Laporan Praktikum Percobaan 3 (ALKOHOL) Oke
Laporan Praktikum Percobaan 3 (ALKOHOL) Oke
KIMIA ORGANIK 1
“IDENTIFIKASI SENYAWA ALKOHOL”
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Praktikum Kimia Organik 1
Dosen Pengampu: Dr. Indah Karina Yulina, S.Pd., M.Si
Disusun Oleh :
Kelompok 3
CIREBON
2022
TUJUAN
Bagaimana sifat fisika dan kimia golongan alkohol?
Bagaimana memisahkan dan membedakan golongan alkohol sesuai identifikasi yang
dilakukan?
TEORI DASAR
Alkohol merupakan senyawa seperti air yang satu hidrogennya diganti oleh rantai atau
cincin hidrokarbon. Sifat fisis alkohol, alkohol mempunyai titik didih yang tinggi dibandingkan
alkana-alkana yang jumlah atom C nya sama. Hal ini disebabkan antara molekul alkohol
membentuk ikatan hidrogen. Rumus umum alkohol R – OH, dengan R adalah suatu alkil baik
alifatis maupun siklik. Dalam alkohol, semakin banyak cabang semakin rendah titik didihnya.
Sedangkan dalam air, metanol, etanol, propanol mudah larut dan hanya butanol yang sedikit larut.
Alkohol dapat berupa cairan encer dan mudah bercampur dengan air dalam segala perbandingan
(Brady, 1999).
Berdasarkan jenisnya, alkohol ditentukan oleh posisi atau letak gugus OH pada rantai
karbon utama karbon. Ada tiga jenis alkohol antara lain alkohol primer, alkohol sekunder dan
alkohol tersier. Alkohol primer yaitu alkohol yang gugus –OH nya terletak pada C primer yang
terikat langsung pada satu atom karbon yang lain contohnya : CH 3CH2CH2OH (C3H7O). Alkohol
sekunder yaitu alkohol yang gugus -OH nya terletak pada atom C sekunder yang terikat pada dua
atom C yang lain. Alkohol tersier adalah alkohol yang gugus –OH nya terletak pada atom C tersier
yang terikat langsung pada tiga atom C yang lain (Fessenden, 1997).
Berdasarkan jenisnya, alkohol ditentukan oleh posisi atau letak gugus OH pada rantai
karbon utama karbon. Ada tiga jenis alkohol antara lain alkohol primer, alkohol sekunder dan
alkohol tersier. Alkohol primer yaitu alkohol yang gugus –OH nya terletak pada C primer yang
terikat langsung pada satu atom karbon yang lain contohnya : CH 3CH2CH2OH (C3H7O). Alkohol
sekunder yaitu alkohol yang gugus -OH nya terletak pada atom C sekunder yang terikat pada dua
atom C yang lain. Alkohol tersier adalah alkohol yang gugus –OH nya terletak pada atom C tersier
yang terikat langsung pada tiga atom C yang lain (kartika,2004).
Alkohol alifatik merupakan cairan yang sifatnya sangat dipengaruhi oleh ikatan hidrogen.
Dengan bertambah panjangnya rantai, pengaruh gugus hidroksil yang polar terhadap sifat molekul
menurun. Sifat molekul yang seperti air berkurang, sebaliknya sifatnya lebih seperti hidrokarbon.
Akibatnya alkohol dengan bobot molekul rendah cenderung larut dalam air, sedangkan alkohol
berbobot molekul tinggi tidak demikian. Alkohol mendidih pada temperatur yang cukup tinggi.
Sebagai suatu kelompok senyawa, fenol memiliki titik didih dan kelarutan yang sangat bervariasi,
tergantung pada sifat subtituen yang menempel pada cincin benzena (Petrucci, 1987).
NO ALAT BAHAN
1. Botol Semprot
FeCl3
2. Gelas Ukur Etanol
3. Pipet tetes Aquades
4. Erlenmayer KMnO4
5. Corong Isopropil
6. Tabung Reaksi Asam asetat glasial
7. Rak tabung Reaksi NaOH
8. Penjepit Tabung Reaksi I2/KI
9. Pipet Volume Air Panas
10. 3 botol Air hangat
11. Gula pasir
12. Ragi Fermipan
PROSEDUR KERJA
Siapkan 3 botol kosong kemudian beri label Panas, hangat dan dingin.
Masukkan 3 gram khamir dan 3 gram gula kedalam masing- masing botol.
Masukkan 100mL air kedalam masing- masing botol sesuai dengan label (Panas, hangat dan dingin).
(CARA 1)
di tambahkan larutan KMnO4 0.1 M. tetes demi tetes sampai terbentuk warna merah muda
Dinginkan
Sambil digoyang tambahkan beberapa tetes NaOH 10% untuk mengeluarkan I2 yang berlebih
Tabung 1 Tabung 2
2 mL fenol 2 mL-2-penol
Bening/tidak Tidak
1. Tabung Cair berbau Wujudnya Tidak
1 berwarna cair, ada Bening/ti
berbau
Etanol gas, dak
0,5 + 5 gelembung berwarna
ml Bening/tidak Tidak semakin
aquades Cair berbau naik dan
berwarna ada uap
+ NaOH
Bening/tidak Tidak
Tabung Cair berbau Wujudnya
2 berwarna cair, ada
2. Isopropi gas, Bening/ti
l+ gelembung Tidak
dak
Aquades naik sedikit berbau
Bening/tidak Tidak berwarna
+ NaOH Cair berbau dan ada uap
berwarna
Uji Iodoform + KI
Uji FeCl3
SEBELUM REAKSI SETELAH REAKSI
NO. Bahan
WUJUD WARNA BAU WUJUD WARNA BAU
Berbau,
1. 5 tetes Cair Jingga sedikit Kuning Ada bau
Wujudnya tapi
FeCl3 HCl cair, ada terang
+ 2 ml kecoklat tidak
gas dan uap menyen
etanol Bening/tidak Tidak an
Cair gat
berwarna berbau
Berbau,
5 tetes Cair Jingga sedikit
Wujudnya
2. FeCl3 + HCl cair, ada Kuning
2 ml uap tetapi kecoklat
isopropil Bau
Bening/tidak tidak ada an
Cair alkohol gas
berwarna
menyengat
Pembahasan
Berdasarkan pada praktikum yang telah di lakukan untuk percobaan pertama pada reaksi
oksidasi alcohol yang terdiri dari dua cara. Pada komentar reaksi reaksi untuk cara pertama
menunjukkan perubahan-perubahansebagaiberikut:untuktabungpertamayangberisietanol ketika
ditambahkan dengan CH3COOH glasial warna yang terbentuk bening, namun setelah ditambahkan
KMnO4 sebesar 0,1 M terjadi perubahan warna menjadi merahmuda,dan ketika ditambahkan 1tetes
H2 jadi pekat dan 1 tetes KMnO4 sebesar 0,1 M, warna larutan dari tabung tetap pertamaberwarna
merahmuda, namun tabung pertama menjadi sedikit panas karena pencampuran yang terjadi.Masih
dengan cara yang sama, di tabung kedua percobaan pertamayang berisi 2-propanol ketika
ditambahkan dengan CH3 COOH glasial (ragi Fermifan) , warna yang terbentuk adalah
bening,namun setelah ditambahkan KMnO4 sebesar 0,1 M terjadi perubahan warna menjadi merah
muda sama dengan dua tabung sebelumnya, dan ketika menambahkan 1 tetes H2 jadi pekat dan 1
tetes KMnO4 sebesar 0,1 M, warna larutan dari tabung tidak mengalami perubahan warna, karena
warna larutan tetap berisi etanol menunjukan alcohol primer halite terjadi karena pada saat
penambahan H2 dan KMnO4 menyebabkan larutan menjadi tidak berwarna saat campuran. Pada
tabung reaksikeduayangberisi 2- propanol menunjukkan bahwa jenis ini adalah alcohol sekunder.
Dan pada tabung terakhir tergolong pada alkohol tersier.Pengamatan reaksi oksidasi cara 2:
percobaan ini dilakukan dengancara mencium bau alkohol yang ada pada tiap-tiap tabung. Pada
tabung pertama yang diisi etanol 2 ml berbau khas etanol ,pada tabung kedua diisi 2-propanol 2 ml
berbau khas 2-propanol, dan pada tabung ketiga yang diisit-butanol 2 ml berbau khas t-butanol.
Percobaan pun dilakukan dengan tambahkan 2 ml K2 sebesar 0,1 M dan 1 ml H2 jadi pekat pada
tiap-tiap tabung. Pada tabung pertama, etanol 2 ml berubah warna menjadi cokelat pekat dengan
bau setelah campuran sangat menyengat. Namun pada tabung kedua yang diisi dengan 2-propanol 2
ml warna berubah menjadihijau kehitaman dengan bau setelah pencapuran menyengat. Dan pada
saat ini tabung ketiga yang diisi t-butanol dicampurkan dengan 2 ml K 2 sebesar0,1 M dan 1 ml H2
jadi pekat terjadi perubahan warna menjadi oren dengan bau yang kurang menyengat.Perubahan
warna yang terjadi juga menimbulkan bau yang berbeda jika dibandingkan dengan bau alkohol.
Sehingga membuktikan bahwa dengan reaksi oksidasi jenis alcohol nya maupun reaktifitasnya
dapat diketahui.Pada percobaan selanjutnya, yaitu poercobaan reaksi alkohol dengan FeCl3
membuktikan bahwa fenol berubah warna menjadi hitam pekatsetelah ditambah 5 tetes FeCl3. Hal
ini terjadi karena senyawa aromatik ini penonton dengan FeCl3, sedangkan 2-butanol tidak
mengalami perubahanwarna setelah ditambah 5 tetes FeCl3 sehingga warna yang dihasilkan tetap
bewarna kuning. Dari reaksi tersebut juga membuktikan jenis alcohol dan reaktifitasnya dapat
diketahui dari perubahan-perubahan akibat reaksinya yang terlihat.
KESIMPULAN
Memicu jenis-jenis alkohol dan menguji reaktifitas alcohol dengan beberapa cara, yaitu
melalui reaksi deskripsi dengan mengamati perubahan warna yang dihasilkan akibat reaksi dari
campuran larutan,melalui reaksi deskripsi dengan mengamati perubahan bau yang dihasilkanakibat
reaksi dari pencampuran larutan, dan melalui reaksi dengan FeCl3.Dan melalui cara bantuan itu
dapat diketahui jenis alkohol danreaktifitasnya dari perubahan-perubahan akibat reaksinya yang
terlihat.
DAFTAR PUSTAKA
Fessenden, J. Ralph. 1998. Dasar-Dasar Kimia Organik 1. Jakarta: Binarupa Aksara
Hoffman, Robert, v. 2004. Organik Chemistry Second Edition. New Jersey: John Wiley & Sons.
Riswiyanto. 2009. Kimia Organik. Jakarta: Erlangga
Underwood, A. L. 2022. Organik Chemistry Sixth Edition. New Jersey: Pearson Education
International
Lampiran Dokumentasi Percobaan Alkohol
Proses pencampuran ragi fermipan, gula dan Proses pencampuran ragi fermipan, gula dan
aquades setelah 1 menit aquades setelah 2 menit
Proses pencampuran ragi fermipan, gula dan Proses pencampuran ragi fermipan, gula dan
aquades setelah 5 menit aquades setelah 10 menit
Uji iodoform tabung 1 (etanol + aquades) Uji iodoform tabung 1 (etanol + aquades +
dan tabung 2 (isopropil + aquades) NaOH) dan tabung 2 (isopropil + aquades +
NaOH)