Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN KEGIATAN SOSIALISASI

PUSKESMAS MUNGKA
TAHUN 2022

Hari/tanggal : Jumat / 10 Juni 2022


Waktu : 10.00-13.30wib
Tempat : Kantor Camat Mungka
Kegiatan : Kegiatan Sosialisasi Program Imunisasi
Pimpinan Kegiatan : Kepala Camat Kecamatan Mungka
Notulen : Anesa Fitria Afni STr.Keb
Peserta : 1. Kepala Puskesmas Mungka
2. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P)
Dinas Kesehatan Lima Puluh Kota
3. Kepala Kapolsek Mungka
4. Perwakilan Majelis Ulama Indonesia
5. Wali Nagari di wilayah Kecamatan Mungka
6. Guru Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama di Wilayah
Kerja Mungka
7. Koordinator Wilayah Pendidikan
8. Kader Kesehatan di Wilayah Kecamatan Mungka
9. Staf Puskesmas Mungka

A. Pendahuluan
1. Latar Belakang Pelaksanaan Kegiatan:
Rendahnya cakupan imunisasi dasar lengkap di wilayah kerja Puskesmas Mungka
yaitu dengan estimasi cakupan hanya 6%, membutuhkan rencana tindak lanjut
untuk mencapai target yang telah ditetapkan pemerintah melalui program
Imunisasi Kejar dan program BIAN (Bulan Imunisasi Anak Nasional).
Berdasarkan diskusi dengan bidan desa didapatkan akar permasalahan bahwa
hambatan imunisasi berasal dari rendahnya sikap dan pengetahuan masyarakat
serta kader kesehatan terhadap imunisasi serta tidak kalah pentingnya kurangnya
dukungan dan kerjasama dari berbagai pihak dalam penyelenggaraan imunisasi.
Oleh karena itu, maka diadakan kegiatan sosialisasi dari berbagai sektor terkait.
2. Tujuan Kegiatan :
1) Meningkatkan pengetahuan dan sikap peserta kegiatan sosialiasi mengenai
program imunisasi.
2) Menginformasikan rencana tindak lanjut program imunisasi dan melibatkan
seluruh komponen dalam kegiatan imunisasi.
3) Menjalin kerjasama dengan pihak terkait untuk mengoptimalkan pelaksanaan
teknis kegiatan.
4) Sebagai media diskusi dan brainstorming dalam menyelesaikan hambatan
kegiatan dan kesepakatan tindak lanjut program.

B. Uraian Kegiatan :
1. Pembukaan : Kegiatan sosialisasi dibuka oleh Kepala Camat Mungka
Kegiatan sosialisasi kali ini fokus membahas tentang Pelaksanaan
Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) di Kecamatan Mungka.
2. Pembahasan :
a. Kepala Camat membuka Kegiatan sosialisasi dengan
menyampaikan beberapa hal :
1) Gambaran kondisi Kecamatan Mungka saat ini dan
permasalahan yang tengah dihadapi di tengah masyarakat.
2) Rendahnya tingkat pengetahuan dan pasrtisipasi menyarakat
terhadap imunisasi yang dipengaruhi oleh faktor seperti
tingkat pendidikan, kondisi pasca COVID-19, dll.
2) Dukungan dan appresiasi dari pihak pemerintahan terhadap
pelaksanaan BIAN di lingkungan wilayah Puskesmas
Mungka.
3) Ajakan terhadap peserta diskusi untuk memfokuskan
perhatian dan terlibat aktif dalam Kegiatan sosialisasi al
bidang kesehatan ini.
b. Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Lima Puluh Kota
melanjutkan pembahasan materi mengenai BIAN dengan
penjabaran sebagai berikut :
1) Capaian global dan nasional imunisasi terhadap capaian
imunisasi di Kabupaten Lima Puluh Kota yang sangat rendah
termasuk Kecamatan Mungka.
2) Kebijakan dan strategi pelaksanaan BIAN salah satunya dengan
bekerjasama dengan berbagai pihak seperti MUI, wali nagari,
guru, kader, dasawisma, dll.
3) Peran Stakeholders dalam pelaksanaan BIAN. Pada pertemuan
ini ditekankan bahwa peran stakeholders di tengah masyarakt
khususnya daerah pedesaan sangat penting. Pihak Dinas
Kesehatan meminta kerjasama dan dukungan para stakeholders
yang datang ke pertemuan untuk menyebarkan informasi terkait
pentingnya imunisasi bagi masyarakat.
4) Jadwal Pelaksanaan BIAN yang akan dilaksanakan tahap 1 di 5
provinsi di Sumbar salah satunya Sumatera Barat pada bulan
Mei-Juni 2022.
c. Perwakilan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) memberikan
paparan materi dari perspektif agama dengan pokok materi sebagai
berikut :
1) Dalam Islam kita diharuskan menjaga akal, agama, keturunan,
diri dan harta. Menerima imunisasi merupakan bagian dari
menjaga keturunan. Oleh karena itu, prinsip pelaksanaan vaksin
sebenarnya sejalan dengan prinsip dalam syariat.
2) Kehalalan vaksin yang digunakan dari sudut pandang
keagamaan. Pihak MUI menekankan bahwa vaksin hukumnya
mubah (boleh) digunakan untuk meningkatkan daya tahan
tubuh, sunah apabila digunakan misalnya saat sebuah wabah
penyakit sudah mengancam di negara lain namun belum di
negara kita, kemudian wajib apabila pada kondisi darurat, dan
bersifat makruh pada beberapa kondisi yang menyebabkan
keburukan.
d. Kepala Kapolsek kemudian turut menyampaikan beberapa hal
terkait program imunisasi yang hendak diinisiasi, diantaranya
adalah sebagai berikut :
1) Kekhawatiran dari observasi sosial mengenai mispersepsi
terhadap imunisasi yang berkembang di tengah masyarakat
2) Kurangnya pengetahuan masyarakat terkait kebenaran informasi
mengenai imunisasi.
3) Dukungan penuh dari pihak kepolisian terhadap pelaksanaan
program BIAN yang akan dilaksanakan di wilayah Kecamatan
Mungka.
e. Kepala Puskesmas Mungka memberikan pemaparan mengenai
capaian program imunisasi dan tindakan yang harus ditindaklanjuti
bersama, yakni :
1) Demografi penduduk di Wilayah Puskesmas Mungka yang
berjumlah 28.194 jiwa dengan sebaran penduduk di lima nagari.
2) Masalah dan rencana tindak lanjut yakni Imunisasi Dasar
Lengkap (IDL) yang hanya 6%. Rencana tindak lanjut adalah
dengan melakukan imunisasi kejar dan BIAN. Kemudian
permasalahan catin yang diperiksa di Puskesmas hanya
berjumah 40%. Kemudian banyaknya masyarakat di Kecamatan
Mungka yang buang air besar sembarangan.
3) Penyampaian sasaran dan cakupan untuk imunisasi campak
rubella, OPV,IPV, DPT-HB-Hib dll diwilayah Puskesmas
Mungka.
4) Cakupan imunisasi di SD dan SMP yang sangat rendah.
5) Harapan Kepala Puskesmas untuk kerjasama berbagai sektor
dalam menyukseskan program imunisasi.
3. Diskusi : Diskusi dipimpin oleh Kepala Puskesmas Mungka.
Berikut merupakan daftar pertanyaan dan jawaban dalam sesi
diskusi lokmin antar sektor.
Pertanyaan 1 :
Kepala SMP 1 Kec.Mungka : Hambatan pelaksanaan imunisasi di sekolah misalnya
imunisasi campak yaitu beberapakali timing pelaksanaannya tidak pas misalnya saat
siswa akan pulang sekolah. Perlu kiranya diperhatikan oleh pihak Puskemas sebagai
pelaksana agar siswa dapat benar-benar berpartisipasi.
Jawaban :
Kepala Puskesmas Mungka : Kedepannya Puskesmas akan berusaha mengatur jadwal
agar kegiatan imunisasi di sekolah bisa dijadikan prioritas kegiatan agar dapat
berjalan dengan optimal dan partisipasi siswa meningkat.

Pertanyaan 2 :
Kepala SMP 1 Kec.Mungka : Bisakah guru-guru mendapatkan vaksin booster ke-III
dari Puskesmas? Mengingat para guru membutuhkan vaksin ke-III namun terhalang
karena terdapat kesalahan di aplikasi Peduli Lindungi yang menerangkan bahwa guru
yang belum vaksin terdaftar telah vaksin di aplikasi tersebut.
Jawaban :
Kepala Kabid P2P Dinas Kesehatan : Bisa. Guru-guru bisa mendapatkan vaksin
booster ke-III di Puskesmas setiap hari Selasa dan Kamis. Namun akan lebih baik bila
pergi ke FTKP tempat vaksin sebelumnya dilakukan.

Pertanyaan 3 :
Kepala SMP 2 Kecamatan Mungka : Salah satu hambatan pelaksanaan imunisasi di
sekolah adalah waktu pemberian imunisasi sering terlambat. Seringkali siswa sudah
pulang atau informasi dari pihak puskesmas tidak sampai ke sekolah.
Jawaban :
Kepala Puskesmas Mungka : (Sama dengan jawaban pertanyaan 1)

Pertanyaan 3 :
Kepala SMP 2 Kecamatan Mungka : Image-image negatif tentang vaksin sepertinya
telah berkembang di tengah masyarakat khususnya orangtua dan siswa. Namun
setelah diperhatikan ada banyak sekali orangtua siswa yang mendapatkan bantuan
PKH. Bagaimana jika pemberian imunisasi ini dikaitkan dengan penyaluran PKH.
Jika ini dilakukan maka program akan tercapai >50%.
Jawaban :
Kepala Camat : Pihak pemerintah tidak dapat mengaitkan pemberian imunisasi
dengan penyaluran PKH karena tidak ada aturan yang memuat mengenai hal tersebut
sehingga tidak memungkinkan untuk diterapkan. Ada baiknya dilakukan persuasi dan
ajakan melalui cara lainnya.

Pertanyaan 4 :
Korwil Pendidikan Kecamatan Mungka : Rendahnya cakupan vaksin disebabkan
karena program ini tidak dapat dipaksakan individu karena ditakutkan melanggar
HAM. Bagaimana kalau kita semua memberikan himbauan dan meningkatkan
kesadaran untuk imunisasi? Banyak masyarakat juga menyamakan imunisasi kejar
dengan imunisasi Covid-19. Mohon solusinya.
Jawaban :
Kepala Camat : Pihak Puskesmas akan melakukan himbauan dan upaya lain untuk
kesuksesan program imunisasi. Pihak pemerintah akan bertanggung jawab untuk
pelaksanaan imunisasi karena hal ini merupakan hal penting terkait kesehatan. Dalam
hal ini kita tidak boleh “agak-agak” supaya tidak kebablasan seperti kasus narkoba
dan asusila di daerah Kecamatan Mungka yang sudah terlanjur terjadi.

Pertanyaan 5 :
Korwil Pendidikan Kecamatan Mungka :Bagaimana jika Puskesmas memberikan
pelatihan atau program mengenai kesehatan masyarakt di sekolah? Seperti misalnya
kegiatan UKS dan dokter kecil untuk meningkatkan kedekatan masyarakat dengan
pihak kesehatan.
Jawaban :
Kepala Puskesmas Mungka : Pihak Puskesmas berencana akan turun ke sekolah-
sekolah pada awal tahun ajaran. Sebaiknya ditunjuk Sekolah Sehat oleh korwil
pendidikan agar dapat dilakukan binaan dari Puskesmas.

Setelah sesi pertanyaan, pemimpin diskusi meminta masukan dari wali nagari dan
kader kesehatan. Berikut merupakan masukan dari wali nagari dan kader kesehatan
yaitu :

Masukan I :
Wali Nagari Talang Maua : Akan ditingkatkan sosialisasi oleh kader kepada
masyarakat dan pihak nagari akan memberikan semacam punishment kepada
masyarakat dengan imunisasi yang tidak lengkap untuk meningkatkan kepatuhan.

Masukan 2 :
Wali Nagari Simpang Kapuak : Untuk menindaklanjuti program ini maka akan
dilakukan pemantauan dan pertemuan kader dalam waktu dekat untuk mengevaluasi
kinerja kader.

Masukan 3 :
Perwakilan Wali Nagari Mungka : Akan menindaklanjuti dengan menyampaikan
permasalahan ini kepada wali nagari dan perangkat desa lainnya yang terkait.

Masukan 4 :
Kader Kesehatan : Kader-kader telah melakukan tugasnya dengan maksimal selama
ini. Namun masyarakat memiliki kecendrungan lebih takut kepada pihak PKH
dibandingkan kepala puskesmas, wali nagari, dll. Oleh karena itu mengaitkan
imunisasi dengan program PKH sangat efektif. Sebagai pemimpin, sangat diminta
kepada Kepala amat untuk memberikan penekanan atas hal tersebut agar kader dan
pihak lainnya memiliki dasar dalam menyebarkan informasi.
Respon masukan :
Kepala Camat : Masukan yang sangat bagus dan dibutuhkan. Camat akan
membicarakan hal ini secepatnya dengan pihak PKH sebagai solusi. Juga akan
dilakukan pemanggilan pada pendamping PKH yang tidak menghadiri acara lokmin
hari ini.

C. Kesimpulan/Rencana Tindak Lanjut :


a. Kepala Kecamatan Mungka akan membicarakan kemungkinan keterkaitan
kelengkapan imunisasi dengan penyaluran PKH dengan pihak PKH/dinas
sosial.
b. Wali nagari akan menyampaikan informasi dan memberikan dukungan
terhadap program imunisasi. Wali nagari juga akan menyampaikan kendala
dan masalah pelaksanaan melalui bidan desa setempat.
c. Kader kesehatan bertugas untuk membantu meluruskan informasi dan persepsi
yang salah di tengah masyarakat terkait imunisasi setelah mendapatkan materi
dari berbagai perspektif pada lokmin kali ini.
d. Puskesmas Mungka akan mengatur jadwal pelaksanaan imunisasi di sekolah
dan menjalin komunikasi yang efektif dengan pihak sekolah untuk
mengenyahkan hambatan yang terjadi sebelumnya.
e. Puskesmas Mungka akan turun ke sekolah untuk pelaksanaan UKS dan
pembinaan sekolah sehat di awal tahun ajaran.

Mengetahui Mungka, 10 Juni 2022


Kepala Puskesmas Mungka Notulen :

YUFLIDA, SP ANESA FITRIA AFNI STR.KEB


NIP. 196709301988032002 NIP. 199403142022032004

Anda mungkin juga menyukai