Anda di halaman 1dari 2

Gabapentin

Komposisi:
Tiap kapsul mengandung Gabapentin ........................ 300 mg

Gabapentin merupakan golongan analgesik ajuvan yang mempunyai struktur serupa dengan
neurotransmitter GABA (Gamma Amino Butyric Acid) dengan nama kimia: 1-
(aminomethyl)cyclohexaneacetic acid dan rumus molekul C9H17NO2.

Farmakologi:
Makanan tidak mempengaruhi absorpsi Gabapentin. Bioavailabilitas 55 % serta waktu paruh
eliminasi dicapai dalam waktu 5 - 7 jam. Gabapentin tidak terikat pada protein plasma dan
tidak menginduksi enzim hepatik oksidase yang mempengaruhi metabolisme obat, sehingga
tidak dimetabolisme dalam tubuh.

Indikasi:

 Sebagai terapi tambahan terhadap obat antiepilepsi standard pada penderita yang tidak
dapat dikendalikan serangannya dengan obat antiepilepsi baik secara tunggal maupun
kombinasi.
 Penderita yang tidak toleran terhadap dosis obat antiepilepsi yang standard.
 Untuk "simple and complex partial seizures" (serangan parsial sederhana dan
serangan parsial kompleks) dan "secondary generalized tonic clonic seizures"
(serangan umum tonik klonik sekunder).

Kontra indikasi:
Penderita yang hipersensitif terhadap Gabapentin.

Efek samping:
Pada umumnya adalah sakit kepala, kantuk, tremor, mual, muntah, rasa lelah.
Efek samping yang kemungkinannya jarang: Nystagmus, tremor, diplopia, amblyopia,
dysarthria, amnesia, asthenia, paraesthesia, arthralgia, purpura, dyspepsia, ansietas,
penambahan berat badan, infeksi saluran kemih dan pharyngitis.
Sama seperti AED lainnya, pernah dilaporkan pancreatitis, tes fungsi liver yang meningkat,
erythema multiform dan syndrom Stevens-Johnson dimana penyebabnya belum diketahui.
Kebingungan, depresi, emosi labil, hostilily dan halusinasi pernah dilaporkan tetapi jarang.
Fluktuasi glukosa darah pada pasien dengan diabetes, rhinitis, nervousness, myalgia, sakit
kepala, mual atau muntah juga pernah dilaporkan.

Peringatan dan perhatian:

 Jika pengobatan dengan Gabapentin dihentikan atau diganti dengan yang lainnya
maka hal tersebut dapat dilakukan setelah pemberian Gabapentin minimal 1 minggu.
 Pada penderita gangguan fungsi ginjal dosis harus diperhatikan berdasarkan bersihan
kreatinin.
 Keamanan pemberian pada lbu hamil belum pernah dilaporkan. Keamanan pemberian
pada masa menyusui belum pernah dilaporkan.
 Keamanan pemberian pada anak-anak dibawah usia 12 tahun belum pernah
dilaporkan.
 Kehamilan dan menyusui: Keamanan pemberian pada ibu hamil belum diketahui.
Study mengenai reproduksi pada mencit, tikus atau kelinci dengan dosis sampai 50,
30 dan 25 kali, dosis manusia harian 3600 mg menunjukkan tidak terbukti adanya
gangguan fertilitas atau dapat melukai fetus karena pemberian Gabapentin. Meskipun
begitu, karena study reproduksi pada binatang tidak selalu dapat disamakan dengan
respon manusia, maka obat ini sebaiknya digunakan pada

Anda mungkin juga menyukai