Anda di halaman 1dari 16

BLOK MEKANISME PENYAKIT 1

LAPORAN KUNJUNGAN LAPANGAN

PENILAIAN PHBS PADA TATANAN RUMAH TANGGA

(DENGAN BAYI DAN ATAU BALITA)

DAERAH CEMPAKA PUTIH

Kelompok A-11
Disusun Oleh :

Annisa Nurul Azrina 1102019025


Alya Nabila 1102019011
Azkia Mufidah 1102019039
Data Erdian Mahendra 1102019053
Elza Rakhma Octaviaini Permana 1102019067
Firda Amanda Putri 1102019081
Hanni Putri Tsania 1102018119
Indah Cahyani 1102019095
Mazaya Yaspinisya Yusuf 1102019122

Dosen Pembimbing :
dr. Yurika Sandra, MKes

Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi

Jl. Letjen Suprapto, Cempaka Putih, Jakarta 10510


Februari 2020

KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan karunia-Nya sehingga
sampai saat ini kita masih diberikan nikmat kesehatan. Alhamdulillah, atas ridho Allah SWT
pelaksanaan Kunjungan Lapangan yang dilaksanakan pada tanggal 29 Januari 2020 telah
terlaksana dengan lancar.

Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang terkait
dalam kunjungan dan penyusunan laporan ini. Kami berharap dengan adanya laporan ini dapat
memberikan manfaat dan motivasi yang berarti bagi para pembaca.

Kami juga menyadari dalam pembuatan laporan ini masih jauh dari kata sempurna,
untuk itu jika terdapat banyak kekurangan di dalam pembuatan laporan ini, kami mohon maaf
sebesar-besarnya.

Jakarta, 12 Februari 2020

Penyusun

DAFTAR ISI
Kata Pengantar.............................................................................................................

Daftar Isi.......................................................................................................................

Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang..................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………….
1.3 Maksud dan Tujuan...........................................................................................
1.4 Waktu Kunjungan.............................................................................................
1.5 Tempat Kunjungan............................................................................................
1.6. Metode Kunjungan
1.7 Peserta Kunjungan

Bab II Pembahasan

2.1 Penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

2.2 Tujuan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

2.3 Manfaat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Bab III Penilaian Kunjungan Lapangan

3.1 Karakteristik Responden

3.2 Penilaian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

3.3 Hasil Analisis Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Bab IV Penutup

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kesehatan merupakan kondisi dimana kita berada jauh atau terbebas dari penyakit.
Merupakan suatu yang mahal jika dibandingkan dengan hal-hal yang lain. Bagaimana tidak,
harta yang melimpah, memiliki paras tampan atau cantik, memiliki badan tegap dan gagah,
semuanya itu akan sirna dengan sekejap jika kita terserang penyakit atau tidak sehat.
Dengan penyakit harta bisa habis digunakan untuk berobat, paras tampan atau cantik
berubah menjadi pucat dan tidak enak untuk dipandang, badan yang tegap dan gagah
seketika roboh dikarenakan lemas dan lesu akibat kondisi tubuh yang menurun drastis.
Tidak jarang istilah PHBS terdengar di masyarakat. Jika dilihat dari kepanjangannya
yakni Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, tentu kita langsung mengetahui apa itu PHBS,
singkat kata mengenai perilaku seseorang menyangkut kebersihan yang dapat mempengaruhi
kesehatannya. Banyak penyakit dapat dihindari dengan PHBS, mulai dari Diare, DBD, flu
burung, atau pun flu babi yang akhir-akhir ini marak.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah sekumpulan perilaku yang dilakukan
atas kesadaran seseorang sehingga anggota keluarga atau keluarga tersebut dapat menolong
dirinya sendiri dibidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di
masyarakat (Depkes RI, 2011).
Data Departemen Kesehatan menyebutkan sebanyak 30 ribu desa di 440
kabupaten di Indonesia memiliki sanitasi lingkungan yang buruk. Masih banyak kabupaten
yang masyarakatnya belum berperilaku hidup sehat, sehingga angka kesakitan masyarakat
sangat tinggi terutama diare, demam berdarah, tifoid dan kolera (Tim Teknis Pembangunan
Sanitasi, 2009).
Program-program yang terdapat dalam program PHBS tidak membuat perbedaan
indikator penilaian untuk wilayah atau kawasan tertentu, seperti wilayah pantai, desa atau
kota. Oleh sebab itu, dalam pelaksanaan program PHBS di seluruh kawasan Indonesia juga
menggunakan 10 indikator PHBS yang harus dipraktekkan di rumah tangga karena dianggap
mewakili atau dapat mencerminkan keseluruhan perilaku hidup bersih dan sehat. Indikator
PHBS tersebut terdiri dari pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, bayi diberi ASI
eksklusif, menimbang balita setiap bulan, ketersediaan air bersih, ketersediaan jamban sehat,
memberantas jentik nyamuk, mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, tidak merokok
dalam rumah, melakukan aktifitas fisik setiap hari serta makan buah dan sayur (Promkes
Depkes, 2009).
Menurut hasil Riskesdas tahun 2013, di Indonesia memang telah terjadi penurunan
angka period prevalence diare dari 9,0% tahun 2007 menjadi 3,4% pada tahun 2014.
Kelompok umur balita merupakan kelompok yang paling tinggi menderita diare.
Karakteristik diare balita tertinggi terjadi pada kelompok umur 12-23 bulan (7,4%), laki-laki
(5,4%), tinggal di daerah pedesaan (5,8%), dan kelompok kuintil indeks kepemilikan akses
terhadap air bersih dan jamban sehat terbawah (6,4%). Selanjutnya insiden malaria
penduduk Indonesia tahun 2007 sebesar 3,1% dan tahun 2014 menjadi 1,8%.
Kondisi tersebut harus segera diantisipasi dengan meningkatkan pola hidup sehat
melalui PHBS. Upaya yang lebih efektif dalam mengatasi masalah kesehatan sebenarnya
adalah dengan upaya promotif dan preventif dengan memelihara dan meningkatkan
kesehatan serta mencegah penyakit dengan berperilaku hidup sehat, akan tetapi hal ini belum
disadari dan dilakukan sepenuhnya oleh masyarakat.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana penerapan PHBS di tatanan rumah tangga dengan bayi dan balita?

2. Apa tujuan PHBS di tatanan rumah tangga dengan bayi dan balita?

3. Apa manfaat PHBS di tatanan rumah tangga dengan bayi dan balita?

1.3 Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dan tujuan atas dilaksanakannya kunjungan ini adalah sebagai berikut :

1. Mempelajari dan menjelaskan tatanan perilaku hidup bersih dan sehat dalam
rumah tangga

2. Mempelajari dan menjelaskan bagaimana cara perilaku hidup bersih dan sehat
dengan sepuluh indikator.

3. Mempelajari dan Menjelaskan penerapan PHBS di tatanan rumah tangga.

4. Mempelajari dan menjelaskan Manfaat penerapan PHBS di tatanan rumah tangga.

1.4 Waktu Kunjungan

Kegiatan kunjungan lapangan ini dilaksanakan pada hari Rabu, 29 Januari 2020
pada pukul 11.45 hingga 12.45 WIB

1.5 Tempat Kunjungan

Rumah responden yang berada di Jl. Cempaka Putih Tengah 12 No. 13 RT 04 RW 05,
Jakarta Pusat.

1.6 Metode Kunjungan

1. Metode Observasi

Melakukan observasi kunjungan tatanan PHBS di Rumah Tangga yang memiliki


bayi atau balita untuk mengambil dan mengumpulkan data.

2. Metode Wawancara

Melakukan wawancara secara terpimpin terhadap responden berdasarkan


pertanyaan yang tercantum pada kuesioner PHBS pada Tatanan Rumah Tangga.
3. Metode KIE (Komunikasi, Informasi, Edukasi)

Membuat poster untuk tentang binaan keluarga Tatanan PHBS di Rumah Tangga

1.7 Peserta Kunjungan

Peserta yang mengikuti kunjungan lapangan ini adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Yarsi, Kelompok A-11 :

Annisa Nurul Azrina 1102019025


Alya Nabila 1102019011
Azkia Mufidah 1102019039
Data Erdian Mahendra 1102019053
Elza Rakhma Octaviaini Permana 1102019067
Firda Amanda Putri 1102019081
Hanni Putri Tsania 1102018119
Indah Cahyani 1102019095
Mazaya Yaspinisya Yusuf 1102019122
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

PHBS berada di lima tatanan yakni :

1. Indikator PHBS di Tatanan Sekolah :


a. Mencuci tangan dengan air bersih mengalir dan sabun.
b. Mengkonsumsi jajanan di warung /kantin sekolah.
c. Menggunakan jamban yang bersih dan sehat.
d. Olahraga yang teratur dan terukur.
e. Memberantas jentik nyamuk.
f. Tidak merokok.
g. Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap bulan.
h. Membuang sampah pada tempatnya.
2. Indikator PHBS di Tatanan Tempat Kerja :
a. Kawasan tanpa asap rokok.
b. Bebas jentik nyamuk.
c. Jamban sehat.
d. Kesehatan dan keselamatan kerja.
e. Olahraga teratur.
3. Indikator PHBS di Tatanan Tempat Umum :
a. Menggunakan jamban sehat.
b. Memberantas jentik nyamuk.
c. Menggunakan air bersih.
4. Indikator PHBS di Tatanan Fasilitas Kesehatan :
a. Menggunakan air bersih.
b. Menggunakan jamban yang bersih dan sehat.
c. Membuang sampah pada tempatnya.
d. Tidak merokok.
e. Tidak meludah sembarangan.
f. Memberantas jentik nyamuk.

D. PHBS di Tatanan Pelayanan Kesehatan


Institusi kesehatan adalah sarana yang diselenggarakan oleh pemerintah/swasta atau perorangan
yang digunakan untuk kegiatan pelayanan kesehatan bagi masyarakat, seperti rumah sakit,
puskesmas, dan klinik swasta. PHBS di institusi kesehatan merupakan upaya untuk
memberdayakan pasien, masyarakat pengunjung, dan petugas agar tahu, mampu, dan mampu
mempraktikkan hidup perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam mewujudkan
institusi kesehatan ber-PHBS. PHBS di Pelayanan Kesehatan sangat diperlukan sebagai salah
satu upaya untuk mencegah penularan penyakit, infeksi nosokomial dan mewujudkan Institusi
Kesehatan yang sehat. Syarat institusi sehat yaitu :
· Menggunakan air bersih
· Mencuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan sabun
· Menggunakan jamban
· Membuang sampah pada tempatnya
· Tidak merokok di Institusi Kesehatan
· Tidak meludah sembarangan
· Memberantas jentik nyamuk
Namun yang akan kita bahas pada makalah ini adalah “Indikator PHBS di tatanan Rumah
tangga”
1. Cuci tangan dengan sabun dan air bersih
Praktek ini merupakan langkah yang berkaitan dengan kebersihan diri sekaligus langkah
pencegahan penularan berbagai jenis penyakit berkat tangan yang bersih dan bebas dari
kuman

2. Menggunakan jamban sehat


Jamban merupakan infrastruktur sanitasi penting yang berkaitan dengan unit pembuangan
kotoran dan air untuk keperluan pembersihan.

3. Konsumsi buah dan sayur


Buah dan sayur dapat memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral serta serat yang
dibutuhkan tubuh untuk tumbuh optimal dan sehat.

4. Melakukan aktivitas fisik setiap hari


Aktivitas fisik dapat berupa kegiatan olahraga ataupun aktivitas bekerja yang melibatkan
gerakan dan keluarnya tenaga.

5. Tidak merokok di dalam rumah


Perokok aktif dapat menjadi sumber berbagai penyakit dan masalah kesehatan bagi
perokok pasif. Berhenti merokok atau setidaknya tidak merokok di dalam rumah dapat
menghindarkan keluarga dari berbagai masalah kesehatan.

6. Persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan.


Persalinan yang mendapat pertolongan dari pihak tenaga kesehatan baik itu dokter, bidan
ataupun paramedis memiliki standar dalam penggunaan peralatan yang bersih, steril dan
juga aman. Langkah tersebut dapat mencegah infeksi dan bahaya lain yang beresiko bagi
keselamatan ibu dan bayi yang dilahirkan.

7. Pemberian ASI eksklusif


Kesadaran mengenai pentingnya ASI bagi anak di usia 0 hingga 6 bulan menjadi bagian
penting dari indikator keberhasilan praktik perilaku hidup bersih dan sehat pada tingkat
rumah tangga.

8. Menimbang bayi dan balita secara berkala


Praktek tersebut dapat memudahkan pemantauan pertumbuhan bayi. Penimbangan dapat
dilakukan di Posyandu sejak bayi berusia 1 bulan hingga 5 tahun. Posyandu dapat
menjadi tempat memantau pertumbuhan anak dan menyediakan kelengkapan imunisasi.
Penimbangan secara teratur juga dapat memudahkan deteksi dini kasus gizi buruk.

9. Menggunakan air bersih


Air bersih merupakan kebutuhan dasar untuk menjalani hidup sehat.

10. Memberantas jentik nyamuk


Nyamuk merupakan vektor berbagai jenis penyakit dan memutus siklus hidup makhluk
tersebut menjadi bagian penting dalam pencegahan berbagai penyakit.

2.2 Tujuan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat


Tujuan PHBS yang utama adalah memberdayakan anggota sebuah rumah tangga untuk tahu,
mau dan mampu menjalankan perilaku kehidupan yang bersih dan sehat serta memiliki peran
yang aktif pada gerakan di tingkat masyarakat. Tujuan utama dari tatanan PHBS di tingkat
rumah tangga adalah tercapainya rumah tangga yang sehat.

2.3 Manfaat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat


Menerapkan PHBS di rumah tangga tentu akan menciptakan keluarga sehat dan mampu
meminimalisir masalah kesehatan. Manfaat PHBS di Rumah tangga antara lain, setiap anggota
keluarga mampu meningkatkan kesejahteraan dan tidak mudah terkena penyakit, rumah tangga
sehat mampu meningkatkan produktivitas anggota rumah tangga dan manfaat phbs rumah tangga
selanjutnya adalah anggota keluarga terbiasa untuk menerapkan pola hidup sehat dan anak dpt
tumbuh sehat dan tercukupi gizi
BAB III

PENILAIAN KUNJUNGAN LAPANGAN

3.1 BIODATA DAN INFORMASI RESPONDEN

1. Nama : Wintarti

2. Umur : 26 Tahun

3. Alamat Rumah : Jl. Cempaka Putih Tengah 12 No. 13 RT 04


RW 05, Jakarta Pusat

4. Pendidikan : Sekolah Dasar (SD) atau sederajat

5. Pekerjaan : Asisten Rumah Tangga dalam Rumah Kos

6. Kegiatan di lingkungan : Tidak ada

7. Penghasilan keluarga per bulan : ≤ Rp 3.648.035,- (kurang


dari atau sama dengan nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnUMR Jakarta)

3.2 HASIL ANALISIS

Setelah dilakukan pengamatan pada salah satu rumah keluarga di kecamatan cempaka putih
tengah, diketahui bahwa tatanan rumah tangga dengan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
pada keluarga tersebut belum cukup baik. Berdasarkan pernyataan responden, dari sepuluh
indikator hanya tiga indikator yang belum dilaksanakan dengan baik.

1. Indikator mencuci tangan dengan air bersih dan sabun

Indikator mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, responden selalu melakukannya
pada saat sebelum menyiapkan makanan, setiap kali tangan kotor, setelah buang air
besar, menceboki anak, setelah menggunakan pestisida, dan sebelum menyusui bayi.

2. Indikator Jamban Sehat


Responden juga memakai jamban untuk buang air besar. Tetapi kondisi jamban terlihat
kotor, hal ini dikarenakan si ibu sedang hamil sehingga tidak bisa melakukan aktivitas
berlebihan. Akan tetapi jamban tersebut sudah terdapat air yang cukup dan sabun.

3. Indikator konsumsi buah dan sayur setiap hari.

Pada indikator konsumsi buah dan sayur setiap hari. Responden biasanya hanya
mengonsumsi buah-buahan tiga kali dalam seminggu sedangkan responden mengonsumsi
sayur-sayuran setiap hari.

4. Indikator melakukan aktivitas fisik setiap hari

Responden melakukan aktivitas fisik sedang, seperti membersihkan rumah, pergi ke pasar
dan lain sebagainya kira-kira 200 menit dalam satu minggu terakhir. Responden tidak
melakukan aktivitas fisik berat dalam satu minggu terakhir.

5. Indikator tidak merokok dalam rumah

Di keluarga tersebut masih ada anggota keluarga yang merokok di dalam rumah.

6. Indikator persalinan oleh tenaga kesehatan

Responden ketika persalinan anak-anaknya dibantu oleh tenaga medis, anak pertama dan
kedua dilahirkan di rumah sakit daerah.

7. Memberi ASI eksklusif

Responden selalu memberikan ASI kepada anak-anaknya ketika berusia 0-5 bulan pada
saat anak kedua dilahirkan dan anaknya tidak pernah diberi minuman atau makanan
selain ASI tetapi ketika anaknya berumur lima bulan responden mengalami sakit
sehingga tidak dapat memberikan ASI lagi.

8. Indikator melakukan penimbangan bayi dan balita

Responden dalam 6 bulan selalu menimbang anaknya ketika berusia 0-59 bulan.
Responden menimbang setiap satu bulan sekali.

9. Indikator penggunaan air bersih

Jenis sumber air yang utama untuk seluruh keperluan rumah tangga keluarga tersebut
berupa air sumur bor/pompa. Jarak sumber air dengan jamban 7 meter dengan posisi
antara sumber air dan jamban sejajar/datar. Setelah dilakukan observasi kualitas air yang
digunakan berupa air bersih yang tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa.

Untuk seluruh keperluan rumah tangga seperti untuk minum, masak, MCK, dan keperluan
lainnya dalam sehari semalam responden menggunakan air kemasan sebanyak 500 liter per hari.
10. Indikator memberantas jentik nyamuk

Dalam indikator memberantas nyamuk. Responden tidak memiliki bak mandi atau WC,
sebagai tempat penampungan air responden menggunakan ember dan toren. Responden
selalu membersihkannya seminggu dua kali. Karena, di sekitar rumah responden tidak
memiliki jenis-jenis TPN lainnya kecuali ember dan torrent sehingga responden tidak
rutin memeriksa jentik nyamuk. Lingkungan sekitar rumah responden bebas dari sampah
dan sampah selalu dibersihkan pagi dan sore setiap hari oleh petugas kebersihan.

No Jenis TPN Dalam Rumah Luar Rumah

Jentik (+) Jentik (-) Jentik (+) Jentik (-)

a Bak Mandi - - - -

b Bak WC - - - -

c Tempayan - √ - -

d Ember - √ - √
e Dispenser - - - -

f Pot/Vas Bunga - - - -

g Kolam - - - -

h Ban Bekas - - - -
i Botol/Kaleng Bekas - - - √
j Lain-lain - - - -

Jumlah Jentik - - - -

Keterangan:

1. Mencuci tangan dengan air bersih


2. Memakai jamban sehat
3. Konsumsi buah dan sayur
4. Melakukan aktivitas fisik
5. Tidak merokok dalam rumah
6. Persalinan oleh tenaga kesehatan
7. Memberikan ASI eksklusif
8. Melakukan penimbangan bayi dan balita
9. Penggunaan air bersih
10. a. Memberantas jentik nyamuk
b. Observasi jentik

BAB IV

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan laporan kunjungan ini, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Rumah
Tangga adalah sekumpulan perilaku yang dilakukan atas kesadaran seseorang sehingga anggota
keluarga atau keluarga tersebut dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan
aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat.

Indikator Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Tatanan Rumah Tangga antara lain :

1. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun


2. Memakai jamban sehat
3. Konsumsi buah dan sayur setiap hari
4. Melakukan aktivitas fisik setiap hari
5. Tidak merokok dalam rumah
6. Persalinan oleh tenaga kesehatan
7. Memberikan ASI eksklusif
8. Melakukan penimbangan bayi dan balita
9. Penggunaan air bersih
10. Memberantas jentik nyamuk.

Rumah yang kami kunjungi memiliki tiga indikator PHBS Tatanan Rumah Tangga yang belum
dilaksanakan dengan baik, yaitu :

1. Jamban yang kotor


2. Masih ada anggota keluarga yang merokok di dalam rumah
3. Ibu tidak memberikan ASI eksklusif sampai bayi berusia 6 bulan

3.2 Saran

1. Diharapkan pembaca dapat berperilaku hidup bersih dan sehat dimanapun dan kapanpun.
2. Lebih peduli akan lingkungan rumah tangga yang bersih dan sehat.
3. Dapat mengajarkan pola hidup bersih dan sehat kepada anggota rumah.
4. Dapat memahami dampak jika melakukan PHBS atau tidak.
5. Dapat menerapkan indikator PHBS tatanan rumah tangga dengan baik dan benar.
6. Kebersihan adalah sebagian dari iman.

Anda mungkin juga menyukai