MATERI :
BAHASA INDONESIA
KELAS 7
1. INFORMASI UMUM
A. IDENTITAS SEKOLAH
B. KOMPETENSI AWAL
Perta didik dengan mengenali dan mendiskusikan jenis-jenis pesan dan unsur surat yang
dibaca, peserta didik mengembangkan keterampilan berkomunikasi efektif, santun, dan kritis
secara lisan dan tulis melalui beragam media.
Buku peserta didik, papan tulis, spidol, leptop, LCD, laman, KBBI, LKPD.
F. Model Pembelajaran
Fase capaian : D
Elemen : Menyimak, membaca dan memirsa, berbicara dan
mempresentasikan, menulis
Tujuan Pembelajaran:
B. Pemahaman Bermakna
Peserta didik memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan bernalar sesuai
dengan tujuan, konteks sosial, dan akademis. Peserta didik mampu memahami, mengolah,
dan menginterpretasi informasi paparan tentang topik yang beragam dan karya sastra.
D. Kegiatan Pembelajaran
Fase Capaian : D
Elemen :
Peserta didik mampu mengevaluasi informasi melalui penilaian ketepatan gagasan, pikiran, arahan,
pandangan atau pesan dari teks deskripsi, laporan, narasi, rekon, eksplanasi, eksposisi dan diskusi, dari
teks tertulis, visual, audiovisual dengan membandingkan informasi tersebut dengan pengalaman dan
pengetahuannya. Peserta didik juga mampu menilai pilihan diksi, kosakata, serta cara penyajian data
sesuai dengan tipe teks dan tujuan penulisan pada teks fiksi dan informasional secara sederhana.
Peserta didik menilai elemen intrinsik seperti alur dan perubahan sikap tokoh dalam teks fiksi.
Peserta didik mulai mampu menggunakan sumber informasi lain untuk menilai akurasi informasi
pada teks yang sesuai jenjangnya.
Tujuan Pembelajaran
Peserta didik melatih kemampuannya mengakses informasi dan menganalisis tujuan
penulisan surat melalui kegiatan menjawab pertanyaan secara tepat.
Peserta didik mengenal surat resmi dengan menganalisis bentuk, isi bahasanya dan
membandingkannya dengan surat pribadi dengan baik.
Peserta didik memahami isi surat resmi dengan berlatih menggunakan kosakata baru
dalam ragam konteks dengan baik.
Pertemuan ke-1
A. Mengenal Surat Pribadi dan Surat Dinas
Menganalisis Isi dan Tujuan dalam Surat Pribadi.
Menganalisis Isi dan Tujuan dalam Surat Resmi.
Membedah kosakata dalam Surat Resmi.
Guru melakukan pembukaan dengan sakam pembuka dan berdoa untuk memulai
pelajaran yang dipimpin oleh seorang peserta didik.
Guru mengecek kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin.
Guru memberi motivasi kepada peserta didik untuk tetap semangat belajar.
Guru meminta peserta didik untuk membuat suatu kata yang menggambarkan
perasaannya. Setiap kata yang dibuat merupakan indentifikasi dari kekuatan,
minat, atau hal positif lain yang mereka miliki. (Penerapan Konten Sosial
Emosional)
Guru mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya antara materi pelajaran
sebelumnya dengan pelajaran yang akan dilakukan.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan peserta didik mencermatinya.
Kegiatan Penutup
Guru bersama peserta didik melakukan refleksi terhadap kegiatan yang telah
dilakukan.
Guru memotivasi kepada peserta didik untuk mau mengulang pelajaran yang telah
dipelajarinya dan tetap semangat belajar di rumah.
Guru memberi gambaran materi pelajaran untuk pertemuan selanjutnya.
Guru dan peserta didik berdoa bersama, dipimpin salah satu peserta didik setelah
kegiatan pembelajaran selesai.
Guru mengucapkan salam penutup.
Fase Capaian : D
Elemen :
Peserta didik mampu mengevaluasi informasi melalui penilaian ketepatan gagasan, pikiran, arahan,
pandangan atau pesan dari teks deskripsi, laporan, narasi, rekon, eksplanasi, eksposisi dan diskusi, dari
teks tertulis, visual, audiovisual dengan membandingkan informasi tersebut dengan pengalaman dan
pengetahuannya. Peserta didik juga mampu menilai pilihan diksi, kosakata, serta cara penyajian data
sesuai dengan tipe teks dan tujuan penulisan pada teks fiksi dan informasional secara sederhana.
Peserta didik menilai elemen intrinsik seperti alur dan perubahan sikap tokoh dalam teks fiksi.
Peserta didik mulai mampu menggunakan sumber informasi lain untuk menilai akurasi informasi
pada teks yang sesuai jenjangnya.
Peserta didik mulai mampu menyampaikan gagasan, pikiran, pandangan, arahan atau
pesan untuk memecahkan masalah dan sosuli dalam bentuk monolog, pendaat lisan dalam
dialog secara logis, kritis, dan kreatif. Dalam mengemukakan gagasan tersebut , peserta
didik mulai mampu menggunakan kosakata baru yang memiliki makna denotatif,
konotatif, dan kiasan sesuai dengan tipe teks, pendengar, norma kesopanan, dan tujuan
berkomunikasi. Peserta didik mulai mampu berpartisipasi dalam diskusi secara aktif,
kontributif, dan santun dengan tuturan yang empatik, efektif, dalam bentuk paparan fiksi
dan informasional menggunakan media multimodal. Peserta didik mulai mampu
memaparkan berbagai topik aktual dengan persiapan yang baik berdasarkan pengamatan
dan pengalamannya.
Tujuan Pembelajaran :
Pertemuan ke-2
B. Menganal Surat Pribadi dan Surat Resmi
Membandingkan Surat Pribadi dan Surat Resmi.
Mencermati Isi Surat Pembaca.
Guru melakukan pembukaan dengan sakam pembuka dan berdoa untuk memulai
pelajaran yang dipimpin oleh seorang peserta didik.
Guru mengecek kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin.
Guru memberi motivasi kepada peserta didik untuk tetap semangat belajar.
Guru meminta peserta didik untuk membuat suatu kata yang menggambarkan
perasaannya. Setiap kata yang dibuat merupakan indentifikasi dari kekuatan, minat,
atau hal positif lain yang mereka miliki. (Penerapan Konten Sosial Emosional)
Guru mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya antara materi pelajaran
sebelumnya dengan pelajaran yang akan dilakukan.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan peserta didik mencermatinya.
Kegiatan Inti
Peserta didik diberi stimulus atau rangsangan untuk memusatkan
perhatiannya pada materi membandingkan surat pribadi dan surat resmi serta
mencermati isi surat pembaca.
Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menanyakan hal
yang berkaitan dengan materi membandingkan surat pribadi dan surat resmi
serta mencermati isi surat pembaca.
Peserta didik membaca ulang contoh surat pribadi dan surat resmi yang
terdapat di buku siswa.
Setelah membaca contoh surat pribadi dan surat resmi, peserta didik
menemukan perbedaan dari kedua surat tersebut.
Peserta didik menuliskan hasil temuannya (perbedaan surat pribadi dan
surat resmi) pada tabel yang ada di buku siswa.
Peserta didik membandingkan jawabannya dengan jawaban teman.
Setelah membandingkannya dengan jawaban teman, peserta didik
membandingkan jawabannya dengan materi tentang unsur-unsur pembeda
surat pribadi dan surat resmi yang terdapat di buku siswa
Peserta didik membaca dan mempelajari contoh surat pembaca yang
terdapat di buku siswa.
Peserta didik membandingkan surat pembaca tersebut dengan
surat resmi, dengan mengisi tabel yang terdapat di buku siswa.
Peserta didik menyampaikan hasil kerjanya.
Peserta didik menanyakan tentang hal yang belum diketahui yang berkaitan
dengan materi membandingkan surat pribadi dan surat resmi serta mencermati isi
surat pembaca.
Kegiatan Penutup
Guru bersama peserta didik melakukan refleksi terhadap kegiatan yang telah
Menulis
Peserta didik mampu mengevaluasi informasi melalui penilaian ketepatan gagasan, pikiran, arahan,
pandangan atau pesan dari teks deskripsi, laporan, narasi, rekon, eksplanasi, eksposisi dan diskusi, dari
teks tertulis, visual, audiovisual dengan membandingkan informasi tersebut dengan pengalaman dan
pengetahuannya. Peserta didik juga mampu menilai pilihan diksi, kosakata, serta cara penyajian data
sesuai dengan tipe teks dan tujuan penulisan pada teks fiksi dan informasional secara sederhana.
Peserta didik menilai elemen intrinsik seperti alur dan perubahan sikap tokoh dalam teks fiksi.
Peserta didik mulai mampu menggunakan sumber informasi lain untuk menilai akurasi informasi
pada teks yang sesuai jenjangnya.
Peserta didik mulai mampu menulis gagasan, pikiran, pandangan, arahan atau pesan
tertulis untuk berbagai tujuan melalui teks deskripsi, narasi, prosedur, eksposisi, rekon,
persuasif, dan teks transaksional menggunakan media multimodal. Peserta didik mulai
mampu menulis hasil pengamatannyamenggunakan dengan mengutip sumber rujukan
secara etis. Peserta didik juga mulai mampu menggunakan kosakata baru terkait topik
tertentu yang memiliki makna denotatif, konotatif, dan kiasan dalam karangan dan esai
dengan struktur yang baik sesuai dengan tipe teks. Peserta didik juga mulai mampu
mengekspresikan gagasan, imajinasi, dan amanat tertentu dalam bentuk prosa dan puisi
sederhana dengan menggunakan diksi dan elemen intrinsik yang menarik dan kreatif
(dialog, konflik, penokohan) untuk memikat pembaca.
Tujuan Pembelajaran :
Peserta didik mengenali konteks dan mitra bincang dengan kegiatan
komunikasi dengan menganalisis kata sapaan untuk pembicaraan di media
sosial dengan baik.
Peserta didik memahami unsur kebahasaan dalam surat dengan menandai
penggunaan pronomina dalam surat pembaca, surat resmi, surat pribadi, dan
pesan di media sosial yang telah dibacanya.
Peserta didik berkomunikasi secara tertulis dengan menulis pesan secara
ringkas dan santun.
Kegiatan Pendahuluan
Kegiatan Penutup
Guru bersama peserta didik melakukan refleksi terhadap kegiatan yang
telah dilakukan.
Guru memotivasi kepada peserta didik untuk mau mengulang pelajaran
yang telah dipelajarinya dan tetap semangat belajar di rumah.
Guru memberi gambaran materi pelajaran untuk pertemuan selanjutnya.
Guru dan peserta didik berdoa bersama, dipimpin salah satu peserta
didik setelah kegiatan pembelajaran selesai.
Guru mengucapkan salam penutup.
Fase Capaian : D
Elemen :
Menulis
Peserta didik mulai mampu menyampaikan gagasan, pikiran, pandangan, arahan atau
pesan untuk memecahkan masalah dan sosuli dalam bentuk monolog, pendaat lisan dalam
dialog secara logis, kritis, dan kreatif. Dalam mengemukakan gagasan tersebut , peserta
didik mulai mampu menggunakan kosakata baru yang memiliki makna denotatif,
konotatif, dan kiasan sesuai dengan tipe teks, pendengar, norma kesopanan, dan tujuan
berkomunikasi. Peserta didik mulai mampu berpartisipasi dalam diskusi secara aktif,
kontributif, dan santun dengan tuturan yang empatik, efektif, dalam bentuk paparan fiksi
dan informasional menggunakan media multimodal. Peserta didik mulai mampu
memaparkan berbagai topik aktual dengan persiapan yang baik berdasarkan pengamatan
dan pengalamannya.
Peserta didik mulai mampu menulis gagasan, pikiran, pandangan, arahan atau pesan
tertulis untuk berbagai tujuan melalui teks deskripsi, narasi, prosedur, eksposisi, rekon,
persuasif, dan teks transaksional menggunakan media multimodal. Peserta didik mulai
mampu menulis hasil pengamatannyamenggunakan dengan mengutip sumber rujukan
secara etis. Peserta didik juga mulai mampu menggunakan kosakata baru terkait topik
tertentu yang memiliki makna denotatif, konotatif, dan kiasan dalam karangan dan esai
dengan struktur yang baik sesuai dengan tipe teks. Peserta didik juga mulai mampu
mengekspresikan gagasan, imajinasi, dan amanat tertentu dalam bentuk prosa dan puisi
sederhana dengan menggunakan diksi dan elemen intrinsik yang menarik dan kreatif
(dialog, konflik, penokohan) untuk memikat pembaca.
Kegiatan Pendahuluan
Fase Capaian : D
Elemen :
Menulis
Peserta didik mulai mampu menulis gagasan, pikiran, pandangan, arahan atau pesan
tertulis untuk berbagai tujuan melalui teks deskripsi, narasi, prosedur, eksposisi, rekon,
persuasif, dan teks transaksional menggunakan media multimodal. Peserta didik mulai
mampu menulis hasil pengamatannyamenggunakan dengan mengutip sumber rujukan
secara etis. Peserta didik juga mulai mampu menggunakan kosakata baru terkait topik
tertentu yang memiliki makna denotatif, konotatif, dan kiasan dalam karangan dan esai
dengan struktur yang baik sesuai dengan tipe teks. Peserta didik juga mulai mampu
mengekspresikan gagasan, imajinasi, dan amanat tertentu dalam bentuk prosa dan puisi
sederhana dengan menggunakan diksi dan elemen intrinsik yang menarik dan kreatif
(dialog, konflik, penokohan) untuk memikat pembaca.
Tujuan Pembelajaran :
Peserta didik berlatih menulis surat resmi dengan melengkapi draf surat
dengan kosakata baku yang tepat.
Peserta didik berlatih berkomunikasi secara tertulis sesuai tujuan dan
konteks dengan menulis surat pribadi kepada seseorang sahabat
menggunakan pilihan kata yang tepat dan santun.
Peserta didik berlatih berkomunikasi secara tertulis sesuai tujuan dan
konteks dengan menulis surat pribadi kepada seseorang sahabat di media
sosial daring menggunakan pilihan kata yang tepat dan santun.
Pertemuan ke-5
E. Berkomunikasi Melalui Surat
Menulis Surat Resmi.
Menulis Surat Pribadi.
Menulis Surat di Media Sosial Daring.
E. Asesmen
Individu dan tertulis
Jenis : diagnostik, formatif, sumatif
memetakan kemampuan peserta didik kelas tujuh di awal tahun ajaran sebagai
3. LAMPIRAN
A. LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik)
Pertemuan ke 1
Dilihat dari segi isinya, surat pribadi dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu:
Surat pribadi yang sifatnya tidak resmi, yaitu surat pribadi yang dibuat dan dikirim seseorang kepada
kerabat dan keluarganya. Bahasa yang digunakan tidak baku, namun tetap memperhatikan kesopanan dalam
berkomunikasi.
Surat pribadi yang sifatnya setengah resmi, yaitu surat yang dibuat dan dikirim seseorang secara pribadi
kepada pejabat atau suatu organisasi/ instansi. Surat pribadi jenis ini harus menggunakan bahasa baku
dengan aturan-aturan tertentu.
Ciri-Ciri Surat Pribadi
Kita dapat mengenali sebuah surat pribadi dari karakteristiknya. Berikut ini adalah ciri-ciri surat pribadi pada
umumnya:
Apa yang dimaksud dengan surat resmi (official letter)? Pengertian Surat Resmi adalah surat yang digunakan
untuk keperluan formal/ resmi oleh pihak-pihak tertentu, baik itu perorangan, lembaga, organisasi, atau instansi
tertentu untuk saling berkomunikasi satu sama lain secara formal.
Surat resmi dibuat dengan kaidah dan aturan yang telah ditentukan, misalnya penggunaan bahasa baku, isi surat
harus efektif dan jelas, dan dibuat dengan cermat sesuai keperluannya.
Meskipun surat resmi sering digunakan untuk keperluan pribadi, surat resmi tersebut tetap dibuat sesuai dengan
aturan tertentu. Salah satu contoh surat resmi yang digunakan secara pribadi adalah surat undangan pernikahan.
Sebagai sarana informasi atau pemberitahuan mengenai hal-hal tertentu yang disampaikan oleh satu
pihak kepada pihak lainnya, misalnya penyampaian gagasan atau pemikiran.
Surat resmi dapat berfungsi sebagai bukti tertulis (otentik) dalam bentuk dokumen dimana isinya
dapat dipercaya dan dipertanggungjawabkan.
Sebagai pedoman kerja dalam melakukan suatu kegiatan atau aktivitas dimana surat resmi tersebut
berisi tentang langkah-langkah kerja untuk pekerjaan tertentu.
Sabagai alat untuk pengingat bagi si penerima surat baik itu perorangan, organisasi, atau lembaga.
Itu sebabnya surat resmi perlu didokumentasikan agar dapat digunakan sebagai data di kemudian
hari.
Surat resmi juga berfungsi sebagai bukti historis dan bukti kronologis.
Meskipun saat ini telah ada fasilitas teknologi seperti email (surat elektronik) dan lainnya, peran surat resmi dalam
bentuk print out masih tetap diperlukan untuk keperluan tertentu, baik itu keperluan bisnis, niaga, pemberitahuan,
dan keperluan lainnya.
Surat resmi menggunakan bahasa baku sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia dan Ejaan Yang
Disempurnakan (EYD) mulai dari kosa kata, frasa, hingga tata bahasa yang dipakai.
Surat resmi dibuat dengan bahasa yang singkat, padat, dan efektif, serta mudah dimengerti maksud
dan isinya.
Surat resmi tidak menggunakan bahasa implisit, tapi bahasa eksplisit.
Dibuat dalam bentuk full block atau semi block/ intended block
Terdapat kop surat yang menyebutkan pihak yang mengeluarkan surat resmi tersebut.
Di dalam surat resmi selalu dicantumkan nomor surat, perihal, tanggal, alamat tujuan, dan lampiran
bila ada.
Surat resmi membutuhkan stempel atau cap khusus untuk kondisi tertentu.
Surat resmi bentuknya sistematis dan dibuat sesuai aturan yang baku.
Jenis-Jenis Surat Resmi
Setelah memahami pengertian surat resmi, fungsi dan ciri-cirinya maka kita juga perlu mengetahui jenis-jenis surat
resmi. Berikut ini adalah macam-macam surat resmi:
1. Surat Keputusan
Surat resmi ini bertujuan untuk menyampaikan keputusan dari atasan mengenai hal-hal yang selama ini belum jelas.
Umumnya surat keputusan berhubungan dengan suatu instansi atau lembaga. Misalnya surat keputusan
pengangkatan pegawai.
2. Surat Permohonan
Surat permohonan digunakan ketika suatu pihak menyampaikan suatu permohonan kepada pihak lain. Misalnya
surat permohonan bantuan dana, surat permohonan perceraian, dan lain-lain.
3. Surat Perintah
Surat resmi yang isinya memberikan instruksi kepada bawahan. Misalnya surat perintah perjalanan dinas, surat
perintah untuk lembur, dan lain-lain.
6. Surat Edaran
Surat resmi yang dibuat dan ditujukan kepada kalangan tertentu dimana isinya pemberitahuan kegiatan atau hal
tertentu. Misalnya surat edaran pengumuman libur ujian.
3. Tanggal Surat
Surat resmi selalu dilengkapi dengan tanggal pembuatan surat. Ini berguna sebagai informasi waktu dibuatnya surat
tersebut.
5. Alamat Tujuan
Alamat tujuan diberikannya surat resmi tersebut. Biasanya penulisannya singkat saja karena alamat lengkap tujuan
biasanya dicantumkan pada sampul surat.
6. Salam Pembuka
Kata pembuka dari sebuah surat resmi dimana bentuknya baku dan formal dengan bahasa yang sopan.
7. Isi Surat
Isi surat adalah bagian utama dari surat resmi. Informasi yang dimuat dalam bagian isi harus dibuat singkat, padat,
dan jelas dengan menggunakan bahasa baku.
8. Salam Penutup
Selain salam pembuka, tentunya ada salam penutup surat. Hal ini untuk menunjukkan kesopanan dalam
berkomunikasi melalui surat resmi.
10 Tembusan
Tembusan dapat dibuat bila surat resmi tersebut perlu diketahui oleh pihak lain.
Pada surat OSIS tersebut kalian menemukan kata partisipasi dan prakegiatan. Berikut arti kedua kata
tersebut di KBBI.
Partisipasi adalah turut berperan serta dalam suatu kegiatan, keikutsertaan, peran serta. Prakegiatan adalah
sebelum kegiatan. Kami mengundang ketua setiap kelas untuk hadir dalam rapat prakegiatan Bazar dan
Malam Gembira Pelita Bangsa. Dalam KBBI, pra- yang berarti ‘sebelum’ merupakan bentuk terikat yang
selalu melekat pada kata yang mengikutinya. Sekarang pilihlah satu kalimat yang menggunakan kata
prakegiatan dengan makna yang sama dengan kalimat di atas.
a. Asas prakegiatan adalah ketentuan bahwa seseorang dianggap tak bersalah hingga dinyatakan bersalah
oleh pengadilan.
b. Konsumen dapat membayar biaya pemakaian telepon selular sebelum menggunakannya dengan fasilitas
prakegiatan.
c. Acara prakegiatan penggalangan dana diundur karena bertepatan dengan ujian tengah semester sekolah.
Salah satu hal yang paling membedakan surat pribadi dan surat resmi adalah tujuan penulisannya. Surat
pribadi menyampaikan maksud individu serta mengekspresikan perasaan penulisnya, sedangkan surat
resmi mewakili kepentingan lembaga dan biasanya terkait dengan kegiatan yang akan diselenggarakan
oleh lembaga tersebut. Baik surat pribadi maupun resmi tentunya harus tetap ditulis dalam bahasa yang
santun. Hal ini dapat kita lakukan dengan menyesuaikan gaya bahasa kita dengan penerima surat. Untuk
memahaminya, perhatikanlah beberapa jenis pembuka surat berikut ini.
1) Menanyakan kabar Hai, Ella, apa kabar? Sudah lama sekali aku tidak mendengar kabar darimu.
Semoga kamu selalu bahagia dan mendapat banyak pengalaman di SMP barumu.
2) Mengungkapkan perasaan Andi, aku senang sekali mendapat kiriman surat darimu! Kabarku tentu baik-
baik saja.
3) Memperkenalkan diri Bapak Presiden yang terhormat, saya Ganis, siswa kelas tujuh SMP Bintang
Indonesia. Saya tinggal di Kota Sumedang. Akhir-akhir ini saya merasa khawatir melihat makin maraknya
iklan rokok di televisi. Tak hanya itu saja, bahkan di sekitar saya makin banyak orang yang merokok.
5) Ucapan terima kasih Bu Rini, kami mengucapkan banyak terima kasih atas sambutan dan layanan pihak
Museum Geologi kepada siswa SMP Negeri 13 saat kegiatan karya wisata minggu lalu.
6) Permohonan Dengan ini, saya Wilis Setyo, memohon Bapak untuk mengizinkan anak kami tidak
masuk sekolah pada hari Jumat, 06 November 2020 karena ada keperluan keluarga.
Kata Ganti (Pronomina) Pronomina atau kata ganti adalah kata yang dipakai untuk mengacu kepada kata
benda (nomina) lain. Misalnya, kata ketua OSIS dapat diacu dengan pronomina dia atau ia. Dari segi
fungsinya, dapat dikatakan bahwa pronomina menduduki posisi yang umumnya diduduki oleh nomina,
yaitu sebagai subjek, objek, dan predikat (dalam beberapa kalimat tertentu). Ada tiga macam pronomina
dalam bahasa Indonesia. Simak penjelasannya dalam infograis berikut ini.
Media sosial tidak hanya kita gunakan untuk berkomunikasi, tetapi juga mencari informasi.
Mencari informasi yang benar dan akurat tidak mudah karena media sosial dan situs internet
menghadirkan informasi yang beragam. Salah satu cara menilai kebenaran informasi adalah
meneliti kepakaran tokoh yang menuliskan informasi tersebut.
Dengan memberikan saran kepada pengguna media sosial, kalian berlatih membandingkan
informasi dalam ruang bincang daring dan memberikan saran untuk pengambilan keputusan secara
kritis.
Pada saat membaca informasi di media sosial, kalian perlu dapat mengenali informasi yang benar
dan akurat. Selain mempelajari latar belakang dan kepakaran pemberi informasi pada media sosial,
kalian juga perlu memilah informasi yang bersifat faktual dan informasi yang bersifat opini.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), fakta adalah hal (keadaaan, peristiwa) yang
merupakan kenyataan, sesuatu yang benarbenar ada atau terjadi. Opini adalah pendapat, pikiran,
pendirian.