Anda di halaman 1dari 5

Disusun oleh:

1. Rosyadatul Izzah (SC119001)


2. Kurnia Arini S. (SC119002)
3. Siti Fatonah (SC119003)
4. Monica Lestari (SC119005)

“ALUR PEMBUATAN DAN QUALITY CONTROL SEDIAAN STERIL”

Steril
adalah pengertian yang absolut dan itu
suatu berarti bahwa 100% bebas dari
kondis mikroorganisme. Namun pengertian
i absolut/mutlak bebas dari itu kadangkadang membawa suatu
mikroorganisme hidup, tidak sebagian dilema, mengingat
atau hampir steril. Sterilitas adalah ketidaksempurnaan teknik yang
sifat atau karakteristik yang dimiliki dalam proses pembuatan.
disyaratkan untuk sediaan farmasetik Jumlah contoh yang diamati, untuk
yang bebas dari mikroorganisme dianalisis serta metode analisa yang
hidup karena metode, wadah, atau tidak sempurna.
rute pemberiannya sampai batas
tertentu. Sterilisasi adalah proses Rute Pemberian Injeksi
pembunuhan atau pemindahan Injeksi parenteral adalah salah
mikroorganisme dan spora yang satu yang disuntikkan di bawah satu
hidup dari sediaan untuk atau lebih lapisan kulit atau membran
menghasilkan keadaan yang steril mukosa ke dalam daerah khusus dari
dengan cara yang mungkin. Dalam tubuh. Jenis-jenis rute pemberian
proses sterilisaso terdapat 3 metode injeksi adalah :
Sterilisasi yang dapat dilakukan yaitu 1. Intradermal atau injeksi intrakutan.
metode fisika, metode kimia dan Untuk diagnosa atau test penyakit
metode mekanik. tertentu, seperti diphtheria (shick
Keadaan steril adalah kondisi test), tuberculosis (Old Tuberculin,
mutlak yang tercipta sebagai akibat Derivat Protein Tuberculin Murni).
penghancuran dan penghilangan 2. Injeksi Subkutan atau Hipodermik.
semua mikroorganisme hidup. Obat-obat vasokontriksi seperti
Sterilisasi adalah proses yang adrenalin dapat ditambahkan untuk
dirancang untuk menciptakan keadaan efek lokal, seperti anestesi lokal.
steril. Tujuan proses sterilisasi adalah 3. Injeksi Intramuskular. Larutan
untuk menghancurkan semua berair dan berminyak dan juga bentuk
mikroorganisme di dalam atau di atas suspensi
permukaan suatu benda atau sediaan diberikan melalui rute intramuscular.
dan menandakan bahwa alat untuk
sediaan tersebut bebas dari resiko
untuk menyebabkan infeksi.
Sterilisasi pada sediaan farmasi
seperti produk parenteral sudah jelas
dan harus dipenuhi. Steril dapat
didefinisikan sebagai sesuatu

1
4. Intravena. Larutan berair, tetapi risiko pencemaran mikroba,
kadang-kadang emulsi minyak dalam partikulat, dan pirogen yang sangat
air, (seperti Phytomenadion Injection, ergantung dari keterampilan,
BP). Volume besar 500 ml atau lebih pelatihan, dan sikap personel yang

diberikan dalam bentuk infus i.v terlibat. Pemastian Mutu sangatlah


untuk mengganti cairan darah yang penting dan pembuatan produk steril
hilang akibat shok, luka, operasi harus sepenuhnya mengikuti secara
pembedahan, atau cairan tubuh hilang ketat metode pembuatan dan prosedur
oleh diarrhoeia, seperti pada kolera. yang ditetapkan dengan seksama dan
5. Injeksi Intra-arterial. Digunakan tervalidasi. Pelaksanaan proses akhir
ketika aksi segera diinginkan pada atau pengujian produk jadi tidak
daerah perifer. dapat dijadikan sebagai satu-satunya
6. Injeksi Intrakardial. Diinjeksikan andalan untuk menjamin sterilitas
secara langsung pada otot jantung atau aspek mutu lain. Berbagai
atau ventrikel untuk pengobatan kegiatan persiapan komponen,
darurat, bebas bahan partikulat. pembuatan produk, dan pengisian
7. Injeksi Intratekal atau hendaklah dilakukan di ruang terpisah
Subarachnoid. Digunakan untuk di dalam area bersih. Kegiatan
anestesi spinal. Tidak mengandung pembuatan produk steril dapat
bakterisida. digolongkan dalam dua kategori;
8. Injeksi Intrasisternal. Untuk pertama produk yang disterilkan
pemberian antibiotik. dalam wadah akhir dan disebut juga
9. Injeksi Peridural. Injeksi peridural sterilisasi akhir, kedua produk yang
dapat dibuat dalam daerah torax, diproses secara aseptis pada sebagian
lumba dan sakral. atau semua tahap.
Area bersih untuk pembuatan
Pembuatan produk steril produk steril digolongkan
hendaklah dibuat dengan persyaratan berdasarkan karakteristik lingkungan
khusus dengan tujuan memperkecil yang dipersyaratkan. Tiap kegiatan

2
pembuatan membutuhkan tingkat merupakan zona untuk pembuatan
kebersihan ruangan yang sesuai larutan bila ada risiko diluar kebiasan,
dalam keadaan operasional untuk pengisian produk yang akan
meminimalkan risiko pencemaran mengalami sterilisasi akhir, dan
oleh partikulat dan/atau mikroba pada pembuatan larutan yang akan disaring
produk dan/atau bahan yang kemudian pengisian secara aseptis
ditangani. Kondisi “operasional” dan dilakukan di kelas A dengan latar
“non operasional” hendaklah belakang kelas B. Pertukaran udara
ditetapkan untuk tiap ruang bersih. per jam minimal 20 kali. Kelas D
Keadaan “non operasional” adalah merupakan area bersih untuk
kondisi dimana fasilitas telah pembuatan sediaan steril dengan
terpasang dan beroperasi, lengkap sterilisasi akhir.
dengan peralatan produksi tetapi tidak
ada personel. Kondisi “operasional” Macam-macam Cara Pembuatan
adalah kondisi di mana fasilitas dalam Produk Steril
keadaan berjalan sesuai modus a. Terminal Sterilization
pengoperasian yang ditetapkan (Sterilisasi akhir)
dengan sejumlah tertentu personel Sterilisasi akhir merupakan
yang sedang bekerja. Pada pembuatan proses sterilisasi yang dilakukan
produk steril dibedakan menjadi setelah sediaan selesai dikemas,
empat kelas kebersihan, antara lain: untuk selanjutnya dilakukan
a. Kelas A strelisasi. Proses terminal
Kelas A merupakan zona untuk sterilization biasanya
kegiatan yang berisiko tinggi, misal melibatkan filling dan sealing
zona pengisian, wadah tutup karet, wadah produk dalam kondisi
ampul dan vial terbuka, lingkungan yang dirancang
penyambungan secara aseptis. sedemikian rupa untuk
Umumnya kondisi ini dicapai dengan meminimalkan kontaminasi
memasang unit aliran udara laminar mikroba dan partikel produk.
(laminar air flow) di tempat kerja. Berdasarkan FDA Compliance
Sistem udara laminar hendaklah Program Guidance Manual
mengalirkan udara dengan kecepatan yang merujuk dari PDA
merata berkisar 0,36-0,54 m/detik Technical Report No.1 Terdapat
pada posisi kerja dalam ruang bersih 2 jenis siklus sterilisasi pada
terbuka. terminal sterilization
b. Kelas B 1. Overkill Method
Kelas B merupakan zona untuk Overkill method adalah
pengolahan dan pengisian secara metode sterilisasi
aseptis. Kelas ini adalah lingkungan menggunakan pemanasan
latar belakang untuk zona kelas A. dengan uap panas pada
c. Kelas C dan D suhu 121°C-124°C (200
Area bersih untuk melakukan tahap kPa) selama 15 menit
proses pembuatan yang mengandung (Pharmacopeia, 2018).
risiko lebih rendah. Kelas C

3
Pada overkill method 3. Tunggu 5 menit, periksa
monitoring hanya kejernihan dengan latar belakang
dilakukan pada formula hitam
akhir. 4. Pemeriksaan dengan
2. Bioburden Based cycle menggunakan cahaya tegak lurus
Bioburden based cycle 5. Bandingkan dengan suspensi
adalah metode sterilisasi padanan sebagai standart
yang memerlukan
monitoring ketat dan B. Uji keseragaman berat dan volume
terkontrol terhadap beban 1. Larutan uji diambil dengan
mikroba sekecil mungkin jarum suntik
di beberapa lokasi jalur 2. Gelembung udara dikeluarkan
produksi sebelum
menjalani proses 3. Masukkan sampel kedalam
sterilisasi lanjutan dengan gelas ukur
tingkat sterilitas yang 4. Ukur volumenya.
dipersyaratkan SAL 10 .
b. Aseptic Processing C.Uji Kebocoran
Aseptic processing adalah
1. Cara Sordrager
metode pembuatan produk steril
- Masukkan dalam ampul metilen
menggunakan saringan dengan
blue 1% dalam keadaan agak
filter khusus untuk bahan obat
panas
steril atau bahan baku steril
- Wadah disterilkan dalam
yang diformulasikan dan
otoklaf dengan posisi terbalik
diisikan ke dalam kontainer
- Masukkan eksikator dan
steril dalam lingkungan
divakum
terkontrol, suplai udara,
2. Sediaan dikibaskan dengan
material, peralatan, dan petugas
tangan
telah terkontrol sedemikian
Dikibaskan dengan tangan, akan
rupa. Proses demikian dipilih
merasa menetes apabila ada
bila obat atau bahan obat yang
kebocoran
akan diproduksi tidak tahan
panas. D. Uji Pirogen

Quality Control Sediaan Steril Pengujian pirogen ini merupakan


metode modifikasi dari metode yang
A. Uji kejernihan tercantum didalam FOHI, yaitu
menggunakan mencit DDY sebanyak
1. Larutan diperiksa dalam
5 ekor sebagai hewan percobaan dan
tabung reaksi alas datar (d : 15-
alat pengukur suhu berupa talking
25mm, tidak berwarna, terbuat
thermometer, dengan mengukur suhu
dari kaca netral)
pada dahi atau lubang telinga.
2. Larutan uji dimasukkan sampai
Pengujian pirogen pada peralatan
40 mm
medis ini sangat diperlukan untuk

4
menghindarkan pasien dari
kontaminasi pirogen pada permukaan
alat medis yang dapat mengakibatkan
komplikasi pada pasien. Metode yang
digunakan untuk pengujian pirogen
ini adalah metode MAT dan
menggunakan metode LAL sebagai
pembanding

E. Uji Sterilisasi
DAFTAR PUSTAKA
- Mengetahui ada tidaknya
mikroorganisme dalam sediaan CPOB 2018
- Bukan merupakan evaluasi Ditjen POM, (1979), Farmakope
proses sterilisasi Indonesia, Edisi III, Depkes RI,
Jakarta.
- Pengamatan visual : Sel tunggal
Mikroorganisme dapat tumbuh FDA. 2016. Sterile Drug Process
dengan mengikuti “geometric Inspections. Dalam Compliance
progression” sampai jumlah sel Program Guidance Manual
mikroorganisme dan metabolitnya
melebihi kapasitas kelarutannya Gennaro, A.R., (1998). Remington’s
dalam media kultur dan timbul Pharmaceutical Science, 18th
kekeruhan atau kabut dalam media Edition, Marck Publishing Co,
Easton.
- Pertumbuhan dipengaruhi :
nutrient, pH.suhu,atmosfer dan Parrot, L.E., (1971), Pharmaceutical
waktu. Technology Fundamental
Pharmaceutics, Burgess Publishing
Co, USA.

Tim Dosen Farmasetika, (2019),


Kontrol Kualitas (QC) Sediaan Steril,
Akademi Farmasi, Surabaya

Anda mungkin juga menyukai