Anda di halaman 1dari 8

PROPOSAL KKN PROFESI

PUSKESMAS TAMALATE

DISUSUN OLEH

11020200135 Ananda Hikmal Akbari


11020200147 Aqilla Fadia Haya
11020200150 Nadiyah Nurfadhilah
11020200160 Arung Anugrah Al Azis
11020200164 Alivia Dian Fahira
11020200167 Andi Fahira Chaidir
11020200170 Lucky Amelia Saad
11020200189 Muhammad Taufiqurrahman
11020200213 Muh Farhan Saputra Maddo
11020200248 Zahlah Levia Redini Umar
11020200249 Anniza Putri Abduh
11020200250 Nanda Febriyanti Widiyastuti
11020200251 Aisyah Nilakandi Isjaya
11020200252 Andi Ariqah Rahadatul Aisy
11020200254 A. Putri Salwa Dita Maharani
11020200255 Syahruni Ramadhani Rusli
11020200256 Syarifah Fatimah Nissatuljannah Sb
11020200257 Andi.Sry Nurhaerana
11020200258 Ayudia Andini
11020200259 Namirah Nurjiranah Azizah

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2024
PENDAHULUAN
a. Analisis situasi
 Stunting
Stunting merupakan masalah kesehatan yang harus ditangani secara serius. Balita/baduta
(bayi dibawah usia dua tahun) yang mengalami stunting akan memiliki tingkat kecerdasan
maksimal, menjadikan anak menjadi lebih rentan terhadap penyakit dan di masa depan dapat
berisiko pada menurunnya tingkat produktivitas. Sekitar 161 juta anak balita di dunia mengalami
stunting yang mana setengah dari jumlah balita stunting tinggal di wilayah Asia.

Kementerian Kesehatan mengumumkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) pada
Rapat Kerja Nasional BKKBN,dimana prevalensi stunting di Indonesia turun dari 24,4% di
tahun 2021 menjadi 21,6% di 2022 dan ditargertkan turun hingga 14% pada tahun 2024 yang
dikatakan dapat turun bila mencapai penurunan turun 3,8% selama 2 tahun berturut-turut
berdasarkan standard WHO terkait prevalensi stunting yang harus di angka kurang dari 20%.

 PHBS

Program PHBS adalah bentuk pemberdayaan masyarakat bersifat preventif dan promotif
dengan cara yang sangat mudah dan murah, namun hasilnya sangat luar biasa serta akan
berdampak kepada kuantitas dan kualitas Indeks Keluarga Sehat (IKS) dan Indeks Individu Sehat
(IIS)

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007, 2013, dan 2018 memperlihatkan proporsi rumah
tangga yang melakukan PHBS selama sepuluh tahun terakhir mengalami peningkatan sekitar
28%. Gambaran secara rinci proporsi PHBS lima tahunan yaitu 11,2% (2007) menjadi 23,6%
(2013) dan kemudian 39,1% (2018).

 Kesehatan reproduksi

Kesehatan reproduksi remaja merupakan kondisi kesehatan yang menyangkut masalah kesehatan
organ reproduksi, yang kesiapannya dimulai sejak usia remaja ditandai oleh haid pertama kali
pada remaja perempuan atau mimpi basah bagi remaja laki-laki. Memasuki usia reproduksi
seorang wanita akan mengalami menstruasi. Menstruasi sendiri merupakan kebutuhan semua
wanita apabila dapat dilalui dengan rasa nyaman. Namun sebaliknya, menstruasi dapat menjadi
berita buruk apabila disertai rasa nyeri baik secara fisik dan trauma psikologis, salah satunya
yaitu dismenore. Indonesia angka kejadian dismenorea adalah 64,25%, terdiri dari 54,89%
dismenorea primer dan 9,36% dismenorea sekunder. Selama 50 tahun terakhir, 75% wanita
pernah mengalami kram menstruasi.
 Pernikahan dini

Pernikahan dini adalah akad nikah yang dilangsungkan pada usia dibawah kesesuaian aturan
yang berlaku. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Undang-Undang
Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan menyebutkan bahwa perkawinan hanya diizinkan
apabila pria dan wanita sudah mencapai umur 19 tahun. Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel)
disebutkan berada di urutan ke-14 sebagai provinsi di Indonesia dengan pernikahan dini tertinggi
yaitu 9,23 persen. Adapun daerah tertinggi pernikahan di Sulsel berada di Kabupaten Wajo pada
tahun 2022 yakni 24,04 persen.

 Senam lansia

Senam lansia adalah salah satu latihan fisik yang dapat membakar kalori dan melatih otot
jantung.Umumnya, senam ini memiliki gerakan dan kecepatan yang lebih lambat dibandingkan
dengan senam aerobik pada umumnya. Setidaknya, melakukan gerakan senam ini selama 30
menit sehari, Anda telah melakukan salah satu latihan yang dapat menunjang kondisi kesehatan
Anda. Ditambah lagi, melakukannya secara rutin 5 hari dalam seminggu akan mampu
meningkatkan energi para lansia

 Plang posyandu
Posyandu yang merupakan kependekan dari Pos Pelayanan Terpadu, merupakan Lembaga
Kemasyarakatan Desa/Kelurahan (LKD/LKK) sebagai wadah partisipasi masyarakat yang
bertugas membantu Kepala Desa/Lurah dalam peningkatan pelayanan social dasar termasuk
bidang kesehatan. Peran Posyandu di tengah masyarakat sangatlah besar. Meski identik dengan
bayi dan balita, kegiatan Posyandu dan manfaatnya ternyata tidak hanya sebatas itu. Kedepannya
Posyandu diperuntukkan untuk seluruh sasaran siklus hidup, yaitu: ibu hamil dan menyusui; bayi
dan balita; usia sekolah dan remaja, serta usia produktif dan lanjut usia. Melalui Posyandu,
layanan sosial dasar bidang kesehatan untuk seluruh siklus hidup menjadi lebih dekat ke
masyarakat.
RENCANA PROGRAM KERJA
a. Rencana program
1. Pemberian makanan tambahan (PMT) untuk balita
- Susu kotak
- Biscuit
2. Penyuluhan edukasi stunting
3. Penyuluhan PHBS
-proyektor
-hadiah
4. Penyuluhan pernikahan dini
-proyektor
5. Penyuluhan kebersihan reproduksi (KEPRO)
-proyektor
6. Penyuluhan disminore
-proyektor
7. Senam lansia (SENSI)
-sound system
-air mineral
8. Pembuatan plang posyandu
-plang kayu

b. Target luaran
1. Meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai stunting di wilayah kerja
puskesmas tamalate
2. Meningkatnya gizi pada anak yang berada di wilayah kerja puskesmas tamalate
3. Meningkatkan pengetahuan anak sekolah dasar tentang pentingnya perilaku hidup
bersih dan sehat
4. Meningkatkan pengetahuan remaja tentang bagaimana cara menjaga kesehatan
reproduksi dan agar dapat menerapkan pola perilaku sehat yaitu terhindar dari
pernikahan dini,seks pra nikah, seks bebas, dan terhindar dari penyakit menular.
5. Meningkatkan kinerja jantung pada lansia sehingga lansia bisa memiliki peredaran
darah yang lebih baik
6. Membantu masyarakat di wilayah kerja puskesmas tamalate dalam memudahkan
mencari lokasi posyandu yang berada di wilayah kerja puskesmas tamlate
METODE PELAKSANAAN
a. Metodologi
1. Pemberian makanan tambahan (PMT) untuk balita
Kegiatan ini dimaksudkan sebagai tambahan, bukan sebagai pengganti makanan
utama sehari-hari. PMT dimaksud berbasis bahan makanan local dengan menu khas
daerah disesuaikan dengan kondisi setempat. Setelah dilakukan PMT diharapkan
kebutuhan gizi balita dapat terpenuhi. Sasarannya adalah anak berusia 6-59 bulan.
2. Penyuluhan edukasi stunting
Kegiatan edukasi stunting ditujukkan kepada remaja, calon pengantin,perempuan
dewasa, ibu yang memiliki anak stunting dan ibu hamil yang memiliki kemungkinan
stunting serta melibatkan pegawai puskesmas. Kegiatan edukasi ini dilakukan
sebanyak 1x selama KKN.
3. Penyuluhan PHBS
Kegiatan penyuluhan ini dilakukan dalam rangka untuk mengedukasi anak yang
duduk disekolah dasar. Kegiatan ini dilakukan sebanyak 1x selama KKN
4. Penyuluhan pernikahan dini
Kegiatan ini ditujukkan kepada remaja untuk memberitahukan tentang pentingnya
kematangan usia perkawinan dan meningkatkan kesadaran remaja akan risiko yang
ditimbulkan dari pernikahan dini. Kegiatan ini dilakukan sebanyak 1x selama KKN
5. Penyuluhan kebersihan reproduksi (KEPRO)
Kegiatan ini ditujukkan kepada remaja untuk meningkatkan pengetahuan dan
pemahaman para remaja mengenai kebersihan reproduksinya. Kegiatan ini dilakukan
sebanyak 1x selama KKN
6. Penyuluhan disminore
Kegiatan ini di tujukkan kepada remaja untuk menerapkan pola hidup sehat. Kegiatan
ini dilakukan sebanyak 1x selama KKN
7. Senam lansia (SENSI)
Kegiatan ini ditujukkan kepada lansia untuk menjaga kebugaran dan kesehatan tubuh.
Kegiatan ini dilakukan sebanyak 1x selama KKN.
8. Pembuatan plang posyandu
Kegiatan ini dimaksudkan untuk memudahkan masyarakat sekitar dalam menemukan
lokasi posyandu. Setelah dilakukan pemasangan plang diharapkan dapat
memudahkan masyarakat menemukan psoyandu.
b. Waktu dan tempat pelaksanaan
Waktu : 3 januari 2024 – 2 februari 2024
Tempat : Puskesmas Tamalate
RINCIAN JADWAL BIAYA KEGIATAN

a. Jadwal pelaksanaan

NO. JENIS KEGIATAN WAKTU TEMPAT


PELAKSANAAN PELAKSANAAN
1. Penyuluhan PHBS 15 januari 2024 SD

2. Penyuluhan stunting 10 januari 2024 Kompleks kusta


dan PMT

3. Penyuluhan 17 januari 2024 SMP


Kesehatan reproduksi
dan pernikahan dini

4. Senam lansia 19 januari 2024 Puskesmas tamalate

5. Pemasangan plang 24 januari 2024 Posyandu kel.balang baru


posyandu
6. Seminar hasil 8 januari 2024 Puskesmas tamalate

b. Rincian biaya kegiatan

Anda mungkin juga menyukai