Anda di halaman 1dari 11

GAMBARAN KEPERCAYAAN DIRI (SELF-CONFIDENCE)

PADA MAHASISWA AKTIF BERORGANISASI


DI FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA BANDUNG

Agus Miraj Darajat


Universitas Bhakti Kencana Bandung
Email : agus.miraj@bku,ac.id
Septiani Vena Shobari
Universitas Bhakti Kencana Bandung
Universitas Bhakti Kencana Jl. Cibiru no 754
Email : venaseptiani29@gmail.com
Universitas Bhakti Kencana Bandung Jl.Soekarno Hatta 754 Kota Bandung

Abstrak : Kepercayaan diri adalah suatu kebutuhan psikologis yang akan timbul
jika ada pemenuhan kebutuhan dihargai serta menghargai. Rasa percaya diri bisa
dibangun dengan berbagai macam bentuk kegiatan, salah satunya yaitu dengan aktif
dalam berorganisasi. Tujuan penelitian untuk mengidentifikasi gambaran
kepercayaan diri (self-confidence) pada mahasiswa aktif berorganisasi di Fakultas
Keperawatan Universitas Bhakti Kencana Bandung. Jenis penelitian deskriptif
kuantitatif. Populasi sebesar 85 mahasiswa organisasi dengan teknik sampling, total
sampling dengan sampel sebanyak 85 responden. Instrument penelitian
menggunakan kuesioner kepercayaan diri (self-confidence) dan di analisis
menggunakan analisis univariat. Hasil analisis data menunjukan bahwa secara
keseluruhan kepercayaan diri (self-confidence) pada mahasiswa berorganisasi di
Fakultas Keperawatan Universitas Bhakti Kencana Bandung pada kategori sedang
dengan persentase sebesar 68,2%. Aspek yang paling tinggi yaitu pada aspek
memandang segala sesuatu secara positif, didapatkan hasil akhir penelitian berada
dalam kategori tinggi dengan persentase sebesar 50,6%. Mahasiswa merasa bahwa
dengan mengikuti organisasi memberikan hal positif dalam dirinya yaitu terutama
dalam meningkatkan rasa percaya diri dengan mahasiswa dapat menyesuaikan diri
dan berkomunikasi di berbagai situasi. Diharapkan mahasiswa dapat meningkatkan
rasa percaya diri dengan melatihnya melalui sarana yang ada di dalam organisasi
yaitu dengan aktif memberikan ide dan gagasan pada setiap mengikuti suatu
diskusi.

Kata Kunci : Kepercayaan Diri, Mahasiswa, Organisasi

Abstract : Confidence is a psychological need that will arise if there is fulfillment


of the need to be valued and appreciated. Confidence can be built with various
forms of activity, one of which is by being active in organizations. The aim of the
study was to identify self-confidence in active student organizations at the Faculty
of Nursing, Bhakti Kencana University, Bandung. This type of quantitative
descriptive research. The population is 85 student organizations with sampling
technique, total sampling with a sample of 85 respondents. The research instrument
used a self-confidence questionnaire and was analyzed using univariate analysis.
The results of the data analysis show that overall self-confidence in student
organizations at the Faculty of Nursing, Bhakti Kencana University, Bandung is in
the moderate category with a percentage of 68.2%. The highest aspect is the aspect
of looking at everything positively, the final results of the study are in the high
category with a percentage of 50.6%. Students feel that joining the organization
gives positive things to them, especially in increasing their self-confidence by being
able to adapt and communicate in various situations. It is hoped that students can
increase their self-confidence by training them through the existing facilities within
the organization, namely by actively providing ideas and ideas every time they
participate in a discussion.

Keywords: Self Confidence, Students, Organization

PENDAHULUAN
Mahasiswa adalah seseorang calon sarjana yang menghadiri lembaga pasca
sekolah menengah, dididik, dan diharapkan menjadi calon intelektual. Mahasiswa
keperawatan adalah mereka yang mempersiapkan diri untuk bekerja sebagai
perawat di masa depan (Chalidaziah & Nasir, 2021). Mahasiswa saat ini sedang
dalam masa remaja. Masa remaja merupakan masa pertumbuhan dan
perkembangan menuju kedewasaan. Akibatnya, sangat penting bagi siswa untuk
dapat memaksimalkan potensi mereka. Namun, seorang remaja harus percaya diri
terlebih dahulu dan mampu mendukung perkembangan dirinya sendiri serta
lingkungan yang mendukung penampilannya (Naim, 2017). Keaktifan
berorganisasi yaitu salah satu cara dalam menyalurkan minat bakat mahasiswa yang
dapat meningkatkan kualitas mahasiswa dan perguruan tinggi (Fahriyanto.
Sulistari, 2020). Pada penelitian Chalidaziah & Nasir (2021) Menunjukkan hasil
Kepercayaan diri siswa yang berpartisipasi berada pada kategori tinggi, dengan
proporsi sebesar 73,86%. Akibatnya, semakin lama siswa menjadi bagian dari suatu
organisasi, mereka menjadi semakin percaya diri. Rasa percaya diri mahasiswa
yang tinggi dapat dikaitkan dengan rasa tanggung jawab terhadap kepercayaan yang
dimiliki mahasiswa selama mengikuti organisasi. Berdasarkan studi pendahuluan
yang telah dilakukan oleh peneliti dari 9 mahasiswa, 6 mahasiswa Fakultas
Keperawatan mengatakan merasa minder jika berada di tengah banyak orang serta
tidak merasa yakin dengan kemampuan dirinya, jika berbicara didepan orang
banyak merasa gugup tid
ak percaya bahwa dirinya bisa menyampaikan sesuatu, tidak berperan aktif saat
berdiskusi dan tidak berusaha keras agar tercapai tujuan organisasi, mudah putus
asa jika dihadapi dengan tugas yang sulit dan banyak, mudah cemas jika
menghadapi suatu masalah yang ada di organisasi, tidak pernah memberikan
masukan kritik dan saran mengenai issue yang terjadi di lingkungan kampus
maupun lingkungan sekitar.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif, bertujuan untuk
mengidentifikasi gambaran kepercayaan diri (self-confidence) pada mahasiswa
aktif berorganisasi di Fakultas Keperawatan Universitas Bhakti Kencana Bandung.
METODE
Jenis penelitian ini menggunakan deskriptif kuantitatif. Penelitian ini
dilaksanakan pada bulan Januari-Juli 2022 di Fakultas Keperawatan Universitas
Bhakti Kencana Bandung dengan jumlah populasi 85 mahasiswa. Teknik sampling
yang digunakan adalah Total Sampling didapatkan 85 sampel. Instrumen penelitian
yang digunakan adalah kuesioner kepercayaan diri (self-confidence) berbentuk
google form dengan jawaban menggunakan skala likert. Analisis dalam penelitian
ini menggunakan analisis univariat dengan hasil ukur “Tinggi, Sedang, Rendah,
Sangat Rendah” Hasil validitas instrumen kepercayaan diri diperoleh dengan 0,316
serta nilai Cronbach’s alpha (0,904).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 5.1.1
Hasil Perhitungan Aspek Berani Menyampaikan Pendapat
No Kategori F %
1 Tinggi 16 18,8
2 Sedang 59 69,4
3 Rendah 10 11,8
4 Sangat Rendah - -
Total 85 100
Aspek berani menyatakan pendapat memiliki 5 item pernyataan. Jadi, pada
tabel tersebut dapat dilihat secara jelas aspek berani menyatakan pendapat, sebagian
besar 59 orang mahasiswa yang berada dalam kategori sedang dengan persentase
sebesar 69,4%.
Tabel 5.1.2
Hasil Perhitungan Aspek Selalu Optimis Dalam
Mengerjakan Suatu Pekerjaan
No Kategori F %
1 Tinggi 13 15,5
2 Sedang 67 78,8
3 Rendah 5 5,9
4 Sangat Rendah - -
Total 85 100
Aspek selalu optimis dalam mengerjakan suatu pekerjaan memiliki 5 item
pernyataan. Berdasrkan tabel diatas dapat dilihat persentase dari aspek optimis
dalam mengerjakan suatu pekerjaan, hampir seluruhnya 67 orang mahasiswa
berada dalam kategori sedang dengan persentase tertinggi sebesar 78,8%.
Tabel 5.1.3
Hasil Perhitungan Aspek Bersifat Kreatif dan Dinamis
No Kategori F %
1 Tinggi 8 9,4
2 Sedang 52 61,2
3 Rendah 25 29,4
4 Sangat Rendah - -
Total 85 100
Aspek bersifat kreatif dan dinamis meiliki 5 item pernyataan. Berdasarkan
tabel diatas dapat dilihat dari persentase aspek bersifat kreatif dan dinamis, sebagian
besar 52 orsang mahasiswa berada dalam kategori sedang dengan persentase
tertinggi sebesar 61,2%.
Tabel 5.1.4
Hasil Perhitungan Aspek Memiliki Harga Diri Yang Positif
No Kategori F %
1 Tinggi 35 41,2
2 Sedang 47 55,3
3 Rendah 5 3,5
4 Sangat Rendah - -
Total 85 100
Aspek memiliki harga diri yang positif memiliki 3 item pernyataan.
Berdasarkan tabel diatas pada aspek meiliki harga diri yang positif sebagian besar
47 orang mahasiswa berada dalam kategori sedang dengan persentase tertinggi
sebesar 55,3%.
Tabel 5.1.5
Hasil Perhitungan Aspek Memandang Segala Sesuatu Secara Positif
No Kategori F %
1 Tinggi 43 50,6
2 Sedang 40 47,1
3 Rendah 2 2,4
4 Sangat Rendah - -
Total 85 100
Aspek memandang segala sesuatu secara positif dengan 3 item pernyataan.
Berdasarkan tabel diatas pada aspek memandang segala sesuatu secara positif,
sebagian besar 43 orang mahasiswa berada dalam kategori tinggi dengan persentase
tertinggi sebesar 50,6%.
Tabel 5.1.6
Hasil Perhitungan Aspek Menghargai Keberadaan Orang Lain
No Kategori F %
1 Tinggi 17 20,0
2 Sedang 56 65,9
3 Rendah 12 14,1
4 Sangat Rendah - -
Total 85 100
Apek menghargai keberadaan orang lain meiliki 6 item pernyataan. Dari tabel
diatas dengan aspek menghargai keberadaan orang lain, sebagian besar 56 orang
mahasiswa berada dalam kategori sedang dengan persentase sebesar 65,9%.
Tabel 5.1.7
Hasil Perhitungan Aspek Menghadapi Segala Permasalahan Yang
Dihadapinya
No Kategori F %
1 Tinggi 13 15,3
2 Sedang 56 65,9
3 Rendah 16 18,8
4 Sangat Rendah - -
Total 85 100
Aspek tentang menghadapi segala permasalahan yang dihadapi memiliki 5
item pernyataan. Dari tabel diatas dapat dilihat dari aspek menghadapi segala
permasalahn yang dihadapinya sebagian besar 56 orang mahasiswa berada dalam
kategori sedang dengan persentase tertinggi sebesar 65,9%.
Tabel 5.1.8
Gambaran Kepercayaan Diri Pada Mahasiswa Aktif Berorganisasi Di
Fakultas Keperawatan Universitas Bhakti Kencana Bandung
No Kepercayaan Diri F %
1 Tinggi 27 31,8
2 Sedang 58 68,2
3 Rendah - -
4 Sangat Rendah - -
Total 85 100
Berdasarkan tabel 5.1.8 tingkat kepercayaan diri mahasiswa yang aktif
berorganisasi di Fakultas Keperawatan Universitas Bhakti Kencana Bandung
terdapat hampir setengahnya 27 responden mahasiswa berada pada kategori tinggi
dengan persentase mencapai 31,8% dan sebagian besar 58 responden mahasiswa
pada kategori sedang dengan persentase sebesar 68,2%. Tidak satupun terdapat
mahasiswa yang berada dalam kategori rendah dan sangat rendah dengan
persentase sebesar 0%. Jadi tingkat kepercayaan diri mahasiswa yang aktif
berorganisasi berada dalam kategori sedang.
Berdasarkan tabel 5.1.8 tingkat kepercayaan diri pada mahasiswa yang aktif
berorganisasi di Fakultas Keperawatan Universitas Bhakti Kencana Bandung
sebagian besar mahasiswa yaitu dari 85 mahasiswa, 58 mahasiswa (68,2%)
memiliki kepercayaan diri sedang. Artinya kepercayaan diri mahasiswa yang aktif
berorganisasi di Fakultas Keperawatan Universitas Bhakti Kencana Bandung
berada dalam kategori sedang, dimana tingkat kepercayaan diri mahasiswa tersebut
berada dalam kategori tidak tinggi tidak pula rendah.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Saputra (2018) yaitu, mahasiswa
yang memiliki kepercayaan diri terdapat pada kategori sedang dengan presentase
59% sebanyak 24 subjek penelitian dari 40 subjek penelitian. Mahasiswa harus
memiliki tingkat kepercayaan diri yang tinggi. Rasa percaya diri akan
memungkinkan seseorang untuk lebih terlibat dalam suatu organisasi dengan
mendorong orang lain untuk melakukan hal yang sama (Amri, 2018). Menurut
Ghufron dan Risnawati (2020), terlibat dalam organisasi merupakan salah satu
variabel yang dapat mempengaruhi kepercayaan diri seseorang. Hal ini dikarenakan
sumber energi terpenting untuk mengembangkan rasa percaya diri seseorang adalah
pemahaman dan pengetahuan seseorang. Untuk memperluas wawasan dan
pengetahuan perlu meningkatkan kualitas komunikasi dan pergaulan, aktif
berinteraksi dengan orang lain, berdiskusi, dan berpartisipasi dalam kegiatan
organisasi. (Surya dalam Sheilla et al., 2017). Dalam organisasi, mahasiswa juga
harus bersedia untuk mengungkapkan pendapat mereka dan memberikan argumen
yang bertentangan dengan pendapat orang lain (Chalidaziah & Nasir, 2021).
Dalam teori Hartono (dalam Sahputra 2018) aspek kepercayaan diri dinilai dari
berani menyatakan pendapat dimana mahasiswa aktif dan mampu menyatakan
pendapatnya ketika berada didalam forum. Selalu optimis dalam mengerjakan suatu
pekerjaan sehingga mahasiswa tidak mudah putus asa dalam megerjakan suatu
pekerjaan. Lalu, bersifat kreatif dan dinamis diamana mahasiswa mampu secara
cepat mengambil keputusan disetiap saat dan tidak mudah berubah-ubah dalam
keputusan yang diambil. Memiliki harga diri yang positif yang mana mahasiwa
mampu bersyukur dengan keadaan dirinya. Selanjutnya, memandang segala sesuatu
secara positif yang mana mahasiswa tidak mudah menjusitifikasi sesuatu bahwa itu
buruk. Kemudian, menghargai keberadaan orang lain dimana mahasiswa agar tidak
egois akan diri sendiri dan dapat menghargai keberadaan orang lain. Terakhir,
tenang menghadapi segala permasalahan yang dihadapinya diamana agar
mahasiswa mampu tidak mudah panik dalam menghadapi permsalahan dirinya.
Berdasarkan hasil analisis angket rasa percaya diri aspek yang paling tinggi
yaitu pada aspek memandang segala sesuatu secara positif. Berdasarkan tabel 5.1.6
didapatkan hasil akhir penelitian sebagian besar 43 orang mahasiswa berada dalam
kategori tinggi dengan persentase sebesar 50,6%. Pada aspek memandang segala
sesuatu secara positif mahasiswa paling banyak memilih jawaban pernyataan
favorable pada nomor 27 sebanyak 39 responden dimana isi instrumennya yaitu,
keberhasilan adalah keyakinan akan kemampuan diri sendiri. Mahasiswa yang
paling banyak memilih jawaban unfavorable pada nomor 20 sebanyak 12 responden
dengan isi instrumennya, jika terjadi suatu permasalahan maka saya termasuk orang
yang mudah menyerah. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Saputra
(2018) berpikir positif dalam suatu organisasi merupakan aktivitas berfikir yang
kita lakukan dengan tujuan untuk membangun aspek positif pada diri kita yang
berupa potensi semangat dan tekad maupun keyakinan diri. Keyakinan adalah
penilaian positif terhadap kompetensi atau kemampuan diri sendiri dalam
menghadapi berbagai hambatan, tantangan, atau situasi guna membendung
berbagai pengaruh buruk atau negatif dari kondisi yang tidak pasti sehingga
seseorang dapat dengan mudah mencapai kesuksesan dan kesuksesan tanpa
bergantung pada pihak ketiga. (Sulfemi, 2020). Sehingga dengan mahasiswa
memandang segala sesuatu secara positif, mahasiswa tidak mudah menjusitifikasi
sesuatu bahwa itu buruk. Kekuatan positif berasal dari pikiran yang menyebabkan
semua organ tubuh bertindak; pikiranlah yang memengaruhi perasaan kekuatan
atau keberanian saat membuat keputusan. Yang terpenting adalah mengatur otak
kita agar kita dapat melihat segala sesuatu dengan baik.
Aspek yang paling rendah yaitu aspek bersifat kreatif dan dinamis berdasarkan
hasil penelitian hampir setengahnya 25 orang mahasiswa berada dalam kategori
rendah dengan persentase sebesar 29,4%. Pada aspek bersifat kreatif dan dinamis
paling banyak memilih jawaban pernyataan favorable pada nomor 16 sebanyak 35
responden dimana isi instrumennya yaitu, ketika saya mengalami masalah saya
berpikir dan berusaha untuk menyelesaikannya. Mahasiswa yang paling banyak
memilih jawaban unfavorable pada nomor 11 sebanyak 8 responden dengan isi
instrumennya, saya orang yang kurang kreatif dalam mengkonsep suatu hal.
Menurut Widyatun (dalam Saputra, 2018) kreatif adalah kemampuan untuk
menyelesaikan suatu masalah dan menciptakan ide-ide fungsi kegunaaanya secara
penuh untuk berkembang. Kepercayaan yang tinggi sangat penting dalam
memberikan kontribusi yang berarti dalam proses kehidupan seseorang karena jika
individu memiliki kepercayaan diri yang tinggi maka akan timbul motivasi dalam
diri individu tersebut untuk melakukan berbagai hal dalam hidupnya, dan dengan
kepercayaan diri individu tersebut dapat meningkatkan kreativitasnya (Amri,
2018). Dengan mahasiswa memiliki sifat kreatif dan dinamis diharapkan
mahasiswa mampu secara cepat mengambil keputusan disetiap saat dan tidak
mudah berubah-ubah dalam keputusan yang diambil. Kepribadian yang kreatif dan
dinamis dapat dibentuk dengan cara yang sederhana, yaitu dengan membiasakan
diri menggunakan waktu secara lebih efisien dan membangkitkan bakat,
kemampuan, atau potensi kepribadian secara maksimal.
Percaya diri adalah sikap atau keyakinan terhadap kemampuan diri sendiri,
sehingga dalam tindakannya tidak terlalu cemas, merasa bebas melakukan sesuatu
dengan caranya sendiri dan bertanggung jawab atas tindakannya, santun dalam
berinteraksi dengan orang lain, memiliki dorongan berprestasi, dan menyadari
kelebihan dan kekurangan diri sendiri. Proses mengembangkan rasa percaya diri
melibatkan belajar bagaimana menanggapi beragam isyarat dari luar diri sendiri
melalui interaksi dengan lingkungan seseorang (Amri, 2018). Dengan kepercayaan
diri yang cukup, seseorang individu akan dapat mengaktualisasikan potensi yang
dimilikinya dengan yakin dan mantap (Amri, 2018). Keyakinan juga dapat dilihat
dalam menerima kegagalan dan melampaui kekecewaan yang dihasilkan oleh satu
peristiwa. Akibatnya, kepercayaan diri tidak terbatas pada kepercayaan diri. Anda
akan melatih diri untuk tidak menyerah dan memiliki hati yang besar jika Anda
memiliki pola pikir yang percaya diri.
Memahami dan percaya bahwa setiap manusia memiliki kekuatan dan
kekurangan yang unik adalah salah satu langkah pertama dan terpenting dalam
mengembangkan kepercayaan diri. Kelebihan yang ada dalam diri seseorang harus
dipupuk dan dimanfaatkan agar menjadi produktif dan berharga bagi orang lain
(Ramadhani & Putrianti, 2017). Ciri-ciri kepercayaan diri yang tinggi dapat dilihat
pada kemampuan seseorang bersikap tenang dalam melakukan segala sesuatu,
menetralisir ketegangan dalam berbagai situasi, beradaptasi dan berkomunikasi
dalam berbagai situasi, memiliki kondisi mental dan fisik yang cukup, serta
bereaksi positif dalam berbagai situasi. situasi. dalam menghadapi masalah-
masalah aktual (Umar, 2011). Individu yang kurang percaya diri seringkali
melakukannya karena mereka tidak mendidik diri mereka sendiri dan malah
mengandalkan orang lain untuk menyelesaikan sesuatu bagi mereka. Semakin besar
kepercayaan diri Anda, semakin besar ambisi Anda (Amri, 2018).
Hasil analisis dan teori diatas peneliti menyimpulkan bahwa dalam
menjalankan kegiatan organisasi, mahasiswa Fakultas Keperawatan Bhakti
Kencana Bandung memiliki rasa percaya diri yang sedang. Artinya, rasa percaya
diri yang dimiliki oleh mahasiswa yang mengikuti organisasi berada pada rata-rata
atau tidak rendah dan tidak tinggi pula. Dimana menurut Amri (2018) Seseorang
dengan rasa percaya diri yang tinggi sangat berarti dalam menciptakan kontribusi
yang berarti dalam proses kehidupan seseorang, karena jika individu tersebut
memiliki rasa percaya diri yang tinggi maka motivasi untuk melakukan sesuatu
dalam hidupnya akan muncul. Individu dengan kepercayaan diri dapat
meningkatkan daya cipta dan sikap pengambilan keputusan mereka.
Sehingga rasa kepercayaan diri mahasiswa yang mengikuti organisasi di
Fakultas Keperawatan Universitas Bhakti Kencana Bandung masih perlu untuk
ditingkatkan lagi. Kunci motivasi diri adalah percaya diri. Kita tidak bisa hidup
dengan baik tanpa rasa percaya diri, yang dibutuhkan setiap hari dalam berbagai
hal, termasuk optimalisasi organisasi. Tingkat kepercayaan diri yang tinggi
membantu kita membuat keputusan, menjalin pertemanan, membangun koneksi,
dan mempertahankan kinerja kita di sekolah atau di tempat kerja.
SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan penjelasan sebelumnya mengenai hasil penelitian kepercayaan
diri pada mahasiswa yang aktif berorganisasi di Fakultas Keperawatan Universitas
Bhakti Kencana Bandung dari 85 responden mahasiswa, sebagian besar 58
responden mahasiswa berada pada kategori sedang dengan persentase sebesar
68,2%. Berdasarkan hasil analisis angket rasa percaya diri aspek yang paling tinggi
yaitu pada aspek memandang segala sesuatu secara positif, didapatkan hasil akhir
penelitian sebagian besar 43 orang mahasiswa berada dalam kategori tinggi dengan
persentase sebesar 50,6%. Diharapkan peneliti selanjutnya tidak hanya meneliti
kepercayaan diri pada mahasiswa yang aktif berorganisasi saja dan juga faktor-
faktor lain yang dapat mempengaruhi kepercayaan diri pada mahasiswa seperti
faktor masyarakat dan pekerjaan sesuai dengan fenomena yang terjadi.
UCAPAN TERIMAKASIH
Peneliti mengucapkan terimakasih banyak kepada Agus Mi’raj D., S.Kep.,
Ners., M.Kep selaku Pembimbing I yang telah memberikan semangat, motivasi,
saran dan arahan kepada penulis selama proses penyusunan proposal penelitian.
Raihany Sholihatul Mukaromah,S.Kep.,Ners.,M.Kep selaku Pembimbing II yang
telah memberikan motivasi, saran dan bimbingan kepada penulis selama proses
penyusunan proposal penelitian. Terimakasih banyak juga peneliti ucapkan kepada
mahasiswa yang aktif berorganisasi di Fakultas Keperawatan Universitas Bhakti
Kencana Bandung telah bersedia terlibat dalam penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA
Chalidaziah, W., & Nasir, M. (2021). Kepercayaan Diri Mahasiswa Aktif
Organisasi. 2(2), 96–101.
Naim, HR, Arlizon, R., & Yakub, E. (2017). Perbedaan Kepercayaan Diri Siswa
yang Aktif Organisasi dengan Siswa yang Tidak Aktif Organisasi (Disertasi
Doktor, Universitas Riau).
Fahriyanto. Sulistari, Entri. (2020). Pengaruh Keaktifan Berorganisasi dan
Manajemen Waktu Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Jurnal,
35(9), 178–184.
Saputra, W., Sofah, R., & Harlina, H. (2018). Kepercayaan Diri Mahasiswa Yang
Aktif Berorganisasi Di Lingkungan Fkip Universitas Sriwijaya (Doctoral
dissertation, Sriwijaya University).
Ghufron & Risnawati. (2020). Teori-Teori Psikologi. Yogyakarta: ArRuzz Media.
Amri, S. (2018). Pengaruh Kepercayaan Diri (Self Confidence) Berbasis
Ekstrakurikuler Pramuka Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Sma
Negeri 6 Kota Bengkulu. Jurnal Pendidikan Matematika Raflesia, 3(2), 156–
168.
Sulfemi, W. B. (2020). Pengaruh Rasa Percaya Diri Dan Gaya Kepemimpinan
Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru. Nidhomul Haq : Jurnal Manajemen
Pendidikan Islam, 5(2), 157–179. https://doi.org/10.31538/ndh.v5i2.557
Ramadhani, T. N., & Putrianti, F. G. (2017). Hubungan Antara Kepercayaan Diri
Dengan Citra Diri Pada Remaja Akhir. Jurnal Spirits, 4(2), 22.
https://doi.org/10.30738/spirits.v4i2.1117
Umar, T. (2011). Pengaruh Outbound Training Rasa Percaya Diri, Kepemimpinan
dan Kerja Sama Tim. Jurnal Ilmiah Spirit, 11, 388.

Anda mungkin juga menyukai