Anda di halaman 1dari 12

FARKO 1

ADRENALIN
Kerja adrenalin
- Adrenalin berikatan dengan reseptor beta 1 à vasodilatasi Pembuluh darah,
sehingga efek simpatis terhadap jantung à kronotropik dan inotropik
-
Efeknya
- Kronotropik + à HR jantung meningkat
- Inotropic + à kuat kontraksi jantung meningkat

- Tidak semua obat berbanding lurus


Adrenalin tidak berbanding lurus à penambahan adrenalin dosis besar
respon nya tidak terlalu meningkatkan tetapi ESO lebih banyak. Atau bisa
di sebut ceiling effect → saat diberikan dosis sedikit , respon yang diberikan
sangat tinggi . Tetapi saat diberikan dosis yang lebih banyak respon yang
diberikan hanya sedikit

DIGITALIS (strovantin)

Mekanisme
- Glikosida jantung berinteraksi dengan Na-K ATPase pada membrane sel,
sehingga terjadi penghambatan aktivitas pompa
- Akibatnya [Na] intrasel meningkat dan berefek [Ca] intrasel meningkat
karena pemasukannya terus terjadi sedangkan pengeluaraannya melalui
mekanisme pertukaran Na-Ca terhambat sehingga à Pelepasan Ca dari
reticulum sarkoplasma meningkat dan Peningkatan [Ca2+] memperkuat
kontraksi otot jantung
Efeknya
- Kronotropik –
- Inotropic +
intoksikasi (keracunan) pada dosis tertentu sehingga inotropoc nya menurun

- Makin lama relaksasinya tidak sempurna bila Di tambah dosis atau disebut
intoksikasi

Margin of safety nya sempit


- Pemberian dosis tertentu efeknya à teraupetik / sesuai apa yang diiingakan
- Tetapi penambahan dosis sedikit saja à efeknya bisa toxic

Efek samping
- sakit kepala, fatique, malaise, neuralgias, delirium, penglihatan buram, perubahan
persepsi warna cromatopsia (gangguan penglihatan warna kuning-hijau), dan
adanya halo pada objek gelap.

VERAPAMIL à CCB

Mekanisme
- hambat influx ca 2+ melalui calcium channel di membrane sel jantung dan
otot polos à otot polos vaskuler relaksasi à vasodilatasi

Efeknya
- inotropic –
- kronotropic –

efek samping
- hipotensi
- bradikardi
- sakit kepala
- pusing

soal bonus
propranolol à beta blocker
inotropic dan kronotropik -
kenapa pemberian propranolol pada baseline/kedaan normal tidak memberikan
hasil? Jwbnya gatau (bohong)!!!!
FARKO 2

1. KEL 1 DAN 2

1. thiazide -> t distal


- Mekanisme kerja : Hambat Na Cl simporter/ cotransporter  mnyebabkan menghambat
reabsorsi dari Na+ dan Cl-
- mensekresikan Na+ dan Cl- (10% yg terbuang)
- Potensi untuk hiponatremi,Hipocloremia dan hypercalcemia
- Indikasi : hipertensi, gagal jantung,
- Obatnya : hidroktoroziatid (HCT) dosis :1x 12.5mg

2. Loop diuretic(diuretic kuat ) -> ansa Henle


- Menghambat cotransporter (na+, K+, cl-)
- Mensekresikan Na+, K+, 2CL, Ca2+, Mg2+
- Efek samping : hiponatremi, hipokalsemia, hipokalemia, hipomagnesemi, hipokloremia
(25% yg terbuang)
- Indikasi : odem, gagal jantung, gfr rendah, hyperkalemi
- Obatnya : furosemide dosisnya : 1x40 / 3x40(untuk yg berat )mg
- Kontra indikasi furosemide : alergi karena turunan sulfonamid,
Furosemide 1x40 tab

3. K/potassium sparring diuretics (diuretic hemat kalium) -> d colligentes


- Menghambat aldosterone receptor antagonis(penyerapan natrium tidak terjadi dan
kalium tidak dibuang/ sekresi)
- Efek samping hiperkalemia, hiponatermia
- Indikasi : hiperaldosteronisme(sindrom conn)
- Obatnya : spironolactone sediaan 25 mg, 3x25
4. ACE-i
Mekanisme
- Menghambat ace à sehingga ace I tidak bisa bisa di ubah men jadi ace II
Fungsi AT1
- Vasokontriksi
- Regulasi aldosterone (retensi natrium)
- Aktivasi simpatis

Efek samping
- Batuk à bradykinin tidak di pecah menjadi kinin sehingga à konsentrasi
bradykinin meningkat di paru akibat enzimnya di hambat à sehingga batuk

5. ARB
Mekanisme
- menghambat receptor AT1 → angiotensin 2 tidak dapat berikatan dengan
receptor AT1 → tidak dapat menyebabkan vasokonstriksi pembuluh darah
perifer, aktivasi simpatis dan retensi garam dan air 
6. CCB/verapamil
7. Beta blocker
Mekanisme
- Secara normal, serabut saraf simpatis akan melepaskan neurotransmitter berupa katekolamin
(norepinefrin). Kemudian neurotransmitter ini akan berikatan dengan receptornya, yaitu (beta
adrenergic receptor), Reseptor beta digabungkan dengan protiens Gs → Aktifkan adenilat siklase
→ Membentuk cAMP dari ATP  mengaktifkan protein kinase yang bergantung pada cAMP (PK-
A) → Menyebabkan peningkatan kalsium ke dalam sel  → Menyebabkan peningkatan pelepasan
kalsium dengan retikulum sarkoplasma di jantung → Peningkatan denyut jantung kontraktilitas
2. KEL 3 DAN 4 skenario

DK : hipertesi stage 2 + obese II

Gologan obat
- Beta blocker à digunakan jika ada kelainan pada jantung
- Semua kondisi hipertensi pakai 2 obat

Resep obat
ACE/ARB + CCB DHP (PANDUAN KONSENSUS 2021)

R/ Captopril tab 12,5 mg No. XC


S 3dd tab 1 ac

R/ amlodipine tab 5 mg No. XX X


S 1 dd tab 1

R/ paracetamol tab 500mg No.X 


S 3dd tab 1 pc prn
3. KEL 5 DAN 6 KASUS 2

DK : stable angina + hipertensi grade I

OBAT
1. Nitrate
Mekanisme
- Meningkatan NO didinding PDà sehingga vasodilatasi pada vena à
sehingga VR menurun à kuat kontraksi menurun à demand menurun
- Vasodilatasi arteri coroner à supply oksigen jantung meningkat

- Sildenafil (Viagra) à obat kuat à jangan dikombinasikan karena 22nya


efek hipotensi

Efek samping
- Hipotensi à saat dosis tinggi, kombinasi dengan obatan” mngdng
sildenafil, dan AMI inferior/infark kanan/atrium
Obat
- Nitrogliserin
- ISDN à sring di pakai à digunakan sublingual oral à Ketika serangan
akut lebih cepat masa kerjanya

2. CCB

Dihydropyridines
- Perifer à PD à hipertensi
- Cnth obat : amlodipin

Non-dihydropyridines
- Sentral à jantungà angina
- Cnth obat : verapamil
3. ARB

Ngaruh ke

4. Beta blocker

- Menurunkan kebutuh o2 dengan cara à blok beta 1 àhr dan kontraktilitas


menurun à sehingga CO menurun

B1 jantung
B2 paru paru
Propranolol à non selektif
Bisoprolol,atenolol, metoprololà selektif
- Kontraindikasi à asma
RESEP

untuk serangan akut :


R/ Isosorbid Dinitrat 5 mg SL

R/ Verapamil tab 40mg No. XXI


S 3 dd tab I a.c
controller :
R/ Bisoprolol tab 2,5 mg No. VII
S 1 dd tab I

untuk serangan akut :


R/ Aspirin tab 80 mg No. XIV
S 1 dd tab 4
4. KEL 7 DAN 8 KASUS 3

DK : gagal jantung

gagal jantung adalah ketidak mampuan jantung memompa darah


ditandai dengan à odem, dypsnoe

Gagal jantung --> kiri (oedem paru), kanan (oedem perifer)


ESV : volume akhir saat systole (darah sisa di jantungnya)
EDV : volume akhir saat ventrikel terisi/ saat relaksasi
SV = EDV-ESV

Jadi Ketika gagal jantung ESV menignkat karena jantung tidak dpt memompa

BP = CO x TPR

CO à SV x HR. SVà EDV -ESV


TRP à diameter, Panjang, viskositas

- Beban cairan à diuretic (furosemide dan spiro)


- Beban jantung menurun à beta blocker, ace I

Ace inhibitor à efek anti remodeling à mencegah hipertrofi


Beta blocker à tidak boleh di berikan saat akut / sesak / odem paru

RESEP

Captopril 3 x 12.5 sblm makan


R/ captopril tab 12.5 mg no.
S 3 dd tab ½ ac

R/ furosemide tab 40 mg No.


S 1 dd tab I mane

R/ spironolactone tab 25mg no.


S 1 dd tab Imane

Anda mungkin juga menyukai