Anda di halaman 1dari 22

Bahaya Kampanye LGBTQ+ pada Film Anak-anak

Terhadap Generasi Muda Islam


Dena Kamal D1, Ahsan2, Fraka3, Gin-gin4
Jurnal Ilmiah
Institut Teknologi Garut
Jl. Mayor Syamsu No. 1 Jayaraga Garut 44151 Indonesia
Email : jurnal@itg.ac.id
1
2206090@itg.ac.id
2
2206080@itg.ac.id
3
2206070@itg.ac.id
4
22060100@itg.ac.id

Abstrak - Penelitian ini membahas mengenai bahaya LGBTQ+ yang dikampanyekan pada media
hiburan anak, terutama film terhadap perkembangan kesehatan fisik dan mental generasi muda islam.
Pada penelitian ini kami menggunakan metode studi pustaka atau library research terhadap sumber-
sumber buku, jurnal dan sumber lainnya yang relevan dengan tema penelitian ini. Dan di analisis dengan
metode deduktif serta induktif. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa tentang bagaimana media
hiburan pada film anak bisa sangat berbahaya untuk perkembangan generasi Islam, khususnya di
Indonesia ini. Hasil penelitian ini akan memberikan gambaran dan solusi dalam menghadapi maraknya
kampanye budaya LGBTQ+.

Kata Kunci : LGBTQ+, Anak, Film

Abstract - This research discusses the dangers of campaigning for LGBTQ+ in children's entertainment
media, especially films, on the development of the physical and mental health of the younger generation
of Muslims. In this study, we used the library research method for books, journals and other sources
that are relevant to the theme of this research. And in the analysis with deductive and inductive methods.
This study aims to analyze how entertainment media in children's films can be very dangerous for the
development of the Islamic generation, especially in Indonesia. The results of this study will provide an
overview and solutions in dealing with the rise of LGBTQ+ cultural campaigns.

Keywords: LGBTQ+, Children, Film

I. PENDAHULUAN

Kampanye LGBTQ+ yang banyak disuarakan dalam banyak media, terutama media
barat tentu sangat mengkhawatirkan terhadap generasi penerus bangsa Indonesia. Terutama
terkait norma agama dan budaya yang jelas bertentangan dengan hukum negara Indonesia dan
syari’at islam. Kampanye LGBTQ+ semakin frontal untuk menyebar luaskan
diperbolehkannya hubungan sesama jenis. Bahkan kampanye LGBTQ+ ini sudah masuk
kedalam film-film anak, baik tayangan di Televisi, aplikasi seperti di Youtube, Netflix dan
platfrom lainnya. Pada zaman sekarang tingkat penjagaan orang tua sangat diperlukan, sebagai
orang tua perlu mempelajari tontonan apa saja yang bisa diperlihatkan kepada anak.
Di Indonesia kasus LGBTQ+ terbesar ada di barat Indonesia, tepatnya adalah provinsi
Sumatera Barat. Tercatat dalam laporan Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2018 yang
mengungkapkan bahwa sebesar 64,6% responden yang didapat dari provinsi Sumatera Barat
merupakan seorang penyuka sesama jenis (homoseksual), 46,3% teridentifikasi sebagai gay,
dan 27,9% teridentifikasi sebagai biseksual.
Berikut beberapa film yang mengandung unsur LGBTQ+ : Yang pertama kartun
spongebob, kartun ini masih ditayangkan di televisi, dalam film spongebob ada beberapa
adegan yang menjurus LGBTQ+ seperti spongebob dan patrick menikah lalu mengurus anak
bersama. Memang anak-anak tidak terlalu memperdulikan adegan singkat tersebut, namun jika
terus dilihat mereka akan terpengaruh dan mengikutinya. Lalu yang kedua film the simpsons,
film ini memang sudah ada dari tahun 2007, film ini dengan terang terangan membuat dua
episode khusus menceritakan mengenai kisah cinta dua pria dan menikah. film ini ada di
aplikasi Disney hostar. Lalu film yang ketiga Jurassic World, kartun ini masuk kedalam
aplikasi Netflix dengan kategori Family Watch Together TV, ternyata menampilkan adegan
ciuman karakter lesbian, tentu beberapa orang tidak akan menduga akan ada adegan seperti itu
karena aplikasi netflix mencantumkan film tersebut kepada kategori family dengan rating 13+.
Selanjutnya film keempat Lightyear, film ini sama dengan film Jurassic World dalam
adegannya memperlihatkan adegan ciuman sesama lesbian dan masih ada beberapa adegan lagi
yang mencantumkan kampanye LGBTQ+. Pada saat ini semakin banyak film kartun yang
berunsur kampanye LGBTQ+ maka saat ini sangat penting pengawasan orang tua dalam
memilih film yang akan ditonton anak.
Kampanye LGBTQ+ dalam film anak ini akan menimbulkan bahaya yang sangat
berpengaruh terhadap perilaku anak, mental anak, kesehatan anak hingga akhlak anak. Menurut
dokter spesialis kulit dan kelamin menjelaskan dengan detail mengenai bahayanya LGBTQ+,
menurutnya kelompok tersebut 60 kali lipat lebih mudah tertular HIV-AIDS. Selain itu akibat
dari kampanye ini juga akan menimbulkan psikologis anak yang terganggu, jika anak tersebut
beberapa kali menontonnya maka kemungkinan besarnya akan semakin mencari tahu lebih
dalam mengenai hubungan sesama jenis ini, pada akhirnya mereka akan mengikutinya. Lalu
dampak berikutnya ada pada akhlak anak, jika anak sudah terpengaruh akibat kampanye ini
maka mereka akan jauh dari penciptanya. Kita sebagai umat muslim sangat mengharamkan
hubungan sesama jenis ini, jika anak mengikuti kampanye ini maka mereka akan melupakan
larangan dan apa saja yang diharamkan dalam agama kita.
Kekhawatiran mendalam mengenai isu yang sedang trend ini mendorong kami
mencoba untuk mengkaji dampak LGBTQ+ terhadap aspek kesehatan, psikologis, sosial dan
akhlak anak. Serta pandangan islam terhadap LGBTQ+. Telah ada beberapa penelitian yang
mengkaji tentang bahaya LGBTQ+ terhadap kesehatan, fisik dan mental anak. Diantaranya
adalah:
Pertama, penelitian yang dilakukan oleh Eka Yanuari dengan judul Pola Asuh Islami
Orang Tua Dalam Mencegah Timbulnya Perilaku LGBT Sejak Usia Dini. Dan diterbitkan pada
jurnal Cendekia volume 17 No. 1 tahun 2019. Pada jurnal ini ditemukan pembahasan tentang
bagaimana pola asuh orang tua dapat menjadi salah satu penyebab utama dalam perkembangan
remaja terutama dalam memandang LGBT dan salah satu metode pola asuh yang paling efektif
dan paling baik dilakukan adalah pola asuh authoritatif (Yanuarti, 2019).
Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Mellyarti Syarif dan Meri Susanti dengan judul
Menyelamatkan Remaja Dari Bahaya LGBT dengan Pendampingan, Pengenalan, dan
Pendidikan Seks di Pondok Pesantren Sumatera Barat. Dan diterbitkan pada jurnal Al-Irsyad:
Jurnal Bimbingan dan Konseling Indonesia halaman 54-69 tahun 2018. Pada jurnal ini
ditemukan pembahasan tentang bagaimana peran pondok pesantren dan strategi yang dimiliki
pesantren dalam menyelamatkan remaja dari bahaya LGBT yang saat ini banyak digalakkan.
Dalam jurnal ini juga dipaparkan bahwa pendidikan seks merupakan salah satu langkah penting
dalam upaya pencegahan LGBT pada kalangan remaja (Syarif & Susanti, 2018).
Ketiga, penelitian yang dilakukan oleh Akbar Trio Mashuri dengan judul Analisis
Framing Berita LGBT pada Media Online Republika.co dan Hidayatullah.com. Dan
diterbitkan dalam skripsinya sebagai mahasiswi di UIN Sunan Ampel Surabaya tahun 2021.
Pada jurnal ini ditemukan pembahasan tentang bagaimana framing dalam portal berita
Republika.co dan Hidayatullah.com dapat memberi dampak buruk dalam kian menyebarnya
isu LGBT di Indonesia, dan pada masyarakat minim literasi akan menimbulkan hoax atau
bahkan rasa penasaran yang akhirnya menimbulkan kekeliruan (Mashuri, 2021).
Keempat, penelitian yang dilakukan oleh Zusy Aryanti, M. A. dengan judul Faktor
Resiko Terjadinya LGBT pada Anak dan Remaja. Dan diterbitkan pada jurnal Nizham volume
5, No. 1 tahun 2016. Pada jurnal ini ditemukan pembahasan tentang faktor-faktor yang menjadi
resiko terjadinya LGBT serta bagaimana pandangan pada LGBT dipengaruhi oleh banyak
aspek, jadi setiap kalagan atau bahkan individu memiliki cara pandang yang berbeda dalam
memandang isu LGBT (Aryanti et al., 2016).
Kelima, penelitian yang dilakukan oleh Wahyu Ihsan dengan judul LGBT dan Liwat
Umat Nabi Luth dalam Perspektif Tafsir. Dan diterbitkan pada jurnal Proceeding of The 2nd
Conference on Strengthening Islamic Studies in the Digital Era volume 2 tahun 2022. Pada
jurnal ini ditemukan pembahasan tentang bagaimana korelasi antara maraknya LGBT pada
masa ini dengan LGBT pada kaum Nabi Luth, analisis-analisis ayat yang membahas LGBT,
serta bagaimana dan antisipasi macam apa saja yang mesti dilakukan untuk menolak,
menghindari dan mencegah LGBT semakin berdampak luas (Ihsan, 2022).
Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian yang kami lakukan adalah fokus
penelitian yang mengkaji mengenai bahayanya kampanye LBGTQ+ pada film anak dan
remaja. Secara garis besar penelitian ini akan menjawab rumusan masalah mengenai dampak
dan akibat dari film yang mengkampanyekan LGBTQ+ pada anak dan remaja, khususnya pada
pola perilaku anak dan remaja akibat dari menikmati film kartun yang berisi kampanye
LGBTQ+.

TINJAUAN PUSTAKA
LGBTQ+
Menurut Amerikan Psyciatric Association (APA) penjelasan mengenai LGBTQ+.
(L)esbian merupakan gangguan seksual dimana wanita yang mempunyai keterkaitan terhadap
wanita lainnya. (G)ay merupakan penyimpangan seksual dimana laki laki mempunyai
keterkaitan dengan laki laki, gay juga bisa disebut dengan homoseksual. (B)iseksual
merupakan perilaku menyimpang dimana seseorang tersebut menyukai atau tertarik dengan
dua gender sekaligus baik wanita ataupun laki laki. (T)ransgender merupakan seseorang yang
merubah alat kelaminnya, karena seseorang tersebut merasa alat kelaminnya tidak
menunjukkan sebagai jati dirinya, seperti contoh wanita yang memiliki sifat tomboy merasa
dia adalah laki laki hingga merubah jenis kelaminnya menjadi laki laki, begitupun sebaliknya
laki laki yang merasa menjadi wanita hingga mengubah alat kelaminnya. (Q)ueer merupakan
seseorang yang masih mempertanyakan identitas gender dirinya.
Al-Qur’an
Al-Qur'an atau Qur'an (bahasa Arab: ‫اﻟﻘﺮآن‬, translit. al-Qurʾān), adalah sebuah kitab suci
utama dalam agama Islam Kalam Allah SWT, yang dipercayai Muslim bahwa kitab ini
diturunkan oleh Allah, yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Kitab ini terbagi ke
dalam beberapa surah (bab) 114 surah dan setiap surahnya terbagi ke dalam beberapa ayat.
Hadist
Hadist (bahasa Arab: ‫اﻟﺤﺪﯾﺚ‬, translit. ḥadīṡ, har. 'berbicara, perkataan, percakapan'
Tentang suara ini dengarkan (bantuan·info), ejaan tidak baku: hadits atau hadist), disebut juga
sunnah, adalah perkataan (sabda), perbuatan, ketetapan dan persetujuan dari Nabi Muhammad
yang dijadikan landasan syariat Islam. Hadist dijadikan sumber hukum Islam selain al-Qur'an,
dalam hal ini kedudukan hadist merupakan sumber hukum kedua setelah al-Qur'an. Dan
keduanya tidak dapat dipisahkan; karena juga termasuk wahyu dari Allah SWT.
Tafsir Al-Qur’an
Tafsir Al-Qur'an (bahasa Arab: ‫ )ﺗﻔﺴﯿﺮ اﻟﻘﺮآن‬adalah ilmu pengetahuan untuk memahami
dan menafsirkan yang bersangkutan dengan Al-Qur'an dan isinya berfungsi sebagai mubayyin
(pemberi penjelasan), menjelaskan tentang arti dan kandungan Al-Qur'an, khususnya
menyangkut ayat-ayat yang tidak di pahami dan samar artinya. Kebutuhan umat Islam terhadap
tafsir Al-Qur'an, sehingga makna-maknanya dapat dipahami secara penuh dan menyeluruh,
merupakan hal yang mendasar dalam rangka melaksanakan perintah Allah (Tuhan dalam
Islam) sesuai yang dikehendaki-Nya.
Asbabun Nuzul
Asbabun Nuzul adalah salah satu ilmu yang harus dipelajari bagi seseorang yang ingin
menafsirkan Al-Qur'an. Pemahaman terhadapnya merupakan sebuah kemestian, agar tidak
terjadi kesalahan dalam menafsirkan ayat-ayat Allah SWT.
Asbabul Wurud
Secara sederhana dapat diartikan bahwa asbabul wurud adalah sebab-sebab datangnya
sesuatu. Karena istilah tersebut biasa dipakai dalam diskursus Ilmu hadist, maka asbabul wurud
biasa diartikan sebagai sebab-sebab atau latar belakang (backround) munculnya suatu hadist.

II. METODE PENELITIAN


Kami menggunakan metode studi pustaka atau library research terhadap sumber-
sumber buku, jurnal dan sumber lainnya yang relevan dengan tema penelitian ini. Dan di
analisis dengan metode deduktif serta induktif.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN


Kampanye LGBTQ+ sudah semakin menyebar luas di negara Indonesia ini, bahkan
sudah sampai pada film kartun anak anak. Kampanye ini akan mempengaruhi generasi muda
di Indonesia. Saat ini banyak film-film anak yang memuat konten mengenai LGBTQ+ Berikut
beberapa list film yang mengandung unsur LGBTQ+.
1. Spongebob SquarePants
Menurut CNN Indonesia dalam beritanya mengatakan, Nickelodeon atau saluran
televisi berbayar di Amerika Serikat, baru ini mengonfirmasi bahwa kartun Spongebob
SquarePants merupakan bagian dari komunitas LGBTQ+. Bahwa di kartun tersebut
mengisyaratkan bahwa spongebob ini ada unsur gaynya yang dimana saat patrick dan
spongebob mengurus anak bersama seperti sepasang orang tua.

(Sumber : Kincir.com)

2. The Simpsons
Kartun ini memang kartun yang sudah lama namun masih banyak beberapa orang yang
masih menontonnya. Dalam adegan peran penulis atau pembuat kartun ini dengan terang-
terangan mendukung adanya LGBTQ+ dengan menampilkan pernikahan sejenis dalam
ceritanya. Tentu film kartun ini sangat tidak baik untuk ditonton, selain terang-terangan
mendukung LGBTQ+ film kartun ini juga melibatkan kekerasan yang tidak pantas untuk
ditonton anak anak.

(Sumber : Republika)

3. Jurassic World
Film yang baru baru ini tayang, menjadi sorotan public. Dalam IndoZone
mengungkapkan kehawatiran oarng tua saat melihat film ini. Film ini ada adegan dimana satu
wanita yang mengungkapkan perasaannya terhadap wanita lain dan dengan terang-terangan
dalam film tersebut ada adegan ciuman antara lesbian tersebut. Tentu orang tua yang menonton
film tersebut dengan anaknya merasa kaget, karena pada aplikasi Netflix film ini ada pada
kategori Family Watch Together TV dengan rating 13+.

(Sumber : Kumparan.com)

4. Lightyear
Film yang baru tayang ini pun sama menjadi sorotan public mengenai unsur kampanye
LGBTQ+. Bahkan film ini diblokir dari Uni Emirat Arab (UEA), adegan ketika karakter Alisha
melakukan aksi ciuman dengan sesama karakter perempuan. Alisha juga membangun keluarga
dengan karakter itu, yang seolah-olah menggambarkan jika Lightyear sangat pro dengan
komunitas LGBTQ+.

(Sumber : Kutu Buku Kartun)

Data Statistik
Di Indonesia kasus LGBTQ+ terbesar ada di barat Indonesia, tepatnya adalah provinsi
Sumatera Barat. Tercatat dalam laporan Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2018 yang
mengungkapkan bahwa sebesar 64,6% responden yang didapat dari provinsi Sumatera Barat
merupakan seorang penyuka sesama jenis (homoseksual), 46,3% teridentifikasi sebagai gay,
dan 27,9% teridentifikasi sebagai biseksual. Dari data tersebut dapat dilihat bahwa di provinsi
Sumatera Barat angka penyuka sesama jenis sudah melampaui setengahnya, yang dapat
diartikan isu LGBTQ+ sudah menjadi kasus yang seharusnya mendapat perhatian dari
pemerintah, akademika, dan tentunya masyarakat, khususnya masyarakat muslim atau
masyarakat dengan agama samawi.

Dampak dari Kampanye LGBTQ+


Pada zaman sekarang kampanye LGBTQ+ semakin banyak, baik dalam pertemanan,
media sosial, hingga film kartun anak anak-pun menjadi sasaran kampanye LGBTQ+. Tentu
itu akan mengakibatkan dampak buruk terhadap anak yang mengalami sasaran kampanye
LGBTQ+ salah satunya dampak pada psikologisnya. Faktor utama anak bisa menjadi sasaran
LGBTQ+ akibat pola asuh keluarganya yang bersifat tidak peduli, anak tidak di perhatikan
dengan serius baik dalam tontonan atau pertemanannya. Maka pengaruh orang tua atau
keluarga sangat penting untuk diperhatikan. Anak yang sudah terlanjur masuk dalam golongan
LGBTQ+ akan mengalami gangguan dalam psikologisnya, dimana dia akan mengalami
tekanan dari banyak orang karena hubungan sesama jenis, bahkan untuk menyembuhkannya
pun sulit mereka akan merasa bahwa mereka normal mencintai seseorang meski dengan sesama
jenis. Bahkan kampanye LGBTQ+ ini sangat cepat menyebar luasnya hingga banyak yang
mengikuti kampanye tersebut.
Selanjutnya dalam dampak kesehatan, menurut dokter spesialis kulit dan kelamin
menjelaskan dengan detail mengenai bahayanya LGBTQ+, menurutnya kelompok tersebut 60
kali lipat lebih mudah tertular HIV-AIDS. Selanjutnya akhlak terhadap anak pun akan
mengalami dampak buruk, dalam agama islam tentu hubungan sesama jenis ini sangat dilarang,
sudah dijelaskan dalam kisah kaum Nabi Luth. Tentu dengan ini jika ada generasi muda muslim
yang menormalkan hubungan sesama jenis maka mereka sangat jauh dengan penciptanya yaitu
Allah SWT, mereka tidak akan memperdulikan orang lain yang memberikan nasehat, mereka
akan menganggap bahwa yang dilakukan itu sudah benar. Padahal di negara kita Indonesia
dengan mayoritas muslim, dilihat dari hukum norma atau hukum islam tentu sangat tidak
diperbolehkan.

Solusi
Dalam menghadapi maraknya perkembangan dan penggalakkan LGBTQ+, perlu
dilakukan anstisipasi-antisipasi dari berbagai aspek. Lingkungan, keluarga dan pendidikan
merupakan tiga unsur aspek yang paling utama dalam tumbuh kembang anak dan remaja.
Sehingga tiga unsur tersebut harus memiliki persepsi sama dalam memandang LGBTQ+ ,
sehingga dapat bersama-sama menjadi tameng untuk mencegah LGBTQ+ pada anak dan
remaja.
Pola asuh orang tua menjadi salah satu faktor dari LGBTQ+ pada anak dan remaja.
Untuk membangun generasi muda yang bebas dari LGBTQ+ tentunya peran pola pengasuhan
terhadap anak menjadi salah satu tolok ukur yang sangat penting. Menurut (Yanuarti, 2019)
pola asuh islami orang tua dalam mencegah tumbuhnya perilaku LGBTQ+ pada anak, perlu
memerhatikan dari berbagai macam aspek terutama dalam bidang pendidikan, yaitu pendidikan
iman, pendidikan moral dan akhlak, pendidikan sosial, pengawasan dan kritik sosial,
pendidikan lingkungan, serta pendidikan seksual. Dalam islam sendiri Rasulullah telah
menganjurkan beberapa hal yang baik dilakukan dalam mengajarkan perihal pendidikan
seksual pada anak dan remaja, yaitu pemisahan tempat tidur, menanamkan rasa malu pada anak
dan menanamkan jiwa maskulinitas dan feminitas.
Selain pendidikan yang diajarkan oleh orang tua, pendidikan di sekolah, pesantren, atau
lembaga pendidikan lainnya pun tentu memiliki pengaruh yang cukup besar dalam tumbuh
kembang perilaku serta karakter seorang anak dan remaja. Dalam menghindari perilaku
LGBTQ+ pada anak dan remaja, di sekolah terdapat pelajaran ilmu pengetahuan alam, agama
serta pendidikan jasmani dan olahraga yang sedikit banyak membahas tentang perbedaan
perempuan dan laki-laki termasuk peran-peran di dalamnya, serta bagaimana dampak
bahayanya dari perilaku menyimpang seksual. Akan tetapi hal tersebut nyatanya tidak cukup
untuk mencegah perilaku menyimpang yang tumbuh pada generasi muda. Di pondok pesantren
sendiri biasanya banyak diajarkan perihal batas-batas dan norma-norma perilaku yang lebih
kuat dibandingkan dengan pada sekolah umumnya. Akan tetapi pengekangan interaksi antara
perempuan dan lelaki yang tanpa diimbangi dengan pengawasan yang baik pula bisa
menimbulkan perilaku yang mendorong pada ketertarikan pada sesama jenis.
Selain daripada peran-peran diatas, media hiburan anak dan remaja tentunya menjadi
salah satu faktor besar yang mendorong tumbuhnya perilaku LGBTQ+ pada generasi muda.
Tontonan pada anak dan remaja banyak menjadi ladang empuk bagi para oknum untuk
mengkampanyekan LGBTTQ+ dalam misinya untuk melegalkan LGBTQ+. Karena itu, peran
orang tua dan lingkungan turut dipertaruhkan disini. Dimana pengawasan dari orang tua perlu
dikerahkan secara ekstra dalam memilah tontonan yang benar-benar baik dan tidak
mengandung unsur kampanye LGBTQ+ agar anak tidak tumbuh dengan rangsangan-
rangsangan tidak baik dari yang telah dia tonton dan pada akhirnya tumbuh bersama dengan
perilaku menyimpang LGBTQ+.

Berikut bahasan mengenai LGBTQ+ yang disinggung dalam ayat suci Al-Qur’an dan menurut
beberapa pandangan tafsir.
“Maka mereka dibinasakan oleh suara keras yang mengguntur, ketika matahari akan
terbit. Maka Kami jadikan bahagian atas kota itu terbalik ke bawah dan Kami hujani mereka
dengan batu dari tanah yang keras. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar
terdapat tanda-tanda (kekuasaan Kami) bagi orang-orang yang memperhatikan tanda-tanda.
Dan sesungguhnya kota itu benar-benar terletak di jalan yang masih tetap (dilalui manusia).
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah)
bagi orang-orang yang beriman.” (QS. Al-Ankabut/29: 27-30)
• Tafsir Ibnu Katsir
‫ ﻓَﺄ َ َﺧﺬَﺗْ ُﮭ ُﻢ اﻟ ﱠ‬Allah Ta'ala berfirman suara
Maka mereka dibinasakan َ‫ﺼ ْﯿ َﺤﺔُ ُﻣ ْﺸ ِﺮﻗِﯿﻦ‬
keras yang mengguntur, ketika matahari akan terbit." Ash-shaihah disini adalah suara
yang sangat keras mengguntur yang terjadi menjelang matahari terbit, bersama dengan
negeri mereka terangkat tinggi di udara, kemudian dibalik yang semula di atas menjadi
di bawah, sambil di hujani batu dari sijjil (batu dari tanah yang keras) yang berjatuhan
di atas kepala mereka. Tentang sijjil (batu dari tanah yang keras) ini sudah dibicarakan
dalam surat Huud ayat 82, yang sudah cukup jelas.
ّ ِ ‫ت ِﻟ ْﻠ ُﻤﺘ ََﻮ‬
Sesungguhnya pada" َ‫ﺳ ِﻤﯿْﻦ‬ ِ ‫ ِإ ﱠن ﻓِﻲ ذَﻟِﻚَ ﻵﯾَﺎ‬Firman Allah Ta'ala yang demikian
benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Kami) bagi orang-orang yang
memperhatikan tanda-tanda," maksudnya tanda-tanda yang jelas dari kemurkaan Allah
terhadap negeri itu bagi orang yang mau merenung-kannya dan melihat tanda-tanda itu
dengan mata penglihatannya dan pikiran mereka.
Mujahid mengatakan tentang firman Allah: Al-Mutawassimiin - Al-
Mutafarrisiin (berfirasat). Ibnu Abbas dan Adh-Dhahhak mengatakan al-
Mutawassimiin An-Naazbiriin (orang-orang yang melihat/ berfikir), Qatadah
mengatakan: Al-Mut wassimiin al-Mu'tabiriin (orang-orang yang mau mengambil
ibarat/ contoh). Malik mengatakan, bahwasanya sebagian ahli Madinah
menafsirkannya dengan al-Muta'ammiliin (orang-orang yang mau berfikir/
merenungkannya). Ibnu Abi Hatim meriwayatkan sebuah hadits marfu, dari Abu Sa'id,
ia berkata, Rasulullah bersabda:
ُ ‫ﺳﺔَ ْاﻟ ُﻤﺆْ ِﻣ ِﻦ ﻓَﺈِﻧﱠﮫُ َﯾﻨ‬
ِ ُ‫ﻈ ُﺮ ِﺑﻨ‬
ِ ‫ﻮر ﱠ‬
� َ ‫)اﺗﱠﻘُﻮا ِﻓ َﺮا‬.
"Takutlah kepada firasat orang yang mukmin, karena sesungguhnya dia melihat
dengan cahaya Allah."
‫ )إن ﻓﻲ ذﻟﻚ ﻵﯾﺎت ﻟﻠﻤﺘﺮﺳﻤﯿﻦ‬Kemudian, Rasulullah membaca "Sesungguhnya pada
yang demikian benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Kami) bagi orang-orang
yang memperhatikan tanda-tanda. "Hadits ini diriwayat- kan oleh at-Tirmidzi dan Ibnu
Jarir.
Firman Allah Ta'ala, "Dan sesungguhnya kota itu benar-benar terletak di jalan
yang masih tetap (dilalui manusia)." Maksudnya negeri Sadum (sebelah selatan laut
Mati di Palestina) yang tertimpa bencana dengan dibalik secara bentuk dan secara
pengertian dan dihujani dengan batu sehingga berubah menjadi danau yang berbau
busuk dan menjijikkan, dengan jalan-jalan yang dikeraskan (aspal), masih ada sampai
َ ‫ﺲ ﻟَ ِﻤﻦَ ْاﻟ ُﻤ ْﺮ‬
hari ini. Seperti firman dan َ‫ﺳﻠِﯿﻦ‬ َ ُ‫ﻋﻠَ ْﯿ ِﮭﻢ ﺗُﺼﺒﺤﯿﻦ وﺑﺎﻟﯿﻞ أَﻓَﻼ ﺗ َ ْﻌ ِﻘﻠُﻮنَ وإِن ﯾُﻮﻧ‬ ‫)واﻟ ُﻜ ْﻢ ﻟَﺘ ﱡ‬
َ َ‫َﻤﺮون‬ َ
“Allah sesungguhnya kalian (penduduk Makkah) pasti akan melalui bekas-bekas di
waktu pagi, dan di waktu malam. Maka apakah kalian tidak memikirkan? Dan sesung
gubnya Yunus itu adalah termasuk dari para Rasul." (QS. Ash-Shaaffaat: 137-139).
Mujahid dan adh-Dhahhak mengatakan, "Dan sesungguhnya kota itu benar-
benar terletak di jalan yang masih tetap (dilalui manusia)," muqiim-mu'allam
(ditandai), Qatadah berkata: "Jalan yang jelas."
Sesungguhnya pada yang َ‫ )إن ﻓﻲ ذﻟﻚ ﻵﯾﺔ ِﻟ ْﻠ ُﻤﺆْ ِﻣﻨِﯿﻦ‬Firman Allah Ta'ala demikian itu
benar benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang- orang yang beriman.
"Maksudnya, sesungguhnya apa yang telah Kami perbuat terhadap kaum Luth yang
berupa kerusakan, kehancuran dan penyelamatan Luth dan pengikutnya adalah bukti
yang jelas atas kekuasaan Allah bagi orang- orang yang beriman kepada Allah dan
para Rasul-Nya.”
Dalam al-Qur’an terdapat sejumlah ayat yang menerangkan tentang siapa
”kaum yang berbuat kerusakan itu”. Pertama, kaum Nabi Luth yang melakukan
perbuatan yang sangat hina, seperti firman Allah:
“Dan (Kami juga telah mengutus) Luth (kepada kaumnya). (Ingatlah) tatkala
dia berkata kepada kaumnya: Mengapa kamu mengerjakan perbuatan faahisyah itu
yang belum pernah dikerjakan oleh seorang pun (di dunia ini) sebelummu.
Sesungguhnya kamu mendatangi lelaki untuk melepaskan nafsumu (kepada mereka),
bukan kepada wanita, malah kamu ini adalah kaum yang melampaui batas”. (QS. Al-
A’raaf/7:80-81)
• Tafsir Ibnu Katsir
Allah Ta'ala berfirman, "Dan, sungguh telah kami utus, Luth." Atau maksudnya,
"Dan, ingatlah, Luth, ketika ia berkata kepada kaumnya." Luth adalah Ibnu Haaraan
bin Aazar, yaitu anak saudara (kemenakan) Ibrahim. Ia telah beriman bersama Ibrahim
dan ikut berhijrah bersamanya ke Syam. Kemudian Allah mengutus Nabi Luth kepada
penduduk Sadum dan daerah sekitarnya untuk mengajak mereka supaya beriman
kepada Allah, serta menyuruh mereka berbuat kebaikan dan mencegah kemungkaran
yang mereka kerjakan, baik berupa dosa, berbagai macam larangan dan perbuatan keji
yang mereka lakukan yang belum pernah dilakukan oleh seorang pun sebelumnya, yaitu
hubungan badan antara laki-laki dengan laki-laki (homoseksual). Perbuatan ini sama
sekali belum pernah dikenal, dikerjakan dan bahkan terbesit dalam hati umat manusia,
anak keturunan Adam kecuali setelah dilakukan oleh penduduk Sadum.
Yang belum"( َ‫ﺳﺒَﻘَ ُﻜﻢ ﺑ َﮭﺎ ِﻣ ْﻦ أ َ َﺣ ٍﺪ ِ ّﻣﻦَ ْاﻟﻌَﺎﻟَ ِﻤﯿﻦ‬
َ ‫ َﻣﺎ‬Mengenai firman Allah pernah
dikerjakan oleh seorang pun (di dunia ini) sebelummu?" 'Amr bin Dinar mengatakan,
"Tidak ada seorang laki-laki berhubungan badan dengan laki-laki lain, sehingga
terjadi apa yang dilakukan oleh kaum Luth."
Al-Walid bin 'Abdul Malik, seorang Khalifah Bani Umayyah, pembangun
masjid jami' Damaskus mengatakan, "Seandainya Allah tidak menceritakan kisah kaum
Nabi Luth kepada kita, niscaya aku tidak akan membayangkan adanya laki-laki yang
bersetubuh dengan laki-laki lain."
Oleh karena itu, Nabi Luth mengatakan kepada mereka, ‫ﺳﺒَﻘَ ُﻜﻢ ﺑِ َﮭﺎ‬ َ ‫ﺸﺔَ َﻣﺎ‬ ِ ‫و أَﺗ َﺄْﺗُﻮنَ ْاﻟﻔ‬
َ ‫َﺎﺣ‬
‫ﺎء‬
ِ ‫ﺴ‬َ ّ‫ُون اﻟ ِﻨ‬
ِ ‫ﺷ ْﮭ َﻮة ً ِ ّﻣﻦ د‬ ّ ِ َ‫) ِﻣ ْﻦ أ َ َﺣ ٍﺪ ِ ّﻣﻦَ ْاﻟ َﻌﺎﻟَ ِﻤﯿﻦَ ِإﻧﱠ ُﻜ ْﻢ ﻟَﺘ َﺄْﺗُﻮن‬
َ ‫اﻟﺮ َﺣﺎ َل‬
"Mengapa kamu mengerjakan perbuatan faahisyah (perbutan keji) itu, yang
belum pernah dikerjakan oleh seorang pun (di dunia ini) sebelummu? Sesungguhnya
kamu mendatangi lelaki untuk melepaskan nafsumu (kepada mereka) bukan kepada
wanita." Maksudnya, kalian berpaling dari wanita dan apa yang telah diciptakan Rabb
kalian untuk kalian pada wanita tersebut dan justru cenderung pada sesama laki-laki.
Yang demikian itu benar-benar perbuatan melampaui batas dan bodoh, karena telah
menempatkan sesuatu tidak pada tempatnya.
Dalam sejumlah hadits, inilah di antara perbuatan ”Kaum yang berbuat
kerusakan itu”. Pertama, ”Allah melaknat siapa saja yang berbuat seperti perbuatan
kaum Nabi Luth. Allah melaknat siapa saja yang berbuat seperti perbuatan kaum Nabi
Luth, beliau sampaikan sampai tiga kali ” (HR. Ahmad). Iman Tirmidzi menuliskan
hadits Nabi SAW, “Barangsiapa yang kalian dapati melakukan perbuatan kaum Nabi
Luth, maka bunuhlah pelaku dan pasangannya”. Jadi pantas saja kalau Nabi Luth
berdoa, “Ya Tuhanku, tolonglah aku (dengan menimpakan azab) atas kaum yang
berbuat kerusakan itu” (QS. Al-Ankabut/29: 30).
• Tafsir Ibnu Katsir
‫ ﻓَﺄ َ َﺧﺬَﺗْ ُﮭ ُﻢ اﻟ ﱠ‬Allah Ta'ala berfirman kan
Maka mereka dibinasakan َ‫ﺼ ْﯿ َﺤﺔُ ُﻣ ْﺸ ِﺮﻗِﯿﻦ‬
oleh “Suara keras yang mengguntur, ketika matahari akan terbit." Ash-shaihah disini
adalah suara yang sangat keras mengguntur yang terjadi menjelang matahari terbit,
bersama dengan negeri mereka terangkat tinggi di udara, kemudian dibalik yang
semula di atas menjadi di bawah, sambil di hujani batu dari sijjil (batu dari tanah yang
keras) yang berjatuhan di atas kepala mereka. Tentang sijjil (batu dari tanah yang
keras) ini sudah dibicarakan dalam surat Huud ayat 82, yang sudah cukup jelas.
Sesungguhnya pada ّ ِ ‫ت ِﻟ ْﻠ ُﻤﺘ ََﻮ‬
َ‫ﺳ ِﻤﯿْﻦ‬ ِ ‫ ﴾ ِإ ﱠن ﻓِﻲ ذَﻟِﻚَ ﻵﯾَﺎ‬Firman Allah Ta'ala yang
“Demikian benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Kami) bagi orang-orang
yang memperhatikan tanda-tanda," maksudnya tanda-tanda yang jelas dari
kemurkaan Allah terhadap negeri itu bagi orang yang mau merenungkannya dan
melihat tanda-tanda itu dengan mata penglihatannya dan pikiran mereka.
Mujahid mengatakan tentang firman Allah: Al-mutawassimiin - Al-
mutafarrisiin (berfirasat). Ibnu Abbas dan adh-Dhahhak mengatakan al-
Mutawassimiin-an-Naazbiriin (orang-orang yang melihat/berfikir), Qatadah
mengatakan: Al-Mut wassimiin al-Mu'tabiriin (orang-orang yang mau meng- ambil
ibarat/contoh). Malik mengatakan, bahwasanya sebagian ahli Madinah
menafsirkannya dengan al-Muta'ammiliin (orang-orang yang mau berfikir/
merenungkannya). Ibnu Abi Hatim meriwayatkan sebuah hadits marfu, dari Abu
Sa'id, ia berkata, Rasulullah bersabda:
ُ ‫ﺳﺔَ ْاﻟ ُﻤﺆْ ِﻣ ِﻦ ﻓَﺈِﻧﱠﮫُ ﯾَﻨ‬
ِ ُ‫ﻈ ُﺮ ﺑِﻨ‬
‫ﻮر ﱠ‬
ِ� َ ‫)اﺗﱠﻘُﻮا ﻓِ َﺮا‬.
"Takutlah kepada firasat orang yang mukmin, karena sesungguhnya dia
melihat dengan cahaya Allah."
‫ )إن ﻓﻲ ذﻟﻚ ﻵﯾﺎت ﻟﻠﻤﺘﺮﺳﻤﯿﻦ‬Kemudian, Rasulullah membaca "Sesungguhnya pada
yang demikian benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Kami) bagi orang-
orang yang memperhatikan tanda-tanda." Hadits ini diriwayat- kan oleh at-Tirmidzi
dan Ibnu Jarir.
Firman Allah Ta'ala, "Dan sesungguhnya kota itu benar-benar terletak di
jalan yang masih tetap (dilalui manusia)." Maksudnya negeri Sadum (sebelah selatan
laut Mati di Palestina) yang tertimpa bencana dengan dibalik secara bentuk dan secara
pengertian dan dihujani dengan batu sehingga berubah menjadi danau yang berbau
busuk dan menjijikkan, dengan jalan-jalan yang dikeraskan (aspal), masih ada sampai
َ ‫ﺲ ﻟَ ِﻤﻦَ ْاﻟ ُﻤ ْﺮ‬
hari ini. Seperti firman َ‫ﺳﻠِﯿﻦ‬ َ ُ‫ﻋﻠَ ْﯿ ِﮭﻢ ﺗُﺼﺒﺤﯿﻦ وﺑﺎﻟﯿﻞ أَﻓَﻼ ﺗ َ ْﻌ ِﻘﻠُﻮنَ وإِن ﯾُﻮﻧ‬ ‫)واﻟ ُﻜ ْﻢ ﻟَﺘ ﱡ‬
َ َ‫َﻤﺮون‬ َ
“Allah sesungguhnya kalian (penduduk Makkah) pasti akan melalui bekas-bekas di
waktu pagi, dan di waktu malam. Maka apakah kalian tidak memikirkan? Dan
sesungguhnya Yunus itu adalah termasuk dari para Rasul." (QS. Ash-Shaaffaat: 137-
139).
Mujahid dan adh-Dhahhak mengatakan, "Dan sesungguhnya kota itu benar-
benar terletak di jalan yang masih tetap (dilalui manusia)," muqiim-mu'allam
(ditandai), Qatadah berkata: "Jalan yang jelas."
Sesungguhnya pada yang َ‫ )إن ﻓﻲ ذﻟﻚ ﻵﯾﺔ ِﻟ ْﻠ ُﻤﺆْ ِﻣﻨِﯿﻦ‬Firman Allah Ta'ala “Demikian
itu benar benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang- orang yang
beriman." Maksudnya, sesungguhnya apa yang telah Kami perbuat terhadap kaum
Luth yang berupa kerusakan, kehancuran dan penyelamatan Luth dan pengikutnya
adalah bukti yang jelas atas kekuasaan Allah bagi orang- orang yang beriman kepada
Allah dan para Rasul-Nya.
Tak hanya itu, Allah SWT informasikan juga, ”Maka Kami jadikan bagian atas
kota itu terbalik ke bawah dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang keras.”
(QS. al-Hijr/15: 73). Menurut Jalaluddin al-Suyuthi dan Jalaluddin al-Mahalli yang
menyebabkan kota mereka terbalik ke bawah adalah karena malaikat telah
mengangkatnya ke langit lalu menajtuhkannya dalam keadaan terbalik ke tanah.
Sedangkan tanah yang keras itu adalah tanah liat yang dibakar dengan api. Inilah
balasan untuk kaum Nabi Luth yang menantangnya, ”Datangkanlah kepada kami azab
Allah, jika kamu termasuk orang-orang yang benar” (QS. al-Ankabut/29: 29).
Bagi Nabi Luth sendiri, yang membuat perih hatinya adalah isterinya termasuk
yang mendapat azab dari Allah SWT. ”Para utusan (malaikat) berkata, ’Hai Luth,
sesungguhnya kami adalah utusan-utusan Tuhanmu, sekali-kali mereka tidak akan
dapat mengganggu kamu, sebab itu pergilah dengan membawa keluarga dan pengikut-
pengikut kamu di akhir malam dan janganlah ada seorangpun di antara kamu yang
tertinggal, kecuali isterimu. Sesungguhnya dia akan ditimpa azab yang menimpa
mereka karena sesungguhnya saat jatuhnya azab kepada mereka ialah di waktu subuh.
Bbukankah subuh itu sudah dekat?” (QS. Hud/11: 81).
• Tafsir Jalalain
Menurut pengarang Tafsir Jalalain, Allah mengabulkan doa Nabi Luth. Allah
SWT berfirman, ”Dan tatkala utusan Kami (para malaikat) datang kepada Ibrahim
membawa kabar gembira, mereka mengatakan, ’Sesungguhnya kami akan
menghancurkan penduduk negeri (Sodom) ini. Sesungguhnya penduduknya adalah
orang-orang yang zalim.” (QS. Al-Ankabut/29: 30). Juga ayat, “(Dan) ingatlah (Luth)
kemudian disebutkan badalnya yaitu, (tatkala dia berkata kepada kaumnya,
"Mengapa kamumengerjakan perbuatan fahisyah itu) yakni mendatangi dubur/anus
laki-laki (yang belum pernah dikerjakan oleh seorang pun didunia ini sebelummu?")
dari kalangan manusia dan jin. Dan Kami turunkan kepada mereka hujan (batu),
maka perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang berbuat kriminal itu
(QS. Al-A’raaf/7: 80-81). ”Maka mereka dibinasakan oleh suara keras yang
mengguntur, ketika matahari akan terbit” (QS. al-Hijr/15 :73)

• Tafsir Qurthubi

“Dan (Kami juga telah mengutus) Luth (kepada kaumnya). (Ingatlah) tatkala
dia berkata kepada kaumnya, ‘Mengapa kamu mengerjakan perbuatan fahisyah itu,
yang belum pernah dikerjakan oleh seorang pun (di dunia ini) sebelummu?
Sesungguhnya kamu mendatangi lelaki untuk melepaskan nafsumu (kepada mereka),
bukan kepada wanita, malah kamu ini adalah kaum yang melampaui batas.” (QS. Al
A’raaf/7:80-81). Dan (Ingatlah) ketika Luth Berkata kepada kaumnya,
“Sesungguhnya kamu benar-benar mengerjakan perbuatan yang amat keji yang
belum pernah dikerjakan oleh seorangpun dari umat-umat sebelum kamu. Apakah
sesungguhnya kamu patut mendatangi laki-laki, menyamun dan mengerjakan
kemungkaran di tempat-tempat pertemuanmu?” Maka jawaban kaumnya tidak laih
hanya mengatakan, “Datanglah kepada kami adzab Alhha, jika kamu termasuk
orang-orang yang benar.” Luth berdoa, “Ya Tuhanku, tolonglah Aku (dengan
menimpakan adzab) atas kaum yang berbuat kerusakan itu”. Dan tatkala utusan kami
(para malaikat) datang kepada Ibrahim membawa kabar gembira, mereka mengatakan,
“Sesungguhnya kami akan menghancurkan penduduk negeri (Sodom) ini.
Sesungguhnya penduduknya adalah orang-orang yang zhalim.” Berkata Ibrahim,
“Sesungguhnya di kota itu ada Luth.” Para malaikat berkata, “Kami lebih mengetahui
siapa yang ada di kota itu. Kami sungguh-sungguh akan menyelamatkan dia dan
pengikut-pengikutnya kecuali istriya. Dia adalah termasuk orang orang yang
tertinggal (dibinasakan).” Dan tatkala datang utusan-utusan kami (para malaikat)
itu kepada Luth, dia merasa susah karena (kedatangan) mereka dan (merasa) tidak
punya kekuatan untuk melindungi mereka dan mereka berkata, “Janganlah kamu
takut dan jangan (pula) susah. Sesungguhnya kami akan menyelamatkan kamu dan
pengikut-pengikutmu, kecuali istrimu, dia adalah termasuk orang-orang yang
tertinggal (dibinasakan). Sesungguhnya kami akan menurunkan adzab dari langit
atas penduduk kota ini karena mereka berbuat fasik. Dan sesungguhnya kami
tinggalkan daripadanya satu tanda yang nyata bagi orang-orang yang berakal.”
(Q.S. Al ‘Ankabuut/29:28-35).

• Tafsir Ibnu Katsir


Allah berfirman seraya memberi kabar tentang Nabi-Nya Luth, bahwasanya
Luth mengancam mereka dengan ucapannya: "Seandainya aku mempunyai kekuatan
(untuk menolakmu)," dan ayat seterusnya. Maksudnya, niscaya aku siksa kamu dan aku
perdayakamu dengan diriku sendiri dan keluargaku. Untuk itu, telah ada hadits dari
jalan Muhammad bin 'Amr bin 'Alqamah, dari Abi Salamah, dari Abu Hurairah,
bahwasanya Rasulullah bersabda:
َ ‫ﻋﻠَﻰ ﻟُ ْﻮطٍ ﻟَﻘَ ْﺪ َﻛﺎنَ َﯾﺄ ْ ِوي ِإﻟَﻰ ُر ْﻛ ٍﻦ‬
‫ﺷﺪِﯾ ٍﺪ‬ ِ ُ‫رﺣْ َﻤﺔ‬-
َ ‫ﷲ‬ ‫ َﯾ ْﻌﻨِﻲ ﱠ‬- ‫ﻲ ٍ ِإ ﱠﻻ ﻓِﻲ ﺗ َْﺮ َوةِ ِﻣ ْﻦ‬
َ ُ� ّ ‫�ُ َﺑ ْﻌﺪَهُ ِﻣ ْﻦ ﻧَ ِﺒ‬ َ ‫ﻓَ َﻤﺎ َﺑ َﻌ‬
‫ﺚ ﱠ‬
‫" )ﻗَ ْﻮ ِﻣ ِﮫ‬Rahmat Allah kepada Luth, karena dia telah bernaung kepada benteng yang
kokoh yakni Allah, maka Allah tidak mengutus Nabi setelahnya kecuali dari golongan
terhormat dari kaumnya."
Maka seketika itu, para Malaikat itu memberitahukan bahwa mereka adalah
utusan-utusan Allah kepadanya dan bahwasanya kaumnya tidak akan para ntiusan ‫ﻗَﺎﻟُﻮا‬
َ‫ﺼﻠُﻮا ِإﻟَﯿْﻚ‬
ِ ‫ﺳ ُﻞ َر ِﺑّﻚَ ﻟَﻦ َﯾ‬ ُ ‫ َﯾﺎﻟُﻮ‬, dapat mengganggunya (Malaikat) berkata: Hai Luth,
ُ ‫ط ِإﻧﱠﺎ ُر‬
sesungguhnya kami adalah utusan-utusan Rabbmu, sekali-kali mereka tidak akan dapat
mengganggu kamu." Dan para Malaikat itu menyuruhnya supaya dia membawa
ْ ‫)و َﻻ ﯾَ ْﻠﺘ َ ِﻔ‬
keluarganya pada akhir malam dan Dan ( ٌ‫ﺖ ِﻣﻨ ُﻜ ْﻢ أ َ َﺣﺪ‬ َ .supaya dia menjadi pemandu
di belakang mereka janganlah ada seorang pun di antara kamu yang tertinggal."
Maksudnya, jika kamu mendengar sesuatu menimpa mereka, dan janganlah
terpengaruh oleh suara-suara yang gemuruh itu, akan tetapi teruslah kamu pergi.
"Kecuali isterimu"
Kebanyakan ulama berkata bahwa kalimat ini adalah pengecualian dari kalimat
yang telah ditetapkan, yaitu firman-Nya, "Sebab itu pergilah dengan membawa
keluargamu." "Kecuali isterimu."
Begitu juga Ibnu Mas'ud membacanya, mereka membaca (dengan) nashab.
Karena itu adalah pengecualian dari yang telah ditetapkan, maka wajib dibaca nasab
menurut mereka, sebagian ahli qira'at dan ahli nahwu lainnya berkata bahwa itu adalah
pengecualian dari firman-Nya:
*HR. Ahmad dan at-Tirmidzi, lihat Tuhfatul Abwadzi no. 5120.
Dan janganlab ada seorang pun di antara kamu" ﴿ َ‫اﻣ َﺮأَﺗُﻚ‬ ْ ‫﴾و َﻻ َﯾ ْﻠﺘ َ ِﻔ‬
ْ ‫ﺖ ِﻣﻨ ُﻜ ْﻢ أ َ َﺣﺪٌ ِإ ﱠﻻ‬ َ yang
tertinggal, kecuali isterimu," maka mereka membolehkan rafa' dan nashab dalam
membacanya. Mereka menyebutkan, bahwa isterinya keluar bersama mereka dan ketika
ia mendengar gemuruh, ia menoleh dan berkata: "Wah kaumku”, maka ia ditimpa batu
dari langit dan matilah ia.
Kemudian para Malaikat itu mendekatkan kebinasaan kaumnya, untuk
menggembirakannya, karena dia telah berkata kepada mereka: "Binasakanlah mereka
dengan seketika," maka mereka berkata:
Karena sesungguhnya saat jatubnya adzab" ‫ﺼ ْﺒ ُﺢ ﺑِﻘَﺮﯾﺐ‬ َ ‫ﺼ ْﺒ ُﺢ أَﻟَﯿ‬
‫ْﺲ اﻟ ﱡ‬ ‫)إن َﻣ ْﻮ ِﻋﺪَ ُھ ُﻢ اﻟ ﱡ‬
kepada mereka ialah di waktu shubuh; bukankah shubuh itu sudah dekat." Pada waktu
ini, kaum Luth berdiri dan berdiam di ambang pintu, mereka datang tergesa-gesa
kepada Luth dari tiap penjuru dan Luth berdiri di ambang pintu menahan mereka,
menolak mereka dan melarang mereka dari apa yang mereka sedang kerjakan. Akan
tetapi mereka tidak menerimanya, bahkan mengancam dan menakut-nakutinya, maka
seketika itu Jibril mendatangi mereka dan memukul mereka dengan sayapnya, maka
kaburlah penglihatan mereka, lalu mereka kembali dengan tidak mengetahui jalan.
Dan janganlab ada seorang pun di antara kamu" ﴿ َ‫اﻣ َﺮأَﺗُﻚ‬ ْ ‫ ﴾ َو َﻻ ﯾَ ْﻠﺘ َ ِﻔ‬yang
ْ ‫ﺖ ِﻣﻨ ُﻜ ْﻢ أ َ َﺣﺪٌ ِإ ﱠﻻ‬
tertinggal, kecuali isterimu," maka mereka membolehkan rafa' dan nashab dalam
membacanya. Mereka menyebutkan, bahwa isterinya keluar bersama mereka dan ketika
ia mendengar gemuruh, ia menoleh dan berkata: "Wah kaumku”, maka ia ditimpa batu
dari langit dan matilah ia.
Kemudian para Malaikat itu mendekatkan kebinasaan kaumnya, untuk
menggembirakannya, karena dia telah berkata kepada mereka: "Binasakanlah mereka
dengan seketika," maka mereka berkata:
Karena sesungguhnya saat jatuhnya adzab " ‫ﺼ ْﺒ ُﺢ ِﺑﻘَﺮﯾﺐ‬ َ ‫ﺼ ْﺒ ُﺢ أَﻟَﯿ‬
‫ْﺲ اﻟ ﱡ‬ ‫)إن َﻣ ْﻮ ِﻋﺪَ ُھ ُﻢ اﻟ ﱡ‬
kepada mereka ialah di waktu shubuh; bukankah shubuh itu sudah dekat." Pada waktu
ini, kaum Luth berdiri dan berdiam di ambang pintu, mereka datang tergesa-gesa
kepada Luth dari tiap penjuru dan Luth berdiri di ambang pintu menahan mereka,
menolak mereka dan melarang mereka dari apa yang mereka sedang kerjakan. Akan
tetapi mereka tidak menerimanya, bahkan mengancam dan menakut-nakutinya, maka
seketika itu Jibril mendatangi mereka dan memukul mereka dengan sayapnya, maka
kaburlah penglihatan mereka, lalu mereka kembali dengan tidak mengetahui jalan.
”Maka tatkala datang azab Kami, Kami jadikan negeri kaum Luth itu yang di
atas ke bawah (Kami balikkan), dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang
terbakar dengan bertubi-tubi. Yang diberi tanda oleh Tuhanmu, dan siksaan itu
tiadalah jauh dari orang-orang yang zalim.” Namun yang mengerikan, menurut
prediksi Nabi SAW yang terjadi pada umat Nabi Luth juga akan terjadi pada umat
beliau. Nabi SAW bersabda, “Sesungguhnya perbuatan yang paling kutakuti akan
menimpa umatku adalah perbuatan yang dilakukan oleh kaum Luth” (HR. Ibnu Majah).
• Dari Ibnu Abbas radhiyallahu anhuma, ia berkata, Rasulullah shallallahu alaihi
wa sallam bersabda,
‫ﻋ َﻤ َﻞ ﻗَ ْﻮ ِم ﻟُﻮطٍ ﻓَﺎ ْﻗﺘُﻠُﻮا ْاﻟﻔَﺎ ِﻋ َﻞ َو ْاﻟ َﻤ ْﻔﻌُﻮ َل ﺑِ ِﮫ‬
َ ‫ﺿﯿَ َﻤ ْﻦ َو َﺟ ْﺪﺗ ُ ُﻤﻮهُ ﯾَ ْﻌ َﻤ ُﻞ‬
ِ ‫َو َﻣ ْﻦ َر‬
“Barang siapa kalian dapati melakukan perbuatan kaum Nabi Luth alaihis salam (yakni
melakukan homoseksual), bunuhlah pelaku dan objeknya.” (HR. Tirmidzi no. 1456,
Abu Dawud no. 4462, dan selainnya)
• Dari Ibnu Abbas radhiyallahu anhuma, ia berkata, Rasulullah shallallahu alaihi
wa sallam bersabda,
‫ﻈ ُﺮ ﷲُ إِﻟَﻰ َر ُﺟ ٍﻞ أَﺗَﻰ َر ُﺟ ًﻼ أَ ْو ا ْﻣ َﺮأَة ً ﻓِﻲ اﻟﺪﱡﺑ ُِﺮ‬
ُ ‫َﻻ ﯾَ ْﻨ‬
“Allah subhanahu wa ta’ala tidak akan melihat seorang lelaki yang menyetubuhi lelaki
lain homoseksual) atau (menyetubuhi) wanita dari duburnya.” (HR. Tirmidzi
no.1165)
• Dari Ibnu Abbas radhiyallahu anhuma, ia berkata, Rasulullah shallallahu alaihi
wa sallam bersabda,
ٍ‫ﻋ َﻤ َﻞ ﻗَ ْﻮ ِم ﻟُﻮط‬ ٌ ُ‫ َﻣ ْﻠﻌ‬،ٍ‫ﻋﻠَﻰ َﺑ ِﮭﯿ َﻤﺔ‬
َ ‫ﻮن َﻣ ْﻦ‬
َ ‫ﻋ ِﻤ َﻞ‬ ٌ ُ‫ َﻣ ْﻠﻌ‬. ‫ارا‬
َ ‫ﻮن َﻣ ْﻦ َوﻗَ َﻊ‬ ً ‫ﺳﻠﱠ َﻢ ِﻣ َﺮ‬ َ ُ‫ﺻﻠﱠﻰ ﷲ‬
َ ‫ﻋﻠَ ْﯿ ِﮫ َو‬ ُ ‫ﻗَﺎﻟَ َﮭﺎ َر‬
ِ ‫ﺳﻮ ُل‬
َ ‫ﷲ‬
ِ ‫اﻟﻠﱡ‬
‫ﻮطﯿﱠ ِﺔ ﺛَ َﻼﺛًﺎ ِﻓﻲ‬
“Terlaknatlah orang yang menyetubuhi binatang, terlaknatlah orang yang melakukan
perbuatan kaum Luth alaihis salam.” Beliau mengucapkan berulang kali, tiga kali
tentang liwath (homoseksual, perbuatan kaum Luth alaihis salam). (HR. Ahmad no.
1875)
• Dari Jabir bin Abdillah radhiyallahu anhuma, Rasulullah shallallahu alaihi wa
sallam bersabda,
َ ‫ﻋﻠَﻰ أ ُ ﱠﻣﺘِﻲ‬
ٍ‫ﻋ َﻤ ُﻞ ﻗَ ْﻮ ِم ﻟُﻮط‬ ُ ‫ف َﻣﺎ أَﺧ‬
َ ‫َﺎف‬ َ ‫إِ ﱠن أ َ ْﺧ َﻮ‬
“Sesungguhnya yang paling aku khawatirkan atas umatku adalah perbuatan kaum Luth
alaihis salam (homoseksual).” (HR. Tirmidzi no. 1457)
• Tafsir Tematik
Tafsir Tematik ini diperkenalkan oleh para ulama tafsir untuk memberikan
jawaban kebutuhan masyarakat akan petunjuk Al-Qur’an. Tafsir ini tidak ditafsirkan
ayat demi ayat, melainkan dengan menggabungkan ayat-ayat yang berbicara mengenai
tema yang sama. Tema kali ini mengenai LGBTQ+, salah satu ayat Al-Qur’an yang
menceritakan tentang homoseksual dari kisah Nabi Luth. Terdapat dalam surat Al-
A’raf/7: 80-84
ِ ‫ﺷ ْﮭ َﻮة ً ِﻣ ْﻦ د‬
‫ُون‬ َ ‫اﻟﺮ َﺟﺎ َل‬ ّ ِ َ‫ ( إِﻧﱠ ُﻜ ْﻢ ﻟَﺘَﺄْﺗُﻮن‬۸۰) َ‫ﺳﺒَﻘَ ُﻜ ْﻢ ﺑِ َﮭﺎ ِﻣ ْﻦ أ َ َﺣ ٍﺪ ِﻣﻦَ ْاﻟﻌَﺎﻟَ ِﻤﯿﻦ‬
َ ‫ﺸﺔَ َﻣﺎ‬ ِ ‫طﺎ إِ ْذ ﻗَﺎ َل ِﻟﻘَ ْﻮ ِﻣ ِﮫ أَﺗ َﺄْﺗُﻮنَ ْاﻟﻔ‬
َ ‫َﺎﺣ‬ ً ‫َوﻟُﻮ‬
َ‫ﻄ ﱠﮭ ُﺮون‬ ٌ ‫اب ﻗَ ْﻮ ِﻣ ِﮫ إِﻻ أ َ ْن ﻗَﺎﻟُﻮا أَ ْﺧ ِﺮ ُﺟﻮ ُھ ْﻢ ِﻣ ْﻦ ﻗَ ْﺮﯾَﺘِ ُﻜ ْﻢ إِﻧﱠ ُﮭ ْﻢ أُﻧ‬
َ َ ‫َﺎس ﯾَﺘ‬ َ ‫ ( َو َﻣﺎ َﻛﺎنَ َﺟ َﻮ‬۸۱) َ‫ﺎء ﺑَ ْﻞ أ َ ْﻧﺘ ُ ْﻢ ﻗَ ْﻮ ٌم ُﻣﺴ ِْﺮﻓُﻮن‬ ِ ‫ﺴ‬َ ِّ‫اﻟﻨ‬
)ُ‫ﻋﺎﻗِﺒَﺔ‬
َ َ‫ْﻒ َﻛﺎن‬ ُ ‫ﻄ ًﺮا ﻓَﺎ ْﻧ‬
َ ‫ﻈ ْﺮ َﻛﯿ‬ َ ‫ﻋﻠَ ْﯿ ِﮭ ْﻢ َﻣ‬ َ ‫ ( َوأ َ ْﻣ‬۸۳) َ‫َﺖ ِﻣﻦَ ْاﻟﻐَﺎ ِﺑ ِﺮﯾﻦ‬
َ ‫ﻄ ْﺮﻧَﺎ‬ ْ ‫ ( ﻓَﺄ َ ْﻧ َﺠ ْﯿﻨَﺎهُ َوأ َ ْھﻠَﮫُ ِإﻻ‬۸۲
ْ ‫اﻣ َﺮأَﺗَﮫُ ﻛَﺎﻧ‬
۸٤) َ‫ْاﻟ ُﻤﺠْ ِﺮ ِﻣﯿﻦ‬
Dengan terjemahan “Dan (kami juga telah mengutus) Lūth, ketika dia berkata
kepada kaumnya, Mengapa kamu melakukan perbuatan keji, yang belum pernah
dilakukan oleh seorang pun sebelum kamu (di dunia ini). Sungguh kamu telah
melampiaskan syahwatmu kepada sesama lelaki bukan kepada perempuan. Kamu
benar-benar kaum yang melampaui batas.” (Al-A'rāf/7: 81-84).
Tafsir dari ayat di atas, ‘yang belum pernah dilakukan oleh seorang pun
sebelum kamu di zaman apapun’. Perbuatan yang dilakukan ini termasuk hal yang baru
kamu lakukan dalam soal kerusakan. Sehingga maksud dari ayat di atas, kalian menjadi
contoh teladan dalam perbuatan yang jahat, kalian akan mendapatkan dosanya dan dosa
dari siapapun yang mengikuti kamu dalam melakukan perbuatan jahat itu samapi
kiamat.
‘ Sesungguhnya kamu mendatangi lelaki untuk melepaskan nafsumu, bukan
kepada wanita’. Ini adalah perbuatan yang sudah melampaui batas yang dilakukan
kaum Luth tersebut, yang dimaksud (mendatangi) itu untuk mencari kenikmatan yang
telah mereka temukan bukan untuk fitrah antara suami istri yang disebabkan oleh
syahwat dan keinginan untuk memperoleh keturunan, namun hanya untuk pelampiasan
nafsu syahwat semata. Maka dari itu mereka dianggap lebih rendah dari binatang.

• Tafsir Al-Misbah
Dalam hadist kali ini menjelaskan hukum dari transgender, transgender
merupakan fenomena sosial yang diikuti dengan operasi perubahan jenis kelamin. Di
Indonesia transgender sudah dikenal cukup lama, diantara kelompok LGBTQ+.
“ Rasulullah bersabda: “Allah tidak melihat laki-laki yang mendatangi laki-laki
(melakukan hubungan seks sesamanya) dan mendatangi (menggauli) istri melalui
dubur).” (HR. Al Tirmidzi).
Dalam hadist diatas sudah menunjukkan bahwa laki-laki tidak boleh
menyerupai Wanita dan begitupun Wanita tidak boleh menyerupai laki laki. Hubungan
sejenis pun tidak diperbolehkan.
“Hai anak-anak Adam, sesungguhnya kami telah menurunkan kepada kamu pakaian
untuk menutupi sauat-sauat kamu dan bulu. Dan pakaian takwa itulah yang paling
baik. Yang demikian itu adalah sebagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, muda-
mudahan mereka selalu ingat”. (Q.S Al-A’raf ayat 26)
Ayat surat di atas menjelaskan bagaimana perilaku busana, dimana laki-laki
meniru gaya pakaian perempuan atau sebaliknya. Ayat ini berpesan Hai anak Adam,
yakni manusia putra putri Adam sejak putra pertama hingga anak terakhir dari
keturunannya sesungguhnya kami Tuhan Yang Maha Kuasa telah menurunkan kepada
kamu pakian, yakni aurat lahiriah serta kekurangan-kekurangan batiniah yang dapat
kamu gunakan sehari-sehari dan menyiapkan pula bulu, yakni bahan-bahan pakaian
yang indah untuk menghiasi diri kamu dan yang kamu gunakan dalam peristiwa-
peristiwa istimewa. Dan disamping itu ada lagi yang kami anugrahkan yaitu pakaian
takwa. Itulah pakaian terpenting dan yang paling baik. Yang demikian itu, yakni
penyiapan aneka bahan pakian adalah sebagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah,
muda-mudahan, yakni dimaksudkan dari penyiapan pakaian itu adalah agar mereka
selalu ingat, kepada Allah SWT. Dan nikmat-nikmat-Nya.

• Tafsir Al-Azhar
Tafsir Al-Azhar memiliki corak sebagaimana dalam ilmu tafsir digolongkan
kedalam corak adab al-ijtima’i yaitu corak tafsir yang menitik beratkan pada penjelasan
ayat ayat Al-Qur’an dari segi ketelitian redaksinya, kemudian menyusun kandungannya
dalam satu redaksi.
“Dan (Ingatlah kisah) Luth, Ketika dia berkata kepada kaumnya: ‘Mengapa kamu
mengerjakan perbuatan fahisyah itu sedang kamu memperlihatkan(nya)’. “Mengapa
kamu mendatangi laki laki untuk memenuhi nafsu (mu), bukan mendatangi Wanita?
Sebenarnya kamu adalah kamu yang tidak mengetahui (akibat perbuatanmu)”. (QS.
An-Naml/27: 54-55)
Dalam makna nya Allah SWT telah menyebutkan tentang perdustaan kamun
Nabi Luth kepada Nabi mereka, dan pembangkangan mereka terhadap yang tak pernah
dilakukan sebelumnyaoleh seseorang, Yakni, mereka menggauli sesame lelaki bukan
dengan Wanita.
Selanjutnya Allah SWT menyebutkan bagaimana azab yang Dia timpakan
kepada mereka dengan mengirimkan batu dari tanah kering kepada mereka, kecuali
orang yang beriman di antara mereka. Orang beriman itu diselamatkan oleh Allah di
waktu dini hari dan mereka tidak dibinasakan.

IV. SIMPULAN
Perbuatan keji seperti hubungan sesama jenis sudah dilarang sejak dari zaman
nabi, Allah sangat melaknat perbuatan tersebut dengan memberi azab yag pedih
terhadap kaum nabi Luth. Sehingga, dapat disadari bahwa trend kampanye LGBTQ+
ini harus dilawan jangan sampai menjangkit anak cucu kita yang merupakan cikal bakal
penerus bangsa Indonesia. Oleh karena itu, tindakan dan program-program pengarahan
diperlukan untuk mendidik anak sejak dini agar tidak terjerumus dalam hal tersebut.
Pemerintah pun harus menyelenggarakan program-program pencegahan dan
tindakan tegas terhadap penyimpangan tersebut. Jangan sampai LGBTQ+ ini di
normalisasikan apalagi di legalkan di negara Indonesia. Kasus-kasus banyaknya
komunitas LGBTQ+ ini harus diberantas, karena mereka dapat menjadi penular
ataupun pelaku asusila terhadap orang lain yang memungkinkan menambahnya
populasi LGBTQ+ ini di negara Indonesia.
Selain itu untuk pengawasan keluargapun perlu di perhatikan, sebagai orang tua
perlu mengetahui tontonan apa saja yang di lihat oleh anaknya. Sebelum terjadinya
dampak buruk. Dan pastinya kita harus menolak adanya kampanye LGBTQ+ di negara
kita Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA

Aryanti, Z., Stain, M. A., & Metro, J. S. (2016). FAKTOR RESIKO TERJADINYA LGBT PADA
ANAK DAN REMAJA. https://www.selasar.com,
Ihsan, W. (2022). LGBT dan Liwat Umat Nabi Luth Dalam Perspektif Tafsir. Proceeding of The
2nd Conference on Strengthening Islamic Studies in the Digital Era, 1, 19–28.
Mashuri, A. T. (2021). ANALISIS FRAMING BERITA LGBT PADA MEDIA ONLINE
REPUBLIKA.CO DAN HIDAYATULLAH.COM.
Syarif, M., & Susanti, M. (2018). Menyelamatkan Remaja Dari Bahaya LGBT Dengan
Pendampingan, Pengenalan dan Pendidikan Seks di Pondok Pesantren Sumatera Barat.
Yanuarti, E. (2019). POLA ASUH DAN PEMBENTUKAN PERILAKU SEKSUAL BERISIKO
TERHADAP HIV/AIDS PADA WARIA. Cendekia, 17(1), 57–78.
https://doi.org/10.15294/kemas.v11i1.3617

Anda mungkin juga menyukai