Anda di halaman 1dari 13

EDUKASI KESEHATAN DALAM UPAYA PENVEGAHAN

PENYAKIT KULIT MENULAR DI PONDOK PESANTREN


NABIL HUSEIN SAMARINDA

PROPOSAL

Diusulkan Oleh :

1. Devi Shadila Hermanto 19482011012


2. Doni Pratama Putra 19482011014
3. Divya Miranti 19482011017
4. Elgi Nurul Hidayah 19482011022
5. Fasya Adania 19482011026
6. Hayatul Ilmi 19482011031
7. Maulida Salsabilla Hidayat 19482011041
8. Rosita Mardiana 19482011065
9. Shallina Dwi Handayani 19482011067
10. Ulfi Nurazizah Juwairyyah 19482011073

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SAMARINDA


SAMARINDA
2022
LEMBAR PENGESAHAN
USULAN PROGRAM PROMOSI KESEHATAN KELOMPOK 5 STIKSAM
PERIODE 2022
Judul kegiatan : Generasi Millenial Untuk Indonesia Yang Lebih
Sehat
Sifat kegiatan : Pengabdian Masyarakat
Kelompok sasaran : Santriwan dan Santriwati Pondok Pesantren Nabil
Husein
Lokasi kegiatan : Pondok Pesantren Nabil Husein Samarinda
Lembaga mitra : -
Pelaksana kegiatan : Hayatul Ilmi
NIM : 19482011031
Nohp /email : 081251183779 / helmihayatul24@gmail.com
Waktu pelaksanaan : Jumat, 25 November 2022

Biaya yang digunakan : Rp. 1.035.000


Sumber Biaya : Mahasiswa
Samarinda, 08 November 2022
Menyetujui :
DOSEN PENDAMPING I DOSEN PENDAMPING II

Apt. Rusdiati Helmidanora, M.Sc. Apt. Yullia Sukawaty. M.Sc.


NIDN. 1107037903 NIDN. 1109077701
KOORDINATOR DOSEN PENGAMPU

Hayatul Ilmi Apt. Heri Wijaya, M.Si


NIM. 19482011031 NIDN. 1106128401

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL .................................................................................. i


HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................. iii
RINGKASAN ................................................................................................ 1
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 2
A. Latar Belakang ............................................................................. 2
B. Tujuan dan Sasaran ...................................................................... 4
BAB II INDENTIFIKASI MASALAH ....................................................... 5
A. Penetapan Masalah ....................................................................... 5
BAB III LUARAN YANG DI HASILKAN ................................................ 6
A. Luaran yang Dihasilkan ............................................................... 6
BAB IV METODE PELAKSANAAN ......................................................... 7
A. Teknik Pelaksanaan Kegiatan ...................................................... 7
B. Rencana Kegiatan ......................................................................... 7
BAB V RENCANA BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ....................... 8
A. Rencana Biaya .............................................................................. 8
B. Jadwal Kegiatan ........................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 10

iii
RINGKASAN

Penyakit kulit termasuk penyakit yang umum terjadi dan dapat muncul
secara tak terduga. Yaitu suatu kondisi yang terjadi pada saat lapisan luar tubuh
mengalami masalah seperti iritasi dan meradang. Sehingga menyebabkan kulit
terjangkit menjadi gatal, bersisik, memerah, luka hingga cacat. Penyakit kulit
sering dianggap masalah yang sepeleh dalam kehidupan, namun seiring
berjalannya waktu penyakit kulit dapat menyebakan kematian.
Pondok pesantren adalah salah satu lembaga pendidikan yang melakukan
kegiatan keislamian dan mempelajari agama islam. Dimana pondok pesantren
sebagai tempat mandiri nya para santri jauh dari keluarga nya terutama dari orang
tuanya yang jauh dari pondok pesantren. Di pondok pesantren itu kemandiriran
nya seperti mencuci baju sendiri, kebersihan diri, mengurusi barang diri nya
sendiri, dan sebagainya, di pondok pesantren selalu berinteraksi antara santri yang
satu dengan santri yang lainnya sehingga penyakit menular berbasis lingkungan
seperti tuberkulosis paru, infeksi saluran pernapasan akut, diare dan penyakit kulit
sering kali ditemukan. Karena ada nya kebiasaan buruk dalam kesehatan nya di
para santri pondok pesantren seperti pakai baju bergantian, alat mandi bergantian,
mandi tidak bersih dan sebagai nya. Tetapi, di seluruh pondok pesantren yang ada
di Indonesia yang paling sering muncul penyakit yang ada di atas atau di pondok
adalah penyakit kulit. Berdasarkan hal tersebut maka kami memilih topik
memberikan penyuluhan mengenai cara penanganan dan penanggulangan
penyakit menular di Pondok Pesantren Nabil Husein Samarinda.

1
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penyakit kulit termasuk penyakit yang umum terjadi dan dapat muncul
secara tak terduga. Yaitu suatu kondisi yang terjadi pada saat lapisan luar tubuh
mengalami masalah seperti iritasi dan meradang. Sehingga menyebabkan kulit
terjangkit menjadi gatal, bersisik, memerah, luka hingga cacat. Banyak faktor
yang menyebabkan kulit terjangkit penyakit kulit menular, diantaranya infeksi
bakteri, virus, jamur dan parasit. Dalam diagnosis penyakit kulit sangatlah
complex karena bisa jadi beberapa penyakit memiliki gejala yang sama sehingga
memerlukan seorang pakar dalam bidang dermatology (Caniago, et al., 2020).
Penyakit kulit sering dianggap masalah yang sepeleh dalam kehidupan,
namun seiring berjalannya waktu penyakit kulit dapat menyebakan kematian.
Hasil Penelitian World Health Organization (WHO) terhadap insiden dari infeksi
penyakit jamur yang menyerang kulit menyatakan 20% orang dari seluruh dunia
mengalami infeksi kutaneus dengan infeksi dermatofitosis (Letter N, 2019).
Morbiditas Global Burden of Disease dalam Laporan kematian mengidentifikasi
penyakit kulit sebagai penyebab keempat penyebab global disabilitas disesuaikan
tahun hidup selain itu penyakit kulit dapat menurunkan kualitas hidup sesorang
yang mengarah pada kematian. Penyakit kulit sendiri merupakan berbagai
penyakit yang menyerang kulit yang terdiri dari dermatitis kontak, keratosis
aktinik, neoplasma, dermatofitosis, jerawat, dan granuloma benda asing, alergi,
atau dermatitis kontak iritan dan scabies menyumbang 70-95% pada individu
dengan pekerjaan tertentu (Park, 2020).
Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun
2021 menyebutkan prevelensi penyakit menular kulit di Indonesia sebesar 0,45
kasus per 10.000 penduduk dan angka penemuan kasus baru sebesar 4,03 kasus
per 100.000 penduduk. Sementara itu penyakit kulit yang paling banyak diderita

2
santri di pondok pesantren adalah herves, scabies, mata ikan dan sebagainya
(Husein, 2017)
Pondok pesantren adalah salah satu lembaga pendidikan yang melakukan
kegiatan keislamian dan mempelajari agama islam. Selain itu, Pesantren
merupakan suatu lembaga pendidikan Islam yang melembaga di Indonesia,
dimana kyai dan santri hidup bersama dalam suatu asrama yang memiliki bilik-
bilik kamar sebagai ciri-ciri esensialnya dengan berdasarkan nilai-nilai agama
Islam. Dimana pondok pesantren sebagai tempat mandiri nya para santri jauh dari
keluarga nya terutama dari orang tuanya yang jauh dari pondok pesantren. Di
pondok pesantren itu kemandiriran nya seperti mencuci baju sendiri, kebersihan
diri, mengurusi barang diri nya sendiri, dan sebagainya (Rizal, 2019)
Dalam menerapkan sehat jasmani dan rohani, dipondok pesantren dalam
kehidupan sehari-hari para santri yang tinggal di pondok pesantren selalu
berinteraksi antara santri yang satu dengan santri yang lainnya sehingga penyakit
menular berbasis lingkungan seperti tuberkulosis paru, infeksi saluran pernapasan
akut, diare dan penyakit kulit sering kali ditemukan. Karena ada nya kebiasaan
buruk dalam kesehatan nya di para santri pondok pesantren seperti pakai baju
bergantian, alat mandi bergantian, mandi enggak bersih dan sebagai nya. Tetapi,
di seluruh pondok pesantren yang ada di Indonesia yang paling sering muncul
penyakit yang ada di atas atau di pondok adalah penyakit kulit (Rizal, 2019)
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Alfi (2019) yang
dilakukan di Pondok Pesantren Nabil Husein, menyimpulkan bahwa pegetahuan
meneganai pencegahan penyakit menular pada kulit menunjukan hasil baik
sebanyak 36 orang, pengetahuan cukup sebanyak 101 orang dan pengetahuan
kurang sebanyak 50 orang, yang menandakan perlunya dilakukan penyuluhan
agar peningkatan pengetahuan mengenai penyakit menular dapat meningkat.
Sehingga ini merupakan alasan kami untuk melakukan promosi kesehatan dengan
tema ”Edukasi Kesehatan Dalam Upaya Pencegahan Penyakit Kulit Menular Di
Pondok Pesantren Nabil Husein Samarinda”.

3
B. Tujuan dan Sasaran
1. Tujuan

Promosi Kesehatan ini dilakukan agar dapat menambah pengetahuan


santriwan dan santriwati di Pondok Pesantren Nabil Husein dalam memahami
penyakit melunar kulit dan mampu mencegah maupun mengobati penyakit
menular.

2. Sasaran

Promosi Kesehatan ini di tujukan kepada santriwan dan santriwati Pondok


Pesantren Nabil Husein kelas 10.

4
BAB II

PENETAPAN MASALAH

A. Penetapan Masalah
1. Nama kegiatan : Pencegahan penyakit menular dan prilaku hidup
sehat
2. Masalah pokok : kurangnya pengetahuan mengenai penyakit
menular kulit di Pondok Pesantren Nabil Husein
3. Faktor :
a. Faktor penunjang : Terdapat penelitian yang dilakukan oleh Alfi
(2019) yang menyimpulkan bahwa pegetahuan meneganai
pencegahan penyakit menular pada kulit menunjukan hasil baik
sebanyak 36 orang, pengetahuan cukup sebanyak 101 orang dan
pengetahuan kurang sebanyak 50 orang, yang menandakan
perlunya dilakukan penyuluhan agar peningkatan pengetahuan
mengenai penyakit menular dapat meningkat.

b. Faktor penghambat : faktor penghambat yang kemungkinan


akan terjadi adalah waktu saat pelaksanaan yang kurang tepat
karena beriringan dengan aktivitas belajar santriawan dan
santriawati sehingga diperlukan koordinasi untuk penyesuaian
waktu kepada pihak pesantren untuk menentukan waktu
pelaksanaan yang tepat.
4. Alternatif : memberikan penyuluhan mengenai cara
penanganan dan penanggulangan penyakit menular
di Pondok Pesantren Nabiel Husein Samarinda.

5
BAB III
LUARAN YANG DIHASILKAN

A. Luaran yang dihasilkan


Luaran yang dihasilkan dari promosi Kesehatan :
1. Mahasiswa mampu melakukan edukasi kepada santriwan dan
santriwati dalam kegiatan promosi Kesehatan.
2. Melakukan jurnal publikasi.

6
BAB IV
METODE PELAKSANAAN

A. Teknik Pelaksanaan Kegiaan


Tim kelompok 5 akan melaksanakan program kerja secara Theoritical dan
Practikal dimana dalam hal ini beberapa usulan program penyuluhan akan
disampaikan secara teori yaitu seperti pemberian materi secara teknis, kiat – kiat
dan solusi disertai dengan praktek langsung diamana santriawan dan santriwati
Pondok Pesantren Nabiel Husein dapat terlibat langsung dalam program
penyuluhan yang kami usulkan, sehingga santriawan santriwati Pondok Pesantren
Nabiel Husein disini lebih produktif.

B. Rancangan Kegiatan
Pada kelompok 5 ini merancang kegiatan yang nantinya akan kami
laksanakan pada Jumat, 25 November 2022 yang telah disusun sesuai dengan
tema penyulihan yang dibuat yaitu “Pencegahan Penyakit Menular Dan Prilaku
Hidup Sehat”

7
BAB V
RENCANA BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

A. Rencana Biaya

ANGGARAN PELAKSANAAN PROGRAM PROMOSI


KESEHATAN

No Keterangan Jumlah Harga Total


1 Kertas HVS A4 1 Rim Rp 55.000 Rp 55.000
2 Tinta Printer 1 Warna Rp 100.000 Rp 100.000
3 Spanduk 2x1 Rp 80.000 Rp 80.000
4 Poster 4 Lembar Rp 20.000 Rp 80.000
5 Plakat 1 Pcs Rp 50.000 Rp 50.000
6 Doorprice 10 Pcs Rp 30.000 Rp 300.000
7 Paper Bag 10 Pcs Rp 2.000 Rp 20.000
8 Snack Box 70 Box Rp 5.000 Rp 350.000
Total Keseluruhan Rp 1.035.000

Isi Doorprice
No Keterangan Jumlah Harga Total
1 Sabun Mandi 10 Pcs Rp 6.000 Rp 60.000
2 Spon Mandi 10 Pcs Rp 9.000 Rp 90.000
3 Sikat Gigi 10 Pcs Rp 4.000 Rp 40.000
4 Odol 10 Pcs Rp 6.000 Rp 60.000
5 Sampo 10 Pcs Rp 5.000 Rp 50.000
Total Keseluruhan Rp 300.000

8
B. Jadwal Kegiatan

No Uraian kegiatan Waktu


1/11/21 4/11/21 5/11/21 7/11/21 25/11/21
1 Pembuatan ✓
kerangka
proposal
2 Diskusi ✓
pembuatan
proposal
3 Pembuatan ✓
proposal
4 Pengumpulan ✓
proposal
5 Pelaksanaan ✓
kegiatan
proposal

Waktu Acara Penanggung Jawab


08:30-08:45 pembukaan MC (Hayatul Ilmi)
08:45-09:00 pembacaan doa
09:00-09:45 penyampaian materi
09:45-10:00 tanya jawab + rewards seluruh peserta penyuluhan

apt Rusdiati Helmidanora, M.Sc


10:00- 10:10 pemberian cinderamata
/apt yullia sukawaty, M.Sc

10:10-10:25 penutup MC (Hayatul Ilmi)


10:25-10:45 sesi foto bersama seluruh peserta penyuluhan

9
DAFTAR PUSTAKA

Alfi Ari Fakhrur Rizal., 2019. Gambaran Tingkat Pengetahuan Remaja Putra
Tentang Pencegahan Penyakit Kulit Di Pondok Pesantren Nabil Huesain
Samarinda. Jurnal Kesehatan Masyarakat Mulawarman. 1 (1)
D. P. Caniago, Sumijan, J. Santony., 2022. Akurasi dalam Mendeteksi Penyakit
Kulit Menular Menggunakan Gabungan Metode Forward Chaining Dengan
Certainty Factor. Jurnal Teknologi dan Sistem Informasi Bisnis. 2(2)
Husein, T, P., 2017. Penyakit Kulit Di Pondok Pesantren Nabil Husein.
Samarinda
Letter, N., 2019. Prevalence of skin diseases among Omani population attending
dermatology clinics in North Batinah Governorate , Oman – retrospective
study of 2 , 32 , 362 cases.
Park JS, Park EK, Kim HK, Choi GS., 2020. Prevalence and risk factors of
occupational skin disease in Korean workers from the 2014 Korean working
conditions survey. Yonsei Med J. 61(1):64–72.

10

Anda mungkin juga menyukai