Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA ORGANIK 1
“IDENTIFIKASI SENYAWA ALKOHOL”
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Praktikum Kimia Organik 1
Dosen Pengampu: Dr. Indah Karina Yulina, S.Pd., M.Si

Disusun Oleh :
Kelompok 3

1. Anisa Mutiara Putri (200621020)


2. Auliya Ghina Hirawati (200621001)
3. Eha Julaeha (200621011)
4. Khoirunniswati (200621003)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU

PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

CIREBON

2022
TUJUAN
 Bagaimana sifat fisika dan kimia golongan alkohol?
 Bagaimana memisahkan dan membedakan golongan alkohol sesuai identifikasi yang
dilakukan?

TEORI DASAR
Alkohol merupakan senyawa seperti air yang satu hidrogennya diganti oleh rantai atau
cincin hidrokarbon. Sifat fisis alkohol, alkohol mempunyai titik didih yang tinggi dibandingkan
alkana-alkana yang jumlah atom C nya sama. Hal ini disebabkan antara molekul alkohol
membentuk ikatan hidrogen. Rumus umum alkohol R – OH, dengan R adalah suatu alkil baik
alifatis maupun siklik. Dalam alkohol, semakin banyak cabang semakin rendah titik didihnya.
Sedangkan dalam air, metanol, etanol, propanol mudah larut dan hanya butanol yang sedikit larut.
Alkohol dapat berupa cairan encer dan mudah bercampur dengan air dalam segala perbandingan
(Brady, 1999).

Berdasarkan jenisnya, alkohol ditentukan oleh posisi atau letak gugus OH pada rantai
karbon utama karbon. Ada tiga jenis alkohol antara lain alkohol primer, alkohol sekunder dan
alkohol tersier. Alkohol primer yaitu alkohol yang gugus –OH nya terletak pada C primer yang

terikat langsung pada satu atom karbon yang lain contohnya : CH 3CH2CH2OH (C3H7O). Alkohol

sekunder yaitu alkohol yang gugus -OH nya terletak pada atom C sekunder yang terikat pada dua
atom C yang lain. Alkohol tersier adalah alkohol yang gugus –OH nya terletak pada atom C tersier
yang terikat langsung pada tiga atom C yang lain (Fessenden, 1997).
Berdasarkan jenisnya, alkohol ditentukan oleh posisi atau letak gugus OH pada rantai
karbon utama karbon. Ada tiga jenis alkohol antara lain alkohol primer, alkohol sekunder dan
alkohol tersier. Alkohol primer yaitu alkohol yang gugus –OH nya terletak pada C primer yang

terikat langsung pada satu atom karbon yang lain contohnya : CH 3CH2CH2OH (C3H7O). Alkohol

sekunder yaitu alkohol yang gugus -OH nya terletak pada atom C sekunder yang terikat pada dua
atom C yang lain. Alkohol tersier adalah alkohol yang gugus –OH nya terletak pada atom C tersier
yang terikat langsung pada tiga atom C yang lain (kartika,2004).
Alkohol alifatik merupakan cairan yang sifatnya sangat dipengaruhi oleh ikatan hidrogen.
Dengan bertambah panjangnya rantai, pengaruh gugus hidroksil yang polar terhadap sifat molekul
menurun. Sifat molekul yang seperti air berkurang, sebaliknya sifatnya lebih seperti hidrokarbon.
Akibatnya alkohol dengan bobot molekul rendah cenderung larut dalam air, sedangkan alkohol
berbobot molekul tinggi tidak demikian. Alkohol mendidih pada temperatur yang cukup tinggi.
Sebagai suatu kelompok senyawa, fenol memiliki titik didih dan kelarutan yang sangat bervariasi,
tergantung pada sifat subtituen yang menempel pada cincin benzena (Petrucci, 1987).

ALAT DAN BAHAN

NO ALAT BAHAN

1. Botol Semprot
FeCl3
2. Gelas Ukur Etanol
3. Pipet tetes Aquades
4. Erlenmayer KMnO4
5. Corong Isopropil
6. Tabung Reaksi Asam asetat glasial
7. Rak tabung Reaksi NaOH
8. Penjepit Tabung Reaksi I2/KI
9. Pipet Volume Air Panas
10. 3 botol Air hangat
11. Gula pasir
12. Ragi Fermipan
PROSEDUR KERJA

Fermentasi pembetukan senyawa Alkohol

Siapkan 3 botol kosong kemudian beri label Panas, hangat dan dingin.

Masukkan 3 gram khamir dan 3 gram gula kedalam masing- masing botol.

Masukkan 100mL air kedalam masing- masing botol sesuai dengan label (Panas, hangat dan dingin).

Pasangkan tutup pada masing-masing botol lalu rekatkan dengan lakban.

Kocok masing-masing botol hingga khamir tercampur dengan air.

Amati perubahan yang terjadi pada menit ke 1, 2, 5 dan 10


IDENTIFIKASI ALKOHOL (REAKSI OKSIDASI)

(CARA 1)

Tabung 1 Tabung 2 Tabung 3

3 ml asam asetat glacial 3 ml asam asetat glacial 3 ml asam asetat glacial

1 tetes etanol 1 tetes 2 propanol 1 tetes tersier butanol

di tambahkan larutan KMnO4 0.1 M. tetes demi tetes sampai terbentuk warna merah muda

ditambah 1 tetes H2SO4 pekat dan 1 tetes KMnO4 0.1 M


(CARA 2)

3 buah tabung reaksi ditambahkan 2 ml K2Cr2O71 M.

Tambahkan perlahan-lahan 1 ml H2SO4

Aduk sampai homogen & dinginkan

Tabung 1 Tabung 2 Tabung 3

2 ml etanol 2 ml propanol 2 ml tersier - butanol

Perhatikan perubahan warna dan bandingkan bau yang terjadi


IDENTIFIKASI ALKOHOL (UJI IODOFORM)

Larutkan 0,5 ml alcohol (etanol) kedalam 5 ml aquades

Tambahkan 5 NaOH 10%

Sambil digoyang teteskan I2 KI 10% sampai warna coklat dari I2 muncul

Panaskan suhunya tidak lebih dari 60o c

Tambahkan lagi I2 / KI sehinga warna coklat tua bertahan selama 2 menit

Dinginkan

Sambil digoyang tambahkan beberapa tetes NaOH 10% untuk mengeluarkan I2 yang berlebih

Tambahkan aquades 2-3 ml dan biarkan selam 10 menit.


Kristal CH3I akan terbentuk apabila jumlah alcohol sangat sedikit
IDENTIFIKASI ALKOHOL (UJI FeCl3)

Siapkan 2 tabung FeCl3

Tambahkan 5 tetes FeCl3 pada masing-masing tabung

Tabung 1 Tabung 2

2 mL fenol 2 mL-2-penol

Amati perubahan warna dan bau yang terjadi


HASIL DAN PEMBAHASAN
 Hasil Data Pengamatan

-PEMBUATAN SENYAWA ALKOHOL-


 REAKSI FISIK
BAHAN
WAKTU
Air panas Air hangat Air dingin
1 Menit (14.29) Berbau kecut, gula dan Berbau kecut, gula dan Berbau kecut, gula dan
ragi larut, terdapat busa ragi larut, terdapat busa ragi larut, terdapat busa
dan larutan berwarna dan larutan berwarna dan larutan berwarna
coklat cappucino coklat cappucino coklat cappucino
2 Menit (14.31) Berbau kecut, gula dan Berbau kecut, gula dan Berbau kecut, gula dan
ragi larut, busa semakin ragi larut, busa semakin ragi larut, busa semakin
banyak dan larutan banyak dan larutan banyak dan larutan
berwarna coklat berwarna coklat cappucino berwarna coklat
cappucino cappucino
5 Menit (14.36) Berbau kecut, gula dan Berbau kecut, gula dan Berbau kecut, gula dan
ragi larut, busa semakin ragi larut, busa semakin ragi larut, busa semakin
banyak tetapi tidak banyak, terdapat uap serta banyak, terdapat uap
sebanyak air hangat dan larutan berwarna serta larutan berwarna
dingin serta larutan cappucino pudar cappucino pudar
berwarna cappucino
pudar
10 Menit (14.46) Berbau kecut, gula dan Berbau kecut, gula dan Berbau kecut, gula dan
ragi larut, terdapat busa, ragi larut, terdapat busa, ragi larut, terdapat busa,
uap dan gas yang uap dan gas yang semakin uap dan gas yang
semakin banyak serta banyak serta larutan semakin banyak serta
larutan berwarna berwarna cappucino larutan berwarna
cappucino semakin semakin memudar. cappucino semakin
memudar. memudar.
-REAKSI OKSIDASI-

SEBELUM REAKSI SETELAH REAKSI


N
O BAHAN WUJUD WARNA BAU WUJUD WARNA BAU
Cair Bening Tidak
berbau
Tabung 1
3 ml Cair Bening Tidak
asam
berbau Lapisan
1. asetat Terbentuk
glasial + 1 Cair Ungu Tidak 2 layer, atas: Tidak
tetes terdapat berbau
berbau bening
etanol + uap dan
KMnO4 Cair Bening Tidak gas Lapisan
+ 1 tetes
berbau bawah:
H2SO4 +
KMnO4 Cair Ungu Tidak
0,1 M
berbau
Cair Bening Tidak
Tabung 2 berbau
3 ml
asam Cair Bening Tidak
Terbentuk
asetat berbau
glasial + 1 2 layer, Lapisan
2. tetes Cair Ungu Tidak
terdapat atas: pink Tidak
isopropil berbau berbau
+ uap dan Lapisan
KMnO4 Cair Bening Tidak
gas bawah:
+ 1 tetes berbau
H2SO4 +
KMnO4 Cair Ungu Tidak
0,1 M berbau
-UJI IODOFORM-
 Uji Iodoform + KI
 Uji Iodoform
SEBELUM REAKSI SETELAH REAKSI
NO. Bahan
WUJUD WARNA BAU WUJUD WARNA BAU

Bening/tidak Tidak
1. Tabung Cair berbau Wujudnya Tidak
1 berwarna cair, ada Bening/ti
berbau
Etanol gas, dak
0,5 + 5 gelembung berwarna
ml Bening/tidak Tidak semakin
aquades Cair berbau naik dan
berwarna ada uap
+ NaOH

Bening/tidak Tidak
Tabung Cair berbau Wujudnya
2 berwarna cair, ada
2. Isopropi gas, Bening/ti
l+ gelembung Tidak
dak
Aquades naik sedikit berbau
Bening/tidak Tidak berwarna
+ NaOH Cair berbau dan ada uap
berwarna
 Uji Iodoform + KI

SEBELUM REAKSI SETELAH REAKSI


NO. Bahan
WUJUD WARNA BAU WUJUD WARNA BAU
Warna tetap
Wujudnya bening,
Tabung 1 Tidak cair, namun tidak Tidak
Bening/tidak
1. Cair berbau berbau
+ KI berwarna ada uap dan berubah
gas menjadi
coklat
Warna tetap
Wujudnya bening,
Tabung 2 Tidak cair, namun tidak Tidak
Bening/tidak
Cair berbau berbau
+ KI berwarna ada uap dan berubah
gas menjadi
coklat

 Uji FeCl3
SEBELUM REAKSI SETELAH REAKSI
NO. Bahan
WUJUD WARNA BAU WUJUD WARNA BAU
Berbau,
1. 5 tetes Cair Jingga sedikit Kuning Ada bau
Wujudnya tapi
FeCl3 HCl cair, ada terang
+ 2 ml kecoklat tidak
gas dan uap menyen
etanol Bening/tidak Tidak an
Cair gat
berwarna berbau
Berbau,
5 tetes Cair Jingga sedikit
Wujudnya
2. FeCl3 + HCl cair, ada Kuning
2 ml uap tetapi kecoklat
isopropil Bau
Bening/tidak tidak ada an
Cair alkohol gas
berwarna
menyengat

 Pembahasan
Berdasarkan pada praktikum yang telah di lakukan untuk percobaan pertama pada reaksi
oksidasi alcohol yang terdiri dari dua cara. Pada komentar reaksi reaksi untuk cara pertama
menunjukkan perubahan-perubahansebagaiberikut:untuktabungpertamayangberisietanol ketika
ditambahkan dengan CH3COOH glasial warna yang terbentuk bening, namun setelah ditambahkan
KMnO4 sebesar 0,1 M terjadi perubahan warna menjadi merahmuda,dan ketika ditambahkan 1tetes
H2 jadi pekat dan 1 tetes KMnO4 sebesar 0,1 M, warna larutan dari tabung tetap pertamaberwarna
merahmuda, namun tabung pertama menjadi sedikit panas karena pencampuran yang terjadi.Masih
dengan cara yang sama, di tabung kedua percobaan pertamayang berisi 2-propanol ketika
ditambahkan dengan CH3 COOH glasial (ragi Fermifan) , warna yang terbentuk adalah
bening,namun setelah ditambahkan KMnO4 sebesar 0,1 M terjadi perubahan warna menjadi merah
muda sama dengan dua tabung sebelumnya, dan ketika menambahkan 1 tetes H2 jadi pekat dan 1
tetes KMnO4 sebesar 0,1 M, warna larutan dari tabung tidak mengalami perubahan warna, karena
warna larutan tetap berisi etanol menunjukan alcohol primer halite terjadi karena pada saat
penambahan H2 dan KMnO4 menyebabkan larutan menjadi tidak berwarna saat campuran. Pada
tabung reaksikeduayangberisi 2- propanol menunjukkan bahwa jenis ini adalah alcohol sekunder.
Dan pada tabung terakhir tergolong pada alkohol tersier.Pengamatan reaksi oksidasi cara 2:
percobaan ini dilakukan dengancara mencium bau alkohol yang ada pada tiap-tiap tabung. Pada
tabung pertama yang diisi etanol 2 ml berbau khas etanol ,pada tabung kedua diisi 2-propanol 2 ml
berbau khas 2-propanol, dan pada tabung ketiga yang diisit-butanol 2 ml berbau khas t-butanol.
Percobaan pun dilakukan dengan tambahkan 2 ml K2 sebesar 0,1 M dan 1 ml H2 jadi pekat pada
tiap-tiap tabung. Pada tabung pertama, etanol 2 ml berubah warna menjadi cokelat pekat dengan
bau setelah campuran sangat menyengat. Namun pada tabung kedua yang diisi dengan 2-propanol 2
ml warna berubah menjadihijau kehitaman dengan bau setelah pencapuran menyengat. Dan pada
saat ini tabung ketiga yang diisi t-butanol dicampurkan dengan 2 ml K 2 sebesar0,1 M dan 1 ml H2
jadi pekat terjadi perubahan warna menjadi oren dengan bau yang kurang menyengat.Perubahan
warna yang terjadi juga menimbulkan bau yang berbeda jika dibandingkan dengan bau alkohol.
Sehingga membuktikan bahwa dengan reaksi oksidasi jenis alcohol nya maupun reaktifitasnya
dapat diketahui.Pada percobaan selanjutnya, yaitu poercobaan reaksi alkohol dengan FeCl3
membuktikan bahwa fenol berubah warna menjadi hitam pekatsetelah ditambah 5 tetes FeCl3. Hal
ini terjadi karena senyawa aromatik ini penonton dengan FeCl3, sedangkan 2-butanol tidak
mengalami perubahanwarna setelah ditambah 5 tetes FeCl3 sehingga warna yang dihasilkan tetap
bewarna kuning. Dari reaksi tersebut juga membuktikan jenis alcohol dan reaktifitasnya dapat
diketahui dari perubahan-perubahan akibat reaksinya yang terlihat.

KESIMPULAN
Memicu jenis-jenis alkohol dan menguji reaktifitas alcohol dengan beberapa cara, yaitu
melalui reaksi deskripsi dengan mengamati perubahan warna yang dihasilkan akibat reaksi dari
campuran larutan,melalui reaksi deskripsi dengan mengamati perubahan bau yang dihasilkanakibat
reaksi dari pencampuran larutan, dan melalui reaksi dengan FeCl3.Dan melalui cara bantuan itu
dapat diketahui jenis alkohol danreaktifitasnya dari perubahan-perubahan akibat reaksinya yang
terlihat.

DAFTAR PUSTAKA
Fessenden, J. Ralph. 1998. Dasar-Dasar Kimia Organik 1. Jakarta: Binarupa Aksara
Hoffman, Robert, v. 2004. Organik Chemistry Second Edition. New Jersey: John Wiley & Sons.
Riswiyanto. 2009. Kimia Organik. Jakarta: Erlangga
Underwood, A. L. 2022. Organik Chemistry Sixth Edition. New Jersey: Pearson Education
International
Lampiran Dokumentasi Percobaan Alkohol

Air hangat, panas dan dingin Bahan yang digunakan

Proses pencampuran ragi fermipan, gula dan Proses pencampuran ragi fermipan, gula dan
aquades setelah 1 menit aquades setelah 2 menit

Proses pencampuran ragi fermipan, gula dan Proses pencampuran ragi fermipan, gula dan
aquades setelah 5 menit aquades setelah 10 menit
Uji iodoform tabung 1 (etanol + aquades) Uji iodoform tabung 1 (etanol + aquades +
dan tabung 2 (isopropil + aquades) NaOH) dan tabung 2 (isopropil + aquades +
NaOH)

Uji FeCl3 + etanol (tabung 1) Uji FeCl3 + isopropil (tabung 2)

Anda mungkin juga menyukai