Identifikasi Kebutuhan Pelanggan
Identifikasi Kebutuhan Pelanggan
Abstrak
Identifikasi kebutuhan pelanggan merupakan hal yang penting dalam kesuksesan suatu produk.
Indentifikasi kebutuhan pelanggan ini berguna untuk mengetahui apa saja keinginan dan harapan konsumen
akan suatu produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Produk kursi santai di Indonesia terus meningkat dari
tahun ke tahun, peningkatan jumlah produksi kursi santai ini harus diimbangi dengan peningkatan kualitas nya
agar dapat bersaing dipasar, untuk itulah dilakukannya identifikasi kebutuhan pelanggan produk kursi santai
untuk dapat meningkatkan kualitasnya. Tujuan penelitian ini adalah: (1) mengidentifikasi kebutuhan
pelanggan terhadap produk kursi santai, (2) menginterpretasikan pernyataan pelanggan menjadi daftar
keinginan pelanggan terhadap produk kursi pelanggan, (3) menyusun hierarki kebutuhan pelanggan terhadap
produk kursi pelanggan, (4) menetapkan bobot kepentingan relatif setiap kebutuhan. Metode yang digunakan
dalam identifikasi kebutuhan pelanggan ada beberapa metode yaitu wawancara, observasi dan survey.
Tahapan identifikasi kebutuhan pelanggan terdiri atas (1) mendefinisikan/menguraikan ruang lingkup usaha,
(2) mengumpulkan data mentah dari pelanggan, (3) menginterpretasikan data mentah menjadi daftar
kebutuhan pelanggan, (4) menyusun kebutuhan menjadi tingkat/hirarki, al: primer, sekunder, tersier, (5)
menentukan tingkat/bobot kepentingan relatif dari tiap kebutuhan, dan (6) merefleksikan hasil dan proses.
Berdasarkan hasil pengolahan data maka terdapat 6 kebutuhan pelanggan terhadap kursi santai, yaitu: (1)
kursi memiliki ukuran yang pas, (2) Kursi memiliki bentuk yang menarik, (3) Kursi memiliki fitur tambahan, (4)
Kursi terbuat dari bahan yang kokoh, (5) Kursi terbuat dari bahan yang tidak mudah robek,dan (6) Kursi
terbuat dari material yang tahan lama.
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang dan Masalah
Persaingan di antara perusahaan akan semakin meningkat dilihat dari banyaknya
produk-produk yang dihasilkan di pasaran. Fungsi utama perusahaan manufaktur adalah
proses produksi dan operasi untuk mencapai efisiensi, produktifitas dan keuntungan.
Persaingan tidak hanya datang dari perusahaan lama tetapi juga datang dari perusahaan baru.
Salah satu industri yang berkembang dalam bidang mebel yaitu kursi, Kursi mempunyai
fungsi sebagai tempat duduk, seharusnya kursi didesain semenarik mungkin sehingga mampu
menarik minat konsumen. Seperti kursi santai dengan tujuan memanjakan waktu santai
Sambil membaca buku, menonton acara, atau Sambil menikmati cemilan kesukaan.
Produk kursi santai ini sangat mudah digunakan dan dapat diatur sesuai kenyamanan
karna sandarannya dapat diubah sesuai derajat kemiringan yang terbaik. Sekarang ini, banyak
kursi santai yang dibuat dari bahan kayu, santai lipat, dan aluminium dengan desain yang
yang beraneka ragam pula. Dari hasil observasi di beberapa toko penjual furniture ataupun
dari penjualan online di internet, kursi santai yang dijual kegunaannya hanya khusus untuk
kursi santai saja dan ditempatkan pada suatu ruangan misalnya di taman atau di teras sulit
dibawa atau dipindahkan, sehingga hasil produk kurang memuaskan konsumen, karena
menghasilkan kursi santai yang kurang sesuai dengan keinginan konsumen. Fasilitas produk
yang nyaman, aman dan efektif belum memenuhi kebutuhan konsumen. Selain itu
permasalahan harga juga perlu diperhatikan oleh perusahaan, sehingga harga produk dapat
terjangkau oleh masyarakat.
Bila dilihat dari produk kursi santai yang sudah ada, Hal yang dapat dilakukan dengan
meningkatkan kualitas produk agar sesuai dengan keinginan konsumen adalah dengan terus
melakukan pengembangan sehingga produk dapat bersaing dengan produk pesaing lainnya.
Identifikasi kebutuhan konsumen dilakukan untuk mengumpulkan atribut kebutuhan
konsumen. Selanjutnya mengidentifikasi atribut kebutuhan konsumen tersebut dengan
melakukan penilaian berdasarkan skala likert. Kemudian menentukan prioritas yang
dibutuhkan oleh konsumen yang akan dikembangkan. Apabila kebutuhan konsumen dapat
terpenuhi maka kepuasan konsumen dapat tercipta serta dapat mempengaruhi pandangan
konsumen terhadap perusahaan. Selain itu dapat menarik minat konsumen terhadap produk
yang dihasilkan.
Fungsi dan tujuan proses identifikasi kebutuhan pelanggan adalah: (a) memberi
keyakinan bahwa produk telah difokuskan pada kebutuhan pelanggan, (b) tahap untuk
mengidentifikasi kebutuhan yang tersembunyi (latent needs), (c) menjadi dasar dalam
menetapkan spesifikasi produk, (d) sebagai arsip/dokumen untuk proses pengembangan yang
akan datang, dan (e) meyakinkan bahwa kebutuhan penting pelanggan tidak ada yang
terlewatkan. Tahap identifikasi kebutuhan pelanggan adalah sebagai berikut (Ulrich dan
Eppinger, 1997):
1. Mendefinisikan/menguraikan ruang lingkup usaha.
2. Mengumpulkan data mentah dari pelanggan.
3. Menginterpretasikan data mentah menjadi daftar kebutuhan pelanggan.
4. Menyusun kebutuhan menjadi tingkat/hirarki, al: primer, sekunder, tersier.
5. Menentukan tingkat kepentingan relatif dari tiap kebutuhan .
6. Merefleksikan hasil dan proses
Tahap mendefinisikan/menguraikan ruang lingkup usaha terdiri atas kegiatan
membuat spesifikasi peluang pasar tertentu dan mengkaji kendala dan tujuan proyek. Hasil
kegiatan berupa pernyataan misi (mission statement/charter/ design brief) yang berisi uraian
singkat mengenai produk, sasaran bisnis kunci, target pasar produk, asumsi yang membatasi
usaha pengembangan produk dan stake holder. Tahap mengumpulkan Data dari Pelanggan
dapat dilakukan melalui interview (wawancara): 1-2 jam/pelanggan, focussed group
discussion: 8-12 pelanggan ± 2 jam, dan observasi produk pada saat digunakan pelanggan
Survey tertulis. Tahap interpretasi data mentah dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara
lain : (a) ekspresikan kebutuhan (needs) dalam bentuk “apa yang harus dilakukan pada
produk”, bukan “bagaimana mungkin melakukannya”, (b) ekspresikan kebutuhan (needs)
pada tingkat yang sama spesifiknya dengan data mentah, (c) gunakan pernyataan positif,
bukan negative, (d) ekspresikan need sebagai atribut dari produk, hindari kata-kata harus.
Tahap menyusun Kebutuhan Menjadi Hirarki dapat dilakukan dengan menulis setiap
pernyataan kebutuhan (need statement) pada setiap kartu terpisah, mengurangi pernyataan
yang berlebihan (lakukan penggabungan kebutuhan yang hampir sama), mengelompokkan
kartu tersebut menurut kesamaan kebutuhan, memilih label untuk setiap kelompok, yang
menyatakan generalisasi semua needs dalam kelompok, jika kelompok masih cukup banyak
(lebih dari 20), maka buat kelompok menjadi super kelompok, serta memeriksa dan mengedit
needs yang sudah disusun. Tahap menetapkan Tingkat Kepentingan Relatif Kebutuhan
dilakukan berdasarkan konsensus anggota tim pengembang produk dengan melihat
pengalaman dengan pelanggan, dan berdasarkan penilaian pelanggan tentang tingkat
kepentingan yang diperoleh dari survey lanjutan. Tahap terakhir dari proses identifikasi
kebutuhan pelanggan adalah merefleksikan Hasil dan Proses, yaitu untuk mengetahui
bagaimana cara memperbaiki proses identifikasi kebutuhan tsb pada masa yang akan dating.
III. METODOLOGI PENELITIAN
Data penelitian yang dibutuhkan berupa data primer dan data sekunder. Data primer
merupakan data yang diperoleh melalui penyebaran kuisioner yang berisi pernyataan yang
berhubungan dengan kebutuhan konsumen berdasarkan kondisi produk sekarang dengan
target perbaikan yang harus dipenuhi lebih lanjut. Data sekunder merupakan data primer yang
sudah diolah lebih lanjut dan disajikan oleh pihak pengumpul data primer baik berupa
dokumen ataupun observasi di lapangan. Pengumpulan data primer dilakukan dengan cara
penyebaran kuesioner, Kuesioner berguna untuk mengindentifikasikan kebutuhan dan
keinginan konsumen. Populasi dari kuesioner tersebut diambil secara acak yang merupakan
pengguna kursi santai. Sampel penelitian diambil 30 data untuk kuesioner pendahuluan
sebagai minimum dalam pengambilan data.
1. Pengumpulan
Data Mentah
3. Organisasikan
Kebutuhan Menjadi
Beberapa Hierarki
4. Penetapan Bobot
Kepentingan Relatif
Setiap Kebutuhan
b. Kuesioner Penelitian I
Kuesioner penelitian I merupakan kuisioner tertutup yaitu kuesioner yang telah
dibatasi oleh peneliti sesuai atribut kebutuhan konsumen yang didapat dari kuesioner
pendahuluan dan ditentukan dengan skala likert. Data dari konsumen secara umum
digunakan untuk mengetahui kebutuhan konsumen akan produk kursi santai.
Kebutuhan konsumen akan produk kursi santai tersebut dapat dilihat pada Tabel 2
berikut ini:
c. Kuesioner Penelitian II
Kuesioner penelitian II adalah kuisioner yang bersifat tertutup. Bertujuan untuk
mengetahui tingkat kepentingan dan tingkat kepuasan konsumen dari kuesioner
pendahuluan dan kuesioner penelitian I. Berdasarkan kuesioner yang disebarkan
kepada 30 responden yang merupakan sampel sesungguhnya dari objek penelitian.
Bobot kepentingan kebutuhan konsumen disusun dengan skala likert dan skala yang
digunakan adalah 1 – 5. Hal tersebut dimaksudkan untuk mengetahui tingkat
kepentingan dari tiap-tiap kriteria.
Keterangan:
(1) Sangat Tidak Penting
(2) Tidak Penting
(3) Cukup Penting
(4) Penting
(5) Sangat Penting.
Tingkat Kepentingan =
= 3,867