Anda di halaman 1dari 16

AKC013– Pemeriksaan Akuntansi I – MODUL-SESI 14

BAB - 10

JUDUL

Penyelesaian dan Tanggung Jawab Pasca Audit

Disusun oleh:

Salza Adzri Arismutia, S.E, M.M

UNIVERSITAS INABA
BANDUNG
2022

inaba.ac.id
Menyelesaikan Pekerjaan Lapangan
Jika semua unsur laporan keuangan telah selesai diaudit, auditor
telah pada tahap akhir auditnya. Sebelum ia meninggalkan perusahaan
klien, ia harus mereview kertas kerja yang dibuatnya dengan cara
membandingkannya dengan kuesioner pengendalian intern dan program
pengujian subtantif, untuk memperoleh keyakinan bahwa semua informasi
yang diperlukannya sebagai dasar penyusunan laporan audit telah
terkumpul semua. Untuk itu dalam menyelesaikan pekerjaan lapangan,
auditor melaksanakan prosedur audit spesifik untuk mendapatkan bukti
audit tambahan. Prosedurnya adalah :
1. Melakukan review atas peristiwa kemudian.
2. Membaca notulen rapat
3. Mendapatkan bukti mengenai litigasi, klaim, dan penilaian.
4. Mendapatkan surat representasi klien
5. Melaksanakan prosedur analitis
Melaksanakan Review Atas Peristiwa Kemudian
Tanggung jawab auditor untuk menilai kewajaran laporan keuangan
klien tidak terbatas pada pemeriksaan atas peristiwa dan transaksi yang
terjadi hingga tanggal neraca. , Subsequent Events, menyatakan bahwa
auditor juga mempunyai tanggung jawab spesifik atas peristiwa dan
transaksi yang:
a. Mempunyai pengaruh material terhadap laporan keuangan
b. Merupakan peristiwa penting dan bersifat luar biasa
c. Terjadi sesudah tanggal neraca tetapi sebelum penerbitan laporan
keuangan serta laporan auditor
Sebelum menyusun draft laporan audit, auditor harus mereview
peristiwa-peristiwa kemudian. Review ini terutama bertujuan untuk
menentukan apakah peristiwa tersebut mempunyai dampak yang
sedemikian material terhadap penyajian informasi di dalam laporan
keuangan klien.
Jenis Peristiwa
Berikut adalah dua jenis peristiwa kemudian :
a. Peristiwa Kemudian Jenis 1
Memberikan bukti tambahan berkenaan dengan kondisi yang ada
pada tanggal neraca dan mempengaruhi estimasi yang inheren
dalam proses penyusunan laporan keuangan. Peristiwa jenis 1
tersebut memerlukan penyesuaian atas laporan keuangan.
b. Peristiwa Kemudian Jenis 2
Memberikan bukti berkenaan dengan kondisi yang tidak ada pada
tanggal neraca tetapi muncul setelah tanggal tersebut. Peristiwa
jenis 2 tersebut memerlukan pengungkapan dalam laporan, atau
dalam kasus yang sangat material, menyertakan data pro-forma
pada laporan keuangan.

inaba.ac.id
Jenis 1 Jenis 2

Realisasi aktiva akhir tahun yang Penerbitan obligasi jangka


dicatat, seperti piutang usaha dan panjang atau saham
persediaan, pada jumlah yang preferen atau saham biasa.
berbeda dari yang dicatat.
Pembelian suatu perusahaan.
Penyelesaian estimasi kewajiban
akhir tahun yang dicatat, seperti Kerugian dari bencana akibat
perkara pengadilan atau litigasi kebakaran.
dan jaminan produk pada jumlah
yang berbeda dari yang dicatat.

Peristiwa Kemudian Jenis 1


      Peristiwa atau transaksi ini memberikan informasi tambahan bagi
manajemen untuk menentukan saldo akun penilian pada tanggal neraca
dan juga kepada auditor dalam memverifikasi saldo akun tersebut. Dalam
mempertimbangkan apakah suatu peristiwa kemudian perlu diusulkan
kepada klien untuk digunakan meng-adjust informasi di dalam laporan
keuangan klien, maka auditor harus membedakan kondisi berikut ini:
1. Apakah kondisi yang menyebabkan terjadinya peristiwa kemudian
tersebut telah ada sebelum atau pada tanggal neraca? Jika “Ya”,
maka auditor berkewajiban untuk mengusulkan penyesuaian
terhadap informasi yang bersangkutan kepada klien.
2. Jika keadaan yang menyebabkan terjadinya peristiwa kemudian
tersebut tidak ada sebelum atau pada tanggal neraca, maka
peristiwa kemudian tersebut tidak boleh digunakan untuk
meng-adjust informasi di dalam laporan keuangan klien.
Peristiwa Kemudian Jenis 2
Penyebab terjadinya peristiwa kemudian dalam golongan ini tidak ada
sebelum tanggal neraca, tetapi peristiwa ini sangat penting sehingga
memerlukan penjelasan meskipun tidak perlu penjelasan terhadap laporan
keuangan klien. Berikut contoh peristiwa kemudian yang memerlukan
penjelasan di dalam laporan keuangan klien sebagai catatan kaki atau
penjelesan dalam laporan audit:
1. Penurunan harga pasar surat berharga yang dimiliki klien
sebagai investasi sementara.
2. Pengeluaran obligasi atau saham.
3. Penyelesaian perkara pengadilan yang peristiwa penyebabnya
terjadi setelah tanggal neraca.
4. Penurunan nilai harga pasar persediaan sebagai akibat
larangan pemerintah terhadap penjualan suatu produk.
5. Kerugian akibat terbakarnya persediaan yang tidak

inaba.ac.id
diasuransikan.
Untuk memperoleh gambaran mengenai pengaruh peristiwa
kemudian terhadap laporan keuangan, berikut daftar contoh peristiwa
kemudian yang diklasifikasikan menurut akun yang terpengaruh
penyajiannya

Akun yang Peristiwa Kemudian


terpengaruh
Kas Bank klien bangkrut
Keputusan pengadilan yang menyita dana
klien
Perampokan, pencurian dan penggelapan
kas yang jumlahnya melebihi ganti rugi yang
diterima dari perusahaan asuransi
Piutang usaha Kegagalan penagihan piutang usaha kepada
sebagian besar pelanggan yang tidak
diperkirakan sebelumnya
Investasi Penurunan drastis harga pasar surat
berharga
Kesulitan keuangan yang dialami oleh
perusahaan yang mengeluarkan surat
berharga yang dimiliki oleh klien sebagai
investasi
Kegagalan pembayaran bunga dan pokok
pinjaman oleh perusahaan yang
mengeluarkan obligasi
Penjualan surat berharga pada harga yang
jauh di atas atau di bawah kosnya
Persediaan Kerugian karena kebakaran atau bencana
alam yang lain, yang tidak diasuransikan
Kenaikan atau penurunan drastis harga
pasar persediaan
Perubahan metode penentuan harga
persediaan
Pengggunaan persediaan yang bersifat luar
biasa sebagai jaminan penarikan kredit
Aktiva tetap Kerugian karena kebakaran atau bencana
alam yang lain, tidak diasuransikan

inaba.ac.id
Rencana perluasan usaha atau pengurangan
dana
Penilaian aktiva tetap
Keuangan aktiva tetap karena perubahan
yang mendadak pada permintaan atau
produk yang dihasilkan
Utang lancar Komitmen pembelian yang bersifat luar
biasa, yang disertai dengan penurunan harga
jual barang dagangan
Pembatalan kontrak pembelian
Kegagalan dalam pembayaran utang wesel
Utang jangka panjang Kenaikan yang besar dalam utang jangka
panjang
Kegagalam dalam membayar bunga dan
pokok pinjaman
Modal saham Kenaikan atau penurunan jumlah lembar
saham yang beredar
Transakasi pembelian saham sebagai
treasury stock yang bersifat luar biasa
Reorganisasi struktur modal saham
Pengubahan utang obligasi menjadi saham
biasa
Perubahan bentuk badan usaha, misalnya
dari badan usaha berbentuk persekutuan
(CV/Firma) menjadi perseroan terbatas (PT)
atau sebaliknya
Laba ditahan Pembagian dividen yang bersifat luar biasa,
yang menganggu modal kerja
Penyisihan laba yang ditahan yang bersifat
luar biasa
Laba/rugi yang jumlahnya material, yang
dikreditkan atau didebitkan langsung ke
dalam akun Saldo Laba
Unsur lain Perubahan pinjaman puncak
Perubahan kebijakan manajemen
Perubahan undang-undang

inaba.ac.id
Tambahan pengenaan pajak atau
penerimaan penggantian pajak (tax refund)
yang bersifat luar biasa
Persyaratan yang ditetapkan oleh pasar
modal

Prosedur Audit Dalam Periode Setelah Tanggal Neraca


Auditor harus mengidentifikasi dan mengevaluasi peristiwa
kemudian sampai tanggal laporan auditor. Tanggung jawab tersebut dapat
dilaksanakan dalam dua cara berikut:
a. Mewaspadai peristiwa kemudian dalam melaksanakan pengujian
substantif akhir tahun seperti pengujian pisah batas dan mencari
kewajiban yang belum tercatat.
b. Melaksanakan prosedur audit yang ditetapkan dalam SA 560 atau
mendekati akhir pekerjaan lapangan.
 Membaca laporan keuangan interim akhir yang tersedia serta
membandingkannya dengan laporan yang sedang dilaporkan
dan melakukan perbandingan lainnya yang sesuai dalam
situasi-situasi itu.
 Menanyakan kepada manajemen yang bertanggung jawab atas
hal-hal keuangan dan akuntansi mengenai:
 Setiap kewajiban kontinjen atau komitmen besar yang ada
pada tanggal neraca atau tanggal pertanyaan itu diajukan.
 Setiap perubahan yang signifikan pada modal saham, hutang
jangka panjang atau modal kerja sampai tanggal pertanyaan
diajukan.
 Status saat ini dari pos-pos yang sebelumnya
dipertanggungjawabkan atas dasar data sementara,
pendahuluan, atau tidak konklusif.
 Apakah setiap penyesuaian yang tidak biasa telah dilakukan
sejak tanggal neraca.
 Membaca notulen rapat dewan komisaris, pemegang saham,
dan komite lainnya yang sesuai.
 Menanyakan ahli hukum klien mengenai litigasi, klaim, dan
penilaian.
 Mendapatkan surat representasi dari klien mengenai perisiwa
kemudian yang menurut pendapatnya akan memerlukan
penyesuaian atau pengungkapan.
 Melakukan tanya-jawab tambahan atau melaksanakan prosedur
tambahan yang dipandang perlu dalam situasi-situasi itu.

Pengaruh Terhadap Laporan Auditor


Kelalaian untuk mencatat atau mengungkapkan secara tepat

inaba.ac.id
peristiwa kemudian dalam laporan keuangan akan menimbulkan
penyimpangan dari laporan standar auditor.
Membaca Notulen Rapat
Notulen rapat pemegang saham, dewan komisaris, dan
subkomitenya, seperti komite keuangan dan komite audit, dapat memuat
hal-hal yang mempunyai signifikansi audit. Contohnya: dewan komisaris
dapat mengotorisasi penerbitan obligasi baru, pembelian saham treasuri,
dan lain lain. Pembacaan notulen rapat biasanya dilakukan segera setelah
hal itu tersedia, guna memberikan auditor kesempatan maksimum untuk
menilai signifikansi auditnya. Misalnya: informasi yang dipelajari dari
catatan tersebut menyebabkan auditor untuk mengubah pengujian
substantif. Dan pembacaan notulen rapat oleh auditor harus
didokumentasikan dalam kertas kerja.
Mendapatkan Bukti Mengenai Litigasi, Klaim, dan Penilaian
FASB , mendefinisikan kontinjensi sebagai kondisi, situasi, atau
serangkaian situasi yang ada yang melibatkan ketidakpastian mengenai
kemungkinan keuntungan (kontinjensi keuntungan) dan kerugian
(kontinjensi kerugian). Kontinjensi keuntungan hanya akan menimbulkan
masalah yang relatif kecil, sedangkan kontinjensi kerugian seringkali
merupakan masalah yang signifikan bagi auditor. Kontinjensi kerugian
meliputi kewajiban yang potensial dari perselisihan pajak penghasilan,
klaim, dan lain-lain mempersyaratkan bahwa kontinjensi kerugian harus:
a.       Dicatat sebagai kewajiban
b.      Diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan
c.       Diabaikan
Pertimbangan Audit
SA 337 menyatakan bahwa auditor harus mendapatkan bukti-bukti
tentang:
a.       Eksistensi kondisi, situasi, atau serangkaian situasi yang
menunjukan ketidakpastian mengenai kemungkinan terjadinya kerugian
pada suatu entitas dari litigasi, klaim, dan penilaian (LCA).
b.      Periode di mana penyebab yang mendasari tindakan hukum terjadi.
c.       Tingkat probabilitas hasil yang tidak menguntungkan.
d.      Jumlah atau rentang kerugian yang potensial.

Surat Pertanyaan Audit


Surat pertanyaan audit kepada ahli hukum klien merupakan sarana

inaba.ac.id
utama bagi auditor untuk mendapatkan informasi pendukung tentang LCA
yang diserahkan oleh manajemen. Surat tersebut harus dikirimkan oleh
manajemen kepada setiap ahli hukum yang telah ditugaskan oleh klien.
Pengaruh Jawaban Terhadap Laporan Auditor
Jawaban ahli hukum mungkin tidak mempunyai pengaruh terhadap
laporan auditor. Yaitu, auditor dapat mengeluarkan suatu laporan standar
dengan pendapat wajar tanpa pengecualian. Hal ini dapat terjadi apabila
jawabannya menunjukkan bahwa berdasarkan penyelidikan yang layak
atas masalah yang dihadapi, terdapat:
a. Probabilitas yang tinggi atas hasil yang menguntungkan
b. Masalah yang dihadapi adalah tidak material

inaba.ac.id
Mendapatkan Surat Representasi Klien
Auditor diwajibkan untuk mendapatkan representasi tertulis tertentu
dari manajemen. Hal ini dapat dicapai melalui surat representasi klien,
yang umumnya dikenal sebagai surat Management Representations,
menjelaskan bahwa representasi merupakan bagian dari barang bukti
tetapi bukan pengganti penerapan prosedur audit yang diperlukan untuk
mendapatkan dasar yang layak atas suatu pendapat. Representasi
manajemen harus dapat :
a. Mengkonfirmasikan representasi lisan yang diberikan kepada
auditor
b. Mendokumentasikan kelayakan yang berkelanjutan dari
representasi tersebut
c. Mengurangi kemungkinan kesalahpahaman mengenai representasi
manajemen
Isi Surat Representasi
Terdapat empat kategori utama dari representsi spesifik yang harus
termasuk dalam surat rep. Surat representasi itu harus mencakup
representasi mengenai :
a.       Laporan keuangan
b.      Kelengkapan informasi
c.       Pengakuan, pengukuran, dan pengungkapan
d.      Peristiwa kemudian

Pengaruh Terhadap Laporan Auditor


Apabila auditor menerima surat rep dan mampu mendukung
representasi manajemen, maka suatu laporan audit standar dapat
dikeluarkan. Tetapi, jika ada keterbatasan pada lingkup audit jika auditor
tidak dapat :
a.       Memperoleh surat rep
b.      Mendukung representasi manajemen yang bersifat material bagi
laporan keuangan dengan prosedur audit lainnya
Pembatasan lingkup tersebut akan mengakibatkan penyimpangan dari
laporan standar auditor baik melalui pendapat wajar dengan kualifikasi
maupun penolakan pemberian pendapat.

inaba.ac.id
Melaksanakan Prosedur Analitis
Prosedur analitis disyaratkan dalam penyelesaian audit sebagai
review keseluruhan atas laporan keuangan. SAS 56 menyatakan bahwa
tujuan dari review keseluruhan adalah untuk membantu auditor menilai
kesimpulan yang dicapai dalam audit dan dalam mengevaluasi penyajian
laporan keuangan secara keseluruhan. Dalam melakukan review
keseluruhan, auditor membaca laporan keuangan dan catatan serta
mempertimbangkan kelayakan bukti yang diperoleh dalam menanggapi
saldo dan hubungan yang tidak biasa serta tidak terduga yang :
a. Diantisipasi dalam perencanaan audit
b. Diidentifikasi selama audit dalam pengujian substantive
data perusahaan dapat dibandingkan dengan (1) hasil yang
diharapkan entitas berdasarkan dinamika bisnis yang mendasarinya, (2)
data yang tersedia mengenai kinerja industri, dan (3) data nonkeuangan
yang relevan seperti unit yang diproduksi atau dijual serta jumlah
karyawan.
Suatu review keseluruhan biasanya akan membandingkan kinerja
keuangan entitas yang dilaporkan dengan sasaran strategisnya atas
pendapatan, pelanggan, dan pangsa pasar atas efisiensi dari proses inti
serta kesesuaian ukuran nonkeuangan dengan gambaran keseluruhan
yang dilaporkan dalam laporan keuangan.
Mengevaluasi Temuan
Terdapat dua tujuan auditor dalam mengevaluasi temuan-temuan, yaitu:
a. Menentukan jenis pendapat yang harus dinyatakan
b. Menentukan apakah GAAS telah dipenuhi dalam audit
Untuk mencapai tujuan tersebut, auditor menyelesaikan langkah-langkah
berikut :
Membuat Penilaian Akhir Atas Materialitas Dan Risiko Audit
Prasyarat yang esensial dalam memutuskan suatu pendapat yang
akan dikeluarkan adalah penilaian akhir atas materialitas dan risiko audit.
Titik tolak untuk melakukan proses ini adalah menjumlahkan salah saji-
salah saji yang ditemukan ketika memeriksa semua akun yang belum
dikoreksi oleh klien. Penentuan auditor atas salah saji dalam suatu akun
dapat mencakup komponen berikut:
a. Salah saji yang belum dikoreksi yang secara spesifik diidentifikasi
melalui pengujian substantif atas rincian transaksi dan saldo
b. Proyeksi salah saji yang belum dikoreksi yang diestimasi melalui
teknik sampling audit
c. Estimasi salah saji yang dideteksi melalui prosedur analitis dan
dikuanlifikasi oleh prosedur audit lainnya

inaba.ac.id
Semua komponen yang terdapat dalam suatu akun dikenal sebagai
salah saji yang mungkin, sementara jumlah salah saji yang mungkin
dalam semua akun disebut sebagai salah saji agregat yang mungkin.
Penilaian auditor atas salah saji agregat yang mungkin dapat mencakup
pengaruh dari semua salah saji yang mungkin belum dikoreksi selama
periode sebelumnya terhadap laporan keuangan periode berjalan.
Data yang telah diakumulasi kemudian dibandingkan dengan
pertimbanga pendahuluan auditor mengenai materialitas yang dibuat
ketika merencanakan audit. Dalam merencanakan audit, auditor
menetapkan tingkat risiko audit yang dapat diterima. Jika salah saji
agregat meningkat, maka risiko bahwa laporan keuangan mengandung
salah saji yang material juga meningkat. Jika auditor merasa bahwa risiko
audit tidak dapat diterima, maka auditor harus:
a. Melaksanakan pengujian substantif tambahan
b. Meyakinkan klien untuk melakukan koreksi yang diperlukan untuk
mengurangi risiko salah saji yang material
Mengevaluasi Kelanjutan Usaha
SA 341 menetapkan tanggung jawab auditor untuk mengevaluasi
apakah ada keraguan yang substansial tentang kemampuan klien untuk
mempertahankan kelanjutan usahanya selama suatu periode waktu yang
layak, yaitu tidak melebihi satu tahun di luar tanggal laporan keuangan
yang sedang diaudit. Biasanya, informasi yang akan menimbulkan
keraguan yang substansial tentang asumsi kelanjutan usaha berkaitan
dengan ketidakmampuan entitas untuk terus memenuhi kewajibannya
ketika jatuh tempo tanpa diposisi aktiva yang besar di luar arah bisnis
yang biasa, merestrukturisasi hutang, merevisi operasinya yang dipaksa
dari luar, atau melakukan tindakan yang serupa. Jika auditor merasa yakin
bahwa terdapat keraguan yang substansial mengenai kemampuan
perusahaan untuk mempertahankan kelanjutan usahanya, maka auditor
harus :
a. Mendapatkan informasi mengenai rencana manajemen untuk
mengurangi pengaruh kondisi atau peristiwa tersebut
b. Menilai kemungkinan bahwa rencana tersebut dapat diterapkan
secara efektif tetapi jika auditor menyimpulkan terdapat keraguan
yang substansial mengenai kelanjutan usaha, maka auditor harus:
 Mempertimbangkan kelayakan pengungkapan mengenai
kemungkinan ketidakmampuan entitas untuk mempertahankan
kelanjutan usahanya selama periode waktu yang layak.
 Menyertakan suatu paragraf penjelasan dalam laporan audit
untuk mencerminkan kesimpulannya.
Jika auditor menyimpulkan tidak ada keraguan yang substansial,
maka auditor tetap harus mempertimbangkan kebutuhan akan
pengungkapan. Beberapa informasi yang mungkin diungkapkan
mencakup:

inaba.ac.id
 Kondisi dan peristiwa bersangkutan yang menimbulkan penilaian
atas keraguan yang substansial mengenai kemampuan entitas
untuk mempertahankan kelanjutan usahanya selama periode waktu
yang layak.
 Kemungkinan pengaruh kondisi dan peristiwa tersebut.
 Evaluasi manajemen atas signifikansi dari kondisi-kondisi dan
peristiwa itu serta setiap faktor yang dapat mengurangi.
 Kemungkinan penghentian operasi.
 Rencana manajemen (termasuk informasi keuangan prospektif
yang relevan)
 Informasi tentang pemulihan atau klasifikasi jumlah aktiva yang
tercatat atau jumlaj atau klasifikasi kewajiban.

Melakukan Review Teknis Atas Laporan Keuangan


Sebelum mengeluarkan laporan audit atas klien yang merupakan
perusahaan terbuka, review teknis juga harus dilakukan atas laporan itu
oleh partner yang bukan anggota tim audit. Daftar periksa tersebut
mencakup hal-hal yang berkenaan dengan bentuk dan isi dari masing-
masing laporan keuangan dasar termasuk pengungkapan yang
disyaratkan.
Merumuskan Pendapat Dan Membuat Naskah Laporan Audit
Dalam penyelesaian audit, auditor perlu memisahkan temuan-
temuan dengan mengikhtisarkan dan mengevaluasinya untuk tujuan
menyatakan pendapat ataslaporan keuangan secara keseluruhan.
Tanggung jawab akhir atas langkah-langkah ini terletak pada partner yang
melakukan penugasan itu. Sebelum mengambil keputusan akhir tentang
pendapat, biasanya diadakan suatu konferensi dengan klien
Melakukan Review Akhir Atas Kertas Kerja
Review ini dilakukan untuk mengevaluasi pekerjaan yang
dilakukan, bukti yang diperoleh, dan kesimpulan yang dibuat oleh
penyusun kertas kerja. Review tambahan atas kertas kerja dapat
dilakukan pada akhir pekerjaan lapangan oleh anggota tim audit.
Tingkatan review yang dapat dilakukan dalam penyelesaian audit
ditunjukkan dalam table berikut:

Review Sifat Review


Manajer Mereview kertas kerja yang
disiapkan oleh auditor senior dan
mereview beberapa atau semua
kertas kerja yang direview oleh
auditor senior.
Partner yang bertanggung jawab Mereview kertas kerja yang

inaba.ac.id
atas penugasan disiapkan oleh manajer dan
mereview kertas kerja lainnya atas
dasar selektif.

Review yang dilakukan partner atas kertas kerja dirancang untuk


mendapatkan kepastian bahwa:
 Pekerjaan yang dilakukan oleh bawahan adalah akurat dan
lengkap.
 Pertimbangan yang dilakukan oleh bawahan adalah layak dan tepat
pada situasi bersangkutan.
 Penugasan audit telah diselesaikan sesuai dengan kondisi dan
syarat yang ditetapkan dalam surat penugasan.
 Semua pertanyaan tentang akuntansi, auditing, dan pelaporan
signifikan yang timbul selama audit telah diselesaikan dengan
tepat.
 Kertas kerja mendukung pendapat auditor.
 GAAS dan kebijakan serta prosedur pengendalian mutu kantor
akuntan telah dipenuhi.

Mengkomunikasikan Dengan Klien


Komunikasi antara auditor dengan klien pada penutupan audit
melibatkan komite audit dan manajemen. Komunikasi komite audit
membicarakan hal-hal berkenaan dengan:
a. Pengendalian internal klien
b. Pelaksanaan audit
Sementara komunikasi dengan manajemen dilakukan melalui surat
manajemen.
Mengkomunikasikan Hal-hal Yang Berkaitan Dengan Pengendalian
Internal
AU 325 mempersyaratkan auditor untuk menyampaikan kondisi-
kondisi yang dapat dilaporkan, yang didefinisikan sebagai hal yang
merupakan kekurangan yang signifikan dalam perancangan atau operasi
pengendalian internal, yang dapat berpengaruh buruk terhadap
kemampuan organisasi untuk mencatat, memproses, mengikhtisarkan,
dan melaporkan data keuangan yang konsisten dengan asersi
manajemen dalam laporan keuangan.
Komunikasi itu sebaiknya dilakukan dalam bentuk tertulis.
Pembagian laporan itu biasanya harus dibatasi kepada komite audit,
manajemen dan pihak lain di dalam organisasi. Akan tetapi, apabila
laporan tersebut diisyaratkan oleh otoritas pemerintah, maka rujukan

inaba.ac.id
khusus harus dinyatakan dalam laporan itu. menyatakan bahwa setiap
laporan yang diterbitkan mengenai kondisi yang dapat dilaporkan harus :
a. Menunjukkan bahwa tujuan audit adalah melaporkan tentang
laporan keuangan dan bukan memberikan kepastian tentang
pengendalian internal
b. Menyertakan definisi tentang kondisi yang dapat dilaporkan
c. Menyertakan pembatasan pembagian
Mengkomunikasikan Hal-hal Yang Berkenaan Dengan Pelaksanaan
Audit
SA 380 mempersyaratkan auditor untuk menyampaikan hal-hal
tertentu berkenaan dengan pelaksanaan audit kepada mereka yang
bertanggung jawab mengawasi proses pelaporan keuangan.komunikasi
dengan komite audit dapat mencakup hal-hal berikut :
a. Tanggung jawab auditor menurut GAAS
b. Kebijakan akuntansi yang signifikan
c. Pertimbangan auditor tentang mutu prinsip akuntansi entitas
d. Pertimbangan manajemen dan estimasi akuntansi
e. Penyesuaian audit yang signifikan
f. Ketidaksepakatan dengan manajemen
g. Konsultasi dengan akuntan lain
h. Masalah penting yang dibahas dengan manajemen sebelum
penarikan diri
i. Kesulitan yang dihadapi dalam pelaksanaan audit
Menyiapkan Surat Manajemen
Ketika menyelesaikan suatu audit, banyak auditor menganggap
bermanfaat untuk menulis surat kepada manajemen, yang dikenal sebagai
surat manajemen, yang memuat rekomendasi yang tidak termasuk dalam
komunikasi yang disyaratkan dengan komite audit. Surat manajemen
dapat mencakup komentar tentang:
a. Hal-hal yang berkaitan dengan pengendalian internal yang tidak di
pertimbangkan sebagai kondisi yang dapat dilaporkan
b. Rekomendasi mengenai pengelolaan sumber daya dan jasa
bernilai tambah yang tercatat selama audit
c. Hal-hal yang bersangkutan dengan pajak

Tanggung Jawab Setelah Audit


Tanggung jawab setelah audit mencakup pertimbangan atas:
1. Peristiwa kemudian yang terjadi antara tanggal dan penerbitan
laporan auditor.
2. Penemuan faktor yang ada

inaba.ac.id
3. Penemuan prosedur yang dihilangkan
Peristiwa Kemudian Yang Terjadi Antara Tanggal Dan Penerbitan
Laporan Auditor
Auditor tidak mempunyai tanggung jawab untuk mengajukan
pertanyaan atau melaksanakan suatu prosedur audit apapun selama
periode waktu ini guna menemukan peristiwa kemudian yang material. 
Penemuan Fakta Yang Ada Pada Tanggal Laporan
Auditor tidak mempunyai tanggung jawab untuk menemukan fakta
yang ada setelah audit pada tanggal laporan audit. , menunjukkan bahwa
jika (1) auditor menyadari adanya fakta tersebut dan (2) fakta itu mungkin
mempengaruhi laporan yang telah dikeluarkan, maka auditor diwajibkan
untuk memastikan reliabilitas informasi itu. Apabila penyelidikan lebih
lanjut menguatkan eksistensi fakta itu dan auditor merasa yakin bahwa
informasi itu penting bagi mereka yang mengandalkan atau cenderung
mengandalkan pada laporan keuangan, maka auditor harus mengambil
langkah-langkah untuk mencegah ketergantungan pada laporan audit itu
di masa depan.
Jika klien menolak untuk mengungkapkan fakta yang baru
ditemukan, maka auditor harus memberi tahu setiap anggota dewan
komisaris mengenai penolakan tersebut penyelidikan yang memuaskan,
maka tanpa mengungkapkan informasi spesifik, auditor harus (1)
menunjukkan tidak adanya kerjasama itu dan (2) menyatakan bahwa jika
informasi itu benar, laporan audit tidak dapat lagi diandalkan.
Penemuan Prosedur Yang Dihilangkan
Ketika menemukan suatu prosedur yang telah dihilangkan, auditor
harus menilai kepentingan hal itu bagi kepentingan hal itu bagi
kemampuannya saat ini untuk mendukung pendapat yang dinyatakan atas
laporan keuangan. jika auditor memutuskan bahwa pendapatnya tidak
dapat didukung dan auditor yakin bahwa orang-orang saat ini
mengandalkan pada laporan itu, maka auditor harus segera
melaksanakan prosedur yang dihilangkan atau prosedur alternatif yang
akan memberikan dasar yang memuaskan atas pendapatnya.
Apabila dasar yang memuaskan untuk menyatakan pendapat telah
diperoleh dan bukti-bukti mendukung pendapat yang dinyatakan, auditor
tidak mempunyai tanggung jawab lagi. Tetapi, jika pelaksanaan prosedur
yang dihilangkan mengungkapkan fakta yang ada pada tanggal laporan
sehingga akan mengubah pendapat yang dinyatakan sebelumnya, auditor
harus mengikuti prosedur pemberitahuan yang diuraikan dalam paragraph
terakhir dari bagian terdahulu untuk mencegah ketergantungan
selanjutnya atas laporan bersangkutan. Jika auditor tidak dapat
melaksanakan prosedur alternatif atau yang dihilangkan, maka auditor
dapat berkonsultasi dengan pengacara untuk menentukan tindakan yang

inaba.ac.id
tepat.

KESIMPULAN
Tahap penyelesaian audit merupakan tahap  yang penting untuk
memastikan audit yang berkualitas. Prosedur yang dilaksanakan dalam
aktivitas ini mempunyai beberapa karakteristik yang berbeda, yaitu:
1. prosedur itu tidak bersangkutan dengan siklus transaksi atau akun-
akun spesifik,
2. prosedur itu dilaksanakan sesudah tanggal neraca,
3. prosedur itu melibatkan banyak pertimbangan subyektif oleh
auditor, dan
4. prosedur itu biasanya dilaksanakan oleh manajer audit atau
anggota senior lainnya dari tim audit yang mempunyai pengalaman
yang luas dengan klien.

Dalam tahap penyelesaian audit, auditor melaksanakan pengujian


tambahan atas penyajian dan pengungkapan, termasuk mereview
kontijensi dan peristiwa kemudian. Auditor juga mereview kecukupan bukti
audit dan keputusan yang diambil untuk menentukan apakah hal itu
mendukung pendapat audit. Kemudian auditor berkomunikasi dengan
komite audit dan manajemen mengenai temuan yang penting dan
persoalan lainnya.

Daftar Pustaka

Willian C. Boynton, Raymon N. Johnson, Walter G. Kell, 2013, Moderen


Auditing edisi ke-7, Jakarta, Erlangga.

inaba.ac.id

Anda mungkin juga menyukai