Anda di halaman 1dari 4

RESUME MATERI

BISNIS INTERNASIONAL C1
Nama : Sabrina Dinda Utami
Nim : 210910202031

Strategi untuk Menganalisis dan Memasuki Pasar Asing


Perusahaan yang ingin memasuki sebuah pasar internasional, maka harus mengamb il
langkah untuk memilih strategi yang memungkinkan perusahaan memperoleh keuntunga n
tergantung pada tujuan perusahaan dan karakteristik pasar. Untuk meminimalisir kerugian
yang di alami perusahaan, maka sebuah perusahaan harus melakukan analisa pasar, yaitu
sebuah metode analisis dan penilian pasar yang memungkikan manajemen untuk
mengidentifikasikan sejumlah kecil pasar yang diinginkan dengan mengeliminasi pasar-pasar
yang dianggap kurang menarik. Dalam meningkatkan pangsa pasar, pendapatan dan profit,
perusahaan harus melakukan tiga langkah sebagai berikut :

1. Melakukan penilaian terhadap pasar-pasar alternatif, yaitu mempertimbangka n


berbagai macam faktor seperti, potensi pasar, tingkat persaingan, lingkungan hukum
dan politik, dan pengaruh sosiokultural
2. Mengevaluasi biaya, keuntungan dan resiko memasuki masing- masing pasar
3. Memilih pasar yang paling potensial untuk dimasuki atau untuk melakukan ekspansi

Terdapat berbagai macam strategi dalam memasuki pasar internasional yaitu sebagai
berikut :

1. Ekspor
Ekspor merupakan tahapan umum yang dilakukan oleh beberapa perusahaan
dalam melakukan bisnis lintas negara. Terdapat beberapa jenis ekspor yaitu :
1. Ekspor Tidak Langsung (Indirect Exporting)
2. Ekspor langsung (Direct Exporting)
3. Transfer Intrakorporat (Intercorporate Transfer)
Menurut Siregar, et.all, ekspor memiliki keuntungan yaitu perusahaan dapat
mengendalikan keterpaparan finansialnya (financial exposure) pada pasar negara tujuan
yang dianggap sesuai dengan keinginan. Selain itu juga ekspor dapat memungkinka n
perusahaan masuk ke luar negeri secara bertahap sehingga perusahaan dapat menila i
kondisi lokal dan menyesuaikan produknya untuk memenuhi kebutuhan istime wa
konsumen negara tersebut. Namun, Ekspor juga memiliki kelemahan seperti rentan
terhadap hambatan dagang tarif dan non-tarif dan memiliki potensi terjadinya konflik
dengan distributor.
2. Aliansi Strategis
Dalam memasuki pasar internasional diperlukan sebuah aliansi strategis, yaitu
sebuah persetujuan kerjasama suatu perusahaan dengan perusahaan lain yang
berlangsung secara relatif, meliputi aliran dan keterkaitan sumberdaya atau struktur
governance dari organisasi otonom (Parkhe, 1993). Menurut Keegan dan Green (2005:
297-305) aliansi Strategis dibagi menjadi lima yaitu :
1. Lisensi (Licence agreement)
Menurut Sulasno (2019), lisensi merupakan kesepakatan kontrak sebuah
perusahaan di suatu negara memberikan lisensi penggunaaan hak kekayaan
intelektualnya (paten, merk dagang, nama merek, hak cipta atau rahasia dagang)
kepada suatu perusahaan di negara kedua dengan mendapatkan pembayaran
royalti. Lisensi internasional memiliki beberapa permasalahan dasar yaitu
diantaranya :
 Menentukan batas perjanjian
 Menentukan kompensasi
 Menyusun hak, keistimewaan dan batasan
 Menentukan jangka waktu
Keuntungan Lisensi : Dapat memperluas siklus produk perusahaan, pemberi
lisensi mengalami peningkatan penjualan atas pergantian suku cadang di luar
negeri, penerima lisensi akan mendapatkan hak proses dan teknologi sehingga
mengurangi biaya riset dan pengembangan.
Kerugian Lisensi : Penerima lisensi dapat menjadi pesaing dagang, penjual barang
atas merek tidak terkontrol dengan baik, banyak terdapat barang palsu, mutu
produk yang dihasilkan penerima lisensi buruk.
2. Franchise Internasional (Waralaba)
Merupakan badan usaha atau perorangan yang diberikan hak untuk
memanfaatkan dan menggunakan hak atas kekayaan intelektual atau ciri khas
usaha yang dimiliki franchisor (pemberi waralaba) dengan suatu imbalan
berdasarkan persyaratan dan penjualan barang dan jasa, dengan kata lain franchise
adalah suatu sistem pendistribusian, di mana pihak pertama yaitu pemberi waralaba
(franchisor) memberikan hak kepada pihak kedua yaitu franchisee untuk
mendistribusikan barang/jasa pada waktu dan area tertentu dengan menggunaka n
merek, logo, dan sistem operasi yang dimiliki dan dikembangkan oleh franchisor
(Farin, 2019).
Keunggulan : Penerima waralaba dapat masuk ke bisnis yang memiliki produk
dan sistem operasi yang sudah mapan dan terbukti kesuksesannya, dan pemilik
waralaba dapat melakukan ekspansi internasional dengan biaya dan risiko yang
relatif rendah.
Kelemahan : Kurangnnya kendali dari pembeli waralaba terhadap bisnisnya
sendiri, karena semua sistem telah ditentukan oleh pemilik waralaba.
3. Usaha Patungan (Joint venture)
Merupakan suatu bentuk partisipasi yang lebih ekstensif dipasar asing daripada
mengekspor atau memberikan lisensi. Usaha patungan atau Joint venture memilik i
struktur organisasi yang dua perusahaan bekerja sama dengan tujuan tertentu.
Usaha patungan memiliki keunggulan dan kelemahan yaitu ;
Keunggulan : Dapat memanfaatkan skala ekonomi dan spesialisasi, sumber
informasi akan semakin lengkap karena adanya perbaikan komunikasi dan
networking, meminimumkan resiko dan memungkinkan beroperasi secara global.
Kelemahan : Dalam melakukan joint venture adalah tanggung jawab terhadap
semua resiko dibagi antar masing- masing partner, resiko rahasia tersebar lebih
besar, resiko tertipu oleh partner usaha lebih besar, hutang perusahaan menjadi
tanggung jawab bersama, dan seluruh harta menjadi jaminan.
4. Kontrak Produksi
Dimana sebuah perusahaan hanya berkonsentrasi pada desain produk dan
pemasaran, dan mentransfer tanggung jawab untuk kepemilikan fasilitas- fasilitas
produksi.
5. Investasi Langsung
Investasi langsung dilakukan untuk menghindari hambatan tarif dan kuota,
pengalaman untuk mentransfer teknologi, dan menyediakan teknik manufaktur
baru.
DAFTAR PUSTAKA

Charity, D.S., Yulianto, E., dan Wilopo. (2016). Analisis Strategi dalam Memasuki Pasar
Internasional (Studi Kasus Pada PT Telekomunikasi Indonesia dalam Ekspansi di
Myanmar). Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 32 No. 1.
Farin, L. I. (2019). Analisis Sistem Waralaba (Franchise) pada sektor makanan menurut
Prinsip Ekonomi Islam: studi kasus Waralaba Sego Njamoer Surabaya. 1–80.
http://digilib.uinsby.ac.id/34720/
Febriyan, M., (2021). Strategi- Strategi untuk Menganalisis dan Memasuki Pasar Asing.
Pontianak: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Institut Agama Islam Negeri (IAIN)
Pontianak.
Keegan, W.J. dan Green, M.C. (2005). Global Marketing. Fourth Edition. USA: Pearson
Prentice Hall.
Parkhe, A. (1993): Strategic Alliance Structuring: A Game Theoretic and Transaction Cost
Examination of Interfirm Cooperation, in: The Academy of Management Journal, Vol.
36, 4, p. 794-829.
Siregar, W. S., Lubis, S. S., Pasaribu, H. M. H., & Manajemen, P. S. (2021). Strategi
pemasaran ekspor dalam memasuki pasar global. 15(2).
Sulasno, S. (2019). Lisensi Hak Kekayaan Intelektual (Hki) Dalam Perspektif Hukum
Perjanjian Di Indonesia. ADIL: Jurnal Hukum, 3(2), 352.
https://doi.org/10.33476/ajl.v3i2.815

Anda mungkin juga menyukai