Anda di halaman 1dari 3

Theodora Vidya Rosari Dewi

201914045
HTM 5A
UAS Kewirauwsahaan

1.- keuntungan dinikmati sendiri.karena usaha milik sendiri maka semmua keuntungan tidak
perlu di bagi dengan orang lain.
- lebih leluasa karena tidak perlu membuat laporan ke atasan. Pemilik usaha merupakan
jabatan paling tinggi, maka pemilik tidak bertanggung jawab kepada orang lain.
- menetapkan tujuanya sendiri. Pemilik memiliki wewenang untuk menetapkan tujuan
perusahaan, maka pemilik dengan senantiasa menyaluranidenya pada perusahaanya.
- mengatur usaha sendiri. Pemilik dapat mengatur segala kebijakan yang ada dalam
perusahaanya dari pemilihan pegawai ningga pembuataan produk.

2. - organisasi itu penting karena menempatkan orang-orang sesuai dengan kemampuan.


Dengan menempatkan personel sesuai dengan kemampuanya maka usaha akan berjalan lebih
efisien.
- yang duduk dalam organisasi memiliki tugas masing-masing. Organisasi sudah di atur agar
setiap orang memiliki pekarjaan sendiri-sendiri agar lebih focus dengan pekerjaanya dan sesuai
dengan kemempuan.
- dalam organisasi di tempatkan dalam posisi tersebut mengetahui bertanganggung jawab
terhadap siapa. Struktur organisasi menetapkan urutan dari yang bawah hingga posisi paling
atas, sehingga setiap individu dapat mengetahui posisi masing-masing dan tanggung jawabnya
terhadap apa dan siapa.
- mengatur agar tidak berantakan. Dengan adanya struktur maka perusahaan lebih terorganisir
dan dapat menjalankan tugas masing-masing degan jelas.

3.- tidak punya keahlian. Karene tidak adanya keahlian maka individu akan meraasa bingung
aka napa yang harus di lakukan dengan begitu tidak yakin dengan keputusan yang akan dibuat.
- tidak kreatif, tidak bisa mengimajinasi. Imajinasi dan kreatifitas dibutuhkan dalam usaha agar
dapat bersaing dengan perusahaan lain dengan produk nya unik dan berbeda.
- kurang keterampilan finansial. Memengaruhi akan kemampuan individu untuk
memaksimalkan keuntungan dengan efisien. Kurangnya terampil finansial juga dapat membuat
individu membuat keputusan yang salah dalam membelanjakan dan menginvestasikan
keuanganya.
- tidak realistis, tidak sesuai dengan kemampuan/ punya modal kecil tetapi ingin memiliki usaha
besar. Individu akan memaksakan diri untuk membuat usaha yang diinginkan, namun dengan
kekurangan yang individu punyai maka usaha akan terlihat tidak lengkap dan dapat merugikan
diri sendiri.
4. -target pasar, wirausahawan perlu menargetkan kepada siapa produknya di buat, dan
bagaimana dia mengatur aga produk terjual di pasar.
-konsep/ide. Individu membuat konsep yang sesuai dengan kemampuan dan bakat yang
dimiliki.
-produk nya apa, dari konsep maka mulai memikirkan produk yang akan di buat apa saja agar
memenuhi permintaan pasar.
- modal, dari ide dan konsep maka wirausahawan mulai memikirkan modal usaha dan
bagaimana dia mengatur agar dapat sesuai dengan konsepnya yang telah dibuat. Dari sini juga
wirausahawan mulai membuat plan tentang peralatan apa saja yang perlu di beli dan berapa
karyawan yang dapat dipekerjakan.

5. - apakah produk sudah sesuai dengan keinginan pasar, wirausahawan harus melakukan tes
uji coba dengan menjajakan produk kepada pasar dan meganalisa apakah produknya di terima
atau tidak
- uji coba produk (eksperimen) atau kendali mutu yang tidak memadai, kecewanya
pelanggan,karena kualitas kurang bagus tidak sesuai dengan permintaan pasar, tidak dapat
menjual produk kepada konsumen

6. - agar dapat membuat rencana anggaran belanja , misalnya food cost, jika seorang
wirausahawan tidak dapat menghitung food cost maka, wirausahawan tidak mengetahui cara
mendapatkan keuntungan yang maksimal dari biaya yang telah di belanjakan untuk bahan
pangan.
- agar dapat mengatur pendanaan, misalnya marketing atau pembelian alat masak baru,
wirausahawan harus dapat menganalisa berapa besar-kecilnya biaya yang dibutuhkan untuk
marketing agar tidak mengeluarkan biaya berlebihan untuk marketing saja.
- agar bisa memprediksi dan melakukan pengecekan kapan piutang usaha jatuh tempo. Jika
tidak dapat mengatur keuangan maka jadwal pembayaran pada hutang akan tidak menentu
dan menyebabkan wirausahawan kewalahan untuk mencapai target.
- agar tahu kapan harus menurunkan atau menaikkan harga, wirausahawan yang baik mencatat
semua pengeluaran dan keuntungan, dengan begitu wirausahawan akan mengetahui apa yang
keluar dari budget yang sudah di tentukan. Dengan begitu wirausawahan akan tahu apa yang
harus di kurangi biayanya.

7.- wirausahawan tidak tahu apa yang harus di kerjakan karena kurang pengalaman, jika ada
kendala dalam bisnis wirausahawan akan bimbang dengan keputusan yang akan dibuat karena
belum pernah mengalami hal tersebut. Misalnya jika produknya kurang laku, wirausahawan
bingung bagaimana cara untuk menaikna penjualan, apakah dengan menurunkan harga atau
dengan mengganti produk atau menaikkan kualitas saja.
8. - attitude, dengan attitude yang baik maka karyawan dapat berkomunikasi dan bekerja sama
dengan karyawan lainya. Selain itu attitude juga merupakan poin lebih untuk berkomunikasi
dan menjual produk pada pembeli.
- skill. Skill di perlukan agar bidang yang dikerjakan dapat memenuhi standard dengan begitu
karyawan tidak mengambat pekerja lainya.
- knowledge. Memiliki pengetahuan akan manunjang skill. Dengan beitu karyawab dapat
berkembang dari skillnya tersebut.
9. Produk yang di jual akan membuat pembeli bosan karna tidak ada perubahan atau kreasi
baru. Semakin berjalanya waktu permintaan juga akan berkembang dan berubah. Pembeli akan
bosan dam meminta produk yang lebih menarik dan baru.
Jika pengusaha tidak dapat mengembangkan produk, entah itu dari menaikan kualitas atau
membuat prduk baru, maka usaha akan kalah dengan usaha lain yang dapat mengembangkan
produknya.
Misalnya saja Hand Phone yang tiap tahun ada perubahan dan perkembangan. Pasar akan
memilih produk baru yang lebih menarik dan kualitas yang lebih bagus.

Anda mungkin juga menyukai