Jean Anggraini-Fdk
Jean Anggraini-Fdk
Oleh:
Jean Anggraini
NIM: 109054000012
JEAN ANGGRAINI
i
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Puji dan syukur penulis sampaikan kehadirat Allah SWT, dzat yang maha
berkehendak dan maha kuasa atas segala hal, yang telah memberikan nikmat dan
rahmat-Nya serta telah melimpahkan rahmat rahimnya serta hidayah dan inayah.
Sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat dan salam penulis
haturkan kepada junjungan agung pemberi syafaat yakni Rasulullah Muhammad
SAW, yang merupakan penyelamat dan tauladan bagi seluruh khalifah di muka
bumi ini.
Tujuan dibuatnya skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat untuk meraih
gelar Sarjana Sosial Islam Strata I (SI). Adapun skripsi ini penulis memberi judul
“Dampak Bank Sampah Terhadap Kesejahteraan Masyarakat (Studi Kasus Bank
Sampah Cempaka II di Kelurahan Pondok Petir Rt: 02 Rw: 09) Bojongsari Kota
Depok”
Penulis menyadari tanpa bimbingan dan bantuan dari semua pihak, skripsi
ini tidak dapat terselesaikan, maka penulis haturkan terimaksih kepada:
ii
pengetahuan serta pengalaman yang berharga kepada penulis selama
mengikuti perkuliahan.
7. Pengurus Kelurahan Pondok Petir Bojongsari Kota Depok, khususnya
Ka Ion yang telah membantu penulis dalam melengkapi data-data.
8. Ibunda Nuratikah selaku Ketua Pelaksana Bank Sampah Cempaka II
yang telah membantu penulis dalam wawancara dan membantu penulis
dalam melengkapi data-data.
9. Seluruh warga Kelurahan Pondok petir Rt: 02 Rw: 09 yang telah
meluangkan waktunya untuk menjadi responden.
10. Sahabatku Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam angkatan 2009,
kalian adalah inspirasi ku, kebersamaan bersama kalian selama di
bangku perkuliahan.
11. Suami ku yang tersayang yang penuh kasih sayang dan ketulusan
jiwanya telah memberi dukungan.
Semoga kebaikan kalian akan dibalas denngan kebaikan yang
setimpal di akhirat kelak, amin. Penulis mohon maaf atas segala
kesalahan dan kekhilafan yang telah diperbuat, baik sengaja maupun
tidak disengaja.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
ABSTRAK ............................................................................................................. i
KATA PENGANTAR ........................................................................................ ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL ............................................................................................... vi
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1
B. Pembatasan Masalah .............................................................................. 9
C. Perumusan Masalah ............................................................................... 9
D. Tujuan Penelitian ...................................................................................10
E. Manfaat Penelitian ................................................................................ 10
F. Metodologi Penelitian ........................................................................... 11
G. Tinjauan Pustaka ................................................................................... 14
H. Sistematika Penulisan ........................................................................... 15
iv
BAB III GAMBARAN UMUM
A. Gambaran Umum Kelurahan Pondok Petir
1. Letak dan Batasan Wilayah ............................................................... 33
2. Struktur Organisasi Kelurahan .......................................................... 39
3. Visi Misi Kelurahan .......................................................................... 39
B. Profil Bank Sampah
1. Latar Belakang Bank Sampah Cempaka II ....................................... 42
2. Tujuan Bank Sampah Cempaka II .................................................... 44
3. Manfaat Bank Sampah Cempaka II .................................................. 44
4. Pembiyayaan Operasional ................................................................. 45
5. Struktur Kepengurusan Bank Sampah Cempaka II .......................... 45
6. Macam-macam Kegiatan Bank Sampah ........................................... 46
7. Ruang Lingkup Kegiatan Bank Sampah Cempaka II ....................... 46
8. Beberapa Indikator Keberhasilan Bank Sampah Cempaka II ........... 46
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR LAMPIRAN
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
yang tidak aman untuk ditempati karena mengalami krisis ekologi yang
ahli ilmu hayat, dalam pertengahan dasawarsa 1860-an. Istilah ini berasal dari
bahasa yunani, yaitu oikos yang berarti rumah dan logos yang berarti ilmu.
Karena itu secara harfiah ekologi berarti ilmu tentang makhluk hidup dalam
rumahnya atau dapat diartikan juga sebagai ilmu tentang rumah tangga
makhluk hidup.1
berkelanjutan mulai dari banjir, longsor, gempa bumi, gagal panen, gagal
hidup yang sehat serta hidup dan berpenghidupan yang lebih bermartabat.
1
Otto Soemarwoto, Ekologi Lingkungan Hidup dan Pembangunan, (Yogyakarta:
Djambatan, 1994 ), Cet-6, h. 22
1
2
Jelas sekali arti dari ayat Al-Qur’an surat ar-rum ayat 41, menjelaskan
bahwa banyaknya bencana di bumi ini adalah karena perbuatan tangan manusia
itu sendiri, tidak semata-mata terjadi karena faktor alamiah. Dan tidak bisa
disangkal bahwa berbagai kasus lingkungan hidup yang terjadi sekarang ini,
baik pada lingkup global maupun nasional, sebagai besar bersumber dari
hutan, atmosfer, air, tanah, dan seterusnya bersumber pada perilaku manusia
yang tidak bertanggung jawab, tidak perduli dan hanya mementingkan diri
lingkungan hidup. Hal tersebut sudah dapat kita saksikan dan rasakan, dimana
alam sudah tidak lagi bersahabat karena kelalaian kita sebagai manusia yang
mena, pembuangan air limbah dan sampah yang setiap saat merajai sungai dan
2
Arif Fakhrudin, Alhidayah Al-qur’an Tafsir Perkata Tajwid Kode Angka,
(Tangerang Selatan: Kalim, 2010), h.409
3
limbah masyarakat yang tidak dapat digunakan lagi atau tidak ada manfaat
yang dapat diambil dari sampah tersebut. Namun bagi sebagian masyarakat,
hidup masyarakat.
lagi apabila musim hujan, sampah yang di buang atau dihanyutkan ke sungai
dapat menghambat aliran air sungai sehingga bila musim hujan datang bisa
akhir sampah makin sulit karena daya dukung lahan khususnya di perkotaan
limbah yang dihasilkan. Limbah atau buangan yang ditimbulkan dari aktivitas
dan konsumsi masyarakat yang lebih dikenal sebagai limbah domestik (Rumah
4
pemerintah dan masyarakat itu sendiri. Banyak orang yang tidak akan
kebersihan, terutama dalam hal membuang sampah dan banyak pula orang
yang membuang sampah sembarangan dan jika hal ini terus terjadi
penyakit yang akan dengan mudah menimpa masyarakat yang berada di sekitar
tumpukan sampah.
sudah sebagian dari kita mendengar bank sampah, bank sampah ini adalah
sampah sebaik mungkin, hal tersebut sudah disosialisasikan melalui media atau
poster dan spanduk yang dilakukan oleh berbagai pihak atau lembaga yang
tapi memahami tentang masalah sampah dan dapat mengelolanya melaui bank
sampah.
Rt: 02 Rw: 09 Bojongsari Depok. Sebenarnya di lokasi Rw: 09 ini terdapat Dua
Banks sampah, yaitu bank sampah cempaka I terletak di Rt: 01, dan Cempaka
II terletak di Rt: 02, namun penulis hanya melakukan penelitian di lokasi Bank
penanganan sampah pada Bank sampah dan berbasis masyarakat. Dimana bank
sampah, walau pada awalnya hanya ada 5 orang saja warga yang menjadi
dengan warga, mereka merasakan banyak manfaatnya yang mereka dapat dari
6
pengelolaan sampah ini, yaitu lingkungan mereka terlihat rapi dan bersih,
terbantunya secara ekonomi keluarga, dan tidak adanya sampah lagi yang
karena ini akan berdampak panjang terhadap perilaku dan budaya masyarakat
“sampah” dimana sampah bagi penulis adalah merupakan barang yang sudah
tidak terpakai dan tidak memiliki nilai ekonomi kembali. Namun penulis juga
merasa prihatin ketika masih banyak diantara kita yang membuang sampah
Dimana akan terjadinya penyumbatan sampah pada saluran air yang bisa
dimana pada akhirnya sampah dapat ditangani dengan baik oleh warga, dan
tidak bernilai malah menjadi barang yang memiliki nilai, disanalah tercipta
Dimana masyarakat mengerti dan memahami tentang sampah, baik dari sisi
masalah dan manfaat sehingga mereka dapat melakukan atau bersikap terhadap
lingkungan agar tercipta lingkungan hidup yang baik, bersih, dan sehat.3
akan mengelola sampah-sampah yang ada di muka bumi ini, dimana kita
sebagai manusia agar menjaga lingkungan sebagai manusia yang sadar akan
kebersihan yang akan dirasakan sendiri oleh kita, dari kita, untuk kita.
3
Rancangan Undang-undang Republik Indonesia, Tentang Pengelolaan
Sampah, (Kementrian Negara Lingkungan Hidup, 2008), h. 2-3
8
hidup. Oleh karena itu kualitasnya atau mutu lingkungan adalah kondisi
lingkungan dalam hubungannya dengan mutu hidup. Makin tinggi derajat mutu
hidup dalam suatu lingkungan tertentu makin tinggi pula derajat mutu
tersebut manusia melaksanakan berbagai cara dan upaya yang ditempuh untuk
sedikit permasalahan sampah akan teratasi, hal ini penulis sangat tertarik untuk
B. Pembatasan Masalahs
Agar penetian ini tidak meluas, maka penulis membatasi penelitian pada
sampah ini dilakukan dalam lingkup terkecil dahulu seperti lingkup kawasan
C. Perumusan Masalah
Bojongsari Depok?
10
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Akademis
melalui Bank sampah sebagai salah satu upaya pemberdayaan dan memberi
lingkungan yang bersih dan memanfaatkan limbah yang ada disekitar dalam
2. Manfaat Praktis
F. Metodologi Penelitian
1. Lokasi Penelitian
bank sampah tersebut, penulis dalam hal ini melakukan interview dengan
dengan data yang di dapat dari ketua pelaksana Bank Sampah tersebut.
tertarik untuk mengetahui lebih jauh tentang apa yang diterapkan pada
2. Pendekatan Penelitian
holistik dan rumit.4 Yaitu data yang diperoleh (berupa kata-kata, gambar,
melainkan tetap dalam bentuk kualitatif yang memiliki arti lebih kaya dari
3. Objek Penelitian
4. Sumber Data
4
Lexy J. Moeleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya, 2007), h. 6
5
Lexy J. Moeleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, h. 14
13
a. Data primer
b. Data sekunder
a. Observasi
b. Wawancara
Depok.
6. Pedoman Penulisan
G. Tinjauan Pustaka
untuk memperoleh data dari beberapa sumber tertulis baik berupa buku-buku
sampah, namun belum ada satu pun yang mengambil objek penelitian seperti
tentang hasil karya ilmiah sebelumnya maka peneliti mengacu kepada karya
H. Sistemastis Penulisan
16
Penyajian dalam skripsi ini dijabarkan atas lima bab, dimana antara bab
yang satu dengan yang lainnya saling berkaitan dengan masing-masing bab
terdiri dari sub-sub bab, untuk lebih jelas berikut adalah sistematikanya:
Bab I: Pendahuluan. Pada bab ini akan dipaparkan mengenai latar belakang
penulisan.
Bab II: Tinjauan Teoritis. Bab ini akan menguraikan kajian teoritis mengenai
Bab III: Gambaran Umum. Pada bab ini terdapat dua sub yang akan Peneliti
petir, struktur organisasi kelurahan Pondok Petir, dan Visi dan Misi
Kelurahan Pondok petir. Serta Profil Bank Sampah Cempaka II: Latar
Bab IV: Temuan dan Analisis. Bab ini berisikan tentang temuan dan analisis
Bab V: Penutup. Bab ini berisikan mengenai kesimpulan dan saran penulis.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Pengertian Dampak
aktivitas. Aktivitas tersebut dapat bersifat alamiah, baik kimia, fisik maupun
biologi. Di dalam AMDAL ada dua jenis batasan tentang dampak, yaitu :
pembangunan tersebut. 1
B. Sampah
1. Definisi Sampah
sampah bukan merupakan kata asing dalam kamus bahasa kita setiap
hari, namun sampah perlu diartikan sebagai upaya dasar kita mengenal,
dan mengerti apa yang harus dilakukan sehingga sampah bukan lagi
1
Otto Soemarwoto, “Analisis Mengenai Dampak Lingkungan”, (Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press, 2005), h.38
18
19
kelangsungan hidup.3
tidak dapat dipakai, tidak diinginkan dan dibuang, yang berasal dari suatu
aktifitas dan bersifat padat, dan tidak termasuk buangan yang bersifat
2. Penggolongan Sampah
2
Undang-undang Pengelolaan sampah, tahun 2008
3
Aswar, Azrul. Ilmu Kesehatan Lingkungan, (Jakarta: Mutiara Sumber Widya.
1997)h. 53
4
Departemen Kesehatan, Pembuangan sampah, (Jakarta: Pusat Pendidikan
Tenaga Kesehatan. Depkes. 1997) h.2
5
Aswar, 1979.h.54
20
perikanan atau yang lain yang termasuk jenis sampah organik antara
lain sampah dapur yang berupa sisa sayuran, kulit buah, sampah
kebun yang berupa ranting, bunga, daun, rumput. Ciri sampah ini
b) Sampah an-organik
dan lain-lain. Ciri sampah ini lambat terurai secara alami atau
(non-degradable waste).
cobustible).6
basah, maka yang ada dibenak kita adalah setumpukan sampah yang tidak
6
Aswar, 1997,h.55
21
dapat dikendalikan oleh manusia itu sendiri, khususnya biasanya kita bisa
dimana merusak tatanan keindahan rumah kita. Dengan melihat realita yang
ada mengenai sampah ini manusia itu sendiri yang menadapatkan kerugian
Tentu saja semua ini tidak akan terjadi jika perilaku manusia itu
tersebut akan berdampak negatif jika tidak diperlakukan dengan baik, begitu
“Sadar” disini bukan hanya sekedar sadar dalam artian dia mengingat
diri, akan tetapi sadar disini adalah dimana bahwasanya manusia itu
sendirilah penyebab akan kerusakan yang ada dibumi ini yang indah dan
nyaman. Karena tidak ada akibat dari suatu perbuatan tanpa ada sebab yang
jelas.
sampah.
menghasilkan ekonomi. Bank sampah ini juga mendaur ulang sampah yang
menjadi bahan baru yang dapat digunakan kembali, dan dijual ke pengepul
daur ulang, sampah dapat menjadi sesuatu yang berguna sehingga bermanfaat
7
Juli Soemirat slamet, Kesehatan Lingkungan, (Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press, 2008) h.154
23
material, spiritual, dan sosial warga negara agar dapat hidup layak dan
sosialnya.9
sebagai sistem atau institusi perawatan sosial (social care) yang terdiri
groups).10
Arti dari pengertian diatas adalah suatu sistem atau institusi yang
8
http://banksampahgreenhouse.com. Data ini diakses pada hari rabu, tanggal 26
juni 2013.
9
Kementerian Sosial R.I Direktorat Pemberdayaan Keluarga dan Kelembagaan,
kebijakan dan Strategi Pemberdayaan Lembaga Kesejahteraan Sosial, 2011, h.5
10
Pusat Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial, Badan Pendidikan
dan Penelitian Kesejahteraan Sosial, Departemen Sosial Republik Indonesia 2006, h.3
24
telah lama mengatur masalah ini sebagai salah satu bidang kegiatan
sendiri dalam melakukan semua yang ada di bumi ini menjadi rusak.
disediakan.12
2. Kesejahteraan Masyarakat
berasal dari kata sejahtera yang memiliki ciri aman, sentosa dan makmur;
11
Arif Fakhrudin, M.Ag, Alhidayah Al-qur’an Tafsir Perkata Tajwid Kode
Angka, (Tangerang Selatan: Kalim, 2010), h. 572
12
James Midgle, Pembangunan Sosial Perspektif Pembangunan Dalam
Kesejahteraan Sosial, (Jakarta: Direktorat Perguruan Tinggi Agama Islam),h.21
13
W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (jakarta: PN Balai
Pustaka, 1985), h.521
26
wilayah yang telah memiliki kehidupan yang layak atau makmur secara
kesejahteraan sosial.
3. Indikator Kesejahteraan
e. Keluarga sejahtera III plus, yaitu keluarga yang telah dapat memenuhi
anggota keluaarga.
lebih.
5. Bila anak sakit dan atau pasangan usia subur ingin KB dibawa ke
sarana kesehatan.
28
ikan/ telur.
baru setahun.
penghuni rumah.
sehat.
berpenghasilan tetap.
7. Seluruh anggota keluarga yang berumur 10-60 tahun bisa baca tulis
huruf latin.
9. Bila anak hidup 2 atau lebih, keluarga yang masih pasangan usia
keluarga.
anggota keluarga.
tinggalnya.
bulan.
kondisi daerah.
terpenuhi).
E. Pengertian Lingkungan
benda hidup atau mati, benda nyata atau abstarak, termasuk manusia itu
toleransi dan daya tenggang, yang dalam istilah asing disebut carying
batas. Apabila daya dukung lingkungan itu terlampaui maka manusia akan
yang menjadi tolak ukur dan menjadi peran atau tokoh yang harus
hidup yang paling canggih, namun demikian, ia tetap merupakan salah satu
16
Ricki M. Mulia, Kesehatan Lingkungan, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2005), cet.
Pertama, h. 6
17
Juli Soemirat Slamet, Kesehatan Lingkungan, (yogyakarta: Gadjah Mada
Universiry Press, 2009), cet. Kedelapan, h.21
32
perencanaan saja tetapi sudah meluas hingga tahap assessment dan evaluasi.
memiliki pengertian bahwa setiap program bukan hanya yang merancang dari
orang lain lain, lsm, atau instansi manapun yang kemudian masyarakat
18
Isbandi Rukminto Adi, pemberdayaan, pengembangan Masyarakat dan
Intervensi Komunitas, (jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia, 2001).h.208
BAB III
Kelurahan pondok petir merupakan salah satu kelurahan yang berada pada
wilayah Kecamatan Bojongsari Kota Depok dengan luas wilayah 291 ha yang
sebagai berikut:
- Perusahaan : 4000 M2
- Pertanian : 8 Ha
- Lainnya : ....... Ha
33
34
- POKDAR Kamtibmas :1
- UPZ Kelurahan :1
- UPS Kelurahan :1
- Satgas RW Siaga : 16
berikut, dan bisa kita lihat dari Jumlah Penduduk Berdasarkan jenis kelamin, baik
Desember 2012 tercacat 22.147 Jiwa, hal ini dibuktikan dengan adanya tabel 1
dibawah ini :
Tabel I
Jumlah Penduduk
jenis kelamin baik laki-laki dan perempuan yang paling tertinggi adalah jenis
berjenis laki-laki di penduduk desa pondok petir di Rt: 02 ini, dan kecilnya angka
Tabel II
Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia
usia, baik yang usia paling rendah yaitu lebih dari 60 tahun 3,98%, sampai usia
paling tinggi 6-10 tahun 10,98%, Dalam tabel diatas menunjukkan bahwa adanya
peningkatan jumlah angka penduduk diusia 6-10 tahun di desa pondok petir,
Kelurahan Pondok Petir. Tabel selanjutnya adalah tabel usia pekerjaan yang ada
di Pondok Petir sesuai dengan data Keluarahan Pondok Petir, sebagai berikut:
36
Tabel III
Berdasarkan Usia Pekerjaan
usia dalam pekerjaan, baik yang usia paling rendah yaitu 46-59 tahun 30,59%,
sampai usia paling tinggi 26-45 tahun 37,90%, Dalam tabel diatas menunjukkan
bahwa adanya penurunan jumlah penduduk diusia senja yang masih bekerja
dikarenakan faktor umur yang lanjut usia, dan semangatnya bekerja usia 26-45
tahun. Selanjutnya tabel yang menunjukan bahwa adanya peningkatan atau tidak
Tabel IV
Mobilitas Penduduk Tahun 2012 :
kelahiran 10,73%, dan angka kematian adalah 11,25%. Dalam tabel diatas
Pondok Petir adakah Agama Islam, hal ini dibuktikan dalam tabel V
sebagai berikut:
Tabel V
Penduduk Brdasarkan Agama
agama yang tertinggi adalah agama Islam sebesar 66,23%, sedangkan jumlah
penduduk menurut agama yang paling terendah adalah agama Hindu 1,19%.1
1
Data berikut berdasarkan laporan Tahunan Kelurahan Pondok Petir, Kecamatan
Bojongsari Tahun 2012
38
Ibadah : - Lembar
Petir dari 3 Jabatan Kepala Seksi baru Kepala Seksi yang terisi yaitu
Kepala Seksi dan 8 orang pelaksana dari 6 orang PNS dan 3 orang
1. Sekretaris Lurah
5. Pelaksana :
a. 6 Orang PNS
39
b. 3 Orang Sukwan
Lurah
sekretaris
kel. fungsional
Kelurahan
a. Visi
potensi yang dideskripsikan secara jelas dan singkat yang dapat dicapai dalam
prinsip-pr nsip yang menjadi landasan dalam menetapkan visi tersebut yaitu
hal ini sejalan dengan Visi Kota Depok “ Terwujudnya Kota Depok Yang
didukung oleh SDM, Sarana, dan Prasarana serta kerjasama yang baik antara
LPM, Rw, Rt, dan segenap Unsur Masyarakat. Oleh karena itu untuk
mencapai Visi yang sudah ditetapkan perlu adanya tahapan berupa Misi yang
harus dilaksanakan.
b. Misi
dalam pelayanan.
wilayahnya terbelah oleh komplek reni perumahan reni jaya karena itu wajar
Hal itu lah yang mengacu semangat perkumpulan ibu-ibu yang perduli
mengejar ketertinggalan itulah yang menjadi pencetus wadah resmi yang bisa
jasmani dan rohani. Kendala yang terpisah adalah malah menjadi berkah,
pribumi dan pendatang sudah tidak lagi yang sekarang adalah jalinan
Ada salah satu lokasi Bank Sampah Cempaka II adalah Jln. Swadaya Rt:
didominasi oleh rumah-rumah yang bebejeran yang masih agak luas dari
lahan tanah kosong. Kelurahan Pondok Petir adalah salah satu dari Kota
Depok dimana wilayah Kelurahan yang ada di Kota Depok yang saat ini
dipimpin oleh Bapak Endang Hidayat, sebagai salah satu wilayah yang
berada dalam Lingkungan kota layak anak, Rukun Warga dan Rukun
Tabel VI
Data Penduduk Menurut Berdasarkan jenis kelamin di Rt: 02 Pondok Petir
50,18% berjenis kelamin laki-laki dan jumlah penduduk yang berjenis perempuan
berjumlah 49,82%, dengan artian jumlah laki-laki lebih besar ketimbang jumlah
Tabel VII
Data Penduduk Menurut Status Ekonomi
Menurut Data Laporan Kegiatan Dan Program Kerja 2013, data diatas
adalah 13,51% dan Keluarga tidak Miskin adalah 86,49% itu artinya bisa
Lingkungan yang bersih adalah impian setiap manusia dimana dia bisa
suatu irama yang nyaman dan ideal. Akan tetapi impian itu akan sangat sulit
peduli dengan yang lainnya. Agar orang ingin hidup di lingkungan yang sehat
tapi kurang adanya upaya untuk mengubah perilaku untuk hidup sehat. Allah
menciptakan suatu penuh dengan keindahan dan kesucian, tapi manusia lalai
untuk menjaga karunia itu untuk tetap indah. Dengan alasan ekonomi dan
dulunya adalah suatu kawasan hijau yang asri, dengan berjalannya waktu
perlahan kawasan ini menjadi lingkungan yang penuh hunian dan padat.
Karena letaknya di kelililingi oleh komplek perumahan reni jaya maka mata
pencahariannya banyak yang bersumber dari komplek itu. Salah satunya adalah
sebagai pengangkut sampah. Akan tetapi letak TPA yang lumayan jauh maka
Cempaka II, walau nasabah pada awalnya hanya dengan lima nasabah.
a. Tujuan Umum
b. Tujuan khusus
2. Meningkatkan reputasi dan citra kota Depok desa Pondok Petir dalam
d. Pembiayaan operasional
mencapai visi dan misi yang dijalankan oleh bank sampah cempaka II
Petir
ketua:
Nuratikah
Eddy
Sumber: Laporan Kegiatan dan Program Kerja Rw: 09 Pondok Petir 2013
Lokasi : Rt 002 Rw 09
lingkungan hidup
diantaranya adalah :
pengolaan sampah.
ulang.
.
BAB IV
peneliti kepada pengurus Bank Sampah Cempaka II, beberapa pengurus atau
tumbuh kembang secara wajar dan siap mandiri untuk memperoleh masa
Bahkan kegiatan daur ulang sampah organik dan an-organik ini menjadi
salah satu menjadi eksistensi baik dari kota depok dan mereka telah mendapat
terjadi secara langsung maupun tiba-tiba. Dalam hal ini peneliti akan
48
49
desa. Kader adalah orang-orang yang berasal dari masyarakat setempat yang
oleh masyarakat yaitu bank sampah dalam naungan PKK yang merupakan
1. Tahap Assessment
lingkungannya, yaitu:
1
Wawancara ibu ketua pelaksana bank sampah Nuratika Eddy, 16 maret 2013
51
dalam bekerja sama. Kompak atau yang kita sebut dengan solid ini
c. Jika sudah kompak maka yang tumbuh kemudian adalah hubungan yang
produktif.
2
Wawancara pribadi dengan ibu Nuratikah selaku Ketua Pelaksana Bank
Sampah Cempaka II, pada tanggal 29 juni 2013
3
Wawancara dengan kader Bank sampah cempaka II Ibu Masitoh, 1 juni 2013,
pukul 10.45 di kediaman rumah beliau
52
Tahap pelaksanaan ini merupakan salah satu tahap yang paling krusial
dan sesuatu yang sudah di rencanakan dengan baik akan dapat melenceng
sampah sangat empati sekali dengan lingkungan, maka bank sampah itu
pelaksana bank sampah yaitu ibu nuratikah, dan kurangnya efektif maka
dari sana terbukalah ide untuk membuka bank sampah, dimana pelaksana
berikut:
Menurut penulis, kerja bakti disini sudah cukup efektif karena dimana
b. Pelaksanaan Penimbangan
Pelaksanaan kegiatan bank sampah ini yang dilakukan oleh warga Rt:
02 Rw: 09 Desa Pondok Petir ini adalah setiap dua minggu sekali
Jumlah anggota yang mengikuti bank sampah sampai saat ini sudah
para ibu tidak terlalu khawatir, dan sampah juga bisa nambahin
kebutuhan keluarga walau ga’ seberapa besar setiap ngiloinnya”.4
Tabel VIII
Daftar Harga Bank Sampah Cempaka II
NB: Harga dapat berubah sewaktu-waktu sesui kondisi dan harga pasar
4
Wawancara pribadi dengan Ibu Nansih selaku Ibu Rt: 02, pada tanggal 1 juni
2013, pukul 09.00 di kediaman rumah beliau
55
sampah
Warga
buku akhir
bank
saldo bank
sampah
sampah
buku
tabungan buku besar
perindividu
S
4. Tahap evaluasi
internal.
lingkungan serta tidak adanya sampah yang berserakan, serta adanya kerja
bakti yang selalu dilakukan tiap minggunya di Rt: 02, dan membangun akan
program bank sampah sudah berjalan masyarakat dan lingkungannya pun ikut
berdampak pada lingkungan yang indah dan tidak berserakan dengan adanya
sekarang. Adanya perbaikan lingkungan yang jauh lebih baik dan bersih dan
terbuat dari plastik serta bisa bermanfaat dan menjadi karya atau
5
Wawancara dengan masyarakat ibu marsenih, 1 juni 2013
57
plastik adalah semua masyarakat dalam Rt: 02, kegiatan ini diadakan
Adapun dari program ini adanya memilah-milah sampah yang ada di Desa
Pondok Petir Rt: 02, berdasarkan penelitian peneliti dengan adanya bank
6
Wawancara pribadi dengan ibu Sri Mulyati, 1 juni 2013
58
Dan jika kita lihat dalam indikator sejahtera, ada beberapa indikator
Tabel IX
Indikator Kesejahteraan
Kesejahteraan
persegi.
5. Keluarga dalam 3 bulan dalam
keadaan sehat.
6. 15 tahun keatas berpenghasilan
tetap.
7. Keluarga berumur 10-60 tahun
bisa baca tulis huruf latin.
8. Seluruh anak berusia 5-15
bersekolah sampai saat ini.
9. Mempunyai anak 2 atau lebih,
menggunakan KB.
Keluarga Sejahtera II: Keluarga 1. Upaya peningkatan
yang sudah mendapatkan pra pengetahuan agama.
sejahtera dan sejahtera II tetapi 2. Sebagian hasil dapat disisihkan
belum dapat memenuhi kebutuhan untuk tabungan keluarga.
pengembangan keluarga. 3. Makan bersama dalam sehari
sekali dan mempunyai
kesempatan berkomunikasi
antara anggota keluarga.
4. Ikut serta dalam kegiatan
masyarakat lingkungan
setempat.
5. Mengadakan rekreasi bersama
diluar rumah paling kurang 1x
per 6 bulan.
6. Memperoleh berita dari surat
kabar, radio, majalah, dan Tv.
7. Mampu menggunakan sarana
transfortasi sesuai kondisi
daerah.
Keluarga Sejahtera III: 1. Terpenuhinya kebutuhan fisik,
Keluarga yang sudah sosial Psikologis dan
60
Dapat kita lihat dari tabel diatas yakni tolak ukur dari indikator kesejahteraan
dalam menangani sejauh mana desa pondok petir Rt: 02 sudah mendapatkan
petir Rt: 02 bojongsari kota depok. Apakah sudah memenuhi salah satu dari
indikator kesejahteraan tersebut apa belum. Dan dapat kita lihat tabel selanjutnya
masyarakat.
Tabel X
Kuesioner
mengenai kebutuhan mereka tercukupi, dan jika kita lihat dalam indikator
kesejahteraan desa tersebut sudah termasuk dalam golongan sejahtera III Plus,
karena dimana sejahtera III Plus disini adalah keluarga yang telah dapat
memenuhi seluruh kebutuhan dasar, sosial Psikologi dan telah terpenuhi serta
adanya bank sampah ini terdapat pengaruh atau dampak tentu saja ada yang
positif dan ada pula yang bersifat negatif, dibawah ini akan diuraikan dampak
warga.
63
biaknya serangga.
kita.
3. menyebabkan aliran air terganggu, dimana jika musim hujan datang akan
berserakan dimana-mana.
yang dilakukan oleh bank sampah cempaka II sudah dirasakan oleh warga
sekitar tetapi belum maksimal secara ekonomi namun terbantu secara batiniyah
PENUTUP
Pondok Petir berkaitan dengan Dampak yang dilakakukan Bank sampah terhadap
A. Kesimpulan
proses atau upaya dalam memperbaiki kehidupannya baik dari segi ekonomi,
pendidikan, kesehatan maupun dalam segi sosial dan budaya. Dan tentu saja
kegiatan ini tidak akan berhasil dengan sempurna jika tidak adaanya
yang menjalaninya tersebut karena pada dasarnya tidak ada ukuran yang
64
65
masyarakat.
baik dirasakan oleh warga oleh adanya bank sampah, dimana untuk
B. Saran
sudah cukup baik dengan terlibatnya warga setiap kegiatan dan sudah
karena nama desa Pondok Petir menjadi harum terkenal dan menjadi
sampah. Karena sampah yang kita hasilkan saat ini akan sangat
67
68
Zuriah, Nurul. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi
Aksara, 2006.
PEDOMAN WAWANCARA
I. Identifikasi Informan
1. Nama
2. Jenis Kelamin
3. Pekerjaan
4. Hari/ Tanggal
Cacatan lapangan: No 2
Pengamatan
Hari/ Tanggal : minggu, 26 mei 2013
Waktu : 10.45
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Tempat : Rumah Ibu Masitoh
Nara Sumber : Ibu Masitoh (kader/ pengurus Bank sampah Cempaka II)
Tanggapan Peneliti:
Desa pondok petir Rt: 02/09 adalah salah satu wilayah yang ada di Pondok
Petir, dimana bank sampah ini baru berawal pada tahun 2011 dan berjalan sampai saat
ini dan menjadi rutinitas kegiatan bagi masyarakat. Dan suasanya yang sangat asri
dengan pepohonan dan bersih. Warga merasa terbantu dengan keberadaan bank
sampah Cempaka II.
Catatan lapangan: No 3
Wawancara
Hari/ Tanggal : Minggu, 26 Mei 2013
Waktu : 10.15
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Tempat : Pos Ronda
Nara Sumber : Marsenih (Masyarakat)
Dari tempat penimbangan bank sampah Cempaka II, lokasi pos ini dimana
ibu-ibu pada ngumpul, dan lingkungannya masih bersih walaupun sudah siang. Ketika
peneliti sedang mengamati lingkungan tersebut peneliti menghampiri ibu-ibu yang
sedang berbincang-bincang. Dan menanyakan bagaimana berjalanya program bank
sampah tersebut. “dulu mah sampah-sampah masih berserakan dimana-mana, ya
sekarang mah terbantu lingkungan ini dengan ada bank sampah di desa ini.
alhamdulillah neng semenjak ada bank sampah saya terbantu banget buat bayaran
anak, apalagi sekarang kader-kadernya tidak seperti dulu, yang sekarang mah peeduli
banget sama masyarakat, kalo ada yang sakit dibawa ke rumah sakit, ga ada duitnya
dipinjemin dulu, saya juga ikut nimbang di bank sampah. Uangnya ya lumayan lah
bisa bantu-bantu keluarga klo lagi butuh. Pokoknya terbantu banget.”.
Tanggapan Peneliti:
Desa ini dulunya memang masih banyak sampah, dimana tingginya penyakit
diare. Apalagi jika kita lihat dengan lokasi desa ini dimana disana masih asri dengan
lahan yang kosong. Dan banyaknya warga lain yang membuang sampah pada kebun
kosong.
Catatan lapangan: No 4
Wawancara
Hari/ Tanggal : Minggu, 26 Mei 2013
Waktu : 10.30
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Tempat : Pos Ronda
Nara Sumber : Sri Mulyati (Masyarakat)
Dimana lokasinya disini sama yaitu pos ronda. Dan ketika penulis wawancara salah
satu warga, disini warga malah berkumpul dipos tersebut. Penulis langsung bergegas
mewawancarai ibu mulyati, kondisi lingkungan tersebut masih sepi, dimana orang-
orang tersebut masih di dalam rumah masing-masing karena aktifitas yang bersama-
sama sudah selesai. “ya saya sich tahu ada bank sampah di desa ini walaupun saya
kurang aktif mengikuti kegiatan ini, dan saya cuma ibu rumah tangga ngurusin anak-
anak dengan adanya bank sampah saya terbantu lah. Kemarin juga saya abis minjem
uang dari bank sampah, dan bayar nya juga klo saya lagi punya uang, klo lagi ga
punya ya udah saya ngomong sama ibu atik saya belum punya uangnya. Apalagi desa
ini makin bersih, jadi aman buat anak saya klo pada maen. Apalagi disini dekat
komplek reni, dan pasar. Jadi amanlah disini kebersihanya terjaga. Apalagi kita
nimbang sampah-sampah yang bisa didaur ulang bisa dijual ke pengepul.”
Tanggapan Peneliti:
Desa ini tergolong desa, dan berdekatan dengan komplek reni. Dan suasanya
masih sepi, terkadang ramai jika ibu-ibu sedang mengadakan kegiatan atau pengajian.
Dan warga terbantunya dengan bank sampah ini, secara ekonomi, kesehatan, dan
pendidikan anak.
Catatan lapangan: No 5
Wawancara
Hari/ Tanggal : Minggu, 01 Mei 2013
Waktu : 10.15
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Tempat : Pos Ronda
Nara Sumber : Marsiyah (Masyarakat)
Ketika peneliti datang kembali ke desa ini, suasanya masih sama dimana
masih asri dengan ciri khas desa yaitu sejuknya udara, dan banyaknya pepohonan.
Dan masih terlihatnya barang-barang yang akan dijual ke pengepul untuk
pengambilan barang-barang yang sudah dijual. Masih terlihatnya ketua pelaksana
masih mencacat keuangan warga. Dan yang gak kalah penting adalah dimana selalu
bersihnya lokasi desa tersebut. Tidak adanya sampah yang berserakan dimana-mana.
Kalau pun ada sampah peneliti melihatnya langsung di ambil oleh salah satu warga
langsung dibuang ke tempat sampah. Banyaknya anak-anak kecil yang bermain. “saya
tahu di kampung sini ada bank sampah, dan klo mengenai tanggapan saya ya sangat
bagus dengan adanya program ini, karena desa saya makin bersih dan nyaman untuk
tempat tinggal, begitu pula dengan keterlibatan, mereka juga melibatkan kita dengan
prpgram tersebut. Kadang kita diajak klo lagi ada acara kaya walikota. Jadi tidak
hanya kadernya aja yang mengikuti kegiatan yang diadakan dari depok tapi kitanya
juga di ikut sertakan.”
Tanggapan Peneliti:
Menurut penglihatan dan pengamatan peneliti, desa tersebut sudah dibilang
sangat bagus. Karena dimana jika ada kegiatan masyarakat sangat dilibatkan. Karena
yang membutuhkan kegiatan itu tidak hanya pengurusnya namun masyarakatnya juga
penting. Dan daerah disini juga tingkat keperdulian dan solidaritasnya sangat kuat.
Tidak perkelompok dan semua warga merasa sangat saling membutuhkan satu sama
lain.
Catatan lapangan: No 6
Wawancara
Hari/ Tanggal : Minggu, 01 Mei 2013
Waktu : 09.00
Pekerjaan : swasta / ibu rumah tangga
Tempat : di rumah kediaman
Nara Sumber : Ibu Nansih (istri dari ketua Rt)
Ketika peneliti menelusuri desa ini, peneliti mencari-cari rumah yang ada
tulisanya Ketua Rt. Namun karena tidak ditemukan, peneliti akhirnya ke ketua
pelaksana bank sampah yaitu ibu atik. Dan saya menanyakan kepada beliau dimana
rumah pak rt. Berhubung disana ada salah warga yang sedang berbincang-bincang,
beliau menawarkan kepada peneliti untuk di antarkan ke rumah pak Rt. Ketika
peneliti menuju rumah Pak Rt, peneliti melihat ada beberapa lubang biopori di sekitar
depan rumah warga. Disana lah di timbunya sampah basah yang tidak bisa digunakan
lagi. Dan tanah kosong lah yang dijadikan tempat pembuatan biopori tersebut. Ketika
penelit sudah sampai di rumah pak Rt. Peneliti dipersilahkan untuk masuk ke rumah
beliau, dan saya mencoba untuk berbincang-bincang melainkan istri dari pak Rt,
karena pak Rt sedang di tugaskan di luar kota. Menurut istri Rt, walaupun bapak
jarang ada dirumah tapi saya yang slalu mengontrol keadaan masyarakat klo ada
kegiatan apa-apa termasuk program bank sampah. Menurut saya warga disini sangat
bagus melakukan hal tersebut, dan besarnya tingkat kesadaran mereka akan
kebutuhan lingkungan yang sangat aman dan bersih.
Tanggapan Peneliti:
Menurut penulis, walaupun dengan tidak adanya pak Rt masyarakat masih
adanya antusias dengan apa yang seharusnya mereka lakukan demi kebersamaan
mereka. Dan itu dilakukan dengan adanya kesadaran masing-masing.
Catatan lapangan: No 7
Wawancara
Hari/ Tanggal : Minggu, 01 Mei 2013
Waktu : 10.00
Pekerjaan : Ketua Kelurahan Pondok Petir
Tempat : di kantor kelurahan
Nara Sumber : Bapak Endang Hidayat (Ketua Kelurahan Pondok Petir)
Tanggapan Peneliti:
Perlu adanya dari pihak instasi atasan yaitu seperti kelurahan harus terjun
langsung ke lokasi. Karena masyarakat juga harus adanya kebersamaan antara pihak
atasan dan masyarakat. Agar tidak adanya kesalah fahaman.walaupun masyarakatnya
sudah adanya tingkat kesadaran dan solidaritas yang tinggi untuk kemajuan desanya,
namun pihak atas harus mengetahui lebih dalam lagi bagaimana masyarakatnya.