DESA/KELURAHAN : KANDAI
KECAMATAN : KENDARI
KABUPATEN/KOTA : KENDARI
1
DAFTAR NAMA ANGGOTA KELOMPOK PBL I
6. Fidelya J1A119119 6
8. Mustafsyira J1A119157 8
ii
LEMBAR PENGESAHAN MAHASISWA PBL 1
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS HALU OLEO
DESA/KELURAHAN: KANDAI
KECAMATAN: KENDARI
KABUPATEN/KOTA: KENDARI
Mengetahui,
Menyetujui,
iii
KATA PENGANTAR
iv
7. Tokoh-tokoh masyarakat kelembagaan kelurahan dan tokoh-tokoh agama
beserta seluruh masyarakat Kelurahan Kendari, Kecamatan Kendari, Kota
Kendari atas kerja samanya sehingga pelaksanaan kegiatan PBL I dapat
berjalan dengan lancar.
8. Kedua orang tua yang telah memberikan banyak dukungan dan doa
9. Seluruh teman-teman mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat yang telah
membantu sehingga laporan ini bias terselesaikan.
Laporan Pengalaman Belajar Lapangan (PBL) ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, kami membutuhkan kritik dan saran yang
membangun agar kami dapat memperbaiki dan membuat Laporan PBL yang lebih
baik lagi kedepannya. Semoga dengan adanya Laporan PBL ini dapat memberi
informasi dan manfaat bagi kita semua. Aamiin.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Tim Penyusun
v
DAFTAR ISI
xv
DAFTAR TABEL
xvi
DAFTAR GAMBAR
xvii
DAFTAR ISTILAH
xvi
DAFTAR SINGKATAN
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut World Health Organization (WHO) sehat adalah keadaan
sempurna baik fisik, mental, sosial dan spiritual dan tidak hanya bebas dari
penyakit dan kecatatan. Tetapi juga sehat adalah keadaan dinamis dari fisik,
mental, sosial spiritual dan tidak hanya bebas dari penyakit atau kecatatan
(Endang Susanti, 2018).
Berdasarkan UU No.36 Tahun 2009 tentang kesehatan bab 1 Pasal 1
Ayat 1 menjelaskan bahwa kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik,
mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk
hidup produktif secara sosial dan ekonomis (Endang Susanti, 2018).
Sehat ialah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan social yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
Menurut While tahun 1997, kesehatan adalah keadaan dimana seseorang pada
waktu diperiksa oleh ahlinya tidak mempunya keluhan ataupun tidak terdapat
tanda-tanda suatu penyakit atau kelainan. Dalam setiap hal di dunia, termasuk
kesehatan, pasti memiliki maslah-masalah tertentu. Tidak selamanya masalah
kesehatan merupakan masalah kompleks yang merupakan resultant dari
berbagai masalah lingkungan yang bersifat alamiah maupun masalah buatan
manusia, sosial budaya, perilaku, populasi penduduk, genetika, dan
sebagainya (Adliyani, 2015).
Derajat kesehatan masyarakat yang disebut sebagai psychosocio somatic
health well being, merupakan resultant dari empat faktor yaitu Environment
atau lingkungan, Behaviour atau perilaku, antara yang pertama dan kedua
dihubungkan dengan ecological balance. Heredity atau keturunan yang
dipengaruhi oleh populasi, distribusi penduduk, dan sebagainya, Health care
service berupa program kesehatan yang bersifat preventif, promotif, kuratif,
dan rehabilitatif. Dari empat faktor tersebut di atas, lingkungan dan perilaku
merupakan faktor yang paling besar pengaruhnya (dominan) (Adliyani,
2015).
1
2
lingkungannya.
3. Dapat mengidentifikasi masalah hasil pengumpulan data dasar dan
data sekunder.
4. Bersama-sama dengan masyarakat menentukan masalah kesehatan
setempat.
5. Mengenal tujuan pokok dan fungsi sarana pelayanan kesehatan
masyarakat.
6. Mengenal dan memahami institusi lain dan organisasi yang terkait
dengan bidang kesehatan masyarakat.
7. Bersama dengan masyarakat membuat prioritas masalah yang
berhubungan dengan status kesehatan masyarakat (berdasarkan hasil
pengumpulan data dasar dan sekunder pada PBL I).
8. Bersama-sama dengan masyarakat membuat prioritas program dan
merencanakan program untuk menyelesaikan masalah yang
diprioritaskan kemudian diseminarkan di lokasi masing-masing.
9. Mempersiapkan pelaksanaan program yang dipilih pada PBL
berikutnya.
10. Bekerja sama secara tim dalam berbagai kegiatan kelompok.
11. Membuat laporan PBL I, dan mempersiapkan pelaksanaan program
intervensi pada PBL II.
Melalui kegiatan PBL II, mahasiswa diharapkan mampu:
1. Melaksanakan evaluasi bersama masyarakat terhadap kegiatan
intervensi fisik dan nonfisik yang telah dilaksanakan pada PBL I.
2. Menyiapkan alternatif perbaikan program pada kondisi akhir bila
program yang dibuat menghendaki perubahan proporsional dan sesuai
kebutuhan.
3. Membuat laporan PBL II dan diseminarkan di lokasi PBL
(kecamatan) dan kampus (FKM UHO).
5
C. Manfaat PBL
Bagi Instansi, Masyarakat dan bagi Mahasiswa
1. Bagi Instansi (Pemerintah)
Pengalaman Belajar Lapangan (PBL) akan memberikan informasi
tentang masalah kesehatan masyarakat kepada pemerintah setempat
dan instansi terkait sehingga dapat diperoleh intervensi atau solusi guna
peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
2. Bagi Masyarakat
Pengalaman Belajar Lapangan (PBL) akan memberikan intervensi
dari masalah kesehatan yang terjadi guna memperbaiki dan
meningkatkan status kesehatan masyarakat serta meningkatkan peran
serta masyarakat dalam menyelesaikan masalah kesehatan.
3. Bagi Mahasiswa
a) Merupakan suatu pengalaman berharga bagi mahasiswa dalam
mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh selama perkuliahan di
kampus.
b) Meningkatkan kemampuan kreatifitas mahasiswa Jurusan Kesehatan
Masyarakat Universitas Halu Oleo khususnya dalam
mengaplikasiakan ilmu yang telah didapatkannya dari lapangan.
c) Meningkatkan ilmu pengetahuan bidang kesehatan dalam rangka
pencapaian derajat kesehatan yang optimal.
d) Digunakan sebagai acuan mahasiswa Jurusan Kesehatan Masyarakat
Universitas Halu Oleo dalam menyusun program intervensi fisik dan
non-fisik pada PBL II.
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI
6
7
1. Lingkungan
Hukum lingkungan telah berkembang pesat, bukan saja dalam
hubungannya dengan fungsi hukum sebagai perlindungan, pengendalian
dan kepastian masyarakat dengan peran agent of stability, tetapi lebih
menonjol lagi sebagai sarana untuk menjaga laut dari tindakan
pencemaran bangunan dengan peran sebagai agent of dan perusakan. 5
Development atau agent of change. Persoalan lingkungan hidup pada
salah satu lingkungan semakin lama semakin sarnya adalah persoalan
semua orang, dan besar, meluas dan serius (Arliman, 2018).
a. Lingkungan fisik
1) Air bersih
Sumber air bersih yang masyarakat Kandai gunakan
berdasarkan data dari 100 orang responden, rata-rata masyarakat
menggunakan sumur bor. Dan berdasarkan tinjauan air yang
digunakan masyarakat hampir semua responden sudah
memenuhi syarat air bersih yang dimiliki. Dan untuk air minum
atau konsumsi, umumnya masyarakat lebih memilih
mengonsumsi air isi ulang/air galon.
2) Jamban keluarga
Umumnya masyarakat kelurahan kandai telah memiliki
jamban di rumah masing-masing dan hampir semua memenuhi
syarat jamban sehat.
3) Pembuangan sampah dan Saluran pembuangan air limbah
(SPAL)
Terkait pembuangan sampah, masyarakat umumnya
membawa sampah dari rumah masing-masing ke tempat
pembuangan sampah umum yang berada disekitar rumah
mereka. Namun, terkait penggunaan tempat sampah di rumah
masing-masing, masyarakat lebih memilih menggunakan
kantong plastik sebagai tempat sampah, ada juga yang
9
A. Hasil Pendataan
Berdasarkan hasil pengambilan data di masyarakat secara langsung
melalui kuesioner dan observasi kami di lapangan, maka hasil pendataan
yang diperoleh adalah sebagai berikut :
1. Karakteristik Responden
Karakteristik responden merupakan segala sesuatu yang
berhubungan langsung dengan responden, baik itu umur, pendidikan,
pendapatan dan lain-lain. Dengan melihat karakteristik, akan
mempermudah dalam menganalisis faktor-faktor yang berkaitan dengan
kejadian di suatu tempat.
Masyarakat Kelurahan Kandai yang menjadi responden adalah
kepala keluarga, istri maupun anggota keluarga. Dari setiap rumah
diambil satu responden. Jika dalam satu rumah terdapat lebih dari satu
kepala keluarga, maka hanya satu kepala keluarga yang menjadi
responden.
a. Jenis Kelamin Kepala Rumah Tangga
Distribusi responden Kelurahan Kandai Kecamatan Kendari
berdasarkan jenis kelamin kepala rumah tangga dapat dilihat pada
tabel 1 sebagai Berikut :
Tabel 1. Distribusi responden Kelurahan Kandai Kecamatan
Kendari Menurut Jenis Kelamin Kepala Rumah Tangga
Tahun 2019
1. Laki-Laki 82 82.0
2. Perempuan 18 18.0
Total 100 100
12
13
1. Laki-Laki 31 31
2. Perempuan 69 69
Total 100 100
Ber
Sumber: Data Primer (Agustus 2021)
Berdasarkan tabel 2, menunjukkan bahwa dari 100 responden
jenis kelamin responden yang paling banyak yaitu perempuan
dengan jumlah 69 orang (69%) dan laki-laki dengan jumlah 31 orang
(31%).
c. Status Responden
Distribusi responden Kelurahan Kandai Kecamatan Kendari
berdasarkan status dapat dilihat pada tabel 3 :
Tabel 3. Distribusi Responden Menurut Statusdi Kelurahan Kandai
Kecamatan Kendari Tahun 2021
No. Status Jumlah (n) Persentase (%)
1. Tidak Kawin 11 11
2. Kawin 79 79
3. Cerai Hidup 4 4
4. Cerai Mati 6 6
Total 100 100
Sumber: Data Primer (Agustus 2021)
14
1 Ya 8 8
2 Tidak 92 92
1 Permanen 70 70.0
2 Semi 22 22.0
Permanen
3 Papan 8 8.0
Total 100 100.0
Sumber: Data Primer (Agustus 2021)
Berdasarkan tabel 11, diketahui bahwa dari 100 responden jenis
rumah yang paling banyak yaitu permanen dengan jumlah 70
19
responden atau 70,0% dan yang paling sedikit yaitu papan dengan
jumlah 8 responden atau 8,0%.
d. Penghasilan Rutin Rumah Tangga
Distribusi responden Kelurahan Kandai Kecamatan Kendari
berdasarkan Penghasilan Rutin Rumah Tangga dapat dilihat pada
tabel 12 :
Tabel 12. Distribusi responden Kelurahan Kandai Kecamatan
Kendari berdasarkan Penghasilan Rutin Rumah Tangga
No Penghasilan Rutin Persentase
Jumlah
. Rumah Tangga (%)
1 200000 2 2.0
2 300000 2 2.0
3 400000 2 2.0
4 4500000 1 1.0
5 500000 11 11.0
6 600000 3 3.0
7 700000 4 4.0
8 800000 3 3.0
9 1000000 13 13.0
10 1200000 1 1.0
11 1250000 1 1.0
12 1500000 11 11.0
13 1700000 1 1.0
14 1750000 1 1.0
15 1800000 1 1.0
16 2000000 12 12.0
17 3000000 12 12.0
18 3500000 1 1.0
19 4000000 5 5.0
20 5000000 6 6.0
21 5500000 1 1.0
22 6000000 1 1.0
23 7000000 1 1.0
24 8000000 1 1.0
Total 100 100.0
Sumber: Data Primer (Agustus 2021)
Berdasarkan tabel 12, diketahui bahwa dari 100 responden
jumlah penghasilan rutin yang paling banyak yaitu Rp. 1000.000,-
dengan jumlah 13 responden atau 13,0% dan yang paling sedikit
yaitu Rp. 450.000, Rp 900.000-, Rp 1.200.000-, Rp 1.250.000, Rp
20
Dikunjungi (%)
Tidak mengunjungi 4 4.0
1.
Yankes
2. Rumah sakit 7 7.0
3. Puskesmas 84 84.0
4. Klinik 1 1.0
5. Dokter praktek 3 3.0
6. Posyandu 1 1.0
Total 100 100
Sumber: Data Primer (Agustus 2021)
Berdasarkan tabel 19, diketahui bahwa dari 100 responden jenis
fasilitas pelayanan kesehatan yang dikunjungi oleh responden yang
paling banyak yaitu Puskesmas dengan jumlah 84 responden atau
84,0% dan yang paling sedikit adalah Posyandu dan Klinik dengan
jumlah 1 responden atau 1,0%.
g. Jarak Rumah dengan Fasilitas Kesehatan
Distribusi responden di kelurahan Kandai kecamatan Kendari
berdasarkan jarak rumah dengan fasilitas kesehatan oleh responden
dapat dilihat pada tabel 20 :
26
1. Ya 45 45.0
2. Tidak 55 55.0
Total 100 100.0
Sumber: Data Primer (Agustus 2021)
Berdasarkan tabel 27, distribusi responden mengikuti program
berencana (KB) yaitu sebanyak 45 responden atau 45.0 % responden
yang mengikuti program keluarga berencana (KB) dan sebanyak 55
responden atau 55 % responden tidak mengikuti program keluarga
berencana (KB).
b. Distribusi Responden Persalinan Di Fasilitas Kesehatan DiKelurahan
Kandai Kecamatan Kendari Tahun 2021
Distribusi responden kelurahan Kandai kecamatan Kendari
berdasarkan Persalinan di fasilitas kesehatan dapat dilihat pada tabel
28:
34
1. Ya 80 80.0
2. Tidak 20 20.0
Total 100 100.0
1. Ya 86 86.0
2. Tidak 14 14.0
Total 100 100.0
E
35
1. Ya 86 86.0
2. Tidak 14 14.0
Total 100 100.0
Sumber: Data Primer (Agustus 2021)
Berdasarkan tabel 31, distribusi responden balita mendapatkan
pemantauan pertumbuhan (posyandu) yaitu sebanyak 86 responden
atau 86.0 % responden balita mendapatkan pemantauan
pertumbuhan (Posyandu) dan sebanyak 14 responden atau 14.0 %
responden tidak mendapatkan pemantauan pertumbuhan (posyandu)
f. Distribusi Responden Yang Menderita Tuberkulosis Paru Di
Kelurahan Kandai Kecamatan Kendari Tahun 2021
Distribusi responden kelurahan Kandai kecamatan Kendari
berdasarkan responden yang menderita tuberkulosis paru dapat
dilihat pada tabel 32:
Tabel 32. Distribusi Menurut Responden yang Memiliki Anggota
Rumah Tangga yang Menderita Tuberkulosis Paru
Apakah ada yang menderita Persentase
No Jumlah (n)
Tuberkulosis paru (%)
1. Ya 6 6.0
2. Tidak 94 94.0
Total 100 100.0
Sumber: Data Primer (Agustus 2021)
Berdasarkan tabel 32, distribusi responden yang menderita
tuberkulosis paru yaitu sebanyak 6 responden atau 6.0 % responden
yang menderita tuberkulosis paru dan sebanyak 94 responden atau
94.0 % responden tidak menderita tuberkulosis paru.
g. Memiliki Keluarga Yang Menderita Hipertensi
37
4. Klinik 2 2.0
5. Di rumah 6 6.0
responden/dukun/orang
lain
6. Bidan praktek 1 1.0
7. Lainnya 2 2.0
Total 100 100.0
Sumber : Data Primer (Agustus 2021)
Berdasarkan tabel 50, menunjukkan bahwa dari 100 responden
penolong ibu saat melahirkan yang paling banyak yaitu tidak
ditanyakan jumlah 32 orang (32.0%), Rumah Sakit 12 orang
(12.0%), Puskesmas 45 orang (45.0%), Klinik 2 orang (2.0%), Di
rumah responden atau dukun atau orang lain 6 orang (1.0%), Bidan
Praktek 1 orang (2.0%), dan lainnya berjumlah 2 orang (2.0%).
c. Dilahirkan Dengan Normal, Alat 2 Bantu Atau Operasi
Distribusi responden di kelurahan Kandai kecamatan Kendari
berdasarkan berdasarkan pengalaman persalinanan anak terakhir
(ditanyakan kepada ibu hamil / ibu yang memiliki Balita) dilihat
pada tabel 51 :
Tabel 51. Distribusi Responden Menurut dilahirkan dengan normal,
alat bantu, atau operasi di kelurahan Kandai kecamatan
Kendari tahun 2021
Dilahirkan dengan normal, Jumlah Persentase
No.
alat bantu, atau operasi (n) (%)
1. Tidak ditanyakan 33 33.0
2. normal/spontan 55 55.0
3. Operasi 9 9.0
4. Oksitosin 2 2.0
Vakum/forcep/cara/alat bantu
5. 1 1.0
lainnya
Total 100 100.0
Sumber : Data Primer (Agustus 2021)
Berdasarkan tabel 51, menunjukkan bahwa dari 100 responden
menurut yang dilahirkan dengan normal, alat bantu, atau operasi
yang paling banyak yaitu normal /spontan jumlah 55 orang (55.0%),
51
1. Ya 60 60.0
2. Tidak 8 8.0
3. Tidak tahu 32 32.0
Total 100 100
Sumber: Data Primer (Agustus 2021)
Berdasarkan tabel 55, distribusi responden menurut pemberian
ASI hari pertama sampai ke tujuh, sebanyak 60 responden atau 60%
responden pemberian ASI hari pertama sampai ke tujuh, sebanyak 8
responden atau 8% responden tidak memberi ASI hari pertama
sampai ke tujuh, sebanyak 32 responden atau 32% responden tidak
tahu karena memberikan ASI hari pertama sampai ke tujuh.
d. Status Ibu yang Masih Menyusui
Distribusi Responden Kelurahan Kandai Kecamatan Kendari
berdasarkan status ibu yang masih menyusui dapat di lihat pada tabel
56 :
54
12. 24 18 18.0
13. 25 2 2.0
14. 36 5 5.0
15. 48 1 1.0
16 Tidak ingat 1 1.0
Total 100 100
Sumber: Data Primer (Agustus 2021)
Berdasarkan tabel 57, distribusi responden menurut riwayat usia
balita berhenti disusui asi, paling banyak yaitu sebanyak 18
responden atau 18% responden berhenti menyusui balitanya diusia
24 bulan, dan yang paling sedikit yaitu sebanyak 1 responden atau
1% berhenti menyusui balitanya masing-masing diusia 5, 14, 15, 17,
23, dan 48 bulan, sebanyak 51 responden atau 51% responden tidak
ditanyai karena bukan merupakan ibu yang masih menyusui dan
sebanyak 1 responden atau 1% responden yang tidak ingat kapan
berhenti menyusui.
f. Pemberian Makanan, Minuman, atau Cairan Lain Selain ASI
Distribusi Responden Kelurahan Kandai Kecamatan Kendari
berdasarkan pemberian makanan tambahan selain ASI dapat di lihat
pada tabel 58 :
Tabel 58. Distribusi Responden Menurut Pemberian Makanan,
Minuman, atau Cairan Lain Selain ASI di Kelurahan
Kandai Kecamatan Kendari Tahun 2021
8. Riwayat Imunisasi
a. Kepemilikan Catatan Imunisasi anak Terakhir (KMS)
Distribusi responden Kelurahan Kandai Kecamatan Kendari
Tahun 2021 berdasarkan cacatan imunisasi anak terakhir (KMS)
dapat dilihat pada tabel 61:
Tabel 61. Distribusi Responden Menurut Kepemilikan Catatan
Imunisasi anak Terakhir (KMS) di Kelurahan Kandai
Kecamatan Kendari Tahun 2021
Kepemilikan Catatan Imunisasi Anak Jumlah Persentase
No.
Terakhir (KMS) (n) (%)
1. Tidak tanyai 35 35.0
2. Ya 62 62.0
3. Tidak 3 3.0
Total 100 100
Sumber: Data Primer (Agustus 2021)
Berdasarkan tabel 61, distribusi responden menurut kepemilikan
cacatan imunisasi anak terakhir (KMS) yaitu sebanyak 62 responden
59
atau 62% responden yang memiliki KMS anak terakhir dan sebanyak
3 responden atau 3% responden tidak memiliki KMS anak terakhir
dan 35 responden atau 35% responden tidak ditanya karena belum
memiliki bayi.
b. Imunisasi Yang Diterima
Distribusi berdasarkan jenis imunisasi yang diterima oleh bayi
dan balita di Kelurahan Kandai Kecamatan Kendari Tahun 2021
dapat dilihat pada tabel 62 :
Tabel 62. Distribusi Menurut Jenis Imunisasi yang Diterima oleh
Balita dan Bayi di Kelurahan Kandai Kecamatan
Kendari Tahun 2021
No. Jenis Imunisasi yang Diterima Jumlah Persentase
oleh Balita dan Bayi (n) (%)
1. BCG 16 16.53
2. POLIO 1 15 10.23
3. POLIO 2 15 8.66
4. POLIO 3 12 7.08
5. POLIO 4 12 7.08
6. DPT 1 15 10.23
7. DPT 2 12 8.66
8. DPT 3 9 5.51
9. Campak 10 7.08
10. Hepatitis 1 7 4.72
11. Hepatitis 2 9 5.51
12. Hepatitis 3 6 2.36
13. Belum diberikan Vaksin Apapun 1 1
14. Tidak ditanya 41 6.29
Total 152 100
(13-24) bulan saat ini, sebanyak 1 orang atau 1.0 % berat badan
balita usia (13-24) bulan saat ini 2400 gram, sebanyak 1 orang atau
1.0 % berat badan balita usia (13-24) bulan saat ini 3500 gram,
sebanyak 1 orang atau 1.0 % berat badan balita usia (13-24) bulan
saat ini 10000 gram, sebanyak 2 orang atau 2.0 % berat badan balita
usia (13-24) bulan saat ini 12000 gram.
i. Tinggi badan balita usia 13-24 bulan saat ini
Distribusi Responden Kelurahan Kandai Kecamatan Kendari
Berdasarkantinggi badan balita usia 13-24 bulan saat ini dapat dilihat
pada tabel 79 :
Tabel 79. Distribusi Responden Menurut Tinggi Badan Balita Usia
(13-24) Bulan saat ini Tahun 2021
Tinggi badan balita usia
No. Jumlah (n) Persentasi (%)
(13-24) bulan saat ini
1. Tidak tahu 95 95.0
2. 40 1 1.0
3. 50 1 1.0
4. 52 1 1.0
5. 60 2 2.0
Total 100 100.0
Sumber: Data Primer (Agustus 2021)
Berdasarkan tabel 79, Diketahui bahwa dari 100 responden
terdapat 94 orang atau 94.0% tidak tahu tinggi badan balita usia (13-
24) bulan saat ini, sebanyak 1 orang atau 1.0% tinggi badan balita
usia (13-24) bulan saat ini 40 Cm, sebanyak 1 orang atau 2.0% tinggi
badan balita usia (13-24) bulan saat ini 50 Cm, sebanyak 1 orang
atau 1.0% tinggi badan balita usia (13-24) bulan saat ini 52 Cm, dan
sebanyak 2 orang atau 2.0% tinggi badan balita usia (13-24) bulan
saat ini 60 Cm.
36) bulan saat ini, sebanyak 1 orang atau 1.0 % tinggi badan balita
usia (25-36) bulan saat ini 70 Cm, sebanyak 1 orang atau 1.0% tinggi
badan balita usia (25-36) bulan saat ini 80 Cm, sebanyak 2 orang
atau 2,0% tinggi badan balita usia(25-36) bulan saat ini 95 Cm.
m. Usia balita 25-36 bulan saat ini
Distribusi Responden Kelurahan Kandai Kecamatan Kendari
berdasarkan usia balita 25-36 bulan saat ini dapat dilihat pada tabel
83 :
Tabel 83. Distribusi Responden Menurut Usia Balita (25-36) Bulan
saat ini Tahun 2021
No. Usia balita (25-36bln) saat ini Jumlah (n) Persentasi (%)
1. Tidak tahu 95 95.0
2. 27 1 1.0
3. 30 1 1.0
4. 36 3 3.0
Total 100 100.0
Sumber: Data Primer ( Agustus 2021)
Berdasarkan tabel 83, Diketahui bahwa dari 100 responden
terdapat 95 orang atau 95.0% tidak tahu usia balita (25-36) bulan
saat ini, sebanyak 1 orang atau 1.0 % usia balita (25-36) bulan saat
ini 27 bulan, sebanyak 1 orang atau 1.0% usia balita (25-36) bulan
saat ini 30 bulan, dan sebanyak 3 orang atau 3.0 % usia balita (25-
36) bulan saat ini 36 bulan.
12. Mortality
a. Anggota Rumah Tangga Yang Meninggal Selama Satu Tahun
Terakhir
Distribusi responden Kelurahan Kandai Kecamatan Kendari
berdasarkan anggota rumah tangga yang meninggal selama satu
tahun terakhir dapat dilihat pada tabel 84:
75
f. Pencahayaan
Distribusi Responden Kelurahan Kandai Kecamatan Kendari
berdasarkan observasi Pencahayaan rumahdapat di lihat pada tabel
112 :
89
j. Penggunaan Jendela
Distribusi Responden Kelurahan Kandai Kecamatan Kendari
berdasarkan observasi Penggunaan Jendela rumah dapat di lihat pada
tabel 116 :
Tabel 116. Observasi Jendela
Observasi Penggunaan
No. Jumlah (n) Persentase ( % )
Jendela
1 Tidak 14 14,0
2 Ya 86 86,0
Total 100 100
Sumber: Data Primer (Agustus 2021)
k. Ada Kotoran binatang di sekitar rumah
Distribusi Responden Kelurahan Kandai Kecamatan Kendari
berdasarkan observasi Kotoran binatang di sekitar rumah dapat di
lihat pada tabel 117 :
Tabel 117. Observasi Kotoran binatang di sekitar rumah
Observasi Kotoran
No. Jumlah(n) Persentase ( % )
Hewan Di sekitar Rumah
1 Tidak 41 41.0
2 Ya 59 59.0
Total 100 100
Sumber: Data Primer (Agustus 2021)
l. Status Rumah Sehat
Distribusi Responden Kelurahan Kandai Kecamatan Kendari
berdasarkan Status rumah Sehat di sekitar rumah dapat di lihat pada
tabel 118 :
2 Ya 18 18.0
3 Tidak Punya Sumur gali 82 82.0
Total 100 100
Sumber: Data Primer (Agustus 2021)
d. Kondisi cincin / Bibir Sumur
Distribusi Responden Kelurahan Kandai Kecamatan Kendari
berdasarkan Tinggi Cincin atau bibir sumur dapat di lihat pada tabel
122 :
Tabel 122. Observasi Memiliki lantai sumur
Kondisi cincin / Bibir
No. Jumlah(n) Persentase ( % )
Sumur
1 Tidak 0 0
2 Ya 18 18.0
Observasi Jamban
No. Jumlah (n) Persentase (%)
Leher Angsa (ada)
1. Ya 75 75.0
2. Tidak 25 25.0
Total 100 100
Observasi Jamban
No. Jumlah (n) Persentase (%)
Cemplung
1. Ya 30 30.0
2. Tidak 70 70.0
Total 100 100
Sumber: Data Primer (Agustus 2021)
Berdasarkan tabel 130, distribusi responden menurut observasi
jamban cemplung (ada), sebanyak 30 responden atau 30% responden
yang menggunakan jamban cemplung (ada), dan sebanyak 70
responden atau 70% yang tidak menggunakan jamban cemplung.
96
d. Kondisi Saluran
Distribusi Responden Kelurahan Kandai Kecamatan Kendari
berdasarkan observasi Kondisi Saluran Pembuangan dapat di lihat
pada tabel 136:
Tabel 136. kondisi saluran
No. Air Bersih atau Tidak Kotor Jumlah (n) Persentase (%)
106
1 Ya 96 96.0
2 Tidak 4 4.0
Total 100 100
Sumber : Data Primer (Agustus 2021)
Berdasarkan tabel 151, distribusi responden menurut observasi
air bersih/tidak kotorsebanyak 96 responden atau 96% responden
yang memiliki air bersi/tidak kotor dan sebanyak 4 responden atau
4% yang tidak memiliki air berssih/tidak kotor.
j. Tidak Berbau
Distribusi Responden Kelurahan Kandai Kecamatan Kendari
Berdasarkan Observasi Air Berbau. Dapat Dilihat Pada Tabel 152:
Tabel 152. Air Tidak Berbau
ditaburkan ke makanan
3
Kepemilikan TPS yang
3 3 3 27 III
kurang memenuhi syarat
4 Kurangnya kesadaran
masyarakat akan bahaya
rokok, baik perokok
4 4 3 48 II
aktif maupun
dampaknya untuk
perokok pasif
5 Kurangnya kesadaran
masyarakat mengenai
3 3 2 18 IV
Program Keluarga
Berencana (KB)
Keterangan Skor :
5 : Sangat Tinggi
4 : Tinggi
3 : Sedang
2 : Rendah
1 : Sangat Rendah
Berdasarkan tabel metode USG yang digunakan pada tabel diatas,
maka didapatkan Prioritas Masalah Kesehatannya sebagai berikut:
1. Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai pentingnya
pemberian ASI dan MP-ASI
2. Kurangnya kesadaran masyarakat akan bahaya rokok, baik perokok
aktif maupun dampaknya untuk perokok pasif
3. Kepemilikan TPS yang kurang memenuhi syarat
4. Kurangnya kesadaran masyarakat mengenai Program Keluarga
Berencana (KB)
5. Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai penggunaan garam
beryodium saat akan ditaburkan ke makanan
Oleh karena itu, dalam kegiatan Brainstorming bersama masyarakat
Kelurahan Kandai, disepakati tiga (3) prioritas masalah kesehatan yang
lebih diutamakan yakni:
1. Masalah pentingnya pemberian ASI dan MP-ASI,
2. Bahaya rokok, dan
112
3 Penyuluhan mengenai
Tempat Sampah serta
4 4 3 2 96 III
Pembuatan Tempat Sampah
biasa
4 Penyuluhan dan pembagian
poster mengenai bahaya 4 4 3 3 144 II
rokok
5 Penyuluhan mengenai KB
4 2 3 3 72 IV
Keterangan Skor :
114
5 : Sangat Tinggi
4 : Tinggi
3 : Sedang
2 : Rendah
Berdasarkan tabel metode CARL yang digunakan diatas, dapat
dirumuskan prioritas alternatif pemecahan masalah kesehatan di
Kelurahan Kandai Kecamatan Kendari seperti yang tertera pada tabel
160 tersebut. Dalam pengambilan keputusan ketika Brainstorming
bersama masyarakat Kelurahan Kandai, berdasarkan kesepakatan
bersama untuk mengadakan program yang dapat menumbuhkan
kesadaran dari masyarakat sehingga masyarakat hanya menyetujui tiga
alternatif pemecahan masalah yaitu sebagai berikut:
Alternatif pemecahan masalah secara fisik:
a) Pembuatan tempat sampah.
Alternatif pemecahan secara non fisik:
a) Penyuluhan mengenai ASI dan MP-ASI dan Bahaya Rokok.
b) Pembagian leaflet mengenai pentingnya ASI dan MP-ASI dan
pamflet mengenai Bahaya Rokok.
sekitar pada
mengen format
ai rencana
tempat operasiona
sampah l
yang
memen
uhi
syarat
3. Untuk Penyuluh Mahasiswa PBL SMA Mahasiswa Siswa (i) Anggaran Evaluasi
menged an PBL dan I Swasta PBL SMA pribadi dilakukan
ukasi mengenai Dosen DDI Swasta peserta PBL pada PBL
dan bahaya Pembimbing Kendari DDI II dan
member rokok dan Kendari Mengacu
ikan serta MTSN 2 dan MTSN pada
kesadar pembagia Kendari 2 Kendari format
anbagi n rencanaop
masyara pamphlet erasional
kat akan
bahaya
rokok
118
B. Pembahasan
1. Cakupan Kesehatan Masyarakat Di Kelurahan Kandai
Cakupan masyarakat ini meliputi dari Krakteristik Responden,
karakteristik social ekonomi, akses pelayanan kesehatan, Program
Indonesia sehat melalui keluarga ( PIS-PK), KIA dan Imunisasi, gizi
kesmas yang meliputi penggunaan garam beryodium, pola konsumsi,
status gizi, mortality ( angka kematian ), sanitasi dan sumber air minum,
gangguan kesehatan dan yang terakhir yaitu lembar observasi yang
berupa observasi rumah sehat, sarana air bersih terkhusus sumur gali,
jamban keluarga, SPAL, Pengelolaan sampah dan kualitas air.
a. Karakteristik Responden
Dari hasi data jumlah sampel sebanyak 100 orang di antaranya
Laki-laki sebanyak 82 dan Perempuan sebanyak 18 ini menunjukan
bahwa jumlah kepala rumah tangga terbanyak terdapat pada laki –
laki. Sedangkan, dalam pengambilan sampel jika dalam satu rumah
terdapat lebih dari satu kepala keluarga, maka hanya satu anggota
keluarga yang menjadi responden ( Ibu ). Status responden yang
palng banyak yaitu kawin dengan jumlah 79 responden. Masyarakat
di kelurahan Kandai pekerjaan terbanyak Menurut responden yaitu
ibu rumah tangga ini di karenakan dalam pengambilan sampel yang
menjadi responden adalah ibu-ibu. Sedangkan menurut data anggota
keluarga pekerjaan terbanyak yaitu wiraswasta/pemilik
salon/bengkel. Untuk kepala rumah tangga mayoritas bekerja sebagai
wiraswasta ( 22 % ). Sedangkan tingkat pendidikan responden
paling banyak di tingkat SMA (Sekolah Menengah Atas) sebanyak
45 orang ( 45% ). Menurut tabel anggota keluarga tingkat pedidikan
terakhir yang di tamatkan berada pada tingkat SMA (45 orang /
45%).
b. Karakteristik Sosial Ekonomi
Mayoritas Masyarakat di kelurahan Kandai merupakan
masyarakat dengan ekonomi menengah rata-rata penghasilan
119
a) Kondom
b) Pil KB
c) IUD
d) Suntik
e) Kb implan/susuk
f) Vasektomi dan tubektomi (Kb permanen)
Manfaat keluarga berencana (Herowati & Sugiharto,
2019) :
a) Mencegah kehamilan yang tidak diinginkan
Di indonesia sekitar 20% insiden kehamilan yang tidak
direncatakan atau diinginkan dari total jumlah kehamilan
yang tercatatat pada populasi pasangan menikah. Dimana
ini menandakan bahwa akses dan informasi dan
pengetahuan mengenai kontrasepsi masih tergolong rendah.
b) Mengurangi risiko aborsi
Hukum di indonesia menyatakan bahwa aborsi adalah
tindakan ilegal dengan beberapa pengecualian tertentu
dimana tindak aborsi diatur dalam uu no. 36 thn 2009
tentang kesehatan dan peraturan pemerintah no. 61 thn 2014
tentang kesehatan reproduksi.
c) Menurunkan angka kematian ibu
Data kolaborasi BPS dan UNICEF indonesi
melaporkan, anak perempuan usia 10-14 tahnu berisiko
lima kali lebih besar untuk meninggal saat masih hamil
maupun selama persalinan akibat komplikasi daripada
perempuan yang hamil di usia 20-24 tahun.
d) Mengurangi angka kematian bayi
Berbagai laporan penelitian mengatakan bahwa bayi
yang dilahirkan oleh perempuan berusia sangat belia
memiliki risiko kematian dini lebih tinggi daripada ibu yang
berusia lebih tua. Hali ini terjadi karena janin bersaig untuk
122
1. Syarat-syarat fisik :
a. Air tidak boleh berwarna(harus jernih)
b. Air tidak boleh berasa
c. Air tidak boleh berbau-Bebas dari pantogen organik
2. Syarat-syarat kimia
Air tidak boleh mengandung racun, zat-zat mineral atau
zat-zat mineral atau zat-zat kimia yang tercantum dalam
jumlah melampaui batas yang telah ditentukan, seperti :
a. Zat-zat yang membahayakan bagi kesehatan seperti
senyawa timbal (Pb), senyawa Arsenicum (As). Jika
hubungan Florida (F) terlalu sedikit dapat merusak gigi
dan jika terlalu banyak menyebabkan gigi berbintik-
bintik.
b. Zat-zat yang kandungannya tidak membahayakan tetapi
kehadirannya merupakan petunjuk adanya zat-zat lain,
misalnya : zat Organik, agaram Amoniak (NH3), garam
Nitrit (NO2).
c. Zat-zat yang menyulitkan penyisihan zat-zat yang tidak
perlu , misalnya xat organik, bahan yang melayang
dalam air sehingga warna agar tampak seperti teh.
3. Syarat-syarat bakteriologi
Air minum tidak boleh mengandung bakteri-bakteri
penyakit (patogen) dan tidak boleh mengandung bakteri-
bakteri golongan Coli yang melebihi batas-batas yang telah
ditentukan yaitu 1 Coli per 100 ml air.Bakteri golongan
Coli ini berasal dari usus besar (feces) dan tanah. Bakteri
patogen yang mungkin ada dalam air misalnya :
a. Bakteri Typhosum
b. Vibrio Colerae
c. Bakteri Dysentriae
d. Entamoeba Hystolotica
150
A. Intervensi Fisik
Sesuai dengan masalah kesehatan yang telah kami temukan di Kelurahan
Kandai selama Pengalaman Belajar Lapangan I ( PBL 1), bahwa di dapatkan
beberapa alternative pemecahan masalah. Kemudian pemecahan masalah ini
dilaksanakan dalam bentuk intervensi dengan cara merealisasikan program-
program yang telah di rencanakan baik fisik maupun nonfisik.
Sebelum melakukan pelaksanaan intervensi, terlebih dahulu kami telah
melakukan pertemuan (branstroming) dengan masyarakat Kelurahan Kandai
untuk mendiskusikan penentuan alternatif pemecahan masalah terhadap
masalah kesehatan yang ditemukan di Kelurahan Kandai. Yang dilaksanakan
pada hari kamis tanggal 9 September 2021 pukul 15:00 WITA-Selesai dan
bertempat di kantor Kelurahan Kandai.
Pada saat rapat pertemuan untuk mendiskusikan program intervensi yang
telah di sepakati oleh masyarakat Kelurahan Kandai. Kami menetapkan
program intervensi fisik yang kami lakukan yakni pengadaan tempat sampah
organik dan anorganik di salah satu RT sebagai percontohan kepada RT
lainnya. Kegiatan ini dilaksanakan pada selasa 21 September 2021 bertempat
di kantor kelurahan Kandai. Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah sebagai
solusi untuk masyarakat Kandai dalam pencegahan pembuangan sampah
disembarang tempat dan untuk meminimalisir jumlah sampah yang
berserakan di lingkungan sekitar terutama di laut.
Persentase pemanfaatan
=
=0
Evaluasi Adopsi Teknologi Tempat Penampungan Sampah
Organik
Persentase Adopsi Teknologi
=
=0
Evaluasi Pemeliharaan Tempat Penampungan Sampah
Organik
Persentase Pemeliharaan Sarana
=
=0
Evaluasi Menjaga Kebersihan Sarana Tempat
Penampungan Sampah Organik
Persentase Menjaga Kebersihan
=
157
=
=0
d) Kesimpulan
1) Evaluasi Pemanfaatan Tempat Penampungan Sampah Organik
dan anorganik
Setelah dilakukan survei secara langsung ke lapangan,
bahwa Tempat Penampungan Sampah Organik dan anorganik
tidak dimanfaatkan dengan baik. Dengan jumlah Tempat
Penampungan Sampah Organik dan anorganik yang
dicontohkan yaitu 2 TPS dan tidak ada yang dimanfaatkan
kerena TPS tidak di distribusikan karena adanya peraturan baru
walikota dan kelurahan kandai akan mengadakan TPS berupa
container
2) Evaluasi Adopsi Teknologi Tempat Penampungan Sampah
Organik dan anorganik
Setelah dilakukan survey dan menghitung langsung ke
lapangan, tidak di temukan penambahan jumlah Tempat
Penampungan Sampah Organik dan anorganik karena TPS tidak
di distribusikan karena adanya peraturan baru walikota dan
kelurahan kandai akan mengadakan TPS berupa container
3) Evaluasi Pemeliharaan Tempat Penampungan Sampah Organik
dan anorganik
Setelah dilakukan survey secara langsung ke lapangan,
tidak ada tempat penampungan sampah
4) Evaluasi Menjaga Kebersihan Sarana Tempat Penampungan
Sampah Organik dan anorganik
Setelah dilakukan survei secara langsung ke lapangan, tidak
ada tempat penampungan sampah organic dan anorganik
e) Faktor penghambat
158
f) Faktor pendukung
Tidak ada faktor pendukung namun di harapkan adanya peraturan
baru walikota dapat mengatasi masalah sampah di kelurahan kandai,
kecamatan kendari, kota kendari
2. Evaluasi Dampak
Berdasarkan hasil survey yang di lakukan secara langsung
dilapangan bahwa program TPS yang kami lalukan pada PBL 1 tidak
didistribusikan karena karena adanya peraturan baru walikota dan
kelurahan kandai akan mengadakan TPS berupa container.
g) Pelaksanaan Evaluasi
1) Jadwal Penilaian :
Dilaksanakan Pada PBL II tanggal 27 Januari 2022.
2) Petugas Pelaksaan :
Mahasiswa PBL II Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Halu Oleo Kendari di Kelurahan Kandai Kecamatan Kendari.
h) Data yang Diperoleh :
Responden pada kegiatan ini yaitu 30 orang. Dari hasil uji yang
dilakukan dengan menggunakan program computer antara pre-test
dan post-test pengetahuan Remaja di Kelurahan Kandai mengenai
Bahaya rokok di kalangan Remaja diketahui bahwa hasil uji paired t
Keterangan :
H0 ditolak jika p < α
H1 ditolak jika p > α
Hasil p = 0,167
α = 0,05
Jadi : p > α
Kesimpulan :
Hasil yang diperoleh, p (0,167) lebih besar dari α (0,05) sehingga
H0 ditolak dan H1 diterima. Berarti ada perbedaan pengetahuan
sebelum dan sesudah penyuluhan terkait bahaya rokok dikalangan
remaja. Dari hal ini dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan
pengetahuan pada siswa siswi di MTsN 2 Kendari dan SMA DDI
Kendari Kelurahan Kandai setelah dilakukan penyuluhan.
Tabel 163. Hasil Pre-Test dan Post-Test II Tingkat Pengetahuan
Tentang Bahaya Rokok pada kalangan Remaja di
Kelurahan Kandai Tahun 2021/2022
Kelompok Perlakuan
Pengetahuan
Mean Mean
t P
(SD) (CI 95%)
Post test II 9.77
(30) -1.167
Pre test 8.60 ((-1.5) – (- -7.6 0.114
(30) 0.8))
Keterangan :
H0 ditolak jika p < α
161
Keterangan :
H0 ditolak jika p < α
H1 ditolak jika p > α
Hasil p = 0,001
α = 0,05
Jadi : p < α
Kesimpulan :
Hasil yang diperoleh, p (0,001) lebih kecil dari α (0,05) sehingga
H0 diterima dan H1 ditolak. Berarti tidak ada perbedaan pengetahuan
antara post test I dan post test II terkait bahaya rokok dikalangan
remaja. Dari hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi perubahan
162
Keterangan :
H0 ditolak jika p < α
H1 ditolak jika p > α
Hasil p = 0,294
α = 0,05
Jadi : p > α
Kesimpulan :
Hasil yang diperoleh, p (0,294) lebih besar dari α (0,05) sehingga
H0 ditolak dan H1 diterima. Berarti ada perbedaan pengetahuan
sebelum dan sesudah penyuluhan terkait Manfaat Pemberian MPASI
bagi Balita. Dari hal ini dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan
pengetahuan pada masyarakat Kelurahan Kandai setelah dilakukan
penyuluhan.
164
Keterangan :
H0 ditolak jika p < α
H1 ditolak jika p > α
Hasil p = 0,344
α = 0,05
Jadi : p > α
Kesimpulan :
Hasil yang diperoleh, p (0,294) lebih besar dari α (0,05) sehingga
H0 ditolak dan H1 diterima. Berarti ada perbedaan pengetahuan
sebelum dan sesudah penyuluhan terkait Manfaat Pemberian MPASI
bagi Balita. Dari hal ini dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan
pengetahuan pada masyarakat Kelurahan Kandai setelah dilakukan
penyuluhan.
Tabel 167. Hasil Post-Test I dan Post-Test II Tingkat Pengetahuan
Tentang Manfaat Pemberian MPASI di Kelurahan Kandai
Tahun 2021/2022
Kelompok Perlakuan
Pengetahuan
Mean Mean
t P
(SD) (CI 95%)
165
Keterangan :
H0 ditolak jika p < α
H1 ditolak jika p > α
Hasil p = 0,001
α = 0,05
Jadi : p > α
Kesimpulan :
Hasil yang diperoleh, p (0,001) lebih besar dari α (0,05) sehingga
H0 diterima dan H1 ditolak. Berarti tidak ada perbedaan pengetahuan
antara post test I dan post test II terkait Manfaat Pemberian MPASI
bagi balita. Dari hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
perubahan pengetahuan masyarakat terhadap manfaat pemberian
MPASI bagi balita di Kelurahan Kandai Kecamatan Kendari Tahun
2021/2022.
166
BAB VI REKOMENDASI
171
172