Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL DI


PUSKESMAS TANJUNG BUMI

Disusun guna Memenuhi Persyaratan Ketuntasan


Stase Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil
Program Studi Pendidikan Profesi Bidan

Disusun oleh:
Nama : Kholilah
NIM : 20039010013
Kelas : A

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


STIKES NGUDIA HUSADA MADURA
TAHUN 2020-2021
HALAMAN PERSETUJUAN
LAPORAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADAIBU HAMIL


DI PUSKESMAS TANJUNG BUMI

Disusun oleh:

Nama : Kholilah
NIM : 20039010013
Kelas : A

Tanggal Pemberian Asuhan 03 Maret 2021

Disetujui:

Kepala Ruangan
Tanggal: 03 Maret 2021
Di: Puskesmas Tanjung Bumi (______________________)
NIDN

Pembimbing Institusi
Tanggal: 03 Maret 2021
Di: Puskesmas Tanjung Bumi (______________________)
NIDN.

Pembimbing Kasus
Tanggal: 03 Maret 2021
Di: Puskesmas Tanjung Bumi (______________________)
NIDN.
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Anemia adalah suatu keadaan yang mana kadar hemoglobin (Hb) dalam
tubuh dibawah nilai normal sesuai kelompok orang tertentu.Anemia pada ibu hamil
berdampak buruk bagi ibu maupun janin. Kemungkinan dampak buruk terhadap ibu
hamil yaitu proses persalinan yang membutuhkan waktu lama dan mengakibatkan
perdarahan serta syok akibat kontraksi.
Anemia dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Ada faktor langsung dan
tidak langsung. Faktor langsungnya yaitu kecukupan konsumsi tablet tambah darah,
jarak kehamilan, paritas, status gizi, serta penyakit infeksi. Penyebab terjadinya
anemia yang utama adalah kurangnya asupan zat besi dalam makanan atau tablet
tambah darah. Kekurangan zat gizi besi atau defisiensi zat besi di Indonesia
merupakan masalah defisiensi yang harus ditanggulangi secara serius. Kementerian
Kesehatan mengeluarkan Peraturan Menteri Kesehatan no.8 tentang TTD.
Kementerian kesehatan pun menetapkan kebijakan guna menanggulangi atau
mencegah anemia, dengan cara pemberian TTD dengan harapan agar seluruh
wanita usia subur khususnya ibu hamil mudah menjangkau TTD dan mendapat
asupan zat besi yang cukup.
1.2 Rumusan masalah
1. Bagaimana landasan teori kehamilan?
2. Bagaimana landasan teori anemia?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui landasan teori kehamilan?
2. Mengetahui landasan teori anemia?
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Kehamilan


Kehamilan adalah suatau masa yang dimulai dari konsepsi janin lahir,
lamanya 280 hari (40 minggu) terhitung dari hari pertama haid terakhir
( hanifa,2007:125 )
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya bayi, lamanya dari
hari pertama haid terakhir, berdasarkan tuanya kehamilan, kehamilan dibagi
menjadi 3 bagian yaitu: trimester pertama antara 0-12 minggu, trimester kedua 12-
28 minggu, trimester ketiga antara 28-40 minggu.
Teori ini menginginkan agar bidan dapat melihat semua aspek praktek
kebidanan dalam memeberikan asuhan para wanita dengan kemampuan untuk
mengaplikasikan konsep kebidanan dalam praktek (Ella joy jerman,2010 )
2.2 Diagnosa kehamilan
Lama kehamilan berlangsung persalinan aterm 280 hari sampai 300 hari
dengan perhitungan sebagai berikut:
 Kehamilan sampai 28 minggu dengan berat janin 1.000 gram bila berakhir
disebut keguguran.
 Kehamilan 29 minggu sampai 36 minggu bila terjadi persalinan disebut
premature.
 Kehamilan berumur 37 minggu sampai 42 minggu disebut aterem. ( Nugroho
2011 ).
2.3 Tahapan kehamilan
Kehamilan dibagi menjadi 3 triwulan:
1. Triwulan pertama 0 sampai 12 minggu.
2. Triwulan kedua 13 sampai 28 minggu.
3. Triwulan ketiga 29 sampai 42 minggu.
2.4 Tanda dan Gejala kehamilan
Tanda dan gejala kehamilan ditetapkan dengan penilaian terhadap
beberapatanda dan gejala kahamilan.
1. Tanda-tanda kehamilan
a. Tanda-tanda dugaan hamil
 Amenore ( tidak mnedapat haid ) seorang wanita harus
mengetahui HPHT agar dapat menentukan HPL ( HPHT+7 ) dan
( bulan -3 )
 Mual muntah ( nausea dan vomiting ) biassa terjadi pada bulan
pertama kehamilan sampai akhir trimester pertama dan sering
terjadi pada pagi hari ( morning sickness ) apabila mual muntah
terlalu sering maka disebut ( hpermesis )
 Mengidam ( ingin makanan khusus )
 Tidak tahan bau-bauan ( anoreksia )
 Pingsan
 Lelah ( fatigue )
 Perbubahan pada payudara
Payudara membesar, tegang dan sedikit nyeri karena pengaruh
hormone estrogen dan progesterone yang merangsang duktus dan
alveoli di payudara, kalenjar mentgomeris terlihat lebih
membesar.
 Tidak ada selera makan
 Konstipasi
 Pigmentasi kulit
Terjadi pada minggu ke 12 keatas karena pengaruh hormone
kortiko steroid plasenta yang meransang melanofor dan kulit
dijumpai pada ( pipi, hidung, dahi ) yang disebut cloasma
gravidarum, areola mamae. Leher, dan perut ( linea nigra dan
linea grisea )
 Epulus adalah hiperterophi pada papilla gingiva dan gusi yang
sering terjadi pada trimester pertama.
 Pemeriksaan vena-vena ( varises ) kaki, betis, vulva
( Ernawati, 2009:hlm,13.)
b. Tanda- tanda pasti hamil
 Perut membesar.
 Uterus membesar terjadi perubahan dalam bentuk besar dan
konsistensi dari Rahim.
 Tanda hegar ( pelunakan pada serviks ) adalah hipertrophi stimos
pada trimester pertama yang membuat stimos menjadi panjang
dan lunak.
 Tanda chadwick ( vagina dan vulva kebiruan ) adalah uterus dari
stimos melunak secara progresif dan serviks menjadi kebiruan
karena adanya peningkatan aliran darah uterus dan limfe menjadi
pada minggu-minggu awal kehamilan.
 Tanda piscaseck ( penonjolan/pembesaran pada uterus ) adalah
pembesaran kesalah satu jurusan pembesaran tersebut.
 Braxton hick ( kontraksi kesil uterus bila diransang ) bila uterus
dirangsang mudah berkontraksi, tanda Braxton hick khas untuk
uterus dalam masa hamil, tetapi dalam masa uteri dalam massa
hamil, tetapi pada mioma uteri tanda Braxton hicks tidak
ditemukan.
 Teraba ballottement
 Reaksi kehamilan positif ( rukiyah,dkk,2013,hlm,60 )
c. Tanda pasti hamil
 Gerakan yang dapat dilihat / teraba juga bagian-bagian janin
 Djj :
1. Didengar stetoskop monoral leaneck.
2. Dicatat, didengar dengan alat dopler.
3. Dicatat dengan foto elektro kardiogrami.
 Terlihat tulang-tulang janin dari foto rantgen.
 Menggunakan USG, kehamilan pasti sudah dapat ditetapkan pada
umur yang relative muda.
 Dengan metode konvensial kepastian hamil bila teraba bagian janin
terdengar Djj teraba gerakan janin.
 Pemeriksaan rontgen (sudah ditinggalkan karena berbahaya bagi
janin) terdapat kelangka janin (sulistiyawati,2013,hlm,61)
2.5 Perubahan fisiologis pada sistem reproduksi
1. Perubahan pada system reproduksi
a. Uterus
 Ukuran Rahim membesar
 Berat dari 80 gram menjadi panjang dan lunak ( tanda hegar dan
piscaseck )
 Terjadi vaskularisasi
b. Vagina
Vagina dan vulva mengalami peningkatan pembuluh darah karena
pengaruh estrogen sehinga tampak merah dan kebiruan.
c. Ovarium
Masih terdapat korpus luteum osravidarum sampai terbentuknya
placenta yang mengambil pengeluaran estrogen dan progesterone.
d. Payudara
Sebagai persiapan menyusui perkembangan payudara dipengaruhi oleh
estrogen dan progesteron dan sosamomatrium ( Rukiyah, dkk, 2009,
hlm, 39 )
2. Perubahan pada organ dan system lainnya.
a. Sirkulassi darah ibu.
 Meningkatkan kebutuhan sirkulasi untuk memenuhi kebutuhan
pertumbuhan dan perkembangan janin.
 Hubungan langsung antara arteri dan vena pada placenta
 Pengaruh peningkatan hormone estrogen dan progesteron.
 Volume darah semakin meningkatkan dan jumlah serum lebih
dari pertumbuhan sel-sel terjadi hemodilusi.
b. Sistem pencernaan.
Pengaruh estrogen yang meningkatkan pengeluaran asam lambung
menyebabkan hipersolivasi, morning sickness emesis gravidarum
merasa panas dilambung akibat pengaruh progesterone menimbulkan
gerakan usus semakin lambat sehingga terjadi konstipasi.
c. Sistem respirasi.
Terjadi diafragma Karena dorongan atau pembesaran Rahim yang
mengakibatkan kebutuhan oksigen akan meningkat dan ibu hamil akan
bernafas lebih dalam
d. Perubahan pada kulit.
Terjadi cloasma gravidarum, strielivida, strie alba, strienigra, pigmentasi
pada mamae atau papila mamae.
e. Perubahan metabolism.
Perubahan metabolisme basal naik 20% keseimbangan asam basa
menurun akibat hemodilusi darah dan kebutuhan mineral dan janin
kebutuhan nutrisi meningkat.
 Protein : ½ gram / kg / hari.
 Kalori : didapat karbohidrat, lemak dan protein.
Pertambahan berat badan ibu hamil normal antara 6,5- 16,5 kg selama
hamil, ½ kg / minggu.
2.6 Proses kehamilan.
Proses kehamilan adalah mata rantal yang berkesinambungan dan terdiri dari :
1. Ovulasi ( pelepasan ovum )
2. Terjadi migrasi spermatozoa dan ovum.
3. Terjadi konsepsi dan pertumbuhan zigot.
4. Terjadi nidasi / implantasi pada uterus.
5. Pembentukan/ pertumbuhan plasenta.
6. Tumbuh kembang hasil konsepsi aterm ( manuaba, 1998, hal 95 ).
 Jadwal pemeriksaan kehamilan.
Setiap wanita memiliki kemungkinan terjadi resiko komplikasi yang membahayakan
kesehatan ibu dan janin maka setiap wanita memerlukan minimal 4 kali kunjungan
antenatal.
1. Pemeriksaan pertama kali yang ideal adalah sedini mungkin ketika haidnya
terlambat 1 bulan.
2. Periksa ulang satu kali sebulan trimester pertama ( kehamilan 3 bulan)
3. Periksa ulang 2 kali sebulan pada trimester kedua ( kehamilan 6 bulan)
4. Periksa ulang setiap minggu sesudah kehamilan 6 bulan sampai 9 bulan
( mochtar, 2010, hlm 48 ).
2.7 Informasi yang diberikan pada ibu hamil.
1. Pada kunjungan trimester pertama.
a. Mendeteksi masalah dan penangananya.
b. Mendorong prilaku sehat.
c. Meningkatkan personal hygine.
d. Memenuhi kebutuhan gizi.
e. Pencegahan tetanus neonaturum.
2. Kunjungan ulang kedua.
Sama seperti sebelumnya ditambah kewaspadaan mengenai preeklamsi
pantau tekanan darah dan protein urine.
3. Kunjungan trimester tiga.
Sama seperti sebelumnya ditambah dengan deteksi dini pada bayi yang
abnormal dan deteki apakah ada tanda bahaya kehamilan, memberikan
asuhan tentang persiapan persalinan, dan mendokumentasikan setiap
kunjungan.
 Ketidaknyamanan dan penanganannya trimester III :
a. Sakit badan, seperti sakit punggung, perut dan dada.
b. Tanda pengencangan diperut, dada, paha, dan panggul.
c. Penggelapan kulit sekitar putting.
d. Garis pada kulit mulai pusar ke punggung.
e. Noda gelap dikulit bias dipipi, dahi, hidung, atau bibir atas. Noda
sama atau sering sama, kedua sisi muka, hal ini disebut
hiperpigmentasi kehamilan.
2.8 Adaptasi fisik dan psikologis kehamilan
Adaptasi fisik dan psikologis yang spesifik pada ibu hamil trimester I :
 Trimester pertama sering dianggap sebagai periode penyesuaian
terhadap kenyataan bahwa ia sedang mengandung, sebagai wanita
merasa sedih tentang kenyataan bahwa ia hamil, kurang lebih 80%
wanita mengalami kekecewaan, penolakan, kecemasan, beberapa wanita
yang telah merencanakan kehamilan atau berusaha kerass untuk hamil
dan mencari tanda bukti kehamilan pada setiap tubuhnya ( Rukiyah,
dkk,2009hlm, 63 ).
 Hasrat seksual pada trimester pertama, sangat bervariasi, ada beberapa
wanita yang mengalami peningkatan seksual tetapi secara umum sangat
merupakan waktu terjadinya penurunan libido, libido secara umum
sangat dipengaruhi oleh keletihan, nausea, depresi, payudara membesar,
( varney, 2007 dalam rukiyah, dkk,2009 hlm 64 ).
Perubahan psikologis pada kehamilan trimester II
 Perubahan psikologis pada kehamilan trimester kedua dapat dibagi dua
fase
1. Prequickening ( sebelum adanya pergerakan janin yang dirasakan
ibu ).
2. Postquickening ( setelahnya ada pergerakan janin yang dirasakan
oleh ibu ).
a. Prequickening
Selama akhir trimester pertama dan masa prequickening pada
trimester kedua, ibu hamil mengevaluasi segala hubungan
interpersonal yang telah terjadi dan dan akan menjadi basis
dilahirkanya, ( persiapan menjadi seorang ibu) transisi ini
memberikan pengertian yang memberikan kasih sayang kepada
anak dilahirkan ( rukiyah, dkk, 2009 hlm 68 )
b. Fase postquickening.
Trimester kedua sebagai periode kesehatan yang baik, yakni
periode ketika wanita merassa nyaman dan bebas dari segala
ketidak nyaman yang normal dialami saat hamil dan pergerakan
bayi dirasakan membantu ibu membangun konsep bahwa
bayinya adalah individu yang terpisah dari dirinya,
( rukiyah,dkk,2010,hlm,69 ).
2.2 Konsep Anemia
2.2.1 pengertian anemia
Anemia adalah keadaan rendahnya jumlah sel darah merah dan kadar
hemoglobin atau hematokrit di bawah normal (Brunner & Suddarth, 2000:22).
Anemia adalah suatu keadaan dengan kadar hemoglobin lebih rendah dari nilai
normal (Emma, 1999).
Anemia adalah suatu keadaan dimana kadar Hb dan atau hitung eritrosit
lebih rendah dari harga normal yaitu bila Hb < 14 g/dL dan Ht < 41%, pada pria
atau Hb < 12 g/dL dan Ht < 37% pada wanita (Mansjoer, 1999:547).
Klasifikasi anemia dibagi menjadi 5 yaitu Anemia mikrositik hipokrom
(anemia defisiensi besi, anemia penyakit kronis), Anemia makrositik (defisiensi
vitamin B12, defisiensi asam folat), Anemia karena perdarahan, Anemia hemolitik,
Anemia aplastik.
2.2.2 Etiologi
Anemia ini umumnya disebabkan oleh perdarahan kronik. Penyebab lain
yaitu :
1. Diet yang tidak mencukupi.
2. Absorbsi yang menurun.
3. Kebutuhan yang meningkat pada kehamilan.
4. Perdarahan pada saluran cerna, menstruasi, donor darah.
5. Hemoglobinuria.
6. Penyimpangan besi yang berkurang, seperti pada hemosiderosis paru.
2.2.3 Manifestasi klinis
Tanda-tanda yang paling sering dikaitkan dengan anemia adalah pucat,
takikardi, sakit dada, dyspnea, nafas pendek, cepat lelah, pusing, kelemahan, tinitus,
penderita defisiensi yang berat mempunyai rambut rapuh dan halus, kuku tipis rata
mudah patah, atropi papila lidah mengakibatkan lidah tampak pucat, licin,
mengkilat, merah daging meradang dan sakit (Guyton, 1997). Manifestasi klinis
anemia besi adalah pusing, cepat lelah, takikardi, sakit kepala, edema mata kaki dan
dispnea waktu bekerja.
2.2.4 Patofisiologi
Dalam keadaan normal tubuh orang dewasa mengandung rata-rata 3 – 5
gr besi, hampir dua pertiga besi terdapat dalam hemoglobin dilepas pada proses
penuaan serta kematian sel dan diangkat melalui transferin plasma ke sumsum
tulang untuk eritropoiesis. Pada peredaran zat besi berkurang, maka besi dari diet
tersebut diserap oleh lebih banyak. Besi yang dimakan diubah menjadi besi keto
dalam lambung dan duodenum, penyerapan besi terjadi pada duodenum dan
jejenum proksimal, kemudian besi diangkat oleh tranferin plasma ke sumsum
tulang, untuk sintesis hemoglobin atau ke tempat penyimpanan di jaringan.
Pembentukan Hb terjadi pada sumsum tulang melalui semua stadium
pematangan besi merupakan susunan atau sebuah molekul dan hemoglobin, jika
zat besi rendah dalam tubuh maka pembentukan eritrosit atau eritropoetin akan
mengganggu sehingga produksi sel darah merah berkurang, sel darah merah
yang berkurang atau menurun mengakibatkan hemoglobin menurun sehingga
transportasi oksigen dan nutrisi ke jaringan menjadi berkurang, hal ini
mengakibatkan metabolisme tubuh menurun.
2.2.5 Penatalaksanaan Medis
Menurut Engram, (1999). penatalaksanaan pada pasien dengan anemia yaitu :
1. Memperbaiki penyebab dasar.
2. Suplemen nutrisi (vitamin B12, asam folat, besi)
3. Transfusi darah.
2.2.6 Pemeriksaan Diagnostik
Pemeriksaan diagnostik pada anemia adalah:
1. Jumlah darah lengkap (JDL) di bawah normal (hemoglobin, hematokrit dan
SDM).
2. Feritin dan kadar besi serum rendah pada anemia defisiensi besi.
3. Kadar B12 serum rendah pada anemia pernisiosa.
4. Tes Comb direk positif menandakan anemia hemolitik autoimun.
5. Hemoglobin elektroforesis mengidentifikasi tipe hemoglobin abnormal pada
penyakit sel sabit.
6. Tes schilling digunakan untuk mendiagnosa defisiensi vitamin B12
BAB III
TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL


DI PUSKESMAS TANJUNG BUMI

PENGKAJIAN:
Tanggal : 03 Maret 2021
Jam : 11.00 WIB
IDENTITAS PASIEN:
Identitas Pasien Penanggung Jawab
Status : Suami
1. Nama : Ny.I 1. Nama : Tn.K
2. Umur : 24 tahun 2. Umur : 27 tahun
3. Agama : Islam 3. Agama : Islam
4. Pendidikan : SMA 4. Pendidikan : SMA
5. Pekerjaan : IRT 5. Pekerjaan : Swasta
6. Suku bangsa : Madura/Indonesia 6. Suku bangsa : Madura/Indonesia
7. Alamat : Tanjung Bumi 7. Alamat : Tanjung Bumi

I. DATA SUBJEKTIF
1. Keluhan Utama
Ibu mengatakan pusing, badan lemas, sering mengantuk
2. Riwayat Kesehatan
a. Sekarang
Ibu dalam keadaan sehat, tidak sedang atau pun pernah menderita
penyakit jantung, hipertensi, asma, DM, ginjal, batuk lama (TBC atau
difteri), hepatitis, IMS dan HIV/AIDS.
b. Dahulu
Ibu tidak memiliki riwayat penyakit jantung, hipertensi, asma, DM,
ginjal, batuk lama (TBC atau difteri), hepatitis, IMS dan HIV/AIDS,
tidak memiliki riwayat kehamilan kembar
c. Keluarga
Keluarga tidak memiliki penyakit jantung, hipertensi, asma, DM, ginjal,
batuk lama (TBC atau difteri), hepatitis, IMS dan HIV/AIDS.
3. Riwayat Kehamilan Sekarang
 HPHT : 10-10-2020
 HPL : 17-07-2021
 Gerakan janin : normal
 ANC : ANC ke 2 kali
 Status TT : TT5
4. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang Lalu
Hami Persalinan Nifas
l ke- Tgl UK Jenis Penolong Komplika JK BB Perdaraha Laktas Komplika
Lahir Persalinan si Lahir n i si
Ib Bay
u i
1 H A M I L I N I

5. Riwayat Perkawinan
Pernikahan pertama, lama menikah 1 tahun
6. Riwayat Kontrasepsi yang Digunakan
No Jenis Kontrasepsi Mulai Memakai Berhenti / Ganti Cara
. Tgl Oleh Tempat Keluhan Tgl Oleh Tempat Alasan
-

7. Keadaan Psiko, Sosio dan Spiritual


Ibu sedikit cemas dengan mual dan muntah yang dialami, keluarga
memberikan dukungan kepada ibu terhadap kehamilannya
8. Activity Daily Living
a. Nutrisi
Makan 3 kali sehari dengan porsi kecil, terdiri dari nasi, ayam, telur,
daging, jarang mengkonsumsi buah dan sayur. Minum air putih 8-9 gelas
sehari, suka mengkosumsi minuman berwarna seperti es teh dan kopi.
Tidak ada pantangan/alergi makanan
b. Eliminasi
BAB 1-2 hari sekali, kadang-kadang keras, warna kuning khas, tidak ada
keluhan sakit saat BAB. BAK 9-10 kali sehari, tidak nyeri saat berkemih.
c. Istirahat (tidur)
Jarang tidur siang dan pada malam hari tidur 7-8 jam.
d. Personal hygiene
Mandi 2 kali sehari, gosok gigi 2 kali sehari, ganti celana dalam 2-3
kali/hari atau setiap kali basah. Setelah BAK atau BAB dikeringkan
menggunakan tisu.
e. Seksualitas
Jarang melakukan hubungan dengan suami, kadang-kadang 2 minggu
sekali
f. Kebiasaan merokok, minum obat dan jamu
Suami merokok dan tidak minum minuman yang beralkohol, ibu tidak
mengkonsumsi obat atau jamu

II. DATA OBJEKTIF


1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan umum : Baik
b. Kesadaran : Composmentis
c. Tanda – Tanda Vital
Tekanan Darah : 90/60 mmhg RR : 18 x/menit
Suhu : 36,50C Nadi : 78 x/menit
d. Berat Badan:
Sebelum hamil : 50 kg
Kunjungan lalu : 54 kg
Kunjungan ini : 55 kg
e. Tinggi badan : 155 cm
f. IMT : 22,9
g. LILA : 25,5 cm
2. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala : simetris, tidak teraba benjolan abnormal
b. Wajah : simetris, wajah tidak pucat, tidak odema, tidak ada kelainan
yang berkenaan dengan genetik seperti sindrom down
c. Mata : simetris, conjungtiva merah muda, sklera putih
d. Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
e. Dada (payudara): simetris, tidak ada benjolan abnormal, areola hitam,
tidak ada pengeluaran ASI
f. Abdomen
1) Inspeksi
Simetris, tidak ada bekas luka operasi, tidak ada linea gravidarum,
ada striae gravidarum
2) Palpasi
a) Leopold 1 : teraba bulat, melenting (kepala)
b) Leopold 2 : teraba punggung kiri
c) Leopold 3 : teraba bagian lunak (bokong)
d) Leopold 4 : kepala belum masuk PAP
e) TFU Mc.Donald : 18 cm
f) Taksiran Berat Janin : 930 gr
3) Auskultasi: DJJ : 138x/menit
g. Genetalia Eksterna dan Anus
Tidak diperiksa
h. Ekstremitas
 Atas : jari tangan tidak odema
 Bawah : simetris, tidak odema, reflek patella positif
3. Pemeriksaan Dalam
Tidak dilakukan
4. Pemeriksaan laboratorium
a. Hb : 8,5 gr%
III. ANALISIS DATA
GIP00000 UK 20 mg, 1 hari, tunggal, hidup, intra uterin, let.kep, kesan jalan
lahir normal, K/U ibu dan janin baik dengan anemia sedang
IV. PENATALAKSANAAN
1. Menjelaskan kepada pasien hasil pemeriksaan yang telah dilakukan dalam
batas normal, pasien mengerti dan memahami penjelasan petugas.
2. Memberikan edukasi kepada pasangan suami istri untuk tidak stres dalam
menghadapi kehamilan, pasien mengerti dan memahami.
3. Memberikan edukasi tentang tanda bahaya kehamilan seperti mual dan
muntah berlebihan dalam sehari, perdarahan, sakit kepala berlebihan, pasien
mengerti dan memahami.
4. Menjelaskan pada pasien tentang cara mengatasi anemia dengan cara alami
yaitu dengan mengkonsumsi makanan yang mengandung tinggi zat besi
seperti daging-dagingan dansayuran hijau, pasien mengerti dan memahami.
5. Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi tablet tambah darah sebanyak 90
tablet selama masa kehamilan agar tidak terjadi anemia, pasien mengerti dan
memahami.
BAB IV
PEMBAHASAN

Gizi ibu hamil adalah makanan sehat dan seimbang yang harus dikonsumsi selama
masa kehamilan. Saat hamil, disamping kebutuhan ibu hamil itu sendiri, kebutuhan zat gizi
janin juga harus diperhatikan. Kebutuhan gizi pada saat kehamilan mengalami peningkatan
hingga 68% dibandingkan dengan sebelum hamil. Pada dasarnya, semua zat gizi
mengalami peningkatan kebutuhan namun yang seringkali kekurangan adalah energi,
protein dan berbagai mineral contohnya zat besi. Pemenuhan kebutuhan zat gizi ibu hamil
sangat penting, maka jika kebutuhannya tidak terpenuhi akan menghambat pertumbuhan
ibu dan janin sekaligus menyebabkan berbagai masalah gizi. Masalah yang sering terjadi
pada ibu hamil yaitu anemia dan KEK.
Anemia pada ibu hamil yang disebabkan oleh kekurangan zat besi biasa disebut
dengan anemia gizi besi atau AGB. Anemia gizi besi memang biasa diderita oleh ibu
hamil, wanita menyusui dan wanita usia subur. Kekurangan zat gizi besi atau defisiensi zat
besi di Indonesia merupakan masalah defisiensi yang harus ditanggulangi secara serius.
Kementerian Kesehatan mengeluarkan Peraturan Menteri Kesehatan no.8 tentang TTD.
Kementerian kesehatan pun menetapkan kebijakan guna menanggulangi atau mencegah
anemia, dengan cara pemberian TTD dengan harapan agar seluruh wanita usia subur
khususnya ibu hamil mudah menjangkau TTD dan mendapat asupan zat besi yang cukup.
BAB V
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Selama pelaksanaan asuhan kebidanan pada Ny.”I” maka dapat ditemukan suatu
diagnosa kebidanan yaitu Ibu hamil dengan kasus anemia sedang
Dalam melaksanakan asuhan kebidanan ini pasien mempunyai pengaruh
terhadap palaksanaan asuhan kebidan antara lain :
1. Pasien memberikan kepercayaan kepada petugas
2. Keterbukaan pasien dalam mengungkapkan masalah kepada petugas
3. Adanya pengertian dan kesadaran pasien dalam menghadapi masalah yang
dialami
4.2 Saran
a. Untuk Tenaga Kesehatan
1. Menggunakan komunikasi dengan tepat dan jelas
2. Menunjukkan sikap bersedia mau membantu pasien
3. Memberikan motivasi atau dukungan
b. Untuk Pasien
1. Hendaknya pasien bisa menerima masalah yang biasa timbul selama masa
kehamilan
2. Hendaknya mau kontrol ke Bidan setelah 1 bulan
DAFTAR PUSTAKA

Nugroho, 2011, asuhan kebidanan I ( Kehamilan ), Jakarta, trans info media


Ernawati, 2009, asuhan kebidanan IV Jakarta CV, trans info media
Rukiyah dkk, 2009, asuhan kebidanan Jakarta mitra cendika
Widiyastuti, 2010, asuhan kebidanan Yogyakarta, nuhamedika.
Yayasan Bina Pustaka: Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, Jakarta, 2003.
Sastrawinata, Sulaiman..Obstetri Fisiologi, Fakultas Kedokteran Universitas
Padjadjaran.Bandung : Pemerbit Elemen,1983.
Lutan,Delfi,1998.Sinopsis Obstetri .Jilid 1, Jakarta : Buku Kedokteran EGC.
Prawirohardjo, Sarwono ,2005.Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta :
Yayasan Bina Pustaka.
Prawirohardjo,Sarwono,2005.Ilmu Kebidanan.Jakarta : Yayasan Bina Pustaka.

Anda mungkin juga menyukai