Anda di halaman 1dari 5

1

A Social Science and Entrepreneurship Journal 1(1) (2021) x-xx

A Social Science and Entrepreneurship Journal


Journal homepage: http://ejournal.upi.edu/index.php/asset/

Analisis Teknik Negosiasi dan Komunikasi Bisnis pada


Shopee Produk Funqive
Anggiet Rahmatya Pratami1, Mia Sumyati Rustandi 2 , Sherly Amalia Dewi 3

Program Studi Kewirausahaan Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Tasikmalaya, Indonesia

Correspondence: E-mail: miarustandi@upi.edu,anggiet@upi.edu,sherlyad@upi.edu

ABSTRACTS ARTICLE INFO


Article History:
Funqive merupakan jenis usaha produk CD pria. Penelitian Received Desember 2022
Revised Desember 2022
ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana strategi Accepted Desember 2022
negosiasi dan komunikasi shopee produk funqive. Pada Available online Desember 2022
penelitian ini dilakukannya pengumpulan data berupa ____________________
metode kualitatif proses observasi dan wawancara pada Keyword:
Negosiasi,
usaha funqive. Hasil penelitian untuk penawaran nagosiasi Komunikasi
tergantung dari jumlah pesanan karena ada batas minimal Bisnis,
pesanan yang ditetapkan. Misalnya CD pria minimal 500 Shopee

pcs, jika ingin lebih murah lagi bisa mengorder lebih dari
500 pcs berlaku kelipatan dan juga ada batas minimal
harganya. Maka cara negosiasinya adalah jika konsumen
ingin membeli dengan harga yang lebih murah otomatis
kuantiti harus lebih banyak. Maka dapat disimpulkan bisnis
pada produk funqive di platform shopee ini sudah
menggunakan teknik negosiasi dan komunikasi yang baik
dan efektif. Dengan strategi negosiasi alternatif yang
diberikan oleh owner, pihak customer mendapatkan
keuntungan dari penyelesaian permasalahan yang terjadi.
Kesepakatan negosiasi yang dilakukan tersebut, membuat
owner melihat kepentingan di masa yang akan datang
untuk mendapatkan kepercayaan sebagai suplier yang
berkelanjutan untuk bekerjasama. Hal ini karena,
banyaknya penggiat platform shopee yang secara tidak
langsung mengetahui adanya fitur chat.

© 2021 Kantor Jurnal dan Publikasi UPI


author a.,. Title Article… | 2
1. INTRODUCTION
Perkembangan persaingan dalam dunia bisnis saat ini berkembang begitu pesat.
Perusahaan diharapkan memiliki karakter kreatif dan inovatif yang harus selalu siap
dalam menghadapi perubahan pasar yang dinamis untuk bertahan dan
memenangkan persaingan tersebut. Salah satu strategi usaha yang dapat dilakukan
adalah dengan komunikasi bisnis yang baik dan efektif. Hal ini dapat menjadi solusi
dalam menghadapi ketatnya persaingan bisnis saat ini.
Dalam kemampuan negosiasi untuk membangun kerjasama dengan pengusaha lain
diuraikan berdasarkan tahap negosiasi terdiri dari eksplorasi, penawaran serta
tawar-menawar, penyelesaian, dan pengesahan. Informan penelitian menjalin
kerjasama dengan pihak lain bertujuan untuk mencapai kesepakatan bersama kedua
belah pihak yang memiliki kesamaan persepsi, pengertian, dan persetujuan,
mencapai penyelesaian atau jalan keluar dari masalah yang ada serta memperluas
hubungan kerjasaman demi mencapai kondisi saling menguntungkan, sehingga tidak
ada yang merasa dirugikan. Kedua belah pihak mengadakan pertemuan dan
membicarakan hal apa saja terkait kerjasama. Hal ini juga sesuai dengan adanya teori
pertukaran sosial di dalam negosiasi terdapat unsur ganjaran, di antara pihak yang
bernegosiasi saling memberi dan menerima, memperoleh manfaat dari kerjasama
yang dibangun, dan menghasilkan keuntungan bersama.

2. METHODS

2.1 Metode Penelitian


Metode penelitian merupakan suatu cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan
tujuan kegunaan tertentu (Darmandi, 2013). Dalam penelitian ini penulis
menggunakan metode penelitian kualitatif. Menurut Moleong (2011: 6) penelitian
kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang
apa yang dialami oleh subjek penalitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi,
tindakan dan lain-lain, secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-
kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dengan memanfaatkan
berbagai metode alamiah. Pengumpulan data dilakukan mulai dari observasi,
wawancara mendalam, untuk menggali data dan opini informan. Metode deskriptif
dalam penelitian ini akan digunakan untuk memberikan gambaran terkait strategi
negosiasi bisnis dalam memasarkan produk pada bisnis funqive.

2.2 Responden
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Berdasarkan jenis data
yang diperlukan, maka dalam penelitian ini, yang dijadikan informan oleh peneliti
adalah sekelompok objek yang dijadikan sumber data dalam penelitian yang
bentuknya dapat berupa manusia, benda-benda, dokumen-dokumen dan
sebagainya. Dengan demikian berdasarkan permasalahan yang ada dalam penelitian
ini, maka yang menjadi sumber data dalam bentuk manusia adalah pemilik bisnis
funqive.

DOI: http://dx.doi.org/10. 17509/xxxxt.v6ix
p- ISSN NomorISSN e- ISSN NomorISSN
3 | Journal Name, Volume x Issue x, month 20xx Hal x-xx

2.3 Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan di Ciwidey Peneliti memilih untuk melakukan penelitian
ditempat tersebut karena peneliti ingin mengetahui bagaimana strategi negosiasi
bisnis yang dilakukan funqive dalam memasarkan produknya. Waktu pelaksanaanya
dimulai dari bulan November 2022.

2.4 Jenis Data


Metode pengumpulan yang digunakan peneliti adalah data primer, yaitu dengan
mengambil data secara langsung pada objek penelitian

3. Hasil Pembahasan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis usaha yang digeluti oleh Funqive adalah produk
CD pria. Dalam kemampuan negosiasi untuk membangun kerjasama dengan pengusaha lain
diuraikan berdasarkan tahap negosiasi terdiri dari eksplorasi, penawaran serta tawar-
menawar, penyelesaian, dan pengesahan. Informan penelitian menjalin kerjasama dengan
pihak lain bertujuan untuk mencapai kesepakatan bersama kedua belah pihak yang memiliki
kesamaan persepsi, pengertian, dan persetujuan, mencapai penyelesaian atau jalan keluar
dari masalah yang ada serta memperluas hubungan kerjasaman demi mencapai kondisi
saling menguntungkan, sehingga tidak ada yang merasa dirugikan. Kedua belah pihak
mengadakan pertemuan dan membicarakan hal apa saja terkait kerjasama. Hal ini juga
sesuai dengan adanya teori pertukaran sosial di dalam negosiasi terdapat unsur ganjaran, di
antara pihak yang bernegosiasi saling memberi dan menerima, memperoleh manfaat dari
kerjasama yang dibangun, dan menghasilkan keuntungan bersama.
Dalam tahap eksplorasi, proses menemukan masalah dengan cara mengidentifikasi dan
menganalisis masalah secara rinci dan terakhir membuat kesimpulan dan solusi. Hal ini bisa
dilakukan sebelum terjadinya proses negosiasi oleh masing-maing kedua belah pihak atau
bersama-sama secara berbarengan dengan kedua belah pihak, jika negosiasi yang sudah
terjadi dapat direncanakan. Hal ini berguna untuk mempermudah mencapai suatu
kesepakatan bersama yang dapat menguntungkan kedua belah pihak. Para pihak paham
bahwa pihak lain sebagai pasar potensial bagi usaha mereka, begitu pun sebaliknya. Proses
memahami ini, didapat ketika para pihak mengungkapkan posisinya dalam negosiasi
tersebut. Cara lainnya adalah melakukan penyelidikan sebelumnya untuk mendapatkan
informasi mengenai lawan negosiasinya. Informasi di dalam Ilmu Komunikasi tidak dapat
terpisahkan, sebab komunikasi merupakan suatu proses pemindahan atau pertukaran
informasi. Mencari banyak informasi sebelum kegiatan negosiasi berlangsung dilakukan agar
negosiator dapat memperoleh banyak peluang untuk menang.
Selanjutnya, masuk kedalam tahap penawaran dari pihak pertama kepada pihak kedua yaitu
berupa harga atau tarif pelayanan, cakupan pelayanan serta prosedur pelayanan. Proses
tawar-menawar yang terjadi dalam proses negosiasi antara keduanya berkaitan dengan hal-
hal yang ditawarkan dalam proses penawaran yang berupa penyamaan persepsi dan
keinginan antara masing-masing pihak. Tahap penawaran dan tawar-menawar merupakan
inti dari proses negosiasi.
Berdasarkan hasil wawancara dengan pemilik Funqive, untuk penawaran nagosiasi
tergantung dari jumlah pesanan karena ada batas minimal pesanan yang ditetapkan.

DOI: http://dx.doi.org/10.xxxxx/ijost.v2i2
p- ISSN 2528-1410 e- ISSN 2527-8045
author a.,. Title Article… | 4
Misalnya CD pria minimal 500 pcs, jika ingin lebih murah lagi bisa mengorder lebih dari 500
pcs berlaku kelipatan dan juga ada batas minimal harganya. Maka cara negosiasinya adalah
jika konsumen ingin membeli dengan harga yang lebih murah otomatis kuantiti harus lebih
banyak. Dan jika konsumen hanya membeli sedikit atau eceran maka harganya penawaran
biasa . Karena sudah ada harga tetap sudah ditentukan juga harga untuk distributor, agen
atau reseller. Menurut Scott (1993:36) “Dalam tahap tawar-menawar, masingmasing pihak
berusaha untuk melakukan negosiasi mengarah pada keuntungan terbaik bagi mereka”.
Menurut pendapat Schoonmaker (1993: 103),“dalam negosiasi yang kompleks sebagian
besar penawaran harus dibuat atau ditegaskan dalam bentuk tulisan”. Untuk pemasaran
mereka bekerja sama dengan agen,toko online shop lain yang memasarkan produk funqive.
Setelah proses penawaran serta tawar-menawar berlangsung, maka masuk pada tahap
penyelesaian. Scott (1993:37) menyatakan “tahap penyelesaian, merupakan proses setelah
tawar-menawar di mana pihak-pihak mengakui bahwa persetujuan itu sudah di ambang
pintu”. Kemudian menurut Dawson (2004:351),“ bagi seorang negosiator yang handal atau
seorang power negotiator mengembangkan karakteristik negosiasi dengan, keberanian
menggali lebih banyak dan dalam akan informasi, kesabaran bertahan lebih lama dari
negosiator lawan, dan kesediaan menjadi pendengar yang baik yang tidak menyalahkan.
Hasil penelitian karakteristik personal negosiator pertama, keberanian menggali lebih
banyak informasi, dalam proses negosiasi sangat diperlukan, sebab informasi adalah
kekuatan dalam bernegosiasi. Semakin banyak informasi yang didapat, semakin akurat
informasi yang dimiliki, maka peran tawar-menawar semakin kuat. Dalam hal pemasaran
dari funqive sendiri menggunakan media sosial khususnya di mata grup mereka
menggunakan iklan untuk mengenal dan memasarkan produk.Untuk bahan produk sendiri
mereka dikirim oleh salah satu agen kain bahan limbah yang mana bahan tersebut khusus
untuk membuat CD.
Dengan startegi negosiasi alternatif yang diberikan oleh perusahaan, pihak customer
sebenarnya mendapatkan keuntungan dari
penyelesaian permasalahan yang terjadi.
Kesepakatan negosiasi yang dilakukan
tersebut, membuat perusahaan melihat kepentingan di masa yang akan datang untuk
mendapatkan kepercayaan sebagai suplier yang berkelanjutan untuk bekerjasama.
Walaupun perusahaan mengalami precentage
yang berkurang seperti adanya:
1. Over-time untuk para pekerja
2. Harga material yang tidak sesuai
dengan spesifikasi
permintaan
pelanggan, dan
3. Biaya pengiriman yang bertambah.
Dengan begitu kesepakatan yang terjadi antara
pihak perusahaan dan customer dengan solusi “win-lose”
untuk menemukan jalan permasalahan yang sebenarnya semua pihak mendapatkan
keuntungan. Sebagai negosiator dari pihak funqive sendiri harus mampu memberikan solusi
dalam tawar-menawar
dengan memberikan sumber daya yang ada.

DOI: http://dx.doi.org/10. 17509/xxxxt.v6ix
p- ISSN NomorISSN e- ISSN NomorISSN
5 | Journal Name, Volume x Issue x, month 20xx Hal x-xx

4. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang di dapat, diperoleh kesimpulan bahwa bisnis pada produk funqive
di platform shopee ini sudah menggunakan teknik negosiasi dan komunikasi yang baik dan
efektif. Dengan strategi negosiasi alternatif yang diberikan oleh owner, pihak customer
mendapatkan keuntungan dari penyelesaian permasalahan yang terjadi. Kesepakatan
negosiasi yang dilakukan tersebut, membuat owner melihat kepentingan di masa yang akan
datang untuk mendapatkan kepercayaan sebagai suplier yang berkelanjutan untuk
bekerjasama. Hal ini karena, banyaknya penggiat platform shopee yang secara tidak
langsung mengetahui adanya fitur chat. Hal ini dapat dirasakan manfaatnya, oleh
pebisnis/UMKM yang dapat memasarkan produknya lebih luas sehingga produknya
dapat dikenal oleh masyarakat. Dalam proses jual beli online, teknik negosiasi dan
komunikasi pun menjadi lebih singkat serta efisien, karena dijangkau dengan kemudahan
akses internet. Maka dalam hal ini, pebisnis membutuhkan teknik negosiasi dan
komunikasi bisnis yang logis agar pembeli dapat memahami harga dari produk tersebut.

DAFTAR PUSTAKA
Rahmania, F. R., & Firmansyah, R. (2022). Efektivitas Teknik Negosiasi Dan Komunikasi Bisnis
Pada Marketplace Facebook. Jurnal Manajemen, Ekonomi, Keuangan dan Akuntansi, 3(1),
448-453.
https://ejurnal.poltekkutaraja.ac.id/index.php/meka/article/view/153/100
Aulia, S., Barkah, C. S. A., & Novel, N. J. A. (2021). ANALISIS STRATEGI NEGOSIASI BISNIS PT.
CELEBIT CIRCUIT TECHNOLOGY DENGAN PIHAK CUSTOMER. Magisma: Jurnal Ilmiah Ekonomi
dan Bisnis, 9(2), 162-167.
http://jurnal.stiebankbpdjateng.ac.id/jurnal/index.php/magisma/article/download/153/162
Rouddah, K. N., Barkah, C. S., & Novel, N. J. A. Analisis Negosiasi Bisnis Perusahaan Trading
dengan Pengepul Kopi Toraja (Studi Pada PT. Danapati Prakasa Sentosa). JURNAL BISNIS
STRATEGI, 30(1), 47-53.
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jbs/article/download/39500/20742

DOI: http://dx.doi.org/10.xxxxx/ijost.v2i2
p- ISSN 2528-1410 e- ISSN 2527-8045

Anda mungkin juga menyukai