Anda di halaman 1dari 7

KOMUNIKASI EFEKTIF ANTAR PEMBERI PELAYANAN DI RUMAH

SAKIT

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSUD 1/6
AW. Sjahranie

STANDAR Ditetapkan Plt Direktur ,


Tanggal Terbit
PROSEDUR
01 Januari 2019 dr. David Hariadi Masjhoer, Sp.OT
OPERASIONAL
NIP. 196503141998031003

Penyampaian informasi kepada pasien dan keluarga mengenai


PENGERTIAN
jenis asuhan dan pelayanan serta akses untuk memperolehnya.
Sebagai acuan dalam melaksanakan proses kerja bagi sumber
daya manusia yang ada di dalam RSUD Abdul Wahab Sjahranie
Samarinda
1. Memudahkan SDM anar unit pelayanan dalam memahami
pesan yang disampaikan dan informasi yang disampaikan
dapat menimbulkan feedback dari komunikan.
2. Meminimalisir kejadian yang tidak diharapkan di Rumah
Sakit.
3. Agar pasien memperoleh pelayanan yang maksimal di
masing – masing unit pelayanan.
TUJUAN
4. Memudahkan staf antar klinis dalam memahami pesan
yang disampaikan
5. Meminimalisir kejadian yang tidak diharapkan di rumah
sakit
6. Agar pelayanan transfer pasien dilaksanakan secara
profesional dan berdedikasi tinggi.
7. Agar proses transfer pasien berlangsung dengan aman dan
lancar serta pelaksanaannya sangat memperhatikan
keselamatan pasien serta sesuai dengan prosedur yang
telah ditetapkan

KEBIJAKAN SK Direktur Nomor : .............. tentang Kebijakan Manajemen


KOMUNIKASI EFEKTIF ANTAR PEMBERI PELAYANAN DI RUMAH
SAKIT

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSUD 2/6
AW. Sjahranie
Komunikasi dan Edukasi di RSUD A.Wahab Sjahranie Samarinda
Proses Transfer Internal Pasien:
1. Pasien yang akan ditransfer dilakukan levelisasi
2. Pengambil keputusan untuk melakukan transfer
dilakukan oleh DPJP atau jika oleh dokter jaga maka
harus sepengetahuan dan persetujuan DPJP.
3. Transfer pasien dilakukan dalam kondisi pasien sudah
stabil (ika pasien berada di IGD dan Kamar Operasi).
4. Jika pasien berada di bangsal, segera ditransfer sesuai
MEWS kecuali pasien mengalami henti nafas dan atau
jantung segera aktifkan code blue (lihat panduan Code
Blue).
5. Menyampaikan kepada pasien (ika kondisinya
memungkinkan) dan keluarga pasien bahwa akan
dilakukan
6. Trasnfer ke ruang rawat inap atau rawat intensif atau
kamar operasi
7. Jika pasien dan/atau keluarga pasien menyetujui
PROSEDUR dilakukan transfer maka dokumentasikan dalam
persetujuan tindakan transfer. Jika menolak maka
dokumentasikan dalam penolakantindakan transfer.
8. Saat pasien siap ditransfer DPJP atau dokter jaga atau
perawat harus menghubungi bagian/unit/ruangan yang
akan dituju dengan teknik SBAR.
9. Seluruh peralatan dan obat-obatan dicek ulang oleh
petugas transfer.
10. Monitoring saat transfer
11. Petugas transfer melakukan serah terima dengan
petugas di bagian/unit/ruangan yang dituju dengan
teknik SBAR.
12. Proses transfer didokumentasikan di lembar transfer
pasien dalam rekam medis.
KOMUNIKASI EFEKTIF ANTAR PEMBERI PELAYANAN DI RUMAH
SAKIT

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSUD 3/6
AW. Sjahranie
Teknik komunikasi antar PPA pelayanan di rumah sakit:
1. Antar pelayanan klinik dengan non klinik
Saluran komunikasi dapat dilakukan melalui morning
report.
2. Antar unit pelayanan di rumah sakit (IGD ke RI/HCU, RI
ke HCU dan HCU ke RI)
Pasien sering berpindah (transfer) pelayanan di rumah
sakit. Saat perpindahan pasien maka terjadi juga
perpindahan tim pelayanan.
Perpindahan pasien dari satu tim pelayanan ke tim
pelayanan yang lain harus diikuti oleh perpindahan
informasi kesehatan pasien. Alat komunikasi pasien antar
tim pelayanan adalah rekam medis atau ringkasannya .
Ringkasan transfer Rekam medis sebagai sarana komunikasi
transfer pasien mengandung :
a. Alasan masuk rumah sakit
b. Temuan yang signifikan
c. Diagnose yang telah ditegakkan
d. Tindakan yang telah diberikan
e. Obat-obatan yang telah diberikan
f. Kondisi pasien saat dipindah

3. Antar shift pemberi pelayanan klinik (operan pertukaran


shift jaga)
4. Antar DPJP dengan DU (Dokter Umum)
a. Pelayanan medis di Rumah Sakit Umum Daerah
A. W Sjahranie dilaksanakan oleh dokter spesialis
dan dokter umum.
b. Jika oleh karena suatu sebab dokter spesialis
tidak dapat melaksanakan tugasnya, maka yang
bersangkutan wajib melapor kepada atasan dan
mendelegasikan tugas-tugas kepada dokter
spesialis di lingkungan SMFnya.
c. Apabila di suatu SMF hanya ada satu orang
dokter spesialis atau jika semua dokter spesialis
disuatu SMF berhalangan hadir (tugas), maka
KOMUNIKASI EFEKTIF ANTAR PEMBERI PELAYANAN DI RUMAH
SAKIT

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSUD 4/6
AW. Sjahranie
Kepala SMF wajib mendelegasikan tugas-tugas
pelayanan kesehatan kepada dokter umum
(asisten), sesuai dengan kompetensinya yang
ditentukan oleh dokter spesialis yang
bersangkutan.
d. Pada kasus tertentu baik dari rawat jalan
maupun rawat inap yang memerlukan
pengelolaan medis oleh lebih dari satu
DPJP/bidang SMF lain sesuai dengan
kewenangan klinisnya, DPJP utama wajib
melalukan konsul dalam hal:
Konsul Minta Pendapat
Apabila hanya diperlukan untuk memperoleh
informasi dan pertimbangan dari SMF lain tanpa
mendapat penanganan lanjutan dari SMF
tersebut.
Konsul Alih Rawat
Dilakukan apabila suatu kasus yang awalnya
dirawat oleh suatu SMF dan ternyata sudah tidak
perlu mendapatkan perawatan dari SMF
tersebut, sedangkan lebih tepat dirawat oleh
SMF lain
Konsul Rawat Bersama
Apabila terdapat kasus yang bersifat komplek
dan harus mendapat penanganan lebih dari satu
bidang ilmu/SMF dengan DPJP Utama adalah
bidang SMF yang tingkat kegawatannya paling
tinggi.
e. Segala bentuk transformasi antar DPJP
dituangkan dalam form konsul yang tersedia dan
diletakan dalam les pasien
f. Segala perihal keperluan konsul antarDPJP harus
dijelaskan kepada pasien mengenai maksud dan
tujuannya

5. Antar DPJP
a. Pelayanan medis di RSUD A.W Sjahranie
KOMUNIKASI EFEKTIF ANTAR PEMBERI PELAYANAN DI RUMAH
SAKIT

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSUD 5/6
AW. Sjahranie
dilaksanakan oleh dokter spesialis dan dokter umum.
b. Jika oleh karena suatu sebab dokter spesialis tidak
dapat melaksanakan tugasnya, maka yang
bersangkutan wajib melapor kepada atasan dan
mendelegasikan tugas-tugas kepada dokter spesialis
di lingkungan SMFnya.
c. Apabila di suatu SMF hanya ada satu orang dokter
spesialis atau jika semua dokter spesialis disuatu
SMF berhalangan hadir (tugas), maka Kepala SMF
wajib mendelegasikan tugas-tugas pelayanan
kesehatan kepada dokter umum (asisten), sesuai
dengan kompetensinya yang ditentukan oleh dokter
spesialis yang bersangkutan.
d. Pada kasus tertentu baik dari rawat jalan
maupun rawat inap yang memerlukan
pengelolaan medis oleh lebih dari satu
DPJP/bidang SMF lain sesuai dengan
kewenangan klinisnya DPJP Utama wajib
melalukan konsul dalam hal:
1) Konsul Minta Pendapat
Apabila hanya diperlukan untuk memperoleh
informasi dan pertimbangan dari SMF lain tanpa
mendapat penanganan lanjutan dari SMF
tersebut.
2) Konsul Alih Rawat
Dilakukan apabila suatu kasus yang awalnya
dirawat oleh suatu SMF dan ternyata sudah
tidak perlu mendapatkan perawatan dari SMF
tersebut, sedangkan lebih tepat dirawat oleh
SMF lain.
3) Konsul Rawat Bersama
Apabila terdapat kasus yang bersifat komplek
dan harus mendapat penanganan lebih dari
satu bidang ilmu/SMF dengan DPJP Utama
adalah bidang SMF yang tingkat kegawatannya
paling tinggi.
4) Segala bentuk transformasi antar DPJP
dituangkan dalam form konsul yang tersedia
KOMUNIKASI EFEKTIF ANTAR PEMBERI PELAYANAN DI RUMAH
SAKIT

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSUD 6/6
AW. Sjahranie
dan diletakan dalam les pasien.
5) Segala perihal keperluan konsul antar DPJP
harus dijelaskan kepada pasien mengenai
maksud dan tujuannya.

6. Antar DPJP dengan perawat


a. Pelayanan medis di Rumah Sakit Tk.IV Singaraja
dilaksanakan oleh dokter spesialis,dokter umum
dan perawat.
b. Perawat UGD, Poliklinik dan Ruangan wajib
melaksanakan instruksi dari DPJP dalam
pemberian pelayanan medis pasien yang ditulis
form perkembangan penyakit pasien.
c. Segala tindakan yang dilakukan oleh perawat
atas instruksi DPJP harus tercatat dalam form
tindakan keperawatan dan apabila terjadi
sesuatu pada pasien setelah diberikan tindakan
segera dan perawat harus wajib melaporkan ke
DPJP yang merawat.

7. Antar dokter jaga dan antar perawat jaga (shift jaga)


1. Diinformasikan jumlah pasien.
2. Permasalahan yang ada
3. Keadaan pasien-pasien yang bermasalah

8. Antar shift FO, shift Kasir


a. Sift sebelumnya menjelaskan keadaan secara
umum
b. Menjelaskan permasalahan selama jaga
c. Instruksi yang terbaru dari atasannya
d.
UNIT TERKAIT 1. Instalasi Rawat Jalan
2. Instalasi Rawat Inap
3. Instalasi Gawat Darurat
4. Instalasi Farmasi
5. Instalasi Gizi
KOMUNIKASI EFEKTIF ANTAR PEMBERI PELAYANAN DI RUMAH
SAKIT

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSUD 7/6
AW. Sjahranie
6. Instalasi Rehabilitasi medik
7. Rekam Medis
8. Semua SMF
9. Kamar Jenazah
10. PKRS

Anda mungkin juga menyukai