Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PANDUAN SOP BEKAM

Disusun Oleh:

PRODI KEBIDANAN SARJANA DAN PENDIDIKAN PROFESI BIDAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAN ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG

TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur kami haturkan kepada Allah Swt yang telah memberikan banyak nikmat,
taufik dan hidayah sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Panduan SOP
Bekam” dengan baik tanpa ada halangan yang berarti. Makalah ini telah kami selesaikan dengan
maksimal berkat kerjasama dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu kami sampaikan
banyak terimakasih kepada segenap pihak yang telah berkontribusi secara maksimal dalam
penyelesaian makalah ini.

Diluar itu, penulis sebagai manusia biasa menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak
kekurangan dalam penulisan makalah ini, baik dari segi tata bahasa dan susunan kalimat, oleh
sebab itu dengan segala kerendahan hati, kami selaku penyusun menerima segala kritik dan saran
yang membangun dari pembaca. Makalah ini kami harap dapat membantu pembaca dalam
memahami lebih tentang panduan SOP Praktik Bekam. Demikian yang bisa kami sampaikan,
semoga makalah ini dapat menambah khazanah ilmu pengetahuan dan memberikan manfaat
nyata bagi pembaca.

Semarang, 4 Januari 2023

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II

KAJIAN TEORI

1. Pengertian

Bekam adalah satu teknik pengobatan menggunakan sarana gelas, tabung, atau bambu
yang prosesnya diawali dengan melakukan pengecopan (membuat tekanan negatif
dalam gelas tabung atau bambul) sehingga menimbulkan bendungan lokal di
permukaan kulit dengan tujuan agar sirkulasi energi meningkat, menimbulkan efek
analgetik, anti bengkak mengusir patogen angin dingin maupun angin lembab,
mengeluarkan racun, serta oksidan dalam tubuh.

2. Tujuan

Tujuan bekam dapat menurunkan tekanan darah ,merileksasikan otot yang kaku ,
mengatasi pegal-pegal.

3. Indikasi

Terapi bekam dilakukan pada pasien yang mengalami nyeri dan rasa sakit pada
pinggang, bahu dada punggung, perut, dan juga encok. Selain itu beberapa keluhan
seperti migrain, batu, dan tekanan darah tinggi mengatasi kelelahan ( fatigue ).

4. Kontraindikasi

Bekam tidak boleh dilakukan pada:

1. Pasien dengan diabetes melitus

2. Pasien dengan kerusakan integritas kulit

3. Pasien dengan elastisitas kulit menurun

4. Hindari pembekaman setelah pasien mengalami muntah


5. Dianjurkan tidak langsung makan sesudah melakukan terapi bekam, tetapi boleh
minum untuk memulihkan kebugaran.

6. Tidak dianjurkan melakukan bekam dalam keadaan sangat kenyang atau sangat
lapar

5. Prosedur

1. Membuat informed consent

2. Mengisi form perjanjian home care

3. Data identitas pasien di buku pendataan

Pendataan meliputi:

1) nama, umur, jenis kelamin alamat

2) keluhan

4. Menjelaskan efek dari terapi bekam seperti:

1) gatal-gatal pada area yang dilakukan pembekaman yang menunjukkan efek wajar
dari terapi bekam

2) terapi bekam dapat menimbulkan bekas cuping

5. Pemeriksaan fisik pasien

1) pemeriksaan umum: tekanan darah, nadi, suhu, pernafasan

2) pengamatan dari daerah yang di keluhkan


3) perabaan sekitar keluhan dan perabaan pada sekitar organ lain

4) penekanan daerah sekitar keluhan dan pada organ lain

6. Penyimpulan dan penentuan diagnosa penyakit

1) menentukan jenis keluhan

2) menentukan jenis penyakit

3) menentukan letak penyakit

4) menentukan penyebab penyakit

5) menentukan jenis pengobatan

7. Menentukan daerah dan titik yang dibekam

1) titik yang sesuai dengan yang dikeluhkan

2) titik lain yang satu jurusan dengan titik yang dikeluhkan

3) titik lain yang berlawanan dengan titik yang dikeluhkan

4) titik lain yang berpasangan dengan titik yang dikeluhkan

5) titik-titik istimewa

6) titik-titik khusus

8. Melakukan pembekaman
Teknik bekam kering:

1) naluri minyak pada daerah tubuh yang akan dilakukan pembekaman

2) letakkan cup pada titik Meradian

3) lakukan penyedotan pada kup sampai menimbulkan bendungan pada permukaan


kulit ukur sesuai dengan kemampuan pasien menahan vakum dari bekam tersebut

4) setelah cup terpasang pada semua titiknya RI, kemudian tunggu hingga 5 sampai 7
menit pada pasien perempuan dan 7 sampai 10 menit pada pasien laki-laki

5) bukalah ujung bagian atas cup agar udara dapat masuk, sehingga cup bekam
mudah dilepas

6) setelah semua cup terlepas, lakukan pemijatan ringan pada area yang dilakukan
pembekaman tadi.

7) rapikan pasien

8) rapikan dan bersihkan alat-alat menggunakan khas dan alkohol

9) tindakan pelaksanaan terapi bekam ditulis dalam form dan pasien

9. Evaluasi dan tindak lanjut

1) selesai tindakan di lakukan evaluasi dengan menanyakan dan mengamati keadaan


pasien

2) anjuran pasien agar tidak mandi selesai dilakukan bekam, tunggu sampai 8 jam
postt dilakukannya pembekaman.

6. Teknik Bekam SOP PBI

1. Persiapan proses bekam


• berwudu sebelum pelaksanaan terapi, sebagai bagian dari menjalankan terapi
sunnah sangat dianjurkan agar pembekaman mengambil wudhu sebelum pelaksanaan
terapi bekam

• siapkan ruangan bekam dan sediakan semua alat, instrumen dan perlengkapan
bekam, yakinkan bahwa semua sudah siap digunakan

• pada tahap ini launching device sudah disiapkan dengan kondisi jarum terpasang
siap pakai yaitu siapkan jarum steril pasang pada lancing device kemudian buka
bagian kepalanya

• jika perlukaan menggunakan metode torehan, maka ambil satu buah surgical
Blade , buka pembungkusnya sekitar separuh, lalu pasangkan kecapel dengan posisi
sejajar antara kemiringan pangkal surgital blado dengan bidang kemiringan pada
stapel, dan jangan sampai terbalik. Bagian mata surgical Blade tetap berada di dalam
pembungkus agar tetap terjaga dalam keadaan steril.

• lancet atau pisau bekam yang sudah siap pakai diletakkan pada wadah khusus atau
mangkok oval

• siapkan kantong plastik untuk menampung sampah bekam sebelum


mempersiapkan yang lain titik caranya, lipat bibir kantong plastik keluar lalu letakkan
di tempat sampah ukuran yang sesuai gunakan kantong warna kuning.

• untuk penampungan limbah infeksius seperti jarum, lancet dan surgical Blade,
standarnya ditampung di wadah khusus yang lebih kokoh.

• pembekaman memakai sarung tangan masker, kopiah atau peci atau jilbab rapi.
Apron atau celemek, kacamata sebagai alat-alat keselamatan pembekaman.

• sarung tangan yang digunakan selama pembekaman adalah sarung tangan baru
maksudnya jika saat relaksasi sudah menggunakan sarung tangan (sehingga terkena
minyak zaitun) maka sarung tangan tersebut harus diganti baru ketika melakukan
pembekaman
• mintalah klien bekam untuk berbaring di atas dipan atau duduk di kursi khusus
yang dirancang untuk tindakan bekam dalam keadaan santai agar siap untuk
dilakukan proses pembekaman

• sebelum memulai proses bekam bacalah doa seperti kesembuhan klien bekam
salah satunya seperti ini

“ Ya Allah Rabb segenap manusia, hilangkanlah sakit dan sembuhkanlah, Engkaulah


Yang Maha Penyembuh, tiada kesembuhan kecuali dengan penyembuhan-MU
kesembuhan yang tidak meninggalkan rasa sakit ( munttafaq alaih )

2. Penyiapan kulit area bekam dengan minyak zaitun

Gunakan minyak zaitun untuk menyiapkan kulit pada area yang akan dilakukan
pembekaman

• Siapkan kain kasa steril dan basahi atau bubukan minyak zaitun secukupnya, lalu
oleskan ke kulit yang akan di bekam secara memutar dari dalam keluar. Tujuan
sterilisasi yang pertama ini untuk membersihkan kulit dari debu, daging dan kotoran-
kotoran yang bersifat renik atau mikroskopik.

Catatan :

Gunakan satu tangan untuk tindakan ini dan tangan lain secara spesifik untuk
mengelap darah titik jangan bercampur satu dengan tangan dan tangan lainnya dua-
duanya terkena darah klien bekam.

3. Teknik pembekaman

• lalu lakukan pengekopan pada area titik bekam yang sudah disiapkan (sudah
dibaluri minyak zaitun) dengan tarikan disesuaikan dengan kenyamanan dan kondisi
serta usia pasien. Saat dilakukan pengekopan, tanyakan kepada pasien apakah tarikan
atau penyedotan terlalu kuat atau tidak.
• Area titik bekam yang sudah dikop dibiarkan sekitar 5 menit. Jika pengekopan
terlalu lama dapat mengakibatkan munculnya blister di kulit yang termasuk jenis
malpraktek bekam.

4. Teknik perlukaan

• setelah pengakuan berjalan sekitar 5 menit, segera buka kopnya dengan cara
menarik bagian atasnya di ujung ventilator dan letakkan Kop tadi di atas nierbeken
dalam posisi miring (terbuka) dan tidak boleh meletakkannya dalam posisi tengkurap,
bibir di bagian bawah.

• Kop bekam yang sudah digunakan diletakkan pada nampan khusus dan lancing
device, lancet atau scapel, surgical blade diletakkan di nierbeken atau tempat lain
yang terpisah dengan kop bekam.

• lakukan perlukan pada titik bekam dengan menggunakan lanting device atau
pisau bedah titik lancing device yang sudah digunakan untuk melukai area bekam tadi
simpan dalam nierbeken yang telah disiapkan.

• kemudian area titik bekam tadi di kop kembali untuk pengeluaran darah.

• area titik bekam yang sudah dilukai dan dikop dibiarkan beberapa saat sampai
terjadi bendungan lokal yang menyebabkan darah statis keluar dari kulit dan
tertampung di dalam gelas kopi. Pengekopan untuk mengeluarkan darah berjalan 3
sampai 5 menit.

• siapkan kaca steril dan letakkan di bawah kop yang menampung darah titik
pastikan darah tidak sampai meluber ke sisi pinggir yang dapat mengakibatkan darah
mengalir dan berceceran.

• buka kembali kop-nya dengan hati-hati dan bersihkan darah yang ada di area
bekam dengan menggunakan kasa steril

5. Teknik pembersihan darah


• kop yang udah dipakai diletakkan kembali di nierbeken atau mangkok pastikan
bahwa kop sudah diseka dengan bersih

• kasa pembersih darah dibuang ke kantong plastik warna kuning

• pembersihan dan penyekaan darah di kulit menggunakan tangan kiri secara


khusus dan jangan dibalik-balik antara kanan dan kiri (menjaga agar tidak semua
tangan terpapar darah sehingga tetap terjaga kebersihannya )

• lakukan pengulangan pengeluaran darah menurut keadaan dan kondisi.

6. Tahap akhir proses bekam

• area titik bekam yang telah selesai dibekam ditetesi minyak zaitun dengan
menggunakan kaca steril, diratakan keseluruh area titik bekam dan tidak boleh keluar
dari titik bekam titik biarkan beberapa saat penggunaan alat bantu penjepit kaca
hanya opsional bagi yang sudah lazim (misal: praktisi medis). Penutupan luka tidak
boleh menggunakan etanol.

• pastikan alat bekam yang sudah digunakan di ska dengan bersih (tanpa tertinggal
noda darah), kemudian masukkan dalam larutan klorin yang sudah disiapkan
(selanjutnya akan dibahas dalam bab pembersihan peralatan bekam).

• Setelah selesai pembekaman klien , pembekaman segera mencuci tangan dengan


cara yang benar
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai