Anda di halaman 1dari 10

PENGARUH METODE SOSIODRAMA TERHADAP HASIL

BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH


KEBUDAYAAN ISLAM

Anly Maria1, Dikri Ramdani2

Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Musaddadiyah Garut

Anly.maria@stai-musaddadiyah.ac.id

Dikri.ramdani1706@stai-musaddadiyah.ac.id

Abstrak

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh minimnya siswa yang nilainya tidak


mampu mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pada mata pelajaran
Sejarah Kebudayaan Islam di kelas XI MIA MA An-Nashr, salah satu
penyebabnya adalah kurang tepatnya metode yang digunakan oleh pendidik.
Tujuan penelitian ini adalah: 1) mengetahui profil hasil belajar kognitif siswa kelas
eksperimen pada saat sebelum dan sesudah menggunakan model Metode
Sosiodrama pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan islam di kelas XI MIA MA
An-Nashr. 2. mengetahui penerapan metode sosiodrama pada kelas eksperimen
pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di Kelas XI MIA MA An-Nashr.
3) mengetahui pengaruh pada penggunaan metode sosiodrama pada kelas
eksperimen dibandingkan dengan kelas kontrol yang tidak menggunakan metode
sosiodrama. Adapun metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode
kuantitatif dengan teknik eksperimen. dengan populasi 6 kelas,
untuk sampel pada penelitian ini berjumlah 2 kelas, kelas XI MIA sebagai kelas
eksperimen berjumlah 20 siswa dan kelas XI IIS sebagai kelas kontrol berjumlah
20 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket, observasi,
wawancara, studi dan dokumentasi. Teknik analisis data untuk hasil belajar siswa
menggunakan beberapa tahap yaitu uji validitas, uji realibitas, uji normalitas, serta
uji hipotesis. Berdasarkan nilai thitung dapat disimpulkan bahwa Ha yang diterima
dan Ho yang ditolak. Hal tersebut berdasarkan T hitung>T , yaitu 13,63 ≥ 1,685.
tabel

Dengan demikian, terdapat pengaruh antara metode sosiodrama terhadap hasil


belajar kognitif siswa pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam

Kata Kunci: Metode Sosiodrama, Hasil Belajar Kognitif Siswa

1. Pendahuluan

Hasil belajar kognitif adalah hasil belajar yang memerlukan kegiatan


berfikir, meliputi hasil belajar pengetahuan, hasil belajar pengalaman, hasil belajar
penerapan, hasil belajar analisis, dan hasil belajar evaluasi. 1 Pada proses
pembelajaran, penyampaian materi hendaknya pendidik mampu menyelaraskan
antara metode dan materi yang disampaikan sehingga peserta didik mampu lebih
mudah dalam memahami materi. Selama ini sangat banyak pendidik yang
menggunakan meode ceramah dalam penyampaian materinya. Begitu pula dengan
mata pelajaran Sejarah Kebudyaan Islam di MA An-Nashr. Berdasarkan petikan
wawancara dengan Bapak Ajang Salahudin selaku kepala sekolah MA An-Nashr
“banyak siswa yang mengeluhkan metode tersebut, karena ketika menyampaikan
Sejarah Kebudyaan Islam dengan metode ceramah para siswa seakan sedang
dibacakan dongeng pengantar tidur oleh gurunya yang kemudian menimbulkan
rasa kantuk dan berakibat pada kurangnya pemahaman siswa lalu kurang
maksimalnya nilai hasil ujian siswa, itu terbukti dengan banyaknya siswa yang
nilainya di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).

1
Sujana Nana, 2016. Penilaiana Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya,
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran Sejarah
Kebudayaan Islam bahwasanya seluruh siswa mendapatkan nilai dibawah keriteria
yang telah ditentukan yakni 70. Oleh karena itu dibutuhkan metode yang tepat
dalam menyampaikan materi Sejarah Kebudayaan Islam. salah satu metode
yang dapat digunakan adalah metode sosiodrama.

Berkaitan dengan hal tersebut, maka untuk mengatasi dampak hasil belajar
siswa yang menurun, maka dibutuhkan perencanaan dalam pembelajaran, salah
satunya menggunakan metode prmbelajaran yang tepat atau mampu menstimulus
pesertaq didik untuk mencapai keberhasilan dalam pendidikan. Metode
sosiodrama/ bermain peran merupakan suatu metode mengajar di mana siswa
dapat mendrmatisasikan tingkah laku atau ungkapan gerak gerik wajah seseorang
dalam hubungan sosial antara manusia.2Oleh karena itu, metode ini diprediksi
dapat menstimulus peserta didik untuk mendapatkan hasil belajar yang maksimal.

Berkaitan dengan paparan tersebut, peneliti tertarik melakukan penelitian


untuk mengetahui pengaruh metode pembelajaran terhadap hasil belajar kognitif
siswa. Berdasarkan deskripsi tersebut, maka peneliti dapat merumuskan masalah,
sebagai berikut: 1) Bagaimana profil hasil belajar kognitif siswa kelas eksperimen
pada saat sebelum dan sesudah menggunakan Metode Sosiodrama pada mata
pelajaran Sejarah Kebudayaan islam di kelas XI MIA MA An-Nashr; 2)
Bagaimana penerapan metode sosiodrama pada kelas eksperimen pada mata
pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di kelas XI MIA; 3) Adakah pengaruh pada
penggunaan metode sosiodrama pada kelas eksperimen dibandingkan dengan kelas
kontrol yang tidak menggunakan metode sosiodrama. Adapun Tujuan penelitian
ini adalah untuk: 1) mengetahui profil hasil belajar kognitif siswa kelas
eksperimen pada saat sebelum dan sesudah menggunakan model Metode
Sosiodrama pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan islam di kelas XI MIA MA
An-Nashr. 2. mengetahui penerapan metode sosiodrama pada kelas eksperimen

pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di Kelas XI MIA MA An-Nashr.


3) mengetahui pengaruh pada penggunaan metode sosiodrama pada kelas
eksperimen dibandingkan dengan kelas kontrol yang tidak menggunakan metode
sosiodrama.

2
Adang Hermawan, Darmajari dan Arif Senjaya. 2012. Metodologi Pemebelajaran Kajian
Teorotis Praktis. Banten:Lembaga Pembinaan dan apengembangan Profesi Guru. hlm.140
1.1 Metode Sosiodrama
Sosiodrama/ bermain peran adalah metode mengajar di mana siswa dapat
mendrmatisasikan tingkah laku atau ungkapan gerak gerik wajah seseorang dalam
hubungan sosial antara manusia.3

Metode sosiodrama dan bermain peran merupakan dua metode mengajar


yang mengandung pengertian yang dapat bersama dan karenanya dalam
pelaksanaan sering disilih gantikan. Istilah sosiodrama berasal dari kata sosio atau
sosial dan drama.

Pengertian drama yang dikenal selama ini, misalnya dengan menyebutkan


bahwa drama adalah suatu kejadian atau peristiwa dalam kehidupan manusia yang
mengandung konflik kejiwaan, pergolakan, benturan antara dua orang atau lebih.
Sedangkan bermain peran berarti memegang fungsi sebagai orang yang dimainkan,
misalnya berperan sebagai guru, anaka yang sombong, orang tua sebagainnya. 4.

indikator metode sosiodrama: 1) guru harus menerangkan kepada siswa, untuk


memperkenalkan materi, bahwa dengan jalan sosiodrama siswa diharapkan dapat
memecahkan masalah kurang fahamnya mereka terhadap materi yang dipelajari; 2)
Guru memilih beberapa siswa yang akan berperan dan siswa yang tidak berperan
akan menjadi penonton dengan tugas-tugas yang telah ditentukan; 3) murid
membuat dialog percakapan sesuai dengan alur cerita dari materi yang ada dibuku;
4) guru memberikan waktu kepada peserta didik untuk berlatih; 5) siswa berlakon
sesuai dengan peran yang telah ditentukan; 6) siswa yang tidak turut serta berperan
harus menjadi penonton yang aktif, disamping mendengar dan melihat mereka
harus bisa memberi saran dan kritik.5

3
Adang Hermawan, Darmajari dan Arif Senjaya.2012. Metodologi Pemebelajaran Kajian
Teorotis Praktis. Banten:Lembaga Pembinaan dan pengembangan Profesi Guru. hlm.140
4
Tri Handayani, 2015. Peningkatan Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa Dalam
Pembelajaran Pkn Melalui Metode Sosiodrama di Kelas 5 Sd Tlompakan 01 – tuntang. Scholaria,5
(3) : 126
5
Roestiah, 2012. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta
1.2 Hasil Belajar kognitif

Hasil belajar ranah kognitif menyangkut aktivitas otak dan kemampuan


berfikir. Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual. Kompetensi
aspek kognitif menurut Bloom yang sudah direvisi dibagi menjadi dua dimensi
yaitu dimensi kognitif dan dimensi pengetahuan. Adapun indikator hasil belajar
kognitif yaitu : a) mengingat, yaitu mengambil pengetahuan yang dibutuhkan dari
memori jangka panjang; b) memahami, yaitu mengkontruksi makna dari materi
pembelajaran, termasuk apa yang diucapkan, ditulis, dan digambar oleh guru; c)
mengaplikasikan, yaitu menerapkan atau menggunakan suatu prosedur dalam
keadaan tertentu; d) menganalisis, yaitu memecah-mecah materi jadi bagian-
bagian penyusunannya dan menentukan hubungan-hubungan antarbagian itu dan
hubungan antara bagian-bagian tersebut dan dan keseluruhan struktur atau tujuan;
e) mengevaluasi, yaitu mengambil keputusan berdasarkan kriteria tertentu atau
standar.6

Pada penelitian ini terdapat dua variable indevenden (X) yaitu pengaruh
metode Sosiodrama variable depende (Y) yaitu hasil belajar kognitif siswa pada
mata pelajaran sejarah kebudayaan islam. Penelitian ini menggunakan kerangka
konseptual sebagai berikut:

6
Riyan Melani, 2012. Pengaruh Metode Guided Discovery Learning Terhadap Sikap
Ilmiah dan Hasil Belajar Kognitif Biologi Siswa SMA Negeri 7 Surakarta Tahun Pelajaran 2011/
2012. Surakarta
Variabel Y
Variabel X
Hasil Belajar
Metode Sosiodrama Kognitif Siswa

Sub Variab el X
1. Guru menjelaskan materi yang akan dimainkan
secara singkat
2. Guru memberikan tugas berupa peran yang akan Sub Variabel Y
dimainkan oleh peserta didik
3. Murid membuat suatu dialog Asfek Kognif (Bloom):
4. percakapan sesuai dengan alur cerita 1. Evaluasi
5. dari materi yang ada di buku 2. Sintesis
6. Guru memberikan waktu kepada peserta 3. Analisis
didik untuk berlatih 4. Penerapan
7. Siswa nerlakon sesuai dengan peran yang 5. Pemahaman
telah ditentukan 6. Pengetahuan
8. 6. Siswa yang tidak turut berperan harus
9. menjadi penonton yang aktif,
disamping

Judul penelitian
Pengaruh metode Sosiodrama Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata
Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam
2. Metode Penelitian

a. Pebelitian inin menggunakan pendekatan kuantitatif, yang menekankan


peda data-data numerekal (angka) yang diolah dengan statistic.
b. Penggunaan metode pada penelitian ini adalah metode eksperimen, yaitu
metode yang bertujuan untuk memanipulasi dan mengontrol satu atau
lebih variabel bebas dan melakukan pengamatan terhadap variabel-
variabel terikat untuk menemukan variasi yang muncul bersamaan dengan
manipulasi terhadap variabel bebas tersebut.
c. Populasi dalam penelitian ini adalah berjumlah 6 kelas dalam penelitian
ini.
d. Sampel dalam penelitian ini random sampling adalah jenis pengambilan
sampel probabilitas di mana setiap orang di seluruh populasi target
memiliki kesempatan untuk dipilih.
e. Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah: kuesioner,
observasi, wawancara, dan studi dokumentasi.
f. Teknik analisis data pada penelitian ini adalah analisis eksperimen

3. Hasil dan Pembahasan

Berasarkan hasil pretest kelas kontrol dan kelas eksperimen diperoleh


perhitungan perbedaan rata-rata dengan menggunakan uji t, diperoleh data
bahwa kemampuan kelas eksperimen dan kelas kontrol pada hasil belajar
kognitif masih kurang.

Berdasarkan hasil postest bahwa ada perbedaan yang signifikan


antara perolehan rata-rata skor postest kelas eksperimen dengan rata- rata
skor postest kelas kontrol. Berdasarkan hasil perhitungn uji t diperoleh
𝑡ℎi𝑡𝑢𝑛𝑔 sebesar 6,33. Apabila hasil 𝑡ℎi𝑡𝑢𝑛𝑔 posttest dibandingkan dengan
𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 pada taraf kepercayaan 5% yang menunjukkan angka 2,086, maka
dapat dilihat bahwa hasil 𝑡ℎi𝑡𝑢𝑛𝑔 postest lebih besar dibandingkan dengan
𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙. Berdasarkan kriteria pengujian yang telah ditetapkan, yaitu jika
𝑡ℎi𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka Ho ditolak dan Ha diterima dan dapat dinyatakan
bahwa ada perbedaan yang signifikan antara nilai rata-rata postest kelas
eksperimen dan kelas kontrol.

Berdasarkan hasil perhitungan pretest, diketahui bahwa nilai tertinggi


yang berhasil diperoleh kelompok eksperimen sebelum diberikan perlakuan
adalah 73 dan terendah adalah 45. Nilai rata-rata yang berhasil diperoleh
siswa kelas eksperimen adalah 60,55 dan standar deviasi sebesar 9,46.
Sedangkan hasil perhitungan pretest kelas kontrol menunjukkan bahwa nilai
tertinggi yang berhasil diperoleh siswa adalah 70 dan nilai terendah adalah 41.
Nilai rata-rata yang berhasil diperoleh siswa kelas kontrol adalah 54,75 dan
standar deviasi sebesar 10,09.

Berdasarkan nilai thitung dapat disimpulkan bahwa Ha yang diterima dan


Ho yang ditolak. Hal tersebut berdasarkan T hitung>T , yaitu 13,63 ≥ 1,685.
tabel

Yang berarti bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor
post test kelas eksperimen dan kelas kontrol pada mata pelajaran Sejarah
Kebudayaan Islam.

Hasil uji hipotesisnya sebagai berikut:

Ho : rxy =0 (Tidak ada pengaruh metode sosiodrama terhadap hasil belajar


pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam)

Ha : rxy ≠0 (Ada pengaruh metode sosiodrama terhadap hasil belajar siswa


pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam).

Hasil penelitian menunjukan bahwasanya metode sosiodrama mampu


memberikan pengaruh dalam meningkatkan hasil belajar kognitif siswa pada
mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam. Dibuktikan dengan setelah
dilakukan uji hipotesis yang menunjukan bahwa t o = 13,63 dengan degress of
freedom (df) adalah 38, dalam pebelitian ini menggunakan level 5% dari 1%
1,685 dan 1% adalah 2,428.
Dalam proses penggunaan metode sosiodrama dalam pembelajaran
dengan cara memberikan pemahaman dan penghayatan akan masalah-
masalah sosial serta mengembangkan kemampuan siswa untuk memecahkan.
Dalam sosiodramatersebut siswa diharapkan untuk terlibat aktif dan
berpartisipasi dengan motivasi belajar yang dimiliki saat pembelajaran.

4. Kesimpulan

Berdasarkan hasil perhitungan pretest, diketahui bahwa nilai tertinggi


yang berhasil diperoleh kelompok eksperimen sebelum diberikan perlakuan
adalah 73 dan terendah adalah 45. Nilai rata-rata yang berhasil diperoleh
siswa kelas eksperimen adalah 60,55 dan standar deviasi sebesar 9,46.
Sedangkan hasil perhitungan pretest kelas kontrol menunjukkan bahwa nilai
tertinggi yang berhasil diperoleh siswa adalah 70 dan nilai terendah adalah 41.
Nilai rata-rata yang berhasil diperoleh siswa kelas kontrol adalah 54,75 dan
standar deviasi sebesar 10,09.

Sedangkan Setelah diberikan perlakuan pada kelas eksperimen


dengan menggunakan metode sosiodrama, maka hasil belajar diambil
dengan cara memberikan postest pada kelas eksperimen dengan nilai
tertinggi 95 dan nilai terendah 75, sedangkan pada kelas kontrol dengan
nilai tertinggi 70 dan nilai terendah 45. Nilai rata-rata yang diperoleh
kelas eksperimen adalah 87 dengan standar deviasi 7,3 . Dan nilai rata-
rata yang diperoleh kelas kontrol sebesar 60,5 dengan standar deviasi
7,41.

Sedangkan berdasarkan nilai thitung disimpulkan bahwa hipotesis yang


menyatakan pengaruh metode sosiodrama terhadap hasil belajar siswa
pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di kelas XI MIAMA
An-Nashr Garut T hitung>T , yaitu 13,63 ≥ 1,685.
tabel

Daftar Pustaka

Adang Hermawan, Darmajari dan Arif Senjaya. 2012. Metodologi Pemebelajaran


Kajian Teorotis Praktis. Banten:Lembaga Pembinaan dan apengembangan
Profesi Guru. hlm.140
Sujana Nana, 2016. Penilaiana Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya,

Tri Handayani, 2015. Peningkatan Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa Dalam
Pembelajaran Pkn Melalui Metode Sosiodrama di Kelas 5 Sd Tlompakan 01
– tuntang. Scholaria,5 (3) : 126

Riyan Melani, 2012. Pengaruh Metode Guided Discovery Learning Terhadap Sikap
Ilmiah dan Hasil Belajar Kognitif Biologi Siswa SMA Negeri 7 Surakarta
Tahun Pelajaran 2011/ 2012. Surakarta

Roestiah, 2012. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta

Anda mungkin juga menyukai