AYU UTAMI
Nilai merupakan konsep yang menunjuk pada hal yang dianggap berharga
dalam kehidupan manusia, yaitu tentang apa yang dianggap baik, layak, pantas,
benar, penting, indah, dan dikehendaki oleh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.
Nilai filosofi suatu hal maupun yang dilakukan dan terjadi dianggap penting yang
Daerah di Indonesia memiliki banyak sekali adat yang melekat, salah satunya di
daerah Jawa. Adat Jawa mengandung filosofi yang kental dengan mistisnya, akan
tetapi di era sekarang adat tersebut mulai tergerus oleh perkembangan zaman. Banyak
anak muda zaman sekarang yang tidak percaya makna dari ritual yang dilakukan
Untuk mengkaji adat Jawa yang berbagai macam dan setiap daerah pasti
mempunyai adat sendiri beserta nilai filosofinya yang dipercayai dan dijungjung
tinggi. Salah satu adat atau tradisi yang masih dilaksanakan di daerah ini yaitu
sesajen lengkap dengan ritualnya, arak-arakan seluruh warga desa ke suatu tempat
dengan pakaian tradisional. Kisah novel Bilangan Fu karya Ayu Utami terdapat adat
Jawa yang masih kental dengan tradisi-tradisinya. Berikut dipaparkan dalam novel
Bilangan Fu berada di daerah Sewugung daerah yang jauh dari hiruk pikuk
perkotaan, dekat dengan perbukitan, pohon-pohon besar, tambang, dan juga pesisir
laut selatan.
Sesaji
upacara yang tidak bisa ditinggalkan, dan disebut juga dengan sesajen yang
berbagai macam sarana seperti bunga, kemenyan, uang recehan, makanan, yang
boleh ditinggalkan karena sesaji merupakan sarana pokok dalam sebuah ritual.
simbolik yang terdapat didalamnya, baik dari sesaji, doa, waktu, dan lain
media untuk mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa, dalam penelitian
Muzaki (2012:11-12).
(2006 : 96) upacara yang tidak dipahami alasan konkretnya dinamakan rites
masyarakat yang diatur dengan hukum masyarakat yang berlaku. Hal ini sesuai
dengan pendapat Koentjaraningrat (1984 : 190) upacara ritual adalah sistem
aktifasi atau rangkaian tindakan yang ditata oleh adat atau hukum yang berlaku
Upacara ritual memiliki aturan dan tatacara yang telah ditentukan oleh
a. Rasa syukur
terkandung dari sesaji ini adalah ungkapan syukur hasil tanah yang melimpah,
Upacara sesaji yang dilaksanakan warga desa kali ini selain bertujuan untuk
ucapan syukur terhadap hasil panen yang melimpah dan menyembah penunggu
perbukitan juga untuk meminta hujan yang dipimpin oleh pawangnya atau juru di
Perusahaan batu gamping yang sudah beroprasi memang sering ditentang oleh
Menanam kepala kerbau dalam upacara sesaji ini mewakili rasa syukur
b. Persembahan
Seorang laki-laki itu melakukan ritual semedi, lengkap dengan sesajen yang ia
bawa, di tempat yang sakral menurut penduduk desa Sewugunung diatas bukit
dibawah pohon beringin tua yang rindang, pohon yang tahan tumbuh di
bebatuan. Ritual ini dilakukan untuk memuja roh-roh leluhur yang dipercaya
Upacara sesaji terdiri dari beberapa bagian, ada arak-arakan sesajen yang
sudah dihias sedemikian rupa lalu doa-doa, dan puncaknya ialah penyembelihan
dua pasang pengantin yang dijadikan persembahan kepada roh-roh leluhur. Dua
pasang pengantin itu bukanlah pengantin manusia tetapi dua pasang ketan
Ada dua upacara sesaji di daerah Sewugunung dalam satu tahun, yang
pertama ke bukit dan yang ke dua ke laut. Keduanya sama-sama memiliki makna
tersendiri, dan sesaji persembahan yang dibawa pun berbeda, ritual ini
Upacara sesaji yang dilaksanakan warga desa kali ini selain bertujuan untuk
ucapan syukur terhadap hasil panen yang melimpah dan menyembah penunggu
perbukitan juga untuk meminta hujan yang dipimpin oleh pawangnya atau juru di
Nyai Ratu Kidul jika upacara sesaji diadakan dilakukan, penduduk banyak yang
menyakini Nyai Ratu Kidul adalah penguasa samudra selatan, yang menjaga
Dua entitas itu bukan tidak berhubungan, keduanya saling berhubungan bagi
Dalam mitosnya, sebagaimana ditulis dalam Babad tanah Jawi, Ratu penguasa
bangsa halus dilaut dan ditanah Jawa mempunyai wewenang untuk menjelma
pria maupun wanita. Tetapi, ia berjanji kepada pendiri Majapahit untuk menjadi
a. Latar waktu
Ritual sesaji dilakukan oleh lelaki yang akrab disapa Kabur Bin Sasus oleh
warga Sewugunung sudah tidak menjadi rahasia lagi. Biasanya Kabur Bin Sasus
seluruh penduduk desa, nilai yang terkandung dari sesaji ini adalah ungkapan
Ada dua upacara sesaji di daerah Sewugunung dalam satu tahun, yang
pertama ke bukit dan yang ke dua ke laut. Keduanya sama-sama memiliki makna
tersendiri, dan sesaji persembahan yang dibawa pun berbeda, ritual ini
b. Latar waktu
Kabur Bin Sasus melakukan ritual semedi lengkap dengan sesaji yang ia bawa
di tempat yang sakral menurut penduduk desa Sewugunung diatas bukit dibawah
pohon beringin tua yang rindang, pohon yang tahan tumbuh di bebatuan. Ritual
Ritual ini masih dilakukan karena turun temurun dari nenek moyang dan tidak
sesajen seperti yang dilakukan laki-laki ini hanya beberapa saja yang masih
menjaga dan melakukannya, sebab perkembangan zaman, banyak penduduk desa
Sewugunung keluar dari daerahnya untuk mencari ilmu, saat kembali tidak
aturan bagi orang yang melakukan ritual ini, terdapat batu muzbah yang
digunakan untuk meja. Jika makanan sesajen hilang bagi pelaku ritual semedi
menggapnya sesajen yang dia bawa sudah dimakan roh-roh ghoib penunggu
a. Buah-buahan
Biasanya ada kemenyang dan bunga tujuh rupa, kemenyang digunakan untuk
memanggil roh-roh yang dipuja serta bunga tujuh rupa yang digunakan untuk
b. Tandu
Dua pasang ketan yang menjadi simbolik upacara ini memiliki arti yaitu dua
penguasa laut dan bukit yang menjaga daerah Sewugunung, dalam upacara sesaji
laut ada pula dua simbolik yang dipersembahkan tetapi bukan sepasang ketan
yang dihiasi.
Dua pasang pengantin ketan dalam perayaan kali ini lebih besar dari biasanya,
ini membuat warga tampak antusias dalam upara sesaji tahun ini. Perusahaan
penambang batu yang baru mendapat izin masuk ke daerah ini menyumbang
dana yang cukup besar dalam upacara sesaji kali ini, hal ini tidak lain untuk
daerah Sewugunung, karena daerah tersebut masih alami dan masyarakat benar-
benar menjaga keasriannya, daerah ini juga masih dipercayai sebagai tempat
leluhur mereka.
Penambang batu gamping memanfaatkan upacara sebagai jalan tengah untuk
perizinan supaya kegiatan tambang berjalan lurus tanpa ada penolakan dari
masyarakat setempat.