Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN KASUS KELUARGA BINAAN ASUHAN KEBIDANAN

KOMUNITAS PADA ANAK SD MENGENAI PERSONAL


HYGIENE DI SD 008 TJ. SEBAUK
KOTA TANJUNGPINANG

DISUSUN OLEH:
1. NURHANIFAH
2. ZANIA YUNAZ
3. SITI ARIFAH UMAIRA
4. ELDA RESTI NINGSIH
5. DIRA FEBRIANTI
6. SITI KHADIJAH
7. NABILA PASYA AULIA
8. AYU GUSTRIANA
9. YOLA

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENEKES TANJUNGPINANG
PRODI DIII KEBIDANAN
TAHUN 2023
HALAMAN PENGESAHAN

Dengan telah selesainya pelaksanaan kegiatan Praktik Kebidanan Komunitas


pembelajaran Asuhan Kebidanan Pada Keluarga maka kami, membuat laporan
hasil pengumpulan data kelurga pada anak SD.

1. Nama mahasiswa : Nurhanifah Nainggolan (PO7224221 2086)


Zania Yunaz (PO7224221 2094)
Siti Arifah Umaira (PO7224221 2086)
Elda Resti Ningsih (PO7224221 2065)
Dira Defrianti (PO7224221 )
Khadijah (PO7224221 2051)
Nabila Pasya Aulia (PO7224221 2036)
Ayu Gustriana (PO7224221 2059)
Yola (PO7224221 2054)

Telah menyelesaikan laporan pelaksanaan kegiatan Praktik Kebidanan


komunitas dengan judul “Asuhan Kebidanan Pada Anak SD 008 TJ. Sebauk
tentang Personal hygiene.

Tanjungpinang, 30 Agustus 2023


Dosen Pembimbing,

Jeni Cesi Cintiani, SST


NIP.919920921201510201
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..............................................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN..................................................................................iii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iv
BAB I PEMBUKAAN...........................................................................................iv
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................1
1.2 Tujuan..................................................................................................................2
1.3 waktu tempat Pengambilan Kasus.......................................................................2
BAB II TINJAUAN TEORI A................................................................................
2.1 Definisi................................................................................................................4

2.2 Tujuan cuci Tangan dan Gosok Gigi....................................................................8


2.3. Manfaat cuci Tangan dan Gosok Gigi

2.4. Dampak

2.5. Kapan waktu cuci Tangan dan Gosok Gigi

2.6. Langkah-langkah Cuci tangan dan gosok gigi

BAB III TINJAUAN KASUS..............................................................................12

3.1 Definisi..............................................................................................................12

3.2 Tujuan cuci Tangan dan Gosok Gigi................................................................12

3.3 Plan Of Action (POA)......................................................................................12

3.4 SOAP.........................................................................................................................14
BAB IV PEMBAHASAN.........................................................................................
BAB V PENUTUP

4.1.Kesimpulan..............................................................................................................17
4.2 Saran.........................................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................18

LAMPIRAN..............................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Di dalam dunia Keperawatan, personal hygiene merupakan salah satu
kebutuhan dasar manusia. Personal hygiene atau kebersihan diri adalah upaya
seseorang dalam memelihara kebersihan dan kesehatan dalam dirinya untuk
memperoleh kesehatan fisik dan bertujuan untuk mencegah timbulnya
penyakit. Personal hygiene yang pada dasarnya harus diperhatikan yaitu
personal hygiene yang mencakup beberapa hal seperti, perawatan kulit kepala
dan rambut, mata, hidung, telinga, kuku tangan dan kaki, kulit, dan perawatan
tubuh secara keseluruhan. Personal hygiene adalah aspek yang sangat penting
dari pendidikan kesehatan. Menjaga kebersihan bagian badan adalah hal yang
harus dilakukan oleh anak-anak agar terhindar dari penyebaran penyakit
(Siwach, 2009).
Personal Hygiene merupakan salah satu kemampuan dasar manusia
dalam memenuhi kebutuhannya guna mempertahankan kehidupannya,
kesehatan dan kesejah teraan sesuai dengan kondisi kesehatannya, klien
dinyatakan terganggu keperawatan dirinya jika tidak dapat melakukan
perawatan diri (Direja, 2011).
Personal hygiene pada anak usia sekolah di Indonesia terdapat beberapa
masalah kesehatan. Masalah yang timbul yang terjadi sepertiinfeksi saluran
pernapasan, cacingan, anemia, dan flu. Tercatat bahwasebanyak 20 persen
tingkat ISPA (infeksi saluran pernapasan atas), pada penyakit diare 20 persen
yang terjadi pada anak-anak usia sekolah dasar, tercatat dari beberapa
penyakit tersebut penyakit yang paling utama dansering terjadi pada anak usia
sekolah yaitu infeksi cacing atau sering disebut dengan cacingan. Dampak
yang terjadi pada anak-anak usia sekolah yangtidak begitu mengerti dengan
baik bagaimana menjaga personal hygiene khususnya kebersihan tangan maka
akan timbul penyakit cacingan, karena Ketika tangan dalam keadaan tidak
bersih dan tangan kontak langsung dengan makanan maka akan tersebar luas
kuman dan bakteri dalam tubuh dan mengakibatkan penyakit cacingan.
Penyakit -penyakit seperti malaria, ISPA dan diare akan terus menjadi
penyakit yang serius di kalangan anak usia sekolah, bahkan menjadi sebab
kematian populasi anak sekolah. Pada penyakit lainnya ditemukan yang paling
sering terjadi pada anak usia sekolah yaitu infeksi parasit usus. Dalam hal ini
kesehatan yang buruk dapat mengakibatkan kurangnya perkembangnya
kognitif seorang anak baik terjadinya perubahan fisiologis atau kurangnya
motivasi untuk belajar (Rosso& Arlianti, 2009).
Anak usia sekolah merupakan kelompok usia yang kritis karena padausia
tersebut seorang anak rentan terhadap masalah kesehatan yang dihadapi oleh
anak usia sekolah pada dasarnya cukup kompleks dan bervariasi.Tujuan
penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi perilaku siswa dalam
melakukan personal hygiene. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif
dengan pendekatan kuantitatif. Variabel penelitian adalah personal hygiene
populasi berjumlah 117. Tehnik sampling menggunakan simple random
sampling didapatkan 54 sampel. Instumen data diolah dengan editing, coding,
scoring dan tabulating. Hasil penelitian menunjukkan bahwa personal hygiene
siswa SDN 2 Trigonco Kecamatan Asembagus Kabupaten Situbondo sebagian
besar responden mempunyai personal hygiene kurang (59%). Hasil analisa
menunjukkan bahwa sebagian besar responden mempuyai personal hygiene
kurang tentang kebersihan kulit, gigi dan mulut, rambut, mata, hidung dan
telinga, kaki dan kuku dan genitalia. Rendahnya kesadaran serta minimnya
pengetahuan, merupakan domain yang sangat menentukan keberhasilan anak
melakukan personal hygiene dengan baik dan benar.
Simpulan dari penelitian ini adalah sebagian besar siswa di SDN 2
Trigonco Asembagus Kabupaten Situbondo mempunyai personal hygiene
kurang. Di harapkan anak sekolah mempunyai motivasi menjaga personal
hygiene agar sehat dan terhindar dari penyakit, orang tua harus lebih peduli
Dalam membimbing dan mengawasi anaknya untuk melakukan personal
hygiene sehingga anak tidak mudah sakit dan bagi guru bidang studi
pendidikan kesehatan lebih meningkatkan kesadaran siswa dalam melakukan
personal hygiene seperti menggosok gigi sebelum berangkat ke sekolah.
(Rifai.2014)

1.2. Tujuan

A. Tujuan Umum
1. Setelah dilakukan pendidikan kesehatan, para siswa SD
diharapkan dapat mengerti dan memahami tentang cuci tangan
6 langkah dan gosok gigi
2. Setelah dilakukan pendidikan kesehatan para siswa mampu
mempraktekan cuci tangan 6 langkah dan gosok gigi di rumah.

B. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan tentang cuci tangan dan gosok gigi,
diharapkan anak-anak dapat:
1. Menjelaskan defenisi cuci tangan dan gosok gigi.
2. Menjelaskan tujuan cuci tangan dan gosok gigi.
3. Menjelaskan manfaat mencuci tangan dan gosok gigi.
4. Menjelaskan dampak jika tidak cuci tangan dan gosok gigi.
5. Menjelaskan kapan waktu cuci tangan dan gosok gigi.
6. Menjelaskan cara cuci tangan dan gosok gigi.

1.3.Waktu Tempat Pengambilan Kasus


Tempat pengambilan di lakukan di SD 008 Tj. Sebauk.
BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1.Definisi
1. Mencuci Tangan
Menurut DEPKES 2007, mencuci tangan adalah proses yang
secara mekanis melepaskan kotoran dan debris dari kulit tangan
dengan menggunakan sabun biasa dan air. Mencuci tangan adalah
membasahi tangan dengan air mengalir untuk menghindari penyakit,
agar kuman yang menempel pada tangan benar-benar hilang.
2. Menggosok gigi
Menggosok gigi adalah membersihkan gigi dengan sikat gigi dan
pasta gigi. Menggosok gigi merupakan suatu upaya yang di lakukan
untuk menjaga agar gigi tetap dalam keadaan yang bersih dan sehat
(Yayasan Kusuma Buana Tahun, 2007).

2.2.Tujuan Cici Tangan dan Gosok Gigi


1. Menjaga Kebersihan diri.
2. Mencegah infeksi silang.
3. Sebagai pelindung diri.

2.3.Manfaat Cuci Tangan dan Gosok Gigi


1. Mencuci Tangan
a. Untuk menghindarkan penularan penyakit melalui tangan.
b. Untuk menjaga kebersihan diri (perorangan).
c. Untuk membuat tubuh kita tetap sehat dan bugar.
d. Supaya tidak menjadi agen penular bibit penyakit kepada orang
lain.
2. Menggosok Gigi
a. Gigi menjadi bersih dan sehat.
b. Mencegah timbulnya caries atau karang gigi, lubang gigi dan
penyakit lainnya.
c. Memberikan perasaan segar dalam mulut.
d. Mencegah bau nafas tidak sedap.

2.4.Dampak
1. Dampak tidak cuci tangan
a. Keracunan Bakteri Salmonella
Jika Anda sering makan tanpa mencuci tangan maka bisa
terkena infeksi bakteri salmonella. Bakteri ini bisa menyebar
secara langsung dari berbagai tempat. Potensi ini juga bisa
disebabkan karena makan sayuran mentah tanpa di cuci. Telur
bakteri salmonella akan berpindah dari makanan atau tangan ke
dalam saluran pencernaan. Bakteri ini bisa hidup dalam usus
dan saluran pencernaan lain. Tanda keracunan bakteri
salmonella adalah seperti diare, sakit perut, keringat dingin,
mual dan muntah. Untuk mencegah agar tidak terlalu parah
maka bisa meminta bantuan dokter.
b. Keracunan Bakteri E. Colli
Keracunan bakteri E. colli juga bisa terjadi jika Anda makan
tanpa mencuci tangan. Bakteri ini bisa berasal dari tempat
umum seperti toilet. Misalnya jika Anda makan setelah
menggunakan toilet umum tanpa mencuci tangan, maka telur
bakteri E.colli bisa masuk ke saluran pencernaan secara
langsung. Keracunan ini bisa menyebabkan diare yang sangat
berat, kram perut, nyeri perut yang parah dan jika tidak segera
diobati maka bisa menyebabkan gagal ginjal
c. Resiko Tertular Flu atau Pilek
Tertular flu atau pilek menjadi resiko yang paling sering terjadi
secara umum. Penularan ini terjadi ketika baru saja
menggunakan fasilitas umum atau bersentuhan dengan orang
lain. Kemudian ketika Anda makan secara langsung maka bisa
menyebabkan virus segera berpindah tangan. Virus akan
menyebar sangat cepat, tidak hanya masuk ke dalam tubuh tapi
juga berpindah lewat saluran pernafasan.
d. Tertular Penyakit Infeksi Tenggorokan
Jika memiliki kebiasaan tidak mencuci tangan sebelum makan,
maka bisa menyebabkan infeksi tenggorokan. Hal ini terjadi
ketika ada banyak bakteri yang sudah melekat ke tangan
kemudian menyebar ke saluran pencernaan. Makanan yang
masuk ke saluran tenggorokan akan berhubungan langsung
dengan lendir. Kemudian bakteri akan tinggal dalam bagian
lendir tersebut dan berkembang dengan pesat. Kondisi ini bisa
menyebabkan sakit tenggorokan dan infeksi yang lebih buruk
e. Diare
Orang yang tidak mencuci tangan sebelum makan juga sangat
rentan terkena penyakit diare. Infeksi ini bisa disebabkan oleh
virus atau bakteri yang sebelumnya sudah ada di tangan.
Kemudian akan masuk ke saluran pencernaan lewat makanan
yang bersentuhan langsung dengan tangan. Perkembangan
bakteri atau virus dalam saluran pencernaan bisa menyebabkan
diare. Usus tidak bisa menerima bakteri tersebut sehingga
membuat reaksi diare
f. Infeksi Penyakit Hepatitis B
Bahaya tidak mencuci tangan sebelum makan juga bisa terkena
hepatitis B. Penyakit hepatitis ini akan menyerang organ hati
dan menyebabkan penderita sulit untuk memiliki tubuh yang
sehat. Hepatitis B termasuk jenis penyakit yang mudah
menular. Salah satu cara untuk mencegahnya adalah sering
mencuci tangan. Mencuci tangan sebelum makan bisa
menurunkan resiko hepatitis B. Virus ini bisa menyebar dengan
mudah lewat udara dan makanan. Bahkan lingkungan yang
buruk bisa menjadi tempat endemi hepatitis B.
g. Resiko Radang Pernafasan
Orang yang memiliki kebiasaan tidak mencuci tangan sebelum
makan juga bisa terkena penyakit radang saluran pernafasan.
Penyakit ini bisa menyebabkan sesak nafas, batuk, flu dan
radang tenggorokan. Penyakit ini bisa menyebar lewat bakteri
atau virus yang masuk ke tubuh lewat makanan. Ketika bakteri
atau sumber penyebab infeksi bersentuhan dengan lendir dalam
tenggorokan, maka sumber infeksi akan berkembang dalam
tempat itu. Kemudian akan menyebabkan penurunan sistem
kekebalan tubuh dan membuat penderita mudah sakit.

2. Dampak tidak gosok gigi


a. Munculnya noda kuning
Malas menggosok gigi bisa membuat gigi berubah warna jadi
kuning. Hal ini dapat terjadi karena sifat pewarna makanan dan
minuman yang dikonsumsi menempel pada plak.
b. Bau mulut
Bau mulut disebabkan adanya senyawa volatile sulfur
compound. Senyawa ini berasal dari interaksi bakteri mulut
dalam kondisi gigi yang kotor. Senyawa ini akan bercampur
dengan sisa makanan sehingga menyebabkan bau mulut tak
sedap.
c. Karang gigi
Karang gigi terbentuk akibat plak gigi yang mengeras,
sehingga harus dibersihkan dengan bantuan dokter gigi dengan
cara scaling. Plak gigi muncul karena sisa makanan dan protein
yang bercampur dengan bakteri mulut.
d. Gigi berlubang
Salah satu akibat malas menggosok gigi adalah munculnya
masalah gigi berlubang. Pasalnya, sisa makanan yang dibiarkan
menempel di sela-sela gigi akan menjadi rumah bagi kuman.
e. Penyakit jantung
Menurut American Heart Association, adanya penyakit gusi
dapat memperburuk tekanan darah dan juga mengganggu
pengobatan untuk hipertensi. Oleh karena itu, disarankan untuk
menyikat gigi dua kali sehari selama dua menit, karena dapat
mengurangi risiko terkena penyakit jantung.

2.5.Kapan Waktu Cuci Tangan dan Gosok Gigi


Menurut Handayani , dkk (2000) waktu pelaksanaan cuci tangan adalah
sebagai berikut:
1. Sebelum dan setelah makan.
2. Setelah ganti pembalut.
3. Sebelum dan setelah menyiapkan makanan, khususnya sebelum dan
setelah memegang bahan mentah, seperti produk ternak dan ikan.
4. Setelah memegang hewan atau kotoran hewan.
5. Setelah mengusap hidung, atau bersin di tangan.
6. Sebelum dan setelah mengiris sesuatu dan setelah memegang orang
sakit atau orang yang terluka.
7. Setelah menangani sampah.
8. Sebelum memasukkan atau mencopot lensa kontak.
9. Setelah menggunakan fasilitas umum (mis. Toilet, warnet, wartel, dan
lain – lain).
10. Pulang bepergian dan setelah bermain.
11. Sesudah buang air besar dan buang air kecil.
12. Waktu untuk menggosok gigi dilakukan sesudah makan dan sebelum
tidur.

2.6.Langkah-langkah Cuci Tangan dan Gosok Gig


A. Cuci tangan
1. Gosok tangan dengan posisi telapak tangan pada telapak tangan
2. Telapak kanan di atas punggung tangan kiri dengan jari-jari saling
menjalin dan sebaliknya
3. Telapak pada telapak dengan jari-jari saling menjalin
4. Punggung jari-jari pada telapak tangan berlawanan dengan jari-jari
saling mengunci
5. Gosok memutar dengan ibu jari tangan kanan mengunci pada
telapak kiri dan sebaliknya
6. Gosok memutar, kearah belakang dan kearah depan dengan jari-jari
tangan kanan mengunci
7. Pada telapak tangan kiri dan sebaliknya.

B. Menggosok gigi
a. Persiapan alat dan bahan
 Satu buah sikat gigi
 Gelas atau cangkir berisi air
 Pasta gigi
 Lap atau handuk kering
b. Cara kerja
 Cuci tangan
 Ambil dan dekatkan peralatan
 Keluarkan isi pasta gigi penuh dan merata pada permukaan
sikat gigi.
 Tutup kembali pasta gigi dan kembalikan pada tempatnya.
 Mulailah berkumur dengan air
 Sikat gigi dan gusi dengan posisi kepala sikat membentuk
sudut 45 derajat di daerah perbatasan antara gigi dengan
gusi.
 Gerakkan sikat dengan lembut dan memutar. Sikat bagian
luarpermukaan setiap gigi atas dan bawah dengan posisi
bulu sikat 45 derajat berlawanan dengan garis gusi agar sisa
makanan yang mungkin masih menyelip dapat dibersihkan.
 Gunakan gerakan yang sama untuk menyikat bagian dalam
permukaan gigi.
 Gosok semua bagian permukaan gigi yang digunakan untuk
mengunyah. Gunakan hanya ujung bulu sikat gigi untuk
membersihkan gigi dengan tekanan ringan sehingga bulu
sikat tidak membengkok
 Biarkan bulu sikat membersihkan celah-celah gigi. Rubah
posisi sikat gigi sesering mungkin.
 Untuk membersihkan gigi depan bagian dalam, gosok gigi
dengan posisi tegak dan gerakkan perlahan ke atas dan
bawah melewati garis gusi
 Berkumur- kumur sampai mulut terasa bersih.
 Lap atau keringkan mulut dengan handuk
 Rapikan alat – alat.
c. Perhatian
 Kita harus menggunakan sikat gigi sendiri.
 Menyikat gigi jangan terlalu keras.
 Jangan sampai tertelan air bekas kumur – kumur.
 Gunakan sikat gigi yang berbulu lembut.
BAB III

TINJAUAN KASUS

3.1. Definisi
1. Sikat Gigi
Sikat gigi adalah alat untuk membersihkan gigi yang berbentuk
sikat kecil dengan pegangan, Pasta gigi biasanya ditambahkan ke sikat gigi
sebelum menggosok gigi. Sikat gigi adalah suatu alat pembersih untuk
membersihkan gigi dan mulut dari sisa-sisa makanan dan debris yang
melekat pada permukaan gigi yang terdiri dari gagang dan serabut yang
disusun sedemikian rupa sehingga mempunyai daya pembersih sesuai
dengan keadaan mulut, tanpa menimbulkan luka pada mukosa mulut .
Sikat gigi merupakan salah satu alat fisioterapy oral yang
digunakan secara luas untuk membersihkan gigi dan mulut. Di pasaran
dapat di temukan beberapa macam sikat gigi, baik manual maupun elektrik
dengan berbagai ukuran dan bentuk. Bulu sikat terbuat dari berbagai
macam bahan, tekstur, panjang dan kepadatan. Walaupun banyak jenis
sikat gigi di pasaran, harus di perhatikan keefektifan sikat gigi untuk
membersihkan gigi dan mulut.
2. Mencuci Tangan
Mencuci tangan adalah proses menggosok kedua permukaan
tangan dengan kuat secara bersamaan menggunakan zat yang sesuai dan
dibilas dengan air dengan tujuan menghilangkan mikroorganisme
sebanyak mungkin juga mengungkapkan bahwa cuci tangan adalah satu
satunya prosedur terpenting dalam pengendalian infeksi nosokomial.
Menurut WHO (2009) cuci tangan adalah suatu prosedur/ tindakan
membersihkan tangan dengan menggunakan sabun dan air yang mengalir
atau hand rub dengan antiseptik (berbasis alkohol). Potter (2015)
menjelaskan bahwa cuci tangan adalah aktifitas membersihkan tangan
dengan cara menggosok dan menggunakan sabun serta membilasnya pada
air yang mengalir. Mencuci tangan adalah proses menggosok kedua
permukaan tangan dengan kuat secara bersamaan menggunakan zat yang
sesuai dan dibilas dengan air dengan tujuan menghilangkan
mikroorganisme sebanyak mungkin juga mengungkapkan bahwa cuci
tangan (juga dianggap hygiene tangan) adalah satu satunya prosedur
terpenting dalam pengendalian infeksi nosokomial .

3.2. Tujuan cuci Tangan dan Gosok Gigi


3.3. Plan Of Action (POA)
3.4. Soap
Dari hasil yang diperoleh bawah di SD 008 Tanjung Sebauk didapatkan
hasil mengenai personal hygiene sangat kurang mengenai kebersihan diri
yaitu salah satunya cuci tangan dan sikat gigi. Sehingga perlu adanya
penyuluhan yang menambah pengetahuan para anak - anak.
Adapun planning dari kegiatan tersebut yaitu
1) Mengajarkan bagaimana cara mencuci tangan yang baik dan benar
2) Menganjurkan anak-anak untuk cuci tangan sebelum makan,
pulang dari berpergian, setelah main atau setelah berkegiatan.
3) Mengajarkan bagaimana cara menyikat gigi yang baik dan benar.
4) Memberitahu bahwa manusia dianjurkan untuk menyikat gigi
minimal 3x sehari
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 PERSONAL HYGIENE


A. Gosok Gigi
Kegiatan gosok gigi dilaksanakan pada hari Kamis, 31 Agustus
2023 di SD 008 Tj. Sebauk. Sasaran peserta pada kegiatan ini adalah
siswa/i SD 008 Tj. Sebauk. Kegiatan ini dilaksanakan untuk
mengajarkan cara gosok gigi yang benar kepada siswa SD 008 Tj.
Sebauk. Kegiatan diawali dengan memberikan sosialisasi tentang
dampak tidak gosok gigi secara benar dan teratur, akibat tidak rutin
menggosok gigi serta mencontohkan cara menggosok gigi dengan
benar agar terhindar dari berbagai penyakit. Kemudian siswa
mempraktekkan cara menggosok gigi yang benar secara langsung.
Kegiatan berjalan dengan lancar dan tepat waktu. Siswa/i juga aktif
dalam mencontohkan cara menyikat gigi yang baik serta aktif
bertanya. Siswa/i berhasil mempraktekkan cara menggosok gigi yang
baik dan benar.
B. Gerakan Cuci Tangan Pakai Sabun
Kegiatan cuci tangan pakai sabun dilaksanakan pada hari Kamis,
31 Agustus 2023 di SD 008 Tj. Sebauk. Sasaran peserta pada kegiatan
ini adalah seluruh siswa/i SD 008 Tj. Sebauk. Kegiatan ini
dilaksanakan untuk mengajarkan cara mencuci tangan yang benar dan
bersih kepada murid-murid di SD 008 Tj. Sebauk. Kegiatan dimulai
dengan memberikan sosialisasi cara mencuci tangan yang benar
kepada siswa/i SD 008 Tj. Sebauk, dilanjutkan dengan menerangkan
dampak-dampak tidak mencuci tangan dengan benar, serta
memberikan contoh cara mencuci tangan yang benar. Setelah diadakan
sosialisasi, seluruh siswa mempraktekan secara langsung cara mencuci
tangan yang benar. Mahasiswa menyediakan sabun cuci tangan untuk
praktek mencuci tangan secara langsung pada siswa/i SD 008 Tj.
Sebauk.
Kegiatan berjalan dengan lancar dan tepat waktu. Mahasiswa dapat
menerangkan dan mencontohkan dengan baik cara mencuci tangan
memakai sabun, sehingga siswa/i juga dapat menirukan dengan baik
apa yang telah diajarkan oleh mahasiswa. Siswa/i SD 008 Tj. Sebauk
berhasil mempraktekan cara mencuci tangan dengan baik.
BAB V
PENUTUP
4.1.Kesimpulan
Mencuci tangan adalah proses yang secara mekanis melepaskan
kotoran dan debris dari kulit tangan dengan menggunakan sabun biasa
dan air. Menggosok gigi adalah membersihkan gigi dengan sikat gigi
dan pasta gigi. Menggosok gigi merupakan suatu upaya yang di
lakukan untuk menjaga agar gigi tetap dalam keadaan yang bersih dan
sehat (Yayasan Kusuma Buana Tahun, 2007).
Adapun tujuan dari mencuci tangan dan menggosok gigi
1. Mencuci Tangan
 Untuk menghindarkan penularan penyakit melalui
tangan.
 Untuk menjaga kebersihan diri (perorangan).
 Untuk membuat tubuh kita tetap sehat dan bugar.
 Supaya tidak menjadi agen penular bibit penyakit
kepada orang lain.
2. Menggosok Gigi
 Gigi menjadi bersih dan sehat.
 Mencegah timbulnya caries atau karang gigi, lubang
gigi dan penyakit lainnya.
 Memberikan perasaan segar dalam mulut.
 Mencegah bau nafas tidak sedap.
Diharapkan setelah melakukan penyuluhan ini siswa sd bisa
menerapkan cuci tangan dan gosok gigi dirumah sehingga kesehatan
tetap terjaga.

4.2.Saran
Diharapkan kepada petugas kesehatan agar memberikan pelayanan
pendidikan kesehatan serta informasi tentang personal hygiene.
Diharapkan kepada petugas kesehatan agar memberikan
penyuluhan tentang personal hygiene, hendaknya dapat memberikan
informasi yang jelas dan benar serta mudah dipahami oleh anak-anak
sehingga anak-anak tertarik untuk melakukan personal hygiene tentang
cuci tangan dan gosok gigi.
DAFTAR PUSTAKA

Direja, ade herman surya. 2011. Buku Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta :
Nuha Medika.
Haince. (2012). Personal behavior and enviroment risk and protective factor.
Hidayat. A.A. (2006). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis
Data.Jakarta : Salemba Medika
JNPK_KR. (2004). Panduan Pencegahan Infeksi Untuk Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Dengan Sumber Daya Terbatas. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawiroharjo.
M, Suproharta, Wahyu J.K. Wlewik S. (2000). KapitaSelektaKedokteran, ED : 3
jilid : 1. Jakarta : Media Aesculapius FKUI
Miller, j rosso dan Arlianti, r. 2009. Investasi Untuk Kesehatan Dan Gizi
SekolahDi Indonesia, BEC-TF,2-36.
Potter Dan Patricia, A. (2010). Buku Ajar Fundamental Keperawatan,
Konsep,Proses Dan Praktik. Jakarta : EGC
Potter dan perry. (2008). Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep,
prosesdan praktik, edisi ke 4. Jakarta: EGC.
LAMPIRAN
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
Pokok Bahasan : Personal hygiene
Sub Pokok Bahasan : Cara cuci tangan 6 langkah dan cara menggosok gigi
Sasaran : Anak-anak
Waktu : 25 menit
Tempat : SD 008 Tj.Sebauk
Hari : Kamis, 31 Agustus 2023

A. . Tujuan Umum
Setelah mendapatkan penyuluhan mengenai cara cuci tangan 6
langkah dan menggosok gigi diharapkan Anak-anak dapat mengetahui dan
memahami tentang cara cuci tangan 6 langkah dan cara menggosok gigi
dan diharapkan Anak-anak bisa menerapkan hal tersebut dalam kehidupan
sehari-hari.

B. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan tentang cara cuci tangan 6 langkah
dan cara menggosok gigi diharapkan Anak-anak dapat mengetahui dan
mampu menjelaskan:
1. Cara cuci tangan 6 langkah dan Mempraktekannya dalam kehidupan
sehari-hari
2. Cara menggosok gigi dan mepraktekkanya dalam kehidupan sehari-
hari

C. Metode :
a. Ceramah
b. Tanya jawab

D. Media
a. Leaflet

E. Kegiatan Penyuluhan
No Waktu Tahap Kegiatan
kegiatan Penyuluh Sasaran
1 5 Pembukaan  Memberi salam Pembuka  menjawab salam
menit  Memperkenalkan diri  mendengarkan
 Kontrak waktu  memberi respon
2 10 Kegiatan Penjelasan :  Mendengarkan
Menit inti  Menjelaskan cara cuci tangan  Memperhatikan
6 langkah
 Menjelaskan cara menggosok
gigi yang benar

3 10 Penutup  Tanya jawab  mengajukan


menit  Menyimpulkan hasil pertanyaan
penyuluhan  memahami
 Salam penutup  membalas salam

F. Evaluasi
Prosedur : Post Test
Bentuk : Lisan
Jenis : Tanya Jawab

Jenis pertanyaan:
1. jelaskan cara cuci tangan 6 langkah?
2. jelaskan cara menggosok gigi yang benar?

DOKUMENTASI KEGIATAN
LEAFLET

Anda mungkin juga menyukai