Anda di halaman 1dari 6

LKPD II

Sekolah : SMP Negeri 6 Lembah Gumanti

Kelas : VII

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Materi : Teks Berita

Tujuan Pembelajaran : Mampu menentukan struktur teks berita dengan benar

Nama : ……………………………………………………………………

Kelas : …………………………………………………………………...

Tentukanlah struktur teks berita yang berjudul “ Bupati ASA Canangkan Vaksinasi Covid-19 Bagi
Pelajar Sinjai”

Struktur teks berita Paragraf ke- Paparan isi


1.

2.

3.
Bupati ASA Canangkan Vaksinasi Covid-19 Bagi Pelajar Sinjai

KURATNEWS - Bupati Sinjai, Andi Seto Asapa (ASA) mencanangkan vaksinasi anak usia 12-
18 tahun. Kegiatan yang diinisiasi oleh Forum Anak Masseddi Sinjai (FAMS) bekerjasama dengan
Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Sinjai ini dalam rangka memperingati Hari Anak
Nasional (HAN) Tahun 2021.

Vaksinasi dengan sasaran 110 dosis ini berlangsung di Gedung Pemuda, Jalan Syarif Al
Qadri, Kelurahan Balangnipa, Kecamatan Sinjai Utara, Jumat (23/7/2021).Usai mencanangkan,
Bupati ASA menyampaikan apresiasi terhadap kegiatan, karena vaksinasi anak menurutnya
merupakan salah satu bentuk kepeloporan dalam memutus rantai penyebaran Covid-19.Vaksinasi
anak kata Bupati ASA, juga merupakan sarana efektif bagi anak agar bisa meningkatkan imunitas
tubuh demi kebaikan bersama, dan untuk menekan angka kasus Covid-19, khususnya bagi anak di
Kabupaten Sinjai.

“Mudah-mudahan ini bisa menjadi awal yang baik untuk anak-anak kita agar ikut vaksinasi,
sehingga nanti jika keadaan telah mencapai ‘Herd Imunity‘ di atas 50 persen, mereka dapat
kembali bersekolah, berkumpul, dan bermain seperti biasanya,” ucap Bupati ASA didampingi Ketua
TP PKK Sinjai Hj. Andi Nurhilda Daramata Seto.Dengan pemberian vaksin untuk anak ini, tidak
hanya melindungi anak dari Covid-19, melainkan juga penting untuk mencegah anak
menularkannya pada orang dewasa yang rentan. “Dengan begitu penularan Covid-19 bisa kita
putus,” sambungnya.Dalam kesempatan itu, Bupati ASA mengajak anak-anak untuk menyukseskan
vaksinasi, termasuk meminta peran anak membantu pemerintah menangkal isu hoax terkait
vaksinasi Covid-19.

“Semoga mereka (anak-red) tidak percaya berita hoax terkait vaksinasi. Karena vaksin


dijamin aman dan bermanfaat untuk kita. Yang terpenting sekarang, semua masyarakat mau di
vaksin dan InsyaAllah kita bisa kembali ke keadaan normal lagi,” pintanya.Pencanangan vaksinasi
anak sendiri dihadiri Wakil Ketua II DPRD Mappahakkang, Wakapolres Kompol Joko Sutrisno,
perwakilan Kejari Sinjai, Ikatan Dokter Anak Sinjai, Kadis P3AP2KB Andi Tenri Rawe Baso, Kadis
Kesehatan Emmy Kartahara Malik, Kabag Protokol dan Komunikasi serta Pimpinan Setdakab Abd.
Azis.
MODUL AJAR
A. INFORMASI UMUM

Nama Penyusun : Lidia Devega, S.Pd.

Instansi : SMP N egeri 6 Lembah Gumanti

Alokasi Waktu : 24 X 40 jp

Kelas / Semester : VII / II

Mapel : Bahasa Indonesia

Materi : Teks Eksplanasi

Model Pembelajaran : Tatap Muka (Luring)

Jumlah Siswa : 32 Siswa

B. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Peserta didik mampu mempresentasikan isi dari suatu teks eksplanasi sekuensial dengan
volume yang sesuai, artikulasi yang jelas, dan memperhatikan tempo serta jeda.
2. Peserta didik mampu berbicara dengan santun ketika menanggapi teks eksplanasi sekuensial
yang dipresentasikan teman.
3. Peserta didik mampu menggunakan pilihan kata yang tepat (denotatif/konotatif) saat
menanggapi teman yang mempresentasikan teks eksplanasi sekuensial.

C. PROFIL PELAJAR PANCASILA

1.Mandiri; melaksanakan kegiatan pembelajaran penuh dengan tanggung jawab dan


memotivasi diri untuk terampil dalam menyusun teks prosedur.

2. Berkebinekaan global; mengangkat dan menampilkan teks prosedur cara membuat atau
melakukan suatu makanan, permainan, kesenian, atau benda yang menjadi aset daerah.

3. Bergotong royong; menjalin kerja sama dengan tokoh masyarakat untuk mengumpulkan
informasi terkait aset daerah yang akan diproduksi menjadi teks prosedur dalam bentuk video.

4. Kreatif; menyajikan teks prosedur dalam bentuk video tutorial yang akan dipublikasi di
media digital.

D. SARAN dan PRASARANA

Peralatan

1. Komputer/Laptop

2. LCD dan Proyektor

3. Buku panduan guru dan buku teks siswa


D. MATERI AJAR

Eksplanasi Sekuensial, yaitu jenis eksplanasi yang menjelaskan rincian tahapan suatu fenomena.
Misalnya, urutan siklus kehidupan rantai makanan atau metamorfosis.

Ciri-ciri Eksplanasi Sekuensial

Semua informasi yang disampaikan di dalam teks eksplanasi sekuensial adalah berdasarkan fakta.
Topik yang dibahas didalamnya adalah fenomena yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan
atau bersifat ilmiah. Jenis teks ini bersifat informatif dan tidak berusaha memengaruhi pembaca
untuk memercayai hal yang dibahas.

Struktur teks eksplanasi sekuensial

1. Pernyataan umum, berisikan satu pernyataan atas suatu topik yang akan dijelaskan di
dalam teks eksplanasi. Pernyataan tersebut tentang proses terjadi, proses keberadaan,
proses terbentuk, atau lain sebagainya yang akan diuraikan sebagai isi teks. Pernyataan
umum ini bersifat ringkas, menarik, dan jelas. Dengan demikian, dapat membangkitkan
minat pembaca untuk melihat secara detail.
2. Deretan penjelas, mengandung penjabaran proses mengapa peristiwa tersebut terjadi.
Penjelasan dapat terdiri atas beberapa paragraf. Deretan penjelas ini tidak hanya berfungsi
untuk menjelaskan fenomena yang bersangkutan, tetapi lebih pada menekankan proses
bagaimana fenomena tersebut terjadi. Dalam paragraf penjelas, terdapat rincian sebab
akibat sebuah fenomena dapat terjadi. Pada hal ini, fase-fase kejadian disusun melalui
hubungan sebab akibat.
3. Interpretasi, mengandung intisari atau simpulan dari fenomena yang dibahas. Saran dan
tanggapan penulis tentang fenomena yang terjadi juga dapat ditambahkan sebagai
penutup

Tujuan Teks Penulisan

a. Menjelaskan fenomena yang terjadi.

b. Menjelaskan sebab-akibat satu peristiwa.

Melalui kegiatan literasi teks eksplanasi, diharapkan pembaca mendapatkan informasi


sesuai dengan fakta dengan sejelas-jelasnya. Bahkan, teks eksplanasi dapat juga dikatakan sebagai
kumpulan informasi fakta.

Kaidah Kebahasaan

a. Pembahasan topik lebih fokus pada hal-hal yang bersifat umum (generik), bukan partisipan
manusia.

b. Menggunakan istilah-istilah yang ilmiah.

c. Lebih banyak menggunakan kata kerja material dan relasional.

d. Menggunakan konjungsi waktu dan kausal.

e. Menggunakan kalimat pasif.

f. Teks eksplanasi ditulis untuk membuat justifikas


Konjungsi Kausalitas dan Kronologi

Konjungsi kausalitas digunakan untuk membuat kalimat sebab akibat dari sebuah peristiwa yang
terjadi. Setidaknya terdapat lima jenis konjungsi kausalitas yaitu :

a. kausal syarat (jika, kalau, bila);

b. kausal alasan (karena);

c. kausal simpulan (demikian, jadi);

d. kausal akibat (oleh sebab itu, sehingga, oleh karena itu);

e. kausal untuk (agar, untuk itu).

Contoh kalimat menggunakan konjungsi kausalitas:

“Kupu-kupu merupakan hewan yang mengalami metamorfosis

sempurna karena wujud awalnya sangat berbeda dengan wujud

akhirnya.”

Konjungsi kronologis dalam bahasa Indonesia merupakan kata yang menghubungkan dua buah
klausa atau lebih yang menggambarkan urutan waktu kejadian. Konjungsi kronologis antara lain
lalu, sebelum, setelah, pada akhirnya, kemudian, pertama, sejak itu, dll.

Contoh kalimat menggunakan konjungsi kronologis:

“Setelah sayap berfungsi normal maka kupu-kupu akan mencoba untuk mengepakkan sayapnya
mencoba untuk terbang.”

Contoh teka eksplanasi sekuensial

Metamorfosis Kupu-Kupu

Metamorfosis adalah perubahan secara alami yang dialami oleh hewan yang bertelur.
Salah satu hewan yang bertelur adalah kupu-kupu. Kupu-kupu merupakan hewan yang mengalami
metamorfosis sempurna , karena wujud awalnya sangat berbeda dengan wujud akhirnya yakni
berawal dari telur kemudian menjadi kupu-kupu yang indah .

Fase pertama dalam metamorfosis kupu-kupu adalah telur.Telur dapat menetas dalam
waktu 3-5 hari menjadi larva. Larva ini selanjutnya akan memakan daun di sekitarnya, ada juga
larva yang memakan cangkangnya sendiri. Bagian kulit larva tidak elastis sehingga larva harus
mengganti kulit bila tubuhnya membesar karena banyak makan.

Kedua, Larva (ulat) tubuh larva yang menjadi ketat akan mengalami pergantian kulit,
seumur hidupnya larva akan mengalami pergantian kulit hingga 4 kali. Saat larva sudah mencapai
ukuran tubuh yang maksimal maka ia akan berhenti untuk makan dan mencari tempat sebagai
tempat berlindungnya. Larva akan melekatan dirinya pada ranting atau daun menggunakan
anyaman benang.
Ketiga, Pupa (kepompong) memiliki struktur kulit yang keras, halus dan umumnya
berwarna hijau, cokelat karena berkamuflase dengan lingkungan sekitarnya. Pada fase ini pupa
terlihat seperti sedang istirahat padahal di dalamnya berlangsung proses pembentukan serangga
selama 7-20 hari tergantung pada spesies kupu-kupu.

Keempat, Kupu–kupu (imago) setelah keluar dari pupa maka kupu-kupu akan merangkak
ke atas agar sayapnya yang lemah, kusut dan agak basah dapat mengembang secara normal.
Setelah sayap berfungsi normal maka kupu-kupu akan mencoba untuk mengepakkan sayapnya
mencoba untuk terbang.

Kupu-kupu mengalami banyak proses dalam metamorfosisnya. Mulai dari bertelur lalu
berubah menjadi larva yang melekat pada ranting daun kemudian menjadi pupa (kepompong)
yang berubah warna sesuai dengan lingkungan sekitarnya dan akhirnya kupu-kupu keluar dari
pupa dan membentuk kupu-kupu dewasa yang indah.

Sumber Bacaan: http://gobiologylogitech.blogspot.com/

E. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan ke Sembilan

Kegiatan Pendahuluan (20 menit)

1. Peserta didik dikondisikan agar siap untuk belajar.


2. Guru menyapa, mengajak peserta didik berdoa, dan mengeceka kehadiran peserta didik.
3. Peserta didik berkumpul berdasarkan kelompoknya masing-masing (pembagian kelompok
yang telah ditentukan pada pertemuan sebelumnya).
4. Guru bersam peserta didik mengulang kembali materi pembelajaran pada pertemun
sebalumnya dan guru menyampaikan keterkaitannya dengan materi yang akan diajarkan.
5. Peserta didik menyimak tujuan pembelajaran dan tagihan tugas yang akan dilakukan.

Kegiatan Inti ( 50 menit)

1. Guru menampilkan video pembelajran tentang pengertian, struktur, dan tujuan teks
eksplanasi.
2. Setiap kelompok mencatat informasi pokok tayangan video tersebut.
3. Setiap kelompok mengerjakan LKPD yang telah disediakan oleh guru.
4. Masing-masing perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya.
5. Guru bersam siswa mengevaluasi hasil presentasi masing-masing kelompok.

Kegiatan Penutup (10 menit)

1. Guru bersama peserta didik menyimpulkan pelajarna hari itu.


2. Guru bertanyan tentang kesulitan dari materi pelajran yang baru saja dipelajari.
3. Guru menyampaikan materi pelajran untuk pertemuan berikutnya.

Anda mungkin juga menyukai