga untuk melindungi kawasan hutan dengan menggunakan pendekatan High carbon
stock yang jadi assessment nilai karbon tinggi. Kemudian selain itu patroli, kita juga sudah
beberapa tempat menggunakan teknologi Smart, salah satu tools yang digunakan untuk
baik itu monitoring keberadaan satwa liar maupun ancaman-ancamannya.

Anda mungkin juga menyukai