Disusun oleh:
TASIKMALAYA
2022
Daftar isi
1
BAB I PENDAHULUAN
Latar belakang
Festival Halloween menjadi sorotan usai Arab Saudi disebut mengizinkan perayaan ini.
Biasanya pemerintah melarang acara yang dianggap tak sesuai dengan ajaran Islam.
Namun, sejak pangeran Mohammed bin Salman (MbS) diangkat menjadi putra mahkota atau
pemimpin de facto Saudi, banyak terobosan dan gebrakan yang diterapkan negara kerajaan Islam
itu menuju ke arah lebih moderat.
Beberapa di antaranya mengizinkan konser, festival budaya, pembukaan bioskop, arena olahraga,
dan pelonggaran terhadap hak perempuan.
Gebrakan itu sesuai visi 2030 yang merupakan kerangka strategi dan misi Saudi mengurangi
ketergantungan negara pada minyak sebagai sumber utama pemasukan.
Arab Saudi dilaporkan menggelar festival Halloween pada pekan lalu. Perayaan ini diberi
nama "Scary Weekend" yang berlangsung di Boulevard Riyadh pekan lalu.
Scary Weekend adalah acara bertema kostum kedua di Riyadh. Acara serupa, berlangsung pada
awal tahun ini di Riyadh Boulevard city pada 17-18 Maret.
Orang-orang mendatangi lokasi itu mengenakan kostum bertema hantu, beberapa mengenakan
kostum mewah.
Arab News melaporkan, festival Halloween ini merupakan rangkaian dari acara Riyadh Season
yang berlangsung di ibu kota Saudi.
Sementara itu, New York Times menuliskan acara ini didanai pemerintah Saudi. Mereka sengaja
menggelar festival tepat sebelum Halloween agar tak terlihat langsung memperingati festival itu.
2
BAB II PEMBAHASAN
Arab Saudi Dicibir Rayakan Halloween tapi Larang Maulid Nabi, Benarkah?
Otoritas Hiburan Umum Arab Saudi telah menggelar perayaan Halloween publik terbesar
yang pernah ada pada 27 hingga 29 Oktober lalu.
Perayaan Halloween di Arab Saudi digelar dua hari sebelum perayaan serupa di Amerika Serikat,
31 Oktober.
Kepala Otoritas Umum untuk Hiburan, Penasihat Royal Court Arab Saudi, Turki Al-Sheikh,
mengatakan melalui akun Facebook-nya: “Suasana di akhir pekan menakutkan.”
Dilaporkan bahwa pada tahun 2018, polisi Arab Saudi menggerebek sebuah pesta Halloween dan
menangkap orang-orang, dan memerintahkan wanita yang mengenakan pakaian aneh untuk
"menutup diri".
3
Foto/Twitter @Unique_Y24
Perayaan Halloween publik dimulai di Ibu Kota Arab Saudi, Riyadh, untuk pertama kalinya
pada tahun 2021.
Perayaan Halloween di Arab Saudi tahun ini memicu kontroversi yang meluas di media sosial
setelah gambar dan video orang-orang yang mengenakan kostum Halloween muncul.
Gara-gara perayaan tradisi Barat ini, Arab Saudi dicibir. Beberapa pengguna media sosial
menyebutnya ironi karena merayakan Halloween tapi melarang perayaan Maulid Nabi atau hari
lahir Nabi Muhammad SAW.
"Halloween di Riyadh (Najd), Arab Saudi. Nabi tercinta telah mengatakan tentang Najd: 'Akan
muncul gempa bumi dan fitnah, dan dari sana akan keluar sisi kepala Setan'," tulis pengguna
akun Twitter @Nomanbinjameel.
"Perayaan Halloween di Riyadh, Arab Saudi. Saudi mengadakan acara yang disebut "Akhir
Pekan Horor", sementara perayaan Maulid masih dilarang. Bayangkan sebuah negara yang
melarang peringatan [Maulid] Nabi karena lebih jahat dari merayakan Halloween...," tulis akun
@Musa_Maliki_.
4
Foto/Twitter @Unique_Y24
5
Arab Saudi Larang Maulid Nabi?
Klaim bahwa pemerintah Arab Saudi melarang perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW tidak
benar.
Pemerintah memang tidak merayakan secara resmi, namun juga tidak melarang publik untuk
merayakan hari lahir Nabi Muhammad tersebut.
Perayaan Maulid Nabi biasanya diadakan para warga di wilayah Hijaz. Perayaan kerapa diisi
dengan kegiatan berbagi dengan orang-orang yang lebih membutuhkan.
“Ini adalah perayaan sederhana di mana kami berkumpul untuk mendengar Sirah (Kehidupan)
dan mendengarkan Madh (Pujian) yang telah ditulis untuknya, yang memiliki banyak sumber
dalam puisi dan prosa,” kata Usama Al-Kubaisi, seorang warga lokal, kepada Arab News.
Perayaan Maulid Nabi juga biasanya diramaikan dengan pembacaan teks seperti Al-Barzanji
yang menggambarkan karakteristik dan sosok Nabi Muhammad.
“Di Arab Saudi, Maulid dirayakan sebagian besar oleh para sufi atau pengagum praktik sufi di
Kerajaan tetapi tidak terbatas pada mereka. Namun, itu tidak diterima oleh Salafi," ujar seorang
penganut Salafi, Fadhel asal Jeddah.
Konsulat Jenderal RI di Jeddah pada 2019 juga pernah mempublikasikan perayaan Maulid Nabi
Muhammad SAW di Wisma Konsulat Jenderal di Jeddah. Ini menjadi bukti bahwa pemerintah
Arab Saudi tidak melarang perayaan Maulid Nabi.
6
BAB III PENUTUP
Asal usul Halloween berakar dalam pada ritual setan seperti berpakaian dalam jenis kostum setan
seperti penyihir, setan, dan karakter jahat lainnya, dan pengorbanan manisan untuk setan. Itu memang
pemujaan syaitan secara langsung karena dalam ritual ini orang-orang tidak memberikan pengorbanan
kepada berhala atau sesuatu tetapi itu adalah pengorbanan untuk setan itu sendiri.
Dan hari ini kita melihat otoritas Saudi mengizinkan ritual ini terjadi di tanah para sahabat nabi (saw)
berperang dan mati mengorbankan darah mereka untuk membawa tauhid dan membersihkannya dari
segala jenis penyembahan berhala, itu memang langkah terbesar untuk iblis dan pasukannya untuk
menyerang anak-anak muda kita dan mengisi hati mereka dengan fitnah sampai-sampai mereka secara
tidak sadar menyembah setan. Hanya beberapa langkah dari haram (ka'bah) di mana orang biasa
menyembah Allah swt.
7
DAFTAR PUSTAKA