Farah Putri Azzahra - Paper Negosiasi Bisnis
Farah Putri Azzahra - Paper Negosiasi Bisnis
Homepage: https://ojs.unud.ac.id/index.php/jmbk/index
P-ISSN: 1978-2853
E-ISSN: 2302-8890 Vol. X No. X, XXXXX (XXXX), XX-XX
DOI :
ABSTRAK
Perusahaan selalu ingin mengembangkan bisnisnya, salah satu cara yang biasa dilakukan adalah mengakuisisi
bisnis. Hal tersebut dilakukan oleh PT Mitra Adi Perkasa dalam mengakuisisi PT Premiere Doughnut
Indonesia yang emmegang lisensi merek Krispy Kreme. Dalam melakukan akuisisi bisnis, erat kaitannya
dengan proses negosiasi. Dalam melakukan negosiasi, perlu adanya strategi atau taktik tertentu yang dilakukan
antar perusahaan untuk mencapai tujuan yang diinginkan antar kedua perusahaan. Penelitian ini dilakukan
untuk menganalisis strategi negosiasi yang dilakukan oleh kedua perusahaan tersebut dalam negosiasi akuisisi
bisnis. Penelitian ini menggunakan metode studi pustaka, yang memiliki sumber dari buku, jurnal ilmiah,
artikel, dan laporan keuangan dari perusahaan sendiri. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kedua
belah pihak memiliki kepentingan bersama dalam melakukan akuisisi perusahaan. PT Mitra Adi Perkasa
menggunakan strategi negosiasi melakui rasa percaya yang ditumbuhkan sebagai perusahaan yang kredibel dan
bisa dipercaya. Selain itu, juga menerapkan strategi menampilkan kesan familiar terhadap perusahaan dengan
lisensi internasional. Dari negosiasi ini, menghasilkan keuntungan bagi kedua belah pihak.
ABSTRACT
Companies always want to develop their business, and one of the usual ways is to acquire businesses. This was
done by PT Mitra Adi Perkasa in acquiring PT Premiere Donut Indonesia which holds the license for the
Krispy Kreme brand. In making business acquisitions, it is closely related to the negotiation process. In
conducting negotiations, it is necessary to have certain strategies or tactics carried out between companies to
achieve the desired goals of the two companies. This study was conducted to analyze the negotiation strategies
used by the two companies in negotiating business acquisitions. This research uses the literature study method,
which has sources from books, scientific journals, articles, and financial reports from the company itself. The
results of this study indicate that both parties have a common interest in making company acquisitions. PT
Mitra Adi Perkasa uses a negotiation strategy through trust that is grown as a credible and trustworthy
company. In addition, it also implements a strategy of showing a familiar impression to companies with
international licenses. This negotiation generates profit for both parties.
PENDAHULUAN
4. Due diligence
5. Negosiasi
6. Closing
7. Integrasi
Dari pernyataan diatas, proses negosiasi merupakan tahap cukup penting dalam
mengakuisisi bisnis. Menurut Jean Hiltrop dan Sheila Udall, proses negosiasi dilakukan
dengan beberapa fase, yaitu:
1. Preparation,
Pada fase ini, seorang negosiator menggali informasi mengenai pihak lain.
Informasi tersebut bisa berupa posisi perusahaan di pasar, posisi perusahaan
kepada masyarakat, produk-produk yang ditawarkan, dan sebagainya. Selain itu,
negosiator juga perlu menyiapkan poin-poin yang kuat sebagai dasar untuk
dilakukannya negosiasi.
2. Developing a strategy,
Fase ini termasuk ke dalam membangun strategi negosiasi. Dari persiapan yang
sudah dilakukan sebelumnya, dibuatkan strategi sesuai dari data yang ada.
Strategi bisa dilakukan dengan mengetahui kelemahan pihak perusahaan
tersebut, lalu dijadikan strategi penguat argument oleh negosiator.
3. Getting started,
Di fase ini negosiasi dimulai. Negosiasi dimulai dengan menjelaskan mengenai
perusahaan masing-masing. Penjabaran perusahaan bisa berupa posisi
perusahaan di pasar, kemampuan dan potensi perusahaan, produk-produk yang
dipasarkan, bahkan kecemasan perusahaan itu sendiri. Lalu, dilanjutkan dengan
negosiasi antar perusahaan.
4. Building understanding
Dalam fase ini, antar pihak membangun pemahaman masing-masing. Fase ini
dilakukan sebelum adanya penawaran yang diajukan. Pemahaman bertujuan
untuk memperkuat penawaran yang akan dilakukan oleh masing-masing pihak.
Selain itu, fase ini juga membuat antar perusahaan mengetahui sela-sela yang
dimiliki antar perusahaan.
5. Bargaining
Penawaran dimulai di fase ini. Proses negosiasi terjadi dalam fase bargaining.
Pihak pertama akan menawarkan terlebih dahulu penawaran kepada pihak kedua,
lalu ditawar kembali oleh pihak kedua, sampai mencapai tujuan yang disepakati
oleh masing-masing pihak. Fase ini akan terhenti jika sudah memiliki
kesepakatan antar masing-masing pihak.
6. Closing
Proses negosiasi ditutup dengan kesepakatan yang terjadi dan sudah disetujui
antar pihak. Fase ini merupakan penutupan proses akuisisi bisnis. Selain itu, di
fase ini juga bisa meninjau kembali dengan membaca mengenai kesepakatan
yang terjadi.
4 Matrik: Jurnal Manajemen, Strategi Bisnis dan Kewirausahaan Vol. XX, No. XX, XXX XXXX
Perusahaan yang salah satunya tertarik dengan strategi akuisisi dengan tujuan
mengembangkan bisnisnya adalah PT Mitra Adiperkasa Indonesia Tbk dengan PT
Premiere Doughnut Indonesia. Meningkatnya permintaan barang mewah dengan merek
asing di Indonesia memang menguntungkan PT. Mitra Adi Perkasa Tbk. Karena hal ini,
PT. Mitra Adi Perkasa harus melakukann strategi bisnis yang tepat untuk selalu memenuhi
permintaan pasar serta mampu tumbuh dan berkembang bisnisnya. Pencapaian strategi
bisnis melibatkan pengambilan keputusan investasi, salah satunya adalah ekspansi
eksternal dalam bentuk akuisisi. PT Mitra Adi Perkasa Tbk. memegang hak waralaba
merek-merek kelas menengah atas, seperti Starbucks, Sogo, Marks & Spencer, Seibu,
Converse, Reebok dan Domino’s Pizza, yang bergerak di bidang Departement Store, food
and beverages, Fashion, Kids, Life style dan Sport. Sedangkan, PT Premiere Doughnut
Indonesia merupakan perusahaan yang memegang lisensi waralaba dari Krispy Kreme
Corporation. Perusahaan ini tentunya bergerak di bidang food and beverage. PT Mitra Adi
Perkasa melakukan akuisisi Krispy Kreme untuk entitas anak perusahaannya, yaitu PT
MAP Boga Adiperkasa Tbk. Anak perusahaan ini memiliki lebih dari 590 toko di 33 kota
di Indonesia dan mengoperasikan merek-merek terkenal seperti Burger King, Pizza
Marzano dan Starbucks.
Krispy Kreme Corporation adalah pemilik ritel internasional donat berkualitas
tinggi, termasuk donat Original Glazed® yang khas. 6 Oktober 2010, PT. Mitra Adi
Perkasa Tbk. dan anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki PT Premier Capital
Investment telah mengakuisisi 80.000 saham pemegang lisensi Krispy Kreme Premier
Donuts Indonesia senilai Rp 75 miliar dari PT Lumbung Nusantara dan PT Sumber Jawa.
PT Mitra Adi Perkasa melakukan akuisisi 79.999 saham, 1 lembar saham diakuisisi oleh
anak PT. Investasi Modal Utama, sebagai anak perusahaan. Akuisisi ini dinyatakan efektif
pada 4 November 2010 (www.kppu.com).
Dalam mengakuisisi PT Premiere Doughnut Indonesia, PT. Mitra Adi Perkasa
menjalankan proses negosiasi yang cukup panjang. Proses negosiasi dari pihak PT
Premiere Doughnut Indonesia maupun PT. Mitra Adi Perkasa menerapkan strategi
negosiasi bagi keinginan dan kebutuhan masing-masing pihak. Dari motif kerangka
tersebut, maka artikel ini dibuat dengan tujuan untuk memahami dan menganalisis
bagaimana proses negosiasi antara PT Premiere Doughnut Indonesia dengan PT. Mitra Adi
Perkasa, serta strategi negosiasi dan taktik yang dilakukan selama proses negosiasi
tersebut.
METODE PENELITIAN
Sumber data yang digunakan penulis merupakan sumber data sekunder yang berarti
penulis tidak mendapat informasi langsung dari lapangan. Penelitian ini merupakan
penelitian studi literatur. Menurut Danial dan Warsiah (2009:80), Studi Literatur adalah
studi yang dilakukan oleh peneliti dengan mengumpulkan serangkaian buku dan jurnal
yang berkaitan dengan masalah dan tujuan penelitian. Dalam penelitian ini, dilakukan studi
mendalam mengenai strategi-strategi negosiasi yang dilakukan dalam akuisisi bisnis. Studi
literatur yang digunakan adalah penelitian-penelitian terdahulu, artikel, serta buku. Jenis
data yang digunakan juga data kualitatif. Sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh
Kartiningsih (2015) bahwa studi literatur ini juga memiliki tujuan untuk mencari dasar
Farah Putri Azzahra, Analisis Strategi Negosiasi dalam Proses
Akuisisi 5
penelitian yang tertuang pada landasan teori, kerangka berpikir, maupun hipotesis
penelitian.
Penelitian mengenai strategi negosiasi juga dilakukan dengan metode deskriptif
kualitatif. Metode deskriptif sesuai pendapat Moch. Nazir (2003: 54), adalah: Cara
mengetahui status kelas dari kelompok orang saat ini, objek, rangkaian kondisi, sistem
berpikir, atau peristiwa. Sedangkan, metode penelitian yang didasarkan pada filosofi pasca
prinsip yang biasa digunakan untuk mempelajari keadaan benda-benda alam, dan peneliti
memandang situasi secara objektif. Berfungsi sebagai sarana sentral untuk menjelaskan
atau berdasarkan fakta yang terlihat. Dalam penelitian ini, menghasilkan penelitian akan
memberikan gambaran jelas mengenai negosiasi dalam akuisisi bisnis dan strategi-strategi
dalam negosiasi tersebut.
Dalam proses negosiasi dalam akuisisi yang dilakukan oleh PT Mitra Adi Perkasa
kepada PT Premiere Doughnut Indonesia, dilakukan beberapa strategi negosiasi untuk
memastikan bahwa PT Mitra Adi Perkasa berhasil mendapatkan tawarannya, diantaranya:
1. Menumbuhkan kepercayaan
6 Matrik: Jurnal Manajemen, Strategi Bisnis dan Kewirausahaan Vol. XX, No. XX, XXX XXXX
3. Keuntungan bersama
PT Mitra Adi Perkasa dalam mengakuisisi PT Premiere Doughnut Indonesia
memiliki tujuan untuk mengoptimalkan potensi perusahaan yang bertujuan
untuk mengoptimalkan potensi perusahaan dengan target mendapatlan
pertumbuhan pendapatan yang optimal melalui diversifikasi usaha dan sinergi.
Hal ini membuat PT Premiere Doughnut Indonesia merasa diuntungkan,
mengingat PT Premiere Doughnut Indonesia mengalami penurunan pendapatan
penjualan selama 2 tahun terakhir. Selain itu, PT Mitra Adi Perkasa juga
memiliki anak perusahaan baru.
Proses akuisisi bisnis ini tentu memiliki manfaat bagi kedua pihak. Bagi pihak PT
Mitra Adi Perkasa, akuisisi PT Premiere Doughnut Indonesia memiliki manfaat:
Farah Putri Azzahra, Analisis Strategi Negosiasi dalam Proses
Akuisisi 7
SIMPULAN
REFERENSI